Anda di halaman 1dari 23

KOMPONEN KEGIATAN PARIWISATA

SARANA DAN PRASARANA KEGIATAN


PARIWISATA

Ema Umilia
8 September 2012
Outline

BERBAGAI ASPEK YANG BERPERAN :


WISATAWAN, DESTINY, AKSESIBILITAS, DAN
LAIN SEBAGAINYA

SISTEM PARIWISATA
BERBAGAI ASPEK YANG BERPERAN : WISATAWAN,
DESTINY, AKSESIBILITAS, DAN LAIN SEBAGAINYA
WISATAWAN
• PARIWISATA
Mathieson and Wall dalam Gunn (2002)
The temporary movement of people to destinations outside
their normal place of work and residence, the activity
undertaken during their stay in those destinations, and the
fasicilities created to cater the needs
Pariwisata  bukan “usual environment”
• VISITOR/ WISATAWAN
Seseorang atau kelompok yang melakukan perjalanan
yang bersifat sementara ke tempat tujuan di luar
rutinitas keseharian (rumah dan tempat kerja), dengan
segala aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan
TIPOLOGI WISATAWAN
• Menurut Cohen (1972), klasifikasi wisatawan
atas dasar tingkat familiarisasi dari dareah
yang dikunjungi serta tingkat
perngorganisasian perjalanan wisatanya:
1. Drifter
2. Eksplorer
3. Individual Mass Tourist
4. Organized- mass Tourist
TIPOLOGI WISATAWAN
Charter
Smith (1977), menggolongkan
Wisatawan ke dalam 7
Mass
Golongan
Incipient Mass

Unusual

Elite Off Beat


Explorer
TIPOLOGI WISATAWAN
Plog (1972), menggolongkan
wisatawan ke dalam 3
golongan:

PSYCHOCENTRIZ

MID-CENTRIC

ALLOCENTRIC
Produk Wisata
• Produk industri pariwisata meliputi
keseluruhan pelayanan yang diperoleh,
dirasakan atau dinikmati wisatawan (Yoeti,
1985).
• Aspek yang terkait dengan sumber daya
wisata (tourism resources), yaitu segala
sesuatu yang terdapat di daerah tujuan
wisata yang merupakan daya tarik tujuan
wisata.
Produk Wisata
1. Aspek Lingkungan Alamiah (Natural Amenities)
2. Aspek Lingkungan Buatan (man-made supply)
3. Aspek Prasarana dan Sarana Wisata
Aspek Lingkungan Alamiah (Natural
Amenities)
• Keindahan, yaitu berkaitan dengan kondisi iklim, dengan
indikator cuaca cerah (clean air), banyak cahaya matahari
(sunny day), sejuk (mild), kering (dry), panas (hot), hujan (wet),
dan sebagainya. Selain kondisi iklim, yang berpengaruh adalah
bentuk tanah dan pemandangan (Land configuration and
landscape), dengan indikator pemandangan yang menarik
(panoramic views)
• Kelestarian, yaitu berkaitan dengan keberadaan hutan belukar
(The Sylvan Element), misal hutan yang luas (large forest),
banyak berpohon-pohon (trees). Dan berupa Fauna dan Flora,
seperti tanaman-tanaman, burung, ikan, cagar alam, daerah
perburuan (hunting and photograpic safari).
• Kebersihan, yaitu kondisi lingkungan yang bersih bebas dari
pencemaran.
Aspek Lingkungan Buatan
(man-made supply)
• Atraksi Wisata, yang memiliki definisi segala sesuatu sajian
wisata yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat
dan dinikmati. Atraksi wisata dapat berupa tari-tarian,
nyanyian, kesenian rakyat tradisional, upacara adat dan lain-
lain.
• Benda-benda Tradisional, yaitu berupa faktor benda-benda
bersejarah, kebudayaan dan keagamaan dengan beberapa
indikatornya yaitu; adanya monumen bersejarah, adanya
museum bersejarah, perpustakaan, dan kerajinan tradisional
(handicraft).
• Hospitality (penerimaan), yaitu berkaitan dengan tata cara
hidup tradisional dari masyarakat yang merupakan salah satu
sumber yang amat penting untuk ditawarkan kepada
wisatawan.
Aspek Prasarana dan Sarana Wisata
• Recreative and Sportive Plant atau sarana rekreasi, yaitu
semua fasilitas yang dapat digunakan untuk tujuan rekreasi
dan olah raga.
• Residental Tourist Plant, yaitu fasilitas yang dapat menampung
kedatangan wisatawan yang berbentuk akomodasi wisata.
Fasilitas ini terdiri dari penginapan hotel atau tempat makan
atau restoran.
• Sarana pelengkap atau penunjang kepariwisataan
(suplementing tourism superstructure), sarana
pelengkap/penunjang ini adalah tempat-tempat yang
menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak
hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang
terpenting adalah untuk membuat wisatawan dapat lebih lama
tinggal di tempat wisata.
• Sarana penjualan yaitu berupa toko-toko yang menjual barang-
barang souvenir atau benda-benda lain khusus wisatawan.
Aspek Prasarana dan Sarana Wisata
• Utilitas, yaitu terkait dengan ketersediaan listrik dan
sanitasi seperti tersedianya toilet dan air bersih.
• sarana pendidikan dan kesehatan. Sarana
pendidikan terdiri dari fasilitas pendidikan yang
mengkhususkan diri dalam pendidikan
kepariwisataan. Dan fasilitas kesehatan berupa
pelayanan kesehatan melalui penyediaan klinik
kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan
pada tiap wisatawan.
• transportasi yang memadai. Terkait moda angkutan
dan aksesibilitas
SISTEM PARIWISATA
SISTEM PARIWISATA
• Konsep Tourism (Gunn, 2002):
1. The popular meanings have changed overtime.
2. Tourism is not a discipline; instead it is a multidisciplinary field
(geographic, economic, environmental, social and politic
dimension)
3. Tourism is not an industry, it is made up of great many entities
as well as bussines
4. Tourism is generated by two major powers (demand and
supply)
SISTEM PARIWISATA
• 5 (Lima) Elemen Pokok dalam sistem
pariwisata (Leiper, 1990 dan Cooper, 1999)
1. Traveler-generating region
2. Departing traveler
3. Transit route region
4. Tourist-destination region
5. Returning traveler
SISTEM PARIWISATA

Departing Travelers

Traveler Tourist-
Generating Transit route Destination
region region Region

Returning Travelers

Environment: Human, Sosio-cultural,


economical, technological, phiysical, political,
legal, etc.
SISTEM PARIWISATA
ELEMEN WISATAWAN

• Aktor dalam sistem pariwisata, dimana tujuan utama adalah


memberikan sebuah pengelaman yang bersifat humanis, menyenangkan
dan tak terlupakan

ELEMEN GEOGRAFIS

• Menyangkut 3 elemen: traveler-generating region, tourist destination,


dan transit route region.

ELEMEN INDUSTRI PARIWISATA

• Wilayah bisnis dan organisasi yang terlibat dalam menghasilkan produk


wisata
SISTEM PARIWISATA
• Mill dan Morrison (1985), mengembangkan
model sistem pariwisata dalam 4 komponen
1. Market (reaching the marketplace)
2. Travel (the purchase of travel products)
3. Destination (the shape of travel demand)
4. Marketing (the selling of travel)
SISTEM PARIWISATA
• Leiper (1990), mengklasifikasikan 7 sektor dalam komponen
pariwisata:
1. Sektor Pemasaran (the marketing sector) ; mencakup semua unit
pemasaran dalam industri pariwisata yang berada di ‘traveller
generating region. Kegiatannya meliputi: promosi, advertising,
publikasi, penjualan produk dan paket wisata.
2. Sektor perhubungan (the carrier sector); mencakup semua bentuk
dan macam transportasi publik, khususnya yang beroperasi
sepanjang jalur transit yang menghubungkan tempat asal
wisatawan (traveller generating region) dan tempat tujuan
wisatawan (tourist destination region).
3. Sektor akomodasi (the accomodation sector); sebagai penyedia
tempat tinggal sementara dan pelayanan yang berhubungan
dengan hal itu (food and beverage), berada di tempat tujuan
(tourist destination region) dan tempat transit.
SISTEM PARIWISATA
• Leiper (1990), mengklasifikasikan 7 sektor dalam komponen
pariwisata:
4. Sektor daya tarik/atraksi wisata (the attraction sector); penyediaan
daya tarik atau atraksi wisata di lokasi tujuan wisata.
5. Sektor operator wisata; mencakup perusahaan penyelenggara dan
penyedia paket wisata (tempat, paket wisata, atraksi wisata).
6. Sektor pendukung/rupa-rupa (the miscellaneous sector); pendukung
terselenggaranya kegiatan wisata; toko souvenir, restoran, bank,
dan lain-lain.
7. Sektor pengkoordinasian/regulator (coordinating sector); mencakup
peran pemerintah selaku regulator dan asosiasi bidang pariwisata
baik tingkat lokal, regional maupun internasional. Misalnya;
Departemen pariwisata, dinas pariwisata, perhimpunan hotel dan
restoran (PHRI), WTO, PATA (Pasific Asia Travel Association), dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
1. TOURISM PLANNING, BASIC, CONCEPT, CASES, Fourth
Edition, By Clare A.Gunn with Turgut Var. 2002.
Routledge New York and London
2. PENGANTAR ILMU PARIWISATA, Drs. Oka A Yoeti. 1985.
Penerbit Angkasa Bandung
3. PENGANTAR ILMU PARIWISATA, Pitana dan Diarta
(2009), ANDI Yogyakarta
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai