Manajemen
Pariwisata
Furqan Abdul
Rais Zordi
SMAN 3 Bukittinggi
Defenisi dari
Pariwisata dan
Manajemen Pariwisata
Pariwisata
Pengertian pariwisata
Adalah keseluruhan fenomena (gejala)
dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan
oleh perjalanan dan persinggahan manusia di
luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan
untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan
dengan pekerjaan-pekerjaan yang
menghasilkan upah.
Pariwisata
Pada garis besarnya, pariwisata memiliki
arti keterpaduan yang di satu sisi diperani
oleh faktor permintaan dan di sisi lain
dipengaruhi oleh faktor ketersediaan.
Faktor permintaan terkait oleh permintaan
pasar wisatawan domestik dan mancanegara.
Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi
oleh transportasi, atraksi wisata dan
aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan
prasarana terkait serta informasi dan promosi
Manajemen Pariwisata
Pengertian Manajemen Pariwisata
Manajemen Pariwisata adalah suatu
tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya
dalam bidang pariwisata.
Kajian Manajemen Pariwisata
Untuk dapat menghubungkan antara konsep
manajemen dan pariwisata terlebih dahulu akan
dijelaskan aspek-aspek sebagai berikut:
Ancillary
Attraction (daya Accesable (bisa Amenities (Adanya
tarik) dicapai) (Fasilitas) Lembaga
Pariwisata)
Kajian Manajemen Pariwisata
(2) Aspek Permintaan Wisata
Sospol (Sosial
Harga Pendapatan Sosial Budaya
Politik)
Wisatawan
• adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
Peranan Pariwisata
Hidup matinya UKM di pusat-pusat industri kerajinan di
Provinsi Bali seperti Dusun Celuk (kerajinan perak), Ubud
(kerajinan tangan dan seni lukis), dan Dusun Dawam (kerajinan
kayu) misalnya, sangat tergantung pada industri pariwisata.
Ketika kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) atau turis
asing "terganggu", industri kerajinan di dusun-dususn tersebut
terpukul hebat.
Wisata Cagar
Wisata Budaya Alam (Taman Wisata Buru
Konservasi)
Sistem
Perhubungan Energi
telekomunikasi
Perusahaan Perusahaan
Gatronomi Toko-toko
akomodasi transportasi
Strengthening
Escape Relaxation Play
family bonds
Social Educational
Prestige Romance
interaction opportunity
Wish-
Self-fulfilment
fulfilment
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
faktor penarik seseorang untuk melakukan perjalanan
wisata menurut Jackson (1989) antara lain:
natural man-made
culture
environment environment
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
1. Keterjangkauan
yaitu suatu daerah yang mudah atau sulit terjangkau
karena perbedaan sarana komunikasi, Iptek,dan transportasi
didaerah yang satu dengan daerah yang lain.
Contoh:
dan lain
lain
Akomodasi Pariwisata
AKOMODASI SEMI
KOMERSIL
Rooming
Home-Stay Akomodasi semi
House
komersial adalah
akomodasi yang dibangun
Holiday Camping dan dioperasikan bukan
Camp Ground semata-mata untuk
tujuan komersil, tetapi
juga untuk tujuan sosial,
Dan lain jenisnya antara lain :
lain
Akomodasi Pariwisata
AKOMODASI NON KOMERSIL
sarana
promosi tranposrtasi
prasarana
fasilitas atraksi
akomodasi
umum wisata
fasilitas
sosial
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut
diminati pengunjung, yaitu :
a. Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai
sesuatu yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung
wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik
khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk
berkunjung di obyek tersebut.
b. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di
sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan
senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain
ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut
sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang
pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut,
sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Pemasaran Pariwisata
1. Pemasaran pariwisata berorientasi pada produk
Menurut sejarahnya,pemasaran pada pariwisata
sejak awal memang berorientasi pada produk,fokus dari
usaha pemasarannya terletak pada produk pariwisata
yang dijual,yakni dengan menyediakan pantai
terbaik,kamar terbaik,dan sebagainya
Mereka beranggapan bahwa jika menyediakan
produk pariwisata terbaik,wisatawan secara otomatis
akan membeli barang atau jasa dari perusasaan wisata
tersebut.pemasaran pada pariwisata seperti ini akan
berhasil jika tidak ada masalah dalam penjualan,sehingga
mereka dapat berfokus pada hasil produksi.
Pemasaran Pariwisata
2. Pemasaran pariwisata berorientasi pada Penjualan
Bangkok Hokkaido
WhitSundays Ulurlu
Objek Wisata di Benua Eropa