Anda di halaman 1dari 29

ILMU SO SI A LBUD

A Y A DA SA R
Tingkat Kesadaran Hukum Pada
Masyarakat Indonesia
Dosen Pengampu : Dra. Dwi Sukanti
Lestariningsih, M.Si.
Anggota
1. Mahran Mawarid(1501620012)
2. Muhammad Ixsan Setiawan (1501620037)
3. Mukhammad Furqon Akazzah
(1501620044)
4. Ricky Haryadi Munthe (1503620089)
Daftar
Isi
Hukum
Sejarah Singkat Hukum
di Indonesia
Kesadaran Hukum di
Indonesia
Hukum
P E N G E R T I A NH U K U M
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang
dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia,
menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan.
Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian
hukum dalam masyarakat.
Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau
ketetapan/ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis
untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi
untuk orang yang melanggar hukum.
Hukum adalah aturan yang selalu ada
dimanapun kita pergi. Hukum di suatu negara
biasanya berbeda dengan hukum di negara
lainnya. Dalam suatu negara juga beberapa
daerahnya memiliki hukum adat, yaitu hukum
yang lahir dari kebudayaan suatu suku bangsa.
Hukum
PENGERTIA N HUKUM M ENURUT PA RA A HLI
• Aristoteles
Pengertian hukum menurut Aristoteles tidak hanya
berarti kumpulan aturan yang dapat mengikat dan
berlaku pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada
hakim itu sendiri. Dengan kata lain hukum tidak
diperuntukan dan ditaati oleh masyarakat saja, tapi
juga wajib dipatuhi oleh pejabat negara
• Ernest Utrecht
Definisi hukum adalah himpunan petunjuk hidup
(perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh
anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
menimbulkan tindakan dari pemerintah.
Hukum
PENGERTIA N HUKUM M ENURU
T PA R A A HLI
Immanuel Kant
Pengertian hukum menurut Immanuel Kant adalah
keseluruhan aturan yang dapat menjaga kehendak bebas
dari orang lain. Dengan demikian setiap orang harus
menghargai hak dan kebebasan orang lainnya selama hal
tersebut tidak merugikan.
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.
Arti hukum merupakan keseluruhan kaidah dan seluruh asas
yang mengatur pergaulan hidup bermasyarakat dan
mempunyai tujuan untuk memelihara ketertiban dan meliputi
berbagai lembaga dan proses untuk dapat mewujudkan
berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam
masyarakat.
Hukum
PENGERTIA N HUKUM M ENURU
T PA R A A HLI
E.M. Meyers
Menurut E. M. Meyers, pengertian hukum adalah
aturan-aturan yang di dalamnya mengandung
pertimbangan kesusilaan yang ditujukan kepada
tingkah laku manusia dalam sebuah masyarakat dan
menjadi acuan atau pedoman bagi para penguasa
negara dalam melakukan tugasnya.
Hukum
TUJUA N A D A N Y AH U K U
M
Menurut Lawrence M. Friedman, hukum memiliki fungsi
pengawasan sosial atau social control. Artinya hukum
berperan untuk mengawasi dan mengendalikan
lingkungan sosial di masyarakat.
Hukum sebagai social control juga berarti memaksa warga
masyarakat untuk mau berperilaku sesuai dengan
hukum.
Hukum juga berfungsi untuk menyelesaikan sengketa atau
permasalahan. Artinya hukum menjadi penengah bagi
kedua belah pihak yang sedang berselisih.
Hukum
TUJUA N A D A N Y AH U K U
M
Sedangkan menurut Theo Huijibers, hukum berfungsi
untuk memelihara kepentingan umum di masyarakat.
Kepentingan ini menyangkut kepentingan orang banyak
dan bukan hanya pada golongan atau individu tertentu
saja. Karena hukum bersifat umum atau berlaku untuk
semua orang.
Hukum berfungsi untuk menjaga hak manusia. Artinya
hukum berperan dalam melindungi hak manusia.
Contohnya perlindungan hak anak, hak pekerja, hak
warga negara, dan lain-lain. Jika ada yang melanggar,
maka sanksi tegas akan diberikan.
Hukum
TUJUA N A D A N Y AH U K U
M
Terakhir, hukum berfungsi untuk mewujudkan
keadilan bersama. Artinya sifat umum pada hukum
menjadi sarana perwujudan keadilan masyarakat.
Contohnya setiap masyarakat memiliki
perlindungan hukum yang sama. Contoh lainnya
setiap masyarakat yang melanggar hukum akan
dikenai sanksi, tanpa memandang suku, agama,
jabatan, ras dan golongannya.
Hukum
TUJUA N HUKUM M ENURU
T PA R A A H L I
Aristoteles
Menurut Aristoteles, hukum bertujuan untuk mencapai
keadilan di lingkungan masyarakat. Artinya setiap warga
negara akan diberikan apa yang sudah menjadi haknya.
Konsep milik Aristoteles ini dikenal pula sebagai teori
etis.
Sudikno Mertokusumo
Menurut Sudikno Mertokusumo, tujuan pokok hukum
ialah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib dan
seimbang. Artinya hukum dijadikan sarana atau alat
untuk membentuk tatanan masyarakat yang lebih tertib.
Hukum
TUJUA N HUKUM M ENURUT PA RA A H
LI
Jeremy Bentham
Menurut Jeremy Bentham, hukum bertujuan untuk
mencapai kemanfaatan tertentu. Artinya hukum dibuat
dan diterapkan untuk menjamin kebahagaian bagi banyak
orang. Konsep milik Jeremy Bentham juga dikenal sebagai
teori utilities.Soedjono
Menurut Dirdjosisworo,
Soedjono ialah
sebenarnya Dirdjosisworo tujuan hukum yang
untuk menciptakan
kerukunan dan
perdamaian dalam hidup bersama. Artinya hukum dijadikan
sarana untuk membuat lingkungan masyarakat lebih
damai dan rukun.
Sejarah Singkat Hukum di
Indonesia FASE PRA KOLONIAL
Fase Pra-Kolonial biasa disebut dengan fase sebelum penjajahan, dahulu Indonesia
sebelum adanya penjajahan menganut sistem kerajaan, diantara lain kerajaan maja
pahit, kerajaan sriwijaya, kerajaan mataram dan sebagainya. Pada saat itu berarti
masih menerapkan hukum sistem antar masing-masing wilayah kerajaan.
Terdapat 2 zaman kerajaan yaitu kerajaan Hindu-Budha dan zaman kerajaan Islam

FASE KOLONIAL
Fase kolonial biasa disebut dengan fase penjajahan, semenjak Belanda menjajah
Indonesia, banyak sekali perubahan terutama dalam sistem hukum di Indonesia. Sejak
masa VOC berlangsung pada abad XVII, tatanan hukumnya dikualifikasikan sebagai
tatanan hukum represif in optima forma. Tatanan hukum yang berlaku saat itu
menguntungkan bangsa Belanda dan merugikan bangsa Indonesia terutama dalam
bidang ekonomi.
Sejarah Singkat Hukum di
IndonesiaPERIODE KOLONIALISME JEPANG
Pada Maret 1942, Terjadi pada saat Jepang ingin menguasai kekuasaan yang Belanda
miliki pada waktu itu. Jepang mulai meduduki seluruh daerah Hindia Belanda. Untuk
melaksanakan tata pemerintahan di Indonesia, pemerintahan balatentara Jepang
berpedoman kepada undang-undangnya yang disebut “Gunseirei”.
Masa pendudukan Jepang pembaharuan hukum tidak banyak terjadi, seluruh
peraturan perundang-undangan yang tidak bertentangan dengan peraturan militer
Jepang, tetap berlaku sembari menghilangkan hak-hak istimewa orang-orang Belanda
dan Eropa lainnya.

FASE KEMERDEKAAN
Di fase kemerdekaan ini terdapat 3 masa yaitu masa orde lama, masa orde baru dan
masa reformasi.
Fase
Masa Orde
Masa Orde
Tata hukum Lama
Kemerdekaan
Indonesia adalah tata hukum
Baru
Setelah Kudeta G.30.S/PKI digagalkan, kemudian sejak terbitnya Surat
Perintah 11 Maret 1966 yang sering dikenal sebagai “Supersemar”, maka
yang di tetapkan oleh bangsa Indonesia dimulailah suatu babak baru dalam perjalanan sejarah kehidupan bangsa
sendiri atau Negara Indonesia. Orde Indonesia, yang kemudian menyebut diri sebagai pemerintahan Orde
Lama
dipimpinPresiden Baru.
Soekarno
presiden Moh. Hatta.danSejak 1wakil
8 Perkembangan
justru diawali dan
olehdinamika hukumhukum
penyingkiran dan tata peradilan
dalam prosesdi politik
bawah dan
Orde
Agustus
1945 tata hukum positif di Indonesia Baru
pemerintahan. Diantaranya UU pokok Agraria, yang bersamaan dengan
adalah system hukum yang tersusun atas dibuatnya UU Penanaman Modal Asing, UU Kehutanan, UU
subsistem hukum adat, subsistem hukum Pertambangan.
Islam, dan subsistem hukum Barat. Orde Baru juga menundukkan lembaga-lembaga hukum di bawah
Dinamika politik pada masa ini mengalami eksekutif, pengendalian sistem pendidikan, pemikiran kritis masyarakat
pasang surut. dibatasi, hingga tak ada perkembangan dalam hukum nasional.
Penyelenggaraan
peraturan pemerintahan Orde
perundang-undangan Baru
demi menyalahgunakan
suatu ketentuan
kekuasaan. Keterpurukan
kondisi sistem ketatanegaraan yang dibangun pada masa Orde Baru
mencapai puncaknya ketika diiringi dengan munculnya krisis ekonomi yang
melanda dunia perekonomian bangsa Indonesia dan Negara-negara Asia.
Fase
Kemerdekaan Masa Reformasi
Wakil Presiden B.J. Habibie menggantikan posisi
Presiden Soeharto. Selama pemerintahannya
sudah terjadi empat kali amandemen UUD RI.
Dengan demikian, komposisi UUD 1945 pada
Sidang Tahunan MPR tahun 2002 yang lalu,
maka susunan UUD 1945 memiliki susunan
sebagaimana berikut ini: 1). Undang-Undang
Dasar 1945 naskah asli; 2). Perubahan pertama
Undang-Undang Dasar 1945; 3). Perubahan
kedua
Undang-Undang Dasar 1945; 4). Perubahan
ketiga
Undang-Undang Dasar 1945; 5). Perubahan
Keempat Undang-Undang Dasar 1945.
Kesadaran
Hukum
PAUL SCHOLTEN (SAIFULLAH, 2006: 105) MENYEBUTKAN KESADARAN HUKUM
MERUPAKAN KESADARAN ATAU NILAI - NILAI YANG TERDAPAT DALAM DIRI MANUSIA
TENTANG HUKUM YANG ADA PADA DIRI MANUSIA TENTANG HUKUM YANG ADA ATAU
TENTANG HUKUM YANG DIHARAPKAN ADA. SEBENARNYA YANG DITEKANKAN ADLAAH
NILAI - NILAI TENTANG FUNGSI HUKUM DAN BUKAN SUATU PENILAIAN HUKUM
TERHADAP KEJADIAN YANG KONKRIT DALAM MASYARAKAT YANG BERSANGKUTAN.
KESADARAN HUKUM DALAM PENGERTIAN YANG SEMPIT IALAH APA YANG DIKETAHUI
ORANG TENTANG APA YANG DEMI HUKUM HARUS DILAKUKAN, HARUS TIDAK
DILAKUKAN DAN TIDAK HARUS DILAKUKAN. “SADAR” DIARTIKAN SEBAGAI MENJADI
TAHU. DALAM PENGERTIAN LUAS, KESADARAN HUKUM MELIPUTI TIDAK
FENOMENA SUDAH HANYA
MENJADI
SUDAH BERKEMANTAPAN HATI TAHU,
UNTUKAKAN TETAPI
MEMATUHI JUGA
APA YANGLEBIH LANJUT MENJADI
DIPERINTAHKAN OLEH
HUKUM. DENGAN KATA LAIN, DALAM ARTI YANG LEBIH LUAS INI APA YANG DISEBUT
KESADARAN ITU TIDAK HANYA AKAN MELIPUTI DIMENSI KOGNITIF SAJA AKAN TETAPI
JUGA DIMENSI AFEKTIF (SUPARMAN, 156).
Kesadaran
Hukum
MENURUT SUNARYATI HARTONO, BETAPAPUN KESADARAN HUKUM ITU BERAKAR DI
DALAM MASYARAKAT, KESADARAN HUKUM MERUPAKAN ABSTRAKSI YANG LEBIH
RASIONAL DARIPADA PERASAAN HUKUM YANG HIDUP DI DALAM MASYARAKAT.
DENGAN KATA LAIN, KESADARAN HUKUM MERUPAKAN SUATU PENGERTIAN YANG
MENJADI HASIL CIPTAAN PARA SARJANA HUKUM. HAL INI TIDAK DAPAT DILIHAT
SECARA LANGSUNG DI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MELAINKAN
KEBERADAANNYA HANYA DAPAT DISIMPULKAN DARI PENGALAMAN HIDUP SOSIAL
MELALUI SUATU CARA PEMIKIRAN DAN CARA PENAFSIRAN TERTENTU. SELAIN ITU, ADA
JUGA MENGATAKAN BAHWA KESADARAN HUKUM ITU BUKANLAH SEMATA - MATA
SESUATU YANG TUMBUH SECARA SPONTAN DALAM HATI SANUBARI MASYARAKAT.
AKAN TETAPI IA JUGA MERUPAKAN SESUATU YANG HARUS DIPUPUK SECARA SADAR,
AGAR DAPAT TUMBUH DALAM HATI SANUBARI MASYARAKAT. (ESMI WARASSIH,
2005:114-115).
Kesadaran
Hukum
DARI URAIAN DIATAS KESADARAN HUKUM PADA HAKEKATNYA ADALAH BICARA
MANUSIA PADA UMUMNYA, TIDAK HANYA BICARA MANUSIA DALAM LINGKUNGAN
TERTENTU ATAU MANUSIA DALAM PROFESI SEPERTI HAKIM, JAKSA, POLISI DAN
SEBAGAINYA. KARENA KONSEP KESADARAN HUKUM ITU MENGANDUNG UNSUR -
UNSUR NILAI YANG TENTUNYA SUDAH DIHAYATI OLEH WARGA MASYARAKAT
SEMENJAK KECIL DAN SUDAH MELEMBAGA SERTA MENDARAH DAGING. PROSES
PELEMBAGAAN TERSEBUT PERLU DISOSIALISASIKAN KEPADA MASYARAKAT SEHINGGA
DAPAT MENJADI SUATU PEDOMAN YANG HARUS DIPERTAHANKAN DAN DITANAMKAN.
SEHINGGA APABILA DILEMBAGAKAN DAN DIHAYATI ITU DIWUJUDKAN DALAM NORMA -
NORMA MAKA AKAN MENJADI PATOKAN BAGIAN MASYARAKAT DALAM BERTINGKAH
LAKU. JADI SEBENARNYA TINGKAH LAKU WARGA MASYARAKAT MENGANDUNG UNSUR
NILAI YANG SUDAH LAMA DIHAYATI, DAN UNSUR - UNSUR TERSEBUT YANG MENJADI
DASARNYA HUKUM BERLAKU DALAM MASYARAKAT.
Kondisi Hukum di
Indonesia
DI
INDONESIA,
KESADARAN HUKUM MULAI
MEROSOT. YANG
BANYAK SEKALI
MASYARAKAT. KEJAHATA
BANYAK DILAKUKAN
PEMBERITAAN OLEH CETAK
BAIK DI MEDIA
MAUPUN ELEKTRONIKN TENTANG PELANGGARAN HUKUM.
BANYAK KRIMINALITAS YANG TERJADI SEPERTI PENIPUAN,
PEMBUNUHAN, PENCURIAN, PERAMPOKAN BAHKAN
SEKARANG BANYAK KEJAHATAN KORUPSI DILAKUKAN OLEH
APARAT PENEGAK HUKUM YANG TAHU MENGENAI HUKUM
DAN SEHARUSNYA MENJADI PANUTAN ATAU MEMBERIKAN
CONTOH BAIK BAGI MASYARAKAT.
Kondisi H u k u m d i I n d o n e s i a
SEKARANG KEJAHATAN SUDAH TERORGANISIR. ORANG MELAKUKAN
PEMBUNUHAN SUDAH HAL YANG BIASA UNTUK MENYELESAIKAN
MASALAH. TINGKAT KECELAKAAN SEMAKIN MENINGKAT, BOLEH
DIKATAKAN HAMPIR SETIAP HARI TERJADI KECELAKAAN. HAL
TERSEBUT SEBENAR DAPAT IIDAK TERJADI APABILA PARA
PENGENDARA MOTOR MENTAATI PERATURAN LALU LINTAS DAN PARA
PETUGAS YANG MENGATUR LALU LINTAS KETAT MENGAWASI SERTA
MEMPUNYAI SIKAP YANG TEGAS DAN KONSEKUEN DALAM
MENGHADAPI PELANGGARANPELANGGARAN LALU LINTAS,
KECELAKAN LALU LINTAS TERSEBUT TIDAK AKAN TERJADI.
Kondisi H u k u m d i I n d o n e s i a
HUBUNGAN ANTARA HUKUM DENGAN MASYARAKAT DI
INDONESIA SANGAT RENDAH. INI BISA DILIHAT DARI
PENEGAKAN HUKUM, KESADARAN HUKUM DAN BUDAYA
HUKUM. KESADARAN AKAN KEWAJIBAN HUKUM TIDAK
SEMATA-MATA BERHUBUNGAN DENGAN KEWAJIBAN
HUKUM TERHADAP KETENTUAN UNDANG-UNDANG SAJA,
TIDAK BERARTI KEWAJIBAN UNTUK TAAT KEPADA
UNDANG-UNDANG SAJA, TETAPI JUGA KEPADA HUKUM
YANG TAK TERTULIS, SEPERTI ADAT, KEBIASAAN
MASYARAKAT.
Pe m a h a m a n
Hukum di
Indonesia
Penyebab kurangnya kesadaran di masyarakat dikarenakan; Pertama,
Kaidah Hukum. Seperangkat peraturan perundang-undangan yang
telah dibuat oleh lembaga yang berwenang yang masih belum
memperlihatkan perlindungan masyarakat. Kedua, masyarakat. merasa
hukum di Indonesia masih belum bisa memberikan jaminan terhadap
mereka. Ketiga, Aparat Penegak Hukum sebagai pembuat dan
pelaksana hukum itu sendiri masih belum bisa untuk benar-benar
menerapkan peraturan yang sudah ditetapkan. Malahan sering
aparat penegak hukum yang seharusnya sebagai pelaksana malah
melanggar hukum.
Pemahaman
Hukum di
Manusia dilahirkanI mempunyai
n d o nsifat,e skarakter,
i a bakat, kemauan, dan
kepentingan yang berbeda-beda satu sama lain. Sebagai makhluk sosial,
manusia saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Lingkungan masyarakat merupakan tempat untuk mengembangkan manusia
itu sendiri dalam bekerja sama, bergaul, dan mencari nafkah guna memenuhi
kebutuhannya. Namun, karena perbedaan kepentingan dan kemauan
seseorang dengan yang lainnya seringkali terjadi benturan yang menimbulkan
konflik dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan lingkungan pergaulan
yang tidak harmonis, tidak tertib, tidak tenteram, dan tidak aman. Karena itu,
untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif tersebut diperlukan suatu hukum
yang mengatur pergaulan dan mengembangkan sikap kesadaran hukum
untuk menjalani kehidupan antar masyarakat.
Meningkatkan Kesadaran
Hukum
Hukum bagi kita adalah sesuatu yang bersifat supreme atau
yang paling tinggi tingkat diantara lembaga - lembaga tinggi
negara lainnya. Dari konsepsi demikian maka tumbuhlah
kesadaran manusia pemuda keadilan, istilah supremasi hukum
di mana hukum ditempatkan pada yang tertinggi diantara
dimensi - dimensi kehidupan yang lain, terutama dimensi
politik. Supremasi hukum adalah cita - cita umat manusia
sedunia yang mendambakan ketenangan dan kesejahteraan
umat di bawah kewibawaan hukum.
Meningkatkan Kesadaran
Hukum
Supremasi hukum merupakan upaya menegakkan dan menempatkan
hukum pada posisi tertinggi. Dengan menempatkan hukum sesuai
tempatnya, hukum dapat melindungi seluruh warga masyarakat tanpa
adanya intervensi oleh dan dari pihak manapun, termasuk oleh
penyelenggara negara.
Kesimpulan
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat
dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga
ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan. Oleh karena itu,
kita harus ada kesadaran akan hukum dalam diri kita masing-masing dan
pemahaman tentang hukum yang ada. Di Indonesia, kesadaran dan
pemahaman hukum masih kurang, sehingga masih banyak sekali kasus
pelanggaran hukum terjadi. Pelanggaran hukum bukan hanya
masyarakat saja, namun aparat penegak hukum juga turut terlibat
didalamnya. Maka dari itu, semua harus ikut serta mendekatkan nilai-
nilai yang terkandung dalam hukum dengan realitas kehidupan hukum,
maka perlu dilakukan serangkaian kebijakan dengan prioritas sebagai
solusi penegakan hukum.
THANK YOU...

Anda mungkin juga menyukai