Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN EKOWISATA KANCAH NANGKUB

(Studi Kasus Pada Objek Wisata Kancah Nangkub Di Dusun Cisagasari Desa Rancamulya,
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)

Undang Warnayat
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang
Email: undangwarnayat66@gmail.com

Abstrak
Pengembangan wisata alam di Indonesia sangat bergantung pada masingmasing pengelola wisata
tersebut. Salah satunya seperti pada Objek wisata yang terletak di Desa Rancamulya, Kec.
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Objek wisata Kancah Nangkub ini sebenarnya masih baru
dan belum secara resmi dibuka. Karena dalam pengelolaan dan pengembangannya masih pada
tahap proses. Maka dari itu, tujuan pengabdian ini adalah untuk mengetahui manajemen
pengelolaan objek wisata, untuk mengetahui dan berupaya membantu pengelolaan sarana dan
prasaran di lokasi wisata. Metode yang digunakan yaitu Tahap awal yaitu terdiri dari survey dan
observasi. Tahap pelaksanaan yaitu membantu pengelolaan sarana dan prasarana di objek wisata
kancah nangkub seperti membantu membuat akses jalan ke kancah nangkub, membuat banner
selamat datang di kancah nangkub, membuat papan kunjungan serta mspot selfie. Tahap akhir yaitu
evaluasi dari program kerja yang telah dilakukan. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyakat
ini adalah perlunya mengadakan penyuluhan,pelatihan serta kunjungan langsung ke lokasi wisata
untuk melihat hal-hal yang harus diperhatikan sebagai upaya mewujudkan objek wisata tersebut.
Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan informasi bagaimana caranya agar dapat
mengelola desa wisata dan memiliki kesadaran untuk memajukan objek wisata didesanya.

Kata Kunci: Manajemen pengelolaan wisata, Sarana dan prasarana

Abstract

The development of natural tourism in Indonesia is very dependent on each of these tourism
managers. One of them is like the tourist attraction located in the village of Rancamulya, district.
North Sumedang, Sumedang Regency. The Kancah Nangkub tourist attraction is actually still new
and has not been officially opened. Because the management and development are still at the
process stage. Therefore, the aim of this service is to know the management of tourism object
management, to find out and try to help manage the facilities and infrastructure at tourist sites. The
method used is the initial stage consists of surveys and observations. The implementation stage is
to assist the management of facilities and infrastructure in the Nangkub scene, such as helping to
make road access to the Nangkub scene, creating a welcome banner for the Nangkub scene, making
visit boards and selfie spots. The final stage is an evaluation of the work program that has been
carried out. The conclusion of this community service is the need to hold counseling, training and
direct visits to tourist sites to see things that must be considered in an effort to realize these tourist
objects. The community needs to be equipped with knowledge and information on how to be able
to manage a tourist village and have the awareness to promote tourism objects in the village.

Keywords: tourism management, facilities and infrastructure


1. PENDAHULUAN ini banyak berkembang adalah wisata yang ada
Pariwisata merupakan suatu keseluruhan di pedesaan yang di dalamnya masih memiliki
elemen-elemen terkait yang didalamnya terdiri karakteristik khusus. Karakteristik khusus yang
dari wisatawan, daerah tujuan wisata, dimiliki biasanya dalam bentuk sumber daya
perjalanan, industri dan lain sebagainya yang alam yang masih asli, tradisi, budaya
merupakan kegiatan pariwisata. Pariwisata masyarakat lokal. Wisata alam secara tidak
menjadi andalan utama sumber devisa karena langsung dapat mendorong dalam menjaga dan
Indonesia merupakan salah satu Negara yang melestarikan keadaan alam dan kebudayaan
memiliki beraneka ragam jenis pariwisata, yang telah dimiliki desa tersebut.
misalnya wisata alam, sosial maupun wisata Banyaknya tempat wisata di Indonesia
budaya yang tersebar dari Sabang hingga merupakan sebuah potensi yang penting untuk
Merauke. Selain menyimpan berjuta pesona dikelola dan ditangani dengan baik. Agar
wisata alam nya begitu indah, Indonesia juga potensi tersebut dapat memberikan kontribusi
kaya akan wisata budayanya yang terbukti bagi perkembangan negara, baik dari segi
dengan begitu banyaknya peninggalan- ekonomi, sosial masyarakat, dan juga
peninggalan sejarah serta keanekaragaman seni pelestarian lingkungan hidup.
dan adat budaya masyarakat lokal yang menarik Hal tersebut sejalan dengan Peraturan
wisatawan lokal maupun wisatawan Menteri Pariwisata tentang Pedoman Destinasi
mancanegara, sehingga dengan banyaknya Pariwisata Berkelanjutan. Melalui peraturan ini
potensi yang dimiliki menjadikan Indonesia ditentukan ruang lingkup pedoman pengelolaan
sebagai salah satu daerah tujuan wisata. meliputi, (a) pengelolaan destinasi pariwisata
Di masa new normal pandemi Covid-19 berkelanjutan, (b) pemanfaatan ekonomi untuk
aktivitas wisata mulai kembali menggeliat dan masyarakat lokal, (c) pelestarian budaya bagi
banyak tren wisata yang berubah. Pengelola masyarakat dan pengunjung, (d) pelestarian
destinasi wisata dan wisatawan wajib lingkungan.
menerapkan berbagai protokol kesehatan untuk Pengelolaan pariwisata haruslah mengacu
mencegah penularan virus corona. Wisatawan pada prinsip-prinsip pengelolaan yang
sekarang lebih memilih destinasi wisata alam menenkankan nilai-nilai kelestarian lingkungan
untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan alam, komunitas, dan nilai sosil yang
kepenatan setelah selama beberapa bulan di memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan
rumah saja. Mereka juga memilih destinasi wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan
wisata alam untuk menghirup udara segar dan komunitas lokal. Pengelolaan pariwisata harus
meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, Dinas memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
pariwisata kabupaten/kota dan pelaku usaha 1. Pembangunan dan pengembangan
pariwisata menyasar wisatawan lokal atau pariwisata haruslah didasarkan pada
regional di masa new normal wabah corona. kearifan lokal dan special local sense
Pengembangan wisata alam di Indonesia yang merefleksikan keunikan
sangat bergantung pada masingmasing peninggalan budaya dan keunikan
pengelola wisata tersebut. Pengelola wisata lingkungan
dengan objek wisata saling berkaitan dan sangat 2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan
menentukan dalam kemajuan daerah wisata kualitas sumber daya yang menjadi
tersebut. Berkembangnya lokasi wisata akan basis pengembangan kawasan
membawa dampak positif untuk perekonomian pariwisata
masyarakat ekonomi khususnya menengah ke 3. Pengembangan atraksi wisata
bawah. Lokasi wisata merupakan obyek wisata tambahan yang mengakar pada
yang sedang dan terus berkembang di sektor khasanah budaya lokal
pariwisata baik berupa alam seperti gunung, 4. Pelayanan kepada wisatawan yang
bukit, pantai, sungai, telaga, waduk ataupun berbasis keunikan budaya dan
buatan manusia seperti museum, tugu, masjid, lingkungan lokal
dan lain-lain. Adapun lokasi wisata yang saat
5. Memberkan dukungan dan legitimasi Masyarkat (Pkm) di objek wisata Kancah
pada pembangunan dan Nangkub Sumedang dilakukan dalam tiga tahap
pengembangan pariwisata jika yaitu:
terbukti memberikan manfaat positif,
tetapi sebaliknya mengendalikan a. Tahap awal tahap ini terdiri dari survey
dan/atau menghentikan aktivitas dan observasi. Tahapan awal lima
pariwisata tersebut jika melampui mahasiswa dari kelompok 10 KKU
ambang batas (carrying cpacity) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas
lingkungan alam atau akseptabilitas April Sumedang melakukan survey
sosial walaupun di sisi lain lapangan ke objek wisata Kancah
mampuningkatkan pendapatan Nangkub pada akhr bulan Juli 2020,
masyarakat. kegiatan ini untuk mengamati situasi
Kabupaten Sumedang merupakan salah dan kondisi tempat tersebut. Selain itu
perizinan, kegiatan ini untuk meminta
satu wilayah yang didalamnya terdapat
izin kepada pihak pengelola objek
berbagai jenis kekayaan alam yang potensial
wisata Kancah Nangkub untuk
untuk dikembangkan. Salah satunya adalah
melakukan Pengabdian kepada
kekayaan alam yang dijadikan objek wisata Masayarakat (PkM) di tempat tersebut.
alam yang terdapat di Dusun Cisagasari Desa b. Tahap pelaksanaan yaitu membantu
Rancamulya Sumedang yang terkenal dengan pengelolaan sarana dan prasarana di
nama Kancah Nangkub. Objek wisata ini masih objek wisata kancah nangkub seperti
baru dan perlu pengembangan yang serius membantu membuat akses jalan ke
untuk menjadikan wisata alam yang akan kancah nangkub, membantu membuat
menarik wisatawan lokal, nasional bahkan jalur sepeda, membuat banner selamat
internasional. Lokasi wisata ini dekat dengan datang di kancah nangkub, membuat
pusat kota berjarak kurang lebih 3 kilometer banner arah jalan untuk kancah
dari taman telor. Untuk memajukan lokasi nangkub, dan membuat papan
wisata desa rancamulya ini utamanya perlu kunjungan.
didukung oleh SDM Pengelola yang memiliki
kemampuan profesional dan inovatif dalam 3. PEMBAHASAN
mengelola lokasi wisata, ditunjang dengan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sarana dan parsarana yang memadai bagi yang dilaksanakan di objek wisata kancah
pengunjung untuk datang dan kembali ke lokasi nangkub di dusun cisagasari Desa rancamulya
wisata tersebut. Berdasarkan latar belakang Kecamatan sumedang utara Kabupaten
tersebut, kami dari Tim Program Pengabdian Sumedang berjalan dengan baik dan lancar.
Masyarakat sekolah tinggi ilmu ekonomi
sebelas april sumedang yang berjumlah 2 orang
untuk ikut serta membantu memajukan objek
wisata kancah nangkub di desa rancamulya
dengan judul PKM: “Manajemen Pengelolaan
objek wisata kancah nangkub Kecamatan
sumedang utara Kabupaten Sumedang.

2. METODE
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di
obyek wisata Kancah Nangkub yang berada di
dusun Cisagasari Desa Rancamulya, Kecamatan Gambar 1. Objek wisata kancah nangkub
Sumedang, Kabupaten Sumedang mulai tanggal
28 Juli sampai 20 Agustus 2020. Dalam rangka Potensi wisata menurut Mariotti dalam
untuk menjamin kesuksesan pelaksanaan Yoeti merupakan segala sesuatu yang dimiliki
program kegiatan pengabdian kepada oleh daerah tujuan wisata dan merupakan daya
tarik agar orang-orang mau datang berkunjung jumlah pendapatan daru tahun ke tahun
ke tempat tersebut. Demikian halnya dusun tentunya akan mengalami kecenderungan
cisagasari, Desa rancamulya, Kecamatan seimbang bahkan penurunan terlepas dari
sumedang utara, Kabupaten Sumedang berbagai faktor internal didalamnya yang
memiliki potensi wisata untuk dikembangkan, mempengaruhinya.
untuk dapat menarik wisatawan baik lokal Perkembangan yang telah dialami oleh
maupun dari luar wilayah maka potensi wisata Obyek Wisata kancah nangkub sebagai hasil
yang ada harus dikelola dengan baik, hal ini dari kegiatan pengembangan pariwisata dalam
sejalan dengan keinginan masyarakat Desa kawasan tersebut tidak hanya cukup dirasakan
rancamulya untuk dapat memajukan dan manfaatnya bagi beberapa kelompok atau
mensejahterakan masyarakat sekitar. golongan saja namun seluruh lapisan
Guna mengembangkan lokasi wisata masyarakat juga ikut merasakan dampak positif
tersebut dibutuhkan dukungan SDM yang ahli dari adanya kegiatan pengembangan obyek
atau memiliki kemampuan dalam pengelolaan wisata yang berada didaerah mereka. Karena
(manajemen) wisata, di desa tersebut. Oleh dengan semakin berkembangnya obyek wisata
karena itu tim Pengabdian kepada Masyarakat yang ditandai dengan banyaknya kunjungan
(PkM) melakukan dan membantu dalam wisatawan dan pendapatan yang mampu
pengelolaannya. dihasilkan oleh obyek wisata tersebut juga akan
Obyek Wisata Kancah Nangkub memiliki membawa manfaat positif yakni mendorong
beberapa unit pengelola yang memiliki peran kemajuan ekonomi masyarakat pelaku wisata
untuk mengelola dan melayani wisatawan serta sehingga apa yang menjadi tujuan utama
fungsinya untuk mendukung keberlangsungan pengembangan obyek wisata yakni
kegiatan kepariwisataan didalam Obyek Wisata meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
kancah nangkub. Unit-unit tersebut diantaranya masyarakat lokal dapat terpenuhi.
berupa unit unit warung makanan akan bertugas Semakin meningkatnya kelengkapan
untuk mengelola warung makanan dan fasilitas prasarana dan kualitas pelayanan
minuman didalam obyek wisata, , unit didalam Obyek Wisata kancah nangkub ini lah
kebersihan yang berfungsis untuk menjaga yang menjadi salah satu alasan lain dibalik
kebersihan seluruh lingkungan obyek wisata semakin banyaknya wisatawan yang datang
dan unit keamanan yang bertanggung jawab untuk berwisata didalam kawasan wisata ini
untuk keamanan seluruh kegiatan terlepas dari daya tarik utamanya yakni
kepariwisataan didalam Obyek Wisata kancah mempunyai trek downhill yang ditunjang
nangkub, unit spot selfie berfungsi untuk dengan alamnya yang sangat sejuk dan menarik
mengoordinasikan pengunjung yang akan sehingga menjadikan Obyek Wisata kancah
mengambil foto di tempat tersebut. nangkub sebagai salah satu daerah tujuan
Tingkat kunjungan wisatawan wisata yang menjadi unggulan untuk Kabupaten
mempengaruhi jumlah pendapatan yang mampu sumedang.
dihasilkan oleh suatu obyek wisata.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
belum tentu akan dapat meningkatkan pula
jumlah pendapatan bagi obyek wisata itu
sendiri hal ini terjadi dapat dilihat dari selisih
angka kenaikan dari tahun berikutnya apakah
cukup signifikan atau tidak, apabila jumlah
angka tersebut menunjukan angka kenaikan
yang cukup signifikan maka sudah pasti jumlah
pendapatan yang didapatkan dari waktu ke
waktu tentu akan semakin meningkat. Berlaku
juga seblaiknya apabila selisih angka kenaikan
kunjungan wisatawan tidak terlalu besar maka
Obyek Wisata Kancah Nangkub. Salah satunya
adalah pembuatan dan pemasangan banner
petunjuk arah.

Gambar 3. Pembuatan dan pemasangan banner


Gambar 2. Fasilitas bike park kancah nangkub Sedangkan pengembangan non-fisik yang
dilakukan adalah dengan membentuk beberapa
Masyarakat yang berada didalam kawasan unit diantaranya adalah unit prasarana, unit spot
yang telah menjadi daerah tujuan wisata selfi, kebersihan, keamanan dan warung makan
biasanya akan ikut terlibat secara langsung yang seluruhnya memiliki peran dan tanggung
dalam membangun serta mengembangkan jawab untuk mengelola keberlangsungan
seluruh aspek pariwisata yang ada dikawasan aktifitas obyek dan memberikan pelayanan
mereka. Hal ini sering kali terjadi karena kepada wisatawan yang mengunjungi Obyek
biasanya masyarakat lokal biasanya akan Wisata Kancah Nangkub.
merawat dan mengelola sendiri potensi wisata Pengembangan dan pengelolaan Obyek
apa yang ada didaerah mereka sehingga Wisata Kancah Nangkub menghadapi berbagai
menjadi daerah tujuan wisata yang banyak hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara
dikunjungi oleh banyak wisatawan. lain:
Tanpa keikutsertaan dan keterlibatan a. Belum adanya produk olahan atau kerajinan
masyarakat lokal secara langsung dalam yang menjadi ciri khas dari Obyek Wisata
kegiatan pengembangan pariwisata pada suatu kancah nangkub.
daerah yang didalamnya terdapat sumber daya b. Kurangnya pendampingan dan pelatihan
potensial untuk dikembangkan, dirasa akan yang diberikan kepada masyarakat lokal
cukup sulit bagi obyek wisata tersebut untuk sehingga kreativitas Sumber Daya Manusia di
berkembang. Dengan keikutsertaan dan Desa rancamulya belum maksimal.
keterlibatan masyarakat sekitar untuk terlibat Untuk mencapai Objek Wisata Kancah
langsung dalam seluruh kegiatan Nangkub Bisa dilalui dengan kendaraan sekitar
kepariwisataan didalam obyek wisata tersebut jarak 2 KM dari jalan raya besar dengankondisi
selain berperan untuk dapat memajukan obyek jalan licin dan curam jika musim hujan. Akses
wisata itu sendiri, masyarakat sekitarlah yang dari jalan besar tidak begitu jauh, tetapijalannya
nantinya juga akan ikut merasakan langsung hanya dapat dilewati satu mobil dan jalan nya
hasil yang diperoleh dari keberhasilan belum sepenuhnya ditembok atau diaspal.
pengembangan Obyek Wisata Kancah Nangkub Fasilitas umum sudah tersedia seperti toilet,
yang berada didaerah mereka. tempat ibadah, tempat parkir masih belum
Pengembangan Obyek Wisata Kancah diolah dengan baik. Penunjuk arah dan gardu
Nangkub yang dilakukan oleh Badan Usaha pandang saat ini sudah ada dengan kondisi
Milik Desa “Mulya Mandiri” dibantu oleh seadanya.
pokja Cisagasari serta karang taruna desa secara
fisik yakni dengan menambahkan dan
memperbaiki beberapa fasilitas dan prasarana
yang menunjang kegiatan kepariwisataan di
memadai di lokasi wisata tersebut. Tim PKM
juga memberikan penyuluhan tentang hal-hal
yang akan menjadi daya tarik para pengunjung
mulai dari tempat foto selfie, gardu pandang
yang aman, flying fox, sepeda awan, ayunan,
serta fasilitas panahan, pinball, rumah pohon,
dan fasilitas mainan anak sederhana.
Untuk mewujudkan fasilitas di lokasi wisata
tersebut diperlukan manajemen pengelolaan
yang baik dari pengelola wisata. Manajemen
pengelola dimulai dari manajemen keuangan,
manajemen pemasaran, manajemen operasi,
Gambar 4. petunjuk arah yang masih seadanya. dan manajemen sumber daya manusia. Untuk
Dalam hal ini Tim Pengabdian kepada terwujudnya suatu desa wisata sangat
Masyarakat (PkM) membuat penunjuk arah dibutuhkan sekali kerjasama dari berbagai
dibeberapa titik seperti di dekat jalan besar dari pihak, mulai dari pihak desa, pemerintahan
arah barat maupun timur. daerah, pemerintah pusat dan dinas pariwisata,
ataupun dari masyarakat yang akan menjadi
sekaligus pengelola wisata tersebut.
Mengenai kemampuan sumber daya lokal
untuk pengelolaan objek wisata ini, Tim PkM
telah melakukan investigasi di lapangan dan
bertemu dengan pihak terkait dengan
pengembangan Objek Wisata di Desa
Rancamulya Kabupaten Sumedang. Pertemuan
dilakukan di objek wisata tersebut dengan
Gambar 5. Papan petunjuk arah dari arah timur. Ketua BUMDes dan Ketua Karang taruna serta
Ketua RW. Kami telah melakukan diskusi dan
Selain itu, desain, ide kreatif dan inovasi dari tanya jawab dengan berbagai pihak terkait.
pihak-pihak terkait sangat diperlukan sekali Sumber daya manusia yang berada di desa
untuk pengembangan lokasi wisata tersebut. tersebut belum siap dan kurangnya kesadaran
Hal yang akan menjadi daya tarik untuk menjadikan desanya menjadi desa wisata.
pengunjung yang tentunya harus di rancang dari segi kemampuan dan pengetahuan untuk
adalah perjalanan menuju ke lokasi objek mengelola lokasi wisata masih sangat terbatas,
wisata tersebut aman dan lancar. dibutuhkan sehingga perlu dilakukan berbagai pelatihan,
jalan yang diaspal atau di tembok sehingga penyuluhan dan sosialisasi dari pihak terkait
pengunjung mudah melaluinya. Hal yang sehingga mereka memiliki kemampuan dalam
disuguhkan setelah sampai di puncak adalah mengelola wisata dan terwujudnya desa wisata
pemandangan yang luar biasa ketika melihat tersebut. Selama ini mereka belum
kebawah dengan pemandangan yang mendapatkan pelatihan, penyuluhan pihak
sangat indah. Diobjek wisata Kancah Nangkub manapun. Oleh karena itu sangat diperlukan
dapat digunakan untuk berkemah sehingga sekali informasi, ilmu, motivasi yang diberikan
pengunjung dapat mendirikan tenda,menikmati kepada para pengelola dan masyarakat. Desa
dan menginap diatas. Namun lapangan untuk wisata tidak dapat terwujud apabila salah satu
bumi perkemahan tersebut masih belum kelompok tidak mendukung. Keramahan,
dikelola. kenyamanan dan kebersihan satu desa tersebut
Berdasar kondisi tersebut Tim PKM bertemu harus digerakan sebagai komitmen untuk
dengan pihak aparat desa untuk berkoordinasi mewujudkan desa wisata yang memberikan
tentang rencanapengembangan termasuk kenyamanan, keamanan dan ketertarikan
penyediaansarana dan prasarana yang layak dan terhadap wisatawan yang berkunjung. Suatu
lokasi wisata apabila tidak aman atau tidak pembatas jalan karena pinggirnya adalah
bersih pasti akan mengurangi minat pengunjung tebing.
karena kurangnya kenyamanan dan keamanan Sarana toilet juga harus dikembangkan lagi
yang dirasakan. Hal tersebut akan terintegrasi tidak hanya satu saja mengingat pengunjung
dengan budaya lokal, kuliner lokal, bahasa akan lebih banyak lagi untuk waktu kedepannya
lokal dan hasil alam. Diharapkan dengan serta penyediaan air bersih yang cukup juga
pengelolaan desa wisata yang baik maka tingkat melalui embung desa.Tempat ibadah dan
ekonomi masyarakat di desa tersebut juga akan tempat wudhu maupun toilet sebaiknya
terangkat dan tingkat kesejahtraan dikembangkakn lagi dan tidak saling berjauhan
pendudukpun akan meningkat. agar memudahkan pengunjung dalam
Dalam upaya pengelolaan objek wisata ini, menggunakan fasilitas tersebut. Tempat parkir
Sarana dan prasarana di lokasi objek wisata yang belum jadi masih berbentuk lapangan
tersebut sangat perlu mendapatkan perhatian perlu penataan parkir. Warung yang sudah ada
dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan adalah warung dadakan adanya pada saat ramai
terwujudnya pengelolaan objek wisata dengan pengunjung dan tidak lengkap.
alam yang indah dan asri yaitu Kancah
Nangkub tidak membuka kemungkinan untuk 4.KESIMPULAN
bisa berkembangnya juga destinasi wisata Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian
lainnya. Saat ini sarana dan prasarana di lokasi Masyarakat yang telah dilaksanakan, dapat
tersebut belum sepenuhnya memadai. Dalam diambil beberapa simpulan, yaitu:
pengembangan sarana dan prasarana sangat 1. Manajemen pengelola yang berada di
diperlukan sekali bantuan untuk mewujudkan Objek wisata kancah nangkub belum
desa wisata sesuai dengan fasilitas yang dapat terwujud karena belum terbentuk
dibutuhkan oleh wisatawan, sehingga organisasi pengelola wisata tersebut
wisatawan yang berkunjung merasa nyaman secara profesional.
dan aman karena sudah tersedia lengkap apa 2. Dari sisi SDM dalam mengelola desam
yang dibutuhkan oleh wisatawan. Sarana dan asih belum adanya kesadaran
prasarana yang dibutuhkan sangat banyak masyarakat sekitar sehingga perlu
mengingat lokasi wisata mash pada tahap peningkatan melalui penyuluhan dan
proses dalam pengelolaan dan pelatihan serta motivasi untuk
pengembangannya. Papan penunjuk arah dan masyarakat setempat dalam gerakan
gardu perlu ditambahkan dibeberapa titik. sadar wisata supaya terwujudnya objek
wisata yang menarik pengunjung lokal
dan dari luar wilayah.
3. Upaya pengelolaan sarana dan
prasarana di lokasi objek wisata kancah
nangkub sedang di usahakan oleh
pemerintah setempat mulai dari akses
jalan sampai dengan penyediaan air
bersih. Sarana dan prasarana lainnya
masih dalam proses pengembangan
perlu adanya kerjasama dengan
Pemerintah Pusat, Daerah, Dinas
Pariwisata dan dinas lainnya untuk
mewujudkan desa wisata dengan sarana
dan prasarana yang memadai sehingga
Gambar 6. Petunjuk arah dari sebelah barat akan menarik minat pengunjung lokal
Selain itu, akses jalan keatas harus maupun luar wilayah.
menggunakan tembok untuk keamanan para Dalam rangka pengembangan program
pengunjung yang harusdilengkapi dengan Pengabdian Masyarakat dimasa yang akan
datang, beberapa saran yang perlu diperhatikan
diantaranya pembentukan langsung organisasi
pengelola dengan pembekalan ataupelatihan
tentang ekowisata. Selain itu, perlu adanya
akses ke dinas terkait seperti Dinas Pariwisata,
Disperindag untuk membantu terwujudnya desa
wisata dengan bantuan sarana dan prasarana
yang akan mendukungnya. Disamping itu,
harus menjaga keramahan dan kebersihan serta
kemanan dan mampu memunculkan ciri khas
dari objek wisata tersebut hal tersebut
diperlukan adanya gerakan sadar wisata kepada
masyarakat sehingga sinergi dengan tujuan desa
wisata.

5.REFERENSI
Artikel jurnal
[1] Alfiah. S, Andriani. J, Lesmana R, Sunardi.
N, & Furyanah. A. 2019. Manajemen
Pengelolaan Desa Wisata Pada Desa
Cimanggu, Kecamatan Cisalak, Kabupaten
Subang, Privinsi Jawa Barat. Vol 1 ( 1) : 21-
28.
[2] Helln. A. 2017. Pengembangan Obyek Dan
Daya Tarik Wisata Alam Sebagai Daerah
Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar.
Vol 32 (1) ISSN : 0215/9635.
Sumber website
[3] Perhotelan Politeknik NSC. 2013.
Pengertian Manajemen ( Pengelolaan )
Pariwisata.
https://hotelnsc.wordpress.com/2013/07/27/pen
gertian-manajemen-pengelolaan-pariwisata/ .
Diakses pada tanggal 31 Agustus 2020.
[4] Romana, F. 2018. Mengelola Objek Wisata
di Indonesia untuk Kemajuan Masyarakat.
https://ppm-
manajemen.ac.id/id_ID/blog/artikel-
manajemen-18/post/mengelola-objek-wisata-di-
indonesia-untuk-kemajuan-masyarakat-1343 .
Diakses pada tanggal 31 Agusus 2020.

Anda mungkin juga menyukai