Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGERUKAN ALUR PELAYARAN PELABUHAN


TANJUNG EMAS SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2016

Sektor Kementerian Perhubungan


Sub Sektor Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Satuan Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kolas I Tanjung Emas
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan
Pengerukan
Kegiatan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang TA.
2016

1. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN (WHAT)


a. Gambaran Umum
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah petabuhan umum yang diusahakan
secara komersial dan masuk dalam program pemerintah dalam Master Plan
Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), karena
kedudukannya sangat strategis sebagai pendukung transportasi taut bentangan timur
ke barat dan utara (Kalimantan) dan menunjang sektor perindustrian, perdagangan,
pariwisata, pertambangan, maupun angkutan taut metatui pemberian petayanan jasa
kepelabuhanan. Pelabuhan tersebut terletak di pantai utara Provinsi Jawa Tengah
pada posisi koordinat 06°53'00" LS dan 110024100" BT (Peta Laut Indonesia No. 91),
yang memiliki fasilitas pokok antara lain :
Dermaga : 1.855 m2
- Gudang 8.000 m2
Lapangan penumpukan : 47.500 m2
Terminal penumpang : 4.500 m2
Sesuai Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran diamanatkan
bahwa : " Penyedia dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur
pelayaran dan jaringan jalan", merupakan tanggung jawab "Penyetenggara
Pelabuhan". Terhadap Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai pelabuhan
umum yang diusahakan secara komersial, maka penyelenggara pelabuhan adalah "
Otoritas Pelabuhan" selaku wakil pemerintah yang bertanggung jawab atas hak
pengelolaan lahan daratan dan pemanfaatan perairan sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Pasal 3 huruf g bahwa Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
menyelenggarakan fungsi pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran.
Gambar 1 : Lokasi Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang TA. 2016
Manfaat
Sebagai pintu masuk pelabuhan maka pengerukan alur pelayaran diperlukan
untuk menjamin pemenuhan logistik dan distribusi kebutuhan bahan pokok dan untuk
kelancaran komoditi eksport dan import serta meningkatkan pariwisata Provinsi Jawa
Tengah dan Daerah Istirnewa Jogyakarta sehingga akan menghasilkan devisa
negara.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan
Maritim;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tabun 2012 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Keija Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan.

2. ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN (WHY)


Berdasarkan Survey Investigasi dan Desain (SID) Pengerukan Alur
Pelayaran/Kolam Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014 bahwa basil model pengendapan sedimen di perairan Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang yang terjadi berkisar antara 0,12 meter sampai dengan 0,41 meter sehingga
diperlukan pengerukan secara rutin untuk mempertahankan kedalaman dan mencegah
pendangkaian, terutama di alur pelayaran. Oleh sebab flu Pemerintah wajib
mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang, dalam rangka mewujudkan keselamatan dan keamanan
pelayaran bagi kapal-kapal yang melintas di alur pelayaran pelabuhan.

3. DIMANA PEKERJAAN DILAKSANAKAN (WHERE)


Lokasi pekerjaan berada di alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,
Provinsi Jawa Tengah.

4. PELAKSANA KEG1ATAN (WHO)


Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran Pekerjaan
Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang TA. 2016.

5. KAPAN PEKERJAAN DILAKSANAKAN (WHEN)


Waktu pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Pengerukan alur pelayaran Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang TA. 2016, direncanakan dilaksanakan selama 60 hari
kalender.
TIME SCHEDULE
Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang TA. 2016
2016
No TAHAPAN PEKERJAAN Strut Ma Juni -It AQUStLIS September Oktoter Nopernber Deserter
Jett Morel 401
1 Persiapan&pelelangan
2 Petaksanaan

6. BAGAIMANA KEGIATAN DILAKSANAKAN (HOW)


Kegiatan Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang TA. 2016 akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (sebagaimana
telah diubah dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012), antara lain:
Kegiatan Persiapan dan Pelelangan
Tahap pertama yang akan dilakukan KPA/PPK untuk melaksanakan pekerjaan
adalah melakuan persiapan yang berguna untuk merencanakan pekerjaan sehingga
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Selanjutnya KPA/PPK akan
melakukan pelelangan untuk memilih kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas.
Untuk pemilihan pelaksana kegiatan (kontraktor pelaksana) akan dilakukan
pelelangan metode pasca kualifikasi sedangkan untuk konsultan supervisi dengan
pelelangan metode prakualifikasi. Penanggungjawab kegiatan adalah Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang TA. 2016.
Pelaksana Kegiatan
Setelah kegiatan pelelangan dilaksanakan dan kontrak pelaksanaan/supervisi
ditandatangani oleh pihak-pihak terkait, KPA selanjutnya akan melakukan koordinasi
dengan PPK, Kontraktor dan Konsultan Supervisi untuk membahas rencana
pelaksanaan pembangunan. Koordinasi akan dilakukan sepanjang waktu
pelaksanaan kegiatan untuk menjamin mutu hasil pekerjaan, waktu pelaksanaan
pekerjaan dan prosedur telah sesuai dengan dokumen kontrak dan atau ketentuan
lainnya.
c. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan untuk kegiatan Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran
Pelabuhan Tanjung Emas tidak ada.

7. BIAYA YANG D1BUTUHKAN (HOW MUCH)


Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas mulai
dilaksanakan pada TA. 2012, dengan perincian sebagai berikut :
a. APBN TA. 2012
Pagu Kegiatan dalam DIPA : Rp. 10.700.000.000,00
Pagu Kontrak Konstruksi : Rp. 10.465.000.000,00
Pagu Kontrak Supervisi : Rp. 221.600.000,00
Lingkup Kegiatan
Kebutuhan volume keruk : 350.000m3
Kedalaman keruk : -12 m LWS (disesuaikan dengan kebutuhan)
Lebar yang dikeruk : (Sesuai gambar predredge)
Janis material keruk : lumpur, pasir/situ soil
b APBN TA. 2013
Pagu Kegiatan dalam DIPA : Rp. 45.900.000.000,00
Pagu Kontrak Konstruksi : Rp. 44.584.547.000,00
Pagu Kontrak Supervisi : Rp. 760.260.000,00
Lingkup Kegiatan
Kebutuhan volume keruk 1.000.000 m3
Kedalaman keruk : -10,5 m LWS (disesuaikan dengan kebutuhan)
Lebar yang dikeruk : (Sesuai gambar predredge)
Jenis material keruk : lumpur, pasir/situ soil
c APBN TA. 2014
Pagu Kegiatan dalam DIPA Rp. 67.932.950.000,00
Pagu Kontrak Konstruksi : Rp. 67.000.000.000,00
Pagu Kontrak Supervisi : Rp. 882.100.000,00
Lingkup Kegiatan
Kebutuhan volume keruk : 1.000.000 M3
Kedalaman keruk : -11 m LWS (disesuaikan dengan kebutuhan)
Lebar yang dikeruk : (Sesuai gambar predredge)
Jenis material keruk : lumpur, pasir/situ soil
d. APBN TA. 2015
Pagu Kegiatan dalam DIPA : Rp. 49.273.046.000,00
Pagu Kontrak Konstruksi Rp. 48.048.000.000,00
Mobilisasi/Demobilisasi : Rp. 479.316.000,00
Pagu Kontrak Supervisi Rp. 720.720.000,00
Lingkup Kegiatan
- Kebutuhan volume keruk :715.000 m3
- Kedalaman keruk 1-11 m LWS (disesuaikan dengan kebutuhan)
Lebar yang dikeruk : (Sesuai gambar predredge)
Jenis material keruk : lumpur, pasir/situ soil
e. APBN TA. 2016
Pagu Kegiatan dalam DIPA : Rp. 21.319.330.000,00
Pagu Kontrak Konstruksi : Rp. 20.160.000.000,00
Mobilisasi/Demobilisasi : Rp. 467.130.000,00
Pagu Kontrak Supervisi : Rp. 672.000.000,00
Lingkup Kegiatan
Kebutuhan volume keruk : 300.000 m3
Kedalaman keruk : -11 m LWS (disesuaikan dengan kebutuhan)
Lebar yang dikeruk : (Sesuai gambar predredge)
Jenis material keruk : lumpur, pasir/situ soil

Semarang,
Menyetujui, KEPALA KANTOR KESYAHBANDARAN
a.n. Direktur Jenderal Perhubungan Laut DAN OTORITAS PELABUHAN
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan KELAS I TANJUNG EMAS
SELAKU
GUNA ANGGARAN (KPA)

BUDIONO MM SYAH SH MM MH
ma Madya (IV/d) mbina Tk. I (Mb)
713 198603 1 001 19640313 199203 1 002

Anda mungkin juga menyukai