Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

TRANSPORTASI MULTIMODA AUSTRALIA

Tugas mata kuliah Prasarana Transportasi


yang dibina oleh Bapak Dr. Ir. M. Zainul Arifin, M.T.

Program Studi
Magister Teknik Transportasi
Jurusan Teknik Sipil

Oleh :
Friska Feronica Bn P. (196060100111013)
Febby Riantasari S. (196060100111020)
Ganjar Ratriadi (196060100111026)

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Penelitian ............................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 2

BAB II DASAR TEORI


2.1 Angkutan Multimoda ...........................................................
2.2 Manfaat Angkutan Multimoda ..............................................
2.3 Tujuan Penyelenggaraan Angkutan Multimoda ....................
2.4 Hasil dan Pembahasan ...........................................................

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Transportasi di Negara Australia ..........................................
3.1.1 Moda Transportasi Darat .............................................
3.1.2 Moda Transportasi Air ................................................
3.1.3 Moda Transportasi Udara ............................................
3.2 Dasar Hukum Transportasi di Australia ................................
3.3 Transportasi di Sydney ..........................................................
3.4 Integrasi Sistem Multimoda Sydney .....................................
3.5 Adaptasi Penerapan Integrasi Sistem Multimoda Indonesia .
3.6 Dasar Hukum Transportasi di Indonesia ...............................
3.7 Kerjasama Australia dan Indonesia di Bidang Transportasi .

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .........................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan suatu negara akan sangat lambat apabila tidak memiliki sistem
transportasi yang efisien. Oleh karena itu, suatu negara harus melakukan pemeliharaan dan
pembaruan sistem transportasi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan zaman sehingga
masyarakat bisa beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum.
Ada berbagai masalah yang bisa diselesaikan apabila sebuah negara memiliki sistem
transportasi umum yang efisien seperti kemacetan, kecelakaan, sampai pada masalah
pencemaran lingkungan. Salah satu solusi yang dapat digunakan yaitu penggunaan angkutan
multimoda. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011, angkutan multimoda
didefinisikan sebagai angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda
angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari
satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang
ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.
Angkutan multimoda sendiri telah diterapkan di berbagai negara salah satunya yaitu di
negara Australia. Negara Australia memiliki 6 negara bagian, dan 2 teritorial di daratan utama
yaitu New South Wales (NSW), Queensland (QLD), Australia Selatan (SA), Tasmania (TAS),
Victoria (VIC), Australia Barat (WA), Teritorial Utara (NT), dan Teritorial Ibu Kota
Australia (ACT). Salah satu kota terbesar di Australia adalah Sydney yang merupakan ibu
kota negara bagian New South Wales. Transportasi di Sydney termasuk ke dalam otoritas
transportasi pemerintah New South Wales atau NSW yang saat ini telah mengaplikasikan
angkutan multimoda.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana transportasi yang ada di Negara Australia?
2. Apa saja moda transportasi umum yang digunakan di Negara Australia?
3. Apa saja moda transportasi umum yang digunakan di Sydney?
4. Bagaimana penerapan integrasi sistem multimoda di Sydney?
5. Bagaimana adaptasi penerapan integrasi sistem multimoda di Indonesia?
1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini pembahasan memiliki batasan-batasan sebagai berikut:
1. Negara yang ditinjau hanya pada Negara Australia.
2. Negara bagian yang dibahas dibatasi di New South Wales dengan ibu kota Sydney.
3. Fasilitas transportasi yang dibahas hanya pada pelabuhan dan badara Sydney.

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah:
1. Mengetahui transportasi yang ada di Negara Australia.
2. Mengetahui moda transportasi umum yang digunakan di Negara Australia.
3. Mengetahui moda transportasi umum yang digunakan di Sydney.
4. Mengetahui penerapan integrasi sistem multimoda di Sydney.
5. Mengetahui adaptasi penerapan integrasi sistem multimoda di Indonesia
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Angkutan Multimoda
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 8 tahun 2011 menyatakan bahwa
angkutan multimoda adalah angkutan barang dengan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan
yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu
tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang
ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda. Alat
angkut moda transportasi terdiri dari kendaraan bermotor, kereta api, kapal dan pesawat
terbang.
Layanan angkutan multimoda diwujudkan melalui keterpaduan antar trayek/lintas/rute
angkutan dengan memperhatikan keunggulan moda berdasarkan kesesuaian teknologi dan
karakteristik wilayah layanan.

2.2 Manfaat Angkutan Multimoda


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan angkutan multimoda antara lain:
1. Mempermudah pengguna angkutan umum untuk berpindah ke angkutan lain.
2. Meningkatkan keandalan angkutan umum (bus, kereta ringan dan taksi).
3. Meningkatkan keamanan untuk semua pengguna.
4. Mengurangi konflik antar mode.
5. Mengurangi waktu yang hilang pada transhipment point
6. Mengangkut dengan lebih cepat
7. Menekan kerugian terhadap jarak
8. Mengurangi permodalan
9. Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi
10. Hemat biaya karena tarif rata-rata dan biaya asuransi menjadi turun
11. Hanya berurusan dengan 1 agen sebagai penanggung jawab
12. Menurunkan harga barang serta meningkatkan daya saing barang ekspor di pasar
global.
2.3 Tujuan Penyelenggaran Angkutan Multimoda
Tujuan penyelenggaraan angkutan multimoda adalah untuk mewujudkan pelayanan one
stop service dengan indicator single seamless service (S3), yaitu single operator, single
tariff dan single document untuk angkutan barang. Menurut Badan Litbang Perhubungan
Darat tahun 2010 menyatakan bahwa pelayanan transportasi yang berkesinambungan / single
seamless service dapat diartikan sebagai transportasi antar/multimoda yang dapat
memindahkan penumpang maupun barang dari titik asal ke titik tujuan (dari pintu ke pintu)
diarahkan pada keterpaduan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi antarmoda
yang efektif dan efisien dalam bentuk interkoneksi pada simpul transportasi yang berfungsi
sebagai titik temu yang memfasilitasi alih moda. Beberapa elemen berikut yang perlu
diperhatikan dalam keterpaduan antarmoda untuk meningkatkan pelayanannya, yaitu
ketersediaan informasi perjalanan, keselamatan peningkatan infrastruktur perpindahan moda
seperti ruang tunggu dan area umum.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Transportasi di Negara Australia


Di Australia ada dua jenis transportasi yang digunakan yaitu transportasi prbadi dan
transportasi umum. Transportasi pribadi yang ada di Australia adalah mobil, motor, dan
sepeda, sedangkan transportasi umumnya adalah bus, kereta api, tram, taksi, kapal ferry dan
juga pesawat terbang. Apabila pengguna transportasi umum menggunakan transportasi umum
secara teratur, maka akan dapat menghemat dengan membeli tiket setiap bulan dengan harga
yang lebih murah atau biasa disebut “multi – rider” tiket, dengan tiket ini pengguna dapat
menggunakan semua fasilitas transportasi yang ada mulai dari bus, kereta dan kapal ferry.
Dalam satu hari, tidak ada batas penggunaan namun hanya berlaku selama satu bulan, dengan
harga berkisar, $52 atau sekitar Rp 520.000,00 per minggu. Tiket “multi – rider” ini bisa dibeli
untuk jangka waktu tiga bulan bahkan satu tahun, tentu saja dengan harga yang lebih murah.

Gambar 1. Peta Australia


Berikut adalah tabel berisi transportasi umum yang tersedia di beberapa negara bagian di
Australia:

Kereta Kapal Pesawat


No Negara Bagian Ibu Kota Nama Kartu Bus Tram Taksi
Api Ferry Terbang
ACT (Australian
1 Canberra Opal Card v v v v
Capital Territory)
2 New South Wales Sydney Opal Card v v v v v v
Teritorial Utara/
3 Darwin Go Card v v v v
Northern Territory
4 Tasmania Hobart Metro v v v v v v
5 Victoria Melbourne Smart Rider v v v v v
Australia Barat/ Tap and Ride
6 Perth v v v v v
Western Australia Card
7 Queensland Brisbane Green Card v v v v v v
Australia Selatan/
8 Adelaide Myki v v v v v v
South Australia
Tabel 1. Transportasi Umum Negara Bagian Australia

3.1.1 Moda Transportasi Darat


Moda transportasi darat yang ada di Australia meliputi kereta api, bus, tram dan taksi
namun tidak seluruhnya ada di setiap negara bagian.
a) Kereta Api
Kereta api tersedia hampir di seluruh negara bagian di Australia, diantaranya Sydney
(New South Wales), Brisbane (Queensland), Melbourne (Victoria), Adelaide (South
Australia) dan Perth (Western Australia). Layanan kereta api sangat luas dan efisien serta
memiliki jam operasi yang cukup panjang dari pagi hingga tengah malam. Terdapat pula
layanan kereta api gratis (di dalam zona transit gratis) antara stasiun McIver dan stasiun
City West yang dapat dinikmati di Perth.

Gambar 2. Kereta Api


b) Bus
Bus adalah pilihan transportasi utama di Australia karena tersebar di deluruh penjuru
negeri ini. Terdapat beberapa layanan bis gratis, seperti bus CAT gratis di seputar kawasan
pusat bisnis (Perth, Western Australia); bus gratis di seputar lingkaran kota (Adelaide,
South Australia); Loop, layanan bus gratis yang melalui pusat kota (Brisbane, Queensland).
Bus reguler terdapat di seluruh kota dengan jalur dan waktu layanan yang bervariasi.

Gambar 3. Bus
c) Tram
Tram digunakan untuk transportasi publik berbasis rel yang jalurnya sejajar dengan
jalan raya dan berbaur dengan moda transportasi lainnya. Trem merupakan transportasi
yang sangat efisien dan hanya terdapat di Adelaide (South Australia) dan Melbourne
(Victoria). Transportasi masyarakat urban ini memiliki jalur melalui pusat dan pinggiran
kota. Berbeda dengan tram, metrolight dan Monorail terdapat hanya di Sydney (New South
Wales). Monorail dan Metro Light Rail menawarkan layanan yang efisien di seputar pusat
kota dan juga ke dan dari beberapa pinggiran kota di daerah pedalaman.

Gambar 4. Tram
d) Taksi
Selain sarana transportasi umum yang sudah disebutkan di atas, kita juga bisa
menggunakan layanan taksi. Taksi merupakan salah satu transportasi di Australia yang
dikelola oleh perusahaan swasta. Tarif taksi diukur menggunakan argo dan layanan dapat
dipesan melalui telepon dan online 24 jam. Di saat memesan taxi, biasanya penumpang
akan dikenakan biaya pemesanan sebesar $3- $5 tergantung pada perusahaan yang
mengelola.

Gambar 5. Taxi
3.1.2 Moda Transportasi Air
Kapal Feri
Kapal Feri adalah jenis transportasi yang sifatnya rekreasional dan hanya terdapat di
beberapa negara bagian seperti Perth (Western Australia), Brisbane (Queensland), Sydney
(New South Wales). Transportasi ini adalah modus perjalanan yang populer di Australia.

Gambar 6. Kapal Ferry


3.1.3 Moda Transportasi Udara
Pesawat Terbang
Ada banyak penerbangan domestik yang bisa kamu pilih. Ada Airnorth, Jetstar, Qantas
Airlines, Rex Airlines, Tigerair dan Virgin Australia adalah beberapa maskapai yang
melayani ke berbagai ibu kota negara bagian dan pusat-pusat regional.
Gambar 7. Pesawat Terbang
3.2 Dasar Hukum Transportasi Di Australia
Administrasi masing-masing daerah bagian Australia dialokasikan kepada Menteri pada
masing-masing negara bagian menurut Undang-Undang Dasar 1902. Administrasi suatu
negara bagian meluas ke administrasi setiap Peraturan yang dibuat berdasarkan masing-
masing negara bagian. Sehingga seluruh layanan transportasi publik dikelola oleh pemerintah
negara bagian dan teritori secara individu.
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum transportasi di Australia antara lain:
a. National Transport Commission (Road Transport Legislation—Australian Road
Rules) Regulations 2006.
b. Passenger Transport Amendment (Transitional Appointments of Authorised Officers)
Regulation of New South Wales 2015
c. Transport Administration Australian Capital Territory 1988 No 109
d. Transport Administration (General) Regulation of New South Wales 2013
e. Undang-Undang Navigasi Udara 1938
f. Undang-Undang Transportasi Udara 1964
g. Pesanan Angkutan Udara (Rute Deregulasi) (2) 2017
h. Peraturan Transportasi Udara 2016
i. City of Sydney Act 1988, Bagian 4A dan Jadwal 2, bersama dengan Menteri
Transportasi dan Infrastruktur (sisanya, Menteri untuk Pemerintah Daerah)
j. National Rail Corporation (Agreement) Act 1991
k. Peraturan Transportasi Penumpang (Umum) 2017
l. Pemesanan Penumpang Transportasi (Opal dan Lainnya) 2016
m. Peraturan Transportasi Penumpang 2014
n. Point to Point Transport (Taksi dan Kendaraan Sewa) Act 2016
o. Peraturan Transportasi Point to Point (Taksi dan Kendaraan Sewa) (Penyesuaian
Industri) 2016
p. Peraturan Point to Point Transport (Taksi dan Kendaraan Sewa) 2017
q. Keselamatan Kereta Api (Adopsi UU Nasional) 2012
r. Peraturan Keselamatan Kereta Api (Adopsi Hukum Nasional) 2012
s. Hukum Nasional Keselamatan Kereta Api (NSW)
t. Keselamatan Kereta Api Peraturan Nasional Hukum Nasional 2012
u. United Nations Conference on a Convention on International Multimodal Transport
1981
3.3 Transportasi di Sydney
Sistem transportasi umum Sydney memiliki jaringan layanan kereta, bus, dan ferry yang
komprehensif. Jalur kereta ringan, jaringan bandara, bus wisata, dan layanan taksi melengkapi
jaringan ini. Untuk sistem pembayaran transportasi umum di Sydney menggunakan Opal
Card yaitu smartcard (kartu pintar) yang dapat disimpan, diisi ulang, dan digunakan kembali
untuk membayar perjalanan dengan transportasi umum di dalam jaringan Opal. Kartu opal
dapat digunakan untuk membayar perjalanan dengan transportasi umum termasuk kereta api,
bus, ferry dan kereta ringan yang telah terintegrasi di Sydney dengan nilai minimumnya
adalah $ 10 untuk kartu dewasa dan $ 5 untuk kartu anak/ remaja.

3.4 Integrasi Sistem Multimoda Sydney


Ratusan ribu orang melakukan perpindahan layanan transportasi setiap hari dan
perpindahan tersebut sangat penting untuk menghubungkan pengguna angkutan transportasi
dari satu moda transportasi ke moda transportasi lain sehingga sistem transportasi terintegrasi
dapat berfungsi. Untuk mempermudah dan mempercepat perpindahan antara kereta, bus dan
kapal ferry sejumlah area perpindahan dikembangkan salah satunya di Sydney. Sejumlah
layanan transportasi di Sydney telah terintegrasi satu sama lain seperti pada Pelabuhan
Circular Quay dan Band Udara Sydney.
3.3.1 Pelabuhan Circular Quay
Circular Quay adalah pelabuhan yang berfungsi sebagai pengiriman penumpang
internasional, kawasan pariwisata, area warisan, dan simpul transportasi serta kawasan yang
paling ikonik di Sydney sekaligus menjadi pintu gerbang ke Central Bussiness District atau
daerah pusat bisnis di Sydney. Daerah ini memiliki beragam peran sebagai wisata para turis,
pusat transportasi dan kawasan bisnis.

Gambar 8. Peta Kawasan Circular Quay


Pada kawasan Circular Quay, beberapa moda transportasi telah terintegrasi berpusat pada
pelabuhan Circular Quay yang terintegrasi dengan kereta api, bus dan bahkan juga ada taksi.
Sistem ini terintegrasi untuk memfasilitasi kemudahan dan efisiensi perjalanan menggunakan
beberapa moda transportasi bagi penduduk di Sydney. Kompleks pelabuhan Circular Quay
memfasilitasi 3 moda sekaligus yaitu kereta api, bus dan taksi seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
Gambar 9. Peta Transportasi Umum Circular Quay
Pada gambar diatas terlihat pada peta transportasi umum di kawasan pelabuhan Circular
Quay terdapat symbol huruf F yang menandakan kapal ferry, T menandakan train atau kereta
api dan B menandakan bus. Mengenai gambaran kondisi kawasan tersebut dapat dilihat pada
gambar-gambar berikut ini:

Gambar 10. Kondisi Kawasan Dermaga Circular Quay


Gambar diatas menunjukkan adanya petunjuk mengenai moda-moda yang tersedia
setelah penumpang turun dari kapal ferry mereka dapat berpindah ke moda lain yang tersedia
seperti kereta api dan bus.

Gambar 11. Taksi sebagai Pilihan Moda


Selain kereta api dan bus, pada kawasan tersebut juga tersedia taksi sebagai pilihan moda
berikutnya apabila pengguna transportasi memiliki tujuan yang tidak ada dalam trayek kereta
api dan bus.
3.3.2 Bandara Sydney
Bandara Sydney (juga dikenal sebagai Bandar Udara Kingsford-Smith dan Bandar Udara
Sydney), bandara ini berlokasi di pemukiman Mascot di Sydney, Australia. Bandara ini
menjadi satu-satunya bandara yang melayani kota Sydney. Bandara ini memiliki tiga landasan
pacu atau 3 terminal penerbangan.
Gambar 12. Peta Kawasan Bandara Sydney
Bandara Sydney telah terintegrasi dengan beberapa moda transportasi seperti yang
ditunjukkan gambar diatas, dimana telah ada fasilitas kereta api, bus, dan apa pula taksi yang
dapat digunakan untuk tujuan yang tidak ada dalam trayek bus maupun kereta api.

Gambar 12. Peta Transportasi Umum Bandara Sydney


Berikut merupakan gambar kawasan bandara Sydney yang telah terintegrasi dengan
angkutan bus, kereta api, serta taksi.
Gambar 13. Kereta Api pada Bandara Sydney
Bandara dapat diakses melalui jalur kereta api bawah tanah Airport Link. Stasiun kereta
api Internasional, terletak di bawah teminal internasional, sedangkan stasiun kereta api
domestik, terletak di bawah tempat parkir mobil antara terminal 2 dan 3. Kereta api yang
melayani bandara merupakan kereta pinggiran kota reguler. Tidak seperti kereta api khusus
bandara di bandara lain, di sini tidak terdapat keintimewaan bagi penumpang dengan bagasi,
tidak mengoperasikan jaringan ekspress menuju bandara dan mungkin seluruh kursi sudah
penuh diduduki penumpang komuter sebelum kereta tiba di bandara.

Gambar 14. Bus pada Bandara Sydney


Sedangkan untuk bus akan berhenti di terminal domestik dan internasional dengan rute
400 dan 420 bus reguler dan 420 malam semua bepergian ke Bandara Sydney, dengan
pemberhentian di terminal domestik dan internasional. Halte bus di bandara domestik terletak
di luar Terminal 3, yang dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Terminal 2.

Gambar 15. Pemberhentian Taksi pada Bandara Sydney


Sedangkan untuk taksi terdapat di masing-masing terminal keberangkatan maupun
kedatangan. Pengemudi taksi yang perlu membantu penumpang mereka ke gedung terminal
dapat meninggalkan kendaraan mereka. Prosedur yang berbeda berlaku untuk pengantaran
dan penjemputan di setiap terminal dan petugas manajemen tepi jalan tambahan tersedia untuk
mengelola sistem dan membantu pengemudi dan penumpang. Pelanggan yang membutuhkan
taksi yang dapat diakses disarankan untuk memesan di awal jika memungkinkan. Karena
persyaratan keamanan penerbangan, pengemudi taksi tidak boleh meninggalkan
kendaraannya ketika berhenti di luar gedung terminal.
Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki bandara tersebut meliputi area perbelanjaan duty-
free dan tempat makan. Dua shower room gratis juga tersedia di area kedatangan untuk
melepas penat setelah penerbangan panjang. Fasilitas lain yang juga tersedia di terminal ini
yaitu tempat penukaran uang, loker koin, ATM, area merokok., area menyusui, toilet dan wifi.
Gambar 16. Area Perbelanjaan di Bandara Sydney

Gambar 17. Tampat Makan di Bandara Sydney


Gambar 18. Shower Room di Bandara Sydney

3.4 Adaptasi Penerapan Integrasi Sistem Multimoda Indonesia


Beberapa kota di Indonesia telah menerapkan sistem transportasi multimoda, baik itu
untuk angkutan barang maupun penumpang. salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Emas
di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pelabuhan utama
berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 tahun 2013 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional. Pelabuhan tersebut dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia III sejak
tahun 1985, selain melayani angkutan barang juga melayani angkutan penumpang.
Pengguna jasa angkutan laut atau kapal apabila menuju atau akan meninggalkan
pelabuhan dapat menggunakan angkutan jalan. Saat ini angkutan jalan umum yang melayani
di Pelabuhan Tanjung Emas adalah Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang Koridor III.

Gambar 19. Peresmian BRT di Shelter Pelabuhan Tanjung Emas Semarang


Para penumpang akan melewati security check layaknya di bandara yang dilengkapi x-
ray. Ada dua lantai dengan ruang tunggu berupa kursi-kursi dan hiburan televisi. Lantai dua
berupa ruang tunggu keberangkatan untuk gate 3 dan 4 serta ada juga VIP lounge. Sedangkan
lantai pertama merupakan keberangkatan gate 1 dan 2 serta Internasional.
Di lantai pertama, ada banyak fasilitas, seperti Mushala, ruang merokok, ruang ibu
menyusui, kios penjual oleh-oleh, bahkan tempat bermain anak. Untuk toiletnya, kebersihan
sangat dijaga, selain itu disediakan juga toilet untuk difabel.

Gambar 20. Pintu Keberangkatan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Gambar 21. Ruang Tunggu di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang


Gambar 22. Tempat Makan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

3.5 Dasar Hukum Transportasi Di Indonesia


Adapun dasar-dasar hukum yang digunakan untuk mengatur penyelenggaraan angkutan
antarmoda/multimoda diamanatkan dalam undang-undang di bidang transportasi yaitu :

1. Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ

2. Undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian

3. Undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran

4. Undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan


5. Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan
6. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda
7. Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 1996 tentang Kepelabuhan
8. Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 1996 tentang Kebandarudaraan
9. Peraturan Menteri Perhubungan nomor 8 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan
Pengusahaan Angkutan Multimoda

10. ASEAN Framework Agreement on Multimodal Transport


3.6 Permasalahan Transportasi Multimoda di Indonesia
Permasalahan transportasi antarmoda/multimoda di Indonesia dalam mendukung kelancaran
arus barang dan mobilitas orang antara lain:
1. Kualitas badan usaha angkutan multimoda nasional masih belum sebaik di negara lain, hal
ini disebabkan pernbinaan dan mutu SDMyang belum baik.
2. Kurang lancarnya arus barang yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi khususnya pada
simpul transportasi seperti di pelabuhan dan bandar udara tertentu.
3. Mobilitas orang khususnya pada sirnpul perkotaan metropolitan masih rendah disebabkan
antara lain masih kurangnya manajemen antar dan intra moda
4. Masih rendahnya arus barang dan mobilitas orang di sebagian wilayah Indonesia,
khususnya pada daerah tertinggal yang disebabkan kurangnya jaringan transportasi antar
moda
Di Indonesia, sistem multimoda memang telah diaplikasikan namun masih perlu belajar dari
negara lain yang lebih maju sistem transportasinya seperti Australia untuk mengadopsi penerapan
transportasi terintegritas yang sesuai dengan Indonesia. Beberapa hal yang dapat diadopsi antara
lain:
1. Sirkulasi jaringan jalan yang lebih terstruktur antar moda sehingga memudahkan
penumpang untuk transit.
2. Simpul transportasi yang tertata sehingga tidak menimbulkan kemacetan atau penumpukan
angkutan umum di satu titik temu.
3. Jalur transportasi antarmoda yang efektif dan efisien untuk meningkatkan pelayanannya.
4. Ketersediaan informasi perjalanan yang lebih lengkap sehingga penumpang tidak
kebingungan jika harus berpindah kendaraan.
5. Peningkatan infrastruktur perpindahan moda seperti ruang tunggu dan area umum yang
memadai sehingga penumpang terarah dan merasa nyaman.

3.7 Kerjasama Australia dan Indonesia di Bidang Transportasi


Kerjasama Indonesia - Australia dalam sektor transportasi dapat dilihat dengan
ditandatanganinya Ship Safety Inspection & Solid Bulk dan Indonesia- Australia Comprehensive
Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) tentang angkutan barang dan jasa antar kedua
negara di era perdagangan bebas.
Kerjasama bidang transportasi antara Indonesia dan Australia telah berlangsung sejak tahun
2004 melalui perjanjian The Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP). Pada tahun
2019 kerjasama kedua negara tersebut berkembang membahas isu baru yaitu meliputi sektor
perhubungan darat, pengembangan Sumber Daya Manusia bidang transportasi, dan penelitian
pengembangan bidang transportasi.
Kementerian Perhubungan Indonesia dengan Duta Besar Australia juga membahas
peningkatan penerbangan dari Lombok, Labuan Bajo dan Bali ke Australia. Sementara itu Qantas,
Jetstar dan Virgin Australia juga sudah mengoperasikan rute dari Sydney, Melbourne, Perth,
Brisbane, Darwin, Adelaide Townsville dan Cairns ke Denpasar Bali dan Jakarta.
Sementara itu kerjasama juga dilakukan antara Indonesia dan Australia yaitu pengembangan
draf nota kesepahaman antara Ditjen Perhubungan Laut dan Australia Maritime Safety Authority
terkait batas wilayah laut dan penanggulangan pencemaran laut.
Sebagai lanjutan dalam Indonesian-Australian Transport Forum, Indonesia dan Australia
telah melakukan finalisasi kerja sama (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Australia di sektor transportasi sebagai pembaharuan dari MoU sebelumnya yang telah
berakhir pada akhir 2017.
Selain itu, kerja sama antara Indonesia dan Australia yaitu kerja sama Kemenhub
dengan Department of Infrastructure and Regional Development dalam hal Transport Safety
Assistance Package (ITSAP), yaitu kerja sama Pemerintah Indonesia dan Australia dalam
mengatur dan mempromosikan keselamatan transportasi sesuai standar internasional.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Australia sebagai negara maju mampu menjalankan sistem transportasi multimoda dengan
baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, keberhasilan tersebut tidak akan terjadi tanpa
dukungan kebijakan pemerintah dalam penggunaan kendaraan umum yang lebih ditekankan
dibanding dengan kendaraan pribadi yang jika terlalu banyak maka akan menimbulkan berbagai
masalah transportasi seperti kemacetan.
Dengan adanya sistem transportasi multimoda yang memadai baik dari segi sirkulasi
jaringan, simpul transportasi, jalur transportasi, ketersediaan informasi serta infrastruktur
diharapakan mampu untuk membuat masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan umum
daripada angkutan pribadi.
Begitu pun di Indonesia, penerapan sistem transportasi multimoda memang telah dilakukan
namun masih banyak yang harus dievaluasi. Australia dapat menjadi salah satu negara percontohan
bagi Indonesia untuk megadopsi sistem multimoda yang terintegrasi secara baik untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara yang semakin berkembang terutama dalam bidang transportasi.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8 tahun 2012
Gusieni, Yessi. 2018. Jurnal Transportasi Antarmoda Vol. 16 Integrasi Pelayanan Angkutan
Umum di Pelabuhan Tanjung Emas
Pemerintah Koita Sydney, New South Wales. (2019). Public Transportation. Dikutip 3 Oktober
2019 dari: http://cityofsydney.nsw.gov.au
Pemerintah Australia. (2019). Road Rules. Dikutip 3 Oktober 2019 dari:
https://www.infrastructure.gov.au
Pemerintah Australia. (2019). Laws and Regulation. Dikutip 3 Oktober 2019 dari:
https://www.ntc.gov.au
Pemerintah New South Wales, Australia. (2019). Minister for Transport and Infrastructure.
Dikutip 5 Oktober 2019 dari: https://www.transport.nsw.gov.au/
Pemerintah Australia. (2019). Legislation. Dikutip 5 Oktober 2019 dari:
https://www.legislation.gov.au
Pemerintah Australia. (2019). Information and Services Transport and Regional. Dikutip 5
Oktober 2019 dari: https://www.australia.gov.au
Pemerintah New South Wales, Australia. (2019). Regulation. Dikutip 18 Oktober 2019 dari:
https://www.legislation.nsw.gov.au
Kedutaan Besar Australia. (2019). Kerjasama Australia dengan Indonesia. Dikutip 18 Oktober
2019 dari: https://indonesia.embassy.gov.au
Departemen Perhubungan Indonesia. (2019). Kerjasama Transportasi Indonesia dan Australia.
Dikutip 18 Oktober 2019 dari: http://www.dephub.go.id

Anda mungkin juga menyukai