DASAR TEORI
• aksesibilitas
• bangkitan dan tarikan pergerakan
• sebaran pergerakan
• pemilihan moda
• pemilihan rute
• arus lalulintas dinamis (Tamin, 2008:40)
Dalam prosesnya, bangkitan perjalanan ini dianalisis secara terpisah menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Produksi Perjalanan/Perjalanan yang dihasilkan (Trip Production) merupakan banykanya
(jumlah) perjalnan/pergerakan yang dihasilkan oleh zona asal (perjalanan yang berasal),
dengan lain pengertian merupakan perjalanan/pergerakan/arus lalu lintas yang
meninggalkan suatu lokasi tata guna lahan/zona/kawasan.
2. Penarik Perjalanan/Perjalanan yang tertarik (Trip Attraction) ) merupakan banykanya
(jumlah) perjalnan/pergerakan yang tertarikke zona tujuan (perjalnan yang menuju), dengan
lain pengertian merupakan perjalanan/pergerakan/arus lalu lintas yang menuju atau dating
ke suatu lokasi tata guna lahan/zona/kawasan. (Miro, 2005:66)
Basis perjalanan merupakan tempat dimana lokasi perjalanan diawali/dimulai dan dimana
lokasi perjalanan diakhiri/selesai. Basis perjalnan dibagi mejadi 2, yaitu:
- Perjalanan Berbasiskan Rumah (Home Based Trip/Residential) merupakan perjalanan yang salah
satu atau kedua zonanya (asal dan tujuan) adalah rumah.
- Perjalanan Berbasiskan Bukan Rumah (Non Home Based Trip/Non Residential) merupakan
perjalanan yang baik asal atau tujuannya, tidak berhubungan sama sekali dengan rumah. (Miro,
2005:66-68)
Pada prakteknya, sering dijumpai bahwa model bangkitan pergerakan yang lebih baik bisa
didapatkan dengan memodel secara terpisah pergerakan yang mempunyai tujuan berbeda. Dalam
kasus pergerakan berbasis rumah, lima kategori tujuan pergerakan yang sering digunakan adalah:
• pergerakan ke tempat kerja
• pergerakan ke sekolah atau universitas (pergerakan dengan tujuan pendidikan)
• pergerakan ke tempat belanja
• pergerakan untuk kepentingan sosial dan rekreasi, dan
• lain-lain. (Tamin, 2008: 114)
Menurut Miro (2005: 70), analisis regresi merupakan salah satu alat analisis yang
menjelaskan tentang akibat-akibat dan besarnya akibat yang ditimbulkan oleh satu atau lebih
variabel bebas terhadap satu variabel terikat (tidak bebas). Regresi linier hanya dapat digunakan
pada skala interval dan ratio. Menurut Sugiyono (2014: 260), manfaat dari hasil analisis regresi
adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan
melalui peningkatan variabel independen atau tidak.
Secara umum regresi linier terdiri dari dua, yaitu regresi linier sederhana yang
menghubungkan variabel terikat dengan 1 (satu) buah variabel bebas; dan regresi linier berganda
yang menghubungkan variabel terikat dengan 2 (dua) atau lebih variabel-variabel bebas. (Miro,
2005: 70-71)
Bentuk matematis analisis regresi linier berganda (Miro, 2005: 71) adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X 3+ … + bk Xk
Keterangan :
Y : variabel terikat (dependent)
X : variabel bebas (independent)
a : parameter konstanta
b : parameter koefisien
Beberapa kaidah statistic harus dipenuhi jika menggunakan metode analisis regresi linier
untuk penelitian atau peramalan besarnya bangkitan perjalanan pada suatu zona berupa prosedur
pengujian keabsahan hasil peramalan. Prosedur dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Uji hubungan linier antara variabel terikat Y yang diramalkan dengan variabel x
Pengujian statistic ini dilakukan untuk mengetahui hubungan linier antara 2 variabel yang
kita asumsikan memiliki keterkaitan atau keterhubungan yang kuat, apakah kuat atau tidak. Ada
2 (dua) alat uji yang digunakan untuk hal ini adalah koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
Koefisien korelasi (r) adalah angka yang mengukur kekuatan hubungan antara 2 (dua)
variabel (terikat dan bebas). Secara manual, r dapat dicari melalui perumusan berikut:
r=
∑ xy−(∑ x . y ) /n
√ ∑ x2−(∑ x )2 /n √∑ y2−(∑ y )2 /n
dimana :
r = koefisien korelasi sederhana
x dan y = variabel
n = jumlah pengamatan
Σ = simbol penjumlahan
Koefisien determinasi (r2) adalah nilai yang dipergunakan untuk mungukur besar kecilnya
sumbangan/kontribusi perubahan variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat yang
sedang kita amati. (Miro, 2005:72)
2. Uji – t
Menurut Miro (2005:76), Uji-t dilakukan untuk melihat apakah parameter (b1, b2,….bn) yang
melekat pada variabel bebas cukup berarti (signifikan) terhadap suatu konstanta (a) nol atau
sebaliknya. Kalua signifikan, maka variabel bebas yang terkait dengan parameter harus ada dalam
model. Adapun rumus untuk mendapatkan t adalah
Rumus uji t
3. Uji – F
Menurut Miro (2005:76), Uji - F dilakukan untuk melihat apakah seluruh koefisien regresi dan
variabel bebas yang ada dalam model regresi linier berganda berbeda dari nol atau nilai
konstanta tertentu. Secara statistik, nilai uji – F ini dapat dihitung melalui:
Rumus uji F
BAB III
METODE PENELITIAN
Bagan alir
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
X2 = nilai Chi kuadrat untuk 1 derajat kebebasan dengan tingkat confidence (1,96 x 1,96=3,841)
P = proporsi populasi (diasumsikan 0,5 agar dapat memaksimalkan ukuran sampel
d = galat pendugaan/tingkat akurasi (0,05)
Tabel 3.1 Table for Determining Sample Size from a Given Population
Berdasarkan table 3.1 dengan jumlah populasi 150 kk, maka didapat sampel sebanyak 108.
Dari hasil tersebut kemudian dibagi berdasarkan type rumah yang ada di perumahan
Patraland. Adapun jumlah setiap type adalah sebagai berikut:
Studi ini memiliki 1 (satu) variabel tak bebas/terikat dan 7 (tujuh) variabel bebas. Selanjutnya penulis
menyusun lembar kuesioner berdasarkan variabel-variabel tersebut.
31% 14%
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan paling banyak
adalah Rp 8.000.000 – Rp 10.000.000 dengan persentase 31,48%.
23
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah anggota keluarga paling
banyak adalah 2 orang dengan total responden 31 orang.
24
23 1 orang
2 orang
3 orang
4 orang
55
Gambar 4.3 Diagram Jumlah Anggota Keluarga yang Bekerja di Perumahan Patraland
Sumber : Hasil Penelitian (2019)
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah anggota keluarga yang
bekerja paling banyak adalah 2 orang dengan total responden 55 orang.
23 Tidak ada
1 orang
42 2 orang
3 orang
40
Gambar 4.4 Diagram Jumlah Anggota Keluarga yang Sekolah di Perumahan Patraland
Sumber : Hasil Penelitian (2019)
Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa jumlah anggota sekolah yang
bekerja paling banyak adalah 1 orang dengan total responden 40 orang.
Tidak ada
1 kendaraan
22 40 2 kendaraan
3 kendaraan
4 kendaraan
5 kendaraan
6 kendaraan
36
Berdasarkan Gambar 4.5 diatas dapat dilihat bahwa kepemilikan kendaraan motor
paling banyak adalah 1 kendaraan dengan total responden 40 orang.
Tidak ada
1 kendaraan
2 kendaraan
3 kendaraan
78
36
Berdasarkan Gambar 4.7 diatas dapat dilihat bahwa bangkitan perjalanan paling
banyak adalah 6 kali perjalanan dalam sehari dengan total responden 36 orang.
Hasil nilai korelasi r pearson dapat diklasifikasikan menjadi beberapa urutan, yaitu:
o Nilai koefisien 0 = Tidak ada hubungan sama sekali (jarang terjadi),
o Nilai koefisien 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi),
o Nilai koefisien > 0 sd < 0,2 = Hubungan sangat rendah atau sangat lemah,
o Nilai koefisien 0,2 sd < 0,4 = Hubungan rendah atau lemah,
o Nilai koefisien 0,4 sd < 0,6 = Hubungan cukup besar atau cukup kuat,
o Nilai koefisien 0,6 sd < 0,8 = Hubungan besar atau kuat,
o Nilai koefisien 0,8 sd < 1 = Hubungan sangat besar atau sangat kuat.
o Nilai negatif berarti menentukan arah hubungan
Berdasarkan Tabel 4.1 maka hubungan variabel terikat terhadap masing-masing variabel
bebas dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil korelasi r pearson antara variabel bebas terhadap variabel terikat
Karena seluruh variabel bebas secara signifikan terdapat korelasi terhadap variabel terikat,
maka seluruh variabel akan dipakai dalam model regresi.
Variabel bebas yang bisa dikatakan signifikan atau berpengaruh terhadap variabel
terikat secara parsial apabila:
- Nilai signifikansi (sig) < probabilitas 0,05 (5%)
- Nilai t hitung > t table (1,6608)
Tabel “Coefficient” memberikan informasi tentang persamaan regresi dan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Berdasarkan Tabel 4.3 didapat rumus persamaan regresi dalam analisis atau penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Dari hasil permodelan bangkitan dapat diketahui bahwa variabel yang paling
berpengaruh dalam penetuan pergerakan bangkitan adalah adalah variabel jumlah
anggota keluarga (X2), variabel jumlah anggota bekerja (X3) dan variabel Jumlah
anggota keluarga bersekolah (X4). Variabel jumlah pendapatan (X1), variabel
kepemilikan sepeda motor (X5) dan variabel kepemilikan mobil (X6) tidak terlalu
memberikan dampak yang signikan terhadap bangkitan perjalanan rumah tangga di
Perumahan Patraland.
Variabel bebas yang bisa dikatakan signifikan atau berpengaruh terhadap variabel
terikat secara simultan apabila:
- Nilai signifikansi (sig) < probabilitas 0,05 (5%)
- Nilai F hitung > F table (2,19)
Tabel “ANOVA” memberikan informasi tentang ada tidaknya pengaruh variabel bebas
secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Berdasarkan Tabel 4.4
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama
berpengaruh terhadap bangkitan perjalanan (Y).
Tabel 4.5 Koefisien Determinasi
Pada Tabel 4.5 di atas menunjukan angka R2 (R Square) sebesar 0,563 atau (56,3%).
Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen sebesar 56,3%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam
model ini mampu menjelaskan sebesar 56,3% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya
sebesar 43,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa terhadap 108 sampel rumah dari 150 rumah yang ada di
kawasan Perumahan Patraland; Kelurahan Tasikmadu; Kecamatan Lowokwaru; Kota
malang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jumlah sampel 108 dari 150 rumah diperoleh karakteristik warga di perumahan
Patraland yaitu:
Krejcie, R. V., & Morgan, D. W. (1970). Determining sample size for research activities.
Educational and psychological measurement, 30(3), 607-610.
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi.
Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tamin, O.Z. 2008. Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi. Bandung: ITB.