SISTEMATIKA KAK
A. Latar Belakang
C. Penerima Manfaat
2
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;
b. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
c. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Perubahan
Kedua: UU Nomor 9 tahun 2015);
d. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
e. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
f. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri;
g. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional;
h. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola
Perbatasan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggeraan Bidang
Pelayaran; >> Mengubah PP sbb:
a. PP No. 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
b. PP No. 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan Di Perairan
c. PP No. 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian
d. PP No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Di Perairan
e. PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan
f. PP No. 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan
m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan;
n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2018 Perubahan atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 154 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat;
o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan
Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
p. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Penyeberangan;
3
q. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 53 Tahun 2002 Tentang Tatanan
Kepelabuhanan Nasional;
r. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional;
s. Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan Peraturan Pemerintah lainnya yang
khusus mengatur wilayah studi tertentu.
2. Gambaran Umum
Transportasi memiliki kontribusi yang sangat vital dan berdimensi strategis bagi
pembangunan nasional, karena peranannya sebagai penggerak dan pendorong
kegiatan pembangunan dan sebagai perekat kesenjangan antar wilayah. Posisi
strategik transportasi semakin dirasakan penting tatkala banyak sektor lain berkurang
perannya sebagai akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, sedangkan peran
transportasi ternyata menjadi titik sentral bagi bangkitnya sektor riil dalam
perekonomian nasional.
Salah satu prasarana/ infrastruktur utama dalam kegiatan transportasi SDP adalah
adanya Pelabuhan/ Dermaga yang diharapkan dapat memperlancar arus bongkar muat
kendaraan beserta barang/ muatannya dan juga penumpang guna menunjang
perekonomian serta pembangunan/ perkembangan wilayah. Dengan demikian
keberadaan pelabuhan/ dermaga bukanlah merupakan kegiatan yang berdiri sendiri,
tapi berkaitan erat dengan aspek-aspek ekonomi dan sosial yang berada dalam
jangkauan kegiatan pelayanan dipelabuhan tersebut.
Infrastruktur transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan yang saat ini sudah
beroperasi (khususnya pada wilayah timur) melayani kebutuhan masyarakat perlu
dievaluasi kondisi teknisnya untuk memastikan pelayanan tetap berjalan dengan aman
dan nyaman. Sebagaimana yang diketahui beberapa pelabuhan yang beroperasi saat
ini sudah memiliki umur konstruksi yang sudah cukup lama dan untuk itu diperlukan
kajian evaluasi terhadap kondisi strukturnya.
Hasil kajian evaluasi tersebut diharapkan akan menjadi pertimbangan teknis kaitan
dengan kemampuan pengelolaan transportasi darat, khususnya pelabuhan sungai,
danau dan penyeberangan yang dilakukan oleh pemda untuk penentuan kebijakan
pengelolaan pelabuhan kedepan, agar kondisi prasarana pelabuhan tetap memadai dan
tetap dapat dimanfaatkan untuk pelayanan angkutan sungai, danau dan
penyeberangan.
4
a. Memberikan gambaran dan rincian detail kondisi parasarana Pelabuhan Sungai,
Danau dan Penyeberangan di wilayah timur yang saat ini sudah beroperasi
melayani kebutuhan masyarakat yang dikelola oleh pemda;
b. Evaluasi terhadap kondisi teknis prasarana pelabuhan tersebut, untuk memastikan
pelayanan tetap berjalan dengan selamat, aman dan nyaman;
c. Sebagai pertimbangan teknis kaitan dengan kemampuan pengelolaan pelabuhan
sungai, danau dan penyeberangan yang dilakukan oleh pemda.
Maksud dari pekerjaan Penyusunan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan Sungai,
Danau dan Penyeberangan yaitu sebagai alat pengendalian dan pengawasan agar kondisi
prasarana pelabuhan tetap memadai dan tetap dapat dimanfaatkan untuk pelayanan
angkutan sungai, danau dan penyeberangan khususnya pada wilayah timur.
C. PENERIMA MANFAAT
Direktorat Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan mendapatkan suatu arahan dalam
pembangunan infrastruktur pelabuhan, serta mendapatkan suatu gambaran dalam
pengelolaan Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan. Arahan ini akan digunakan
sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
5
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
Sasaran (Outcome) dari kajian evaluasi kondisi prasarana pelabuhan sungai danau dan
penyeberangan di wilayah timur adalah terpenuhinya aspek teknis dan keselamatan dalam
pengoperasian Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan.
Batasan Kegiatan :
Sesuai dengan ruang lingkup substansi mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman Perencanaan di Lingkungan Kementerian
Perhubungan.
Indikator Keluaran:
Terselenggaranya kegiatan Penyusunan Hasil Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana
Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan di Wilayah Timur.
6
Persyaratan Penyedia Barang/Jasa di Lingkungan Kementerian Perhubungan dan
Pendampingan terhadap Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
b. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Hasil Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana
Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan di Wilayah Timur bertempat di
Direktorat Transportasi, Sungai, Danau dan Penyeberangan.
5) Uji Kuat Tekan Beton Inti (Core Drill dan Compresisive Strengthness Test)
Tujuan pengujian kuat beton inti adalah untuk mengetahui kondisi beton inti
yaitu kondisi internal beton eksisting. Prinsip metoda pengujian beton inti
(coredrilled) dilaksanakan menurut standar BS 1881, “Concrete Testing for
Strength” dan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2492-2002, Metode
pengambilan dan pengujian beton inti dan SNI 03-6898-2002, Tata cara
pelaksanaan pengambilan sampel dan pengujian kuat tekan beton inti. Tujuan
pengujian core-drilled adalah menentukan kuat tekan beton sebenarnya (actual
strength) dengan cara melakukan pengujian kuat tekan di laboratorium terhadap
sampel yang diambil di lapangan. Pengambilan contoh spesimen benda uji
dilakukan dengan cara coring, yaitu mengambil benda uji beton dari bagian
struktur dengan ukuraan diameter 7,5 cm menggunakan mesin bor khusus.
Tenaga Ahli:
1) Ahli Transportasi
Kualifikasi pendidikan S2 Transportasi / Sipil dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dan memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA) Ahli Muda
Teknik Bangunan Gedung, dengan tugas utama melakukan koordinasi semua
kegiatan tim agar sasaran dapat tercapai, bertindak sebagai pejabat penghubung
antara tim dan pemberi kerja, bekerjasama dengan anggota tim lainnya menentukan
metoda dan format, jenis data yang diperlukan untuk analisis dan melakukan survei
yang diperlukan serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Tenaga Pendukung:
1) Surveyor Pengukuran
Lulusan D3 Teknik/ Ekonomi dengan pengalaman di bidang pengumpulan data
sebagai surveyor dan olah data minimal 3 tahun.
2) Administrasi
Lulusan D3 Sekretaris/ Administrasi dengan pengalaman sebagai tenaga
administrasi minimal 3 tahun.
12
D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan Sungai Danau
dan Penyeberangan di Wilayah Timur, dijadwalkan 180 (seratus delapan puluh) hari.
Keluaran kegiatan berupa tersusunnya dokumen Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana
Pelabuhan Sungai Danau dan Penyeberangan di Wilayah Timur, harus dapat dicapai dalam
satu Tahun Anggaran.
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan pekerjaan adalah sebagai berikut:
13
Ir. Junaidi, MM
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630814 199403 1 002
14