Anda di halaman 1dari 30

I.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana,
sarana, sumber daya manusia, norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur
untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. Tujuan penyelenggaraan
moda Kereta Api menurut undang-undang no 23 tahun 2007 pasal 3
adalah untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara
massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib
dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan,
stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.
Transportasi merupakan suatu kesatuan sistem yang terdiri dari sarana
dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya
manusia, membentuk suatu jaringan yang erat dan tidak dapat
dipisahkan. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran
sektor transportasi. Sistem transportasi harus dibina agar mampu
menghasilkan jasa transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi.
Dalam penyelenggaraannya dilakukan secara tertib, lancar, aman,
nyaman, dan efisien untuk menunjang dan menggerakkan dinamika
pembangunan serta mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa.
Transportasi terdiri dari beberapa jenis moda, yaitu darat, laut dan udara.
Jenis moda transportasi darat antara lain : angkutan jalan raya, Kereta Api
serta angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
Suatu daerah yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan akan
ditandai dengan semakin meningkatnya aktifitas dan mobilitas dari
penduduknya. Untuk mendukung keseluruhan kegiatan tersebut
diperlukan fasilitas yang memadai dalam sistem perkeretaapian di daerah
tersebut. Namun untuk menyediakan fasilitas yang efektif dan efisien
bukan merupakan suatu hal yang mudah. Setiap pengambilan keputusan
maupun kebijakan harus didasarkan pada data dasar dan karakteristik
transportasi yang diperoleh melalui pengumpulan data sekunder maupun
data primer

LAPUM TIM PKL DAOP 7 MADIUN TAHUN 2020 LINTAS MADIUN –


KEDIRI/PTDI – STTD/ D III MANAJEMEN TRANSPORTASI DARAT / XXXIX
mengenai kegiatan penduduk di daerah tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan suatu studi kelayakan yang dapat menunjang setiap kebijakan
yang akan diambil untuk mengembangkan perkeretaapian di suatu daerah
Berdasarkan hal tersebut, maka Tim PKL DIII Perkeretaapian STTD
Daerah Operasi (DAOP) VII MADIUN melakukan studi tentang sistem
perkeretaapian di Daerah Operasi (DAOP) VII MADIUN sebagai bahan
pertimbangan dan usulan bagi pemerintah daerah setempat, pemerintah
pusat maupun PT. Kereta Api Indonesia dalam pengambilan kebijakan
untuk pengembangan perkeretaapian khususnya di Daerah Operasi
(DAOP) VII MADIUN . Hal itu bertujuan untuk menciptakan tatanan
angkutan perkeretaapian yang efisien, lancar dan aman. Dengan ini kami
bermaksud untuk mencari informasi yang akan dibahas dalam laporan ini
dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
1. Bidang Prasarana
a. Jalan, Jembatan dan Stasiun Kereta Api
1) Jalan
2) Jembatan
3) Stasiun
b. Fasilitas Operasi Kereta Api
1) Persinyalan
2) Telekomunikasi

2. Bidang Sarana
a. Sarana Penggerak Kereta Api
1) Lokomotif Diesel Hidrolik
2) Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI)
b. Sarana Pengangkut Kereta Api
1) Kereta penumpang
2) Gerbong
3) Kereta khusus

3. Bidang Operasi dan Perencanaan


a. Pola operasi perjalanan kereta api dilintas
b. Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA)
c. Perencanaan angkutan kereta api

4. Bidang Keselamatan
a. Data dan jumlah jenis kecelakaan
b. Data dan jumlah jenis perlintasan sebidang
c. Data daerah rawan kecelakaan
d. Data fasilitas peralatan evakuasi apabila terjadi kecelakaan
Berdasarkan program PKL yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
petunjuk tentang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, studi ini akan
dilaksanakan dalam dua tahapan. Adapan tahapan tersebut sebagai
berikut:
Tahap I: Tahap ini merupakan bagian pertama dari keseluruhan tugas
yang harus diselesaikan selama PKL. Dalam tahapan ini
dilakukan studi tentang karakteristik sarana, prasarana,
operasi, keselamatan, dan perencanaan di Daerah Operasi
(DAOP) VII Madiun yang dilaporkan dalam bentuk Laporan
Umum (LAPUM).
Tahap II: Tahap ini merupakan suatu laporan individu atau Kertas Kerja
Wajib (KKW) yang membahas, menganalisis dan mengusulkan
pemecahan terhadap permasalahan perkeretaapian di bidang
sarana, prasarana, operasi, keselamatan, dan perencanaan
Kereta Api di Daerah Operasi (DAOP) VII Madiun.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan laporan ini adalah memberikan gambaran umum tentang
karakteristik di Daerah Operasi (DAOP) VII Madiun dan sistem
perkeretaapian baik di bidang sarana, prasarana, fasilitas operasi,
telekomunikasi, listrik, dan sistem operasional serta mengidentifikasi
permasalahan yang ada di Daerah Operasi (DAOP) VII Madiun.
Tujuan dari penyusunan Laporan Umum ini adalah sebagai bahan acuan
dasar dalam pembuatan Kertas Kerja Wajib (KKW) dan juga memberikan
usulan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan tentang
perkeretaapian kepada Kementerian Perhubungan, PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) khususnya di Daerah Operasi (DAOP) VII Madiun,
Dinas Perhubungan dan pihak yang terkait dalam pengembangan
perkeretaapian. Tujuan dari Penulisan laporan umum ini adalah sebagai
berikut:

1. Memperoleh data sekunder dan data primer, yang nantinya akan


dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatur dan
merencanakan suatu sistem operasional angkutan kereta api di Daerah
Operasi (DAOP) VII Madiun.

2. Memperoleh data operasional angkutan kereta api di wilayah di Daerah


Operasi (DAOP) VII Madiun tentang karakteristik permintaan
(demand) dan penawaran (supply) jasa angkutan dari sarana dan
prasarana kereta api, pengoperasian, serta pola pergerakan di wilayah
di Daerah Operasi (DAOP) VII Madiun

3. Menganalisa, menyajikan data, mengidentifikasi, dan memecahkan


permasalahan-permasalahan yang menyangkut tentang operasional
angkutan kereta api di wilayah Daop 7 Madiun dengan
memprioritaskan permasalahan terbaru yang perlu mendapatkan
penanganan

4. Sebagai bahan acuan dasar dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib


(KKW) dan memberikan usulan serta bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan tentang perkeretaapian kepada Kementrian
Perhubungan, PT. Kereta Api (Persero) khususnya di Daerah Operasi
(DAOP) VII Madiun Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur, Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Madiun serta pihak
terkait dalam pengembangan perkeretaapian

5. Sarana evaluasi terhadap kemampuan praktikal Taruna/i sebagai


bahan yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan pada program
studi D III Manajemen Transportasi Perkeretaapian Politeknik
Transportasi Darat Indonesia - STTD.
C. RUANG LINGKUP
Wilayah studi TIM PKL Daop VII Madiun dibatasi pada lintas Madiun –
Kediri dengan jarak 97,508 km yang terdiri dari 14 stasiun yaitu Stasiun
Madiun, Stasiun Babadan, Stasiun Caruban , Stasiun Saradan, Stasiun
Bagor,Stasiun Nganjuk,Stasiun Sukomoro, Stasiun Baron, Stasiun
Kertosono, Stasiun Purwoasri, Stasiun Papar, Stasiun Minggiran, Stasiun
Susuhan dan Stasiun Kediri. Wilayah penelitian untuk bidang perencanaan
transportasi adalah Kota Madiun yang terbagi dalam 3 Kecamatan yaitu
Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Taman, dan Kecamatan Manguharjo.

D. METODE PENGUMPULAN DATA


Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan umum ini, maka kami
menggunakan metode pengumpulan data dan analisis sesuai dengan
bagan alir penyusunan laporan umum.
Adapun tahapan dan urutan proses penyusunan laporan umum disajikan
dalam Gambar I.1 sebagai berikut:
PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDE R SARANA DATA SEKUNDER PRASARANA DATA SEKUND ER OPERASI,

PETA - PETA UTAMA

PETA 1 PETA 2 JARINGAN JALAN PETA 3


PETA JARINGAN API PETA TATA GUN
JALAN KERETA A LAHAN

LAPORAN SEMENTARA
TEMUAN UTAMA DARI PETA 1-3
TEMUAN UTAMA DARI DATA SEKUNDER

RENCANASURVEIRINCIUNTUK RENCANASURVEIRINCIUNTUK RENCANASURVEIRINCIUNTUK

MENGHIMPUN PETA DAN DATA SURVEI MENGHIMPUN PETA DAN DATA SURVEI MENGHIMPUN PETA DAN DATA SURVEI

MENGANALISIS DATA
MENGANALISIS DATA MENGANALISIS DATA

LAPORAN TENTANG TEMUAN UTAMA LAPORAN TENTANG TEMUAN UTAMA LAPORAN TENTANG TEMUAN UTAMA

LAPUM PENDAHULUAN UNTUK SARANA LAPUMPENDAHULUANUNTUK LAPUM PENDAHULUAN UNTUK OPERASI

Gambar I. 1 Bagan Alir Penulisan Laporan Umum

Dalam penyusunan laporan umum ini, tim PKL Daerah Operasi VII Madiun
telah melakukan beberapa metode pengumpulan data, antara lain sebagai
berikut:
1. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dasar (sekunder)
yang berkaitan dengan masalah perkeretaapian khususnya di Daop 7
Madiun dari kantor dan UPT di Daop 7 Madiun, beberapa instansi
pemerintah maupun swasta, diantaranya sebagai berikut:
a. Bidang Prasarana Kereta Api Daop VII Madiun
1) Jalan, Jembatan dan Stasiun Kereta Api
a) Data aset jalan rel
b) Data kerusakan dan program perawatan Jalan rel
c) Gambar layout emplasement stasiun
d) Data pintu perlintasan
e) Daftar lengkung
f) Daftar wesel
g) Daftar tubuh ban labil
h) Data aset jembatan
2) Fasilitas Operasi Kereta Api
a) Peta wilayah resort sintelis
b) Peta pintu perlintasan
c) Gambar layout emplasement stasiun
d) Data IRJ
e) Rekap data sintelis
f) Data aset jaringan radio
g) Data aset peralatan aset telekomunikasi
h) Data aset train dispatching
i) Data aset di petak jalan
b. Bidang Operasi Kereta Api Daop VII Madiun
1) Daftar nama-nama stasiun
2) Data penjagaan PLH (Peristiwa Luar Biasa Hebat)
3) Data program dan realisasi pendapatan per stasiun
4) Data program dan realisasi pendapatan per kelas kereta api
5) Daftar pembatas kecepatan
6) Data waktu dan penyebab kelambatan kereta api
7) Okupansi penumpang kereta api
8) Jadwal operasi kereta api
9) Data kapasitas lintas menurut GAPEKA
10) Data frekuensi kereta api per hari
11) Daftar penomoran kereta api
c. Bidang Perencanaan Kereta Api Daop VII Madiun
1) BAPEDA dan BPS Kota Madiun
a) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Madiun
b) Kota Madiun Dalam Angka 2018
c) Peta Tata Guna Lahan (TGL)
d) Luas wilayah Kota Madiun
2) Dispendukcapil Kota Madiun
a) Jumlah penduduk Kota Madiun
b) Jumlah kecamatan di Kota Madiun
d. Bidang Keselamatan Daop VII
Madiun 1.) Data kecelakaan
2.) Data Perlintasan Sebidang
e. Bidang Sarana Kereta Daop 7 Madiun
1) Sarana penggerak perkeretaapian
a) Inventarisasi lokomotif
b) Jumlah tonase (berat kereta api yang ditarik)
c) Kilometer tempuh yang dicapai
d) Jam operasi yang dilakukan
e) BBM dan pelumas yang dikonsumsi
f) Program dan realisasi dan pemeliharaan lokomotif
g) Perawatan yang dilakukan dan hari perawatan
h) Kondisi lok SGO, TSGO, SO, dan TSO
i) Kerusakan/gangguan lokomotif
j) Dinasan lokomotif
k) Kemampuan lokomotif
2) Sarana pengangkut perkeretaapian
a) Inventarisasi data sarana pengangkut
b) Program dan realisasi perawatan kereta dan gerbong
c) Konsumsi daya (untuk pemakaian genset) pada rangkaian
kereta api
2. Metode Pengumpulan Data Primer
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui
pengamatan langsung atau survei di lapangan. Adapun survei yang
dilakukan yaitu:
a. Bidang Prasarana Kereta Api
1) Survey Jalan dan Jembatan Kereta Api
Survey ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan dan
jembatan kereta api di wilayah studi yang berkaitan dengan
kinerja pemakaian jalan kereta api yang bisa didapat langsung
di lapangan, dengan data sebagai sampel antara lain:
a) Jenis komponen jalan kereta api
b) Jenis dan masa pemeliharaan
c) Gambar emplasement dan jalur kereta api
d) Gambar jembatan baja, beton, dan bangunan hikmat kecil
e) Permasalahan yang sering dihadapi
f) Upaya pemecahan masalah
2) Survey Fasilitas Operasi Kereta Api
Survey ini dilakukan dengan cara membandingkan data
sekunder invetarisasi peralatan sintelis yang telah didapat
dengan data primer untuk sintelis berupa inventaris dengan
melihat kenyataan yang ada di lapangan dengan pengambilan
gambar.
Pengumpulan data secara langsung juga dilakukan dalam
bentuk wawancara dengan pegawai kantor dan resort Daop 7
Madiun untuk hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas operasi
kereta api, antara lain:
a) Permasalahan yang sering dihadapi
b) Bentuk penanganan terhadap gangguan sintelis

b. Bidang Operasional Kereta Api


1) Survey Statis
Survey ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang
diantaranya sebagai berikut:
a) Kedatangan dan keberangkatan kereta api
b) Kelambatan datang/berangkat kereta api
c) Waktu tungu kereta api di stasiun
d) Jarak perjalanan dan waktu tempuh kereta api
e) Jumlah kereta api yang beroperasi setiap hari

2) Survey Dinamis (On Train)


Survey ini dilakukan untuk mengetahui dan menghitung load
factor penumpang tiap kereta dalam satu rangkaian, waktu
perjalanan antar stasiun, kecepatan rata-rata pada lintas dan
tingkat perpindahan penumpang sebelum dan sesudah
menggunakan moda kereta api yang ditetapkan pada wilayah
studi.

c. Bidang Perencanaan Kereta Api


1) Survey Wawancara Penumpang di Stasiun (Station Interview)
Survey ini dilakukan dengan wawancara langsung atau kuisioner
untuk mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan perjalanan
yang dilakukan oleh penumpang kemudian dapat digunakan
sebagai bahan untuk meramalkan perjalanan yang akan datang
dengan menggunakan pilihan moda kereta api, serta berbagai
kritik dan saran dari pengguna jasa angkutan kereta api dalam
hal pelayanan terhadap fasilitas penumpang kereta api.

2) Survey Pencacahan Lalu Lintas Terklarifikasi (Traffic counting


survey)
Survey ini dilakukan untuk mengetahui kepadatan lalu lintas
harian rata-rata (LHR) pada jalan tersebut, mengetahui
keadaan jalan di sekitar stasiun jika kereta datang dengan
output memberikan kesimpulan tentang tingkat prosentase
kendaraan terbanyak yang digunakan para pengguna jalan dan
kesibukan lalu lintas pada saat kereta datang.

3) Survey Wawancara Rumah Tangga (Home Interview Survey)


Survey ini dilakukan untuk mengetahui pola perjalanan atau
pergerakan sebuah keluarga selama satu hari, mengetahui
penyebaran perjalanan yang dilakukan penduduk dari zona asal
ke zona tujuan, mengetahui jenis moda angkutan yang
digunakan dalam melakukan perjalanan, mengetahui tingkat
kepemilikan kendaraan tiap keluarga atau penduduk, dan
mengetahui ruas jalan atau rute yang digunakan dalam
melakukan perjalanan.

4) Survey Wawancara Penumpang di Bus


Survey ini dilakukan dengan wawancara langsung atau kuisoner
untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik
penumpang.

d. Bidang Sarana Kereta Api


1) Sarana Penggerak Kereta Api
Data primer yang berkaitan dengan kinerja sarana penggerak
yaitu dengan melihat secara langsung proses pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan beserta gangguan-gangguan yang
dihadapi. Data primer yang diperoleh antara lain:
a) Pengisian BBM di dipo
b) Jenis dan lama waktu pemeliharaan
c) KWH, MWH lokomotif diesel hidrolik
d) Jam operasi mesin untuk diesel hidrolik
2) Sarana Pengangkut Kereta Api
Data primer yang berkaitan dengan kinerja sarana pengangkut
yaitu dengan melihat secara langsung proses pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan beserta gangguan-gangguan yang
dihadapi. Data primer yang diperoleh yakni:
a) Jenis dan rangkaian kereta api
b) Realisasi dan pemeliharaan kereta dan gerbong
c) Jam operasi (untuk genset)
d) Jenis dan jumlah rangkaian kereta api
e) Jenis dan lama waktu pemeliharaan
f) Jam operasi mesin
3. Metode Kepustakaan
Metode ini berdasarkan dari literatur-literatur transportasi khususnya
bidang perkeretaapian, bahan-bahan kuliah, serta referensi-referensi
lain yang berhubungan dengan transportasi.

E. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang dilaksanakan oleh
TIM PKL Daerah Operasi VII Madiun lintas Madiun – Kediri dilaksanakan
kurang lebih selama 3 bulan. Terhitung mulai tanggal 16 Desember 2019
sampai dengan tanggal 10 Maret 2020.

F. BATASAN PENGERTIAN
1. Bidang Prasarana
a. Bidang prasarana Jalur KA, Jembatan, Bangunan, dan Stasiun KA
1) RUMAJA (Ruang Manfaat Jalur)
Adalah bidang tempat rel dan bidang di kiri dan kanannya yang
dipergunakan untuk konstruksi jalan rel serta penempatan
fasilitas operasional kereta api dan atau saluran air dan atau
perlengkapan lainnya.
2) RUMIJA (Ruang Milik Jalan)
Adalah terdiri dari RUMAJA beserta bidang tanah di kiri dan
kanannya yang dipergunakan untuk pengamanan konstruksi
jalan rel dan operasional sarana KA, batas antara RUMAJA
dengan RUMIJA diukur dari sisi terluar yaitu 6 meter
3) RUWASJA (Ruang Pengawasan Jalan)
Adalah diluar RUMIJA merupakan bidang tanah kiri dan
kanannya yang berfungsi sebagai pengamanan dan kelancaran
operasional KA, batas antara RUMIJA dan RUWASJA yaitu 9
meter dari sisi terluar RUMIJA. Dapat digunakan untuk
keperluan lain selama tidak mengganggu operasional KA.
4) Rel
Adalah tempat dimana kereta berjalan untuk menerima beban
dari roda dan mendistribusikan beban ini ke bantalan atau
tumpuan, mengarahkan roda ke arah lateral, gaya–gaya
horizontal melintang yang bekerja pada kepala rel disalurkan ke
dan didistribusikan pada bantalan dan tumpuan, menjadi
permukaan yang halus untuk dilewati dan dengan adhesinya
rel, mendistribusikan gaya–gaya percepatan dan pengereman,
sebagai penghantar arus listrik untuk persinyalan.
5) Sambungan Rel
Yaitu konstruksi yang mengikat dua ujung rel sedemikian rupa,
sehingga operasi KA tetap aman dan nyaman.
6) Penambat Rel
Yaitu satu komponen yang menambatkan rel pada bantalan
sedemikian rupa, sehingga kedudukan rel tetap kokoh dan tidak
bergeser.
7) Bantalan
Yaitu untuk memberi tumpuan dan tempat pemasangan kaki rel
dan penambat, menahan beban-beban rel dan menyalurkan
serata mungkin ke balas, menahan lebar sepur dan kemiringan
dan harus tahan terhadap pengaruh mekanis dan cuaca dalam
jangka waktu yang lama.
8) Balas
Yaitu hamparan granular material biasanya crushed stones,
gravels dan material lainnya yang memenuhi syarat, yang
diletakkan di bawah dan sekeliling bantalan rel.
9) Sistem Drainase
Yaitu sistem pengaliran pembuangan air di sepanjang jalan KA
yang bertujuan untuk mengalirkan air sehingga di sepanjang
jalan kereta api tidak terjadi penggenangan air.
10) Stasiun
Yaitu tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani
naik dan turun penumpang/ bongkar muat barang.
11) Jembatan Gelegar Dinding (Through Girder Bridge)
Yaitu jembatan dimana elevasi permukaan rel berada di dekat
bagian bawah dan kereta melintang.
12) Jembatan Gelegar Rasuk/Dek (Deck Girder Bridge)
Yaitu jembatan dimana bagian penahan komponen seluruhnya
berada di bawah jalan rel. Gelegar adalah komponen lentur
yang merupakan struktur atas utama dan menerima beban dari
balok memanjang.
13) Jembatan Rangka Dinding (Through Truss Bridge)
Yaitu jembatan berada dimana rangka berada di bawah rel
kereta. Rangka adalah struktur gabungan terdiri dari masing-
masing bagian yang disusun dan biasanya dengan pola segitiga
dan berfungsi dan berfungsi untuk mengalihkan beban kereta
sebagai struktur atas penahan utama.
14) Jembatan Rangka Rasuk/Dek (Through Deck Bridge)
Yaitu jembatan dimana kereta melintang langsung diantara
jembatan rangka. Rangka yaitu struktur gabungan yang terdiri
dari masing-masing bagian yang disusun dan biasanya
dihubungkan dengan pola segitiga dan berfungsi mengalihkan
beban kereta sebagai struktur atas penahan utama.
15) Emplasemen
Yaitu bagian dari stasiun yang cenderung untuk operasional KA
yang diatur untuk pengatur ruang bebas KA agar tidak
mengganggu perjalanan KA.
16) Dipo
Yaitu tempat penyimpanan/fasilitas parkir, pengatur KA sebelum
dan setelah beroperasi, reparasi dan perawatan KA.

b. Bidang Prasarana Fasilitas Operasi KA:


1) Sinyal (Signal)
Adalah berupa alat yang digunakan untuk menyampaikan
perintah bagi pengatur perjalanan kereta api berupa peragaan
dan atau warna.
2) Sinyal Mekanik
Adalah berupa alat yang digunakan untuk menyampaikan
perintah bagi pengatur perjalanan kereta api yang digerakkan
oleh handle (sistem penggerak) untuk mengarahkan sinyal atau
wesel.
3) Sinyal Elektrik
Adalah berupa alat/perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan perintah bagi pengatur perjalanan kereta api
yang digerakkan oleh motor listrik untuk mengarahkan wesel
dan meja pelayanan untuk memberikan berupa sinyal cahaya
dengan warna.
4) Tanda atau Semboyan
Adalah berupa isyarat yang berfungsi memberi peringatan atau
petunjuk kepada petugas yang mengendalikan perjalanan
sarana kereta api.
5) Track Circuit
Adalah untuk mengetahui letak kereta pada emplasemen
dengan prinsip short circuit melalui roda kereta pada petak
jalan tertentu, setiap petak jalan ini pada ujung-ujungnya
(disampung rel) dipasang isolasi.
6) Interlocking
Adalah suatu sistem pengujian yang berhubungan dengan
peralatan seperti mesin wesel/sinyal.
7) Peralatan Telekomunikasi
Adalah suatu alat informasi untuk warta kereta api yang
dilakukan antar stasiun, pusat pengendali dan masinis pada
pengoperasian kereta api di lintas.
8) TOKA (Telepon Otomatis Kereta Api)
Adalah pesawat telepon otomatis yang digunakan untuk
hubungan antar dinas/kantor/bagian perorangan dan pegawai
PT. KAI.
9) Telex (Tele Printer Exchange)
Adalah hubungan mesin jarak jauh digunakan sebagai pegganti
pesawat telegraf untuk mengirim atau menerima telegram,
maklumat dan sebagainya yang bersifat dinas, intern PT. KAI.
10) Faximile
Adalah mesin fotocopy jarak jauh. Cara memanggil pesawat
yang dituju dengan menekan/memutar nomor pesawat yang
bersangkutan. Faximile digunakan untuk mengirim/menerima
berita/instruksi/lain-lain, antar dinas yang harus segera
disampaikan (sebagai pengganti kurir), intern PT. KAI atau luar
PT. KAI.
11) HT (Handy Talky)
Adalah suatu pesawat radio kecil yang dapat digunakan untuk
mengirim (bicara) dan menerima (mendengar) pembicaraan
dengan sistem simplex (bicara/mendengar secara bergantian).
12) Pesawat Telepon Way Stasion (WS)
Adalah pesawat telepon radio yang digunakan untuk hubungan
stasiun dengan PK, melalui jaringan radio.
13) Pesawat PK (Pengendali KA/Trainsdipatcher)
Adalah pesawat telepon radio atau dapat dengan mikrofon
untuk komunikasi dengan stasiun/lokomotif.
14) Pesawat Telepon/Radio Lok
Adalah pesawat telepon radio yang ada di lokomotif, digunakan
untuk hubungan masinis dengan PK.
15) Pesawat Telepon Ladang
Adalah pesawat telepon yang dapat dipasang/disambungkan
dengan saluran pada petak jalan (antara stasiun dengan stasiun
terdekat).
16) Genta Penjaga
Yaitu lonceng/genta yang mempunyai 2 gong (satu bernada
tinggi, satunya bernada agak rendah). Genta ditempatkan pada
petak jalan yang ada pintu perlintasan KA dan dijaga oleh
petugas penjaga jalan lintas (PJL). Isyarat diberikan oleh
stasiun kanan/kiri, untuk memberikan kabel ke PJL tentang
lewatnya KA/lori.

2. Bidang Sarana
a. Bidang Sarana Penggerak
1) Lokomotif Diesel Hidrolik
Yaitu lokomotif yang menggunakan sistem transmisi hidrolik
yang tenaga utamanya digerakkan oleh motor diesel dan
tenaga tersebut disalurkan melalui hydrauilic tranveter
kemudian momen putar tersebut digunakan untuk memutar
roda.
2) Lokomotif Diesel Elektrik
Yaitu lokomotif yang tenaga utamanya dihasilkan oleh tenaga
diesel, digunakan untuk memutar atau menggerakkan main
generator (MG), yang dipasang langsung pada ujung poros
engkol motor diesel, sehigga menghasilkan tenaga listrik.
Tenaga listrik dari generator utama dialirkan ke motor traksi
melalui peralatan control, dan lain-lain. Momen putar motor
traksi selanjutnya dipergunakan untuk memutar roda penggerak
roda penggerak lokomotif.
b. Bidang Sarana Pengangkut
1) Kereta Penumpang
Yaitu kereta yang digunakan untuk mengangkut penumpang
yang dilengkapi fasilitas tempat duduk, rak/bagasi.
2) Gerbong
Yaitu sarana untuk mengangkut barang, baik barang cair,
padat, maupun barang lainnya yang bergerak di atas rel.
c. Bidang Sarana Pengangkut Khusus
1) MTT (Multi Tie Tempered)
Merupakan sarana khusus yang digunakan untuk perawatan
jalan rel dengan cara memecok balas.
2) Crane dan Sarana Penolong
adalah sarana kendaraan rel yang digunakan untuk
mengevakuasi kereta api yang mengalami anjlog, terguling dan
seterusnya.
3) Kereta Uji/Kereta Ukur
Adalah kereta yang dilengkapi dengan instrumen pengukuran
untuk menguji sarana kendaraan rel atau prasarana jalan rel
d. Bagian dari Sarana
1) Bogie
Yaitu satu konstruksi yang terdiri dari dua perangkat roda
(wheelset) atau lebih yang digabungkan oleh rangka yang
dilengkapi dengan sistem pemegasan, pengereman dengan
atau tanpa peralatan penggerak dan anti selip, serta secara
keseluruhan berfungsi sebagai pendukung rangka dasar dari
kendaraan.
2) Gandar
Yaitu perangkat roda yang terbuat dari baja pejal yang
berfungsi untuk dapat berjalannya sarana pada jalan rel.
3) Coupler (Alat Perangkai)
Yaitu alat untuk menggabungkan sarana pengangkut atau
sarana penggerak yang satu dengan yang lainnya ataupun
antara sarana penggerak dengan sarana pengangkut.
4) Generator
Yaitu sala satu jenis mesin listrik yang ada apabila
digerakkan/diputar yang dapat menimbulkan/menghasilkan
gaya gerak listrik.
5) Generator Set (Genset)
Yaitu seperangkat pesawat pembangkit tenaga listrik yang
merupakan gabungan/pasangan antara mesin penggerak
dengan mesin kerja (generator).
6) Motor Diesel
Adalah sebuah perangkat yang mengubah energi kalor (panas)
menjadi energi mekanik.

3. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan


a. GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api)
Adalah suatu peraturan perjalanan kereta api yang melukiskan
diagram waktu ruang bagi setiap perjalanan kereta api.
b. MALKA (Maklumat Perjalanan Kereta Api)
Adalah ketetapan perjalanan KA yang belum tergambar dalam
GAPEKA, masa berlakunya minimal satu bulan dan paling lama
sampai dengan masa berakhirnya GAPEKA tersebut.
c. TEM (Telegram Maklumat Perjalanan Kereta Api)
Adalah ketetapan perjalanan kereta api yang belum tergambar
dalam GAPEKA, masa berlakunya minimal satu hari dan paling lama
satu bulan takwin.
d. Urusan Langsir
Adalah pekerjaan menyusun rangkaian kereta api yang akan
berangkat atau memisahkan rangkaian kereta api yang akan
datang, demikian juga memindahkan kereta, gerbong dan jenis
materiil lain di emplasemen atau jalur simpang.
e. PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta api)
Adalah petugas yang melakukan koordinasi untuk mengatur dan
mengawasi urusan perjalanan kereta api di wilayah stasiun sendiri.
f. PPKT (Pengendali Perjalanan Kereta Api Terpusat)
Adalah petugas di kantor PKT yang diserahi tugas melakukan dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan perjalanan kereta api
dan urusan langsir dengan menggunakan peralatan pengendali
terpusat di kantor PKT dalam lintas wilayah pengendalian.
g. PAP (Pengawas Peron)
Adalah petugas di stasiun sebagai pembantu PPKT pada saat
stasiun tersebut pengendalinya dilaksanakan oleh PPKT atau
sebagai
pembantu PPKA pada stasiun tersebut pengendaliannya
dilaksanakan oleh PPKA, untuk melaksanakan urusan perjalanan
kereta api di wilayah stasiun.
h. Masinis
Adalah seorang pegawai yang diserahi tugas untuk mengemudikan
lokomotif, bertanggungjawab atas perjalanan kereta api yang
dikemudikannya.
i. Kondektur
Adalah seorang pegawai yang diserahi tugas untuk melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan urusan perjalanan kereta api,
sebagai pimpinan dan berkuasa atas kereta api dan urusan langsir
pada kereta api yang disertainya.
j. Motoris
Adalah petugas yang diserahi tugas untuk mengemudikan dresin,
lori motor dan sejenisnya.
k. Jalur Raya
Adalah bagian jalan kereta api yang terdiri dari satu atau beberapa
lintas yang dipergunakan untuk lalu lintas perjalanan kereta api.
l. Jalur Cabang
Adalah jalan kereta api baik di wilayah stasiun maupun di jalan
bebas yang dipergunakan untuk lalu lintas perjalanan kereta api
dengan kecepatan maksimum 30 km/jam, kecuali bila ditentukan
lain.
m. Lintas
Adalah bagian jalan kereta api yang terdiri dari rangkaian beberapa
petak jalan atau terdiri dari beberapa rangkaian wilayah stasiun
dan jalan bebas atau terdiri dari rangkaian beberapa petak blok.
n. Petak Jalan
Adalah bagian jalan KA yang berada diantara as dua stasiun
berdekatan.
o. Jalan Beas
Adalah bagian jalan KA yang dibatasi dua sinyal masuk dua stasiun
bersebelahan.
p. Wilayah Stasiun
Adalah bagian jalan KA yang dibatasi dua sinyal utama di stasiun
sendiri.
q. Jalur Kereta Api
Adalah bagian jalan KA di stasiun untuk menerima,
memberangkatkan atau melayani kereta api langsung.
r. Alur Utama
Adalah jalur kereta api untuk menerima, memberangkatkan atau
melayani kereta api langsung tanpa harus mengurangi bagi kereta
api yang akan melewatinya kecuali di stasiun persimpangan.
s. Petak Blok
Adalah bagian jalan KA yang dibatasi dua sinyal utama berurutan
sesuai arah blok, bila tidak ada sinyal keluar maka batasnya adalah
wesel akhir/ujung.
t. Marka
Adalah suatu semboyan yang tetap dipasang di dekat jalan rel
sebagai tanda, batas/pembeda.
u. Meja Pelayanan
Adalah perlengkapan di stasiun yang terdiri dari meja atau
perangkat/DU (Layar monitor) untuk menampilkan gambar
emplasemen stasiun tersebut yang dapat menunjukkan keberadaan
kereta api.
v. Kunci Jamin
Adalah baik berupa fisik maupun elektronik digital yang dikuasai
oleh PPKT/PPKA untuk mengizinkan melayani wesel tangan.

4. Bidang Keselamatan
a. Perlintasan Sebidang
Perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan.
b. Pintu Perlintasan Kereta
Alat untuk mengamankan jalannya kereta api. Pintu perlintasan
sendiri terbagi dari pintu perlintasan resmi dijaga, pintu perlintasan
resmi tidak dijaga dan pintu perlintasan liar.
c. Rambu
Adalah salah satu dari perlengkapan jalan berupa lambang, huruf,
angka, kalimat dan/atau perpaduan diantaranya sebagai
peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
d. PL (Peristiwa Luar Biasa Tidak Hebat)
Adalah kejadian dari keadaan yang menyebabkan tertib perjalaan
kereta api menyimpang dari peraturan perjalanan, namun tidak
menimbulkan kecelakan.
e. PLH (Peristiwa Luar Biasa Hebat)
Adalah kecelakan kereta api yang mengakibatkan orang tewas,
luka parah atau menimbulkan kekusutan hebat.

5. Bidang Perencanaan
a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota,
yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi
tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana
struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota,
penetapan kawasan strategis kota, arahan permanfaatan ruang
wilayah kota.
b. Tata Guna Lahan (Land Use)
Suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan dalam suatu
kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan
fungsi-fungsi tertentu, misalnya fungsi pemukiman, perdagangan,
indusri dan lain-lain. Transportasi dan tata guna lahan
berhubungan sangat erat, sehingga biasanya dianggap membentuk
satu land use transport system. Agar tata guna lahan dapat
terwujud dengan baik maka kebutuhan transportasinya harus
terpenuhi dengan baik.
c. Pusat Kegiatan Kota (Central Business District)
Adalah daerah pusat kegiatan yang merupakan pusat perdagangan,
pusat pertokoan, pusat perkantoran yang menimbulkan tarikan
perjalanan.
d. Zona
Adalah suatu kawasan dalam wilayah studi lalu lintas yang
dianggap mempunyai karakteristik yang homogen, baik dalam tata
guna lahan maupun pergerakannya.
e. Zona Dalam (Internal Zone)
Adalah zona-zona yang ada di dalam daerah studi.
f. Zona Luar (External Zone)
Adalah zona - zona yang ada di luar daerah studi
g. Aksesibilitas
Adalah ukuran kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan
berinteraksi satu sama lain dan “mudah” atau “susahnya” lokasi
tersebut dicapai melalui sistem transportasi.
h. Daerah Pusat Zona (Centroid)
Adalah titik semu pada suatu zona yang dapat menggambarkan
lokasi dan tujuan keseluruhan penjalanan pada zona yang
bersangkutan. Titik pusat zona ditempatkan pada lokasi - lokasi
yang memiliki bangkitan dan tarikan perjalanan tertinggi pada
masing – masing zona.

G. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan umum ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup
penulisan, metode pengumpulan data, waktu pelaksanaan,
istilah dan pengertian dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH OPERASI (DAOP) 7 MADIUN


Berisikan gambaran umum, struktur organisasi, kondisi
geografis, kondisi demografi, kondisi sosial, dan daerah
pengembangan transportasi kereta api.

BAB III PROFIL DAN KINERJA BIDANG PRASARANA


PERKERETAAPIAN
Berisi profil dan kinerja bidang jalan dan jembatan dan fasilitas
penunjang operasi kereta api, pengumpulan data baik sekunder
maupun primer, analisa data, perengkingan masalah dan
identifikasi masalah.

BAB IV PROFIL DAN KINERJA BIDANG SARANA


PEREKERETAAPIAN

Berisi profil dan kinerja bidang sarana pengangkut dan kinerja


bidang sarana penggerak diantaranya kondisi angkutan kereta
api, survey-survey mengenai sarana kereta api, pengolahan
data survey, peningkatan pelayanan angkutan kereta api, dan
identifikasi permasalahan angkutan kereta api dan sarana
penggerak kereta api.

BAB V PROFIL KINERJA BIDANG OPERASIONAL DAN


PERENCANAAN PERKERETAAPIAN
Berisi profil dan kinerja bidang operasi dan perencanaan yang
meliputi gambaran umum, pengumpulan data, persiapan dan
pelaksanaan survey, survey naik turun penumpang, kebocoran
penumpang, kelambatan kereta api, beserta analisis dan
identifikasi permasalahannya, selanjutnya survey asal tujuan
serta analisis data model bangkitan perjalanan, pemilihan moda
dan maksud perjalanan.

BABVI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERKERETAAPIAN


Berisi tentang pertama, manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM), yang meliputi latar belakang, jumlah karyawan,
pengumpulan data, analisa dan pembahasannya.
BAB VII PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran untuk bidang prasarana,


sarana, operasi, perencanaan dan sumber daya manusia
perkeretaapian.

Anda mungkin juga menyukai