Anda di halaman 1dari 31

Pengertian Transportasi - Manfaat, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

TINJAUAN TEORI

Pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat
tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, pengertian transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga
manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya
perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).

Pengertian Transportasi Menurut Wikipedia


Menurut wikipedia, pengertian transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia

atau

mesin

(https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi)

Di dalam pengertian transportasi tersebut, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya
konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur dalam transportasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Manusia yang membutuhkan

2.

Barang yang dibutuhkan

3.

Kendaraan sebagai alat/sarana

4.

Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi

5.

Organisasi (pengelola transportasi)

Pengertian transportasi sangat beragam berdasarkan para ahli. Namun yang dituliskan diatas ada
garis besar dan definisi umum mengenai transportasi. Pengertian transportasi dimasa yang akan
datang mungkin akan mengalami banyak perkembangan akibat kemajuan teknologi. Tetapi konsep
pengertian transportasi secara mendasar diatas harus dipahami sebagai dasar dan sejarah
transportasi.

Fungsi dan Manfaat Transportasi

Fungsi dan manfaat transportasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian penting.


Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang
dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector).

Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:


Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan
manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan

menimbulkan adanya transaksi.


Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya :
1.

Pelayanan untuk perorangan atau kelompok

2.

Pertukaran atau penyampaian informasi

3.

Perjalanan untuk bersantai

4.

Memendekkan jarak

5.

Memencarkan penduduk.

Manfaat Politis
Transportasi

menciptakan

persatuan,

pelayanan

lebih

luas,

keamanan

negara,

mengatasi bencana, dll.


Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman terutama yang
berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta perangsang pembangunan.
Baca Juga : Sistem Transportasi di Kota Jakarta

Jenis Transportasi dan Alat Transportasi


Menurut Utomo, jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,
1.

Transportasi darat. Alat transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor

seperti

jenis

dan

spesifikasi

kendaraan,

jarak

perjalanan,

tujuan

perjalanan,

ketersediaan alat transportasi, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosialekonomi. Contoh moda transportasi darat adalah kendaraan bermotor, kereta api,
gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia.

2.

Transportasi air (sungai, danau, laut). Alat transportasi air contohnya seperti

kapal,tongkang, perahu, rakit.

3.

Transportasi udara. Alat transportasi udara dapat menjangkau tempat

tempat yang tidak dapat ditempuh dengan alat transportasi darat atau alat transportasi
laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta
praktis bebas hambatan. Contoh alat transportasi udara misalnya pesawat terbang,
helicopter, balon udara, dll.

Transportasi Publik

Transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana penumpang tidak


bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Alat transportasi publik umumnya
termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri,
taxi, dan lain-lain.

Konsep transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari konsep kendaraan umum.
Pengertian kendaraan umum berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. 35
Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan kendaraan
umum yaitu Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan
untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak
langsung.

http://www.radarplanologi.com/2015/11/pengertian-transportasi-manfaat-fungsijenisnya.html

MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN


DISTRIBUSI
JUNE 13, 2010 SHAFIYYAH 1 COMMENT

a.Model
Transportasi
dan
Distribusi
Ada beberapa cara untuk mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat
lain. Banyak metode yang dapat dilakukan. Tiap metode pengiriman
mempunyai keunikan dan karekteristik masing-masing. Mode transportasi

terdiri
dari
(Bowersox,
2002):
1)Motor
Motor merupakan alat angkut yang dominan sejak tahun 1960an yang bisa
membawa lebih dari 75% produk, produk makanan, konveksi, dan rokok.
Dibandingkan dengan alat angkut udara, motor efisien jika jarak tempuh
kurang
dari
1000mill
digunakan
alat
angkut
motor
biasa.
2)Rail/
kereta
api
Transportasi kereta merupakan transportasi yang rendah biaya dibandingkan
motor dan udara. Kereta api biasanya hanya ada di daerah metropolitan, dan
di suatu daerah yang komunitasnya sedikit. Sehingga jalur/ jaringan kereta
api tidak terlalu luas. Akan tetapi kereta api mengurangi bentuk dan
fleksibilitas
dibandingkan
motor
karena
keterbatasan
fasilitasnya.
3)Air
(udara)
Transportasi udara merupakan transportasi yang berbiaya tinggi. Ketika
suatu produk harus segera ditransfer ke suatu lokasi secara cepat, maka alat
angkut udara mampu mengantarkannya dalam waktu yang singkat.
4)Water
(air)
Terbagi dalam 4 kategori yaitu transportasi antarpulau misalnya di sungai
dan
bendungan,
danau,
pantai/
laut
dan
laut
internasional.
5)Jalur
pipa
Jalur pipa digunakan kurang lebih 19% dari seluruh alat angkut domestic/
lalulintas antar kota yang dapat menempuh puluhan mill. Jalur pipa bisa
mengangkut produk-produk dalam jumlah terbatas, misalnya gas alam,
minyak mentah, produk-produk minyak tanah, air, bahan kimia, dan produk
slurry misalnya batubara. Batubara ini berbentuk bubuk, atau yang sudah
terlarut
dalam
air,
kemudian
diangkut
dengan
jalur
pipa.
Sedangkan menurut (Hugos, 2003) menyatakan bahwa ada enam mode
dasar transportasi yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan dengan
tambahan yaitu Elektronik Transport. Elektronik Transport adalah modus
transportasi tercepat dan sangat efficient. Transport jenis ini hanya dapat
digunakan untuk bergerakan jenis produk tertentu seperti energi listrik, data,
dan produk terdiri dari data seperti musik, gambar, dan teks.
b.Mengukur
Produktivitas
Sistem
Transportasi
Faktorfaktor yang digunakan untuk pertimbangan pemilihan layanan
transportasi diantaranya harga, waktu transit dan variabilitinya serta
kemungkinan kehilangan dan kerusakan. Faktor-faktor tersebut menentukan
tngkat produktivitas dari suatu mode transportasi yang digunakan.
Peningkatan produktivitas dapat dikategorikan dalam 3 grup (Bowersox,
2002)::

1)Peningkatan pada system transportasi baik desain maupun metode,


peralatan,
dan
prosedurnya.
2)Peningkatan pada penggunaan tenaga kerja dan perlengkapannya
(ex.operasi borongan, sistem rute dan penjadwalan, kendaraan konsolidasi,
dll)
3)Peningkatan pada performa tenaga kerja dan perlengkapannya (ex.
Standar aktivitas menyupir, peningkatan manajemen lini pertama,
pembuatan database transportasi, pemberian insentif, program peningkatan
efisiensi bahan bakar)
Pentingnya dari efektifitas sistem transportasi dapat dilihat dari berbagai hal
berikut
(Bowersox,
2002):
1)Persaingan
yang
lebih
besar
Dengan perkembangan system transportasi yang kurang memadahi,
cakupan pasar terbatas hanya area atau wilayah disekitar tempat produksi.
Contoh : Dalam banyak pasar, buah-buahan segar, sayuran, dan produkproduk lainnya yang bersifat mudah rusak hanya tersedia pada waktu-waktu
tertentu sesuai pola pertumbuhan musiman dan kurangnya kondisi
pertumbuhan yang baik. Sebuah system transportasi yang efektif dan efisien
dapat
menangani
masalah
ini
2)Skala
Ekonomi
Semakin besar lingkup pemasaran dapat menyebabkan harga produksi yang
rendah. Dengan semakin besarnya volume yang disediakan dalam pangsa
pasar ini , Intensitas kemampupakaian dapat diciptakan dari fasilitas
produksi dan keahlian dari buruh. Sebagai tambahan transportasi yang tidak
mahal juga dapat merangsang pertumbuhan dari pasar dan produksi.
3)Pengurangan
Harga
Tansportasi yang murah juga dapat memberikan kontribusi terhadap
pengurangan harga produk. Ini terjadi bukan hanya karena peningkatan
persaingan dalam pangsa pasar tapi juga karena transportasi adalah sebuah
komponen harga dari produksi, penjualan, dan harga distribusi lain yang
dapat membuat perbedaan dalam biaya produksi.
c.Logistics
Network
Design
Di dalam bisnis logistik proses perencanaan jaringan terdiri dari merancang
sistem melalui aliran komoditi dari supplier ke titik permintaan dimana sektor
umum itu terdiri dari menentukan suatu set fasilitas darimana pengguna
dilayani. Pada kedua kasus tersebut, masalah pokoknya adalah untuk
menentukan jumlah, lokasi, peralatan dan ukuran dari beberapa fasilitas
baru baik pelepasan, pemindahan,atau penurunan ukuran (penggantian

jarak) dari fasilitas. Tentu saja, tujuan dan batasan sangat tergantung pada
sektor (pribadi atau publik) dan pada jenis fasilitas (pabrik, CDCs, RDCs,
regional dan gudang, toko pengecer, tempat sampah, tempat pembakaran,
tempat parkir ambulans, stasiun pemadanm kebakaran, dll.) (Bowersox,
2002).
Tujuan yang biasanya dikejar dalam bisnis logistik adalah meminimalkan
biaya logistik total tahunan untuk menghadapi batasan yang berhubungan
dengan kapasitas fasilitas dan level pelayanan pelanggan yang dibutuhkan
(mengingat diskusi di Bab 1). Lazimnya, biaya akan menjadi minimal bila
disesuaikan dengan oparasi fasilitas (pabrikasi, penyimpanan, penyortiran,
konsolidasi, penjualan, pengabuan, perparkiran, dll.), dan untuk transportasi
antara fasilitas, atau antara fasilitas dan para pemakai. Juga, ketika
merancang jaringan logistik untuk suatu perusahaan kegunaan, tujuan
berbeda, seperti kesamaan penerimaan dalam melayani pengguna, mungkin
harus
dipertimbangkan
(Bowersox,
2002).
Riset dalam desain jaringan logistik kembali ke awal teori-teori penempatan
dari abad 19th. Sejak itu berbagai metodologi solusi dan model-model telah
diusulkan dan diteliti. Keputusan-keputusan penempatan fasilitas harus
sungguh-sungguh dibuat bila sebuah sistem logistik dimulai dari awal.
Keputusan-keputusan penempatan fasilitas fasilitas juga diperlukan sebagai
konsekuensi dari variasi-variasi di dalam pola permintaan atau distribusi
ruang, atau modifikasi bahan-bahan, biaya tenaga kerja atau energi.
Khususnya, keputusan-keputusan penempatan adalah sering buat bila jasa
atau produksi baru diluncurkan, atau produk-produk ketinggalan jaman
ditarik dari pasar. Karena alasan ini masalah-masalah penempatan kadangkadang dikenal sebagai locationallocation problems (Bowersox, 2002):.
d.Fleet,
Container
and
Yard
Management
Manajemen Yard menawarkan dukungan fungsional di bidang-bidang seperti
memperbarui dan merekam kedatangan, inspeksi dan keberangkatan trailer,
pemeriksa halaman; pelacakan asal trailer, sopir, halaman, pekarangan dan
janji joki; tugas menetapkan dan, memberikan pemberitahuan untuk
maskapai, serta laporan untuk pengiriman, menerima dan staf pencegahan
kerugian (Prabowo, 2009)
Fleet management adalah pengelolaan armada kendaraan perusahaan. Fleet
management termasuk kendaraan bermotor komersial seperti mobil, van
dan truk. Armada (kendaraan) manajemen dapat mencakup berbagai fungsi,
seperti pembiayaan kendaraan, perawatan kendaraan, telematika kendaraan

(pelacakan dan diagnostik), driver management, manajemen bahan bakar


dan manajemen kesehatan dan keselamatan. Fleet management adalah
fungsi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan
transportasi dalam bisnis mereka untuk menghapus atau meminimalkan
risiko yang terkait dengan investasi kendaraan, meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan mengurangi biaya keseluruhan mereka transportasi,
menyediakan 100% sesuai dengan peraturan pemerintah (tugas perawatan)
dan banyak lagi. Fungsi ini hanya dapat ditangani dengan baik oleh
departemen manajemen armada-in-house atau penyedia armadamanajemen
outsourcing
(www.wikipedia.org).
Container Management System (CMS) merupakan suatu system terpadu
(Integrated System) yang terdiri atas beberapa modul yang saling terkait s a
t u dengan lainnya y a n g berhubungan dengan management container dari
awal container tersebut masuk depo, service terhadap container tersebut
selama berada dalam depo sampai dengan kontainer tersebut keluar dari
depo (www.maxxima-technology.com).
http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/2010/06/13/manajemen-transportasi-dan-distribusi/

Manajemen Distribusi dan Transportasi


Posted by CenterSCM Admin - April 8, 2014 - Resource

Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen Distribusi dan Transportasi


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Melakukan segmentasi dan menentukan target service level


Menentukan mode transportasi yang akan digunakan
Melakukan konsolidasi informasi dan pengiriman
Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman
Memberikan pelayanan nilai tambah
Menyimpan persediaan
Menangani pengembalian (return)

Strategi Distribusi
Secara umum, terdapat tiga strategi distribusi yang sering diterapkan: Direct Shipment,
Warehousing, dan Cross-docking.

Strategi 1 : Direct Shipping


Direct shipping adalah pelayanan point-to-point dengan menghilangkan fasilitas antara
misalnya gudang dan distribution center. DSD (Direct Store Delivery) ialah pabrik mengirim
barang langsung ke outlet retail. Kandidat direct shipping meliputi barang yang mudah
rusak, barang dengan volume besar, produk spesial.

Keunggulan dari Direct Shipping

Inventori dalam supply chain lebih sedikit


Penangangan (handling) dan kemungkinan kerusakan produk lebih kecil
Waktu dari produksi sampai ke toko lebih cepat
Kategori DSD termasuk yang paling menguntungkan di toko
Keakuratan lebih baik, invoice sesuai dengan bukti penerimaan, produk yang tepat
masuk ke toko

Tantangan dari Direct Shipping

Personel toko menjadi lebih sibuk Kiriman, berkas-berkas dan aktivitas lebih banyak
Kemungkinan untuk menyebar resiko lebih kecil
Tidak ada safety stock jika ada permasalahan dengan supplier
Biaya transportasi bisa lebih tinggi
Perusahaan manufaktur bisa mengeluarkan biaya yang lebih karena harus
mengambil/mengirim ke masing-masing toko

Strategi 2: Warehousing
Warehousing adalah produk disimpan terlebih dahulu di gudang/distribution center sebelum
dikirim ke toko. Pengguna warehousing seperti toko-toko yang menjual produk khusus (toko
buku, pakaian dll). Kandidat direct shipping meliputi barang yang tahan lama, barang
dengan volume besar atau bulky, produk dengan resiko tinggi (masalah supply dan
permintaan yang tidak pasti).

Keunggulan dari warehousing

Pengaman terhadap masalah-masalah supplier


Pengaman terhadap permintaan dalam jumlah besar yang mendadak
Biaya transportasi mungkin lebih kecil karena barang-barang dapat digabungkan
untuk mencapai volume yang ekonomis

Tantangan dari warehousing

Tingkat inventori di dalam supply chain lebih tinggi


Biaya penanganan (handling) lebih tinggi
Biaya tenaga kerja lebih tinggi
Biaya fasilitas lebih tinggi
Kemungkinan kerusakan barang karena kesalahan penanganan atau penyimpanan
lebih tinggi

Strategi 3: Cross-Docking
Cross-docking ialah proses memindahkan produk langsung dari dermaga/tempat
penerimaan
ke
dermaga/tempat
pengiriman

tanpa
penyimpanan
sementara. Pengguna cross-docking, meliputi toko serba ada, toko bahan pokok,
perusahaan truk LTL, air cargo carriers. Kandidat dalam cross-docking ialah item musiman,
barang-barang promosi, store specific pallets, item dengan volume tinggi.

Keunggulan dari Cross-Docking

Mempercepat aliran produk dari supplier ke toko


Menghilangkan buruh dari proses
Mengurangi inventory barang jadi dalam sistem
Mengurangi kebutuhan terhadap fasilitas distribusi

Tantangan dari Cross-Docking

Membutuhkan kapabilitas IT dan pembagian informasi secara real-time yang baik


Membutuhkan kerjasama dan ketepatan keputusan dari pembeli
Mungkin memerlukan tata letak fasilitas yang baru, peralatan bar code scanning,
dan Warehouse Management System ($500,000)
Memastikan visibilitas produk selama produk tersebut bergerak dalam sistem

http://www.centerscm.org/manajemen-distribusi-dan-transportasi/

DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI


Posted on 16 Mei 2012by Triyanto Banyumasan

Anda tentunya sudah pernah mendengar istilah distribusi, bukan? Istilah distribusi
banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya distribusi beras, distribusi
bantuan untuk korban bencana alam, distribusi produk, dan masih banyak lagi.

Distribusi dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang diambil untuk


memindahkan dan menyimpan suatu produk dari tahapan pemasok
sampai pada tahap konsumen di dalam rantai pasok.
Seperti telah Anda pelajari pada inisiasi 1, manajemen rantai pasokan meliputi
beberapa pihak dan beebrapa tahapan agar produk dapat disampaikan kepada
pelanggan. Distribusi selalu muncul diantara setiap pergantian tahap dalam rantai
pasok. Setiap perusahaanmemiliki kebijakan mengenai distribusi produknya masingmasing, walaupun perusahaan tersebut bergerak dalam bidang yang sama. Misalnya,
Dell mendistribusikan produk komputernya langsung kepada pembeli akhir, sedangkan
Hawlett Packard (HP) lebih memilih untuk mendistribusikan produknya melalui
reseller. Revlon menjual produknya melalui toko-toko pengecer, sedangkan Oriflame
menjual produknya melalui agen-agen. Semua pilihan distribusi produk tentunya
memiliki kelebihan masing-masing dengan harapan dapat menarik minat konsumen
untuk membeli produk.Distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor struktur penyusun
jaringan distribusi yang dapat mengakibatkan tercapainya pelayanan yang baik untuk
konsumen. Faktor tersebut antara lain (Chopra dan Meindl, 2007):
a. Response time : berkaitan dengan waktu yang diperlukan agar produk dapat sampai
pada konsumen. Apabila ada produk lain yang dapat menggantikan, maka apabila
terjadi keterlambatan pada proses pengiriman maka konsumen akan beralih ke produk
lain. Dengan demikian jaringan distribusi harus cepat merespon keadaan pasar yang
bisa berubah-ubah setiap saat.
b. Product variety: banyaknya jenis produk yang ditawarkan oleh saluran distribusi
tersebut, ketika jenis produk yang ditawarkan banyak maka saluran distribusi akan
lebih rumit dan membutuhkan alat kontrol lain untuk mendapatkan biaya yang efisien.
c. Product availability: ketersediaan akan produk tersebut ketika permintaan pasar
lebih tinggi dari permintaan yang telah diperkirakan. Hal ini biasanya terjadi pada
waktu tertentu, contohnya adalah untuk produk yang memiliki permintaan yang tinggi
pada saat hari besar agama ataupun tahun baru (misalnya pada saat lebaran, orang
banyak memerlukan mukena, sarung, dan baju baru). Peramalan tentang peningkatan
penjualan sangat penting untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan
waktu yang terbatas.
d. Costumer experience: kemudahan konsumen mendapatkan produk dan
menggunakan produk tersebut. Sebagai contoh jika produk dikategorikan sebagai
produk konsumsi, maka permintaan pasar akan produk tersebut dalam kapasitas atau
volume yang banyak.

e. Time to market: waktu yang dibutuhkan pasar untuk bisa menerima dan merespon
produk tersebut, ketika adanya produk baru. Saluran atau jaringan distribusi harus
memperhitungkan masalah ini karena jika peramalan akan terserapnya produk baru
meleset jauh, maka produk tersebut biasanya akan disebut produk gagal oleh pasar.
Penjadwalan Penyerahan
Penjadwalan penyerahan produk secara operasional akan berpengaruh pada keputusan
mengenai gaya transportasi yang akan digunakan. Berkaitan dengan penjadwalan
penyerahan yang berkaitan dengan transportasi, maka ada dua jenis metoda
penyerahan yaitu penyerahan langsung dan penyerahan milk run.
1. Penyerahan langsung
Metode penyerahan ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu memilih alur yang
paling pendek. Penjadwalan penyerahan jenis ini melibatkan keputusan tentang
kuantitas pengiriman dan frekuensi penyerahan ke tujuan. Keuntungan metode
penyerahan ini adalah adanya kesederhanaan koordinasi penyerahan dan operasi,
karena metode ini memindahkan secara langsung produk dari lokasi mereka dibuat
atau disimpan. Penyerahan jenis ini efisien jika dilakukan berdasarkan kuantitas
pesanan ekonomis serta pemilihan jenis transportasi yang tepat.
2. Penyerahan Milk Run
Penyerahan milk run adalah penyerahan yang menyalurkan produk dari penempatan
awal tunggal ke berbagai penempatan yang menerima produk sampai akhirnya ke
penempatan penerima tunggal. Penjadwalan penyerahan milk run jauh lebih kompleks
dibanding penjadwalan penyerahan langsung. Keputusan yang harus dibuat meliputi
pengiriman produk dalam jumlah yang berbeda, frekuensi penyerahan, serta runtutan
penyerahan
https://manajement.info/2012/05/16/distribusi-dan-transportasi/

PERAN TRANSPORTASI MULTIMODA DALAM SISTEM LOGISTIK


Pertumbuhan angkutan barang dalam beberapa dekade belakangan ini luar biasa sehingga perlu
dilakukan langkah-langkah untuk mengoptimasikan angkutan barang tersebut. Belum lama
pemerintah memandang perlu untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang
Angkutan Multimoda yang mengawinkan undang-undang subsektor Jalan, Perkeretaapian dan Laut.
Peraturan pemerintah ini dikeluarkan untuk mendukung sistem logistik nasional.

Kinerja Logistik Indonesia masih di bawah negara tetangga di Asia. Hal ini terlihat dari Logistic
Performance Index yang dipublikasikan Bank Dunia (2010) yang menempatkan kinerja sektor
logistik Indonesia pada urutan 75 dari 155 negara dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 kaik ke
posisi ke 59. Posisi yang jauh di bawah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura,
Malaysia, Thailand, Vietnam, maupun Filipina yang memiliki kondisi geografis relatif sama dengan
wialayah nusantara. Sistem logistik transportasi laut Indonesia amburadul.

Logistik
Logistik dalam cetak biru Penataan Dan Pengembangan Sektor Logistik Indonesia (2008) secara
sederhana, dapat didefinisikan sebagai penyediaan suatu barang yang dibutuhkan yang
pengadaannya dapat dilakukan langsung oleh pihak yang membutuhkan atau dilakukan oleh pihak
lain. Dalam perkembangannya, persepsi tentang logistik berubah, logistik dipersepsikan bukan lagi
suatu barang yang dibutuhkan tetapi proses mengadakan barang kebutuhan tersebut dipersepsikan
sebagai logistik.
Dalam proses pengadaan barang, berbagai kegiatan harus dilalui. Mulai dari lokasi dimana bahan
baku itu dihasilkan diangkut ketempat pengolahan untuk menjadikannya bahan jadi yang selanjutnya
didistribusikan kepada pelanggan yang tersebar diberbagai tempat harus dilakukan melalui secara
efisien, tepat manfaat dalam waktu yang singkat agar harga produk dapat terjangkau oleh
konsumen. Secara schematis pada gambar berikut ditunjukkan manajemen logistik.

Gambar 1. Manajemen logistik

Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk
melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Penyerahan tepat waktu dan aman dari
barang dan orang sangat penting bagi perekonomian dan tekanan untuk memberikan lebih cepat,
lebih jauh dan selalu ada ketika dibutuhkan.
Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi keekonomian sistem logistik. Lokasi depo
dipengaruhi oleh:

Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan
bakar, dan daerah produksi.
Biaya pergudangan, transhipment dan lokasi penempatan gudang
Biaya untuk melakukan konsulidasi dan dekonsolidasi.
Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasi
Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi termasuk biaya dan waktu yang
diperlukan.

Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk menghantarkan kebutuhan barang
kepada konsumen pada harga yang murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.

Angkutan multimoda
Untuk melancarkan pelaksanaan logistik agar dapat sampai tepat waktu dengan biaya yang murah
dibutuhkan suatu sistem angkutan multi moda. Angkutan multimoda didalam Peraturan Pemerintah
No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda didefinikan sebagai:

Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda
angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu
tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan
untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.

Angkutan multimoda menjadi perhatian dunia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan


masyarakat diseluruh pelosok dunia sehingga dipandang perlu untuk diatur oleh Persatuan Bangsabangsa dalam United Nations Convention on International Multimodal Transport of Goods, dan
driruskan lebih lanjut secara regional dalam ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport
(AFAMT). Peran angkutan multimoda semakin penting dengan adanya agenda integrasi sistem
logistik ASEAN menuju kepada perwujudan pasar tunggal ASEAN. Integrasi sistem logistik ASEAN
dan ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport menyiratkan adanya liberalisasi di
bidang jasa angkutan multimoda di kawasan ASEAN yang pada akhirnya menuju kepada liberalisasi
jasa pada tataran global General Agreements on Tariffs and Trade (GATT's). Dengan demikian perlu
diciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya badan usaha angkutan multimoda Nasional
sebagai bagian dari sistim logistik nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berdaya saing.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17 ribuan pulau merupakan negara yang dapat
mengoptimalkan penggunaan moda laut, darat dan perkeretaapian secara maksimal. Namun
demikian pergerakan barang masih banyak yang bertumpu pada angkutan jalan yang tidak efisien.
Pada gambar berikut ditunjukkan peran angkutan multi moda dalam satu kesatuan mulai dari
terminal lokal sampai terminal nasional.

sumber: Rodrigue and Comtois


Gambar 2. Konsep jaringan angkutan multimoda.

Prasarana

pemadu

moda

Salah satu kelemahan dari moda angkutan perairan adalah tidak bisa dilaksanakan untuk angkutan
dari pintu ke pintu sehingga harus diintegrasikan dengan moda lainnya untuk menjadi lebih fleksibel.
Peti kemas
Perkembangan yang kemudian berkembang adalah untuk perjalanan jarak jauh yang lebih efisien
dalam penggunaan ruang kapal adalah Peti kemas / Container.
Pengembangan angkutan peti kemas harus didukung dengan fasilitas bongkar muat yang
membutuhkan investasi yang cukup besar.

Sumber: The Geography of Transport System


Gambar 2. Perbandingan angkutan jalan raya dengan angkutan laut, kereta api dan udara

Untuk mengangani pertumbuhan angkutan peti kemas domestik BUMN dalam hal ini operator
pelabuhan, Pelindo I-IV membuat unit usaha baru yang akan menangangi arus peti kemasi di
pelabuhan. Anak usaha bersama tersebut diberi nama PT Petikemas Indonesia. Pemerintah akan
menggunakan enam pelabuhan besar di Indonesia mulai dari barat ke timur yaitu Belawan (Medan),
Batam, Tanjungpriok (Jakarta), Tanjungperak (Surabaya), Soekarno Hatta (Makassar) dan
Pelabuhan Sorong (Papua) dalam konsep yang disebut sebagai Pendulum Nusantara, yang
diharapkan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan petikemas dalam negeri serta menurunkan
biaya angkutan sehingga diharapkan akan terjadi peralihan angkutan barang dari angkutan darat ke
angkutan laut.
Transhipment
Proses yang sangat penting dalam pelaksanaan logistik adalah perpindahan yang perlu dilakukan di
titik-titik simpul, baik antar moda transportasi, maupun dengan moda sejenis yang dari kapal kecil ke
kapal besar ataupun sebaliknya dari kapal besar ke kapal kecil. Untuk itu dibutuhkan peralatan untuk
memindahkan muatan tersebut.

Prasarana Multimoda
Untuk mendorong angkutan multimoda perlu didukung dengan perangkat prasarana yang tepat.
Prasarana yang paling penting untuk mendorong pergerakan angkutan multimoda adalah fasilitas
bongkar muat yang disesuaikan dengan besarnya muatan yang yang diangkut. Fasilitas bongkar
muat harus sudah disiapkan pada awal perjalanan sampai dengan tujuan perjalanan. Diantaranya
masih diperlukan peralatan untuk memindahklan dari angkutan yang kurang ekonomis dalam hal ini
truk ke kereta api ataupun ke angkutan laut. Pertimbangan utama dalam pemilihan moda angkutan
adalah biaya angkut dan kecepatan pelayanan angkutan.

Referensi

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

The
world
Bank,
Logistics
Performance
Index,
http://lpisurvey.worldbank.org/international/global/2010
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Cetak Biru Penataan
Dan Pengembangan Sektor Logistik Indonesia,2008
Peter Hamburger, Planning of Inland Waterway Transport Facilities, Presentation for the
Seminar on development of Inland Waterway Transport, CNT Auditorium, Brasilia, 4 5 March 2009
Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda
Rodrigue
and
Comtois,
The
Geography
of
Transportation
Networks,
http://people.hofstra.edu/geotrans/index.html
Harun Al-Rasyid S. LUBIS et all, Multimodal Transport In Indonesia: Recent Profile And
Strategy Development, Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 5,
pp. 46 - 64, 2005
PORTAL, Inner Urban Freight Transport and City Logistics, www.eu-portal.net, 2003
Pendulum
Nusantara
Kurangi
Biaya
Pelayaran
50
Persen,
http://www.tribunnews.com/2012/07/14/pendulum-nusantara-kurangi-biaya-pelayaran-50-persen

http://ekonomitransportasi.blogspot.co.id/2011/05/peran-transportasi-multimodadalam.html

Metode Center of Gravity dalam


Penentuan Lokasi Strategis
KPPN Benteng

21042010

A.
Pendahuluan
Dalam setiap menjalankan kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang atau
jasa terdapat beberapa fungsi yang saling terkait satu sama lainnya. Fungsi-fungsi tersebut minimal antara
lain terdiri dari fungsi operasi atau produksi, fungsi keuangan atau akuntansi, dan fungsi pemasaran. Fungsi
operasi atau produksi merupakan salah satu fungsi yang sangat penting karena merupakan fungsi yang
berperan dalam menciptakan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan cara mengubah suatu input
menjadi output. Dalam memproses input menjadi output, seorang manajer operasi atau produksi bertugas
dalam menentukan serangkaian kebijakan dalam rangka pengambilan keputusan strategis. Salah satu
keputusan yang harus diambil adalah keputusan mengenai strategi penentuan lokasi yang tepat untuk
beroperasinya
suatu
perusahaan
atau
organisasi.
Tujuan strategi penentuan lokasi perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan benefit dari lokasi suatu
perusahaan. Penentuan lokasi perusahaan sangat tergantung dari tipe usaha yang bersangkutan. Bagi
perusahaan industri, strategi ini bertujuan untuk meminimalkan biaya terkait dengan letak perusahaan,
misalnya biaya pengangkutan, biaya komunikasi dengan pelanggan, biaya penyimpanan dan lain-lain.
Sedangkan bagi perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang jasa strategi penentuan lokasi
bertujuan
untuk
memaksimalkan
pelayanan
jasa
yang
diberikan
untuk
pelanggannya.
Terdapat beberapa metode dalam menentukan lokasi suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan
letak lokasi tempat usahanya. Salah satu metode yang menarik perhatian Penulis adalah metode center of
gravity. Ketertarikan ini membuat Penulis terdorong untuk membuat suatu tulisan mengenai penerapan
metode center of gravity dalam penentuan lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Benteng
Kabupaten
Kepulauan
Selayar,
yang
merupakan
tempat
bekerja
Penulis
selama
ini.
Tujuan penulisan adalah untuk melihat bagaimana hasil penentuan lokasi kantor tempat bekerja Penulis
berdasarkan metode ini. Apakah lokasi yang ditempati sekarang merupakan lokasi yang tepat menurut
metode center of gravity, apakah terdapat perbedaan jarak yang cukup jauh antara penentuan lokasi
berdasarkan metode center of gravity dengan lokasi yang sesungguhnya saat ini. Juga diharapkan penulisan
ini dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut baik bagi diri Penulis maupun pembaca tulisan ini di masa yang
akan datang.
B.
Letak
Geografis
Kabupaten
Kepulauan
Kabupaten Kepulauan Selayar (dahulu Kabupaten Selayar) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Benteng. Kabupaten ini memiliki luas wilayah
903,35 km dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 100.000 jiwa. Kabupaten Kepulauan Selayar

merupakan suatu kabupaten yang mempunyai beberapa kecamatan yang dipisahkan oleh lautan (Gambar
1).
Gambar 1. Gambar Kabupaten Kepulauan Selayar (gambar kanan perbesaran dari gambar kiri)
Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu Kabupaten diantara 24 Kabupaten/Kota di Propinsi
Sulawesi Selatan yang letaknya di ujung selatan dan memanjang dari Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki
kekhususan, yakni satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya terpisah dari
daratan Sulawesi Selatan dan lebih dari itu wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari gugusan
beberapa
pulau
sehingga
merupakan
wilayah
kepulauan.
Gugus an pulau-pulau yang berjumlah 123 buah baik pulau-pulau besar maupun pulau-pulau kecil yang
membentang dari Utara ke Selatan. Luas wilayah Kabupaten Selayar tercatat 1.188,28 km persegi, wilayah
daratan (5,23%) dan 21.138,41 km (94,68%) wilayah lautan, yang diukur 4 (empat) mil keluar pada saat air
surut
terhadap
pulau-pulau
terluar.
Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada koordinat (letak astronomi) 542 735
Lintang
Selatan
dan
12015

12230
Bujur
Timur
yang
berbatasan
dengan:

Sebelah
Utara
dengan
Kabupaten
Bulukumba
dan
Teluk
Bone

Sebelah
Timur
dengan
Laut
Flores
(Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur)

Sebelah
Selatan
dengan
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur

Sebelah
Barat
dengan
Laut
Flores
dan
Selat
Makassar
Berdasarkan letak, Kepulauan Selayar merupakan kepulauan yang terletak diantara jalur alternatif
perdagangan internasional, yang menjadikan Selayar secara geografis sangat strategis sebagai pusat
perdagangan dan distribusi baik secara nasional untuk melayani Kawasan Timur Indonesia maupun pada
skala
internasional
melayani
negara-negara
di
kawasan
Asia.
C.
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
Negara
Benteng
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Benteng merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Secara organisasi, kedudukan KPPN Benteng
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Propinsi
Sulawesi
Selatan.
Tugas pokok KPPN Benteng melaksanakan tugas Kuasa Bendahara Umum di wilayahnya yang meliputi
kegiatan penyaluran dana atas beban APBN, penatausahaan penerimaan negara, penyelenggaraan kegiatan
akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran negara. Dalam melaksanakan tugasnya itu, KPPN Benteng
memiliki wilayah pembayaran hanya meliputi satu kabupaten yang memang secara geografis terpisah dari
daratan
Propinsi
Sulawesi
Selatan.
Sebelum berdirinya KPPN Benteng pada akhir tahun 2001, pelaksanaan penyaluran dana APBN untuk
wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar dilakukan melalui KPPN Bantaeng yang berlokasi di Kabupaten
Bantaeng. Setiap bendahara yang ingin mengajukan permintaan pembayaran harus menempuh perjalanan
darat dan menyebrangi selat Selayar menuju daratan seberang yang memerlukan waktu tempuh sekitar 5
jam. Untuk dapat kembali ke tempat semula harus menunggu hingga keesokan harinya karena sudah tidak
dimungkinkan melakukan penyeberangan kembali pada hari yang sama mengingat jadwal penyeberangan
kapal fery yang hanya melayani satu kali penyeberangan. Jika pengajuan tagihan atas beban negara
tersebut masih harus diperbaiki mengakibatkan yang bersangkutan harus kembali lagi memperbaikinya.
Belum lagi jika sudah tiba musim angin barat yang datang sekitar bulan Desember-April dimana sering
terjadi pembatalan jadwal penyeberangan mengingat cuaca yang sangat berbahaya untuk melakukan
penyeberangan.
Melihat semakin banyaknya dana APBN yang harus disalurkan di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar dan
demi memudahkan proses penyalurannya, mendorong Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal
Perbendaharaan untuk mendirikan kantor bayar tersendiri yang khusus menangani pembayaran di wilayah
Kabupaten Kepulauan Selayar pada Desember 2001. Pada awalnya KPPN Benteng menempati bekas kantor
Kecamatan Benteng di Jalan Sutoyo Siswomihardjo hingga Maret 2004. Kini KPPN Benteng memiliki
kantornya sendiri seluas 2.818 m2 yang berada di Jalan DI Panjaitan dan baru diresmikan oleh Sekretaris
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
pada
tanggal
14
maret
2006.
Secara geografis KPPN Benteng memang tidak terletak di daerah pusat kota namun masih dapat terjangkau
oleh para pihak yang berkepentingan dengannya mengingat kecilnya wilayah geografis Kabupaten
Kepulauan Selayar. Namun demikian penentuan letak yang strategis dapat lebih mempermudah pihak
satuan kerja dan pihak-pihak lainnya dalam berurusan dengan KPPN terkait pencairan dana.

Penentuan lokasi kantor baru yang lebih strategis bukanlah merupakan hal sulit, mengingat di daerah ini
masih banyak terdapat lahan kosong yang bisa dijadikan tempat membangun kantor. Banyak terdapat
alternatif tempat yang dapat digunakan selain yang ditempati saat ini. Jalan DI Panjaitan yang menjadi
pilihan lokasi KPPN Benteng bukanlah merupakan jalan utama yang ada di kabupaten ini. Tidak banyak
kantor instansi pemerintahan yang berada di sekitar jalan tersebut. Jika ditarik garis lurus dari arah Utara ke
Selatan hanya terdapat dua instansi pemerintahan yang ada di sepanjang jalan tersebut yaitu KPPN Benteng
sendiri dan Balai Taman Nasional Takabonerate yang merupakan instansi vertikal Departemen Kehutanan RI.
Dengan menggunakan bantuan aplikasi Google Earth didapatkan posisi geografis KPPN Benteng berada pada
titik koordinat 6114.89 Lintang Selatan dan 1202637.32 Bujur Timur.
D.
Satuan
Kerja
di
Wilayah
Pembayaran
KPPN
Benteng
Pengertian satuan kerja adalah instansi vertikal dan/atau unit pelaksana teknis dari suatu
departemen/kementerian Negara/lembaga/badan dan/atau satuan kerja perangkat daerah yang mengelola
dana dekonsentrasi dan tugas perbantuan. Mayoritas satuan kerja yang dilayani KPPN Benteng merupakan
instansi vertikal dari suatu departemen/badan dan satuan kerja pelaksana dana dekonsentrasi dan tugas
perbantuan.
Masing-masing satuan kerja memiliki tugas sebagaimana yang diamanatkan oleh departemen/badan yang
membawahinya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, masing-masing satuan kerja diberikan
kewenangan untuk mengelola dana APBN yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan alokasi yang telah
ditetapkan oleh menteri departemen/kepala badan. Besar kecilnya volume pengajuan dana ke KPPN Benteng
sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana yang dikelola oleh satuan kerja bersangkutan. Semakin besar
dana yang dikelola maka semakin banyak dan semakin sering bendahara satuan kerja yang bersangkutan
mengajukan tagihan atas beban negara ke KPPN Benteng. Demikian pula sebaliknya, satuan kerja yang lebih
sedikit mengelola dana APBN akan lebih jarang mengajukan dana kecuali hanya untuk keperluan rutin
bulanan berupa dana operasional kantor dan belanja gaji pegawai. Untuk itulah dalam rangka menentukan
bobot penentuan lokasi berdasarkan metode center of gravity digunakan data jumlah dana yang dikelola
oleh
masing-masing
satuan
kerja,
selain
faktor
letak
geografis
masing-masing
kantor.
Sebagian besar lokasi satuan kerja terletak di ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu kota Benteng.
Hanya terdapat beberapa satuan kerja yang letaknya sangat jauh dari pusat kota dan bahkan berada di luar
daratan kepulauan Selayar itu sendiri. Satuan kerja ini biasanya merupakan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah dan
Tsanawiyah di bawah Departemen Agama yang terletak di berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten
Kepulauan Selayar. Sedangkan satuan kerja yang terpisah dari daratan induk Kepulauan Selayar adalah
Kantor Pelabuhan Jampea di bawah Departemen Perhubungan yang ada di Kecamatan Jampea sekitar 30 jam
perjalanan menggunakan perahu motor dari pelabuhan Benteng Selayar. Satuan kerja yang sangat jauh
lokasinya ini biasanya mengelola dana yang tidak terlalu besar. Oleh karenanya Penulis tidak memasukkan
satuan kerja ini karena tidak terlalu signifikannya terhadap hasil perhitungan penentuan lokasi KPPN Benteng
berdasarkan
metode
center
of
gravity
nantinya.
Beberapa satuan kerja yang menjadi pemangku kepentingan KPPN Benteng yang dijadikan bahan
perhitungan metode penentuan lokasi ini dilengkapi dengan data besarnya dana yang dikelola untuk APBN
2010 yang dituangkan dalam dokumen yang disebut DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), alamat dan
letak astronomis berdasarkan aplikasi Google Earth adalah sebagaimana tabel berikut.
Tabel
1
Daftar Nama, Jumlah Dana DIPA, dan Lokasi Astronomis Satuan Kerja di Wilayah Pembayaran KPPN Benteng
No
Nama
(Rupiah)
Lintang
1.
Pengadilan
6111.05
2.
Pengadilan
6111.90
3.
Kejaksaan
6111.86
4.
Pemerintah
5.
Rumah

Satuan

Kerja

Dana

Letak
Selatan

Daerah

Negeri

Bujur
Selayar

Agama

Selayar

Negeri

Selayar

11.200.195.000
Tahanan

6111.91
Negara

DIPA
Astronomis
Timur
1.676.958.000
1202637.70
2.035.525.000
1202644.24
1.971.178.000
1202636.66
1202644.26
1.927.288.000

6113.08
1202633.05
6.
Kantor
Pajak
Benteng
564.283.000
6112.07
1202637.14
7.
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
Negara
1.550.397.000
6114.89
1202637.32
8.
Dinas
Pertanian
dan
Kehutanan
Kab.
Selayar
315.000.000
6118.80
1202635.06
9.
Kantor
Pelabuhan
Selayar
2.949.194.000
6113.91
1202634.76
10.
Bandar
Udara
Aroepala
7.496.842.000
61116.72
1202631.60
11.
Kandep
Agama
Kab.
Selayar
7.295.724.000
6118.56
1202634.92
12.
Madrasah
Aliyah
Negeri
Bontoharu
1.768.233.000
6113.90
1202635.10
13.
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Kohala
817.853.000
61016.97
120274.41
14.
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Laiyolo
432.137.000
61121.76
1202639.85
15.
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Buki
454.263.000
61027.89
120272.82
16.
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Benteng
669.391.000
6113.90
1202635.10
17.
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Matang
Selatan
436.039.000
61143.12
120274.82
18.
Dinas
Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
2.808.788.000
6111.84
1202636.60
19.
Balai
Taman
Nasional
Takabonerate
8.267.366.000
61110.88
1202636.02
20.
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
15.081.067.000
6118.80
1202635.10
21.
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman
220.000.000
6111.84
1202636.60
22.
Badan
Pusat
Statistik
Kab.
Selayar
3.014.791.000
6113.08
1202635.17
23.
Kantor
Pertanahan
Kab.
Selayar
1.291.953.000
6111.11
1202630.08
24.
Polres
Selayar
16.019.735.000
6113.01
1202635.15
25
KPU
Kab.
Selayar
2.192.289.000
6113.08
1202634.09
Sumber : data nama dan jumlah dana DIPA diolah dari http://www.benteng.kppn.net, lokasi astronomis
didapat dari aplikasi Google Earth
E.
Metode
Center
of
gravity
dalam
Penentuan
Lokasi
KPPN
Benteng
1.
Pengertian
Metode Center of gravity adalah sebuah teknik matematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang
paling baik untuk suatu titik distribusi yang dapat meminimalkan biaya distribusi. Metode ini
memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya
pengiriman untuk menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi. Langkah awal metode pusat
gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Proses ini akan diilustrasikan pada
Contoh 1. Titik asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat berubah-ubah,
selama jarak relatif (antar lokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah dengan
menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi ditentukan dengan persamaan (2-1) dan (2-2):
Koordinat-x pusat gravitasi = Persamaan (2-1)

i
i Qi

dixQi

Koordinat-y
pusat
gravitasi
i
i
Di
mana
dix
=
Di
mana
diy
=
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i

Persamaan

koordinat-x
koordinat-y

lokasi
lokasi

(2-2)
diyQi
Qi
i
i

Perhatikan bahwa Persamaan (2-1) dan (2-2) mengandung istilah Qi yang merupakan banyaknya pasokan
yang
dipindahkan
ke
atau
dari
lokasi
i.
Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan mempengaruhi biaya, maka jarak tidak dapat menjadi
satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung
berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak
berbobot antara gudang dan toko ecerannya, di mana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah
kontainer
yang
dikirim.
Contoh perhatikan kasus Quains Discount Department Stores, yang merupakan rantai dari empat toko outlet
besar sejenis Target. Toko perusahaan ini terletak di Chicago, Pittsburgh, New York dan Atlanta; mereka
sekarang dipasok dari sebuah gudang tua yang tidak lagi memadai di Pittsburgh, tempat toko pertama yang
dibuka dari rantai tersebut. Data tingkat permintaan setiap outlet ditunjukkan sebagai berikut.
Tabel
2
Permintaan
untuk
Quains
Discount
Department
Stores
Lokasi
Toko
Jumlah
Kontainer
yang
Dikirim
Chicago
2.000
Pittsburgh
1.000
New
York
1.000
Atalanta
2.000
Perusahaan telah memutuskan untuk menemukan lokasi pusat untuk membangun sebuah gudang baru.
Lokasi
toko
sekarang
diperlihatkan
pada
Gambar
2.
Gambar 2. Lokasi Koordinat dari Empat Quains Department Stores dan Pusat Gravitasi
Sebagai contoh, lokasi 1 adalah Chicago, dan dari Tabel 2 dan Gambar 2, didapatkan d1x = 30,
d1y = 120 dan Q1 = 2000. Lokasi 2 adalah Pittsburgh dengan d1x = 90, d1y = 110 dan Q1 = 1.000.
Demikian
juga
untuk
wilayah-wilayah
lainnya.
Dengan menggunakan data pada tabel 2 dan Gambar 2 untuk setiap kota, dalam Persamaan (2-1) dan (2-2)
didapatkan
koordinat
pusat
gravitasi:
Koordinat-x pusat gravitasi =
(30)(2.000)+(90)(1.000)+(130)(1.000)+(60)(2.000
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000 6.000

400.000

66.7

Koordinat-y pusat gravitasi =


(120)(2.000)+(110)(1.000)+(130)(1.000)+(40)(2.000)
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000 6.000

560.000

93.3

Lokasi (66,7 , 93,3) ini ditunjukkan dengan tanda bulat abu-abu dalam Gambar 2. Dengan melapisi gambar
ini dengan peta Amerika maka ditemukan lokasi ini di bagian tengah negara bagian Ohio. Perusahaan dapat
mempertimbangkan Columbus, Ohio, atau kota yang berada disekitarnya sebagai lokasi yang tepat untuk
dijadikan sebagai gudang baru.
2.
Analisa
Letak
Geografis
KPPN
Benteng
Berdasarkan
Metode
Center
of
gravity
Apa yang dipaparkan mengenai metode center of gravity sebelumnya memang dimaksudkan bahwa
penggunaan metode ini adalah untuk menentukan lokasi pabrik yang strategis yang dapat meminimalkan
biaya distribusi. Dengan kata lain, penggunaannya lebih kepada perusahaan yang menghasilkan produk
berupa barang. Namun pada kesempatan ini, Penulis mencoba menerapkan metode center of gravity untuk

mengetahui letak strategis dari KPPN Benteng yang dapat memudahkan para pihak yang berkepentingan
dengannya. Jadi penggunaannya lebih kepada institusi yang menghasilkan produk berupa jasa.
Masing-masing letak astronomis satuan kerja terdiri dari satuan derajat (o), menit () dan detik ( ). Misalkan
untuk lokasi kantor Pengadilan Negeri Selayar yang terletak pada posisi 6111.05 Lintang Selatan dan
1202637.70 Bujur Timur maka letak tersebut dapat dibaca pada posisi 6 derajat 11 menit dan 1.05 detik
Lintang Selatan dan 120 derajat 26 menit dan 37.70 detik Bujur Timur. Demikian seterusnya untuk satuan
kerja lainnya. Perubahan pada derajat, menit dan detik posisi Lintang Selatan menuju satuan yang lebih
besar menunjukkan posisi tersebut bergerak semakin ke Selatan (jika dilihat pada peta makan posisi
tersebut akan bergerak semakin ke bawah), demikian jika perubahannya menuju satuan yang lebih kecil
pada garis Lintang Selatan menunjukkan posisi tersebut bergerak semakin ke Utara (jika dilihat pada peta
makan posisi tersebut akan bergerak semakin ke atas). Pada garis Bujur Timur, perubahan pada derajat,
menit dan detik posisi Bujur Timur menuju satuan yang lebih besar menunjukkan posisi tersebut bergerak
semakin ke Timur (jika dilihat pada peta makan posisi tersebut akan bergerak semakin ke kanan), demikian
jika perubahannya menuju satuan yang lebih kecil pada garis Bujur Timur menunjukkan posisi tersebut
bergerak semakin ke Barat (jika dilihat pada peta makan posisi tersebut akan bergerak semakin ke kiri).
Dalam menentukan letak strategis KPPN Benteng berdasarkan metode ini, titik koordinat x yang digunakan
adalah letak astronomis masing-masing satuan kerja pada posisi Lintang Selatan sebagaimana terlihat pada
Tabel 1 sebelumnya. Posisi Lintang Selatan masing-masing satuan kerja rata-rata terletak pada derajat dan
menit yang sama yaitu 6 derajat dan 11 menit kecuali untuk satuan kerja Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kohala
dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Buki yang terletak pada posisi 6 derajat dan 10 menit. Secara geografis
kedua satuan kerja ini memang terletak lebih ke arah Utara (bagian atas Pulau Selayar) dibandingkan satuan
kerja lainnya. Untuk memudahkan perhitungan menentukan koordinat x nantinya, maka satuan menit pada
masing-masing garis Lintang Selatan Penulis sama ratakan menjadi pada posisi 10 menit. Hal ini mengingat
akan sangat sulit untuk mengubah satuan 10 menit menjadi satuan yang lebih tinggi yaitu 11 menit.
Sedangkan untuk mengubah satuan menit dari yang tertinggi menjadi menit terendah hanya menambahkan
60 detik pada setiap satuan detik posisi Lintang Selatan masing-masing satuan kerja, karena posisi 1 menit
sama dengan posisi 60 detik. Misalkan posisi satuan kerja Pengadilan Negeri Selayar yang garis Lintang
Selatannya terletak pada posisi 6 derajat 11 menit 1.05 detik akan sama dengan 6 derajat 10 menit 61.05
detik, demikian perubahan yang sama diperlakukan terhadap satuan kerja lainnya yang terletak pada posisi
menit 11. Kini semua satuan kerja yang ada didapat posisi garis Lintang Selatan pada dua satuan ukuran
yang sama yaitu derajat dan menit, atau pada posisi 6 derajat 10 menit, yang membedakan masing-masing
hanyalah
posisi
satuan
detiknya.
Sedangkan dalam menentukan titik koordinat y yang digunakan adalah letak astronomis masing-masing
satuan kerja pada posisi Bujur Timur sebagaimana terlihat pada Tabel 1 sebelumnya. Posisi Bujur Timur
masing-masing satuan kerja rata-rata terletak pada derajat dan menit yang sama yaitu 120 derajat dan 26
menit kecuali untuk satuan kerja Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kohala, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Buki dan
Madrasah Ibtidaiyah Matang Selatan yang terletak pada posisi 120 derajat dan 27 menit. Secara geografis
ketiga satuan kerja ini memang terletak lebih ke arah Timur (semakin ke bagian kanan Pulau Selayar)
dibandingkan satuan kerja lainnya. Untuk memudahkan perhitungan menentukan koordinat y nantinya,
maka satuan menit pada masing-masing garis Bujur Timur Penulis sama ratakan menjadi pada posisi 26
menit. Hal ini mengingat akan lebih mudah untuk mengubah satuan 27 menit menjadi satuan yang lebih
rendah yaitu 26 menit dengan hanya menambahkan sejumlah 60 detik pada satuan posisi detik dari ketiga
satuan kerja tersebut, karena dimana posisi 1 menit sama dengan 60 detik. Misalkan posisi satuan kerja
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kohala yang garis Bujur Timurnya terletak pada posisi 120 derajat 27 menit 4.41
detik akan sama dengan 120 derajat 26 menit 64.41 detik, demikian perubahan yang sama diperlakukan
terhadap dua satuan kerja lainnya yang terletak pada posisi menit 27. Kini semua satuan kerja yang ada
didapat posisi garis Bujur pada dua satuan ukuran yang sama yaitu derajat dan menit, atau pada posisi 120
derajat
26
menit,
yang
membedakan
masing-masing
hanyalah
posisi
satuan
detiknya.
Selanjutnya, faktor lain yang diperlukan selain koordinat x dan koordinat y untuk menentukan lokasi yang
tepat dengan menggunakan metode center of gravity yaitu faktor Qi atau jika dalam contoh penentuan
lokasi pabrik di atas dengan menggunakan satuan jumlah barang yang dipindahkan dari suatu lokasi toko.
Semakin besar jumlah barang yang dipindahkan pada suatu lokasi toko maka semakin besar pula bobot
lokasi toko tersebut dalam menentukan letak dari pabik yang akan dibangun. Dalam pembahasan ini, faktor
Qi yang digunakan adalah jumlah dana DIPA yang dikelola oleh masing-masing satuan kerja sebagaimana
yang terdapat pada Tabel 1. Semakin besar jumlah dana DIPA yang dikelola oleh suatu satuan kerja makan
akan semakin besar pula bobot lokasi satuan kerja tersebut dalam menentukan letak strategis dari KPPN
Benteng.

Ketiga unsur yang diperlukan dalam penentuan letak strategis KPPN Benteng dengan menggunakan
perhitungan metode center of gravity telah diketahui dan ditentukan. Namun perlu Penulis sampaikan disini
bahwa satuan kerja KPPN Benteng sendiri turut disertakan dalam perhitungan ini karena pada hakikatnya
kantor ini merupakan salah satu bagian dari satuan kerja yang dilayani oleh KPPN Benteng, dengan kata lain
satuan kerja ini juga mengelola dana DIPA dan melakukan kegiatan terkait dengan KPPN sebagaimana
halnya satuan kerja lainnya. Sehingga dengan penghitungan di bawah ini, titik koordinat x untuk lokasi KPPN
Benteng
didapat
sebagai
berikut:
(61.051.676.958.000) + ( 61.902.035.525.000) + ( 61.861.971.178.000) + ( 61.9111.200.195.000)
+ (63.081.927.288.000) + ( 62.07564.283.000) + ( 64.891.550.397.000) + ( 68.80315.000.000)
+ (63.912.949.194.000) + (76.727.496.842.000) + (68.567.295.724.000) + (63.901.768.233.000)
+ (16.97817.853.000) + (81.76432.137.000) + (27.89454.263.000) + (63.90669.391.000)
+ (103.12436.039.000) + (61.842.808.788.000) + (70.888.267.366.000) + (68.8015.081.067.000)
+ (61.84220.000.000) + (63.083.014.791.000) + (61.111.291.953.000) + (63.0116.019.735.000)
+
(63.082.192.289.000)
1.676.958.000+2.035.525.000+1.971.178.000+11.200.195.000+1.927.288.000+564.283.000+1.550.397.0
00
+315.000.000+2.949.194.000+7.496.842.000+7.295.724.000+1.768.233.000+817.853.000+432.137.000
+454.263.000+669.391.000+436.039.000+2.808.788.000+8.267.366.000+15.081.067.000+220.000.000
+3.014.791.000+1.291.953.000+16.019.735.000+2.192.289.000
=
= 65.73

6.076.723.920.390/92.456.489.000

Sedangkan untuk koordinat y lokasi KPPN Benteng didapat melalui perhitungan sebagai berikut:
(37.701.676.958.000) + (44.242.035.525.000) + (36.661.971.178.000) + (44.2611.200.195.000)
+ (33.051.927.288.000) + (37.14564.283.000) + (37.321.550.397.000) + (35.06315.000.000)
+ (34.762.949.194.000) + (31.607.496.842.000) + (34.927.295.724.000) + (35.101.768.233.000)
+ (64.41817.853.000) + (39.85432.137.000) + (62.82454.263.000) + (35.10669.391.000)
+ (64.82436.039.000) + (36.602.808.788.000) + (36.028.267.366.000) + (35.1015.081.067.000)
+ (36.60220.000.000) + (35.173.014.791.000) + (30.081.291.953.000) + (35.1516.019.735.000)
+
(34.092.192.289.000)
1.676.958.000+2.035.525.000+1.971.178.000+11.200.195.000+1.927.288.000+564.283.000+1.550.397.0
00
+315.000.000+2.949.194.000+7.496.842.000+7.295.724.000+1.768.233.000+817.853.000+432.137.000
+454.263.000+669.391.000+436.039.000+2.808.788.000+8.267.366.000+15.081.067.000+220.000.000
+3.014.791.000+1.291.953.000+16.019.735.000+2.192.289.000
=
3.401.967.488.570/92.456.489.000
= 36.80
Sehingga lokasi strategis KPPN Benteng berdasarkan metode ini secara keseluruhan terletak pada 6115.73
Lintang Selatan (lokasi sekarang 6114.89) dan 1202636.80 Bujur Timur (lokasi sekarang 1202637.32).
Pergeseran pada garis Lintang Selatan menuju satuan detik yang lebih besar menandakan lokasi strategis
KPPN Benteng seharusnya bergerak lebih ke arah Selatan (bawah). Hal ini dapat disebabkan oleh daya
penarik dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Selayar (6118.80 Lintang Selatan) yang memang terletak
lebih ke Selatan dari lokasi KPPN Benteng saat ini dan memiliki dana DIPA terbesar kedua (16.31% dari
keseluruhan total dana) sehingga memiliki bobot kontribusi yang lebih besar pula dalam menentukan
koordinat x yaitu sebesar 17.07%. Pergeseran pada garis Bujur Timur menuju satuan detik yang lebih kecil
menandakan lokasi strategis KPPN Benteng seharusnya bergerak lebih ke arah Barat (sebelah kiri). Hal ini
disebabkan oleh daya penarik dari satuan kerja Polres Selayar (1202635.15 Bujur Timur) yang memang
terletak lebih ke arah Barat dari lokasi KPPN Benteng saat ini dan memiliki dana DIPA terbesar pertama
(17.33% dari keseluruhan total dana) sehingga memiliki bobot kontribusi yang lebih besar pula dalam
menentukan koordinat y sebesar 16.55%. Jika titik koordinat x dan y yang didapat berdasarkan metode
center of gravity diletakkan di peta, maka lokasi strategis dari keberadaan KPPN Benteng yang seharusnya
adalah terletak di Jalan Pangeran Diponegoro atau bergerak sekitar 500 meter dari lokasi sebelumnya.
F.
Kesimpulan
dan
Saran
Metode center of gravity selain digunakan untuk mengetahui letak strategis dari pabrik atau tempat usaha

yang akan didirikan agar dapat meminimalkan biaya distribusi, dapat juga digunakan untuk menentukan
lokasi strategis suatu kantor instansi pemerintahan dalam rangka memberikan pelayanan kepada para
pemangku kepentingan (stakeholder) berupa kemudahan menjangkau lokasi kantor. Penentuan lokasi
strategis KPPN Benteng dengan menggunakan metode ini sangat ditentukan oleh faktor lokasi satuan kerja
yang
berhubungan
dengan
KPPN
Benteng
dan
jumlah
dana
APBN
yang
dikelolanya.
Kelemahan penentuan lokasi berdasarkan metode ini adalah sulitnya mendapatkan lahan di daerah yang
disarankan jika di daerah tersebut ternyata memang sudah tidak lagi dimungkinkan untuk dibangun suatu
pabrik, tempat usaha atau kantor. Hal yang terbaik dilakukan adalah mencari lahan yang mendekati titik
koordinat yang disarankan. Lokasi strategis KPPN Benteng dengan menggunakan metode center of gravity
ternyata bergeser lebih ke arah Selatan sebesar 0.84 menit dan lebih ke arah Barat sebesar 0.52 menit dari
lokasi yang sekarang, jika digunakan satuan jarak maka pergeserannya sekitar 500 meter ke arah Barat
Daya. Dengan menggunakan peta untuk mengetahui titik koordinat yang ditemukan, letak strategis KPPN
Benteng berdasarkan perhitungan seharusnya berada di Jalan Pangeran Diponegoro (lihat Gambar 3)
Di sekitar jalan tersebut memang banyak terdapat kantor/instansi/satuan kerja yang berhubungan dengan
KPPN Benteng, mulai dari Kantor Departemen Agama, Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Pertanian
dan Kehutanan. Namun melihat tidak terlalu signifikannya perbedaan jarak antara lokasi KPPN Benteng yang
sekarang dengan lokasi berdasarkan perhitungan, Penulis berpendapat bahwa lokasi yang ada saat ini masih
cukup strategis untuk dijangkau oleh berbagai satuan kerja dalam berhubungan dengan KPPN Benteng guna
melakukan
proses
pencairan
dana
APBN.
Penulis menyadari apa yang dipaparkan dalam tulisan ini masih jauh dari sempurna. Berbagai
penyempurnaan yang dapat dilakukan antara lain penggunaan cara yang lebih cepat dan akurat untuk
menentukan lokasi astronomis masing-masing satuan kerja selain menggunakan bantuan aplikasi Google
Earth, misalnya dengan bantuan alat Global Positioning System (GPS). Kelemahan penggunaan aplikasi
Google Earth terletak pada seberapa besar bandwith jalur internet yang dapat dimaksimalkan ketika
menggunakan aplikasi tersebut. Semakin besar jalur yang tersedia, semakin akurat titik koordinat diperoleh.
Penulis mengalami kesulitan ketika harus melakukan perbesaran gambar peta Kepulauan Selayar hingga
dapat menemukan lokasi yang akurat dari masing-masing satuan kerja dikarenakan terbatasnya bandwith
internet
yang
digunakan.
Penyempurnaan yang lain adalah mengenai faktor intensitas satuan kerja ketika berhubungan dengan KPPN
Benteng. Dalam tulisan ini Penulis menggunakan data jumlah dana DIPA tahun 2010 yang dikelola oleh
masing-masing satuan kerja. Berdasarkan pengalaman Penulis, semakin besar dana DIPA yang dikelola
semakin sering satuan kerja yang bersangkutan melakukan penarikan dana ke KPPN Benteng. Namun, untuk
dapat lebih mengetahui seberapa besar korelasi antara jumlah dana DIPA yang dikelola dengan tingkat
intensitas satuan kerja berhubungan dengan KPPN Benteng harus dilakukan penelitian yang lebih mendalam.

https://rahmanjakarta.wordpress.com/2010/04/21/metode-center-of-gravity-dalampenentuan-lokasi-strategis-kppn-benteng/
Strategi Distribusi Produk yang Optimal dan Efisien

Distribusi barang merupakan bagian dari kegiatan perusahaan yang mana pada tahap
ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk menjual produknya secara
maksimal.
Strategi itu sendiri merupakan bagian dari strategi marketing setiap perusahaan dalam
memasarkan produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting
yang mana tanpa penjualan yang bagus maka suatu perusahaan tidak akan bisa
bertahan.

Bagaimanapun juga, sumber penghasilan perusahaan adalah hasil penjualan produk.


Itulah sebabnya perlu ada strategi distribusi dalam bisnis yang tepat sehingga strategi
distribusi yang tepat akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan.
Berkaitan dengan strategi distribusi dalam bisnis tersebut sebenarnya ada beberapa
macam sistem distribusi yang bisa digunakan oleh perusahaan.
Pemilihan sistem tersebut pastinya juga harus disesuaikan dengan produk yang dijual
oleh perusahaan anda. Perlu anda ketahui bahwa ada beberapa faktor yang pastinya
juga sangat menentukan optimalisasi sistem distribusi yang anda pilih, diantaranya
adalah karakteristik produk, tingkat standarisasi, dan lain-lain.
Dalam menggunakan distributor atau perantara pemasaran memang harus menyusun
rencana mengenai cakupan target pasar. Dengan demikian, perusahaan bisa
menyusun stratgei bagaimana agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada setiap
konsumen.
Cakupan pasar yang dimaksud itu sendiri bisa diklasifikasikan sebagai distribusi
intensif, distribusi eksklusif, dan juga distribusi selektif. Masing-masing akan sangat
ditentukan oleh jenis produk yang dijual.
Strategi distribusi dalam bisnis demi memaksimalkan tahap pemasaran produk

GRATIS - 7 materi pelatihan yang WOW dan 5


ebook yang LUAR BIASA tentang Ilmu Bisnis
dan Pengembangan Diri. Download Gratis
Sekarang.
Bagaimanapun juga demi mensukseskan proses pemasaran produk dalam perusahaan
anda, sudah pasti tidak akan bisa lepas dari yang sistem distribusi. Salah satu strategi
distribusi yang bagus adalah mempersingkat saluran distribusi. Mempersingkat saluran
disitribusi ini berarti perusahaan bisa memutus jaringan distributor sehingga produk
perusahaan bisa lebih cepat diterima oleh konsumen. Menata strategi distribusi dalam
bisnis dengan baik, maka akan memberikan hasil yang signifikan untuk perusahaan
anda.
Cara lain yang bisa anda gunakan sebagai strategi distribusi dalam bisnis adalah
dengan mempercepat proses distribusi. Proses distribusi ini merupakan tahapan dalam
menjalankan suatu bisnis yang mana tahapan untuk mendistribusikan produk ini akan
dilakukan ketika proses produksi telah selesai. Itulah sebabnya, demi mendukung

proses distribusi bisa berjalan dengan cepat maka proses produksi juga harus
dipercepat.
Bagaimanapun juga proses prooduksi dan proses distribusi merupakan dua hal yang
saling berkaitan dalam dunia bisnis perdagangan produk. Melayani konsumen dengan
baik juga merupakan bagian dari stratgei marketing dalam bisnis.
Melalui distributor, suatu perusahaan juga bisa mempertimbangkan berbagai informasi
kebutuhan, saran, dan yang lainnya untuk membantu meningkatkan pelayanan. Itulah
sebabnya, menjual produk melalui distributor yang cukup juga akan membantu
memaksimalkan tahap pemasaran setiap produk dari perusahaan.
Hal yang perlu anda pertimbangkan lagi dalam memasarkan produk adalah memilih
distributor yang berkompeten dan bisa dipercaya.
Umumnya kualifikasi seorang distributor memang tidak harus berpendidikan tinggi, tapi
melalui pelatihan perusahaan akan bisa membentuk pribadi distributor yang
berkompeten. Didukung dengan kepribadian yang baik, maka tahapan distribusi produk
akan berjalan dengan baik karena si distributor juga menjalankan amanat perusahaan
dengan baik.
Melakukan evaluasi mengenai jumlah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat juga
merupakan bagian yang penting untuk terus diperhatikan oleh setiap perusahaan.
Melalui distributor perusahaan bisa mendapatkan informasi tersebut.
Dengan stok barang yang cukup, maka akan membantu memaksimalkan proses
distribusi dan meningkatkan income perusahaan. Selain itu konsumen juga akan
merasa lebih nyaman karena produk yang dibutuhkan bisa terpenuhi.
http://menjadiwirausaha.com/strategi-distribusi-produk-yang-optimal-dan-efisien/

5 Strategi Mendistribusikan Produk


dengan Cepat dan Efisien
Saat produk yang Anda hasilkan merupakan produk yang diproduksi dengan
kapasitas banyak, tentu Anda menginginkan agar produk tersebut bisa segera
sampai ke tangan konsumen. Syaratnya Anda harus memastikan bahwa produk
Anda memang dibutuhkan oleh banyak orang dan sifatnya massal. Umumnya

produk yang relevan dengan distribusi ini adalah produk produk untuk
memenuhi kebutuhan pokok manusia. Seperti: Pangan, sandang, consumer
goods, dan pendidikan.
Bagaimana agar produk kita bisa terjual dengan cepat?
Berikut 5 strateginya,
STRATEGI RETAILER
Retailer maksudnya adalah pihak yang langsung menyalurkan produk ke pengguna.
Bayangan paling mudahnya adalah Indomaret dan Alfamart, merupakan salah
satu retailer yang terkenal di Indonesia. Jika Anda saat ini berbisnis produk massal,
Anda bisa bekerjasama dengan retailer dengan memberikan harga khusus
(wholesale price) biasanya hanya 50 55% dari harga jual pada konsumen.
Retailer yang baik umumnya memberlakukan standar mutu dan memberikan syarat
minimal jumlah barang yang harus disuplai setiap bulannya.
STRATEGI DISTRIBUTOR
Distributor adalah pihak yang menyalurkan barang dari produsen
pada retailer. Umumnya distributor memiliki jaringan distribusi ritel yang luas. Jadi,
Anda tinggal menitipkan produk Anda pada distributor untuk kemudian distributor
lah yang langsung mendistribusikannya ke retailer. Harga yang diberikan umumnya
lebih rendah 10-20% dari harga khusus (wholesale price)
STRATEGI SALES REPRESENTATIVE
Strategi ini menekankan pada pemberian komisi untuk sales yang berhasil menjual
produk yang kita miliki. Misalkan kita melatih 10 20 orang sales untuk kemudian
menjualkan produk kita. Setiap produk yang terjual mereka mendapatkan komisi
sebesar 2%-10% dari wholesale price. Saya pernah mencoba menggunakan strategi
ini untuk menjual tiket tiket pelatihan dan hasilnya sangat baik.
STRATEGI WEBSITE

Strategi distribusi dengan web bisa dengan membuat web sendiri yang
memungkinkan orang untuk membeli sesuatu di sana, atau kita menggunakan
website orang lain yang lebih populer untuk meningkatkan penjualan produk kita.
Umumnya ada web yang berbentuk seperti forum (seperti olx.co.id, kaskus.co.id,
dan bukalapak.com). Atau ada juga yang langsung berbentuk seperti ecommerce (Hijabenka, elevania, dan masih banyak lagi yang lainnya.
FULFILLMENT ORDERS
Ini adalah cara paling umum yang banyak digunakan oleh pebisnis pemula, yaitu
mengantarkan barang secara manual kepada konsumen, baik itu melalui cash on
delivery (COD) atau menggunakan jasa pengiriman. Saran saya coba cari jasa
pengiriman yang tepat waktu dan mampu dicari lokasinya secara real time sudah
sampai mana paket yang kita kirim ke konsumen. Untuk bisnis yang sudah mapan,
biasanya akan melibatkan fulfillment center, yaitu pihak ketiga yang bertugas
menerima order dari kita, kemudian mereka akan menyiapkan pengiriman mulai
dari packaging hingga pengiriman kepada konsumen.
Dari sini Anda bisa belajar bahwa untuk bisa mendistribusikan produk kita dengan
lebih cepat, kita tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Kita perlu bekerjasama
dan berkolaborasi dengan pihak lain agar penyebaran produk kita bisa diserap
pasar dengan lebih baik.
http://arryrahmawan.net/strategi-mendistribusikan-produk-dengan-cepat-danefisien/

Distribusi (bisnis)

Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor
adalahperantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer).
Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga

sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke
pengecer atau pelanggan.
Tiga aspek lainnya dari bauran pemasaran adalah manajemen produk, harga, dan promosi.

Tugas Distributor[sunting | sunting sumber]

membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar

mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya

memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya


dengan reklame atau iklan

Anda mungkin juga menyukai