Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 2

Elida Avissa (1501620046)


Tanti Widia Sinaga (1501620021)
Muhamad Ilham Kemal (1501620013)
Muhammad Ixsan Setiawan (1501620037)
Konsep dan Definisi
Perusahaan Industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha / perusahaan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan
menghasilkan barang atau jasa terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan (informasi)
 administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertangggung jawab atas usaha
tersebut.

Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara
mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi
barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekatkepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa
industri/makloon dan pekerjaan perakitan (assembling).

Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh
pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang
sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah
petani dengan balas jasa tertentu.
Ciri-ciri perusahaan manufaktur atau industri adalah:

1. Kegiatannya memproses barang mentah menjadi suatu produk setengah jadi atau siap pakai.
2. Pendapatannya berasal dari penjualan produk yang dihasilkan.
3. Terdapat harga pokok penjualan untuk menentukan laba/rugi dalam perusahaan.
4. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya transportasi, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik.

Perusahaan Industri Pengolahan dibagi dalam 4 golongan yaitu :

1) Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)


2) Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
3) Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
4) Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)

Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya didasarkan kepada


banyaknya tenaga kerja yang bekerja, tanpa memperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan
mesin tenaga atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan itu.
Klasifikasi Industri
Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei industri pengolahan adalah klasifikasi yang berdasar kepada
International Standard Industrial Classification of all Economic Activities (ISIC) revisi 4 , yang telah disesuaikan
dengan kondisi di Indonesia dengan nama Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009.

Kode baku lapangan usaha suatu perusahaan industri ditentukan berdasarkan produksi utamanya, yaitu jenis
komoditi yang dihasilkan dengan nilai paling besar. Apabila suatu perusahaan industri menghasilkan 2 jenis
komoditi atau lebih dengan nilai yang sama maka produksi utama adalah komoditi yang dihasilkan dengan kuantitas
terbesar.
Jumlah Tenaga Kerja (Konsep dan Definisi)

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari


kerja baik pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar.

Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi
atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang langsung mengawasi proses
produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan
barang yang dihasilkan.

Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan


proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan,
seperti manager (bukan produksi), kepala personalia, skretaris, tukang ketik,
penjaga malam, sopir perusahaan, dll.
Pengelolaan Laboratorium
Menurut Luther M. Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian,
pelaporan, dan penganggaran. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan
pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia),
dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.

Dalam pengelolaan laboratorium, pengelolaannya meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut:

A. Perencanaan
B. Penataan
C. Pengadministrasian
D. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Nilai Tambah (Konsep dan Definisi)
Nilai tambah adalah besarnya output dikurangi besarnya nilai input (biaya antara).
Metode Penghitungan:
NTB = Output-Input

Produktifitas Tenaga Kerja (Konsep dan Definisi)


Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan barang produksi.
Metode Penghitungan:
Produktifitas TK = Output / Jumlah tenaga kerja yang dibayar.

Komposisi Biaya Input (Konsep dan Definisi)


Input atau biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya:
 
Bahan Baku
Bahan baku adalah semua jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi dan tidak termasuk:
pembungkus, pengepak, pengikat barang jadi, bahan bakar yang dipakai habis, perabot/ peralatan.
Bahan bakar, tenaga listrik dan gas
Bahan bakar yang digunakan selama proses produksi yang berupa: bensin, solar, minyak tanah, batubara dan lainnya.
Komposisi Nilai Output (Konsep dan Definisi)

Output adalah nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri yang terdiri
dari:

1. Barang yang dihasilkan

2. Barang –barang yang dihasilkan dari proses produksi

Tenaga listrik yang dijual

Tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri oleh perusahaan dan sebagiannya dijual kepada
pihak lain.

Jasa industri yang diterima dari pihak lain

Adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan
baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan
pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa
(upah makloon).
Metode Smart
 

Metode SMART adalah metode yang digunakan sebagai panduan untuk menetapkan tujuan, target atau sasaran.
Kata SMART pada metode SMART ini adalah akronim dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan
Timely.

Dengan kata lain cara kerja metode SMART adalah menggabungkan semua kriteria ini untuk membantu
memfokuskan upaya kamu dalam meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan atau tersebut.

Istilah metode SMART goals sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Direktur Perencanaan di perusahaan
Washington Power Water bernama George T Doran pada tahun 1981 dalam makalah berjudul "There is a
S.M.A.R.T Way to Write Management's Goals and Objective".

Saat itu Doran melihat bahwa perusahaan kerap kesulitan menetapkan tujuan yang tepat sehingga berdampak
pada kinerja bisnis. Ia pun menyarankan pentingnya menetapkan SMART goals agar berhasil mengelola tenaga
kerja.

Metode ini kemudian telah diimplementasikan oleh banyak organisasi hingga pelatih dan mentor di seluruh dunia
karena terbukti efektif.
A. Specific (Spesifik)

Saat menetapakan tujuan untuk proyek akan kamu lakukan, tujuan tersebut harus jelas dan spesifik. Jika tidak, kamu akan kesulitan
ketika harus fokus pada proyek tersebut. Cara sederhana untuk membuat target Anda lebih spesifik adalah dengan pertanyaan 5W (What,
Why, Who, Where, Which)

 What: Apa yang ingin Anda capai?


 Why: Mengapa target Anda begitu penting? Tentukan alasan yang jelas
 Who: Siapa saja yang terlibat dalam pencapaian target?
 Where: Di mana lokasi yang digunakan untuk mencapai target?
 Which: Sumber daya apa yang ingin dilibatkan?
 Dengan menjawab kelima pertanyaan di atas, maka akan membantu membuat target Anda menjadi lebih spesifik dan terukur.
Seperti contohnya:

 Target Umum : Saya harus lebih sering melakukan investasi

 Target Spesifik : Saya harus melakukan investasi agar memiliki rumah dalam 5 tahun yang akan datang
B. Measurable (Terukur)
Target yang terukur akan membuat Anda lebih termotivasi untuk menyelesaikan pencapaian tujuan. Contoh target yang
terukur adalah misalnya Anda ingin menyelesaikan 3 tugas dalam satu hari sehingga dalam satu bulan bisa menghasilkan 45
tugas. Konsep measurable ini berkaitan erat dengan key performance indicator (KPI). Untuk mempermudah pengukurannya,
pastikan bahwa target Anda dapat menjawab pertanyaan berikut ini:
 Berapa jumlah yang dapat diselesaikan sesuai deadline?
 Berapa jumlah kesalahan selama pelaksanaan tugas?
 Berapa jumlah pendapatan perusahaan?
 Bagaimana Anda bisa tahu bahwa target telah tercapai?

C. Achievable (Dapat Diraih)


Selain terukur, target yang dibuat juga harus realistis. Artinya, Anda boleh membuat target setinggi mungkin, namun
pastikan benar-benar dapat meraihnya. Coba jawab beberapa pertanyaan ini untuk memastikan bahwa target Anda dapat tercapai
dengan baik atau tidak:

Apa saja usaha Anda dalam mencapai target?


Seberapa besar peluang target Anda bisa tercapai, jika dilihat dari hambatan yang ada?

Untuk menjawabnya, Anda bisa menggunakan data kinerja perusahaan dalam tiga tahun terakhir. Bandingkan juga dengan
data perusahaan/industri yang sama di negara lain. Data yang terakhir adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi makro dan prospek
pertumbuhan bisnis dalam negeri.
A. Relevant (Relevan)
Anda perlu untuk melakukan hal-hal yang relevan dengan bisnis Anda saat ini. Artinya, apa saja yang sudah
Anda lakukan untuk mendukung target Anda dalam bentuk usaha, misalnya mengikuti pelatihan atau kursus yang
sesuai dengan kompetensi target. Kedua, dalam bentuk waktu, misalnya apakah Anda sudah melakukan pelatihan
atau kursus di waktu yang tepat?
Beberapa pertanyaan yang membantu Anda dalam memastikan bahwa target Anda sudah relevan:
Apakah SDM yang Anda pilih adalah orang yang tepat untuk menyelesaikan target?
Apa saja usaha Anda dalam mencapai target dan dapat diaplikasikan di lingkungan sosial ekonomi saat
ini?

B. Time-Bound (Jangka Waktu)


Waktu adalah hal yang sangat penting dipikirkan untuk mencapai target Anda. Tanpa ada waktu, proyek Anda
tidak akan pernah selesai. Perhatikan rentang waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan pikirkan apa saja yang
bisa Anda lakukan selama rentang waktu yang ditentukan.
Mewujudkan target kerja memang tidak mudah. Banyak hambatan yang harus diselesaikan selama proses
pengerjaan. Namun, bersama tim yang solid dan metode yang tepat, tidak ada yang tidak mungkin untuk
dikerjakan.
Untuk memudahkan Anda menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, solusinya adalah dengan menggunakan
software HR. Talenta adalah software HR terbaik dan terpercaya di Indonesia. Dengan fitur Manajemen Waktu
di Talenta, akan memudahkan Anda mengatur tim dan pekerjaan hingga tercapainya target.
Keuntungan Menggunakan Metode SMART
 

Metode project management ini berfokus pada tujuan yang ingin dicapai dari proyek tersebut. Metode
SMART adalah metode yang universal. Menurut Project Manager, hal itu membuat metode ini dapat
digunakan untuk proyek apapun. Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan
metode SMART.
1. Memperjelas visi akhir proyekmu
Tanpa visi dan penetapan tujuan yang tepat, proyekmu akan tidak terarah. Ini akan membuat proses pengerjaan proyekmu dapat memakan
waktu lebih lama dari yang seharusnya. Metode SMART akan membantumu mengidentifikasi dan menentukan tujuan apa saja yang harus
dicapai dari proyekmu. Tujuan ini akan membuatmu lebih efektif dalam memanfaatkan biaya dan waktu.

2. Memungkinkanmu fokus terhadap proyek yang dikerjakan


Tujuan yang jelas memungkinkanmu fokus pada apa yang seharusnya dicapai. Selain itu, ini akan mencegahmu dari gangguan dalam
pengerjaan proyek dan mencegah pemborosan sumber daya.

3. Memastikan proyek berjalan


Menyiapkan tujuan jangka panjang dapat memotivasimu untuk mencapai tujuan. Ketika kamu merasa kehilangan motivasi, tujuan yang
telah ditetapkan dapat menjadi motivasi untuk menyelesaikan proyekmu.

4. Membuatmu lebih disiplin


Jika kamu tidak memiliki disiplin yang tepat, sulit bagimu untuk mencapai tujuan tertentu. Metode SMART yang berfokus pada tujuan
akan membantumu disiplin dan fokus pada tujuan yang ingin kamu capai.
5. Mengingatkanmu pada prioritas
Mengetahui apa prioritasmu adalah cara pasti untuk mencapai tujuan. SMART membantumu menentukan apa yang menjadi prioritas
dari proyekmu. Ini akan memudahkanmu untuk mencapai tujuan dari proyek karena kamu dapat memahami apa yang perlu dikerjakan
terlebih dahulu.

6. Memudahkanmu mengidentifikasi target yang tertinggal


Mengukur keberlangsungan proyek adalah hal yang mudah. Selain itu, lebih mudah untuk mengenali siapa yang berkinerja baik dan
siapa yang membutuhkan bantuan dalam jangka panjang. Jika kamu melewatkan satu langkah selama proses tersebut, akan lebih
mudah untuk memetakan dan mengidentifikasi langkah mana yang terlewatkan ketika kamu memiliki tujuan tertentu.

7. Membagi tujuan besar menjadi tujuan kecil yang bisa dicapai


Menyelesaikan masalah yang besar akan lebih mudah jika dilakukan secara berurutan. Melalui metode SMART, kamu bisa membagi
tujuan besar yang ditetapkan menjadi berbagai tujuan kecil yang dapat dicapai. Jangan mencoba melelahkan diri dengan mengambil
proyek yang sangat besar. Cobalah untuk membagi proyek tersebut dalam kelompok-kelompok kecil.

 
Soal
dan
Pembahasan
Bagaimana mengembangkan perusahaan
industri dengan menggunakan penerapan
metode SMART
Banyak manajemen di dalam perusahaan yang menentukan target individu karyawannya berdasarkan
angka-angka dan kriteria yang terukur. Dan yang lebih detail lagi, dengan menggunakan metode
SMART. SMART berarti memiliki tujuan yang spesifik dan terukur (Specific and Measurable), dapat
diraih/realistis (Attainable), relevan dan berjangka waktu (Relevant and Timely). Tujuan yang
dirumuskan dalam metode SMART sebagai sasaran-sasaran yang terukur secara otomatis akan lebih
memotivasi daripada target yang tidak jelas. Paul J. Meyer mendeskripsikan karakteristik pengukuran
SMART sebagai berikut;

NEXT
1) Spesifik. berarti menjabarkan sasaran secara jelas dan tanpa ambigu. Beberapa atribut yang digunakan yaitu dengan mengevaluasi:
apa yang ingin dicapai? Alasan atau keuntungan apa yang ingin diraih dengan mencapai sasaran itu? Siapa saja yang terkait dan
berhubungan dengan pencapaian sasaran? Dimana lokasi atau fasilitas/prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?

2) Terukur, yaitu pengukuran yang kongkrit seperti berapa banyak atau kapan sebuah sasaran bisa diketahui telah dicapai. Hal ini mesti
dapat diperhitungkan dari awal penetapan targetnya.

3) Realistis (attainable), yaitu menekankan pada pentingnya seberapa realistis sebuah target itu. Jika sasarannya terlalu jauh diluar standar,
bisa menjadi demotivator karena tidak sesuai dengan keahlian, kapasitas, kemampuan, serta perilaku yang dimiliki untuk meraih sasaran
tersebut. Sehingga kemungkinan bagaimana sebuah tujuan dapat diraih bisa terjawab ketika mulai menilai sebuah kelayakan target.
4) Relevan, sebuah tujuan bisa saja spesifik, terukur, realistis, dan ada batas waktu, namun jika tidak relevan terhadap atasan,
manajemen dan perusahaan secara keseluruhan maka tidak akan didukung penuh oleh tim kerja atau rekan/mitra kerja yang lain.

5) Timely, ukuran waktu dengan kerangka waktu dalam memulai serta tenggat waktu yang diharapkan untuk bisa menyelesaikan
sasaran yang telah ditetapkan. Perhitungan ini bisa diuraikan dengan memilah strategi menjadi taktik jangka pendek atau aktivitas
harian, lalu taktik jangka menengah, dan jangka panjang atau tahunan serta lima tahunan supaya indikator-indikator yang
menunjukkan kemajuan menuju pencapaian dapat dievaluasi dan dire-evaluasi.

Metode SMART di-klaim dapat membantu manajemen dalam menentukan target individu karyawannya berdasarkan angka-angka
dan kriteria yang terukur. Metode SMART, memiliki tujuan yang spesifik dan terukur (Specific and Measurable), dapat
diraih/realistis (Attainable), relevan dan berjangka waktu (Relevant and Timely). Tujuan yang dirumuskan dalam metode SMART
sebagai sasaran-sasaran yang terukur secara otomatis akan lebih memotivasi karyawan. metode ini nampak sangat objektif
sehingga dapat meminimalkan ketidakpuasan kerja karyawan atas hasil penilaian kerja yang subyektif.
Kesimpulan
• Metode SMART adalah metode yang digunakan sebagai panduan untuk menetapkan tujuan, target atau
sasaran. Kata SMART pada metode SMART ini adalah akronim dari Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, dan Timely.
• Istilah metode SMART goals sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Direktur Perencanaan di perusahaan
Washington Power Water bernama George T Doran pada tahun 1981 dalam makalah berjudul "There is a
S.M.A.R.T Way to Write Management's Goals and Objective".
• Hasil dari penelitian terkait dengan Implementasi Penilaian kinerja dengan menggunakan metode SMART
dan dampaknya terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. BJB Tbk. Cabang Utama Bandung yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1) Penilaian kinerja karyawan di sebuah perusahaan industry dengan menggunakan metode SMART masih
belum dapat dilakukan karena beberapa indikator yang diperlukan dalam metode ini belum dilakukan.
2) Perusahaan tersebut belum dapat memberikan kepuasan kerja yang optimum bagi karyawannya.
3) Penerapan metode SMART terhadap kepuasan kerja karyawan sebuah Perusahaan industri memberikan
pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai