Anda di halaman 1dari 7

Analisis nilai ekonomi pengembangan wisata Pantai Goa Cemara

menggunakan Travel Cost Approach

Dibuat oleh:

Dinda Hafidzah (20/456968/SV/17415)

Rai Al Baihaqki M (20/456986/SV/17433)

Risanjani Aninda Amin (20/456989/SV/17436)

Berlian Nur Aliza (20/463968/SV/18287)

Pramitasari (20/463983/SV/18302)

Program Studi D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan

Fakultas Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi
wisata alam yang tinggi. DIY memiliki beragam jenis bentuk wisata yang dapat dinikmati
dan dikunjungi. Dengan adanya potensi wisata ini tentunya akan mendatangkan berbagai
dampak positif di antaranya dampak lingkungan, sosial, budaya, dan juga dampak
ekonomi. Pariwisata merupakan salah satu potensi besar bagi suatu daerah tertentu untuk
meningkatkan perekonomiannya serta mendukung pemasukan bagi negara. DIY
merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata bahari yang
cukup besar. Wilayah pesisir tersebut mempunyai banyak pantai yang indah ditambah
dengan keunikan ekosistemnya. Salah satu pantai tersebut terdapat di Kabupaten Bantul
yang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi DIY.
Kabupaten Bantul, salah satu kabupaten yang memiliki obyek wisata alam yang
menarik. Pada awalnya, wisata pantai yang ada di kabupaten Bantul ini hanya terdapat
beberapa saja, yakni Parangtritis, Parangkusumo, Samas, dan Pandansimo. Namun
sekarang sudah bertambah banyak di antaranya yaitu wisata pantai Goa Cemara. Pantai
Goa Cemara terletak di desa Gadingsari, kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Kondisi
obyek wisata pantai Goa Cemara yang diupayakan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul,
dan masyarakat Gadingsari khususnya, kecamatan Sanden pada umumnya, sangat
memenuhi unsur Sapta Pesona Wisata yakni, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah
tamah, dan kenangan, menambah banyaknya wisatawan yang datang mengunjungi obyek
wisata pantai Goa Cemara. Keindahan Pantai Goa Cemara menjadi nilai tambah pantai
ini. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat berbelanja ikan segar di Tempat Pelelangan
Ikan (TPI). Pantai ini sangat berpotensi untuk dikembangan menjadi potensi unggulan di
sektor pariwisata. Namun karena kurangnya publikasi menyebabkan pantai ini tidak
seramai pantai yang lain yang ada di Kabupaten Bantul.
Sebagai objek wisata yang memiliki banyak potensi, seperti tempat rekreasi yang
nyaman dan sejuk, pantai Goa Cemara seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah setempat agar pengembangan yang dilakukan dapat berjalan optimal sehingga
masyarakat dan wisatawan yang berkunjung juga bisa merasakan manfaatnya.
B. Tujuan Penelitian
Studi ini nantinya akan bertujuan untuk mengetahui dan mencari tahu nilai
pariwisata di Pantai Goa Cemara di Kabupaten Bantul, DIY. Untuk memperkirakan nilai
nya maka dilakukanlah dengan menggunakan metode biaya perjalanan (Travel Cost
Method) untuk mendapatkan informasi tentang bayaran yang dibayar oleh pengunjung
dan elastisitas harga dari perkiraan permintaan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana estimasi nilai ekonomi?
2. Bagaimana tingkat kunjungan wisatawan ke pantai goa cemara dan pengaruhnya?
3. Apa saja faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam pengembangan
pariwisata Pantai Goa Cemara ?
4. Bagaimanakah upaya pengembangan objek wisata Pantai Goa Cemara dimasa
yang akan datang ?
5. Apa saja potensi yang ada di Objek Wisata Pantai Goa Cemara ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pariwisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan wisata, termasuk objek dan daya tarik
wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Inti atau
komponen pariwisata yaitu:

a. Atraksi/ attraction seperti atraksi alam, budaya dan buatan.


b. Amenities/ amenities berhubungan dengan fasilitas atau akomodasi
c. Aksesibilitas/ accessibilities berhubungan dengan segala jenis transportasi, jarak atau
kemudahan pencapaian. Serta unsur pendukung lainnya (masyarakat, pelaku industri pariwisata,
dan institusi pengembangan) yang membentuk sistem yang sinergis dalam menciptakan motivasi
kunjungan serta totalitas pengalaman kunjungan wisatawan.

Objek Wisata
Ridwan (2012:5) mengemukakan pengertian objek wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Objek wisata
adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar
orang-orang ingin datang berkunjung ke tempat tersebut. Objek dan daya tarik wisata menurut
Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan yaitu daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan daerah
tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata.

Pelaku Objek Pariwisata


Pelaku pariwisata merupakan pihak yang terlibat di dalam kegiatan pariwisata. Pelaku pariwisata
menurut Damanik dan weber (2006:16) yaitu:
1. Wisatawan merupakan orang yang menggunakan fasilitas dan pelayanan yang ada dalam
pariwisata.
2. Industri Pariwisata atau Penyedia Jasa merupakan usaha yang menciptakan atau
menghasilkan suatu barang dan jasa dalam pariwisata. Industri Pariwisata atau Penyedia
Jasa digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Pelaku Langsung yaitu usaha penyedia barang/jasa yang menawarkan
barang/jasanya secara langsung kepada para wisatawan.
b. Pelaku Tidak Langsung yaitu usaha penyedia barang/jasa yang menawarkan
barang/jasanya secara tidak langsung kepada para wisatawan seperti lembaran
panduan wisata.
3. Pendukung Jasa Wisata yaitu suatu usaha yang tidak secara khusus menawarkan produk
atau jasanya karena bergantung pada wisatawan yang membutuhkan jasa atau produk
tersebut. Contohnya adalah jasa fotografi, jasa kecantikan, olahraga, dan BBM.
4. Pemerintah yang berperan sebagai pihak pemilik otoritas dalam pengaturan, penyediaan,
dan peruntukan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan pariwisata.
5. Masyarakat lokal yang berperan penting dalam objek pariwisata karena mereka hidup di
wilayah objek pariwisata tersebut.
6. Lembaga Swadaya Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang sering
melakukan aktivitas kemasyarakatan di berbagai bidang, termasuk di bidang pariwisata.

Travel Cost Method


Menurut Yakin (dalam Saptutyningsih, E., & Ningrum, C. M, 2017) Travel Cost Method
(TCM) adalah metode yang digunakan untuk menaksir demand atas manfaat lingkungan dengan
menggunakan biaya perjalanan sebagai pengganti harga. Metode ini didasarkan pada pemikiran
sederhana mengenai berapa nilai uang yang dikeluarkan seseorang untuk mencapai kondisi
lingkungan tertentu. Travel Cost Method (TCM) ditentukan dengan menggunakan informasi
jumlah uang dan biaya yang dikeluarkan serta waktu untuk mencapai tempat wisata untuk
mengestimasi besarnya benefit dari upaya perubahan kualitas lingkungan dari tempat wisata
tersebut. Selain biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata,
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk dapat menempuh dari tempat tinggal menuju objek wisata
juga dipertimbangkan. Jika waktu untuk menempuh semakin banyak maka tingkat kunjungan
semakin rendah dan begitupun sebaliknya. Selain waktu, ada juga beberapa variabel sosio
ekonomi yang secara tidak langsung mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung di antaranya,
jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pendapatan (Saptutyningsih dan Selviana, 2017).
Biaya perjalanan (travel cost) merupakan salah satu alasan wisatawan memilih tujuan
wisatanya. Wisatawan cenderung memperhatikan tingkat biaya sebelum melakukan perjalanan.
Hal ini karena tidak semua wisatawan memiliki dana yang tidak terbatas. Menurut Fauzi (dalam
Khoirudin, R., & Khasanah, U, 2018), untuk menerapkan TCM dan hasil penilaian yang
diperoleh tidak ambigu, maka harus dibentuk asumsi dasar dalam fungsi permintaan sebagai
berikut: (a) biaya perjalanan dan biaya waktu digunakan sebagai proksi atas harga dari rekreasi;
(b) waktu perjalanan bersifat netral, artinya tidak menghasilkan utilitas atau dis-utilitas; dan (c)
perjalanan merupakan perjalanan tunggal (bukan multi trips).
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, dimana data yang diperoleh
langsung dari hasil wawancara dengan responden di Pantai Goa Cemara. Subjek dari penelitian
ini adalah objek wisata Pantai Goa Cemara yang berada di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta

Teknik Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini sampel digunakan dengan cara incidental sampling, yaitu tehnik
pengambilan sample berdasarkan kebetulan, dimana siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dan orang tersebut cocok dapat dijadikan sebagai sumberdata. Peneliti hanya sekedar
menghampiri orang yang sedang berwisata di Pantai Goa Cemara, kemudian meminta ijin
kepada orang tersebut untuk menjadi responden penelitian. Jumlah sampel dalam penelitan ini
dengan menggunakan rumus Slovin dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑁
𝑛 = 2
1+𝑁
Keterangan :
n = Samplel
N = Jumlah Pengunjung
d = Standar deviasi eror

Definisi Operasional
Variabel Dependen
Jumlah kunjungan wisatawan (visit) dalam penelitian ini adalah frekuensi wisatawandalam
melakukan kunjungan ke objek wisata Pantai Goa Cemara (kali per tahun)
Variabel Independen
1. Biaya Perjalanan (TC), adalah biaya yang dikeluarkan wisatawan selama melakukan
kegiatan wisata, biaya ini meliputi biaya konsumsi, biaya transportasi, dokumentasi,
akomodasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan selama berada di Kawasan Pantai Goa
Cemara (dalam Rupiah).
2. Usia (age), adalah usia wisatawan yang dinyatakan dalam satuan tahun.
3. Pendapatan (income), adalah pendapatan wisatawan yang diterima per bulan (dalam Rupiah)
4. Jarak Tempuh (distance), adalah jarak dari tempat tinggal ke objek wisata Pantai Goa
Cemara (km)
5. Fasilitas (facility), merupakan dummy variablepersepsi wisatawan terhadap kelengkapan
serta kualitas sarana dan prasarana di objek wisata (1 jika kualitas fasilitas baik; 0 jika
kualitas fasilitas buruk)
6. Waktu luang ( leisure ), adalah waktu luang yang digunakan wisatawan untuk berbagai
macam kegiatan seperti belajar, beristirahat, rekreasi ke objek wisata dan lain-lain
(hari/minggu)

Alat Analisis
Dalam analisis ini menggunakan metode Hotelling dengan pendekatan travel cost
method. Berbagai model empiris telah dirumuskan untuk memperkirakan kesediaan membayar
(willingness to pay) berdasarkan model travel cost method (Smith dan Kaoru, 1990). Smith dan
Desvousges (1986) menjelaskan metode untuk memasukkan karakteristik lokasi dan dampak
substitusi dalam analisis travel cost method. Studi ini bereksperimen dengan berbagai model
biaya perjalanan (travel cost method) yang berbeda. Asumsi yang digunakan dalam studi ini
adalah wisatawan yang mempertimbangkan perjalanan wisata sebagai komoditas, dengan
perjalanan ke Pantai Goa Cemara yang berbeda dengan mempertimbangkan kualitas fasilitas dan
harga.
Terdapat tiga model yang digunakan dalam studi ini, yaitu meliputi model linear, semilog
dan log-log. Variabel dependen adalah jumlah kunjungan ke Pantai Goa Cemara. Ketiga model
tersebut menentukan jumlah kunjungan ke Pantai Goa Cemara sebagai fungsi dari rata-rata biaya
perjalanan dan karakteristik kualitas fasilitas yang dikunjungi dan variabel sosial ekonomi seperti
usia, pendapatan, jarak dari tempat tinggal, dan waktu luang. Dengan demikian, permintaan
fungsi dari bentuk umum berikut diperkirakan:

𝑥1 = 𝑎0 + 𝑎1𝑇𝐶 + 𝑎2𝑠𝑜𝑠𝑒𝑐𝑖 + 𝑎3𝑓𝑎𝑐𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦𝑖 + 𝑎4𝑑𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒𝑖 + 𝑎5𝑙𝑒𝑖𝑠𝑢𝑟𝑒𝑖 + 𝑒𝑖

Xi adalah jumlah perjalanan individu yang saya bawa ke tempat tujuan warisan dalam satu tahun
terakhir; TC adalah biaya perjalanan untuk perjalanan ke tempat tujuan wisata yang dikunjungi
oleh saya; sosec adalah vektor karakteristik sosio-ekonomi; Facility adalah persepsi subjektif
terhadap kualitas tujuan pusaka pada umumnya. Distance menunjukkan jarak tempat tinggal.
Sebuah survei dilakukan untuk mengumpulkan data. Responden diminta memberikan informasi
tentang perjalanan mereka seperti "Sudah berapa kali anda mengunjungi Pantai Goa Cemara ini
dalam satu tahun terakhir?".

Anda mungkin juga menyukai