PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gambar I.1
Peta Provinsi Lampung
1
Pulau Kelagian, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus
dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang yang masuk ke
wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Provinsi Lampung terdiri dari 13 (tiga belas)
kabupaten dan 2 (dua) Kota dengan kota terbesar adalah kota Bandar Lampung
yang sekaligus menjadi Ibukota Kabupaten dari provinsi Lampung.
Provinsi Lampung merupakan Provinsi yang ada di ujung timur Pulau Sumatera
yang menjadikannya sebagai provinsi penghubung sekaligus pintu masuk menuju
Pulau Sumatera serta sebagai provinsi penghubung antara Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Saat ini pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
yang ada di Provinsi Lampung merupakan salah satu Pelabuhan Penyeberangan
terbesar dan tersibuk di Indonesia bersama dengan Pelabuhan Penyeberangan
Merak.
Pada pelaksanaan praktek kerja lapangan dan magang tahun 2020 taruna
dipusatkan pada Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VI Provinsi
Bengkulu dan Lampung yang mana salah satu tugasnya adalah melaksanakan
pengelolaan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan dan magang didapati bahwa
masih terdapat beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan angkutan
penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni yang merupakan salah
satu wilayah kerja dari BPTD Wilayah VI Provinsi Lampung, antara lain:
a. Tinjauan Tata Cara Pemuatan diatas Kapal;
b. Analisi Kebutuhan Kapasitas Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni;
c. Tinjauan Peralatan Keselamatan di atas Kapal Lintasan Bakauheni-
Merak;
d. Analisis Realisasi Penjadwalan Kapal di Lintasan Bakauheni-Merak;
e. Evaluasi Faktor Muat Kapal di Lintasan Bakauheni – Merak;
f. Analisis Sterilisasi;
g. Tinjauan Standar Pelayanan Minimal Penumpang di Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni.
2
Berdasarkan hal tersebut laporan kelompok ini mengangkat judul
“PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DARATAN
DI PROVINSI LAMPUNG”
3
a. Menggambarkan data tentang kondisi operasional angkutan
penyeberangan di PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang
Bakauheni.
b. Mendapatkan data sekunder maupun data primer yang nantinya
akan dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mengatur dan
merencanakan suatu sistem transportasi angkutan
penyeberangan yang lebih baik.
c. Melihat dan mengamati secara langsung kegiatan angkutan
penyeberangan dan pelabuhan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan laporan kelompok Praktek Kerja
Lapangan (PKL) taruna Program Diploma III LLASDP di BPTD
Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung dan Pelabuhan
Penyeberangan PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni
adalah sebagai berikut:
a. Bagi taruna praktek
1) Meningkatkan wawasan berfikir dan pengalaman dalam bidang
Pengelolaan Angkutan Penyeberangan dan kepelabuhanan.
2) Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas akhir.
3) Menerapkan ilmu yang didapat di kampus untuk
digunakan dilapangan.
b. Bagi instansi tempat praktek
1) Peninjauan kinerja dari para petugas di Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni.
2) Mengetahui perbaikan apa yang harus dilakukan.
3) Sebagai bahan acuan untuk melaksanakan perbaikan baik itu
dari sarana ataupun manajemen operasional.
4) Sebagai bahan acuan untuk merencakanan operasional
pelabuhan.
c. Bagi lembaga pendidikan
4
1) Memberikan masukan kepada instansi tempat praktek.
2) Sebagai acuan dasar pembelajaran selanjutnya.
d. Bagi pengguna jasa
1) Meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan bagi
penumpang pada saat menggunakan angkutan penyeberangan.
2) Meningkatkan pelayanan yang terdapat di kapal
maupun di pelabuhan.
5
kondisi dan lokasi tempat dimana objek berada. Data – data yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat dari apa yang terjadi di lapangan. Data
primer didapat dengan menggunakan metode, antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Wawancara/Interview adalah cara pengumpulan data yang
diperoleh dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada
narasumber yang dapat dipercaya.
b. Metode Quistioner/Angket adalah cara pengumpulan data
dengan cara menyebarkan blangko survey kepada orang
dan/atau pengguna jasa.
c. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara
melakukan pencatatan dengan cermat dan sistematika secara
langsung di lapangan. Data yang telah didapatkan tersebut lalu
dicatat agar dapat digunakan sebagai data untuk menganalisa
permasalahan yang ada secara tepat, akurat dan pasti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, tetapi
telah ada pada setiap instansi terkait yang berhubungan dengan aktifitas
angkutan penyeberangan pada pelabuhan yang ada di PT.ASDP
Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni. Data sekunder ini dapat
diperoleh dengan menggunakan metode sebagai berikut :
6
b. Metode Telaah Dokumen
Metode ini mengumpulkan dokumen terkait dengan penelitian
ini, yaitu pada instansi-instansi pendukung yang berada di lokasi
Praktek Kerja Lapangan (PKL), dalam penelitian ini instansi terkait
yaitu:
1) Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.
3) Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.
4) Kantor Pelabuhan PT.ASDP Indonesia Ferry Cabang
Bakauheni
5) Kantor Satuan Kerja BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan
Lampung.
6) BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Provinsi
Lampung
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan kelompok Praktek Kerja Lapangan
(PKL) disusun untuk mempermudah dalam pemahaman penulisan, yaitu :
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian,
ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode
pengumpulan data serta sistematika penulisan.
7
sertifikasi dan registrasi, perizinan, tarif, asuransi, serta angkutan barang
berbahaya dan beracun.