Anda di halaman 1dari 8

KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERAWATAN

JALAN REL DI LINTAS MAROS - GARONGKONG

Proposal Pengajuan Judul Kertas Kerja Wajib


Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Program Studi Diploma III
Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya Transportasi

Diajukan Oleh :
IQBAL GHOZALI
NOTAR : 2003040

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD


PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
BEKASI
2023
I. JUDUL KKW
“ KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERAWATAN JALAN
REL DI LINTAS JALUR KERETA API MAROS - GARONGKONG ”

II. LATAR BELAKANG


Transportasi ialah perpindahan barang serta individu dari satu
lokasi ke lokasi lain. Transportasi bukanlah tujuan, namun sarana
guna mencapai tujuan yang berupaya menangani kesenjangan jarak
serta waktu. Fungsi transportasi ialah pendorong pertumbuhan
ekonomi, pariwisata, dan pengembangan daerah tertinggal,
terbelakang, dan terisolasi. Individu teramat memerlukan transportasi
sebab guna melengkapi keperluan hidupyang amat beraneka rupa
yang biasanya berhubungan terhadap produksi barang serta jasa.
Transportasi sendiri dipecah 4 yakni, transportasi darat, laut, udara
serta pipa. Setiap sistem transportasi mempunyai keunggulan serta
kelemahannya masing – masing, serta tiap-tiap moda transportasi
pun mempunyai minat tersendiri bagi masyarakat. Moda transportasi
kereta api sedang melakukan pengembangan dan pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan jasa angkutan masyarakat.
Pengertian perkeretaapian berlandaskan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2007 mengenai Perkeretaapian, pasal 1 butir 1
menyebutkan bahwasanya “Perkeretaapian merupakan kepaduan
sistem yang meliputi prasarana, sarana, serta sumber daya manusia,
juga norma, kriteria, persyaratan, serta prosedur untuk
penyelenggaraan transportasi kereta api.” Dan berlandaskan Undang
– Undang Nomor 23 Tahun 2007 mengenai Perkeretaapian, pasal 1
butir 2 menyebutkan bahwasanya “Kereta Api adalah sarana
perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri ataupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnnya, yang akan
ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan
kereta api.”
Kereta api sebagai salah satu moda transportasi memiliki
karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya
untuk mengangkut orang maupun barang secara masal, hemat
energi, hemat penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang
tinggi, memiliki tingkat pencemaran yang rendah, serta lebih efisien
jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk angkutan
jarak jauh dan untuk daerah yang padat lalu lintasnya, seperti
angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang padat lalu lintasnya. Oleh
karena itu, pelayanan kereta api harus ditingkatkan agar banyak
masyarakat yang beralih ke moda kereta api.
Saat ini pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan
perkeretaapian di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Pulau Sulawesi.
Pembangunan kereta api di Sulawesi pertama terletak di Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu pada lintas Mandai-Palanro sepanjang 102 km.
Jalur kereta api di Sulawesi Selatan melewati tiga kabupaten/ kota,
Kabupaten MarosKabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep),
dan Kabupaten Barru. DiKabupaten Barru jalur kereta api sudah
terbangun, sedangkan di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep
jalur kereta api masih dalam pembangunan. Namun, pada saat ini
jalur yang telah beroperasi yaitu pada lintas Maros – Garongkong
dengan jarak sepanjang 80 km.
Dijelaskan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32
Tahun 2011 Pasal 1 ayat 11, Tenaga perawatan prasarana
perkeretaapian adalah tenaga yang memenuhi kualifikasi kompetensi
dan diberi kewenangan untuk melaksanakan perawatan prasarana
perkeretaapian. Salah satu sumber daya manusia perkeretaapian
adalah sumber daya manusia perawatan jalan rel. SDM perawatan
jalan rel dibutuhkan untuk melakukan perawatan prasarana
perkeretaapian khususnya jalan rel. Hal tersebut dilakukan untuk
mempertahankan keandalan prasarana perkeretaapian agar tetap laik
beroperasi. Pada lintas Maros-Garongkong saat ini sudah dibangun
jalur kereta api dengan jalur tunggal atau single track. Namun saat ini
masih dibutuhkan sumber daya manusia dalam perawatan jalan rel,
agar jalan rel tetap sesuai dengan standar yang ada. Berdasarkan
hasil survei Tim Praktek Kerja Lapangan Balai Pengelola Kereta Api
Sulawesi Selatan ditemukan beberapa permasalahan pada jalur kereta
api yang sudah terbangun, yaitu kontraktor pelaksana pembangunan
belum mempunyai SDM perawatan jalan rel.
Perawatan jalan rel di bagi menjadi 2 yaitu perawatan terencana
dan tidak terencana. Perawatan terencana dibagi menjadi 2 yaitu
perawatan pencegahan dan perawatan korektif. Perawatan pada saat
ini dilakukan 3 menggunakan mesin dan manual. Perawatan dengan
tenaga mesin yang dimaksud diantaranya yaitu Multi Tie Tamper
(MTT) dan Hand Tie Tamper (HTT). MTT dan HTT berfungsi
memadatkan batu-batu yang berada di bawah bantalan atau ballast,
yang akan dipadatkan oleh tamping unit yang ada pada MTT.
Sedangkan tenaga manual dilakukan menggunakan alat seperti
dongkrak angkatan 10 ton, kunci inggris, palu 5 kilogram, dan
lainnya.
menggunakan mesin dan manual. Perawatan dengan tenaga
mesin yang dimaksud diantaranya yaitu Multi Tie Tamper (MTT) dan
Hand Tie Tamper (HTT). MTT dan HTT berfungsi memadatkan batu-
batu yang berada di bawah bantalan atau ballast, yang akan
dipadatkan oleh tamping unit yang ada pada MTT. Sedangkan tenaga
manual dilakukan menggunakan alat seperti dongkrak angkatan 10
ton, kunci inggris, palu 5 kilogram, dan lainnya. Untuk menunjang
kelancaran operasi kereta api nantinya, diperlukan perawatan
prasarana perkeretaapian pada jalan rel agar tercipta adanya
pengoperasian kereta api yang aman. Untuk memenuhi semua itu,
diperlukan sumber daya manusia dalam perawatan jalan rel yang ahli
di bidangnya dan bersertifikat, serta beban kerja yang sesuai
kebutuhan. Karena itu, diambil judul “KEBUTUHAN SUMBER DAYA
MANUSIA DALAM PERAWATAN JALAN REL DI LINTAS MAROS –
GARONGKONG”.

III. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Pada jalur kereta api lintas Maros-Garongkong
masih dibutuhkan penambahan sumber daya manusia untuk
perawatan jalan rel linats Maros - Garongkong.
2. Di sepanjang jalur kereta api pada segmen 1 dan 2 lintas Maros-
Garongkong ditemukan permasalahan seperti vegetasi pada
badan jalan rel, dan penambat hilang dan belum terpasang.
3. Perawatan jalan rel nantinya menggunakan metode terencana
atau tidak terencana.

IV. RUMUSAN MASALAH


Berlandaskan latar belakang dan identifikasi masalah itu, sehingga
diperoleh perumusan masalah, yakni:
1. Bagaimana kondisi peralatan dan perlengkapan perawatan jalan rel
yang ada saat ini di lintas Maros – Garongkong?
2. Bagaimana metode perawatan yang akan dilakukan pada lintas
Maros – Garongkong?
3. Berapa sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk perawatan
jalan rel kereta api lintas

V. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mengidentifikasi kondisi peralatan dan perlengkapan perawatan
jalan rel yang ada saat ini di lintas Maros-Garongkong.
2. Menjelaskan metode perawatan yang akan dilakukan pada lintas
Maros-Garongkong.
3. Mengidentifikasi berapa sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk perawatan jalan rel kereta api lintas Maros-Garongkong.

VI. BATASAN MASALAH


1. Wilayah Kajian Pengkajian ini hanya dibatasi di lintas Maros –
Garongkong.
2. Penelitian membahas tentang kebutuhan sumber daya manusia
perawatan jalan rel pada lintas Maros-Garongkong.
3. Penelitian membahas terkait permasalahan dan perawatan
sepanjang lintas Maros-Garongkong.
4. Penelitian membahas pada jalur raya lintas Maros-Garongkong,
tidak Membahas siding track.
5. Penelitian tidak membahas tentang biaya perawatan jalan rel.

VII. METODOLOGI PENELITIAN


Langkah awal dalam rencana penelitian ini adalah dengan melakukan
pengumpulan data. Data tersebut terdiri dari data sekunder dan data
primer yang digunakan sebagai dasar dan pedoman untuk
mengetahui kondisi keadaan dilapangan dan upaya apa yang dapat
dilakukan guna menangani permasalahan tersebut.

MULAI

IDENTIFIKASI MASALAH

RUMUSAN MASALAH

PENGUMPULAN

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

1. Kondisi jaln rel lintas 1. Data prasarana lintas


Maros - Garongkong Maros - Garongkong
2. Beban kerja Pegawai
3. SOP Perawatan jalan rel

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI
VIII. MANFAAT PENELITIAN
Penulisan Kertas Kerja Wajib ini diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan. Diharapkan
dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan perawatan jalan
rel khususnya di lintas Maros – Garongkong.
2. Bagi Pengguna Jasa. Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi
keinginan pengguna jasa KA di Sulawesi Selatan.
3. Bagi Pihak Akademis. Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan
rujukan untuk mengembangkan ilmu transportasi yang dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
4. Bagi Penulis. Penelitian ini dapat menambah ilmu, wawasan serta
pengetahuan dengan menerapkan ilmu yang telah didapat selama
perkuliahan.

IX. SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I PENDAHULUAN
Memberikan gambaran tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, keaslian
penelitian manfaat penulisan, serta sistematika penulisan hasil
penelitian.

BAB II GAMBARAN UMUM


Memberikan gambaran tentang lokasi penelitian dan data - data
eksisting yang berhubungan dengan judul penelitian.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Mengemukakan teori-teori yang berkenaan langsung dengan analisis
dalam penelitian ini. Penjabaran dan penguraian teori-teori yang
digunakan sebagai bahan-bahan menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN


Metodologi penelitian, menguraikan tentang metodologi pelaksanaan
penelitian dimulai dari lokasi dan materi penelitian, dan proses
pengumpulan data lapangan, dan bagan alir dari penulisan Kertas
Kerja Wajib ini.

BAB V ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH


Memberikan penjelasan tentang perolehan data berupa uraian data
secara deskriptif dan pelaksanaan analisis terhadap data yang telah
diperoleh pada pengumpulan data.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Berisikan kesimpulan hasil analisis yang telah dilakukan serta
mengemukakan beberapa saran yang mungkin untuk dilakukan dalam
mendukung penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai