Salah satu sektor transportasi yang berpengaruh dalam pengembangan wilayah adalah
sektor transportasi laut. Presiden Joko Widodo dalam program NAWACITA nya
membangun TOL Laut sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Khsuusnya masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil dan pesisir. Salah
satu infrastruktur yang penting di dalam menunjang TOL Laut adalah tersedianya fasilitas
pelabuhan. Pelabuhan yang bisa dipakai bukan hanya untuk memindahkan orang tetapi
juga untuk arus barang khususnya terkait dengan hasil perikanan dan perkebunan.
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan adalah satu satu kabupaten yang memiliki
potensi di sektor kelautan yaitu terkait dengan perikanan tangkap. Selain itu posisi
geografis Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan di kawasan Teluk Tomini sangatlah
strategis. Posisi ini menjadi sangat strategis mengingat besarnya potensi perikanan dan
juga arus penumpang dan barang yang berada di sekitar kawasan teluk Tomini. Selain
perikanan tangkap dan arus penumpang, distribusi hasil-hasil produksi pertanian menjadi
hal lain yang diuntungkan dengan hadirnya fasilitas pelabuhan.Peningkatan perekonomian
dapat diupayakan dengan ketersediaan infrastruktur pelabuhan. Sayangnya Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan belum memiliki pelabuhan yang representatif.
Terkait dengan hal tersebut maka dirasakan perlu untuk membangun satu kawasan
pelabuhan. Pelabuhan yang akan di bangun tersebut lebih berhubungan dengan pelayanan
terkait dengan penyebrangan baik orang maupun barang. Pelabuhan yang bisa di bangun
salah satunya adalah pelabuhan khusus penyebrangan. Oleh sebab itu untuk
merencanakan suatu pengembangan fasilitas pelabuhan ke depan yang berfungsi sebagai
pelabuhan penyebrangan, diperlukan suatu Rencana Induk Pelabuhan yang terpadu
sebagai suatu acuan pentahapan pengembangan pelabuhan, yang sejalan dengan rencana
pengembangan disektor-sektor pembangunan yang terkait dengan infrastruktur
pelabuhan.
Maksud dari pekerjaan ini adalah mengumpulkan data, melakukan studi dan analisis untuk
dapat menyusun Rencana Induk Pelabuhan ASDP di Torosik, Kabupaten Bolaang
Mondondow Selatan
1.8. Keluaran
Keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya Rencana Induk dari Pelabuhan yang
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan dan Maket Pelabuhan ASDP
1.9. Pelaporan
Jenis dan jumlah yang harus diserahkan Konsultan adalah sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan dan metodologi,
dilengkapi dengan jadwal pelaksanaan. Laporan akan disampaikan dan dipresentasikan
kepada Pemberi Tugas dalam waktu 3 (tiga) minggu setelah dimulainya pelaksanaan tugas.
Laporan diserahkan dalam jumlah 3 (tiga) rangkap.
b. Laporan Antara
Laporan antara berisi hasil kunjungan lapangan serta data-data yang berhasil dikumpulkan
serta rencan langkah-langkah selanjutnya untuk analisa data guna penyusunan Rencana
Induk. Laporan Interim berisi hasil analisa sementara yang memberikan gambaran tentang
kebutuhan dermaga serta fasilitas pendukung pelabuhan lainnya dimasa mendatang.
Laporan Antara disampaikan dan dipresentasikan kepada Pemberi Tugas di bulan ke 3
(tiga). Laporan antara diserahkan dalam 3 (tiga) rangkap.
c. Laporan Akhir
Laporan Final berisi Rencana Induk Pelabuhan ASDP di Torosik dalam jangka pendek,
menengah dan jangka panjang, yang telah disempurnakan berdasarkan masukan-masukan
selama pembahasan dengan PemberiTugas, Direktorak Jenderal Perhubungan Laut dan
Pemerintah daerah. Laporan Akhir disampaikan kepada Pemberi Tugas dalam waktu 4
(empat ) bulan sejak dimulainya pekerjaan dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap.
Buku Masterplan Pelabuhan ASDP Torosik disampaikan bersamaan dengan Final Report
dan diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap.
1.10. Personil
1) Team Leader
Team Leader adalah seorang Sarjana S2 Teknik Sipil Transportasi dengan
pengalaman minimal 5 (lima) tahun yang memiliki SKA bidang Transportasi.
3) Ahli Arsitektur
Ahli Arsitektur adalah seorang Sarjana S1 Arsitek, dengan pengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dan memiliki Sertifikat keahlian
7) Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan adalah sarjana S1 Teknik Lingkungan dengan pengelaman minimal 3
(tiga) tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
8) Cost Estimator
Cost Estimator adalah kualifikasi S1/D3 Teknik Sipil, lulusan Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang disamakan dan berpegalaman minimal 3 (tiga) tahun
Kegiatan ini dibantu juga oleh tenaga-tenaga pendukung seperti :
a. Surveyor
Minimal lulusan D3 Teknik Sipil
b. Sekretaris/ Tenaga Administrasi
Minimal lulusan SMK/ SMA
1.11. Penutup
a. Bahan Masukan
Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
yang telah diterima dan mencari bahan masukan (input) yang diperlukan dalam
penyelesaian pekerjaan ini.
b. Usulan Biaya, Teknis dan Kelengkapan Administrasi
Berdasarkan bahan-bahan tersebut agar konsultan segera menyusun USULAN
TEKNIS dan USULAN BIAYA serta pemenuhan kelengkapan administrasi sesuai
dengan dokumen pengadaan (persyaratan administrasi) yang menjadi satu
kesatuan dengan KAK ini.