Anda di halaman 1dari 28

MG 3 - PERENCANAAN PARIWISATA

BERKELANJUTAN
Marisa Fadhilla, S.Ars
BUATLAH

KELOMPOK

BERANGGOTAKAN

5 ORANG
PENDEKATAN KEBERLANJUTAN UNTUK PERENCANAAN

PARIWISATA
1.TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN
Pilar Utama Pedoman Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

1. Pengelolaan Berkelanjutan. Dalam pengelolaan kegiatan


pariwisata sudah memperhatikan dampak bagi
lingkungan, dampak bagi pertumbuhan ekonomi, juga
dampak bagi sosial budaya setempat
2. Pemanfaatan Ekonomi Bagi Masyarakat Lokal. Dengan
adanya pembangunan pariwisata diharapkan dapat
menjamin peningkatan ekonomi masyarakat lokal
3. Pelestarian Budaya. Dalam pembangunan pariwisata
harus turut melestarikan budaya setempat
4. Pelestarian Lingkungan. Memanfaatkan sumber daya
yang ada secara optimal dan tidak berlebihan,
mempertimbangkan kondisi lingkungan dan dampak
yang ditimbulkan.
Secara ekologi berkelanjutan,
yaitu: pembangunan pariwisata
tidak menimbulkan efek negatif
bagi ekosistem setempat.
Selain itu konservasi merupakan
kebutuhan yang harus
diupayakan untuk melindungi
sumber daya alam dan
lingkungan dari efek negatif
kegiatan wisata
LINGKUNGAN SEBAGAI RUMAH DAN SEBAGAI TEMPAT BERKEGIATAN
Pada Kenyataan nya
HAL YANG DAPAT DIUSAHAKAN UNTUK TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN

WATER CONSERVATION ENERGY CONSERVATION SUSTAINABLE WASTE MANAGEMENT

Mengawasi penggunaan air.


Memperbanyak ruang terbuka
Menyediakan tas kain dan

Menghemat penggunaan air


sehingga tidak membutuhkan
meminimalisir penggunaan

misalkan memasang aerator


banyak lampu plastik. Mengadakan program

pada wastafel dan flush toilet daur ulang sampah sisa kegiatan

pariwisata
HAL YANG DAPAT DIUSAHAKAN UNTUK TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN

MELARANG BERBURU LIAR MENGGIATKAN REBOISASI WASPADA BENCANA

Mengawasi perburuan liar guna


Menggiatkan penanaman pohon
Menyediakan informasi

menjaga ekosistem satwa kembali untuk melestarikan


mengenai kemungkinan

lingkungan bencana yang terjadi di daerah

tempat wisata
2.KOMITMEN KEPEMIMPINAN
Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dapat dikenali melalui
prinsip-prinsipnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain partisipasi,
keikutsertaan para pelaku (stakeholder), kepemilikan lokal, penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat,
perhatian terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas,
pelatihan serta promosi.

Para pelaku yang ikut serta dalam pembangunan pariwisata meliputi


kelompok dan institusi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kelompok
sukarelawan, pemerintah daerah, asosiasi wisata, asosiasi bisnis dan
pihak-pihak lain yang berpengaruh dan berkepentingan serta yang akan
menerima dampak dari kegiatan pariwisata
Peran pemerintah dalam pengembangan dan pelaksanaan pariwisata
merupakan peranan yang cukup penting. Dengan adanya dukungan dari
pemerintah, kegiatan berpariwisata akan menjadi lebih lancar.

Peran yang dilakukan pemerintah sebagai koordinator yaitu melakukan


koordinasi dengan Instansi dan pembuatan strategi. Fasilitator, peran
yang dilakukan pemerintah yaitu, menyediakan sarana dan prasaran dan
menciptakan strategi promosi. Serta sebagai Regulator, membuat
kebijakan kebijakan mengenai pariwisata untuk mengatur jalannya
kegiatan pariwisata sehingga dapat lebih adil dalam persebaran
pariwisata.
3. KERJASAMA PENTA HELIX
Pemerintah : Instansi terkait yang terlibat dalam kegiatan
pariwisata seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan,
Bappeda, dsb

Komunitas :
Masyarakat setempat, kelompok kelompok kesenian,
lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok minat yang PEMERINTAH
bertujuan mendukung serta mempromosikan pariwisata
setempat

Akademisi: Dalam pembangunan pariwisata, perguruan


tinggi dan lembaga penelitian memainkan peran penting
dalam membentuk masyarakat berbasis pengetahuan MEDIA KOMUNITAS
Halibas,Sibayan & Maata (2017).

Pelaku Usaha: Produk bisnis yang dapat dikembangkan


dalam hal ini, jasa yang diberikan kepada konsumen,
seperti : objek wisata sebagai produk utama yang
ditawarkan; transportasi (tour&travel penyedia tiket
pesawat, rental kendaraan/penyedia transportasi);
pemandu wisata (pemilik usaha dapat mempekerjakan
masyarakat sekitar objek ) PELAKU USAHA AKADEMISI

Media: Media massa sebagai sarana sosialisasi dan


komunikasi kebijakan, serta sebagai link penghubung
antara pemerintah dan masyarakat (Howlett & Ramesh,
2005). Dalam Hal ini pemanfaatan platform digital dapat
digunakan untuk media promosi wisata.
4. PENDIDIKAN
Pembangunan pariwisata berkelanjutan membutuhkan pelaksanaan program-program

pendidikan dan pelatihan untuk membekali pengetahuan masyarakat dan meningkatkan

keterampilan bisnis, vocational, dan profesional. Pelatihan sebaiknya meliputi topik tentang

pariwisata berkelanjutan, manajemen perhotelan, serta topik-topik lain yang relevan.


Wawasan melihat jauh kedepan
merupakan persyaratan bagi
organisasi pengelolaan destinasi
Pariwisata untuk menjamin
bahwasanya pembangunan
destinasi tidak dimanfaatkan untuk
meraih keuntungan jangka pendek
saja
WORKSHOP/PELATIHAN DIKLAT PELATIHAN KEBENCANAAN
Pelatihan mengenai kesenian
Bekerjasama dengan ahli untuk
Selain pelatihan profesionalisme

dan budaya yang dapat


mengedukasi masyarakat/pihak
dalam berpariwisata,

dikembangkan di daerah
yang terjun langsung mengenai
masyarakat dan pihak yang

setempat rencana ekonomi,


berkontribusi secara langsung

pemberdayaan masyarakat, dan


diberikan pengetahuan dasar

pelestarian lingkungan mengenai evakuasi bencana

serta pertolongan pertama


Destinasi Wisata Berkelanjutan
UJUNG
Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebuah Kawasan Taman Nasional yang terletak di ujung paling barat pulau

Jawa. Tepatnya di kecamatan Sumur dan Cimanggu kabupaten Pandeglang provinsi Banten. Luas Kawasan

Taman Nasional Ujung Kulon adalah 122.956 Ha, dan 44.337 Ha dari keseluruhan luas Kawasan Taman Nasional

Ujung Kulon merupakan perairan.


Tidak hanya dikenal sebagai salah satu Situs Warisan Dunia dan rumah bagi Badak Jawa saja, Ada banyak tempat

wisata yang bisa dikunjungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Mulai dari snorkeling dan diving di Pulau Peucang,

menikmati kekayaan alam di Kepulauan Handeuleum, atau bermain kano dan canoeing di Pulau Pamanggangan.
UMBUL
Sejak awal, tempat wisata yang berlokasi di Desa Ponggok ini memiliki potensi sumber air yang melimpah. Hal tersebut

mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya air yang biasanya hanya digunakan sebagai irigasi sawah menjadi atraksi

wisata, berupa latihan menyelam, berswafoto di dalam air, hingga snorkeling.


Pilihlah salah satu destinasi wisata
Sebutkan Dampak dari adanya kegiatan pariwisata di

destinasi tersebut (dampak untuk lingkungan,

ekonomi, budaya, dan masyarakat sekitar) positif dan

negatif
Sebutkan karakteristik dari destinasi tersebut

TUGAS MG 3 (karakteristik budaya/sosial)


Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke destinasi

KELOMPOK wisata tersebut


Jenis produk pariwisata yang ditawarkan apa saja
Tingkat keterlibatan lokal dalam pengelolaan
DIKUMPULKAN DI GC Upaya yang sudah dilakukan pengelola destinasi

wisata untuk menerapkan pendekatan berkelanjutan

(dalam aspek sosial seperti apa, dalam aspek

lingkungan seperti apa(contoh: sudah melakukan

pengelolaan sampah,dll), dan dalam aspek ekonomi

menaikkan nya seperti apa)

Anda mungkin juga menyukai