LAPORAN KELOMPOK
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Program Diploma III Manajemen
Transportasi Perairan Daratan
Disusun Oleh :
1. AHMAD MUAMMAR KADAFI 20 03 100
Disusun Oleh :
2. Tempat Penelitian
Lokasi pelaksanaan Praktik kerja Lapangan dilakukan di Provinsi Nusa
Tenggara Timur, yaitu pada Pelabuhan Penyeberangan Bolok dan
Pelabuhan Penyeberangan Hansisi yang terletak di Kabupaten Kupang dan
Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun
untuk mempermudah dalam pemahaman penulisan yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, dan manfaat Praktik Kerja
Lapangan, ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan, waktu dan tempat Praktik
Kerja Lapangan, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan.
Bab I ini berisi tentang :
a. Latar Belakang
b. Tujuan dan Manfaat Penelitian
c. Ruang Lingkup Penelitian
d. Waktu dan Tempat Penelitian
e. Metode Pengumpulan data
f. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Bab ini memberikan gambaran umum mengenai kondisi wilayah dan
kondisi pelaksanaan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).
Kondisi wilayah terdiri dari kondisi geografis, batas administrasi,
kependudukan, komoditi daerah, perekonomian, industri, dan perdagangan,
kondisi umum sistem transportasi yaitu Tataran Transportasi Lokal berupa
angkutan jalan, angkutan laut, angkutan sungai danau dan penyeberangan,
serta angkutan kereta api. Sedangkan kondisi pelaksanaan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan (ASDP) meliputi instansi pengelola ASDP,
sarana, prasarana, jaringan, dan pembinaan angkutan yaitu sertifikasi dan
registrasi, perizinan, tarif, asuransi, dan angkutan barang berbahaya dan
beracun (B3).
BAB II berisikan tentang :
A. Kondisi Wilayah
1. Kondisi Geografis
2. Batas Administrasi
3. Kependudukan
4. Komoditi Daerah
5. Perekonomian, Industri dan Perdagangan
6. Kondisi Umum Sistem Transportasi
B. Kondisi Pelaksanaan ASDP
1. Instansi Pembina Bidang ASDP
2. Instansi Pembina Bidang ASDP
3. Sarana
4. Prasarana
5. Jaringan
6. Pembinaan Angkutan
a. Sertifikasi dan Registrasi
b. Perizinan
c. Tarif
d. Asuransi
e. Angkutan barang berbahaya dan beracun (B3)
BAB III LANDASAN HUKUM
Pada bab ini berisi tentang landasan hukum dan teori tentang
aplikasi/permasalahan yang terjadi pada Pelabuhan Penyeberangan Bolok dan
Pelabuhan Penyeberangan Hansisi Kabupaten Kupang.
BAB III terdiri dari 2 hal yaitu :
A. Landasan Hukum
B. Teori Tentang Aplikasi/Permasalahan
BAB IV PERMASALAHAN UMUM DAN ANALISISA DATA
Bab ini memberikan gambaran permasalahan serta menganalisis mengenai
permasalahan yang terjadi serta alternatif pemecahan masalah yang ada agar
mencapai tujuan yang diinginkan.
BAB IV terdiri atas :
A. Permasalahan Umum
B. Analisis data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis yang
dilakukan serta saran yang dapat digunakan sebagai bahan peningkatan kinerja
dimasa mendatang.
BAB V terdiri atas :
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
A. Kondisi Wilayah
1. Kondisi Geografi
Sumba Barat
2% 2%
Sumba Timur
5% 1%
3%
0% 15% Kupang
3%
Timor Tengah Sela-
tan
4% Timor Tengah Utara
Belu
7% 11% Alor
Lembata
3%
Flores Timur
3% Sikka
4% 8% Ende
Ngada
4% Manggarai
6%
4% Rote Ndao
4% 3%6% 2% Manggarai Barat
Sumba Tengah
Gambar 2. 2 Diagram Presentase Jumlah Penduduk
Sumber : Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Angka, 2022
2. Batas Administrasi
Berdasarkan letak geografisnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur
memiliki batas wilayah administrasi, yaitu :
Tabel 2. 2 Batas Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur
Arah Perbatasan
Utara Laut Flores
Selatan Samudra Hindia
Timur Timor Leste
Barat Provinsi NTB
Sumber : Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Angka, 2022
3. Kependudukan
500
450 465.64
459.6
400
350 379.46
300 327 317.16 308.11
250 286.27 273.55 280.73 280.73
248.78 266.29
200 224.31
216.63
150 188.19
152.41 170.12 166
100 139.79 148.81
50 90.48 92.79
0
at r g n a u r ta r a e a ai o at h a o r a a g
Bar imu pan lata tar Bel Alo ba imu ikk End gad gar da Bar nga Day eke imu aiju alak pan
a T u S e U em T S N g e N i e t ag T R u
a K h ga h L res n t ra T ra N ra bu i M
b
m mb a a
M Ro gga mba Ba aK
Su Su ng Ten Fl
o
n a g ga S a ot
T e r a S mbu an K
or imo M
S u M
m T
Ti
Kepadatan Penduduk
4. Komoditi Daerah
a. Tanaman Pangan
Luas panen padi di NTT tahun 2022 adalah 185.737,54 hektar.
Data ini diperoleh dari metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang
dilaksanakan BPS bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang
(ATR), Badan Informasi dan Geospasial (BIG) serta Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi yang beriklim kering
memiliki potensi lahan pertanian bukan sawah yang cukup
menjanjikan yaitu sekitar 3,618 juta hektar. Lahan tersebut sebagian
besar diusahakan untuk menanam tanaman palawija seperti jagung
dan umbi-umbian.
b. Perkebunan
Komoditas perkebunan pada tahun 2022 dengan luas tanam
terbesar berturut–turut adalah kelapa, kopi dan kakao. Produksi kelapa
pada tahun 2022 adalah sebanyak 70.197 ton, kopi sebanyak 28.654
ton dan kakao sebanyak 26.589 ton.
c. Peternakan
Populasi ternak yang paling banyak di Provinsi NTT adalah babi
dengan jumlah 2.325.020 ekor pada tahun 2022. Selain babi, sapi juga
merupakan ternak unggulan dari NTT dengan populasi mencapai
1.243.884 pada tahun 2022.
d. Holtikultura
Komoditas sayuran pada tahun 2022 yang paling banyak
diproduksi adalah labu siam dengan total produksi sebanyak 237.567
kuintal dengan luas panen 1.022 hektar.
e. Perikanan
Produksi perikanan tangkap di laut pada tahun 2021 mencapai 182
ribu ton dengan nilai produksi sebesar 4,1 triliun rupiah. NTT
merupakan penghasil produksi rumput laut dengan total volume
mencapai 1.392.539 ton. Produksi rumput laut ini memberi nilai
tambah sebesar 3,6 triliun rupiah.
2. Sarana Transportasi
Sarana angkutan penyeberangan sangat mendukung dalam pelayanan
dan kinerja dari pelabuhan penyeberangan itu sendiri. Demikian juga
dengan Pelabuhan Bolok. Dengan adanya sarana yang memadai dan
lancar akan menghasilkan pergerakan arus lalu lintas penumpang,
kendaraan dan barang sehingga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan
perekonomian.
Kapal ferry yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Bolok
berjumlah 8 (delapan) kapal. Kapal tersebut dikelola oleh PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang. Spesifikasi kapal ferry yang
beroperasi di Pelabuhan Bolok sebagai berikut:
a. KMP Inerie II
Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Bolok yaitu
KMP Inerie II dengan 1031 GT dan kapasitas angkut penumpang
sebanyak 196 orang dan kendaraan sebanyak 15 unit kendaraan
campuran dengan rute lintasan Kupang–Kalabahi, Kupang–
Larantuka, Kupang–Rote, Kupang–Sabu, Kupang–Lewoleba,
Kupang–Aimere, Aimere–Waingapu, Kupang–Hansisi, dan Kupang–
Ende. Berikut gambar KMP Irenie II :
Ukuran
Permesinan
Tipe 12 M 26.2-A225
RPM 1900
Tipe 6 BTA5.9-GM100
Tenaga 2 x 136 HP
Kapasitas Muat
Kendaraan 15 unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
b. KMP Lakaan
Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Bolok yaitu
KMP Lakaan dengan 1689 GT dan kapasitas angkut penumpang
sebanyak orang dan kendaraan sebanyak unit kendaraan campuran
dengan rute lintasan Kupang – Hansisi, Kupang – Rote, dan Kupang–
Aimere–Waingapu. Berikut gambar KMP Lakaan:
Gambar 2. 9 KMP Lakaan
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
Ukuran
` Permesinan
Tenaga 2 x 1100 HP
RPM 1500-1900
Tipe 6TG2AM
Tenaga 2x100 HP
RPM 1500
Kapasitas Muat
Kelas I : 96 orang
Jumlah Penumpang
Kelas Ekonomi : 80 orang
Kendaraan 25 Unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
Ukuran
` Permesinan
Tipe S6R2-T2MTK3L-1
Tenaga 2 X 1100 HP
RPM 1450
Tipe CCFJ90J-WJ
RPM 2 x 1500
Kapasitas Muat
Kendaraan 25 unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
Ukuran
` Permesinan
Tipe 8 LAAM-UTE
Tenaga 2x670 HP
RPM 1850
Tipe 6 R099TE31
Tenaga 2x94 HP
RPM 1500
Kapasitas Muat
Kendaraan 22 unit
e. KMP Sirung
Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Bolok yaitu
KMP Sirung dengan 1029 GT dan kapasitas angkut penumpang 196
sebanyak orang dan kendaraan sebanyak 25 unit kendaraan campuran
dengan rute lintasan Kupang–Ende, Kupang–Rote, Kupang–Sabu, dan
Ende–Pulau Ende. Berikut gambar KMP Sirung:
Gambar 2. 12 KMP Sirung
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
Pemilik PT Flobamor
Ukuran
` Permesinan
RPM 2100
Tipe 6BTA5.9-GM100
Kapasitas Muat
Kendaraan 25 unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
f. KMP Cakalang II
Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Bolok yaitu
KMP Cakalang II dengan 702 GT dan kapasitas angkut penumpang
sebanyak 187 orang dan kendaraan sebanyak 20 unit kendaraan
campuran dengan rute lintasan Sape–Labuan Bajo (PP), Kupang–
Rote–Ndao (PP), Kupang–Rote, Kupang–Larantuka, Kupang–Sabu,
Kupang–Aimere–Waingapu, Kupang–Lewoleba–Deri–Baranusa,
Kalabahi–Bakalang, Kupang–Naikliu–Teluk Gurita (PP). Berikut
gambar KMP Cakalang II:
Gambar 2. 13 KMP Cakalang II
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
Ukuran
Tipe S12A2-MPTK
RPM 2000
Tipe 6 TG 2 AM
Tenaga 2 x 124 HP
Kapasitas Muat
Kendaraan 20 unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
g. KMP Ranaka
Kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Bolok yaitu
KMP Ranaka dengan 1029 GT dan kapasitas angkut penumpang
sebanyak 218 orang dan kendaraan sebanyak 15 unit kendaraan
campuran dengan rute lintasan Kupang–Larantuka (PP), Kupang–
Rote, Kupang–Larantuka, Kupang–Sabu, Kupang–Aimere–
Waingapu, Kupang–Lewoleba–Deri–Baranusa, Kalabahi–Bakalang,
Lewoleba – Solor(PP). Berikut gambar KMP Ranaka :
Gambar 2. 14 KMP Ranaka
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
Ukuran
Permesinan
Tipe S12A2-MPTK
RPM 2100
Tipe 6BTA5.9-GM100
Tenaga 2 x 136 HP
Kapasitas Muat
Kendaraan 15 unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
Ukuran
Permesinan
Tipe 12LAA-UTG1
RPM 1850
Tipe 6.10T66E
Tenaga 2 x 114 HP
Kapasitas Muat
Kendaraan 25 unit
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
3. Prasarana Transportasi
Untuk menunjang kelancaran kegiatan penyeberangan, PT ASDP
Indonesia Ferry Cabang Kupang bertanggung jawab atas pengelolaan
Pelabuhan Penyeberangan Bolok. Prasarana yang ada di Pelabuhan
Bolok sebagai berikut:
a. Fasilitas sisi daratan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok
1) Lapangan Parkir
Lapangan parkir berfungsi untuk tempat parkir kendaraan.
Lapangan parkir yang tersedia sekarang adalah sebagai tempat
parkir siap muat kendaraan dan tempat parkir karyawan. Berikut
ini adalah gambar lapangan parkir yang terdapat di Pelabuhan
Penyeberangan Bolok :
Gambar 2. 16 Lapangan Parkir Pengantar/Penjemput
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
3) Toll Gate
Pintu Gerbang masuk menuju pelabuhan atau pos bea cukai.
Kondisi saat ini di Pelabuhan Penyeberangan Bolok masih
ditemukan kendaraan yang tidak melewati portal yang berfungsi
untuk mengukur ketinggian kendaraan serta tidak melewati
jembatan timbang. Berikut ini adalah gambar toll gate di
Pelabuhan Penyeberangan Bolok :
4) Ruang Tunggu
Ruang tunggu merupakan tempat penumpang menunggu atau
beristirahat sementara pada saat menunggu kedatangan kapal
untuk menyeberang setelah mendapatkan tiket pada loket yang
tersedia.
7) Toilet/WC
Toilet merupakan suatu ruangan yang didesain khusus lengkap
dengan kloset, persediaan air dan segala pernak-pernik yang ada di
dalamnya. Keberadaan toilet sangat diwajibkan di setiap rumah,
kantor, fasilitas umum dan berbagai tempat yang memungkinkan.
Gambar 2. 21 Toilet/WC
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
8) ATM
Pada pelabuhan penyeberangan Bolok terdapat 1 Atm center.
Gambar 2. 22 ATM
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
Tabel 2. 13 Luasan Fasilitas Daratan Pelabuhan Penyeberangan Bolok
Kondisi
Dimensi
No. Jenis Fasilitas Vol. Satuan Ket.
Baik Rusak
P L T
1. Gedung Operasional Ada
22,7 29,6 671,92 m²
Kantor
Lapangan Parkir Siap Ada
2. 57,5 52,3 3.000 m²
Muat
Lapangan Parkir
3. 48 54.5 2.616 m2
Antar/jemput
4. Lampu Penerangan di Ada
24 titik
Area Pelabuhan
19,9 10,4 2,7 206,96 m² Ada
5. Ruang Tunggu
2,64 3,8 2,7 10,032 m² Ada
6. Loket Tiket
7 5 35 m² Ada
7. Pos KP3
Tidak
8. Jembatan Timbang - - - 1 buah
Berfungsi
9. WC / Toilet 2,25 2 2,7 4,5 buah Ada
6 6 1 unit
10. Bak Air Bersih Ada
- - - - ton
11. Tanki BBM - - Tidak Ada
12. Listrik (PLN) - - - 30.000 KVA/watt Ada
Air (PAM/ Air 35.000 m³
13. Ada
Tanah)
14. Mushola 5 6 30 m² - - Ada
15. Pagar Pelabuhan 1500 m² Ada
16. Pintu Gerbang - - - - unit - - Belum Ada
3,1 15,1 2,7 46,81 m²
17. Gudang Ada
3 2 6 m²
18. Ruang Menyusui Ada
102 1,2 - 122,4 m²
19. Taman - - Ada
- - - - m²
20. Jalur Hijau - - -
21. Pemadam Kebakaran - - - - kg/unit - - Tidak Ada
22. Fasilitas
Usaha Penunjang
a. Kantin 20 unit Ada
b. Wartel unit - - Tidak Ada
c. ATM 1,5 1,5 1 unit Ada
23. Akses Jalan
a. Menuju Pelabuhan 1800 m
b.Dalam Pelabuhan 250 m
24. Rumah Dinas/Mess 117 m² Ada
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
2) Gangway
Gangway atau koridor sebagai sarana penguhubung penumpang
menuju ke kapal dari ruang tunggu. Kondisi gangway saat ini baik
dan bisa digunakan untuk jalur penumpang menuju kapal.
Gambar 2. 24 Gangway
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
3) Cause Way
Lahan yang digunakan sebagai jalan penghubung untuk menuju
dermaga. Cause way digunakan sebagai jalan untuk kendaraan
yang akan masuk dan keluar kapal.
Gambar 2. 27 Trestle
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
6) Catwalk
Catwalk adalah jembatan yang menghubungkaan dermaga
untuk menuju mooring dolphin dari dermaga. Catwalk digunakan
petugas untuk menuju bolder yang terletak di mooring dolphin
pada saat kapal akan sandar dan pada saat kapal akan berlayar.
Kondisi catwalk di dermaga II saat ini masih terdapat jalan yang
bolong sehingga petugas harus berhati-hati untuk melewati
catwalk tersebut. Berikut catwalk yang terdapat di Pelabuhan
Penyeberangan Bolok :
Gambar 2. 28 Catwalk
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
7) Bolder
Bolder berfungsi untuk mengikat tali kapal yang sedang tambat.
Bolder biasanya terbuat dari bahan besi atau baja dan jumlahnya
tergantung pada kapasitas kapal yang akan sandar.
Gambar 2. 29 Bolder
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
8) Fender
Fender berfungsi meredam energi kinetik kapal saat membentur
dermaga, sehingga menghindarkan dermaga dari kerusakan akibat
benturan. Fender harus dipasang di sepanjang dermaga dan
letaknya harus sedemikian rupa sehingga dapat mengenai kapal.
Oleh karena kapal mempunyai ukuran yang berlainan maka fender
harus di buat agak tinggi pada sisi dermaga.
Gambar 2. 30 Fender
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
Tabel 2. 14 Luasan Fasilitas Perairan Pelabuhan Penyeberangan Bolok
Kondisi
Dimensi Satuan
No Jenis Fasilitas Vol Ket
Baik Rusak
P L T
1. Kolam Pelabuhan 268 175 Ada
2. Causeway 194 9,6 1.862,4 m Ada
3. Gangway 194 2 388 m Ada
4. Trestle 30,5 7,2 219,6 m Ada
5. Catwalk 59,5 1,2 71,4 m Ada
6. Breasting Dolphin I 4,1 4,1 4 buah Ada
7. Breasting Dolphin II 4,1 4,1 3 buah Ada
8. Mooring Dolphin I 4,1 4,1 2 buah Ada
9. Mooring Dolphin II 4,1 4,1 2 buah Ada
10. Movable Bridge I (MB) 20 7 140 m² Ada
Kapasitas 40 ton Ada
11. Movable Bridge II (MB) 20 7 140 m² Ada
Kapasitas 40 ton Ada
12. Fender 7 unit Ada
13. Frontal Frame 7 buah Ada
14. Bolar/Bolder 26 buah Ada
15. Talut/Turap 174 m Ada
16. Rambu Suar / SBNP - - - 2 unit Ada
17. Break Water - - - - m² - - Tidak Ada
3,7 2,
18. Ruang Kontrol MB I 3,8 14,212 m² Ada
4 7
3,7 2,
19. Ruang Kontrol MB II 3,8 14,212 m² Ada
4 7
20. Genset Untuk MB I 500 V KVA Ada
21. Genset Untuk MB II 500 V KVA Ada
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
4. Jaringan
a. Lintasan Penyeberangan Perintis
Lintasan perintis merupakan lintasan yang mendapat subsidi dari
pemerintah untuk dapat di layani guna untuk tetap memberikan
pelayanan angkutan terhadap daerah-daerah yang permintaan akan
angkutan masih sangat rendah dan membuka akses bagi daerah-daerah
yang masih terisolir.
Untuk angkutan penyeberangan di kota kupang sampai saat ini
telah memiliki trayek resmi. Lintasan yang ada di kota kupang
khususnya di Pelabuhan Penyeberangan Bolok. Trayek-trayek tersebut
diantaranya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. 15 Lintasan Penyeberangan Perintis
No Waktu Tempuh
Lintasan
Mil Menit Jam
1 Kupang – Naikliu 52 360 6
2 Kupang – Ende 150 780 13
Sumber : Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur
4) Biro Klasifikasi
a) Sertifikasi Klasifikasi Lambung
b) Sertifikat Klasifikasi Mesin
c) Sertifikat Garis Muat (IILL Certificate)
6) Dokumen/Sertifikat Lain
a) Sertifikat Bebas Tikus (DEC)
b) Izin Operasi (Untuk Kapal Ro-ro)
c) Crew List
b. Perizinan
Sesuai pada undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 28
disebutkan bahwa penetapan izin usaha diberikan oleh:
200000
150000
100000
50000
0
2018 2019 2020 2021 2022
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
2018 2019 2020 2021 2022
Kendaraan Golongan
No. Tanggal Penumpang
Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. V Gol. V Gol. Gol. Gol Gol Gol
I II III IV A IV B A B VI A VI B VII VIII IX
1 Mei
1 426 0 56 0 6 3 0 6 0 1 0 0 1
2023
2 Mei
2 318 0 56 0 5 5 0 9 0 1 1 1 4
2023
3 Mei
3 212 0 29 0 1 1 0 10 0 5 0 0 0
2023
4 Mei
4 238 0 39 0 7 2 0 9 0 1 0 0 0
2023
5 Mei
5 217 0 30 0 4 0 0 9 0 3 0 0 0
2023
6 Mei
6 256 0 48 0 4 1 0 9 0 1 0 0 0
2023
7 Mei
7 319 1 80 1 3 1 0 10 0 2 0 0 0
2023
8 Mei
8 247 0 40 0 3 2 0 3 0 1 0 0 0
2023
9 Mei
9 246 0 38 0 1 1 0 7 0 2 1 1 1
2023
Keberangkatan
Kendaraan Golongan
Kendaraan Golongan
Kendaraan Golongan
No. Tanggal Penumpang
Gol. Gol. Gol. Gol. IV Gol. IV Gol. V Gol. V Gol. VI Gol. Gol. Gol. Gol.
I II III A B A B A VI B VII VIII IX
1 Mei
1 340 0 51 0 3 1 0 15 0 0 0 0 0
2023
2 Mei
2 288 0 43 0 2 2 0 15 0 5 0 0 0
2023
3 Mei
3 471 0 112 0 5 0 0 13 0 0 0 0 0
2023
4 Mei
4 292 0 45 0 3 1 0 7 0 3 0 0 0
2023
5 Mei
5 163 0 20 0 2 1 0 9 0 2 0 0 0
2023
6 Mei
6 393 0 61 0 3 0 0 6 0 4 0 0 0
2023
7 Mei
7 429 0 71 0 3 0 0 7 0 0 0 0 0
2023
8 Mei
8 285 0 38 0 3 2 0 9 0 1 0 0 0
2023
Kedatangan
Kendaraan Golongan
Kendaraan Golongan
BAB III
LANDASAN HUKUM
A. Landasan Hukum
Angkutan Penyeberangan di Nusa Tenggara Timur di operasikan oleh PT
ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang yang diawasi langsung oleh
BPTD Kelas II Nusa Tenggara Timur. Adapun landasan hukum yang
digunakan dalam penulisan laporan kelompok Praktik Kerja Lapangan (PKL)
adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.
a. Pasal 1 ayat (1)
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di
perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan
lingkungan maritim
b. Pasal 1 ayat (3)
Angkutan di perairan adalah kegiatan mengangkut dan/atau
memindahkan penumpang dan/atau barang dengan menggunakan kapal.
c. Pasal 1 ayat (6)
Trayek adalah rute atau lintasan pelayanan angkutan dari satu pelabuhan
ke pelabuhan lainnya.
d. Pasal 1 ayat (14)
Kepelabuhanan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan
fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban
arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar,
tempat perpindahan intra dan/atau antar moda, serta mendorong
perekonomian nasional dan daerah.
e. Pasal 1 ayat (16)
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang,
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi.
f. Pasal 1 ayat (36)
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu,yang
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik
atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung
dinamis,kendaraan di bawah permukaan air,serta alat apung dan
bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
g. Pasal 22 ayat (1)
Angkutan penyeberangan merupakan angkutan yang berfungsi sebagai
jembatan yang menghubungkan jaringan jalan atau jaringan jalur kereta
api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang
dan/atau kendaraan beserta muatannya
h. Pasal 94
Dalam melaksanakan kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa
kepelabuhan badan usaha pelabuhan berkewajiban:
1) Menyediakan dan memelihara kelayakan fasilitas pelabuhan
2) Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan sesuai
dengan standar pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah
3) Menjaga keamanan, keselamatan dan ketertiban pada fasilitas
pelabuhan yang dioperasikan
4) Memelihara kelestarian lingkungan
5) Memenuhi kewajiban sesuai dengan konsesi dalam perjanjian dan
6) Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undang, baik secara
nasional maupun internasional.
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengangkutan Kendaraan di Atas Kapal
a. Pasal 1 Ayat (6)
Kapal Ro-Ro adalah kapal yang memiliki satu atau lebih geladak baik
terbuka maupun tertutup yang digunakan untuk mengangkut segala jenis
kendaraan sebagai muatan yang dimuat melalui sistem pintu rampa
dibagian depan maupun belakang kapal dan dimuat serta dibongkar dari
dan ke atas kapal menggunakan kendaraan atau platform yang dilengkapi
dengan roda.
b. Pasal 5 Ayat (1)
Setiap kendaraan yang diangkut di atas kapal wajib dilengkapi informasi
mengenai jenis dan berat muatan.
c. Pasal 5 Ayat (2)
Kendaraan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) wajib terlebih
dahulu ditimbang sebelum dimuat kapal untuk memastikan berat kotor
kendaraan beserta muatannya.
d. Pasal 7 Ayat (2)
Apabila kapal yang tersedia tidak memiliki kekuatan geladak yang
sesuai, maka kendaraan tersebut harus dipisahkan dan menunggu kapal
dengan kekuatan geladak yang sesuai.
e. Pasal 8 Ayat (1)
Perusahaan angkutan diperairan bertanggung jawab terhadap
keselamatan dan keamanan kendaraan beserta penumpang dan/barang
yang diangkutnya 5
f. Pasal 17 Ayat (1)
Kendaraan harus ditempatkan memanjang (membujur) searah haluan atau
buritan kapal dan tidak boleh melintang kapal.
g. Pasal 17 Ayat (2)
Ruang penempatan kendaraan harus steril dari adanya penumpang
selama pelayaran.
h. Pasal 17 Ayat (3)
Jarak kendaraan dengan dinding kapal harus sedemikian rupa sehingga
tidak boleh menutupi kran atau katup pemadam kebakaran dan akses
jalan orang.
6. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2016
tentang Kewajiban Pengikatan Kendaraan Pada Kapal Angkutan
Penyeberangan:
a. Pasal 2
Kapal penyeberangan wajib menyediakan alat pengikat kendaraan
(lashing) dan klem roda kendaraan.
b. Pasal 4 ayat (1)
Setiap kendaraan wajib diikat selama dalam pelayaran.
c. Pasal 4 ayat (2)
Untuk pengikatan kendaraan (lashing) wajib dilakukan pada kendaraan
yang terletak di barisan depan (haluan), tengah (midship) dan belakang
(buritan).
d. Pasal 4 ayat (3)
Kendaraan yang tidak dilakukan pengikatan (lashing) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan klem pada roda kendaraan.
e. Pasal 5 ayat (1)
Jarak antara salah satu sisi kendaraan sekurang-kurangnya 60 cm.
f. Pasal 5 ayat (2)
Jarak antara muka dan belakang dan belakang masing-masing kendaran
sekurang-kurangnya 30 cm.
g. Pasal 5 ayat (3)
Untuk kendaraan yang sisi sampingnya bersebelahan dengan dinding
kapal, berjarak 60 cm dihitung dari lapisan dinding dalam atau sisi luar
gading-gading (frame).
h. Pasal 6 ayat (1)
Operator kapal angkutan penyeberangan wajib menyediakan petugas
untuk melakukan pengikatan kendaraan.
i. Pasal 6 ayat (2)
Jumlah petugas untuk mengikat kendaraan disesuaikan dengan jadwal
pelayanan kapal.
j. Pasal 7
Pelaksanaan pengikatan kendaraan di atas kapal menjadi tanggung jawab
Nakhoda.
k. Pasal 10 ayat (2)
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
1) pembekuan persetujuan pengoperasian kapal angkutan
penyeberangan; dan
2) pencabutan persetujuan pengopesian kapal angkutan penyeberangan.
l. Pasal 11 ayat (1)
Sanksi administratif berupa pembekuan persetujuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf a diberikan dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari kalender
m. Pasal 11 ayat (2)
Dalam hal kapal setelah beroperasi kembali tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, akan dikenai sanksi
pencabutan persetujuan pengoperasian kapal angkutan penyeberangan.
B. Landasan Teori
1. Transportasi
Menurut Nasution dalam Ardiansyah (2022) edisi ketiga dalam buku yang
berjudul Manajemen Transportasi, mengatakan bahwa Transportasi
diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan. Unsur -unsur transportasi meliputi lima hal yakni:
a. Pemindahan/pergerakan (movement)
2. Pelabuhan
3. Pelabuhan Penyeberangan
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 52 tahun 2004 pasal
4, Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan umum yang
diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum untuk
kegiatan angkutan penyeberangan.
4. Kepelabuhan
Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan,
dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang, dan/atau barang,
keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra-dan/atau
antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan
tetap memperhatikan tata ruang wilayah. (Abubakar dkk, 2013:114)
5. Pelabuhan
Menurut Iskandar Abubakar, dkk (2013:114) dalam kutipan buku
”Transportasi Penyebrangan”, pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas
daratan dan/ atau perairan dengan batas – batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/ atau bongkar
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan 19
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antramoda
transportasi.
6. Dermaga
Menurut Triatmodjo (2010:195), dermaga adalah bangunan pelabuhan
yang digunakan untuk merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu
bongkar muat barang.
Berdasarkan bentuknya dermaga dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
a) Dermaga Tipe Wharf
Dermaga tipe wharf adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan
dapat dibuat berhimpit dengan garis pantai atau agak menjorok ke
laut. Wharf biasanya digunakan untuk pelabuhan barang potongan
atau peti kemas. Dermaga tipe wharf dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 2. 35 Dermaga Tipe Wharf
7. Angkutan Penyeberangan
8. Kapal
A. Permasalahan Umum
Setelah melakukan pengamatan dan berbagai survei selama Praktik Kerja
Lapangan berlangsung Tim Praktik Kerja Lapangan mendapatkan berbagai
permasalahan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok.
Permasalahan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok yang penulis dapat
adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan Standar Pelayanan Pemuatan Kendaraan di atas Kapal :
a. Aspek Keselamatan
1) Hidran
Hidran di atas kapal yang sangat diperlukan untuk membantu
memadamkan api pada saat kebakaran di car deck apabila ada
kecelakaan kebakaran yang terjadi di atas kapal.
2) APAR
Terdapat kapal hanya memiliki satu APAR yang sangat
membahayakan jika terjadi kebakaran di car deck.
3) Sprinkler
Sprinkler di cardeck merupakan sistem otomatis penyiraman air
melalui kepala yang melekat pada sistem perpipaan yang mengandung air
dan terhubung suplay air yang berfungsi menyemburkan air ketika
potensi kebakaran telah terdeteksi.
4) Pendeteksi Asap
Pendeteksi asap yang telah rusak dan ada beberapa pendeteksi asap
yang kurang di setiap kapal.
5) Alat Lashing
Alat lashing di atas kapal sangat diperlukan untuk memberi keamanan
pada saat pemuatan kendaraan di atas kapal.
6) Scupper
Scupper sangat diperlukan di car deck kapal dikarenakan dapat
membahayakan bagi penumpang saat pemuatan kendaraan jika saluran di
car deck kapal terhalangi benda-benda yang akan mengakibatkan
penyumbatan saluran pembuangan air di car deck kapal.
b. Aspek Keamanan
1) Fasilitas Keamanan
a) CCTV dapat berfungsi dan rekaman dapat dimanfaatkan
b) Diletakkan pada haluan dan buritan
c) CCTV yang dipasang paling sedikit dua unit
2) Lampu Penerangan
Lampu yang rusak serta menghidupkan lampu untuk penerangan di
car deck kapal baik pagi ataupun malam.
Gambar 2. 49 Kondisi Toilet yang Rusak dan Tidak Adanya Intalasi Air
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
b. Kendaraan barang yang masuk ke pelabuhan ini juga tidak melalui
proses penimbangan di jembatan timbang dan langsung menuju
parkir siap muat sehingga proses pemuatan kendaraan (stowage
plan) yang dilakukan tidak akurat. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakstabilan kapal jika operator salah menentukan posisi berat
muatan kendaraan yang masuk.
B. Analisis Data
1. Standar Pelayanan Pemuatan Kendaraan di Atas Kapal
Analisis ini dilakukan pada jenis pelayanan pemuatan kendaraan di atas
KMP Lakaan, KMP Cakalang II, KMP Uma Kalada dan KMP Inerie II yang
mencakup aspek keselamatan, keamanan dan kemudahan/ keterjangkauan
sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan
dimana dalam setiap aspek jenis pelayanan terdapat beberapa uraian item
pelayanan yang sudah lengkap mencakup aspek jenis pelayanan itu sendiri.
Berdasarkan hasil observasi pemuatan kendaraan di atas kapal KMP
Lakaan didapati kondisi eksisting yag terjadi. Survei tersebut bisa dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4. 1 Kondisi Eksisting KMP Lakaan
Dermaga 1
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
DINDING
1 AD 1424 N IV A - 45 - 28 47
2 EA 8524 N IV A - - 45 24 42
3 DH 9577 AL VB 28 50 - 30 44
4 DH 8036 AH VB 24 42 50 22 -
DH 8137
5 VB 29 - 42 21 35
AM
DH 8473
6 VI B 30 40 - 21 52
AW
7 DH 8286 AN VI B 22 32 40 23 -
8 DH 9784 AL VI B 21 45 32 25 -
9 DH 1703 HH VI B 23 32 48 21 -
10 DH 1876 HH VI B 25 44 32 13 -
Nama Kapal LAKAAN
Dermaga 1
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
Rata-rata 25,25 41,25 41,3 22,8 44
Dermaga 1
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
DINDING
1 DH 8023 AD IV A - 36 - 29 28
2 DH 3 VB IV A - 30 36 24 -
3 DH 1564 HR IV A - - 30 27 29
4 DH 1829 HN IV A 29 32 - 24 45
5 DH 1951 HS IV B 24 45 32 21 -
6 DH 8361 G IV B 27 - 45 17 42
7 DH 8133 G VB 24 - 32 26 42
8 DH 8209 AL VB 21 32 42 24 -
9 DH 8934 AH VB 17 42 21 32 -
10 DH 9198 G VB 26 21 - 19 22
11 DH 9008 GA VB 24 22 - 19 19
12 DH 8505 AJ VB 32 30 22 23 -
13 DH 9003 GA VB 19 26 30 - -
14 DH 8256 GA VI B 19 - 30 - 18
15 DH 9450 G VI B 23 39 34 - -
16 DH 8577 DB VI B 21 25 39 - -
Dermaga 1
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
DINDING
Nama Kapal UMA KALADA
Dermaga 1
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
1 DH 9346 AH IV A - 49 - 28 40
2 DH 8305 BF IV A - - 49 29 43
3 DH 3153 LD IV A 29 28 - 24 40
4 DH 1089 HC IV A 28 36 28 25 -
5 DH 8186 BE IV B 23 37 36 27 -
6 DH 1077 BG IV B 25 - 37 29 32
7 DH 662 WA VB 27 28 - 29 22
8 DH 9902 DP VB 25 37 28 28 -
9 DH 1628 HC VB 27 36 37 23 -
10 DH 1742 AR VI B 28 36 - 25 18
11 DH 8110 DB VI B 26 40 - 27 45
12 DH 9700 BB VI B 31 28 40 25 -
13 DH 9876 BC VI B 27 22 28 28 -
14 DH 8425 CC VI B 28 - 22 24 27
15 DH 8269 BF VII B 24 11 47 - -
Dermaga 2
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
DINDING
1 W 9530 PG IV A - 42 - 23 45
Nama Kapal INERIE II
Dermaga 2
1 2
JARAK (cm)
NO NO PLAT GOL KE
DEPAN KANAN KIRI BELAKANG KET
2 B 9018 KYU IV B - 38 42 26 -
3 DH 9818 RU IV B 12 - 38 29 35
4 DH 8321 BE VB 21 40 11 27 -
5 DH 9883 AJ VB 16 36 40 18 -
6 DH 8415 AC VB 11 42 36 20 -
7 DH 1537 HT VI B 17 - 42 23 48
8 DH 1573 AC VI B 15 - 37 15 22
9 DH 4724 CH VI B 20 37 33 17 -
10 DH 8984 CC VI B 15 33 35 21 -
D;H 9568
11 VI B 14 35 - 15 24
AC
12 DH 1824 AG VI B 18 42 15 18 -
Kondisi
No Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
Eksisting
Dilarang Tersedia
a.
merokok
Dilarang
menghidupkan
mesin
kendaraan Tersedia
b
selama
.
pelayaran
sampai pintu
Informasi dan
1 rampa dibuka
Himbauan
kembali
Dilarang Tersedia
c. membuang
sampah ke laut
Dilarang Tersedia
d
bersandar di
.
reling
Pemberitahuan
ketika kapal Tersedia
e.
akan berlayar
dan bersandar
Kondisi
No Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
Eksisting
2 Fasilias
Keselamatan
Pemuatan Tersedia,
Kendaraan a. Hidran berjumlah
satu
Tersedia,
b berjumlah
APAR empat
.
Tersedia
dua unit
dan
Sprinkler dan
c. sprinkler
pendeteksi asap
terjangkau
namun
rusak
Tersedia di
setiap
Memiliki ujung car
f
scupper deck
Dilarang Tersedia
a.
merokok
Dilarang
menghidupkan
mesin
kendaraan Tersedia
b. selama
pelayaran
sampai pintu
rampa dibuka
Informasi dan
1 kembali
Himbauan
Dilarang Tersedia
c. membuang
sampah ke laut
Dilarang Tersedia
d. bersandar di
reling
Pemberitahuan
ketika kapal Tersedia
e.
akan berlayar
dan bersandar
N Kondisi
Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
o Eksisting
2 Fasilias
Keselamatan
Pemuatan Tersedia,
Kendaraan a. Hidran berjumlah
(2) dua
Tersedia,
berjumlah
b. APAR 4 (empat)
Tersedia 2
unit dan
Sprinkler dan sprinkler
c.
pendeteksi asap terjangkau
namun
rusak
Tersedia di
setiap
Memiliki ujung car
f
scupper deck
1 Informasi dan
Himbauan
Dilarang Tersedia
a.
merokok
b. Dilarang Tersedia
menghidupkan
mesin
kendaraan
selama
pelayaran
N Kondisi
Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
o Eksisting
sampai pintu
rampa dibuka
kembali
Dilarang Tersedia
c. membuang
sampah ke laut
Dilarang Tersedia
d. bersandar di
reling
Pemberitahuan
ketika kapal Tersedia
e.
akan berlayar
dan bersandar
2 Fasilias
Keselamatan
Pemuatan
Kendaraan Tersedia,
a. Hidran berjumlah
1 (satu)
b. APAR Tersedia,
berjumlah
1 (satu)
N Kondisi
Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
o Eksisting
Tersedia 2
(dua) unit
Sprinkler dan
c. dan
pendeteksi asap
sprinkler
terjangkau
Tersedia di
setiap
Memiliki ujung car
f
scupper deck
d. KMP Inerie II
Tabel 4. 12 Kesesuaian Pelayanan Pada Aspek Keselamatan KMP Inerie II
N Kondisi
Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
o Eksisting
Dilarang Tersedia
a.
merokok
Dilarang
menghidupkan
mesin
kendaraan
b. selama Tersedia
pelayaran
Informasi dan sampai pintu
1 rampa dibuka
Himbauan
kembali
Dilarang
c. membuang Tersedia
sampah ke laut
Dilarang
d. bersandar di Tersedia
reling
Pemberitahuan
ketika kapal
e. Tersedia
akan berlayar
dan bersandar
Fasilias
Tersedia,
Keselamatan
2 a. Hidran berjumlah
Pemuatan
4 (empat)
Kendaraan
N Kondisi
Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
o Eksisting
Tersedia,
berjumlah
b. APAR 4 (empat)
Tersedia 2
(dua) unit
dan
Sprinkler dan
c. sprinkler
pendeteksi asap
terjangkau
namun
rusak
Petunjuk jalur
d. Tersedia
evakuasi
Memiliki alat
e. lashing dan Tersedia
ganjal
f Memiliki Tersedia di
scupper setiap
ujung car
deck
N Kondisi
Jenis Pelayanan Uraian Dokumentasi
o Eksisting
1) KMP Lakaan
Tabel 4. 13 Kesesuaian Pelayanan pada Aspek Keamanan KMP Lakaan
Jenis Kondisi
No Uraian Dokumentasi
Pelayanan Eksisting
CCTV dapat
berfungsi dan
Tidak
a. rekamanan
tersedia
dapat
dimanfaatkan
CCTV yang
dipasang paling Tidak
c.
sedikit (dua) tersedia
unit
Jenis Kondisi
No Uraian Dokumentasi
Pelayanan Eksisting
3 Lantai Geladak
Tidak
sesuai,
Dapat dilihat
a. sudah
dengan jelas
mulai
pudar
Jarak antara
salah satu sisi
kendaraan Tidak
b.
sekurang- sesuai
kurangnya 60
cm
untuk kendaraan
yang sisi
sampingnya
bersebelahan
dengan dinding
kapal, berjarak Tidak
d.
60 cm dihitung sesuai
dari lapisan
dinding dalam
atau sisi luar
gading-gading
(frame)
2) KMP Cakalang II
Tabel 4. 14 Kesesuaian Pelayanan Pada Aspek Keamanan KMP Cakalang II
N Jenis Kondisi
Uraian Dokumentasi
o Pelayanan Eksisting
CCTV dapat
berfungsi dan
Tidak
a. rekamanan
tersedia
dapat
dimanfaatkan
Fasilitas Diletakkan
1 Tidak
Keamanan b. pada haluan
tersedia
dan buritan
CCTV yang
dipasang Tidak
c.
paling sedikit tersedia
(dua) unit
N Jenis Kondisi
Uraian Dokumentasi
o Pelayanan Eksisting
Intensitas cahaya
Lampu
2 sebesar 200-300 Sesuai
Penerangan
lux
3 Lantai Geladak
Dapat dilihat
a. Sesuai
dengan jelas
Jarak antara
salah satu sisi
kendaraan Tidak
b.
sekurang- sesuai
kurangnya 60
cm
untuk
kendaraan
yang sisi
sampingnya
bersebelahan
dengan dinding
Tidak
d. kapal, berjarak
sesuai
60 cm dihitung
dari lapisan
dinding dalam
atau sisi luar
gading-gading
(frame)
CCTV dapat
berfungsi dan Tidak
a.
rekamanan dapat tersedia
dimanfaatkan
Fasilitas Diletakkan pada
1 Tidak
Keamanan b. haluan dan
tersedia
buritan
dapat dilihat
a. sesuai
dengan jelas
Untuk kendaraan
yang sisi
sampingnya
bersebelahan
dengan dinding
Tidak
d. kapal, berjarak 60
sesuai
cm dihitung dari
lapisan dinding
dalam atau sisi
luar gading-
gading (frame)
CCTV dapat
berfungsi dan Tidak
a.
rekaman dapat sesuai
dimanfaatkan
Diletakkan
Tidak
b. pada haluan
Fasilitas sesuai
1 dan buritan
Keamanan
CCTV yang
dipasang Tidak
c.
paling sedikit sesuai
(dua) unit
Intensitas cahaya
Lampu
2 sebesar 200-300 Sesuai
Penerangan
lux
jarak antara
salah satu sisi
kendaraan Tidak
b.
sekurang- sesuai
kurangnya 60
cm
Jarak antara
muka dan
belakang Tidak
c.
masing-masing sesuai
kendaraan
adalah 30 cm
Untuk
kendaraan
yang sisi
sampingnya
bersebelahan
dengan dinding
Tidak
d. kapal, berjarak
sesuai
60 cm dihitung
dari lapisan
dinding dalam
atau sisi luar
gading-gading
(frame)
a.
Paling sedikit
memiliki 2
(dua) pintu
rampa yang Tersedia
digunakan
untuk jalan
keluar dan
masuk
b. Akses
kendaraan dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia
Tersedia
dudukan atau
tumpuan untuk
Fasilitas
1 rampa dermaga
Bongkar Muat
yang digunakan
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
c. Akses
penumpang dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia
Tersedia
dudukan atau
tumpuan untuk
rampa dermaga
yang digunakan
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
Jenis Kondisi
No Uraian Dokumentasi
Pelayanan Eksisting
a. Lantai ruang
kendaraan harus
dirancang
mampu
menahan beban
kendaraan roda Sesuai
empat atau
lebih dengan
muatan sumbu
terbesar (MST)
10 ton
Tinggi
untuk
golongan I-
1. Sesuai
V sekurang-
kurangnya
250 cm
b.
tinggi untuk
golongan
Ruang Geladak VI-IX
2 2. Tidak sesuai
Kapal sekurang-
kurangnya
420 cm
c. Untuk stabilitas
memanjang
setiap
kendaraan harus
diganjal dan
melintang,
apabila
diperkirakan Tidak sesuai
kondisi perairan
dapat
mengakibatkan
kemiringan
maka kendaraan
wajib diikat
(lashing)
d. Antara pintu Tidak sesuai
Jenis Kondisi
No Uraian Dokumentasi
Pelayanan Eksisting
rampa
haluan/buritan
dengan batas
tubrukan diberi
tanda garis
pembatas
e.
Ruang
kendaraan
harus
1. Tidak sesuai
disediakan
lampu
penerangan
Disediakan
2. sirkulasi Sesuai
udara
Jalan
penghubung
antara
Sesuai
3. ruang
kendaraan
dan ruang
penumpang
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
2) KMP Cakalang II
Tabel 4. 18 Kesesuaian Pada Aspek Kemudahan /Keterjangkauan KMP Cakalang II
Jenis Kondisi
No Uraian Dokumentasi
Pelayanan Eksisting
a. Paling sedikit
memiliki 2
pintu rampa Tersedia
yang digunakan
untuk jalan
keluar dan
masuk
b. Akses
kendaraan dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia Tersedia
dudukan atau
tumpuan untuk
rampa dermaga
Fasilitas
1 yang digunakan
Bongkar Muat
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
c. Akses
penumpang dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia
dudukan atau Tersedia
tumpuan untuk
rampa dermaga
yang digunakan
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
a.
Lantai ruang
Ruang Geladak kendaraan harus
2 Sesuai
Kapal dirancang
mampu
Jenis Kondisi
No Uraian Dokumentasi
Pelayanan Eksisting
menahan beban
kendaraan roda
empat atau
lebih dengan
muatan sumbu
terbesar (MST)
10 ton
b. Tinggi
untuk
golongan I-
1. Sesuai
V sekurang-
kurangnya
250 cm
tinggi untuk
golongan
VI-IX
2. Tidak sesuai
sekurang-
kurangnya
420 cm
c. Untuk stabilitas
memanjang
setiap
kendaraan harus
diganjal dan
melintang,
apabila
diperkirakan Tidak sesuai
kondisi perairan
dapat
mengakibatkan
kemiringan
maka kendaraan
wajib diikat
(lashing)
haluan/buritan
dengan batas
tubrukan diberi
tanda garis
pembatas
e. Ruang
kendaraan
harus
1. Tidak sesuai
disediakan
lampu
penerangan
Disediakan
2. sirkulasi Sesuai
udara
Jalan
penghubun
g antara Sesuai
3. ruang
kendaraan
dan ruang
penumpang
a. Paling sedikit
memiliki 2
pintu rampa Tersedia
yang digunakan
untuk jalan
keluar dan
masuk
b. Akses
kendaraan dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia Tersedia
dudukan atau
tumpuan untuk
rampa dermaga
Fasilitas
1 yang digunakan
Bongkar Muat
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
c. Akses
penumpang dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia Tersedia
dudukan atau
tumpuan untuk
rampa dermaga
yang digunakan
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
a.
Lantai ruang
Ruang Geladak kendaraan harus
2 Sesuai
Kapal dirancang
mampu
N Jenis Kondisi
Uraian Dokumentasi
o Pelayanan Eksisting
menahan beban
kendaraan roda
empat atau
lebih dengan
Muatan Sumbu
Terbesar (MST)
10 ton
b.
Tinggi
untuk
golongan I-
1. Sesuai
V sekurang-
kurangnya
250 cm
Tinggi
untuk
golongan
2. VI-IX Tidak sesuai
sekurang-
kurangnya
420 cm
d. Antara pintu
rampa
haluan/buritan
dengan batas Tidak sesuai
tubrukan diberi
tanda garis
pembatas
e. Ruang
kendaraan
harus
1. Tidak sesuai
disediakan
lampu
penerangan
Disediakan
2. sirkulasi Sesuai
udara
Jalan
penghubung
antara Sesuai
3. ruang
kendaraan
dan ruang
penumpang
4) KMP Inerie II
Tabel 4. 20 Kesesuaian Pada Aspek Kemudahan /Keterjangkauan KMP Inerie II
N Jenis Kondisi
Uraian Dokumentasi
o Pelayanan Eksisting
Paling sedikit
memiliki 2
pintu rampa Tersedia
a. yang digunakan
untuk jalan
keluar dan
masuk
Akses
kendaraan dari
dan ke geladak
atas (upper
deck) harus
tersedia Tersedia
b
dudukan atau
.
Fasilitas tumpuan untuk
1 rampa dermaga
Bongkar Muat
yang digunakan
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
Akses
penumpang dari
dan ke geladak
atas (uper deck)
harus tersedia
dudukan atau Tersedia
c.
tumpuan untuk
rampa dermaga
yang digunakan
untuk jalan
keluar masuk
kendaraan
Lantai ruang
Ruang Geladak
2 a. kendaraan harus Sesuai
Kapal dirancang
mampu
N Jenis Kondisi
Uraian Dokumentasi
o Pelayanan Eksisting
menahan beban
kendaraan roda
empat atau
lebih dengan
Muatan Sumbu
Terbesar (MST)
10 ton
Tinggi
untuk
golongan I-
1. Sesuai
V sekurang-
kurangnya
250 cm
b
. Tinggi
untuk
golongan
2. VI-IX Tidak sesuai
sekurang-
kurangnya
420 cm
Antara pintu
rampa
haluan/buritan
d
dengan batas Tidak sesuai
.
tubrukan diberi
tanda garis
pembatas
Ruang
kendaraan
harus
1. Tidak sesuai
disediakan
lampu
penerangan
Disediakan
e. 2. sirkulasi Sesuai
udara
Jalan
penghubung
antara Sesuai
3. ruang
kendaraan
dan ruang
penumpang
Ketersediaan
Nama Kapal Gambar
CCTV
KMP Uma
Tidak tersedia Tidak tersedia
Kalada
KMP Uma
Baik
Kalada
KMP Inerie
Baik
II
d. Jadwal Operasi
Tolok ukur sesuai aturan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
62 Tahun 2019 jadwal operasi kapal harus sesuai yang ditetapkan untuk
memenuhi waktu sandar dan berlayar. Menurut survei, KMP Uma
Kalada dan KMP Inerie II pada lintasan Kupang – Hansisi belum sesuai
dengan jadwal operasi dalam pemenuhan waktu bersandar dan berlayar
sehingga ketepatan waktu belum terpenuhi.
1 CCTV √
b Kenyamanan
1 CCTV √
b Kenyamanan
1 Jadwal Operasi √
2 Kecepatan Dinas Kapal √
Total 1 3
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
1) Aspek Keamanan
Pihak pengelola kapal harus menyediakan fasilitas keamanan berupa
CCTV di ruang mesin kapal yang berfungsi dengan baik dan
rekaman dapat dimanfaatkaan.
2) Aspek Keteraturan
a. Jadwal operasi kapal
Pengelola kapal diharapkan melaksanakan jadwal operasi
kapal sesuai dengan yang ditetapkan terutama dalam ketepatan
waktu kecuali jika memang ada kendala masalah cuaca.
Koordinasi antara pihak operator dan regulator serta dengan
Lembaga lainnya agar lebih di efektifkan kembali agar tingkat
pemenuhan ketepatan waktu dapat tercapai.
b. Kecepatan Dinas Kapal
Penambahan kecepatan dinas kapal sesuai dengan standar
yaitu minimal 10 knot. Pihak pengelola kapal agar lebih
memperhatikan kondisi muatan kapal,mesin kapal, dan kemudi
kapal agar nanti kecepatan kapal memenuhi standar yaitu
minimal 10 knot.
Adapun hasil survei langsung terhadap standar
pelayanan minimal operasional kapal di KMP Uma Kalada dan
KMP Inerie II yang melayanai lintasan Kupang – Hansisi
dengan waktu tempuh 30 menit,maka sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan No. 62 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan bahwa
pelayanan pada KMP Uma Kalada dan KMP Inerie II yang di
analisis belum memenuhi Standar Pelayanan Minimal
Angkutan Penyeberangan untuk operasional kapal.
Memberikan
kemudahan kepada
kapten kapal untuk
Perlunya perbaikan dan
mengawasi dan
CCTV tidak berfungsi pengadaan CCTV sebagai
mengatur
(rusak). fasilitas pengawasan di
pertolongan jika
ruang mesin.
terjadi keadaan
darurat di ruang
mesin kapal.
Untuk meningkatkan
pelayanan pada
Penambahan kecepatan
Kecepatan dinas kapal operasional kapal
dinas kapal sesuai dengan
kurang dari 10 knot agar waktu tempuh
standar yaitu 10 knot.
tetap sesuai dengan
jadwal.
1 April 2023
5 April 2023
7 April 2023
12 April 2023
13 April 2023
16 April 2023
25 April 2023
KMP Inerie II
Tanggal Dokumentasi
10 April 2023
15 April 2023
26 April 2023
29 April 2023
(Pagi)
29 April 2023
(Sore)
30 April 2023
4 Mei 2023
Sumber : Hasil Survei Tim PKL Kupang 2023
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Pelabuhan Penyeberangan
Bolok dan Pelabuhan Penyeberangan Hansisi di wilayah kerja Balai
Pengelola Transpotasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur. Dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian tingkat kesesuaian pelayanan angkutan penyeberangan
untuk pemuatan kendaraan masih belum sesuai baik dari aspek
keselamatan, aspek keamanan, dan aspek kemudahan/keterjangkauan
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 62 tahun 2019.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 62 Tahun 2019
mengatur Standar Pelayanan Pengoperasian Kapal, KMP Uma Kalada
dan KMP Inerie II hanya memenuhi aspek kenyamanan berkaitan dengan
kondisi fisik kapal. Akan tetapi aspek keamanan yang menyangkut
ketersediaan CCTV dan aspek kemudahan/keterjangkauan berkaitan
dengan jadwal operasi dan kecepatan dinas kapal belum termenuhi.
3. Hasil survei di Pelabuhan Penyeberangan Bolok berdasarkan KM Nomor
52 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan
terdapat beberapa aspek fasilitas pokok sisi daratan yang belum terpenuhi
yaitu meliputi:
a. Luas ruang tunggu dan jumlah kursi belum bisa menampung jumlah
penumpang secara keseluruhan serta fasilitas penunjang dI ruang
tunggu yang belum terpenuhi.
b. Fasilitas jembatan timbang yang belum dioperasikan secara optimal.
c. Gangway yang belum menyambung pada side ramp kapal.
d. Sistem toll gate yang masih manual belum bisa memberikan
pelayanan secara efektif dan efisien.
e. Serta lapangan parkir antar/jemput yang belum dibedakan
berdasarkan jenisnya sehingga kendaraan tidak tersusun rapi.
4. Berdasarkan KM Nomor 52 Tahun 2004, terdapat beberapa aspek
fasilitas pokok sisi daratan pada Pelabuhan Penyeberangan Hansisi yang
belum terpenuhi yaitu :
a. Luas ruang tunggu serta jumah kursi belum memadai dengan jumlah
penumpang yang ada.
b. Gangway yang belum tersedia pada Pelabuhan Ppenyeberangan
Hansisi.
c. Fasilitas jembatan timbang dan portal belum tersedia sehingga
kendaraan barang yang tidak melakukan pengukuran berat muatan.
B. Saran