Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

KELUARAN (OUTPUT) KAJIAN EVALUASI KONDISI PRASARANA


PELABUHAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN DI WILAYAH TIMUR

KEMENTERIAN NEGARA / : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


LEMBAGA
UNIT ESELON I/II : DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
DARAT / DIREKTORAT TRANSPORTASI
SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
PROGRAM : PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI DARAT
HASIL (OUTCOME) : TERSUSUNNYA PERENCANAAN TEKNIS
BIDANG TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU
DAN PENYEBERANGAN
KEGIATAN : KAJIAN EVALUASI KONDISI PRASARANA
PELABUHAN SUNGAI DANAU DAN
PENYEBERANGAN DI WILAYAH TIMUR
INDIKATOR KINERJA : TERSUSUNNYA LAPORAN
KEGIATAN
JENIS KELUARAN (OUTPUT) : LAPORAN HASIL KAJIAN EVALUASI
KONDISI PRASARANA PELABUHAN SUNGAI
DANAU DAN PENYEBERANGAN DI
WILAYAH TIMUR
VOLUME KELUARAN (OUTPUT) : 1 (SATU) PAKET
SATUAN UKUR KELUARAN : LAPORAN
(OUTPUT)

SATUAN KERJA DIREKTORAT TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU DAN


PENYEBERANGAN
TAHUN ANGGARAN 2023
KAJIAN EVALUASI KONDISI PRASARANA PELABUHAN SUNGAI DANAU
DAN PENYEBERANGAN DI WILAYAH TIMUR

SISTEMATIKA KAK

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Penerima Manfaat

D. Strategi Pencapaian Keluaran

E. Waktu Pencapaian Keluaran

F. Biaya Yang Diperlukan

2
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;
b. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
c. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Perubahan
Kedua: UU Nomor 9 tahun 2015);
d. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
e. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
f. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri;
g. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional;
h. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola
Perbatasan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggeraan Bidang
Pelayaran; >> Mengubah PP sbb:
a. PP No. 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
b. PP No. 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan Di Perairan
c. PP No. 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian
d. PP No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Di Perairan
e. PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan
f. PP No. 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan
m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan;
n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2018 Perubahan atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 154 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat;
o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan
Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
p. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Penyeberangan;

3
q. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 53 Tahun 2002 Tentang Tatanan
Kepelabuhanan Nasional;
r. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional;
s. Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan Peraturan Pemerintah lainnya yang
khusus mengatur wilayah studi tertentu.

2. Gambaran Umum
Transportasi memiliki kontribusi yang sangat vital dan berdimensi strategis bagi
pembangunan nasional, karena peranannya sebagai penggerak dan pendorong
kegiatan pembangunan dan sebagai perekat kesenjangan antar wilayah. Posisi
strategik transportasi semakin dirasakan penting tatkala banyak sektor lain berkurang
perannya sebagai akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, sedangkan peran
transportasi ternyata menjadi titik sentral bagi bangkitnya sektor riil dalam
perekonomian nasional.
Salah satu prasarana/ infrastruktur utama dalam kegiatan transportasi SDP adalah
adanya Pelabuhan/ Dermaga yang diharapkan dapat memperlancar arus bongkar muat
kendaraan beserta barang/ muatannya dan juga penumpang guna menunjang
perekonomian serta pembangunan/ perkembangan wilayah. Dengan demikian
keberadaan pelabuhan/ dermaga bukanlah merupakan kegiatan yang berdiri sendiri,
tapi berkaitan erat dengan aspek-aspek ekonomi dan sosial yang berada dalam
jangkauan kegiatan pelayanan dipelabuhan tersebut.

Infrastruktur transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan yang saat ini sudah
beroperasi (khususnya pada wilayah timur) melayani kebutuhan masyarakat perlu
dievaluasi kondisi teknisnya untuk memastikan pelayanan tetap berjalan dengan aman
dan nyaman. Sebagaimana yang diketahui beberapa pelabuhan yang beroperasi saat
ini sudah memiliki umur konstruksi yang sudah cukup lama dan untuk itu diperlukan
kajian evaluasi terhadap kondisi strukturnya.

Hasil kajian evaluasi tersebut diharapkan akan menjadi pertimbangan teknis kaitan
dengan kemampuan pengelolaan transportasi darat, khususnya pelabuhan sungai,
danau dan penyeberangan yang dilakukan oleh pemda untuk penentuan kebijakan
pengelolaan pelabuhan kedepan, agar kondisi prasarana pelabuhan tetap memadai dan
tetap dapat dimanfaatkan untuk pelayanan angkutan sungai, danau dan
penyeberangan.

3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Penyusunan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan Sungai, Danau dan
Penyeberangan perlu dilakukan mengingat :

4
a. Memberikan gambaran dan rincian detail kondisi parasarana Pelabuhan Sungai,
Danau dan Penyeberangan di wilayah timur yang saat ini sudah beroperasi
melayani kebutuhan masyarakat yang dikelola oleh pemda;
b. Evaluasi terhadap kondisi teknis prasarana pelabuhan tersebut, untuk memastikan
pelayanan tetap berjalan dengan selamat, aman dan nyaman;
c. Sebagai pertimbangan teknis kaitan dengan kemampuan pengelolaan pelabuhan
sungai, danau dan penyeberangan yang dilakukan oleh pemda.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan Penyusunan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan Sungai,
Danau dan Penyeberangan yaitu sebagai alat pengendalian dan pengawasan agar kondisi
prasarana pelabuhan tetap memadai dan tetap dapat dimanfaatkan untuk pelayanan
angkutan sungai, danau dan penyeberangan khususnya pada wilayah timur.

Tujuan dilaksanakannya Pekerjaan Penyusunan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana


Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan meliputi :
1. Untuk memperoleh gambaran kondisi infrastruktur pelabuhan eksisting pada
pelabuhan dengan umur konstruksi lebih dari 10 tahun yang dikelola oleh pemda pada
Wilayah Timur Indonesia;
2. Untuk memperoleh gambaran operasionalisasi/pengelolaan pelabuhan dengan umur
konstruksi lebih dari 10 tahun yang dikelola oleh pemda pada Wilayah Timur
Indonesia;
3. Pelaksanaan evaluasi terhadap kondisi teknis prasarana pelabuhan yang dikelola oleh
pemda;
4. Sebagai pertimbangan teknis kaitan dengan kemampuan pengelolaan pelabuhan
sungai, danau dan penyeberangan yang dilakukan oleh pemda.

C. PENERIMA MANFAAT

Direktorat Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan mendapatkan suatu arahan dalam
pembangunan infrastruktur pelabuhan, serta mendapatkan suatu gambaran dalam
pengelolaan Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan. Arahan ini akan digunakan
sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

5
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Keluaran dan Sasaran


Keluaran pekerjaan (Output) pekerjaan kegiatan Penyusunan Kajian Evaluasi Kondisi
Prasarana Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan, antara lain :
a. Tersusunnya Hasil Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan Sungai Danau dan
Penyeberangan di Wilayah Timur dengan umur konstruksi lebih dari 10 tahun yang
dikelola oleh Pemda;
b. Terlaksananya survey pengumpulan data dukung baik survey primer maupun
sekunder pada lokasi yang telah ditentukan;
c. Laporan hasil studi sebanyak 4 tipe laporan yang terdiri dari Laporan Pendahuluan,
Laporan Interim, Konsep Laporan Akhir dan Laporan Akhir;
d. Tersedianya Laporan Akhir berupa Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan
Sungai Danau Dan Penyeberangan, Executive Summary dan Soft Copy dalam
bentuk Hardisk External HDD StoreJet;
e. Rapat pembahasan laporan sebanyak 3 kali yaitu, Pembahasan Laporan
Pendahuluan, Laporan Interim dan Konsep Laporan Akhir.

Sasaran (Outcome) dari kajian evaluasi kondisi prasarana pelabuhan sungai danau dan
penyeberangan di wilayah timur adalah terpenuhinya aspek teknis dan keselamatan dalam
pengoperasian Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan.

Batasan Kegiatan :
Sesuai dengan ruang lingkup substansi mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman Perencanaan di Lingkungan Kementerian
Perhubungan.

Indikator Keluaran:
Terselenggaranya kegiatan Penyusunan Hasil Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana
Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan di Wilayah Timur.

2. Cara Pencapaian Keluaran


a. Metode Pelaksanaan Kontraktual sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta aturan
turunannya serta peraturan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2015 tentang

6
Persyaratan Penyedia Barang/Jasa di Lingkungan Kementerian Perhubungan dan
Pendampingan terhadap Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
b. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Hasil Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana
Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan di Wilayah Timur bertempat di
Direktorat Transportasi, Sungai, Danau dan Penyeberangan.

3. Ruang Lingkup Kegiatan


Pekerjaan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu :
A. Survey Pendahuluan, meliputi :
a. Inventarisasi kondisi prasarana perairan dan daratan pelabuhan
penyeberangan (pokok dan penunjang) dengan umur konstruksi lebih dari 10
tahun yang dikelola oleh pemda pada Wilayah Timur Indonesia, pada
pelabuhan*) yang akan ditindaklanjuti melalui survey assessment pada tahap
survey lanjutan:
1) Provinsi Maluku
a) Pelabuhan ….
b) Pelabuhan ….
c) Pelabuhan ….
2) Provinsi Maluku Utara
a) Pelabuhan ….
b) Pelabuhan ….
3) Provinsi Papua
a) Pelabuhan ….
b) Pelabuhan ….
c) Pelabuhan ….
4) Provinsi Papua Barat
a) Pelabuhan ….
b) Pelabuhan ….
*)Lokasi pelabuhan penyeberangan yang akan dijadikan lokasi studi bisa
merujuk pada data inventarisir pelabuhan-pelabuhan yang memiliki umur
konstruksi lebih dari 10 tahun (Bisa diinventarisasi ketika survei
pendahuluan melalui BPTD Wilayah terkait)
b. Inventarisasi sosial ekonomi, inventarisasi kebijakan pemerintah dan daerah
terkait, inventarisasi stakeholder dan aspirasi stakeholders mengenai
kebijakan pembangunan pelabuhan.
c. Inventarisasi kondisi operasional pelabuhan selama 10 tahun terakhir yaitu
produktivitas angkutan penyeberangan, jadwal layanan, ketersediaan sarana,
trayek, tarif, dan kinerja operasional.
d. Inventarisasi terhadap manajemen perawatan (maintenance) selama 10 tahun
terakhir yaitu standar operasional prosedur perawatan yang selama ini
dilakukan serta biaya-biaya yang dialokasikan untuk kebutuhan perawatan
(maintenance)
7
e. Analisa dan kesimpulan terhadap optimalisasi pengelolaan aset pelabuhan
penyeberangan tahun yang dikelola oleh pemda pada Wilayah Timur
Indonesia

B. Survey Assessment Struktur


1) Pengamatan Visual
Pegamanatan visual bertujuan untuk mengetahui kondisi visual bangunan.
Metoda pemeriksaan secara visual dilakukan pada lokasi-lokasi yang telah
ditentukan atau pada lokasi-lokasi kritis yang terindikasi mengalami kerusakan
fisik yang dapat terlihat jelas untuk diamati. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menginventarisasi segmen-segmen kerusakan fisik yang terjadi pada elemen
struktur yang disertai pengambilan dokumentasi, sehingga diharapkan semua
data-data tersebut dapat tercatat dengan baik. Hal ini untuk mendukung
dilakukan pemeriksaan lanjutan bilamana diperlukan ataupun sebagai basis data
untuk pekerjaan baikan yang akan dilakukan.

2) Uji Posisi Tulangan (Rebar Scanner Test)


Metoda pengujian ini bertujuan untuk menentukan posisi tulangan, tebal selimut
beton dan diameter tulangan menggunakan alat profometer yang terdiri dari 1
buah probe universal untuk menentukan letak tulangan; tebal selimut beton dan
dimensi tulangan. Prinsip pengujian adalah gunakan probe untuk mengetahui
letak dari tulangan, setelah diketahui beri tanda dengan pensil / kapur. Kemudian
cari letak tulangan berikutnya yang bersebelahan/ sejajar sampai terdapat
beberapa titik yang ada, lakukan pengukuran jarak pada titik-titik tersebut. Dari
letak tulangan tersebut ukur juga ketebalan selimut beton dengan menggunakan
probe dan untuk mengetahui dimensi tulangan letakkan probe pada lokasi yang
sudah ditandai.

3) Uji Kandungan Klorida (Cloride Test)


Pengujian kandungan klorida pada sampel beton keras dilakukan berdasarkan
ASTM C 114. Metoda penentuan kandungan klorida dilakukan dengan proses
titrasi potensiometrik klorida dengan nitrat perak.

4) Uji Kekerasan Permukaan Beton (Hammer Schmidt Test)


Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kekerasan permukaan beton di
permukaan dapat dilakukan dengan alat uji palu beton (Hammer test) sesuai
dengan standar ASTM C805-2. Metode uji ini diterapkan untuk menilai dan
menguji keseragaman beton yang terpasang di lapangan, memberikan gambaran
zona struktur beton yang memiliki kualitas buruk atau mengalami degradasi serta
dan untuk mengestimasi pertumbuhan kuat tekan di lapangan. Metode uji
hammer test ini tidak dimaksudkan sebagai dasar untuk penerimaan atau
penolakan mutu beton, karena adanya ketidak pastian dalam estimasi kekuatan
tekan beton. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian
8
hammer test adalah elemen struktur beton yang akan diuji harus memiliki
ketebalan minimal 100 mm dan terkoneksi erat dengan struktur bangunan dan
area uji berdiameter 150 mm. Hasil uji dengan menggunakan alat Hammer Test
tergantung kepada rata dan tidaknya permukaan, basah keringnya bidang uji dan
sudut inklinasi 0, -90; +90 dan sudut 45.

5) Uji Kuat Tekan Beton Inti (Core Drill dan Compresisive Strengthness Test)
Tujuan pengujian kuat beton inti adalah untuk mengetahui kondisi beton inti
yaitu kondisi internal beton eksisting. Prinsip metoda pengujian beton inti
(coredrilled) dilaksanakan menurut standar BS 1881, “Concrete Testing for
Strength” dan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2492-2002, Metode
pengambilan dan pengujian beton inti dan SNI 03-6898-2002, Tata cara
pelaksanaan pengambilan sampel dan pengujian kuat tekan beton inti. Tujuan
pengujian core-drilled adalah menentukan kuat tekan beton sebenarnya (actual
strength) dengan cara melakukan pengujian kuat tekan di laboratorium terhadap
sampel yang diambil di lapangan. Pengambilan contoh spesimen benda uji
dilakukan dengan cara coring, yaitu mengambil benda uji beton dari bagian
struktur dengan ukuraan diameter 7,5 cm menggunakan mesin bor khusus.

6) Uji Ketebalan Material (Ultrasonic Tickness Gauge)


Metode pengukuran ketebalan berbasis teknologi gelombang ultrasonik yang
didesain secara khusus agar dapat mengukur ketebalan pada benda benda padat
seperti kaca, baja, bahan plastik, keramik, besi, aluminium serta benda padat
lainya yang merupakan bahan metal atau logam maupun non logam. Pengetesan
ketebalan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan keamanan serta
memastikan kekuatan serta daya tahan bahan logam yang digunakan terhadap
erosi dan korosi. Ultrasonic thickness gauge merupakan Alat pengukur korosi
dengan dual-elemen yang memiliki peran utama sebagai alat inspeksi utama yang
digunakan untuk mengukur sisa dinding komponen seperti pipa, bejana tekan,
tangki penyimpanan, tabung gas serta berbagai aplikasi lainya.

7) Tes Keutuhan Tiang (Pile Integrity Test)


Metode yang bersifat Non Destructive Test (NDT) atau metode tidak merusak
yang berfungsi untuk memprediksi kondisi tiang. PIT disebut juga dengan low
strain dynamic test karena pada metode ini, palu tangan (hammer) yang
dipukulkan pada kepala tiang menghasilkan low strain. Metode ini cukup sering
digunakan di beberapa proyek konstruksi karena cukup efektif dari segi waktu
dan biaya.
Prinsip kerja PIT adalah menggunakan analisa kecepatan perambatan gelombang
ultrasonik pada suatu media. Gelombang yang dihasilkan dari pemukulan palu
tangan pada kepala tiang merambat pada penampang tiang dari permukaan atas
tiang hingga ke dasar tiang lalu dipantulkan kembali keatas. Dari data yang
9
diperoleh berupa pantulan gelombang, gaya, dan kecepatan dapat ditarik
kesimpulan mengenai kondisi aktual dari fondasi tiang.

8) Pengamatan Visual Bawah Air (Underwater Visual Video)


Metode pekerjaan ini adalah pengamatan visual bawah air dengan menggunakan
peralatan yang standar dengan tujuan untuk mengetahui kondisi visual konstruksi
yang berada dalam air.
Metoda pemeriksaan video dalam air secara visual dilakukan pada lokasi-lokasi
yang telah ditentukan atau pada lokasi-lokasi kritis yang terindikasi mengalami
kerusakan fisik yang dapat terlihat jelas untuk diamati.

C. Penyusunan Laporan Hasil Kajian


1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentang hasil
evaluasi dan pemahaman konsultan terhadap tujuan, metodologi dan model
analisa, langkah- langkah/jadwal pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan, rencana kegiatan, rencana survey dan kriteria/standar
yang akan digunakan serta shortlist pelabuhan penyeberangan yang akan
menjadi lokasi studi pekerjaan ini berdasarkan indikasi awal dari survey
pendahuluan.
2) Laporan Antara
Laporan antara di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentang hasil evaluasi
inventarisasi sosial ekonomi, inventarisasi kebijakan pemerintah dan daerah
terkait, inventarisasi stakeholder, aspirasi stakeholders mengenai kebijakan
pembangunan pelabuhan, inventarisasi kondisi operasional pelabuhan selama
10 tahun terakhir, dan inventarisasi terhadap manajemen perawatan
(maintenance) selama 10 tahun terakhir.
3) Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentang
analisis evaluasi inventarisasi sosial ekonomi, inventarisasi kebijakan
pemerintah dan daerah terkait, inventarisasi stakeholder, aspirasi stakeholders
mengenai kebijakan pembangunan pelabuhan, anlisis kondisi operasional
pelabuhan selama 10 tahun terakhir, dan analisis terhadap manajemen
perawatan (maintenance) selama 10 tahun terakhir serta hasil analisis uji
assessment beserta konsep rekomendasi hasil pekerjaan.
4) Laporan Akhir
Laporan Akhir di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentang analisis
evaluasi inventarisasi sosial ekonomi, inventarisasi kebijakan pemerintah dan
daerah terkait, inventarisasi stakeholder, aspirasi stakeholders mengenai
kebijakan pembangunan pelabuhan, anlisis kondisi operasional pelabuhan
selama 10 tahun terakhir, dan analisis terhadap manajemen perawatan
(maintenance) selama 10 tahun terakhir serta hasil analisis uji assessment
beserta hasil final rekomendasi hasil pekerjaan.
10
5) Executive Summary
Executive Summary di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentang ringkasan
materi kondisi operasional pelabuhan selama 10 tahun terakhir, analisis
terhadap manajemen perawatan (maintenance) selama 10 tahun terakhir, hasil
analisis uji assessment, dan rekomendasi hasil pekerjaan.

D. Rekomendasi Hasil Penyusunan Laporan


Penyusuna Laporan kajian diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi
kebijakan terhadap optimalisasi pengelolaan Pelabuhan Sungai Danau dan
Penyeberangan serta berdasarkan hasil evaluasi dan analisa yang telah dilaksanakan.

4. Kebutuhan Tenaga Ahli


Dalam pelaksanaannya, kegiatan Studi dermaga membutuhkan beberapa orang Tenaga
Ahli yang terorganisir dibawah pimpinan seorang Team Leader. Tenaga Ahli yang
dibutuhkan untuk pekerjaan ini meliputi:

Tenaga Ahli:
1) Ahli Transportasi
Kualifikasi pendidikan S2 Transportasi / Sipil dengan pengalaman kerja sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dan memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA) Ahli Muda
Teknik Bangunan Gedung, dengan tugas utama melakukan koordinasi semua
kegiatan tim agar sasaran dapat tercapai, bertindak sebagai pejabat penghubung
antara tim dan pemberi kerja, bekerjasama dengan anggota tim lainnya menentukan
metoda dan format, jenis data yang diperlukan untuk analisis dan melakukan survei
yang diperlukan serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

2) Ahli Teknik Dermaga


Kualifikasi pendidikan S1 Teknik Sipil (Dermaga) dengan pengalaman kerja
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan (SKA) Ahli Muda Teknik Dermaga.
Bertugas melakukan kegiatan berkaitan dengan teknis dalam pekerjaan struktur
konstruksi yang direncanakan dan menentukan desain standard antara lain:
- merancang survey kondisi rencana pelabuhan eksisting dan perairan;
- menganalisis hasil survey;
- merumuskan berbagai kegiatan pembangunan pelabuhan dan perencanaan
kebutuhan untuk waktu yang akan dating.

3) Ahli Teknik Kelautan


Kualifikasi pendidikan S1 Ilmu Kelautan/Teknik Kelautan/Teknik Sipil Sumber
Daya Air/Oceanografi (S1) yang memiliki dasar yang kuat dalam analisa
transformasi gelombang dengan sekurang-kurangnya pengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dan mampu bekerjasama dalam tim. Bertugas untuk melakukan analisa
11
transformasi gelombang dalam rangka mengkonfirmasi letak pengembangan
dermaga serta menyiapkan laporan sesuai tugasnya.

4) Ahli Ekonomi Wilayah


Kualifikasi S1 Ekonomi Pembangunan/Perencanaan Wilayah dan Kota dengan
pengalaman kerja profesional minimal 4 (empat) tahun dalam ekonomi
pembangunan, dengan tugas dan tanggung jawab:
- merancang survei kondisi ekonomi wilayah kajian;
- menganalisis hasil survei;
- menyusun analisis yang berkaitan dengan aspek ekonomi dan pembiayaan;
- menganalisis (bersama Ahli Transportasi) sesuai tujuan dan sasaran dalam
pekerjaan.

5) Ahli Hukum Tata Negara


Kualifikasi S1 Sarjana Hukum dengan pengalaman minimal 3 tahun dalam
bidang Hukum Tata Negara khususnya penyusunan produk-produk hukum
terkait pengelolaan aset negara. Bertugas untuk menelaah serta menjustifikasi
bahwa secara hukum, pelabuhan yang tidak dapat dikelola dengan baik oleh
pemda dapat diambil alih oleh Pusat dan mempertegas bahwa kebutuhan
pelayanan transportasi tidak dapat dibedakan antara wilayah satu dengan yang
lain sesuai dengan arti penting transportasi sebagai urat nadi perekonomian
salah satunya dengan mendukung pergerakan manusia dan distribusi barang

Tenaga Pendukung:
1) Surveyor Pengukuran
Lulusan D3 Teknik/ Ekonomi dengan pengalaman di bidang pengumpulan data
sebagai surveyor dan olah data minimal 3 tahun.

2) Administrasi
Lulusan D3 Sekretaris/ Administrasi dengan pengalaman sebagai tenaga
administrasi minimal 3 tahun.

12
D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan Sungai Danau
dan Penyeberangan di Wilayah Timur, dijadwalkan 180 (seratus delapan puluh) hari.
Keluaran kegiatan berupa tersusunnya dokumen Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana
Pelabuhan Sungai Danau dan Penyeberangan di Wilayah Timur, harus dapat dicapai dalam
satu Tahun Anggaran.

Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan pekerjaan adalah sebagai berikut:

Rencana Jadwal Pelaksanaan


No Rencana Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6
1 Tahapan Persiapan dan Desk Study
2 Survei Pendahuluan
3 Laporan Pendahuluan
4 Review terhadap studi terdahulu dan dasar
hukum
5 Pengumpulan data primer dan sekunder
6 Pembuatan laporan hasil survei
7 Laporan Antara
8 Penyusunan analisis hasil survey
9 Penyusunan konsep rekomendasi
10 Draft Laporan Akhir
11 Perbaikan hasil draft laporan akhir
12 Penyempurnaan hasil kajian
13 Executive Summary
14 Laporan Akhir

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan Kajian Evaluasi Kondisi Prasarana Pelabuhan
Sungai Danau Dan Penyeberangan di Wilayah Timur, sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua
Miliar Rupiah) dan dibiayai dari dana yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.
Rincian biaya sebagaimana terlampir.

Jakarta, Oktober 2022


DIREKTUR TRANSPORTASI SUNGAI
DANAU DAN PENYEBERANGAN

13
Ir. Junaidi, MM
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630814 199403 1 002

14

Anda mungkin juga menyukai