Anda di halaman 1dari 8

TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP PELAYANAN DESTINASI THE

KALDERA NOMADIC ESCAPE

TUGAS AKHIR

OLEH

WIDYA NIKESA SIMANUNGKALIT

212204049

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS VOKASI

PROGRAM STUDI PERJALANAN WISATA

2022/2023

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pariwisata adalah salah satu sektor yang berkembang pesat di seluruh dunia
dan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Indonesia, sebagai
negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam dan budaya, telah menjadi tujuan
favorit bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Di tengah persaingan yang
semakin ketat dalam industri pariwisata, destinasi wisata harus mampu memberikan
pengalaman yang memuaskan bagi pengunjungnya.
Industri pariwisata telah menjadi salah satu sektor yang terus berkembang di
seluruh dunia. Di era globalisasi ini, destinasi wisata berlomba-lomba untuk menarik
perhatian pengunjung dengan menawarkan beragam pengalaman unik dan pelayanan
yang memuaskan. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keindahan alam dan
budaya, telah menjadi tujuan populer bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Salah satu destinasi yang menonjol adalah The Kaldera Nomadic Escape, sebuah
destinasi wisata yang menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dan mendalam.
Salah satu destinasi yang semakin populer adalah The Kaldera Nomadic
Escape, sebuah tempat yang menawarkan pengalaman liburan yang unik dan berbeda
dari destinasi wisata lainnya. Namun, dalam upaya untuk tetap kompetitif dan
berkembang, The Kaldera Nomadic Escape perlu memahami dan memenuhi tingkat
kepuasan pengunjungnya. Pada era modern ini, pemahaman kita tentang kaldera terus
berkembang. Dengan menggunakan teknologi geologi dan pemetaan satelit terkini, kita
dapat melihat kaldera dengan lebih detail dan mengungkap rahasia yang masih
terkandung di dalamnya. Penelitian tentang kaldera memiliki manfaat dalam
mengidentifikasi potensi bahaya letusan gunung berapi, mengembangkan
pemahaman tentang aktivitas vulkanik, dan bahkan memahami sejarah alam semesta.
The Kaldera Nomadic Escape memiliki keunikan tersendiri, dengan konsep
liburan nomaden yang memungkinkan pengunjung menjelajahi alam yang
spektakuler sambil berinteraksi dengan budaya lokal. Namun, dalam persaingan yang
semakin ketat dalam industri pariwisata, penting bagi destinasi wisata seperti The
Kaldera Nomadic Escape untuk memastikan bahwa pengunjung mereka merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan. Tingkat kepuasan pengunjung menjadi indikator
penting yang dapat memengaruhi keberlanjutan destinasi wisata itu sendiri. Kaldera
adalah salah satu fenomena geologi yang menakjubkan di dunia, dan memahami
fenomena ini memiliki implikasi yang mendalam dalam pemahaman kita tentang
sejarah geologi bumi. Sejak ditemukan pertama kali oleh ilmuwan pada abad ke-18,
kaldera telah menjadi subjek penelitian yang menarik dan beragam, dengan dampak
penting dalam bidang geologi dan pengetahuan lingkungan.
Karena keindahan alam serta keunikan budaya yang dimiliki kawasan Danau Toba
yang menjadikan sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas, salah satu destinasi
wisata di kawasan Danau Toba yang sedang dan terus dikembangkan adalah The
Caldera Toba Nomadic Escape yang terdapat Jokowi Spot atau lokasi foto yang
viewnya langsung mengarah pada ngarai yang di ujungnya terdapat desa sigapiton
yang berlokasi di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menganalisis tingkat
kepuasan pengunjung terhadap pelayanan yang diberikan oleh The Kaldera Nomadic
Escape. Kepuasan pengunjung adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi
kesuksesan dan kelangsungan destinasi wisata. Ketika pengunjung merasa puas
dengan pelayanan yang mereka terima, mereka cenderung kembali berkunjung dan
merekomendasikan destinasi tersebut kepada orang lain. Sebaliknya, jika pengunjung
merasa tidak puas, hal ini dapat berdampak negatif pada citra destinasi dan potensial
pengurangan kunjungan di masa depan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung terhadap berbagai aspek pelayanan
yang ditawarkan oleh destinasi The Kaldera Nomadic Escape.
2. Serta factor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap tingkat kepuasan
pengunjung di destinasi The Kaldera Toba Nomadic Escape.
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1.PENGERTIAN PARIWISATA
Menurut Undang-Undang Melansir dari laman resmi Kementerian Keuangan,
menurut Undang-Undang (UU) Nomor 10/2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata
adalah sebagai berikut."Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah," tulis aturan tersebut.
Menurut Para Ahli Pariwisata yaitu:
1. Njoman S Pendit (1994).
Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata, pariwisata adalah kegiatan
sementara dalam jangka waktu pendek, dengan tujuan selain kantor dan tempat
liburan. Pariwisata identik dengan kegiatan bersifat healing, refreshing, dan jalan-jalan.
2. Oka A Yoeti (1996)
Dalam bukunya yang berjudul Anatomi Pariwisata Indonesia, pariwisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan sementara waktu tanpa bermaksud mencari nafkah atau
peruntungan. Pariwisata identik dengan tamasya, rekreasi, dan jalan-jalan menikmati
libur.
3. Hari Karyono A (1997)
Dikutip dari bukunya yang berjudul Kepariwisataan, pariwisata merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan manusia secara perorangan maupun kelompok di suatu
wilayah. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa, dan faktor penunjang
lainnya yang diadakan pemerintah dan atau masyarakat agar dapat mewujudkan
keinginan wisatawan.
4. Menurut World Tourism Organization (UNWTO):
"Pariwisata merujuk pada aktivitas orang yang bepergian dan tinggal di tempat-tempat
di luar lingkungan sehari-hari mereka untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau pekerjaan."
5. Menurut Richard Sharpley dan David Telfer:
"Pariwisata adalah aktivitas yang melibatkan perjalanan jarak jauh atau dekat,
mengunjungi tempat-tempat wisata, dan menghabiskan waktu di luar tempat tinggal
yang biasa untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau pendidikan."
6. Menurut Krippendorf:
"Pariwisata adalah jenis perjalanan di mana orang bepergian keluar dari tempat tinggal
mereka selama satu tahun atau kurang, untuk tujuan pekerjaan, bisnis, atau rekreasi.
7. Menurut Jafari:
"Pariwisata adalah suatu industri yang terdiri dari berbagai elemen seperti transportasi,
akomodasi, makanan, minuman, kegiatan hiburan, dan pengelolaan destinasi yang
berfokus pada penyediaan pengalaman bagi wisatawan.
8. Menurut Murphy dan Price:
"Pariwisata adalah hasil dari interaksi antara pengunjung, lingkungan fisik, sosial,
budaya, dan ekonomi destinasi, termasuk pelayanan, infrastruktur, dan sistem
penyediaan pengalaman."
Berdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, maka pariwisata secara umum adalah
suatu perjalanan sementara waktu yang dilakukan seseorang dari suatu tempat ke
tempat lain dengan meninggalkan tempat semula.

2.2 KEPUASAN PENGUNJUNG


Kepuasan pengunjung adalah perasaan positif atau kebahagiaan yang dialami
oleh seseorang setelah mengunjungi suatu tempat atau menggunakan suatu layanan.
Kepuasan pengunjung dapat berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman, seperti
mengunjungi destinasi wisata, berbelanja di toko, menghadiri acara, atau
menggunakan layanan online. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat menjelaskan
apa itu kepuasan pengunjung.
• Kepuasan Pelanggan: Dalam bisnis, ini mengacu pada sejauh mana pelanggan
puas dengan produk atau layanan yang mereka beli. Kepuasan pelanggan
adalah faktor kunci dalam menjaga dan membangun pangsa pasar dan
memastikan pelanggan kembali.
• Kepuasan Wisatawan: Dalam industri pariwisata, ini berhubungan dengan sejauh
mana pengunjung puas dengan tujuan wisata atau pengalaman yang mereka
dapatkan selama perjalanan mereka.
• Kepuasan Pengunjung Museum atau Tempat Wisata: Ini mengukur sejauh mana
pengunjung senang dengan kunjungan mereka ke museum, taman hiburan, atau
tempat wisata lainnya.
• Kepuasan Pengguna Perangkat atau Aplikasi: Ini merujuk pada sejauh mana
pengguna puas dengan pengalaman menggunakan perangkat keras, perangkat
lunak, atau aplikasi tertentu.
• Kepuasan Pengunjung Situs Web atau Media Sosial: Ini berfokus pada sejauh
mana pengunjung puas dengan navigasi dan pengalaman yang mereka alami
ketika mengunjungi situs web atau platform media sosial.
• Kepuasan pengunjung sering kali diukur melalui survei, wawancara, atau umpan
balik dari pengunjung atau pelanggan. Upaya untuk meningkatkan kepuasan
pengunjung merupakan prioritas bagi banyak organisasi dan bisnis, karena
kepuasan pengunjung yang tinggi dapat menghasilkan pelanggan setia, ulasan
positif, dan rekomendasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan reputasi dan
kesuksesan bisnis atau destinasi.

2.3.PELAYANAN
Pelayanan adalah tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh individu,
organisasi, atau entitas lain untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, atau permintaan
orang lain. Pelayanan melibatkan interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan,
yang dapat berlangsung dalam berbagai konteks, termasuk bisnis, pendidikan,
kesehatan, pariwisata, pemerintahan, dan banyak lagi.
Pemandu Wisata: Pemandu wisata adalah sumber informasi penting bagi para
wisatawan. Mereka memberikan panduan tentang tempat-tempat wisata, sejarah,
budaya, dan informasi praktis lainnya. Pemandu wisata dapat berperan sebagai
mediator antara wisatawan dan tujuan wisata.

1. Restoran dan Kuliner: Makanan dan minuman adalah bagian integral dari
pengalaman wisatawan. Restoran, kafe, atau tempat makan lainnya harus
menyediakan makanan yang berkualitas dan pelayanan yang baik.
2. Aktivitas dan Hiburan: Aktivitas dan hiburan di tempat wisata, seperti pertunjukan
budaya, taman hiburan, olahraga air, atau tur petualangan, harus diorganisir dengan
baik dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan.
3. Informasi dan Bantuan: Memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang tempat
wisata, peta, dan petunjuk adalah bagian penting dari pelayanan. Selain itu, pemberian
bantuan kepada wisatawan dalam hal kehilangan barang pribadi, kendala, atau
masalah lainnya juga penting.
4. Kebersihan dan Keamanan: Tempat-tempat wisata harus selalu bersih, aman, dan
bebas dari ancaman. Ini mencakup pengawasan keamanan dan penyediaan fasilitas
seperti toilet dan tempat sampah yang memadai.
5. Reservasi dan Layanan Pelanggan: Membuat reservasi hotel, pemesanan tiket, atau
mendapatkan informasi tambahan harus menjadi pengalaman yang mudah dan ramah
bagi wisatawan. Layanan pelanggan yang efisien adalah kunci.
6. Pengelolaan Antrean: Dalam tempat-tempat populer, pengelolaan antrean dan
waktu tunggu adalah aspek penting agar pengunjung merasa nyaman dan terhindar
dari kerumunan yang berlebihan.
7. Pengembangan Ekowisata: Di lingkungan wisata alam, perhatian harus diberikan
pada ekowisata yang berkelanjutan. Hal ini mencakup perlindungan lingkungan,
pendidikan tentang konservasi, dan partisipasi dalam upaya pelestarian alam.

2.4 THE CALDERA NOMADIC ESCAPE


The Kaldera Toba Nomadic Escape seluas 1,5 hektar yang diremikan langsung
oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada tanggal 4 April 2019 yang beralamat di Sibisa
Kecamatan Ajibata, Kabuapten Toba Samosir. The Kaldera Toba Nomadic Escape
berada di ketinggian 1. 397 meter di atas permukaan laut di Danau Toba vulkanik
tersebsar di dunia. The Kaldera Toba Nomadic Escape seluas 1,5 hektare
pembangunan ramah lingkungan yang terletak di Danau Toba, kaldera menghadap ke
lembah Sigapiton dengan pemandangan dan iklimnya yang menanjukkan, Nama
Kaldera berasal dari kata “Caldera” yang berarti tercipta yang terbentuk akibat letusan
gunung berapi. Kaldera adalah proyek perintisan oleh Badan Pelaksana Otorita Danau
Toba yang memamerkan beberapa produk wisata Nomadic saslah satu lokasi yang
nyaman. Hanya 5 menit dari bandara sibisa dan 10 menit menyebrang dengan perahu
ke pulau samosir.
Adapun fasilitas yang disediakan The Kaldera Toba Nomadic Escape yaitu
penginapan, Berbagai fasilitas lain yang juga dapat digunakan bersama adalah kalder
stage, yang bisa diisi dengan berbagai pertunjukan seperti live music. Ditambahkan
sejumlah fasilitas lain seperti ampitheatre yang dapat menampung hingga 300 orang.
Cocok untuk milenial yang ingin berwisata bersama kerbata maupun teman terdekat.
Ada juga ecopod, area parkir, restoran, mushola kaldera stage, dan kaldera hill. Cocok
untuk pengunjung yang ingin mengadakan acara gathering ataupun selebrasi lainnya
PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA Buku : Alvianna, S., Astuti, W., Hidayatullah, S., & Krisnanda,

R. (2022). PENGANTAR ILMU PARIWISATA (Sejarah, Jenis, Macam, Dampak, dan


Istilah dalam Pariwisata).Uwais Inspirasi Indonesia. Wahid, Abdul. 2015.

Strategi Pengembangan Wisata Nusa Tenggara Barat Menuju Destinasi Utama Wisata
Islami. Yogyakarta: UMY. Yoeti, Oka H.A. (ed), Ilmu Pariwisata: Sejarah
Perkembangan, dan Prospeknya, Penerbit Pertja, Jakarta, 2001.

Jurnal : KEMBALI WISATAWAN KALDERA TOBA. Prosiding Konferensi Nasional


Social & Engineering Polmed (KONSEP), 3(1). Kurniawan, wawan. 2015. Dampak
Sosial Ekonomi Pembangunan Pariwisata Umbul Sidomukti Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Masatip, A.,
Anggreani, C., & Silalahi, R. H. (2022).

Analisis Potensi Pengembangan Obyek Wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape di
Kabupaten Toba. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, 10(1), 37-45. Muljadi, A.J. 2009.

Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nasution, S.,


Sinulingga, S., & Sufika, A. (2021). Perception of Country Tourism on Tourism Quality
in Lake Toba North Sumatera 2020.

Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and


Social Sciences, 4(1), 180–188. Rossadi, L. N., & Widayati, E. (2018).

Pengaruh aksesibilitas, amenitas, dan atraksi wisata terhadap minat kunjungan


wisatawan ke Wahana Air Balong Waterpark Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Journal of Tourism and Economic, 1(2). Situmorang, I. K., & Tarigan, J. S. (2022).

Anda mungkin juga menyukai