Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PELAYARAN


UNTUK KAPAL SUNGAI DAN DANAU

KEMENTERIAN : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK


NEGARA/LEMBAGA INDONESIA
UNIT ESELON I/II : DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
DARAT/DIREKTORAT TRANSPORTASI
SUNGAI, DANAU, DAN PENYEBERANGAN
PROGRAM : PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI DARAT
HASIL (OUTCOME) : MENINGKATNYA KINERJA PELAYANAN
TRANSPORTASI DARAT
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN
INDIKATOR KINERJA : TERSUSUNNYA LAPORAN
KEGIATAN
JENIS KELUARAN : LAPORAN
(OUTPUT)
VOLUME KELUARAN : 1 (SATU)
(OUTPUT)
SATUAN UKUR : PAKET
KELUARAN (OUTPUT)

SATUAN KERJA
DIREKTORAT TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
TAHUN 2023
KAJIAN PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PELAYARAN UNTUK
KAPAL SUNGAI DAN DANAU

SISTEMATIKA

A. LATAR BELAKANG
B. PENERIMA MANFAAT
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Kajian Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran
Untuk Kapal Sungai Dan Danau adalah:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan
Maritim;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2012 tentang Alur-
Pelayaran Sungai dan Danau;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan
Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau; dan
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

2. Gambaran Umum
Transportasi merupakan sektor strategis yang berperan penting sebagai urat nadi
perekonomian nasional. Transportasi berperan dalam pemerataan distribusi barang dan
jasa serta mobilitas penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya. Transportasi juga
memiliki peran sosial dimana dengan adanya transportasi, maka masyarakat yang semula
terpisah dan tersebar lokasinya dapat saling terhubung. Dari segi politis, transportasi
berperan memperkuat ketahanan nasional yang menghubungkan antar wilayah dan
membuka keterisolasian. Indonesia memiliki potensi perairan daratan yang sangat baik,
sesuai dengan Rencana Induk Transportasi Sungai dan Danau, terdapat 2.397 sungai dan
1.130 danau yang berpotensi dilayari. Karakter sungai yang unik dengan pola alirannya
yang bercabang sehingga mampu menembus ke wilayah-wilayah pedalaman dimana
dukungan infrastruktur jalan raya masih kurang atau bahkan belum ada sama sekali,
menjadikan sungai sebagai sarana transportasi yang dapat diandalkan oleh masyarakat
lokal. Pemanfaatan sungai maupun danau sebagai moda transportasi tidak hanya
didominasi oleh wilayah-wilayah pedalaman, pada kawasan/kota yang tumbuh dan
berkembang di sepanjang daerah aliran sungai atau danau meskipun sudah didukung
dengan infrasrtuktur jalan yang baik, akan tetapi kultur masyarakat setempat secara turun
temurun sudah menggunakan sungai maupun danau sebagai sarana transportasi dan
sumber penghidupan.
Penyelenggaraan transportasi sungai dan danau kebanyakan dilakukan secara mandiri oleh
masyarakat berupa pelayaran rakyat atau pelra, dimana pada umumnya kurang
memperhatikan aspek keselamatan. Pada kondisi ini negara harus hadir untuk memberikan
jaminan keselamatan pada tiap-tiap warga negaranya dengan melakukan intervensi baik
melalui penataan regulasi, pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran sekaligus
program pembangunan atau bantuan teknis terkait penyediaan sarana dan prasarana
transportasi sungai dan danau yang berkeselamatan.
Salah satu upaya peningkatan keselamatan bagi pelayaran kapal sungai dan danau adalah
melalui penyediaan telekomunikasi pelayaran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian bahwa definisi Telekomunikasi-Pelayaran adalah
telekomunikasi khusus untuk keperluan dinas pelayaran yang merupakan setiap
pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi
dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik
lainnya dalam dinas bergerak-pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan
pelayaran. Selain itu, Peraturan Pemerintah tersebut juga mengamanatkan bahwa
ketentuan lebih lanjut mengenai Telekomunikasi-Pelayaran perlu diatur dengan Peraturan
Menteri.
Menurut Pasal 248 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan bahwa Subdirektorat Lalu Lintas
Sungai, Danau, dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka salah satu langkah yang dibutuhkan
dalam pembangunan dan pengembangan transportasi sungai dan danau adalah membuat
sistem telekomunikasi dan navigasi pelayaran yang menggunakan rangkaian peralatan
elektronika, telekomunikasi, dan informatika beserta kelengkapannya. Namun yang perlu
diperhatikan bahwa nantinya peralatan telekomunikasi tersebut dapat diimplementasikan
dengan mudah dan murah pada kapal-kapal pelra mengingat kondisi kapal pelra yang juga
beragam. Kajian Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran Untuk Kapal Sungai Dan
Danau dilaksanakan untuk menjawab persoalan terkait keselamatan kapal sungai dan
danau melalui penyediaan sarana telekomunikasi pelayaran yang mudah
diimplementasikan berdasarkan kondisi di lapangan dengan tetap memperhatikan prinsip-
prinsip keselamatan.

3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari Kajian Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran Untuk Kapal Sungai dan
Danau adalah untuk merumuskan sistem telekomunikasi pelayaran untuk kapal sungai dan
danau yang paling sesuai untuk diterapkan dengan tetap mengutamakan keselamatan
pelayaran.
Tujuan dari Kajian Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran Untuk Kapal Sungai dan
Danau antara lain :
1. Mengetahui kondisi eksisting ketersediaan sarana telekomunikasi pelayaran pada
kapal sungai dan danau di lokasi-lokasi contoh;
2. Mengidentifikasi kebutuhan sarana telekomunikasi pelayaran pada kapal sungai dan
danau sesuai dengan kondisi di lapangan dengan tetap memenuhi kaidah keselamatan
pelayaran;
3. Merumuskan sistem telekomunikasi pelayaran yang paling bisa diimplementasikan di
sungai dan danau di Indonesia;
4. Menyusun rencana peraturan perundangan tentang penyelenggaraan telekomunikasi
pelayaran untuk kapal sungai dan danau.

4. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Kajian Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran
Untuk Kapal Sungai Dan Danau adalah:
a. Mengidentifikasi kondisi eksisting ketersediaan dan penggunaan teknologi
telekomunikasi pelayaran kapal sungai dan danau di lokasi contoh yaitu Danau Toba
dan Sungai Musi, baik dalam alur pelayaran maupun di dermaga/Pelabuhan.
b. Mengidentifikasi pemahaman operator kapal sungai danau tentang telekomunikasi
pelayaran kapal sungai dan danau di lokasi contoh yaitu Danau Toba dan Sungai
Musi.
c. Mengidentifikasi kebutuhan penggunaan sarana telekomunikasi pelayaran kapal
sungai dan danau di lokasi contoh yaitu Danau Toba dan Sungai Musi, baik dalam alur
pelayaran maupun di dermaga/Pelabuhan.
d. Analisis penyediaan sarana telekomunikasi pelayaran kapal sungai dan danau sesuai
dengan karakteristik dan kondisi lapangan pelayaran sungai danau dengan tetap
memenuhi standar keselematan pelayaran.
e. Menyusun rumusan sistem telekomunikasi pelayaran yang paling bisa
diimplementasikan di sungai dan danau di Indonesia, yang terdiri dari :
1) Jenis dan Fungsi Telekomunikasi Pelayaran:
a) Informasi keadaan bahaya, kedaruratan dan koordinasi SAR;
b) Memonitor lalu lintas pelayaran dan alur lintasan pelayaran; dan
c) Mendeteksi posisi dan pergerakan kapal.
2) Persyaratan dan Standar Telekomunasi Pelayaran :
a) Lokasi;
b) Bangunan;
c) Instalasi;
d) Peralatan;dan
e) Perlengkapan dan penunjang
3) Persyaratan dan Standar Sistem Telekomunasi Pelayaran :
a) perencanaan;
b) pengadaan;
c) pengoperasian;
d) pemeliharaan; dan
e) pengawasan
4) Zona Keamanan Dan Keselamatan Telekomunasi Pelayaran.
5) Biaya Pemanfaatan Telekomunikasi Pelayaran.
6) Tata Cara Pelayanan Komunikasi Marabahaya, Komunikasi Darurat dan
Keselamatan, Serta Informasi Tanda Waktu Standar.
7) Sistem Informasi Telekomunikasi Pelayaran.
8) Petugas Telekomunikasi Pelayaran.
f. Menyusun rumusan pengaturan substansi sistem telekomunikasi pelayaran sungai dan
danau di Indonesia sebagai bahan konsep rencana peraturan perundang-undangan.
g. Menyusun konsep rencana peraturan perundangan tentang penyelenggaraan
telekomunikasi pelayaran untuk kapal sungai dan danau.

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah, penyedia
dan pengguna jasa angkutan sungai dan danau.
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah kontraktual berdasarkan Peraturan Presiden RI
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Kajian Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran Untuk Kapal Sungai dan
Danau memerlukan adanya informasi yang meliputi data yang berasal dari instansi-
instansi terkait, hasil studi sebelumnya, buku pustaka dan kebijakan-kebijakan serta data
dukung yang merupakan hasil dari peninjauan di lokasi studi. Informasi yang dibutuhkan
tersebut dapat diperoleh melalui studi literatur dan reviu studi, wawancara, analisis dan
evaluasi, diskusi, asistensi, dan pemaparan laporan. Adapun ruang lingkup kegiatan ini
dapat dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan
Untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan kerja, maka diperlukan suatu persiapan
dan perencanaan pekerjaan yang baik, meliputi:
(1) Persiapan administrasi
(2) Persiapan sumber daya
(3) Persiapan teknis
Bertujuan untuk menyiapkan rincian teknis sebagai acuan di dalam menyelesaikan
pekerjaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain:
(1) Perumusan rinci diagram alir tahapan pekerjaan;
(2) Penyusunan petunjuk teknis rinci prosedur pelaksanaan tiap bagian kegiatan;
(3) Penyusunan distribusi tugas dan tanggung jawab SDM pada tiap kegiatan;
(4) Penyusunan matriks jadwal dan pelaksanaan kegiatan rinci; dan
(5) Pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras yang akan digunakan.

b. Kegiatan Lapangan
(1) Survey dan identifikasi permasalahan;
(2) Wawancara dengan pihak terkait;
(3) Karakteristik alur-pelayaran sungai dan danau;
(4) Karakteristik lalu lintas kapal sungai dan danau; dan
(5) Peralatan telekomunikasi-pelayaran eksisting.
c. Pengolahan Data dan Analisa
(1) Karakteristik lalu lintas kapal sungai dan danau;
(2) Karakteristik alur-pelayaran sungai dan danau;
(3) Sarana, jenis, dan fungsi telekomunikasi-pelayaran;
(4) Persyaratan dan standar peralatan telekomunikasi-pelayaran;
(5) Penyelenggaraan telekomunikasi-pelayaran;
(6) Zona keamanan dan keselamatan telekomunikasi-pelayaran;
(7) Kerusakan dan Hambatan dalam telekomunikasi-pelayaran;
(8) Biaya Pemanfaatan telekomunikasi-pelayaran;
(9) Tata cara pelayanan komunikasi marabahaya, komunikasi segera dan
keselamatan, serta siaran tanda waktu standar;
(10)Sistem Informasi telekomunikasi-pelayaran;
(11)Petugas Telekomunikasi Pelayaran; dan
(12)Anggaran biaya pengadaan peralatan telekomunikasi-pelayaran.

d. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan tentang Penyelenggaraan


Telekomunikasi Pelayaran untuk Kapal Sungai dan Danau.
e. Pembuatan laporan
Laporan hasil studi dibuat dalam bentuk hardcopy dan softcopy serta terdiri dari
beberapa tahap laporan sebagai berikut:
(1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, metodologi,
tinjauan pustaka, gambaran umum wilayah dan rencana kerja. Hardcopy Laporan
Pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dicetak berwarna serta
diserahkan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender terhitung sejak
tanggal kontrak. Selanjutnya dilakukan rapat pembahasan laporan dengan pihak
terkait.
(2) Laporan Antara
Laporan Antara sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, metodologi, tinjauan
pustaka, hasil pengumpulan data, analisis data, hasil evaluasi kondisi dan kinerja
transportasi SDP bidang telekomunikasi pelayaran sungai dan danau, penyampaian
benchmark lokasi yang dinilai memiliki kesamaan karakter dengan wilayah kajian
serta rencana kerja tahap selanjutnya. Hardcopy Laporan Antara dibuat sebanyak 5
(lima) eksemplar dan dicetak berwarna serta diserahkan selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal kontrak. Selanjutnya
dilakukan rapat pembahasan laporan dengan pihak terkait.
(3) Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, metodologi,
tinjauan pustaka, gambaran umum wilayah, hasil pengumpulan data dan analisis,
rencana pengembangan, kesimpulan dan rekomendasi serta konsep Rancangan
Peraturan Menteri tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran untuk
Kapal Sungai dan Danau. Hardcopy Konsep Laporan Akhir dibuat sebanyak 5
(lima) eksemplar dan dicetak berwarna serta diserahkan selambat-lambatnya 150
(seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal kontrak. Selanjutnya
dilakukan rapat pembahasan laporan dengan pihak terkait.
(4) Laporan Akhir
Laporan Akhir sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, metodologi, tinjauan
pustaka, data dan analisis, rencana pengembangan, strategi dan tahapan
implementasi, kesimpulan dan rekomendasi serta konsep Penyelenggaraan
Telekomunikasi Pelayaran untuk Kapal Sungai dan Danau. Hardcopy Laporan
Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dicetak berwarna serta diserahkan
selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal kontrak. Laporan Akhir merupakan hasil finalisasi dari tahap laporan
sebelumnya.
(5) Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, resume
pengumpulan data, resume analisis, resume rencana pengembangan, kesimpulan
dan rekomendasi. Hardcopy Ringkasan Eksekutif dibuat sebanyak 5 (lima)
eksemplar dan dicetak berwarna serta diserahkan selambat-lambatnya 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal kontrak. Ringkasan Eksekutif
merupakan hasil ringkasan dari Laporan Akhir.
(6) External Hard Disk
Dibuat sebanyak 1 (satu) unit dan berisi softcopy dari seluruh tahap laporan dengan
format Microsoft Office Word Document (“.doc”) dan Adobe Acrobat Document
(“.pdf”) serta bahan paparan rapat pembahasan dengan format Microsoft Office
PowerPoint (“.ppt”).

3. Kualifikasi Pelaksana Kegiatan


Penyedia jasa konsultansi minimal harus :
a. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konsultansi Non Kontruksi Bidang
Transportasi, Sub Bidang Transportasi Lainnya;
b. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB);
c. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status
Wajib Pajak;
d. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang
dibuktikan dengan :
 Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
 Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
 Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila dikuasakan);
dan
 Kartu Tanda Penduduk.

e. Memiliki pengalaman di bidang :


 Pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak;
 Pekerjaan yang serupa (similar) adalah kajian penyusunan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK)/pedoman teknis/petunjuk teknis bidang transportasi
SDP/transportasi laut yang dinilai berdasarkan jenis pekerjaan, kompleksitas
pekerjaan, metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya yang bisa
menggambarkan kesamaan, paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3
(tiga) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk
pengalaman subkontrak; dan
 Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
paling kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total HPS.
f. Memiliki atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar, tetap dan
jelas berupa milik sendiri atau sewa.

4. Kebutuhan Tenaga Ahli


Agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan output sesuai dengan
yang diharapkan, maka dibutuhkan beberapa orang tenaga ahli yang sesuai kualifikasi
serta dibantu dengan asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung yang terorganisir dibawah
pimpinan seorang Ketua Tim dengan persyaratan sebagai berikut:

Pengalaman Durasi
Jenjang Jumlah
No. Keahlian Kerja Kerja
Pendidikan (Orang)
(Tahun) (Bulan)
I. Tenaga Ahli
Pascasarjana/ Pascasarjana:
1 Transportasi (Ketua Tim) 1 6
Sarjana 5/ Sarjana: 8
2 Sarjana Pelayaran atau Nautika 5 1 6
3 Perkapalan atau Kelautan 1 6
4 Teknik Elektro 1 5
5 Manajemen Informatika 1 3
6 Teknik Sipil 1 3
7 Hukum 1 3
II. Tenaga Pendukung
1 Tenaga Survei 5 1
2 Operator Komputer 1 6
3 Tenaga Administrasi 1 6

Adapun tanggung jawab kerja masing-masing tenaga ahli adalah sebagai berikut:
a. Ketua Tim
1) Bertindak sebagai pejabat penghubung antara tim tenaga ahli dan pemberi kerja;
2) Mengkoordinir aktivitas tim dalam melaksanakan di kantor dan di lapangan;
3) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan, memonitor kemajuan pekerjaan,
mengarahkan anggota tim dalam menyiapkan laporan;
4) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan;
5) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
6) Melakukan analisis Petugas Telekomunikasi Pelayaran;
7) Menyusun rancangan peraturan perundang-undangan; dan
8) Berkoordinasi dengan pihak terkait.

b. Ahli Pelayaran atau Nautika


1) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
2) Melakukan analisis sarana, jenis, dan fungsi telekomunikasi-pelayaran;
3) Melakukan analisis Tata cara pelayanan komunikasi marabahaya, komunikasi
segera dan keselamatan, serta siaran tanda waktu standar;
4) Melakukan wawancara dengan pihak terkait; dan bekerjasama dengan anggota tim
lainnya.

c. Ahli Perkapalan atau Kelautan


1) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
2) Melakukan analisis Persyaratan dan standar peralatan telekomunikasi-pelayaran;
3) Melakukan wawancara dengan pihak terkait; dan bekerjasama dengan anggota tim
lainnya.

d. Ahli Teknik Elektro


1) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
2) Melakukan analisis Kerusakan dan Hambatan dalam telekomunikasi-pelayaran;
3) Melakukan wawancara dengan pihak terkait dan bekerjasama dengan anggota tim
lainnya.

e. Ahli Manajemen Informatika


1) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
2) Melakukan analisis Sistem Informasi telekomunikasi-pelayaran;
3) Melakukan wawancara dengan pihak terkait; dan
4) Bekerjasama dengan anggota tim lainnya.

f. Ahli Teknik Sipil


1) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
2) Melakukan analisis Zona keamanan dan keselamatan telekomunikasi-pelayaran;
3) Melakukan analisis Biaya Pemanfaatan telekomunikasi-pelayaran;
4) Melakukan analisis Anggaran biaya pengadaan peralatan telekomunikasi-
pelayaran;
5) Melakukan wawancara dengan pihak terkait; dan
6) bekerjasama dengan anggota tim lainnya.

g. Ahli Hukum
1) Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pekerjaan;
2) Penyusunan konsep peraturan perundang-undangan tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi Pelayaran untuk Kapal Sungai dan Danau.
Keterkaitan antara kebutuhan tenaga ahli dengan output kegiatan dan durasi waktu
pelaksanaannya tertuang dalam matriks di bawah ini :
Matriks Pembagian Kerja Tenaga Ahli Berdasarkan Output Kegiatan

Keluaraan (Output) Kegiatan


Durasi
Tenaga Ahli Laporan Akhir dan
Kerja Laporan Pendahuluan Laporan Antara Konsep Laporan Akhir
Ringkasan Eksekutif
Transportasi 6 bulan  Merumuskan desain kegiatan  Menyusun rencana kerja  Menyusun outline laporan  Menyusun laporan akhir
(Ketua Tim)  Menyusun rencana kerja pengumpulan data lapangan akhir hasil perbaikan berdasarkan
 Menyusun outline laporan  Menyusun pembagian hasil pembahasan
 Menyusun pembagian tugas
tenaga ahli antara tugas tenaga ahli sesuai  Menyusun pembagian tugas
 Menyusun pembagian tugas dengan outline laporan tenaga ahli dalam
 Menyusun laporan pendahuluan akhir finalisasi/penyempurnaan
menggabungkan dari masing- tenaga ahli sesuai dengan
outline laporan antara  Menyusun konsep laporan konsep laporan akhir
maisng tenaga ahli menjadi laporan akhir
 Menyusun laporan antara akhir menggabungkan
 Durasi keterlibatan 1 bulan dari masing-maisng  Menyusun ringkasan
menggabungkan dari masing-
maisng tenaga ahli tenaga ahli eksekutif
 Durasi keterlibatan 2 bulan  Durasi keterlibatan 2  Durasi keterlibatan 1 bulan
bulan
Pelayaran 6 bulan  Mengumpulkan data awal  Melakukan pengumpulan data  Menysusun  Menyusun laporan akhir
atau Nautika tentang penggunaan teknologi lapangan kondisi eksisting konejektur/arah/sasaran (perbaikan berdasarkan
telekomunikasi pelayaran kapal penggunaan telekomunikasi pengembangan sarana hasil pembahasan) aspek
sungai danau di lokasi contoh pelayaran sungai danau di telekomunikasi pelayaran sistem telekomunikasi
dan nasional lokasi contoh. kapal sungai danau . pelayaran yang paling bisa
 Merumuskan isu-isu dan  Melakukan analisis evaluasi  Merumuskan strategi diimplementasikan di
permasalahan mendasar terkait kegiatan penggunaan sistem telekomunikasi sungai dan danau di
telekomunikasi pelayaran kapal telekomunikasi pelayaran pelayaran yang paling Indonesia
sungai danau sungai danau di lokasi contoh. bisa diimplementasikan di  Durasi keterlibatan 1 bulan
 Menyusun hipotesa tentang  Menyusun laporan antara sungai dan danau di
evaluasi telekomunikasi aspek transportasi Indonesia
pelayaran kapal sungai danau.  Durasi keterlibatan 2 bulan  Menyusun drfat laporan
 Menyusun instrumen akhir aspek transportasi
pengumpulan data lapangan  Durasi keterlibatan 2
Keluaraan (Output) Kegiatan
Durasi
Tenaga Ahli Laporan Akhir dan
Kerja Laporan Pendahuluan Laporan Antara Konsep Laporan Akhir
Ringkasan Eksekutif
 Menyusun metode analisis bulan
 Durasi Keterlibatan 1 bulan
Perkapalan 6 bulan  Mengumpulkan data awal  Melakukan pengumpulan data  Menyusun rekomendasi  Menyusun laporan akhir
atau tentang karaktersistik kegiatan lapangan tentang keselatan strategi pengembangan (perbaikan berdasarkan
Kelautan transportasi sungai danau. pelayaran. system keselamatan hasil pembahasan) aspek
 Mengumpulan isu-isu tentang  Melakukan analisis kebutuhan pelayaran sungai danau keselamatan pelayaran
keselamatan pelayaran terkait standar keselamatan pelayaran sesuai dengan standar sungai danau.
dengan kenavigasian terkait dengan penggunaan keselamatan pelayaran  Durasi keterlibatan 1 bulan
sarana telekomunikasi sungai danau
 Menyusun hipotesa
pelayaran sesuai dengan  Menyusun konsep laporan
 Menyusun instrumen karakteristik penggunan kapal akhir aspek keselamatan
pengumpulan data lapangan sungai danau. pelayaran sungai danau
 Menyusun metode analisis  Menyusun laporan antara  Durasi keterlibatan 2
 Durasi keterlibatan 1 bulan aspek keselamatan pelayaran bulan
sungai danau
 Durasi keterlibatan 2 bulan
Teknik 5 bulan  Mengumpulkan data awal  Melakukan pengumpulan data  Merumuskan rekomendasi  Menyusun laporan akhir
Elektro teknologi telekomunikasi lapangan penggunaan strategi pengembangan (perbaikan berdasarkan
pelayaran teknologi telekomunikasi teknologi telekomunikasi hasil pembahasan) terkait
 Menyusun hipotesa penggunaan pelayaran di lokasi contoh pelayaran sungai dengan pengembangan
teknologi pelayaran sungai  Melakukan pengumpulan berdasarkan berdasarkan teknologi telekomunikasi
danau yang sesuai dengan data/informasi perkembangan kebutuhan pelayaran.
karakteristik dan pola umum terkini penggunaan teknologi pengembangan,  Durasi keterlibatan 0,5
pelayaran sungai danau telekomunikasi pelayaran karaktersistik pelayaran bulan
nasional. sungai danau sungai danau nasional dan
perkembangan teknologi
 Menyusun instrumen  Melakukan analisis kebutuhan terkini yang terjangkau
pengumpulan data lapangan pengembangan teknologi dan familiar di
terkini telekomunikasi
Keluaraan (Output) Kegiatan
Durasi
Tenaga Ahli Laporan Akhir dan
Kerja Laporan Pendahuluan Laporan Antara Konsep Laporan Akhir
Ringkasan Eksekutif
 Menyusun metode analisis pelayaran sesuai dengan masyarakat.
 Durasi keterlibatan 0,5 bulan karakteristik pelayaran sungai  Menyusun konsep laporan
danau nasional. akhir Durasi keterlibatan
2 bulan
 Menyusun laporan antara
 Durasi keterlibatan 2 bulan
Manajemen 3 bulan  Mengumpulkan data awal sistem  Melakukan pengumpulan data  Merumuskan rencana  Menyusun laporan akhir
Informatika manajemen informasi dan lapangan sistem manajemen pengembangan sistem (perbaikan berdasarkan
telekomunikasi pelayaran sungai informasi dan telekomunikasi manajemen informasi dan hasil pembahasan) aspek
danau nasional pelayaran sungai danau di telekomunikasi pelayaran pengembangan sistem
 Menyusun hipotesa lokasi contoh. sungai danau manajemen informasi dan
pengembangan sistem informasi  Melakukan analisis  Menyusun konsep laporan telekomunikasi pelayaran
dan telekomunikasi pelayaran pengembangan sistem akhir aspek sungai danau
sungai danau nasional manajemen informasi dan pengembangan sistem  Durasi keterlibatan 0,5
 Menyusun instrumen telekomunikasi pelayaran manajemen informasi dan bulan
pengumpulan data lapangan sungai danau. telekomunikasi pelayaran
 Menyusun laporan antara sungai danau
 Menyusun metode analisis
pengembangan sistem aspek pengembangan  Durasi keterlibatan 1
manajemen informasi dan manajemen informasi dan bulan
telekomunikasi pelayaran sungai telekomunikasi.
danau nasional  Durasi keterlibatan 1 bulan
 Durasi keterlibatan 0,5 bulan
Teknik Sipil 3 bulan  Mengumpulkan data awal  Melakukan pengumpulan data  Merumuskan rekomendasi  Menyusun laporan akhir
konstruksi fisik telekomunikasi lapangan konstruksi fisik pengembangan konstruksi (perbaikan berdasarkan
pelayaran sungai danau. telekomunikasi pelayaran fisik telekomunikasi hasil pembahasan) pada
 Menyusun hipotesa sungai danau di lokasi contoh. pelayaran sungai danau . konstruksi fisik
pengembangan konstruksi fisik  Melakukan analisis  Menyusun laporan antara telekomunikasi pelayaran
sungai danau
Keluaraan (Output) Kegiatan
Durasi
Tenaga Ahli Laporan Akhir dan
Kerja Laporan Pendahuluan Laporan Antara Konsep Laporan Akhir
Ringkasan Eksekutif
telekomunikasi pelayaran sungai pengembangan konstruksi fisik aspek konstruksi fisik  Durasi keterlibatan 0,5
danau telekomunikasi pelayaran telekomunikasi pelayaran bulan
 Menyusun instrumen sungai danau. sungai danau
pengumpulan data lapangan  Menyusun laporan antara  Durasi keterlibatan 1
 Menyusun metode analisis konstruksi fisik telekomunikasi bulan
pengembangan konstruksi fisik pelayaran sungai danau.
telekomunikasi pelayaran sungai  Durasi keterlibatan 1 bulan
danau.
 Durasi keterlibatan 0,5 bulan
Hukum 3 bulan  Mengumpulkan data awal  Melakukan pemilahan  Merumuskan rekomendasi  Menyusun laporan akhir
peraturan perundangan-udangan substansi pengaturan tentang substansi pengaturan (perbaikan berdasarkan
terkait keselamatan pelayaran telekomunikasi pelayaran tentang system hasil pembahasan) Konsep
dan telekomunikasi pelayaran sungai danau. telekomunikasi pelayaran rancangan peraturan
sungai danau.  Melakukan gap analisis sungai danau nasional. perundang-undangan
 Menyusun metode analisis substansi pengaturan tentang  Menyusun Konsep tentang penyelenggaraan
kompilasi keselamatan telekomunikasi pelayaran rancangan peraturan telekomunikasi pelayaran
pelayaran dan telekomunikasi sungai danau dengan kondisi perundang-undangan untuk kapal sungai dan
pelayaran sungai danau eksisting dan hasil temuan tentang penyelenggaraan danau.
 Durasi keterlibatan 0,5 bulan tenaga ahli bidang lain. telekomunikasi pelayaran  Durasi keterlibatan 0,5
 Menyusun laporan antara untuk kapal sungai dan bulan
terkait hasil gap analisis danau.
substansi pengaturan tentang  Durasi keterlibatan 1
telekomunikasi pelayaran bulan
sungai danau dengan kondisi
eksisting
 Durasi keterlibatan 1 bulan
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kurun waktu pencapaian keluaran kegiatan ini adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari
kalender dalam satu tahun anggaran.

No Bulan Ke -
Tahapan Pelaksanaan
. I II III IV V VI
1 Persiapan
2 Survei dan investigasi
3 Analisis
4 Penyusunan laporan
5 Penyerahan laporan 1*) 2*) 3*) 4*)
6 Rapat pembahasan laporan 1*) 2*) 3*)
*) Keterangan: 1: Laporan Pendahuluan, 2: Laporan Antara, 3: Konsep Laporan Akhir, 4: Laporan Akhir.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran kegiatan ini adalah sebesar
Rp. 999.762.000,00 (Sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh
dua ribu rupiah) dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Indonesia Tahun Anggaran 2023. Adapun rincian biaya sesuai dengan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) sebagaimana tercantum dalam lampiran KAK ini.

Jakarta, Januari 2023


DIREKTUR TRANSPORTASI SUNGAI,
DANAU, DAN PENYEBERANGAN

TTD

Anda mungkin juga menyukai