Pada saat auditor melaksanakan prosedur audit untuk setiap segmen audit, auditor
mendokumentasikan semua kesalahan penyajian yang ditemukannya kesalahan penyajian
dalam suatu akun bisa terdiri dari dua tipe yaitu:
Contoh :
Estimasi salah saji dihitung berdasarkan uji-uji audit yang sebenarnya. Asumsikan,
bahwa dalam melakukan audit atas persediaan, auditor menemukan nilai salah saji bersih
sebesar $3,500 dalam sebuah sampel yang berukuran $50,000 atas total populasi sebesar
$450,000. Salah satu cara untuk menghitung estimasi salah saji ini adalah dengan membuat
suatu proyeksi langsung dari sampel yang ada pada populasi serta dengan menambahkan
suatu estimasi atas sampling error. Perhitungan dari proyeksi langsung atas estimasi salah
saji adalah :
Nilai salah saji yang
terkandung dalam sampel ($3,500) X Total nilai populasi yang = proyeksi langsung atas
Total sampel ($50,000) tercatat ($450,000) estimasi salah saji ($31,500)
Tabel 1-2 (Ilustrasi Perbandingan Total Estimasi Salah Saji dengan Nilai Pertimbangan Awal
Materialitas)
Proyeksi langsung atas piutang dagang sebesar $12,000 tidak diilustrasikan. Taksiran
atas sampling error dapat dihasilkan karena auditor hanya melakukan sampel atas suatu
bagian populasi saja. Dalam contoh diatas, taksiran atas sampling error diasumsikan sebesar
50% dari proyeksi langsung atas nilai salah saji yang terkandung dalam akun-akun yang uji
auditnya dilakukan dengan mempergunakan sampling (piutang dagang dan persediaan).