Anda di halaman 1dari 63

Pariwisata dan

Manajemen
Pariwisata
Furqan Abdul
Rais Zordi
SMAN 3 Bukittinggi
Defenisi dari
Pariwisata dan
Manajemen Pariwisata
Pariwisata
Pengertian pariwisata
Adalah keseluruhan fenomena (gejala)
dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan
oleh perjalanan dan persinggahan manusia di
luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan
untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan
dengan pekerjaan-pekerjaan yang
menghasilkan upah.
Pariwisata
Pada garis besarnya, pariwisata memiliki
arti keterpaduan yang di satu sisi diperani
oleh faktor permintaan dan di sisi lain
dipengaruhi oleh faktor ketersediaan. 
Faktor permintaan terkait oleh permintaan
pasar wisatawan domestik dan mancanegara.
Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi
oleh transportasi, atraksi wisata dan
aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan
prasarana terkait serta informasi dan promosi
Manajemen Pariwisata
Pengertian Manajemen Pariwisata
Manajemen Pariwisata adalah suatu
tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya
dalam bidang pariwisata.
Kajian Manajemen Pariwisata
Untuk dapat menghubungkan antara konsep
manajemen dan pariwisata terlebih dahulu akan
dijelaskan aspek-aspek sebagai berikut:

(1)       Aspek Penawaran Pariwisata

Menurut Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005, ada


empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam
penawaran pariwisata. Aspek-aspek adalah:

Ancillary
Attraction (daya Accesable (bisa Amenities (Adanya
tarik) dicapai) (Fasilitas) Lembaga
Pariwisata)
Kajian Manajemen Pariwisata
(2) Aspek Permintaan Wisata

Menurut Medlik 1980 dalam Ariyanto 2005,


faktor-faktor utama dan faktor lain yang
mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Sospol (Sosial
Harga Pendapatan Sosial Budaya
Politik)

Harga barang Harga barang Intensitas


Substitusi Komplementer Keluarga
Syarat Perjalanan Pariwisata
Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata
bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu :
(dikutip dari Ekonomi Pariwisata, hal 21)

Harus bersifat sementara

Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti


tidak terjadi karena dipaksa

Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah


ataupun bayaran
Syarat Perjalanan Pariwisata
Pariwisata menurut Yoeti (2001;47) adalah kegiatan
bersenang-senang.Syarat suatu perjalanan disebut sebagai
perjalanan wisata, apabila :
(1)Perjalanan di lakukan dari suatu tempat ke tempat lain, di luar
tempat kediaman orang itu biasa tinggal;
(2)Perjalanan yang dilakukan minimal 24 jam atau lebih;
(3)Tujuan perjalanan semata-mata untuk bersenang-senang, dan
tidak untuk mencari nafkah atau bekerja di tempat atau negara
yang dikunjungi.
(4)Orang tersebut semata-mata sebagai konsumen di tempat yang
dikunjunginya dan uang yang dibelanjakannya dibawah dari
negara asalnya atau tempat tinggalnya semula dan bukan dicari
atau diperoleh di tempat kota, atau negara yang dikunjunginya
Wisata dan Wisatawan
Wisata
• merupakan suatu kegiatan perjalanan atau
sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata.

Wisatawan
• adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
Peranan Pariwisata
Hidup matinya UKM di pusat-pusat industri kerajinan di
Provinsi Bali seperti Dusun Celuk (kerajinan perak), Ubud
(kerajinan tangan dan seni lukis), dan Dusun Dawam (kerajinan
kayu) misalnya, sangat tergantung pada industri pariwisata.
Ketika kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) atau turis
asing "terganggu", industri kerajinan di dusun-dususn tersebut
terpukul hebat.

Tahun 2001, jumlah wisman yang berkunjung ke Pulau


Dewata tersebut tercatat hanya 1.355.282 orang atau menurun
4,07% (57.557 orang) dari S1.412.839 orang tahun 2000.

Turunnya kunjungan wisman ini berujung pada merosotnya


penukaran mata uang asing sebesar US$24.200 yaitu menjadi
hanya US$77.660.000 (2001) dari angka tahun sebelumnya
(2000) yang US$102.476.000. Akibatnya, omset UKM pada
pusat-pusat industri kerajinan tersebut menurun drastis bahkan
di antaranya gulung tikar.(SUARA PEMBARUAN,30 April
2002)
Peranan Pariwisata
Dapat kita lihat dari data tersebut bahwa jika
terjadi ganguan pada industri wisata seperti pelarangan
wisata ke suatu negara oleh negara lain akan
berdampak langsung pada kehidupan masyarakat yang
hanya bergantung pada sektor pariwisata.Oleh karena
itu,pemerintah harus meningkatkan keamanan dan
pelayanan di objek objek wisata yang sangat
mendukung kelangsungan hidup masyarakat setempat.
Pariwisata Sebagai Kebutuhan
Manusia
Pariwisata merupakan sebuah industri yang berkembang,
dinamis, dan interaktif.

Industri ini seakan tidak mengenal waktu, perkembangan


yang semakin pesat disebabkan karena kebutuhan manusia untuk
berekreasi semakin meningkat dan industri pariwisata ini
bagaikan jantung yang menggerakkan roda perekonomian,serta
salah satu industri terbesar dan menjadi sektor andalan di
dalam pembangunan ekonomi dan penyediaan lapangan
pekerjaan serta pengetasan kemiskinan.

Tingginya investasi mendorong peningkatan pendapatan


masyarakat, peningkatan devisa, peningkatan pendapatan
pemerintah dan keuntungan badan usaha milik pemerintah, dan
sebagainya. kesemuanya ini juga berdampak pada dinamika
masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
Jenis-Jenis Pariwisata
Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan
menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu
tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai
berikut.

Wisata Cagar
Wisata Budaya Alam (Taman Wisata Buru
Konservasi)

Wisata Pertanian Wisata Maritim


Wisata Ziarah
(Agrowisata) atau Bahari
Tipologi Wisatawan
Menurut Plog (1972) dan Pitana (2005),
menjelaskan konsep sosiologi tentang wisatawan
menjadi sangat penting, kemudian Plog
mengelompokkan tipologi wisatawan sebagai berikut:
• yaitu wisatawan hanya ingin mengunjungi tempat-tempat yang
Allocentris belum diketahui, bersifat petualangan, dan mau memanfaatkan
fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat.

• yaitu wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan


Psycocentris wisata sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama
dengan di negaranya.

Mid-Centris • yaitu terletak diantara tipologi Allocentris dan Psycocentris


Jaringan Kegiatan Pariwisata

Kegiatan pariwisata pada dasarnya dapat dipadu


dalam satu jaringan kegiatan kerja yang diawali oleh
adanya kegiatan manusia yang melakukan perjalanan di
darat, di laut dan di udara.

Kegiatan wisatawan dalam mengunjungi objek


wisata (Alam, budaya maupun minat khusus) pada
daerah tujuan wisata dipengaruhi oleh adanya promosi
wisata, kemudahan transportasi, restorasi, akomodasi
serta pelayanan pemandu wisata. 
Karateristik Pariwisata
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melihat
karateristik daerah tujuan wisata,
Diantaranya sebagai berikut:
1. Sumber daya alam,kebudayaan dan manusianya,apakah
memiliki karateristik yang khas untuk dijadikan daerah
tujuan wisata yang potensial atau tidak.
2. Aksesibilitas,ketersediaan sarana dan prasarana transportasi
serta kemudahan untuk menjangkau daerah wisata
merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam industri
kepariwisataan.
3. Kestabilan politik dan keamanan serta kebijakan
pemerintah yang mendukung kelancaran berjalannya
industri pariwisata.
Karateristik Pariwisata
4. Promosi kepariwisataan,pengenalan objek kepada publik
merupakansalah satu cara untuk mendatangkan wisatawan,
baik domestik maupun manca negara.
5. Akomodasi,sudah barang tentu keberadaan dan kenyamanan
akomodasi ini (tempat penginapan) menjadi faktor utama
yang dilihat di tempat tujuan wisata sebelum kita melakukan
wisata.
6. Transportasi,ketersediaan dan kelancaran transportasi pun
menjadi tolak ukur yang penting dalam kita mengadakan
perjalanan pariwisata.
7. Pusat kesehatan(jaminan kesehatan),meskipun hanya sebagai
fasilitas penunjang saja,akan tetapi fasilitas ini sepertinya
memang harus ikut diperhitungkan.hal ini akan memberi
keyamanan sendiri kepada wisatawan.
Prasarana dan Sarana
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai
salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor
yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana
dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana
dan prasarana juga sangat diperlukan untuk
mendukung dari pengembangan obyek wisata.

Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu


Pariwisata (1985, p.181), mengatakan : “Prasarana
kepariwisataan adalah semua fasilitas yang
memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup
dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan
untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka
ragam
Prasarana dan Sarana
Prasarana tersebut antara lain :

Sistem
Perhubungan Energi
telekomunikasi

• jalan raya, • Instalasi pembangkit • telepon,


• rel kereta api, listrik • telegraf,
• pelabuhan udara • instalasi air bersih. • radio
dan laut, • Pom Bensin • Televisi
• terminal.

Pelayanan Pelayanan Pelayanan


kesehatan keamanan wistawan

• Puskesmas • pos satpam • pusat informasi


• Rumah Sakit. • pos-pos polisi • Kantor pemandu
wisata
Prasarana dan Sarana
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan
yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara
langsung maupun tidak langsung dan hidup serta
kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan. Sarana
kepariwisataan tersebut adalah :

Perusahaan Perusahaan
Gatronomi Toko-toko
akomodasi transportasi

• Hotel • pengangkutan • Rumah • Penjual


• Losmen udara. makan souvenir dan
• Bungalow • Pengangkutan • Restaurant Kerajinan
laut • Depot Daerah
• kereta api • warung-
• bus-bus warung
khusus
pariwisata
Ekologi Pariwisata
Ekologi pariwisata adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antar unsur hayati yang dapat
dibudidayakan dan nonhayati yang dapat dikelola untuk
kegiatan pariwisata tanpa harus menyimpang dari tata alam
yang ada (Pencagaran). Alam dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan pariwisata dengan menerapkan asas pencagaran
sebagai berikut:

Benefisiasi Optimalisasi Reklamasi Substitusi

Alokasi Integrasi Preservasi


Faktor Pendorong
dan Penarik
Wisatawan
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
Adanya faktor pendorong mengakibatkan seseorang ingin
melakukan perjalanan wisata dan adanya berbagai faktor
penarik yang dimiliki oleh DTW akan menyebabkan orang
tersebut memilih DTW tertentu. Ryan (1991 dalam Pitana,
2005) menjelaskan faktor pendorong bagi seseorang untuk
melakukan perjalanan wisata antara lain sebagai berikut:

Strengthening
Escape Relaxation Play
family bonds

Social Educational
Prestige Romance
interaction opportunity

Wish-
Self-fulfilment
fulfilment
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
faktor penarik seseorang untuk melakukan perjalanan
wisata menurut Jackson (1989) antara lain: 

Location national retail


Climate promotion advertisisng

wholesale special insentive


marketing events schemes

visiting visiting tourist


friends relatives attractions

natural man-made
culture 
environment environment
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
1. Keterjangkauan
yaitu suatu daerah yang mudah atau sulit terjangkau
karena perbedaan sarana komunikasi, Iptek,dan transportasi
didaerah yang satu dengan daerah yang lain.

Contoh:

Daerah wisata di daerah pedalaman sulit dijangkau


daripada daerah wisata yang ada di daerah dekat sarana
transportasi karena kurangnya sarana
komunikasi,IPTEK,dan transportasi yang ada di daerah
pedalaman daripada daerah dekat dengan sarana
transportasi.
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
2. Atraksi Wisata
Sesuatu yang menarik untuk dilihat,
dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh
wisatawan, dibuat manusia yang memerlukan
persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan
kepada wisatawan dan oleh alam yang ada
dengan sendirinya.
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
• Atraksi wisata alam • Atraksi wisata budaya

Lava flow di hawaii Karapan sapi di madura


Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
3. Barang/Souvenir
Untuk meningkatkan memori seorang perencana harus
mempromosikan kekuatan kenangan pada setiap saat pada destinasi
yang dikelola.Kenangan ini akan menarik wisatawan untuk membeli
barang barang kenangan seperti souvenir atau hadiah. Secara
psikologis, pembelian barang barang souvenir ini akan meningkatkan
ingatan memori terhadap destinasi. Selain itu foto dan video juga
menjadi salah satu pengingat memori.

Tujuan dari hal tersebut adalah untuk mengumpulkan dan


mengkompilasi ingatan melalui pengalaman sehingga wisatawan
dapat membangun ingatan secara utuh untuk disampaikan pada
keluarga dan teman temannya. Singkatnya aspek pengalaman dan
memori yang tak terlupakan perlu di tangkap oleh praktisi wisata
dengan memfokuskan pada proses belanja di akhir kegiatan wisata.
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
• Contoh souvenir di indonesia
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
4. Kestabilan Ekonomi
Kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisata
dipengaruhi oleh pendapatan per kapita asal wisatawan,
nilai tukar, keamanan di daerah tujuan. Semakin tinggi
pendapatan per kapita Suatu Negara mengindikasikan
kondisi ekonomi semakin makmur, tingkat perkembangan
ekonomi masyarakatnya meningkat pula.

Jika Pendapatan per kapita suatu negara besar, maka


kecendrungan penduduknya semakin banyak bepergian
untuk berwisata ke negara lain.Dengan banyaknya
wisatawan yang datang untuk berlibur, maka jumlah
kunjungan wisatawan akan mengalami peningkatan
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan
per kapita sebagai faktor pendorong setiap individu untuk
berwisata diakibatkan adanya perubahan orientasi sosial, nilai-
nilai sosial dalam keluarga sebagai perwujudan gaya hidup dan
hak-hak berlibur.
Di samping itu, pendapatan per kapita mempengaruhi
tingkat konsumsi. Jika pendapatan meningkat maka konsumsi
juga meningkat.
Akan tetapi, semakin tinggi tingkat pendapatan pola
konsumsi cendrung berubah yang dicirikan oleh menurunnya
alokasi pengeluaran untuk katagori konsumsi makanan.
Sebaliknya, terjadi peningkatan alokasi pengeluaran untuk
konsumsi non-makanan diantaranya pendidikan, kesehatan
dan rekreasi.
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
Pariwisata internasional tercipta sebagai
akibat adanya kerjasama antar negara, dimana
negara-negara yang pendapatan per kapitanya
tinggi sebagai pihak pengirim wisatawan.
Sebaliknya, negara-negara yang pendapatan per
kapitanya rendah yang memiliki potensi pariwisata
sebagai pihak penerima wisatawan atau daerah
tujuan wisata (DTW).
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
5. Kestabilan Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya.
Istilah ini bisa digunakan dengan hubungan kepada
kejahatan segala bentuk kecelakaan dan lain-lain.

Keamanan merupakan topik yang luas


termasuk keamanan nasional terhadap serangan
teroris, keamanan komputer terhadap hacker
keamanan rumah terhadap maling dan penyelusup
lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran
ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya.
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
Tingkat keamanan suatu daerah tujuan wisata
diindikasikan oleh banyak kasus kasus kriminalitas yang
menimpa wisatawan dalam suatu periode waktu tertentu.
Kasus kasus kriminalitas ini meliputi kasus pencurian,
pemerasan, penipuan, penculikan, pembunuhan dan
kasus-kasus yang menimbulkan ketegangan sosial lainnya.
Semakin banyak kasus kriminalitas yang menimpa
wisatawan di daerah tujuan wisatawan maka tingkat
kemananan di daerah tersebut semakin rendah.
Sebaliknya, semakin kecil kasus kriminalitas yang terjadi
maka tingkat keamanan di daerah tujuan tersebut
semakin baik atau kondusif
Faktor Pendorong dan Penarik
Wisatawan
Pemerintah harus mengambil sikap tegas
dan mampu meyakinkan wisatawan bahwa
kondisi keamanan di dalam cukup
kondusif.Sebab faktor keamanan dalam negeri
sangat mempengaruhi kemajuan sektor
pariwisata suatu negara.Karena itu untuk
menarik kunjungan wisatawan asing, maka isu
keamanan harus menjadi perhatian di samping
promosi yang gencar.
Akomodasi
Pariwisata
Akomodasi Pariwisata
AKOMODASI KOMERSIL
Hotel Motel
Akomodasi komersil
adalah akomodasi yang
dibangun dan
dioperasikan semata- Hostel Cottage
mata untuk mencari
keuntungan (profit)
yang sebesar-besarnya,
jenisnya antara lain : Bungalow Ryokan

dan lain
lain
Akomodasi Pariwisata
AKOMODASI SEMI
KOMERSIL
Rooming
Home-Stay Akomodasi semi
House
komersial adalah
akomodasi yang dibangun
Holiday Camping dan dioperasikan bukan
Camp Ground semata-mata untuk
tujuan komersil, tetapi
juga untuk tujuan sosial,
Dan lain jenisnya antara lain :
lain
Akomodasi Pariwisata
AKOMODASI NON KOMERSIL

Akomodasi Non Komersil,


Mess (yang Guest House
yaitu akomodasi yang dimiliki instansi (dilingkungan
dibangun dan diopersikan pemerintah) Istana)
semata-mata untuk tujuan
non komersil, yaitu tidak
mencari keuntungan atau
Pemondokan Villa
semata-mata untuk tujuan
sosial atau bantuan secara
cuma-cuma, namun khusus
untuk golongan/kalangan
tertentu dan juga untuk dan lain lain
tujuan tertentu, jenisnya
antara lain :
Dampak
Pariwisata
Dampak Pariwisata Dalam Bidang
Ekonomi
 Dampak Positif  Dampak Negatif

1. Membuka lapangan kerja bagi 1. Bahaya ketergantungan yang


penduduk lokal di bidang sangat mendalam terhadap
pariwisata seperti : tour guide, pariwisata.
waiter, bell boy, dan lain-lain.

2. Dibangunnya fasilitas dan 2. Meningkatkan impor barang


infrastruktur yang lebih baik dari luar negri, terutama alat-
demi kenyamanan para alat teknologi modern yang
wisatawan yang juga secara digunakan untuk memberikan
langsung dan tidak langsung bisa pelayanan bermutu pada
dipergunakan oleh penduduk wisatawan dan juga biaya-biaya
lokal pula. Seperti : tempat pemeliharaan fasilitas-fasilitas
rekreasi, mall, dan lain-lain. yang ada.

3. Mendapatkan devisa (national 3. Meningkatkan inflasi dan harga


balance payment) melalui jual tanah menjadi mahal
pertukaran mata uang asing
(foreign exchange).
Dampak Pariwisata Dalam
Bidang Ekonomi
 Dampak Positif  Dampak Negatif

4. Mendorong seseorang untuk 4. Produksi yang bersifat musiman


berwiraswasta / wirausaha, menyebabkan rendahnya
contoh : pedagang kerajinan, tingkat pengembalian modal
penyewaan papan selancar, awal.
pemasok bahan makanan dan
bunga ke hotel,dan lain-lain.
5. Terjadi ketimpangan daerah
dan memburuknya kesenjangan
5. Meningkatkan pendapatan
pendapatan antara beberapa
masyarakat dan juga
kelompok masyarakat.
pendapatan pemerintah.
6. Hilangnya kontrol masyarakat
lokal terhadap sumber daya
6. Memberikan keuntungan ekonomi.
ekonomi kepada hotel dan
restaurant
Dampak Pariwisata Dalam
Bidang Sosial Budaya
 Dampak Positif  Dampak Negatif

• Meniru cara berpakaian


• yakni perubahan dari orang asing yang tidak
masyarakat tertutup sesuai dengan budaya
menjadi masyarakat indonesia
yang lebih terbuka • Marak terjadinya prostitusi
dan minum minuman keras
disekitar daerah wisata
• Memacu untuk • Semakin merebaknya gaya
meningkatkan kualitas hidup konsumerisme dan
diri hedonisme.
Perencanaan dan
Pemasaran Pariwisata
Perencanaan Pariwisata
Kebijakan merupakan perencanaan jangka panjang
yang mencakup tujuan pembangunan pariwisata dan
cara atau prosedur pencapaian tujuan tersebut yang
dibuat dalam pernyataan pernyataan formal seperti
hukum dan dokumen-dokumen resmi lainnya.
Kebijakan yang dibuat pemerintah harus
sepenuhnya dijadikan panduan dan ditaati oleh para
pengusaha wisata.kebijakan-kebijakan yang harus dibuat
dalam pariwisata adalah kebijakan yang berhubungan
dengan pertumbuhan ekonomi.peningkatan kesempatan
kerja,dan hubungan politik terutama politik luar negeri
bagi daerah tujuan wisata yang mengandalkan
wisatawan manca negara
Perencanaan Pariwisata
Dalam pariwisata,perecanaan bertujuan untuk mencapai cita-cita
atau tujuan pengembangan pariwisata.secara garis besar perencanaan
pariwisata mencakup beberapa hal penting yaitu :
• Perencanaan pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk memacu
pertumbuhan berbagai jenis industri yang berkaitan dengan pariwisata
• Perencanaan penggunaan lahan
• Perencanaan infrastruktur yang berhubungan dengan jalan,bandar
udara,dan keperluan lainnya seperti,listrik,air,pembuangan sampah
dan lain lain.
• Perencanaan pelayanan sosial yang berhubungan dengan penyediaan
lapangan pekerjaan,pelayanan kesehatan,pendidikan dan kesejahteraan
sosial.
• Perencanaan keamanan yang mencakup keamanan internal untuk
daerah tujuan wisata dan para wisatawan
Komponen Perencanaan
Pariwisata
Pembangunan Pariwisata tidak terlepas dari
penyediaan komponen komponen wisata seperti:

sarana
promosi tranposrtasi
prasarana

fasilitas atraksi
akomodasi
umum wisata

fasilitas
sosial
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut
diminati pengunjung, yaitu :
a.   Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai
sesuatu yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung
wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik
khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk
berkunjung di obyek tersebut.
b.   Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di
sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan
senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain
ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut
sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.
c.   Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang
pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut,
sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Pemasaran Pariwisata
1. Pemasaran pariwisata berorientasi pada produk
Menurut sejarahnya,pemasaran pada pariwisata
sejak awal memang berorientasi pada produk,fokus dari
usaha pemasarannya terletak pada produk pariwisata
yang dijual,yakni dengan menyediakan pantai
terbaik,kamar terbaik,dan sebagainya
Mereka beranggapan bahwa jika menyediakan
produk pariwisata terbaik,wisatawan secara otomatis
akan membeli barang atau jasa dari perusasaan wisata
tersebut.pemasaran pada pariwisata seperti ini akan
berhasil jika tidak ada masalah dalam penjualan,sehingga
mereka dapat berfokus pada hasil produksi.
Pemasaran Pariwisata
2. Pemasaran pariwisata berorientasi pada Penjualan

Dalam hal ini,lebih ditekankan pada penjualan


untuk meyakinkan wisatawan agar membeli barang dan
jasa atau mengunjungi tempat wisata.pemasaran yang
berfokus pada penjualan ini akan berhasil jika permintaan
melebihi persediaan yang ada.

Hal ini,menurut sejarah,dipacu oleh kemajuan


teknologi yang mengakibatkan peningkatan daya produksi
dan penghasilan nyata menjadi lebih tinggi.pertama,yang
akan dibeli wisatawan adalah barang wisata yang cepat
habis.kedua,barang wisata yang bertahan lama.yang
ketiga,jasa yang ditawarkan tempat wisata tersebut.
Pemasaran Pariwisata
3. Pemasaran pariwisata berorientasi pada konsumen

Fokus orientasi pemasaran dari pariwisata ini terletak pada


konsumen.tepatnya,pada apa yang diinginkan oleh wisatawan.inti
pemasaran dari pariwisata ini sebenarnya memastikan bahwa
wisatawan adalah pusat dari segala usaha pemasaran dan
mempergunakan teknik untuk mengidentifikasi,serta
mengantisipasi kebutujan apa yang diinginkan wisatawan.yang
ditekankan di sini adalah pelayanan yang diberikan kepada para
wisatawan

Pada tahap ini,para wisatawan lebih berorientasi pada


pariwisata yang memperhatikan aspek lingkungan,sosial maupun
budaya yang terdapat pada objek tersebut.hal ini membuat
wisatawan memilih objek wisata yang ramah lingkungan dan tidak
menggangu aspek sosial dan kebudayaan masyarakat sekitar.
Pemasaran Pariwisata
3. Pemasaran pariwisata berorientasi pada konsumen

Disini,para penyedia wisata juga sudah menyadari


hal ini sepenuhnya.oleh karena itu,mereka berusaha
memasarkan pariwisata sesuai dengan keingginan
wisatawan untuk menarik kunjungan wisatawan ke
objek wisata yang mereka tawarkan.

Karena kesadaran ini ,di era globalisasi,para


pengusaha pariwisata semakin bersaing ketat
mendapatkan konsumen.sehingga,sampailah ke tahap
pemasaran pariwisata yang berorientasi konsumen dan
berfikir strategis.
Objek Wisata
Yang ada di
Dunia
Objek Wisata di Benua Afrika

Krugger park Piramida

Garden route V&A Waterfront


Objek Wisata di Benua Amerika

Air Terjun Niagara Grand Canyon

Salar de Uyuni Pegunungan Rocky


Objek Wisata di Benua Asia

Bangkok Hokkaido

Taj Mahal Maladewa


Objek Wisata di benua
Australia

Great Barrier Reef Opera House

WhitSundays Ulurlu
Objek Wisata di Benua Eropa

Menara Eiffel Akropolis

Big Ben Kastil Edinburgh


Objek Wisata di Indonesia

Borobudur Pantai Kuta

Raja Ampat Jam


Gadang
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai