Disusun Oleh :
AROOF TITO ANGGORO
11 / 320110 / TK / 38972
Proposal Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Telah diperiksa dan disetujui Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing
BAB 1
PENDAHULUAN
datang dan pergi melalui Bandar Udara baru tersebut. Dengan tidak adanya
pilihan transportasi yang layak dari Kecamatan Temon sebagai lokasi bandar
udara dengan Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Provinsi menjadi salah satu
permasalahan utama.
Oleh sebab itu dalam hal ini Kementerian Perhubungan dengan PM Nomor 43
Tahun 2011 tentang Rencana Induk Kereta Api Nasional, berisi Penyelenggaraan
transportasi perkeretaapian nasional yang terintegrasi dengan moda transportasi
lainnya dapat meningkatkan efisiensi penyelenggaraan perekonomian nasional.
salah satunya dengan moda transportasi pesawat terbang. Meneruskan hal ini
maka pihak terkait merencanakan pembangunan jalur kereta api baru ke kawasan
bandar udara yang berlokasi di Kecamatan Temon. Nantinya akan menjadi
penghubung dari Kecamatan Temon sebagai lokasi bandar udara dengan Kota
Yogyakarta sebagai Ibu Kota Provinsi sebagai salah satu pilihan moda utama bagi
penumpang dan barang yang akan memasuki Provinsi Yogyakarta.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
3.
b.
c.
d.
4.
5.
dibangun
bandar
udara.
Jadi
transportasi
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukan desain layout stasiun kereta yang berintegrasi dengan bandara
antara lain adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari studi ini antara lain sebagai berikut.
1.
Hasil desain stasiun kereta api dengan bentuk layout disertai luasan
ruangan yang dibutuhkan, fasilitas utama dan pendukungnya yang
sesuai dengan klasifikasi stasiun serta standar yang ada di indonesia
2.
3.
2.
4.
5.
6.
8.
9.
3.
4.
5.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkeretaapian
Perkeretaapian menurut pasal 1 UU 23 Tahun 2007 adalah satu kesatuan sistem
yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api.
Sedangkan kereta api sendiri adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya,
yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan
kereta api. Bagian - bagian prasarana kereta api terdiri dari jalur kereta api, stasiun
kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.
10
Kelas Besar
2.
Kelas Sedang
3.
Kelas Kecil
2.
3.
4.
5.
6.
Penetapan klasifikasi stasiun kereta api didasarkan pada jumlah angka kredit yang
diperoleh stasiun yang bersangkutan. Jumlah angka kredit untuk menetapkan
klasifikasi stasiun adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
11
2.
2.5.1
12
2.5.2
Menurut Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api (2012), ruang ini adalah
ruang yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan komersial yang secara langsung
maupun tidak langsung menunjang kegiatan penyelenggaraan jasa angkutan
kereta api di stasiun.
2.6 Sirkulasi
Kita mengalami suatu ruang dalam kaitannya dengan dari mana asal kita bergerak
dan akan kemana arah kita mengantisipasi tujuan kita.Sirkulasi menjadi suatu
wadah untuk memfasilitasi hal tersebut, dimana kita bergerak dari suatu tempat ke
sebuah tempat lain yang berbeda,sehingga fungsi dari sirkulasi adalah untuk
menghubungkan ruangan yang satu dengan ruangan lainnya. Kita dapat juga
menggunakan ruangan-ruangan yang ada sebagai sirkulasi atau membuat suatu
ruangan khusus sebagai sarana sirkulasi tersebut.
2.7 Kereta Api Sebagai Angkutan Akses Bandara (Airport Rail Link)
Airport Rail Link adalah kereta penumpang yang menghubungkan antara bandara
dengan pusat kota yang dilayani oleh bandara tersebut. Biasanya stasiun kereta
bandara juga menyediakan layanan perhubungan dengan kota lainnya dalam suatu
wilayah yang masih menjadi jangkauan pelayanan bandara tersebut. Tipe - tipe
koneksi antara pusat kota dengan bandara yang menggunakan moda transportasi
kereta api antara lain (wikipedia, 2007) :
2.7.1
Di Asia, bentuk koneksi ini diterapkan pada Narita Express di Tokyo Narita
International Airport dan KLIA Express di KLIA.
13
2.7.2
2.7.3
Beberapa bandara yang menggunakan sistem ini antara lain Paris Orly Airport
dengan Orlyval, dan JFK International Airport-New York dengan AirTrain JFK.
23
2.7.4
14
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1.1
persinyalan
perkeretaapian
merupakan
fasilitas
telekomunikasi
perkeretaapian
merupakan
fasilitas
3.1.2
2.
15
3.
3.1.3
2.
3.1.4
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
16
menjadi perhatian disini merupakan frekuensi kereta api per hari yang
melintasi stasiun tersebut. Terdiri atas berbagai point:
1.
2.
3.1.5
b.
c.
b.
c.
3.1.6
1.
2.
3.
barang
dalam
analisis
ini
mencakup
penggunaan
17
dalam per hari dan satuan per ton yang memiliki pembobotan sebagai
berikut:
1.
2.
3.
3.2.1
3.2.2
3.2.3
Loket
Menurut Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api (2012), pelayanan
ticketing dapat dilayani di ruang/loket ticketing di dalam stasiun atau di
drive thru ticketing yang telah disediakan untuk kemudahan penumpang
dalam memperoleh tiket kereta api.
18
3.2.4
Ruang Tunggu
Yang dimaksud ruang tunggu disini menurut PM 47 Tahun 2014 adalah
ruang atau tempat yang disediakan untuk penumpang dan calon
penumpang sebelum melakukan check in (ruang tertutup dan / atau
ruangan terbuka.
3.2.5
Ruang Boarding
Menurut Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api (2012) Pelayanan
ruang tunggu (Boarding) merupakan pelayanan umum yang dipakai
penumpang untuk menunggu kedatangan kereta api.
3.2.6
Tempat Ibadah
Menurut Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api (2012), Pelayanan
mushola yaitu pelayanan tempat untuk beribadah bagi yang beragama
islam dengan ketentuan minimal harus tersedia tempat wudhu untuk pria
dan wanita.
3.2.7
3.2.8
Toilet
Pelayanan toilet merupakan pelayanan umum yang harus ada di stasiun
tanpa dipungut biaya/jasa atas penggunaan pelayanan tersebut yang dapat
dipakai untuk buang air kecil dan air besar dimana terpisah antara toilet
pria dan wanita.
19
3.2.9
20
3.3.1
2.
b.
c.
d.
e.
Ruang Keuangan
f.
Ruang Serbaguna
g.
Ruang Peralatan
h.
i.
j.
k.
Ruang Hall
b.
Ruang Loket
21
3.3.2
c.
d.
e.
f.
g.
Ruang Peron
h.
i.
j.
Ruang Mushola
k.
Ruang Pertokoan,
2.
Ruang Restoran,
3.
4.
Ruang Gudang,
5.
6.
7.
Ruang ATM,
8.
22
3.4.1
23
Tabel 3-1 Standar Luas Minimum Ruang Untuk Kegiatan Pokok Di Stasiun
Sumber : Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api (2012)
24
3.4.2
25
2
0.64
3.5.1
26
3.5.2
1.
2.
3.
2.
27
BAB 4
METODE PENELITIAN
Tinjauan Pustaka
Batasan Masalah
Pengumpulan Data
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
28
Standar Pelayanan
Minimum
Stasiun
(Pedoman Standardisasi
( PM 47 Tahun 2014)
Penggambaran Layout
KA, 2012)
Negara Lain)
Agency, 2012)
Selesai
29
Data Primer
a.
b.
c.
d.
30
Data Sekunder
a.
c.
d.
31
f.
g.
32
digunakan dalam survey yang berisi data eksisting stasiun yang ditinjau. Peralatan
yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini, antara lain:
1.
Microsoft Word
2.
Micoroft Excel
3.
Autocad 2012
4.
Google Sketchup
5.
Folmulir Survey
6.
Alat counting
7.
Alat Ukur
4.4.1
Perumusan Masalah
Pada tahapan ini penulis menyusun latar belakang dan perumusan masalah dari
tugas akhir ini yang bertema desain layout stasiun bandara udara baru Yogyakarta.
4.4.2
Pada tahap ini penulis mencari sumber dari berbagai literatur yang ada. Mulai dari
peraturan serta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang menyangkut
penyusunan tugas akhir, ditambah peraturan dan perundang-undangan dari
berbagai negara lain sebagai bahan pertimbangan
33
4.4.3
Batasan Masalah
Pada tahap ini penulis menetapkan pembatasan dalam tugas akhir ini. dengan
terus memperkecil scoop penelitian agar lebih fokus dan lebih akurat dalam
penyusunannya nanti.
4.4.4
Pengumpulan Data
4.4.5
Setelah semua data terkumpul dilakukan desain layout dengan berbagai sumber
yang sudah disebutkan pada bab sebelumnya. Dimulai dari penentuan klasifikasi
stasiun, setelah didapat kelas stasiun, dilanjutkan penerapan standar pelayanan
minimum dan pembagian fungsi ruang stasiun. Setelah mengetahui kebutuhan
ruang beserta fasilitasnya, masuk ke perhitungan luas dan kapasitas stasiun.
Dengan didapatnya luasan dan kapasitas, layout bisa dirancang
4.4.6
Di saat yang bersamaan dengan desain layout, dibarengi pula dengan penentuan
sirkulasi dan proses intermoda dari pengguna kereta api ke pengguna pesawat. Di
tahap ini desain dirancang berdasarkan referensi dari berbagai stasiun di Indonesia
maupun luar negri. Setelah proses ini selesai, maka selesai lah pengerjaan tugas
akhir ini ditutup dengan gambar desain layout dan kesimpulan.
34
BAB 5
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian dikaitkan dengan ketersediaan waktu dan dana penelitian
dengan tetap memperhitungkan kemungkinan adanya faktor luar, seperti
kemudahan memperoleh data, ketersediaan alat, ketersediaan pustaka, maupun
perangkat lunak. Berikut tabel jadwal penelitian yang dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5-1 Jadwal Penelitian
No
1
2
5
6
7
8
Tahapan
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Tugas Akhir
Pengajuan Judul
Penyusunan
Proposal
Penyusunan
Naskah TA
Bab 1-5 (revisi/
update proposal)
Penyusunan Bab 6 (Hasil Penelitian dan Pembahasan)
a) Detail desain
penelitian
(data primer
dan sekunder)
b) Pelaksaan
penelitian
(data primer
dan sekunder)
c) Input dan
reduksi data
d) Analisa data
dan pembahasan
Penyusunan Bab 7
(Kesimpulan dan
Saran)
Seminar Hasil TA
Ujian pendadaran
Revisi/ Finalisasi
naskah TA
35
Daftar Pustaka
Givoni, M, Banister, D. (2006). Airline and Railway Integration. Transport
Policy, Volume 13, Issue 5, pp 386-397.
Japan International Cooperation Agency (JICA). 2012 Socialist Republic Of
Vietnam Preparatory Survey On Ben Thanh Central Station Project.
Nippon Koei Co., LTD. Tokyo.
Kandee and Kandee, 2004 Kandee, Kandee, S (2001. Intermodal Concept in
Railway Station Design.
www.bu.ac.th/knowledgecenter/epaper/jan_june2004/somruedee.pdf
Karlen, Mark. 2008. Dasar-Dasar Perencanaan Ruang. Erlangga. Jakarta
PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2013. Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta
Api Indonesia. PT Kereta Api Indonesia. Bandung
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian. Lembaran Negara RI Tahun 2007, No. 23. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No.
56. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Perhubungan No. 10 Tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Peralatan Telekomunikasi Perkeretaapian.
Lembaran Negara RI Tahun 2011, No. 10. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Perhubungan No. 11 Tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Peralatan Persinyalan Perkeretaapian.
Lembaran Negara RI Tahun 2011, No. 11. Sekretariat Negara. Jakarta.
36