Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PERON STASIUN TARIK PADA PROYEK

PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS SEPANJANG-


MOJOKERTO
Annasthasya Noor Asyifa1, Nico Djajasinga2, Siti Umiyati3
Program Studi Manajemen Transportasi Perkeretaapian
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD
Kementrian Perhubungan
Email: anoorasyifa@gmail.com

Abstract
This research to find out the platform planning in Tarik Station for development project double track Sepanjang
Mojokerto. Because old platforms in Tarik Station has some equipment flaws and requires planning in regulating the
movement of passenger flows. So, writer resarched platform planning adjusted to platform technical requirements
contained in PM 29 tahun 2011 and placement of platform tailored to Detail Engineering Desain (DED). This is to
correct deficiencies in the existing and planning platforms in the context of double track development. This research
method uses analysis existing platform condition and Level of Sevice, forecasting method total passengers for the next
years by arithmetic and passenger movement flow for Detail Engineering Desain (DED) building layout station.
Results of analysis and research it is known that suitable width of platform Tarik Stations for double track are 2
meters for side platform and 4 meters for island platform. While the length of the platform is 140.7 meters. The flow
of passenger movement is facilitated by an exit that is different from the entrance. So that there is a separation of the
flow of passengers who will go to the platform and passengers who will leave the station.
Keywords: Planning, Platform, forecasting, Level of Service
Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui perencanaan peron Stasiun Tarik pada proyek pembangunan jalur ganda lintas
Sepanjang-Mojokerto. Karena pada peron eksisting di Stasiun Tarik ada beberapa kekurangan dalam perlengkapan
peron dan memerlukan perencanaan dalam mengatur pergerakan arus penumpang. Oleh sebab itu peneliti
menggunakan perencanaan peron yang disesuaikan dengan dengan persyaratan teknis peron yang terdapat pada PM
29 tahun 2011 dengan penempatan peron yang disesuaikan dengan Detail Engineering Desain (DED). Hal ini untuk
memperbaiki kekurangan pada peron eksisting dan perencanaan ini dalam rangka pembangunan jalur ganda.
Penelitian ini menggunakan analisis kondisi dan Level of Service pada peron eksisting, peramalan jumlah penumpang
untuk lima tahun yang akan datang menggunakan metode aritmatika serta analisis pergerakan alur penumpang
berdasarkan dengan Detail Engineering Desain (DED) denah Stasiun Tarik. Hasil analisis dari penelitian ini diketahui
lebar peron Stasiun Tarik untuk proyek pembangunan jalur ganda sebesar 2 meter untuk letak peron tepi jalur dan 4
meter untuk letak peron diantara dua jalur atau peron pulau. Sedangkan untuk panjang peron adalah 140,7 meter.
Pergerakan arus penumpang untuk pembangunan jalur ganda sudah difasilitasi dengan pintu keluar yang berbeda
dengan pintu masuk. Sehingga terjadi pemisahan arus penumpang yang akan menuju peron dan penumpang yang akan
keluar stasiun.
Kata Kunci: Perncanaan, Peron, Peramalan, Level of Service

PENDAHULUAN meningkatnya kapasitas prasarana


transportasi kereta api diwilayah Balai
Menurut Peraturan Presiden Nomor 109 Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian
tahun 2020 salah satu Proyek Strategis Timur. Dengan Indikator Kinerja Kegiatan
Nasional yaitu membangun double track (IKK) yaitu pembangunan jalur kereta api
jawa selatan. Balai Teknik Perkeretaapian baru termasuk jalur ganda dan reaktivasi
Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur yang selesai. Salah satunya yaitu
mewujudkannya dalam bentuk Rencana pembangunan jalur ganda Sepanjang –
Strategis. Salah satu Rencana Strategis Balai Mojokerto.
Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa
Bagian Timur tahun 2020-2024 yaitu
Saat ini proses pembangunan jalur ganda METODE
pada KM 23+000 sampai dengan KM
56+000 lintas Sepanjang – Mojokerto dengan A. Lokasi dan waktu penelelitian
panjang lintas sekitar 33 km. Pada proyek Lokasi penelitian ini berada pada
pembangunan jalur ganda lintas Sepanjang- wilayah kerja Balai Teknik
Mojokerto melewati beberapa stasiun salah Perkeretaapian Wilayah I Jawa Bagian
satunya stasiun Tarik. Berdasarkan buku Timur dengan lintas Wonokromo-Tarik-
Peraturan Stasiun (PD. 22 Jilid I Pasal 3 ayat Mojokerto-Jombang. Lokasi penelitian
1) Stasiun Tarik (TRK) merupakan stasiun ini terpusat pada Stasiun Tarik. Waktu
kereta api yang terletak di Tarik, Sidoarjo. penelitian dilakukan setelah
Stasiun yang terletak di ketinggian +16 m ini melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
berada di Daerah Operasi VIII Surabaya dan dan Magang yang terhitung selama 3,5
berlokasi paling barat di Kabupaten Sidoarjo. bulan dari mulai 1 Maret 2021 – 18 Juni
Stasiun ini memiliki 5 jalur dengan, jalur 2 2021 dengan bimbingan penulisan
digunakan sebagai sepur lurus, jalur 1 dan Kertas Kerja Wajib dilakukan pada
jalur 3 menjadi jalur persilangan, dan jalur 4 tanggal 21 Juli 2021 – 5 Agustus 2021.
merupakan jalur menuju Sidoarjo. B. Tehnik Pengumpulan data
Sedangkan jalur 5 dijadikan jalur darurat. Tehnik pengumpulan data pada
penelitian menggunakan data primer dan
Akibat perubahan dari jalur tunggal data sekunder. Data primer yang
menjadi jalur ganda menyebabkan perubahan diperoleh pada penelitian ini antara lain:
pada layout emplasemen stasiun Tarik. 1. Data kondisi peron eksisting di
Perubahan tersebut menyebabkan perubahan Stasiun Tarik
pada perencanaan peron. Peron stasiun kereta 2. Data jumlah penumpang pada jam
dibuat berdasarkan perencanaan yang telah sibuk di Stasiun.
dikaji, tidak semua peron memiliki ukuran 3. Data survei periode puncak jumlah
dan luas yang sama, tergantung dari jenis penumpang stasiun Tarik
stasiun, operasi kereta dan kapasitas
penumpang harian. Berdasarkan survey yang Sedangkan data sekunder pada
telah dilakukan dan sesuai Permenhub penelitian ini diperoleh dari instansi-
Nomor 29 Tahun 2011 tentang Persyaratan instansi terkait sebagai berikut :
Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api 1. Data Kabupaten Sidoarjo Dalam
menyatakan bahwa panjang peron sesuai Angka 2021
dengan rangkaian terpanjang kereta Data Kependudukan Kabupaten
penumpang yang beroperasi dan lebar peron Sidoarjo diperoleh dari instansi terkai,
berdasarkan jumlah penumpang. dalam hal ini diperoleh dari Badan
Perencanaan peron ini dilakukan untuk Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo.
mengetahui arus pergerakan penumpang dan 2. Data Jumlah Penumpang di Stasiun
kapasitas penumpang harian yang dapat Tarik
ditampung oleh peron. Data jumlah penumpang di stasiun
Tarik dalam beberapa tahun terakhir
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui guna mengetahui tingkat kenaikan
perencanaan peron pada stasiun Tarik yang jumlah penumpang, data ini diperoleh
disesuaikan dengan Detail Engineering dari Stasiun Tarik
Desain (DED) layout emplasemen, 3. Buku Stasiun Tarik
berdasarkan forecasting 5 tahun kedepan dan Buku ini berisi tentang data Stasiun
arus pergerakan penumpang yang Tarik yang meliputi situasi stasiun,
disesuaikan dengan Detail Engineering fasilitas-fasilitas untuk angkutan
Desain (DED) denah Stasiun Tarik. penumpang, barang dan bagasi,
fasilitas yang ada di emplasemen,
bangunan, personalia, urusan operasi
kereta, susunan alat-alat pengamanan stasiun, kapasitas peron yang
dan lain-lain. Buku ini diperoleh dari disesuaikan dengan jumlah
Stasiun Tarik. penumpang dan membandingkan
4. Data Jalur-Jalur yang dilalui di dengan Peraturan Menteri Nomor 29
Stasiun Tarik Tahun 2011 tentang Persyaratan
Data ini berisi jalur-jalur yang akan Teknis Bangunan Stasiun guna untuk
dilalui kereta di Stasiun Tarik yang memperoleh data yang akurat dan
sudah disesuaikan dengan jadwal di relevan.
GAPEKA 2021. Data ini diperoleh Metode Level of Service ini
dari Staiun Tarik. digunakan untuk mengetahui tingkat
5. Data Detail Engineering Design kualitas pelayanan pada fasilitas
(DED) Layout Emplasemen Eksisting penumpang khusunya peron eksisting
Stasiun Tarik guna untuk mengetahui faktor
Data ini berisi tentang gambar Detail kenyamanan penumpang dan kondisi
Engineering Design (DED) layout kebutuhan pada peron.
emplasemen Stasiun Tarik. Data ini 2. Analisis Peramalan Jumlah
diperoleh dari Balai Teknik Penumpang dalam 5 Tahun Kedepan
Perkeretaapian Wilayah I Jawa Peramalan terhadap Jumlah
Bagian Timur. Penumpang pada angkutan kereta api
6. Data Layout Emplasemen Eksisting di Stasiun Tarik, hal ini dilakukan
Stasiun Tarik untuk mengetahui pertumbuhan
Data ini berisi tentang gambar layout jumlah penumpang selama 5 (lima)
eksisting emplasemen Stasiun Tarik. tahun kedepan yaitu tahun 2022
Data ini diperoleh dari Balai Teknik sampai dengan tahun 2026 dan hal ini
Perkeretaapian Wilayah I Jawa untuk mengetahui pengaruh jumlah
Bagian Timur. pertumbuhan jumlah penumpang
7. Data Detail Engineering Design terhadap perencanaan kapasitas peron
(DED)denah Stasiun Tarik. di Stasiun Tarik.
Data ini berisi tentang gambar Detail 3. Analisis Kebutuhan Peron
Engineering Design (DED) denah Analisis kebutuhan peron ini untuk
Stasiun Tarik. Data ini diperoleh dari mengetahui perencanaan lebar peron,
Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah tinggi peron dan panjang peron yang
I Jawa Bagian Timur. disesuaikan dengan Peraturan
8. Data Layout Emplasemen Eksisting Menteri tahun 29 tahun 2011 dan
Stasiun Tarik pertumbuhan jumlah penumpang
Data ini berisi tentang gambar layout pada masa yang akan datang.
eksisting denah Stasiun Tarik. Data 4. Analisis Pergerakan Penumpang
ini diperoleh dari Stasiun Tarik Analisis ini membahas pergerakan
penumpang dengan melihat denah
C. Metode analisis Data eksisting stasiun Tarik dan perubahan
Analisi yang digunakan pada penelitian denah stasiun Tarik karena
ini yaitu: pembangunan jalur ganda Sepanjang-
1. Analisis Kondisi dan Level of Service Mojokerto
Peron Eksisting
Analisis kondisi eksisting digunakan
untuk mengetahui permasalahan HASIL DAN PEMBAHASAN
kondisi eksisting pada peron yang A. Analisis Kondisi dan Level of Service
menyangkut hal-hal yang berkaitan Peron Eksisting
dengan lebar peron, tinggi peron, Kondisi awal peron eksisiting stasiun
panjang peron yang terdapat pada Tarik diketahui ada beberapa
persyaratan yang tidak sesuai dengan
PM 29 Tahun 2011, berikut hasil survei
yang diperoleh:
Tabel 1. Survei Kondisi Peron Eksisting
No Aspek Peron 1 Peron 2 Peron 3
1. Letak Antara Antara Antara
Gambar 1. Layout emplasemen eksisting Stasiun
Peron Bangunan Jalur 1 Jalur 4 Tarik
Stasiun dan Jalur dan Jalur Sumber: BTP Jatim, 2021
dan Jalur 2 5 Dari gambar diatas diketahui pada
1 (island (island layout eksisting, Stasiun Tarik memiliki
(side platform) platform) 5 jalur dengan jalur 2 digunakan sebagai
platform)
2. Jenis Peron Peron Peron
sepur lurus, jalur 1 dan jalur 3 menjadi
Peron rendah sedang Tinggi jalur persilangan, dan jalur 4 merupakan
3.
Panjang
30 meter
160 108 jalur menuju Sidoarjo. Sedangkan jalur 5
Peron meter meter dijadikan jalur darurat. Jalur 1,2 dan 3
Lebar
4.
Peron
200 cm 540 cm 270 cm untuk kereta dari arah Surabaya menuju
Terdapat Mojokerto atau sebaliknya. Sedangkan
5. lampu pada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada untuk jalur 4 dan 5 untuk kereta dari arah
peron Sidoarjo menuju Mojokerto atau
Terdapat
sebaliknya.
Papan
6. Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Peron yang terdapat pada
Petunjuk
jalur emplasemen ini, ada 3 peron. dengan
Terdapat peron 1 dan 2 untuk melayani
papan
7. Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada penumpang kereta
petunjuk
arah Dengan mengetahui luas peron dan
Terdapat panjang peron maka dapat diketahui
8. batas aman Ada Ada Ada tingkat pelayanan pada peron dengan
peron
menggunakan Level of Service. Hal ini
Terdapat
9.
Kanopi
Tidak Ada Tidak Ada Ada dengan memperhitungkan jumlah
Lantai tidak penumpang pada saat jam sibuk.
10.
menggunak
Sesuai Sesuai
Tidak Dibawah ini merupakan hasil survei
an material Sesuai jumlah penumpang pada saat jam sibuk:
licin
Tabel V.2 Jumlah rata-rata penumpang pada saat
Sumber: Hasil Analisis, 2021 jam sibuk
NO DURASI SENIN SABTU MINGGU
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui WAKTU
kondisi peron eksisting yang belum 1 06.00-07.00 42 22 20
memenuhi kesesuaian perlengkapan 2 07.00-08.00 3 5 3
peron diantaranya lampu, papan 3 08.00-09.00 24 37 21
petunjuk jalur, papan petunjuk arah dan 4 09.00-10.00 17 15 12
5 10.00-11.00 34 28 27
batas aman peron. 6 11.00-12.00 4 3 5
7 12.00-13.00 13 11 15
Berdasarkan gambar layout emplasemen
8. 13.00-14.00 15 13 10
eksisting Stasiun Tarik yang berasal dari 9. 14.00-15.00 11 45 55
Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I 163 179 168
Jumlah
Jawa Bagian Timur. Berikut ini 510
merupakan Layout emplasemen Rata-rata jumlah
Penumpang pada
eksisting Stasiun Tarik: jam sibuk 170
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Dengan mengetahui lebar dan


panjang peron eksisting maka dapat
mengetahui luas setiap peron eksisting pandemi. Sehingga untuk meramalkan
dan berguna untuk mengetahui berapa jumlah penumpang pada kedepannya
Level of Service pada setiap peron pada tahun 2020 jumlah penumpang
eksisting. Maka Level of Service pada yang dikalikan dua dengan asumsi jika
setiap peron eksisting stasiun Tarik tidak terjadi pandemi kemungkinan
adalah sebagai berikut: besar jumlah penumpang pada tahun
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑛 𝐸𝑘𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔
2020 akan mengalami peningkatan
𝐿𝑂𝑆 = menjadi 100%. Karena Peron merupakan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘
proyek jangka panjang maka data jumlah
Tabel 3. Hasil analisis Level of Service pada penumpang yang digunakan adalah data
peron eksisting stasiun Tarik jumlah penumpang pada tahun 2020
PANJANG LEBAR LUAS LOS
PERON
(m) (m) (m2) (m2/pnp)
yang sudah dikalikan 2.
Peron 1 30 2 60 0,3 (LOS F) Tabel 4. Volume penumpang di Stasiun Tarik
Peron 2 160 5,4 864 5 (LOS A) pada tahun 2016-2020
Peron 3 108 2,7 291 1,7 (LOS C) PERTUMBUHAN
Sumber: Hasil Analisis,2021 JUMLAH
TAHUN PENUMPANG
PENUMPANG
PENUMPANG PROSENTASE
Dari hasil perhitungan Level of 2016 76.440
Service pada setiap peron menunjukkan 2017 79.656 32.16 4%
2018 88.145 84.89 11%
Peron 1 memiliki LOS F dengan 2019 92.621 44.76 5%
pengertian semua penumpang antri 2020 116.208 23.587 25%
dalam keadaan berdiri sehingga terjadi JUMLAH 453070,0 39.768 45%
kontak fisik secara langsung antar orang. Sumber: Stasiun Tarik,2021
Kerapatan dirasakan tidak nyaman, tidak
ada pergerakan dalam antrian. Peron 2 Untuk menentukan pilihan rumus
memiliki LOS A hal ini menunjukkan proyeksi jumlah penumpang yang akan
penumpang antri dengan berdiri tanpa digunakan dengan hasil perhitungan
ada gangguan satu sama lain, sirkulasi yang paling mendekati kebenaran dan
arus penumpang bebas tanpa ada dilakukan analisis dengan cara
gangguan. Peron 3 memiliki LOS C hal menghitung standar deviasi dan memilih
ini menunjukkan bahwa penumpang metode yang tepat untuk menghitung
antri dalam keadaan berdiri dan ada proyeksi jumlah penumpang 5 tahun
pembatasan sirkulasi sehingga mendatang.
memungkinkan adanya gangguan Tabel 5. Hasil Perhitungan Metode Aritmatika,
antrian antar penumpang, tetapi masih Least Square dan Geometri
ada faktor kenyamanan. JUMLAH
HASIL PERHITUNGAN
PNP
B. Analisis Peramalan Jumlah Penumpang TAHUN
PER ARITMATI LEAST GEOM
dalam 5 Tahun Kedepan TAHUN C SQUARE ETRIC
2016
76.440
Dalam melakukan perhitungan 76440 99864,1 76440
digunakan data jumlah penumpang dari 2017 94.88
79.656
89598 109114,2 8
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. 2018 125.0
Dalam mengitung peramalan tingkat 88.145
108029 118364,3 79
pertumbuhan penumpang pada masa 2019
92.621
156.5
yang akan datang dihitung dengan 122447 127614,4 63
2020 233.9
menggunakan dasar jumlah penumpang 116.208
155976 136864,5 96
pada tahun sebelumnya. JUMLAH 686.9
453.070 552490 591.822 66
Data yang diambil merupakan data 0,869
penumpang tahun 2016-2020, dengan 0,9624003 0,9450340 39124
catatan pada tahun 2020 sedang terjadi 7 3 6
R 0,9810200 0,932 2022 175.860 489 Hasil Prediksi
6 0,97213 41
2023 185.802 517 Hasil Prediksi
STD 93.55
39.768 55.500 8 2024 195.744 544 Hasil Prediksi
Sumber: Hasil Analisis,2021 2025 Hasil Prediksi
205.686 572
Sumber: Hasil Analisis, 2021
Dengan adanya nilai korelasi (r) Dari tabel peramalan penumpang
dan nilai standar deviasi (SD) dari ketiga tersebut, dapat diketahui bahwa
metode diatas, metode proyeksi yang volume penumpang semakin
dipilih adalah metode proyeksi dengan bertambah setiap tahunnya.
nilai standar deviasi paling rendah dan Berdasarkan hasil perhitungan
koefisien korelasi paling besar. Oleh peramalan diatas diketahui
karena itu metode yang dipilih adalah pertumbuhan penumpang pada Stasiun
metode Aritmatika. Tarik akan terus bertambah hingga
Selanjutnya perhitungan peramalan tahun 2025 dapat mencapai 205.686
jumlah penumpang 5 tahun yang akan penumpang.
datang dapat dihitung menggunakan
metode Aritmatika sebagai berikut:
C. Analisis Kebutuhan Peron
Ka =
(𝑃𝑛 − 𝑃0) 1. Panjang Peron
(𝑇𝑛 − 𝑇0) Berdasarkan Peraturan menteri
Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011,
Pn = Po + Ka (Tn-To) panjang peron disesuaikan dengan
rangkaian terpanjang kereta api
penumpang yang beroperasi. Sarana
Keterangan : yang berhenti di Stasiun Tarik adalah
Ka : Kenaikan rata-rata Kereta Dhoho, Kereta Jenggala dan
penumpang per tahun (pnp/tahun) Kereta Ekonomi Lokal Surabaya-
Pn : Jumlah penumpang pada Kertosono. Dan rangkaian terpanjang
tahun ke -n (pnp) yang berhenti di Stasiun Tarik adalah
Po : jumlah penumpang pada Kereta Dhoho. Berikut merupakan
awal tahun (pnp) analisis perhitungan panjang peron
Tn : tahun ke-n berdasarkan panjang kereta:
To : tahun awal Panjang lokomotif = 15,21 m
Berikut merupakan hasil analisis Panjang Kereta = 20,92 m
peramalan jumlah penumpang pada Stanformasi KA =6
tahun 2021-2025. Panjang Peron = 15,21+ (20,92
Tabel 6. Hasil Perhitungan Peramalan Jumlah x 6) = 140,7 m
Penumpang pada Tahun 2021-2025 2. Lebar Peron
JUMLAH Untuk menghitung kebutuhan
JUMLAH
PENUMPAN lebar peron berdasarkan pada
TAHU PENUMPANG
G KETERANGAN
N Peraturan Menteri Perhubungan
RATA-RATA
PER TAHUN
PER HARI
Nomor 29 Tahun 2011 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun
2016 76.440 209 Data Sekunder
Kereta Api dapat dihitung
2017 79.656 Data Sekunder
218 menggunakan rumus sebagai berikut:
2018 88.145 241 Data Sekunder
0,64𝑚2 / 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑉 𝑥 𝐿𝐹
2019 92.621 254 Data Sekunder 𝑏= 𝐿
2020 116.208 318 Data Sekunder
2021 Hasil Prediksi 0,64𝑚2 / 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑥 572 𝑥 0,8
165.918 461 𝑏=
140,7 𝑚
b=2m Jawa Bagian Timur menyebutkan
bahwa stasiun Tarik akan mengalami
peningkatan peron menjadi peron
Menurut Mufassirin, dkk (2020), tinggi.
untuk peron tipe diantara dua jalur,
lebar peron dapat dikalikan dengan 2. D. Analisis Pergerakan Penumpang
Berikut perhitungan peron dianatara
dua jalur: Dengan memperkirakan
b=2mx2=4m pertumbuhan jumlah penumpang pada
masa yang akan datang diperlukan
Sesuai dengan perhitungan lebar kemudahan untuk keluar dan masuk
peron diatas, berikut ini gambar Detail stasun. Mobilitas penumpang ini
Engineering Design (DED) emplasemen
menjadi salah satu pertimbangan dalam
Stasiun Tarik untuk proyek jalur ganda:
merencanakan peron yang memberikan
rasa aman dan nyaman. Berikut ini
gambar rancangan denah Stasiun Tarik
beserta alur pergerakan penumpang:

Gambar 2. Detail Engineering Design


(DED) Layout emplasemen eksisting Stasiun
Tarik
Sumber: BTP Jatim, 2021
Berdasarkan gambar Detail
Engineering Design (DED) Layout
emplasemen Stasiun Tarik dan
perhitungan lebar peron berdasarkan
banyaknya jumlah perkiraan
pertumbuhan (forecasting) rata-rata Gambar 3. Alur Pergerakan Penumpang pada
penumpang per jam tahun 2025 di Rencana denah Stasiun Tarik
Stasiun Tarik maka dibutuhkan lebar Sumber: Hasil Analisis, 2021
peron dengan tipe di tepi jalur (side
platform) yaitu peron 1 sebesar 2 Dari gambar diatas dapat dilihat arus
meter dan untuk lebar peron dengan pergerakan penumpang dengan
tipe diantara jalur (island platform) keterangan sebagai berikut :
yaitu 4 meter. Sedangkan sesuai = Alur penumpang masuk
dengan Detail Engineering Design
(DED) Layout emplasemen Stasiun = Alur penumpang keluar
Tarik peron 3 akan dihilangkan. Untuk melancarkan pergerakan
penumpang menuju dan meninggalkan
3. Jenis peron peron maka dilakukan perencanan
Perubahan desain emplasemen dengan membuat akses keluar baru yang
berakibat berubahnya desain dan tata berada di samping kanan stasiun.
letak peron, Peron yang merupakan Sehingga terjadi pemisahan arus
peron rendah dan sedang perlu diganti penumpang yang akan menuju peron dan
dengan peron tinggi. Hal ini sejalan penumpang yang akan keluar stasiun.
dengan rencana pengembangan
stasiun untuk proyek jalur ganda
lintas Sepanjang-Mojokerto, Balai
Teknik Perkeretaapian Wilayah I
KESIMPULAN petunjuk arah, dan kanopi. Serta untuk
keamanan penumpang, menggunakan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan lantai yang tidak licin.
yang telah dilakukan maka dapat diambil 3. Untuk melancarkan pergerakan
kesimpulan sebagai berikut: penumpang menuju dan meninggalkan
1. Berdasarkan hasil analisis kondisi dan peron maka dilakukan perencanan
Level of Service pada setiap peron dengan membuat akses keluar baru yang
eksisting di Stasiun Tarik, terdapat peron berada di samping kanan stasiun.
yang tidak sesuai dengan peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun
2011. Peron 1 memiliki tingkat pelayan
kategori F dan panjang peron seharusnya
memiliki panjang minimal 140,7 M.
Peron 2 memiliki tingkat pelayanan
kategori A dan panjang peron sudah
sesuai persyaratan teknis pembangunan
peron.dan peron 3 yang terletak diantara
dua jalur seharusnya memiliki panjang
peron minimal 140,7 M.
2. Sesuai dengan perhitungan peramalan
jumlah penumpang pada tahun 2025
sebesar 205.686 per tahun. Karena
bertambahnya jumlah penumpang di
Stasiun Tarik dan adanya pembangunan
jalur ganda lintas Sepanjang-Mojokerto
lebar peron sebesar 2 meter untuk peron
yang terletak di tepi jalur dan 4 meter
untuk peron yang terletak diantara dua
jalur. Sedangkan untuk panjang peron
sebesar 140,7 meter.
3. Stasiun Tarik memerlukan perencanaan
dengan membuat akses keluar baru yang
berada di samping kanan stasiun.
Sehingga terjadi pemisahan arus
penumpang yang akan menuju peron dan
penumpang yang akan keluar stasiun.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang
dapat diambil antara lain:
1. Perencanaan peron Stasiun Tarik pada
pembangunan jalur ganda seharusnya
disesuaikan dengan persyaratan Teknis
pada Peraturan Menteri Nomor 29 Tahun
2011.
2. Membenahi perlengkapan peron yang
belum memenuhi keseuaian seperti
lampu, papan petunjuk jalur, papan

Anda mungkin juga menyukai