abstrak
Objek wisata alam menjadi salah satu daya tarik utama dalam industri pariwisata. Curug
Ciparay, yang terletak di Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya,
merupakan salah satu potensi objek wisata alam yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada di Curug
Ciparay serta merancang strategi pengembangan yang berkelanjutan. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan
melalui survei, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Curug Ciparay memiliki potensi alam yang meliputi keindahan alam, vegetasi yang
beragam, dan sumber air yang jernih. Namun, terdapat beberapa permasalahan seperti
minimnya fasilitas dan infrastruktur, kurangnya promosi, serta perluasan area konservasi.
Berdasarkan hasil penelitian, disusunlah strategi pengembangan yang mencakup
pembangunan fasilitas pendukung, peningkatan promosi melalui media sosial dan pemasaran
daring, serta upaya konservasi lingkungan. Selain itu, melibatkan masyarakat lokal dalam
pengelolaan dan promosi objek wisata ini juga dianggap penting untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka. Pengembangan potensi objek wisata Curug Ciparay diharapkan dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menjaga
kelestarian alam. Dengan implementasi strategi yang tepat, Curug Ciparay memiliki potensi
untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tasikmalaya serta memberikan
manfaat positif bagi masyarakat setempat dan pariwisata secara keseluruhan.
Kata Kunci: Pengembangan Objek Wisata, Potensi Wisata Alam, Strategi Pengembangan
PENDAHULUAN
Pariwisata alam telah menjadi dapat menjadi magnet bagi wisatawan
salah satu sektor yang berkembang pesat lokal dan internasional serta memberikan
dalam industri pariwisata di seluruh dunia. manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi
Keindahan alam, keanekaragaman hayati, masyarakat setempat.
dan pesona alam liar menarik banyak Penelitian ini bertujuan untuk
wisatawan yang mencari pengalaman menggali lebih dalam tentang potensi
mendalam dengan alam. Indonesia, dengan objek wisata Curug Ciparay,
kekayaan alamnya yang melimpah, mengidentifikasi permasalahan yang ada,
menyediakan sejumlah objek wisata alam dan merancang strategi pengembangan
yang menakjubkan yang dapat dinikmati yang berkelanjutan. Dalam konteks ini,
oleh para pengunjung. (Gustyana dkk., t.t.) penelitian ini mencoba menghadirkan
Salah satu potensi objek wisata alam yang pandangan yang komprehensif tentang
belum sepenuhnya dimanfaatkan adalah upaya pengembangan potensi objek wisata
Curug Ciparay, yang terletak di Desa Curug Ciparay, dengan
Parentas, Kecamatan Cigalontang, mempertimbangkan aspek-aspek seperti
Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa fasilitas pendukung, promosi pariwisata,
Barat, Indonesia. Curug Ciparay adalah air partisipasi masyarakat, dan kelestarian
terjun yang mempesona dengan keindahan lingkungan.
alamnya yang alami, vegetasi yang subur, Dengan memahami potensi dan
serta air yang mengalir jernih. Meskipun tantangan yang dihadapi oleh Curug
memiliki potensi wisata yang luar biasa, Ciparay, diharapkan hasil penelitian ini
Curug Ciparay masih belum mencapai dapat memberikan panduan praktis bagi
puncak potensinya sebagai destinasi wisata pemangku kepentingan dan pemerintah
unggulan. setempat dalam mengembangkan dan
Pengembangan potensi objek meningkatkan daya tarik objek wisata ini.
wisata alam seperti Curug Ciparay Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi
memiliki dampak positif yang signifikan pada pemahaman yang lebih baik tentang
pada tingkat kunjungan wisatawan, pengembangan pariwisata berkelanjutan di
pertumbuhan ekonomi lokal, dan tingkat lokal, yang menjadi model bagi
pelestarian lingkungan. Dengan pengembangan pariwisata alam di
merancang dan melaksanakan strategi berbagai daerah lain di Indonesia.
pengembangan yang tepat, Curug Ciparay
Mengenai letak geografisnya, Desa kebakaran, binatang buas,
Parentas merupakan desa yang terletak di kecelakaan darat maupun air,
Kecamatan Cigalontang Kabupaten • Risiko terhadap alam dan
Tasikmalaya. Pengembangan objek wisata lingkungan seperti risiko karena
Curug Ciparay, jika dianalisis berdasarkan flora dan fauna.
upaya yang telah dilakukan oleh 2. Promosi, ada beberapa faktor
pemerintah desa terkaitnya, belum pendukung dan penghambat
mencapai tingkat optimal. Hal ini dapat diantaranya :
disimpulkan dari adanya sejumlah masalah • Masyarakat, dimana peran
dalam pengembangan objek wisata ini, warga lokal maupun non lokal bisa
diantaranya sebagai berikut: menjadi expander sekaligus keeper
1. Keamanan bagi pemasaran keindahan dan
• Lingkungan hidup kelebihan dari Objek Wisata Curug
manusia dan lembaga non Ciparay itu sendiri .
pariwisata, seperti halnya • Media Sosial, keberadaan
penjagaan dan pengawasan di globalisasi dan modernisasi
Curug Ciparay mungkin juga seharusnya menjadi daya
kurang optimal, meningkatkan dukung/expander yang
potensi risiko pencurian atau menguntungkan bagi produktivitas
tindakan kriminal di area tersebut. Objek Wisata Curug Ciparay
Beberapa pengunjung mungkin sebagai pariwisata yang bernilai
juga tidak mematuhi peraturan, ekonomis maupun domestis,
seperti berenang di tempat yang sehingga dengan adanya
tidak aman atau membuang pemanfaatan media sosial bisa
sampah sembarangan, yang dapat menjadi salah satu faktor yang
membahayakan lingkungan dan mendukung Pengembangan Potensi
kesehatan pengunjung lainnya. Pengembangan Curug Ciparay
• Sektor pariwisata dan khususnya dan umumnya bagi
sektor usaha jasa, seperti standar lingkungan administrasi sekitar.
keselamatan pada gedung, fasilitas 3. Regulasi, Ketidakjelasan Peraturan
umum, fasilitas wisata, sanitasi atau bertentangan dapat
lingkungan dari berbagai hal yang membingungkan pengunjung dan
menimbulkan risiko bagi pengelola objek wisata. Ini dapat
wisatawan, seperti: bahaya menciptakan ketidakpastian hukum
yang memengaruhi operasional dan untuk menjalankan penelitian yang lebih
investasi dalam pengembangan mendalam dengan judul “Pengembangan
objek wisata. Potensi Objek Wisata Curug Ciparay Desa
Hasil pengamatan yang diperoleh dari Parentas Kecamatan Cigalontang
penelitian awal ini memotivasi penulis Kabupaten Tasikmalaya”.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pengembangan lebih bermanfaat atau menguntungkan.
(Jalu Sepasthika, 2016)
menyatakan bahwa pengembangan
merupakan usaha untuk memajukan suatu Pengembangan adalah suatu
objek menjadi lebih baik dan mempunyai strategi yang digunakan untuk
hasil guna kepentingan bersama memperbaiki, meningkatkan, dan
(Agus Sutiarso, 2018)
. memajukan kondisi pariwisata dengan
Sumber daya manusia merupakan tujuan untuk menarik minat wisatawan
subjek yang penting dalam pengembangan sehingga mereka berkunjung ke objek
pariwisata. Peningkatan kualitas sumber wisata. Selain itu, pengembangan juga
daya manusia dapat berkontribusi pada dapat memberikan manfaat dan
pengembangan pariwisata yang lebih baik. keuntungan bagi wisatawan, investor di
Pengembangan pariwisata harus industri pariwisata, pemerintah, dan
memperhatikan keberlanjutan ekologi, masyarakat di sekitar area tujuan wisata
kehidupan dan budaya, ekonomi, serta tersebut.
(Satrio Wibowo & Arviana Belia, 2023)
kualitas hidup masyarakat. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kelestarian
lingkungan, meningkatkan peran Pengertian Pariwisata
masyarakat, dan memberikan manfaat Secara umum, pariwisata adalah
ekonomi yang berkelanjutan. tindakan seseorang melakukan perjalanan
(Masruroh & Nurhayati, 2016)
sementara dari satu lokasi ke lokasi
Pengembangan dapat dianggap lainnya, dengan tujuan bukan untuk
sebagai proses menuju perubahan yang mencari nafkah di lokasi yang dikunjungi,
lebih positif dan dilakukan secara melainkan untuk menikmati aktivitas
berangsur-angsur sesuai dengan rencana hiburan atau rekreasi guna memenuhi
yang telah ditetapkan. Melalui berbagai macam keinginan.
(Rochaeni dkk., 2022)
pengembangan, diharapkan bahwa sesuatu
yang sedang dikembangkan akan menjadi
pariwisata adalah perjalanan dari • Akomodasi, merupakan salah satu
suatu tempat ketempat lain, bersifat sarana untuk menyediakan jasa pelayanan
sementara, dilakukan perorangan atau penginapan yang dilengkapi dengan
kelompok, sebagai usaha mencari pelayanan makan dan minum serta jasa
keseimbangan atau keserasian dan lainnya.
kebahagian dengan lingkungan dalam • Fasilitas Pelayanan, yaitu
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. penyediaan fasilitas dan pelayanan dan
(Nandang & Mulyanie, t.t.)
bervariasi sejalan dengan perkembangan.
• Infrastruktur, yaitu untuk
Pengertian Pengembangan Pariwisata mendukung jasa pelayanan dan fasilitas
Menurut (Soedarso dkk., 2014) pendukung. Pembangunan infrastruktur
pengembangan pariwisata adalah suatu secara tidak langsung juga memberi
usaha untuk mengembangkan atau manfaat bagi masyarakat sekitar
memajukan objek wisata agar lebih baik (Sugiarti dkk., 2016) berpendapat bahwa
dan menarik ditinjau dari segi tempat dan suatu obyek wisata dapat dikembangkan
segala yang ada didalamnya untuk dapat apabila memiliki unsur-unsur sebagai
menarik minat wisatawan untuk berikut:
mengunjunginya. • Attraction atau Atraksi Wisata,
Aspek pengembangan pariwisata menurut yaitu segala sesuatu yang menjadi ciri
(Sahidin dkk., 2018) adalah sebagai khasataupun keunikan dan menjadi daya
berikut: tarik wisatawan agar mau
• Atraksi Wisata, yaitu merupakan datangberkunjung ke tempat wisata
daya tarik yang timbul dari keadaan • Accessibility atau Aksesibilitas,
alam(keindahan panorama, flora dan yaitu kemudahan untuk mencapai tempat
fauna, sifat khas perairan laut, danau, dan wisata wisata tersebut.
lain sebagainya), objek buatan manusia • Amenity atau Fasilitas Pendukung,
(museum, masjid kuno, dan lain yaitu fasilitas yang tersedia didaerahobjek
sebagainya), ataupun unsur-unsur budaya wisata seperti akomodasi penginapan dan
(kesenian, adat istiadat, makanan dan lain restoran
sebagainya). • Institution atau Kelembagaan, yaitu
• Transportasi merupakan sesuatu lembaga atau organisasi yangmengolah
yang berpengaruh atas arus wisatawan dan objek wisata tersebut
juga perkembangan akomodasi Pendapat lain mengenai aspek
pengembangan pariwisata juga
disampaikan oleh (Fadjarajani dkk., 2021) Unsur Dalam Pengembangan
yaitu: Pariwisata
• Attraction, yaitu berupa daya tarik Terdapat berbagai macam unsur
dan dapat digolongkan menjadi dalam pengembangan pariwisata yang bisa
siteattraction dan event attraction. Site digunakan untuk mengidentifikasi potensi
attraction merupakan daya tarikfisikyang yang dimiliki oleh setiap objek pariwisata
permanen dengan lokasi yang tetap, dan dalam hal ini kami memilih untuk
sedangkan event attractionmerupakan menggunakan sapta pesona sebagai tolak
atraksi yang berlangsunng sementara dan ukur peningkatan kualitas produk
lokasinya dapat diubah pariwisata. (Andrasmoro dkk., 2015)
• Facilities, berorientasi pada daya (1) Melalui unsur keamanan dimaksudkan
tarik di suatu lokasi karena fasilitas harus agar para wisatawan dapat merasakan
terletak dekat dengan pasarnya.Wisatawan suasana aman dimanapun ia berada selama
pasti akan membutuhkanfasilitas seperti mengadakan kunjungan, baik rasa aman
penginapan, toko souvenir, restoran, yang ditimbulkan oleh karena tidak adanya
tempat sampahdanlain sebagainya gangguan kejahatan, sikap masyarakat,
• Infrastructure, yaitu infrastruktur sarana maupun prasarana serta fasilitas
dasar dari suatu daerah dapat dimanfaatkan yang terpelihara dan berfungsi dengan
oleh wisatawan dan masyarakat lokal baik.
untuk pengembanganpariwisata (2) Melalui unsur ketertiban dimaksudkan
• Transportation, yaitu berupa moda agar para wisatawan dapat merasakan
transportasi baik darat, udara, maupunlaut suasana yang tertib serta adanya kepastian
• Hospitality, yaitu fasilitas pelayanan dimanapun ia berada selama
pelayanan berupa keamanan dan mengadakan kunjungan.
perlindungan wisatawan agar merasa aman (3) Melalui unsur kebersihan
dan nyaman selama perjalanan wisata. dimaksudkan agar para wisatawan dapat
Dari beberapa pendapat ahli maka dapat menikmati suatu suasana yang bersih, baik
disimpulkan bahwa pengembangan dalam arti hygiene dan sanitasi dimanapun
pariwisata adalah usaha untuk ia berada selama mengadakan kunjungan.
mengembangkan atau memajukan objek (4) Melalui unsur kesejukan dimaksudkan
wisata yang terdiri dari berbagai aspek agar para wisatawan dapat merasakan
didalamnya. suatu suasana yang sejuk dan tenang yang
disebabkan oleh pertamanan dan penataan
lingkungan yang baik, dimanapun ia (7) Melalui unsur kenangan dimaksudkan
berada selama mengadakan kunjungan. agar para wisatawan dapat memperoleh
(5) Melalui unsur keindahan dimaksudkan kenangan yang indah dan mendalam dari
agar para wisatawan dapat menikmati tempat yang telah dikunjungi serta
suasana indah, baik dari hasil karya akomodasi yang bersih, nyaman dengan
manusia, penataan sarana maupun pelayanan ramah, pertunjukan seni budaya
prasarana, fasilitas pelayanan masyarakat yang tinggi nilainya, menikmati makanan
dan keadaan alam. khas daerah yang lezat serta tersedianya
(Winarni Susyanti, 2013)
cenderamata yang menarik dan mudah
(6) Melalui unsur keramahan dimaksudkan dibawa pulang.
agar para wisatawan dapat merasakan Program Sapta Pesona bertujuan
keramah-tamahan masyarakat, sehingga untuk meningkatkan kesadaran dan
memberikan kesan bahwa wisatawan dapat memupuk rasa tanggung jawab di
diterima di lingkungan masyarakat kalangan semua lapisan masyarakat,
tersebut, terutama dari mereka yang termasuk pemerintah, sektor swasta, dan
mempunyai pelayanan langsung terhadap masyarakat umum, agar mereka dapat
kepentingan wisatawan. (Olivia dkk., 2022) mengambil tindakan dan mewujudkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
(Utami Aprilia & Rokhmah Idialis,
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam wawancara mendalam kepada beberapa
penelitian pengembangan potensi informan diantaranya;
pariwisata ini yaitu metode observatif 1) Akademisi (Academics) adalah
kualitatif lewat model metode pentahelix. sumber daya pengetahuan.
yang mana lewat model metode ini Akademisi dalam
penelitian dilakukan dengan memfokuskan model Pentahelix ini berperan
pada objek atau fenomena yang diangkat sebagai konseptor yang memiliki
dalam observasi sehingga bisa disajikan konsep danteori-teori terbaru serta
data dan analisis yang rinci mengenai relevan dalam mengembangkan
objek tertentu dengan cukup mendalam potensi pariwisata
dan menyeluruh. Teknik pengumpulan untuk mendapatkan keuntungan
data dalam penelitian ini didasarkan pada yang kompetitif dan berkelanjutan.
2) Bisnis (Business) berperan 5) Media (media) berperan sebagai
sebagai enabler. Bisnis merupakan expender. Media berperan dalam
suatu entitas yang mendukung
melakukan proses bisnis dalam publikasi dan promosi dan
menciptakan nilai tambah dan membuat brand image dalam
mempertahankan pertumbuhan sebuah program
yang berkelanjutan. Bisnis juga melalui website atau media lainnya
berperan sebagai media promosi dan
sebagai enabler yang informasi untuk
menghadirkan infrastruktur. mengembangkan pariwisata dan
3) Komunitas (Community) memainkan peran yang kuat dalam
berperan sebagai akselerator. mempromosikannya.
Komunitas merupakan
orang-orang yang memiliki minat Selain wawancara,
yang sama dan relevan dengan penelitian ini juga dilakukan
masalah atau observasi langsung lokasi
kasus yang berkembang. Bertindak penelitian dan library research
sebagai perantara atau menjadi (penelitian Pustaka), yaitu
penghubung antar pemangku penelitian yang memanfaatkan
kepentingan untuk membantu perpustakaan yang berarti
memudahkan melakukan penelusuran
tujuan dan rencana Bersama. kepustakaan dan menelaahnya
4) Pemerintah (government) Adapun teknik analisis data
berperan sebagai regulator menggunakan model interaktif
sekaligus kontroler. Miles dan Huberman yang terdiri
Pemerintah merupakan salah satu dari pengumpulan data, reduksi
stakeholders yang memiliki data, penyajian data, dan
regulasi dan kesimpulan.
responsibility dalam Berdasarkan pengertian di
mengembangkan pariwisata di atas bahwa model PentaHelix dapat
Kecamatan Rongga dikatakan sebuah model yang
Kabupaten Bandung Barat dirancang khusus untuk
mendukung pengembangan sebuah
inovasi baru yang sedang atau yang
telah berlangsung agar mendapat cukup perlu untuk mendukung
dukungan dari berbagai stakeholder sebuah perkembangan inovasi baik
untuk mencapai tujuan tertentu. dibidang pariwisata, ekonomi dan
Sehingga Pentha Helix dirasa lain sebagainya.
2 Bisnis (Pelaku UMKM) Menyampaikan dan Curug Ciparay berada tidak jauh
Ikut Berpartisipasi dari lokasi kebun penanaman kopi
secara suportif dan Parentas, sehingga hal ini
akomodatif tentang menambah daya tarik Curug
ide dan gagasan Ciparay selain dari Objek Wisata
mengenai namun menjadi Objek Kuliner
pengembangan dalam Hal ini adalah Penanaman
kegiatan bisnis di dan Pemroduksian Kopi
wilayah Objek Parentas , namun selebihnya hal
Wisata Curug ini belum terealisasikan dengan
Ciparay. Baik dan Tepat sebab kurangnya
Suportivitas dan Akomoditifitas
Pelaku Bisnis di Lingkungan
Wilayah Curug Ciparay, sehingga
hanya diisi oleh para pedagang
kaki lima dan warga lokal yang
cermat untuk membangun warung
untuk keperluan jual beli aneka
ragam makanan dan minuman.
KESIMPULAN
Pengembangan Potensi Objek yang diantaranya adalah akademisi, pelaku
Wisata Curug Ciparay menjadi salah satu bisnis, komunitas komunitas,
indikator penting bagi siapapun pemerintahan/regulator dan media dalam
aktor/pihak yang berada di Lingkungan mengoptimalkan tugas, fungsi dan
Wilayah Objek Wisata Curug Ciparay baik perannya.
secara administratif maupun letak Maka demikian, pengembangan
geografis nya, maksudnya adalah bahwa potensi Curug Ciparay terhambat dan
pengembangan potensi objek wisata curug terkendala dari berbagai faktor faktor
ciparay adalah tanggung jawab siapapun pendukungnya sekaligus aktor/pelaku yang
yang berada disekitarnya sebab selain melaksanakan pemeliharaan
pengembangan potensi pariwisata, pengembangan potensi curug ciparay itu
keberadaan curug ciparay ini pun sendiri padahal setelah dilakukan
memunculkan potensi potensi lainnya penelitian dan observasi di lokasi Objek
yang tentunya memberikan keuntungan Wisata Curug Ciparay ini ditemukan
dan manfaat bagi ekosistem/lingkungan bermacam macam variasi potensi
sekitar diantaranya ada pada potensi pengembangan yang akan memberikan
ekonomi, budaya, sosial dan pendidikan. kebermanfaatan dan keuntungan bagi
Beberapa hal tersebut dapat ditemukan setiap pihak yang mengelola Objek Wisata
dalam pengembangan potensi curug ini. Maka dari itu diperlukan adanya
ciparay. tentunya selain dari pragmatisme dukungan yang bersifat suportif, regulatif
semata, pengembangan potensi curug dan akomodatif dari berbagai pihak pelaku
ciparay juga menjadi salah satu bukti pengembangan potensi Curug Ciparay
bahwa kita sebagai manusia yang beradab agar kemudian Pengembangan Potensi
terhadap alam dan makhluk hidup lainnya , Curug Ciparay ini dapat terwujudkan dan
serta bentuk keikutsertaan dalam menjaga memberikan nilai dan dampak positif
kelestarian Bumi . Akan tetapi didapati terhadap produktivitas pariwisata
berbagai macam kendala dan hambatan khususnya di Kecamatan Cigalontang,
dalam Rencana Pengembangan Potensi Desa Cidugaleun. dan umumnya bagi
Curug Ciparay ini, diantaranya adalah Kabupaten Tasikmalaya.
ketidakoptimalan pengelolaan yang
dilakukan oleh para pelaku pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sutiarso, M. (2018). TAHUN 2013. Jurnal GeoEco, 1(2), 180–
PENGEMBANGAN PARIWISATA 194.
YANG BERKELANJUTAN MELALUI Fadjarajani, S., Indrianeu, T., & Balasa
EKOWISATA. Singkawijaya, E. (2021). ANALISIS
https://doi.org/10.31219/osf.io/q43ny POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN
Andrasmoro, D., Santosa, S., & Endarto, D. CIANJUR. Jurnal Geografi, XIX(1), 73–90.
(2015). PENGEMBANGAN POTENSI Gustyana, R., Anwar Sihabudin, A., &
PARIWISATA PENDIDIKAN GEOGRAFI Vestikowati, E. (t.t.). PENGEMBANGAN
DENGAN ANALISIS KURIKULUM POTENSI OBJEK WISATA CURUG
GEOGRAFI SMA UNTUK ANGGREK OLEH PEMERINTAH DESA
MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATA KARANGNUNGGAL KECAMATAN
DI KABUPATEN KARANGANYAR KARANGNUNGGAL KABUPATEN
TASIKMALAYA. 2064–2080.
Jalu Sepasthika, S. (2016). PEMETAAN Sahidin, Herlina, N., & Nurdin. (2018).
KESESUAIAN KAWASAN PARIWISATA STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK
ALAM BERDASARKAN GEOGRAFI WISATA ALAM CURUG NGELAY DESA
PARIWISATA DI KECAMATAN BAGAWAT KECAMATAN SELAJAMBE
PETUNGKRIYONO KABUPATEN KABUPATEN KUNINGAN. Wanaraksa,
PEKALONGAN. Institut Teknologi 12(2).
Sepuluh November. Satrio Wibowo, M., & Arviana Belia, L. (2023).
Masruroh, R., & Nurhayati, N. (2016). Partisipasi Masyarakat dalam
STRATEGI PENGEMBANGAN Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan.
PARIWISATA DALAM RANGKA JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN
PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAN PARIWISATA, 6(1), 25–32.
DAERAH DI KABUPATEN KUNINGAN. Soedarso, Nurif, M., & Windiani. (2014).
Nandang, H., & Mulyanie, E. (t.t.). ANALISIS POTENSI DAN KENDALA
POTENSI PARIWISATA AIR TERJUN DI PENGEMBANGAN PARIWISATA
KABUPATEN TASIKMALAYA. Jurnal BERBASIS KEKAYAAN ALAM DENGAN
Geografi, 15(1), 37–44. PENDEKATAN MARKETING PLACES
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/J (STUDI KASUS PENGEMBANGAN
G/index PARIWISATA DI KABUPATEN
Olivia, D., Tisno Atmojo, W., & Guna, A. BOJONEGORO). Jurnal Sosial
(2022). Analisis Potensi Desa Wisata Humaniora, 7(2), 136–149.
Sebagai Upaya Peningkatan Aksesibilitas Sugiarti, R., Aliyah, I., & Yudana, G. (2016).
Dan Konektivitas Di Desa Wisata PENGEMBANGAN POTENSI DESA
Cikolelet. Jurnal IKRAITH-TEKNOLOGI, WISATA DI KABUPATEN NGAWI. Cakra
6(3), 28–37. Wisata, 17(2), 14–26.
https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikrai Utami Aprilia, T., & Rokhmah Idialis, A. (2022).
th-teknologi/issue/archive Penerapan Community Based Tourism
Rochaeni, A., Yamardi, & Noer Apptika Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata
Fujilestari. (2022). Model Pentahelix Pantai Lon Malang Kabupaten Sampang.
dalam Pengembangan Pariwisata di Jurnal Destinasi Pariwisata , 10(2), 190–
Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung 198.
Barat. NeoRespublica: Jurnal Ilmu Winarni Susyanti, D. (2013). POTENSI DESA
Pemerintahan, 4(1), 124–134. MELALUI PARIWISATA PEDESAAN.
https://doi.org/10.52423/neores.v4i1.38 Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 33–36.