Anda di halaman 1dari 16

SISTEM KEPARIWISATAAN

OLEH :

ARMA APRILLIA (1802612010219)

I DEWA AYU SRI RATNA PURWANI (1802612010222)

PRISKA SEVERA MAWEIKERE (1802612010254)

I GEDE ARYA LILACITA (1802612010224)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN REGULER MALAM A

2020
PENDAHULUUAN

1. LATAR BELAKANG
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan
masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap masyarakat setempat dan
sekitarnya. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa,
yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam
berbagai aspeknya. Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat bahkan
bagi Negara sekalipun,manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek/segi yaitu
manfaat pariwisata dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, nilai
pergaulan dan ilmu pengetahuan, serta peluang dan kesempatan kerja.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa definisi system kepariwisataan?
b. Bagaimana dimensi system wilayah dalam kepariwisataan?
c. Apa saja terminology kepariwisataan?
d. Bagaimana klasifikasi kepariwisataan?
3. Tujuan dan manfaat dibuatnya makalah ini adalah agar para pembaca :
a. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang system kepariwisataan.
b. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang dimensi system kepariwisataan.
c. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang terminology kepariwisataan.
d. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang klasifikasi kepariwisataan.
PEMBAHASAN

1. Definisi system kepariwisataan


 Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua
suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berputar-putar dan lingkup,
sedangkan wisata adalah perjalanan. Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila
seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri atau dengan kata lain aktivitas
dan kejadian yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan
(Sutrisno ,1998). Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi
tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu :
- Harus bersifat sementara
- Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena terpaksa
- Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran
 Sistem Pariwisata menurut Jordan (dalam Leiper, 2004:48) adalah tatanan komponen
dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan
membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Sedangkan Bertalanffy (dalam Leiper,
2004:48) mendefinisikan sistem sebagai satu kesatuan elemen yang saling terkait satu
sama lain didalamnya dan dengan lingkungannya. Leiper (2004) mencoba
menjelaskan sistem pariwisata secara menyeluruh (whole tourism system) dimulai
dengan mendeskripsikan perjalanan seorang wisatawan. Dari hasil analisisnya ia
mencatat 5 elemen sebagai subsistem dalam setiap sistem pariwisata yang
menyeluruh, yaitu:
a. Wisatawan (tourist) yang merupakan elemen manusia yaitu orang yang melakukan
perjalanan wisata
b. Daerah asal wisatawan (traveller-generating regions), merupakan elemen geografi
yaitu tempat dimana wisatawan mengawali dan mengakhiri perjalanannya.
c. Jalur pengangkutan (transit route) merupakan elemen geografi tempat dimana
perjalanan wisata utama berlangsung.
d. Daerah tujuan wisata (tourist destination region) sebagai element geografi yaitu
tempat utama yang dikunjungi wisatawan .
e. Industri pariwisata (tourist industry) sebagai elemen organisasi, yaitu kumpulan dari
organisasi yang bergerak usaha pariwisata, bekerjasama dalam pemasaran pariwisata
untuk menyediakan barang, jasa dan fasilitas pariwisata
 Dalam melakukan aktivitas wisatanya, terdapat 4 tujuan yang hendak
dicapai/didapatkan oleh wisatawan :
- Something to see, adalah di daerah tujuan wisata terdapat daya tarik khusus
disamping atraksi wisata yang menjadi interestnya.
- Something to do, adalah bahwa selain banyak yang dapat disaksikan, harus
terdapat fasilitas rekreasi yang membuat wisatawan betah tinggal di objek itu.
- Something to buy, adalah bahwa di tempat wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja souvenir atau hasil kerajinan untuk oleh-oleh.
- Something to know, adalah bahwa objek wisata selain memberikan ketiga hal
diatas, juga dapat memberi nilai edukasi bagi wisatawan.
 Model system kepariwisataan

Model Leiper tersebut pada intinya menjelaskan bahwa system pariwisata merupakan
suatu sistem uang terbuka yang terdiri dari tiga komponen utama yang didalamnya
terdapat beberapa unsur yang saling terkait: pertama adalah komponen manusia dengan
unsur pengunjung, kedua adalah komponen industry yang terdiri dari unsur organisasi dan
industri, dan ketiga adalah komponen spasial atau geografis yang terdiri dari unsur
wilayah penghasil pelaku wisata, tempat atau rute transit dan tempat tujuan wisata. Kelima
elemen tersebut dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, seperti hukum, ekonomi,
lingkungan, politik, teknologi, dan sosial.
Wilayah penghasil pelaku wisata yang biasa disebut dengan TGA (Tourist Generating
Area), yaitu wilayah dimana para pelaku wisata berada. Terminologi tourist disini menurut
saya belum tepat dalam wilayah ini, karena pelaku wisata menurut saya tidak hanya tourist
(wisatawan) tetapi ada yang disebut dengan excursionist (pelancong). Sehingga menurut
saya lebih tepat dinamakan dengan wilayah penghasil pengunjung atau Visitor Generating
Area (VGA), karena terdapat perbedaan antara wisatawan dan pelancong. Sementara
perbedaannya adalah, kalau wisatawan merupakan tipe pengunjung yang membutuhkan
akomodasi karena biasanya bermalam atau melakukan perjalanan > 24 jam, dan pelancong
merupakan tipe pengunjung yang tidak bermalam atau sering disebut dengan day tripper
karena perjalanannya biasanya kurang dari 24 jam. VGA merupakan wilayah penghasil
pengunjung yang memiliki permintaan (demand) akan kegiatan pariwisata. Di wilayah ini
sudah terdapat jasa pariwisata dan perjalanan (travel & tourism services) yang bertindak
sebagai penyedia jasa kepada pelaku wisata untuk membantu melaksanakan kegiatan
pariwisatanya.
Tourist Receiving Area (TRA) atau lebih tepatnya disebut sebagai wilayah penerima
pengunjung (Visitor Receiving Area/VRA) merupakan tempat tujuan wisata atau biasa
disebut dengan destinasi pariwisata, dimana tempat tersebut merupakan kegiatan wisata
dilakukan oleh pelaku wisata/pengunjung. Batas VRA dapat dianggap sebagai kawasan
perjalanan dari daerah pengunjung melakukan aktivitas pariwisata yang mencakup tempat-
tempat yang biasanya didatangi oleh pengunjung. Beberapa ahli mengemukakan bahwa
akomodasi atau tempat tempat wisatawan bermalam merupakan pusat dari VRA. Di
wilayah ini terdapat daya tarik wisata, berbagai sarana penunjang kegiatan wisata dan
prasarana yang disediakan oleh masyarakat, swasta atau pemerintah.
Transit Route Region merupakan rute antara yang memiliki batasan sebagai tempat
dimana pengunjung telah meninggalkan daerah asal tetapi belum mencapai tempat tujuan
wisata atau biasa disebut sebagai area transit. Ini merupakan zona antara sebelum aktivitas
wisata utama terjadi, dalam hal ini terdapat beberapa tempat/daerah yang memilih untuk
berperan sebagai daerah transit menuju destinasi pariwisata.
Tourism Industries merupakan keseluruhan usaha yang langsung terlibat dalam
menyediakan barang atau jasa untuk memfasilitasi kegiatan pengunjung saat berada diluar
dari tempat asalnya. Sementara itu external environment yang terdiri dari faktor ekonomi,
sosial, politik, hukum, teknologi dan lingkungan merupakan faktor eksternal makro yang
mempengaruhi keberlangsungan semua komponen dari sistem kepariwisataan yang sudah
dijelaskan sebelumnya.
2. Dimensi system kepariwisataann
a. Dimensi spasial
Definisi pariwisata yang dipandang dari dimensi spasial merupakan definisi yang
berkembang lebih awal dibandingkan definisi-definisi lainnya (Gartner, 1996).
Dimensi ini menekankan definisi pariwisata pada pergerakan wisatawan ke suatu
tempat yang jauh dari lingkungan tempat tinggal dan atau tempat kerjanya untuk
waktu yang sementara, seperti yang dikemukakan oleh Airey (Smith dan French,
1994):
b. Dimensi industry
Definisi pariwisata yang dipandang dari dimensi industri/bisnis memfokuskan pada
keterkaitan antara barang dan jasa untuk memfasilitasi perjalanan wisata. Smith
(Seaton dan Bennett 1996) mendefinisikan pariwisata sebagai kumpulan usaha yang
menyediakan barang dan jasa untuk memfasilitasi kegiatan bisnis, bersenang-senang,
dan memanfaatkan waktu luang yang dilakukan jauh dari lingkungan tempat
tinggalnya.
c. Dimensi akademis
Pariwisata dari dimensi ini didefinisikan sebagai studi yang mempelajari perjalanan
manusia keluar dari lingkungannya, juga termasuk industri yang merespon kebutuhan
manusia yang melakukan perjalanan, lebih jauh lagi dampak yang ditimbulkan oleh
pelaku perjalanan maupun industri terhadap lingkungan sosial budaya, ekonomi,
maupun lingkungan fisik setempat. Definisi tersebut dikemukakan oleh Jafar,
(Gartner, 1996).
d. Dimensi sosial budaya
upaya memenuhi kebutuhan wisatawan dengan berbagai karakteristiknya, seperti
definisi yang dikemukakan oleh Mathieson dan Wall (Gunn, 2002) interaksi antara
elemen lingkungan fisik, ekonomi, dan sosial budaya, seperti yang dikemukakan oleh
Leiper (Gartner, 1996)
3. Terminology kepariwisataan
Kepariwisataan memiliki sejumlah terminologi atau istilah yang lazim
dipergunakan. Terangkan apa yang anda ketahui tentang istilah berikut:
Terminology pada Biro Perjalanan
Wisata:
Terminology umum:
Travel Exchange/Table top
Outbond and inbound visitors
Travel agent
Scheduling and tour itinerary (arrangements)
Wholesaller
Travel Formatilities.
Travel Manager
Ordinary passport, Service passport, diplomatic
passport Payroll guide

Visa, Tourist visa, Student visa, Single visit, Freelance guide


Multiple visit, Visa on arrival,
Contract rate
Visa extension, Permanent stay visa, Working
Confidential rate
permit, Green card, Over
Special Free
stay/illegal
International, Continental, and
Lost and found Luggage Claim
Domestic ticket
Custom, Immigration and Quaranteen (CIQ)
Licensed and non licensed guide
Tourism and Trade and fair, Tourism Expo
Group package and F I T (Fully
Travel Echange (Travex) Individual Tour)

Table Top Escorted tour and Non escorted tour

Points of interest/Tourist attraction/Tourisr Tour leader/Tour manager/Tour


resorts operator/Tour itinerary
Artificial or man-made resort Tour programmer
Mountain resort and Beach resort Special interest tour
Spa or hot spring resort Excursion/Full day tour/Overland Tour
Cultural Village Sea cruise
Traveller cheque High season and low season
Travel insurance Go Now Pay later tour
Nightlive attaractions Insentive tour, Honeymoon travel
Terminology pada sektor perhotelan:
Terminologi pada sektor penerbangan dan
Francaise hotel bandara:

International chain hotels One way ticket, return ticket, open date

Star and non star hotel or classified and non Gate of arrivals, gate of departures
classified hotel, budget hotel
Port of Entry
Single bed. Double bed, Twin beds
Reguler fight, chartered flight, shutle flight
Business hotel, resort hotel
International flight, continental flight,
Length of stay domectic flight

Occupancy rate and room beds occupied rates Published fare, normal fare, special fare

Confidential rate, Published rates Waiting list, last minute booking

Front office. Back office. F&B, pastry, Public Luggage and excess luggage
Relation
Travel wise
Booking, Reservation, Registration
Window seat
Fully booked
Economy class and Business class
High season and low season
Custem, Immigration and Quarantine (CIQ)
Check in, Check out, late check out, Sleeping out
Fiscal tax, airport tax, flight insurance
Room service
Boarding, transit, stop over, direct
House keeping, Bell boy
Delayed and cancelled
Concierge
Turbulent weather, technical problem,
Standard room, deluxe, president suite, family overweight, excess luggage
room, connecting room
Embarkation and disembarkation
Single bedded and doublebed. twin beds
Emergency exit
Vallet parking, Tipping
Smoking and non smoking area
American breakfast, Continental breakfast,
Flight connecting ticket
Coctail
Flight insurance
Rijistafel, buffet, set up
Terminology pada Transportasi darat di
Eropa:

Central station(CS)

Track, voiye, platform


Istilah di bandara
Ticket window, ticket automatic slot
Locker
Taxi-train
Free duty shop
Tram
Red line, green line, gate or arrival, gate
Train station, train stop
departures
Stop train, intercity train, international
Runaway End Safety Area (RESA)
train, connecting train
Hard landing, short- cross landing
Bus stop, train stop
Lost and found claim
Welcome office or Information office
Check in counter
Hotel reservation, booking

Registration counter

Subway, Metro, London underground

Locker

Terminology Olah raga wisata dan Rekreasi: Water skiing


Surfing, wind surfing Hang gliding
Jungle tracking, camping Aero modeling
Canoeing Kites. Stunt kite, Parafoil, Revolution, Delta,
Boating Rokkaku, Train, Wau

Boogy jumping Underwater exploration

Snoorkeling Sea diving

River rafting Deep sea fishing


4. Klasifikasi kepariwisataan
 Berikut ini adalah klasifikasi dasar jenis-jenis Pariwisata:
 Pariwisata Etnik (Ethnic Tourism), yaitu perjalanan untuk mengamati perwujudan
kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang menarik.
 Pariwisata Budaya (Culture Tourism), yaitu perjalanan untuk meresapi atau untuk
mengalami gaya hidup yang telah hilang dari ingatan manusia.
 Pariwisata Rekreasi (Recreation Tourism), yaitu kegiatan pariwisata yang berkisar
pada olahraga, menghilangkan ketegangan dan melakukan kontak sosial dengan
suasana santai.
 Pariwisata Alam (Eco Tourism), yaitu perjalanan ke suatu tempat yang relatif masih
asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk mepelajari, mengagumi, menikmati
pemandangan, tumbuhan, dan binatang liar serta perwujudan budaya yang ada atau
pernah ada di tempat tersebut.
 Pariwisata Kota (City Tourism), yaitu perjalanan dalam suatu kota untuk menikmati
pemandangan, tumbuhan dan binatang liar serta perwujudan budaya yang ada atau
pernah ada di tempat tersebut.
 Resort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai tumpuan kehidupan
pada persediaan sarana atau prasarana wisata yaitu penginapan, restoran, olahraga,
hiburan dan persediaan tamasya lainnya.
 Pariwisata Agro (Agro Tourism yang terdiri dari Rural Tourism atau Farm Tourism)
yaitu merupakan perjalanan untuk meresapi dan mempelajari kegiatan pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan. Jenis wisata ini bertujuan mengajak wisatawan
memikirkan alam dan kelestariannya.
 Klasifikasi Motif dan Tipe Wisata

Demikian beragamnya motif wisata yang mendorong seseorang melakukan perjalanan wisata,
Akan tetapi tidak ada kepastian apakah semua jenis motfi wisata telah atau dapat diketahui.
Pada hakikatnya motif orang motif orang untuk mengadakan perjalanan wisata itu tidak
terbatas dan tidak dapat dibatasi. McIntosh mengklasifikasikan motif-motif wisata yang dapat
diduga menjadi empat (4) kelompok, yaitu:

 Motif Fisik, yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah,


seperti olahraga, istirahat, kesehatan dan sebagainya;
 Motif budaya, yang harus diperhatikan disini adalah yang bersifat budaya seperti,
sekedar untuk mengenal atau memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau
daerah lain: kebiasaannya, kehidupannya sehari-hari, kebudayaannya yang berupa
bangunan, musik, tarian dan sebagainya;
 Motif Interpersonal, yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan
keluarga, teman, tetangga, atau sekedar dapat melihat tokoh-tokoh terkenal:
penyanyi, penari, bintang film, tokoh politik dan sebagainya;
 Motif status atau motif prestise. Banyak orang beranggapan bahwa orang yang
pernah mengunjungi tempat lain itu dengan sendirinya melebihi sesamanya yang
tidak bepergian. Orang yang pernah bepergian ke daerah-daerah lain dianggap
atau merasa dengan sendirinya naik gengsinya atau statusnya

Klasifikasi McIntosh tersebut sudah tentu dapat disubklasifikasikan menjadi kelompok-


kelompok motif yang lebih kecil. Motif-motif yang lebih kecil tersebut digunakan untuk
menentukan tipe perjalanan wisata. Misalnya, tipe wisata rekreasi, olahraga, ziarah,
kesehatan.

 Dibawah ini tercantum sejumlah subkelas motif wisata serta tipe wisatanya yang
sering disebut-sebut sebagai berikut:
 Motif Bersenang-senang atau Tamasya. Motif bersenang-senang atau tamasya,
melahirkan tipe wisata tamasya. Wisatawan tipe ini ingin mengumpulkan
pengalaman sebanyak-banyaknya, mendengarkan dan menikmati apa saja yang
menarik perhatian. Ia tidak terikat pada satu sasaran yang sudah ditentukan dari
rumah. Wisatawan tamasya berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat
yang lain dengan menikmati pemandangan alam, adat kebiasaan setempat, pesta
rakyat, hiruk pikuk kota besar atau ketenangan tempat yang sepi, monumen,
peninggalan sejarah dan sebagainya. Wisatawan tipe ini sukar dibedakan dari tipe
wisatawan tipe berikutnya.
 Motif Rekreasi. Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi ialah kegiatan yang
menyelenggarakan kegiatan yang menyenangkan yang dimaksudkan untuk
memulihkan kesegaran jasmani dan rohani manusia. Kegiatan-kegiatannya dapat
berupa olahraga (tenis, berkuda, mendaki gunung), membaca, mengerjakan hobi
dan sebagainya; juga dapat diisi dengan perjalanan tamasya singkat untuk
menikmati keadaan di sekitar tempat menginap (Sightseeing). Bedanya dengan
wisatawan tipe wisata tamasya adalah; wisatawan tipe rekreasi biasanya
menghabiskan waktunya di satu tempat saja, sedang wisatawan tamasya
berpindah-pindah tempat.
 Motif Kebudayaan. Dalam tipe wisata kebudayaan orang tidak hanya sekedar
mengunjungi suatu tempat untuk menyaksikan dan menikmati atraksi, akan tetapi
lebih dari itu. Ia mungkin datang untuk mempelajari atau mengadakan penelitian
tentang keadaan setempat. Seniman-seniman sering mengadakan perjalanan
wisata untuk memperkaya diri, menambah pengalaman dan mempertajam
kemampuan penghayatannya. Pelukis-pelukis sering menjelajahi daerah-daerah
tertentu untuk mencari dan mengumpulkan obyek lukisan. Mereka itu semua
mengadakan perjalanan berdasarkan motif kebudayaan. Jelaslah bahwa atraksi
tidak selalu berupa kebudayaan, dapat juga berupa keindahan alam, atau seniman,
atau guru yang terkenal, untuk mengadakan wawancara, bertukar pikiran dan
sebagainya. Dalam wisata budaya itu juga termasuk kunjungan wisatawan ke
berbagai peristiwa khusus (special events) seperti upacara keagamaan, penobatan
raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan rombongan kesenian yang terkenal
dan sebagainya.
 Wisata Olahraga. Wisata olahraga ialah pariwisata di mana wisatawan
mengadakan perjalanan wisata karena motif olahraga. Wisata olahraga ini
merupakan bagian yang penting dalam kegiatan pariwisata. Olahraga dewasa ini
merata di kalangan rakyat dan tersebar di seluruh dunia, dengan bermacam-
macam organisasi baik yang bersifat nasional maupun internasional. Dalam
hubungan dengan olahraga, harus dibedakan antara pesta olahraga atau
pertandingan olahraga (sporting events).
 Wisata Bisnis. Bisnis merupakan motif dalam wisata bisnis. Banyak hubungan
terjadi antara orang-orang bisnis. Ada kunjungan bisnis, ada pertemuan-pertemuan
bisnis, ada pekan raya dagang yang perlu dikunjungi dan sebagainya, ada yang
besar, ada yang kecil. Semua peristiwa itu mengundang kedatangan orang-orang
bisnis, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Arus wisatawan itu tidak hanya
bertambah besar pada waktu peristiwa-peristiwa itu terjadi.
 Wisata Konvensi. Banyak pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional
untuk membicarakan bermacam-macam masalah: Kelaparan dunia, pelestarian
hutan, pemberantasan penyakit tertentu, sekadar untuk pertemuan tahunan antara
ahli-ahli di bidang tertentu, dan sebagainya. Perjalanan wisata yang timbul
karenanya pada umumnya disebut wisata konvensi.
 Motif Spiritual. Motif spiritual dan wisata spiritual merupakan salah satu tipe
wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis,
olahraga dan sebagainya, orang sudah mengadakan perjalanan untuk berziarah
(pariwisata ziarah) atau untuk keperluan keagamaan lain. Tempat-tempat ziarah di
Palestina, Roma, Mekkah dan Madinah merupakan tempat-tempat tujuan
perjalanan pariwisata yang penting.
 Motif Interpersonal. Istilah ini belum mapan dalam literatur kepariwisataan.
Maksudnya jelas, yaitu bahwa orang dapat mengadakan perjalanan untuk bertemu
dengan orang lain: orang dapat tertarik oleh orang lain untuk mengadakan
perjalanan wisata, atau dengan istilah kepariwisataan: manusia pun dapat
merupakan atraksi wisata.
 Motif Kesehatan. Wisata kesehatan (health tourism) pada zaman dahulu
merupakan tipe wisata yang penting sekali. Selalu ada kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pariwisata di tempat-tempat sumber air mineral (spa) yang
dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Atau wisata kesehatan
seperti yang sekarang sering dilakukan pasien Indonesia yang berobat ke
Singapura, Jepang, check up ke Amerika Serikat, dan sebagainya. Perjalanan
pasien-pasien tersebut adalah perjalanan wisata kesehatan.
 Wisata Sosial (Social Tourism). Wisata yang dimaksud bukanlah wisata yang
berdasarkan motif sosial. Seperti motif wisata pada umumnya, motif wisata sosial
ialah reakreasi, bersenang-senang (pleasure tourism) atau sekadar mengisi waktu
libur. Akan tetapi perjalanannya dilaksanakan dengan bantuan pihak-pihak
tertentu yang diberikan secara sosial. Bantuan itu dapat berupa kendaraan, tempat
penginapan seperti wisma peristirahatan atau hotel, yang hanya menarik sewa
yang rendah sekali. Sebagai contohnya, wisata sosial buruh suatu pabrik untuk
mengisi waktu liburan yang diberi subsidi oleh perusahaan, berupa angkutan,
makan, dan wisma peristirahatan.
5. Salah satu objek wisata di Bali yang menarik
OBJEK WISATA TAMPAKSIRING

Istana Tampak Siring adalah objek wisata yang menawarkan paduan perjalanan sejarah
bangsa Indonesia dengan budaya Bali. Lokasinya terletak di desa Tampak Siring Kecamatan
Tampaksiring Kabupaten Gianyar. Berikut adalah informasi tentang objek wisata
Tampaksiring Bali

 SEJARAH ISTANA TAMPAKSIRING

Konon istana Tampak Siring berdasarkan legenda tercatat pada Daun Lontar Usana Bali,
yang namanya berasal dari bekas telapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa.
Siapakah Maya Denawa? Berdasarkan kisah yang diyakini turun temurun bahwa Raja Maya
Denawa adalah seorang yang sakti dan pandai namun dibalik kesaktiannya sang raja memiliki
sifat dan sikap tidak baik layaknya pemimpin yang angkuh. Maya Denawa sering
memposisikan dirinya sebagai seorang dewa dan raja khayangan dan memerintahkan seluruh
rakyat untuk menyembah dirinya. Akibat sifat jahatnya Maya Denawa, dewa perang dan raja
kahyangan Batara Indra marah dan mengirimkan bala tentaranya. Sang rajapun akhirnya lari
dan masuk ke hutan untuk mengelabui pasukan batara indra yang mengejarnya. Untuk
menyamarkan pelariannya ia pun berjalan dengan cara memiringkan telapak kakinya untuk
menghilangkan jejak.

 SEJARAH AIR SUCI TIRTA EMPUL

Maya Denawa membuat jebakan menciptakan mata air yang kemudian diracuni dan oleh
karena perbuatannya banyak pasukan batara indra yang mati setelah mereka meminum air
beracun tersebut. Nah dengan terjadinya peristiwa tersebut, Batara Indra pun kemudian
menciptakan mata air penawar untuk menyelamatkan pasukannya dan mata iar itulah yang
sekarang populer di Ubud dengan sebutan “Tirta Empul” atau air suci. Dan akhirnya Maya
Denawa tertangkap oleh prajurit Batara Indra. Kawasan hutan yang dilalui oleh Maya
Denawa dengan cara memiringkan telapak kaki inilah yang kemudian kawasan ini dikenal
dengan nama Tampaksiring.

 DAYA TARIK ISTANA TAMPAK SIRING UBUD

Tempat wisata yang menarik ini yang sangat menginspirasi menjadi alasan Tampaksiring
menjadi tempat favorit wisata yang ramai yang menawarkan tempata bersejarah yang
didalamnya terdapat istana Kepresidenan Pertama Indonesia. Yang uniknya dan berbeda
antara istana tampak siring dengan istana lainnya adalah jika 5 istana dibangun pada jaman
kolonialisme Belanda dan Istana Tampak Siring dibangun setelah Indonesia Merdeka. Istana
Tampak Siring menjadi tempat favorit presiden pertama Indonesia Bung Karno sebagai
tempat peristirahatannya di Bali sekaligus tempat untuk menjamu tamu - tamu kenegaraan.

 AKTIFITAS WISATA DI TAMPAK SIRING

Tempat wista Tampak Siring menawarkan catata sejarah, riwayat dan fungsi gedung
bersejarah yang pernah digunakan oleh presiden Republik Indonesi seperti Wisma Merdeka,
para pengunjung bisa melihat beragam tempat atau ruang tidur istana kepresidenan seperti
ruang tidur I, ruang tidur II Presiden, Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu, serta ruang kerja
dengan penataan yang rapi dan indah. Anda juga bisa menyaksikan hiasan - hiasan berupa
patung serta lukisan - lukisan pilihan. Untuk bagian Wisma Istana Negara yang luasnya
sekitar 1.476m2 yang digunakan sebagai tempat acara jamuan para tamu kenegaraan serta
konfrensi. Pada Pura Tirta Empul anda bisa menikmati objek berada tepat dibawah Istana
Tampak Siring dan terdapat sumber air suci “Tirta Empul” yang sering dijadikan tempat
pemandian untuk mendapatkan keberkahan hidup yang dilakukan dengan cara mandi di
kolam khusus yang dialiri oleh air Tirtal Empul. Untuk Harga tiket masuk kenakan tike
sebesar Rp 15.000/orang.

Dalam hal ini, bagi para wisatawan dapat yang berlibur di Bali berdasarkan klasifikasi
system kepariwisataan termasuk motif kebudayaan, rekreasi dan juga spiritual.

Daftar pustaka

http://sharingkepariwisataan.blogspot.com/p/klasifikasi-motif-dan-tipe-wisata_10.html

https://www.researchgate.net/publication/307791512_Ruang_Lingkup_Bisnis_Pariwisata

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/AMIR_HUSAINI/15.__kepariwisataan_Intern
ational.pdf

https://disbudpar.bogorkab.go.id/?p=1264

https://annisamuawanah.wordpress.com/2013/01/31/definisi-komponen-dan-sistem-
pariwisata/ https://www.baligetaway.co.id/objek-wisata-tampaksiring/

Anda mungkin juga menyukai