Anda di halaman 1dari 28

1

- Pernahkah anda melihat, kayu dibakar


menjadi arang, dan air dipanaskan menjadi
uap air ?

Uap air dapat berubah lagi menjadi air.

2
REAKSI KIMIA

3
Pada suatu reaksi kimia, ada reaktan

yang habis bereaksi dan reaktan yang

tidak habis bereaksi


Reaksi dimana reaktannya habis

bereaksi disebut reaksi satu arah atau

irreversible.
Reaksi dimana reaktannya tidak habis

bereaksi disebut reaksi bolak atau

reversible.
4
Pada peristiwa reaksi satu arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi

kembali membentuk zat pereaksi.

Ciri-ciri reaksi satu arah adalah sebagai berikut.


1.Reaksi ditulis dengan satu anak panah ( ).

2. Reaksi berlangsung satu arah dari kiri ke kanan.


3. Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.

4. Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.

+ -
5
Contoh:

Al(s) + 3 HCl(aq) AlCl3 (aq) + 1½H2(g)


Pada reaksi tersebut Al habis bereaksi

dengan HCl membentuk AlCl3 dan gas

H2. AlCl3 dan H2 tidak dapat bereaksi

kembali membentuk Al dan HCl. HCl(aq)

H2(g)

Al(s)

6
Pada reaksi dua arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali

membentuk zat pereaksi. Reaksi kesetimbangan dinamis dapat terjadi

bila reaksi yang terjadi merupakan reaksi bolak-balik.

Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah sebagai berikut.


1. Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan (

).

2. Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan

dari kanan ke kiri.

3. Zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi zat mula-mula.

4. Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah

habis. 7
Contoh:

PbSO4(s) + 2 NaI(aq) PbI2(s) + Na2SO4(aq)


Endapan PbI2 yang terbentuk

dapat direaksikan dengan

cara menambahkan larutan

Na2SO4 berlebih.

8
Berbagai reaksi dapat balik tidak semuanya dapat mencapai

kesetimbangan. Untuk mencapai kesetimbangan perlu beberapa syarat

khusus, yaitu reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan bersifat

dinamis. Sistem tertutup merupakan sistem reaksi dimana baik zat-zat

yang bereaksi maupun zat-zat hasil reaksi tetap dalam sistem. Sistem
•Reaktan
tertutup tidak selamanyabereaksi jumlah
harus terjadi dalam zat akan
wadah tertutup, kecuali

padaberkurang, seiring dengan bertambahnya


reaksi gas.
jumlah produk.
H2(g) + I2(g) → 2HI(g)
9
•Saat produk bereaksi, berarti terjadi suatu reaksi balik
(arah ke kiri).
H2(g) + I2(g) 2HI(g)
•Saat laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke
kiri, terjadinya keadaan setimbang. Kedua reaksi itu
dapat kita tuliskan secara bersama-sama,yaitu :
V1
Persamaan reaksi : H2(g) + I2(g) V2
2HI(g)
•Setelah terjadi reaksi ke kiri,bukan berarti bahwa
reaksi telah selesai (reaksi berhenti).
•Reaksi kesetimbangan berlangsung secara bolak-

balik dengan proses yang tidak bersamaan.


•Pada saat terjadi reaksi ke kanan,maka reaksi ke

kiri tidak ada. Kemudian saat terjadi reaksi ke kiri,


maka reaksi ke kanan tidak ada. 10
 Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi
reversibel, dimana zat-zat hasil reaksi dapat
bereaksi kembali membentuk zat-zat asalnya
(pereaksi).
aA+bB cC+dD
 Pada reaksi kesetimbangan terdapat dua proses reaksi,
yaitu reaksi maju dan reaksi balik.
• Reaksi maju menggambarkan reaksi pembentukan produk.
• Reaksi balik menggambarkan reaksi penguraian produk
menjadi zat-zat pereaksi.
 Pada keadaan kesetimbangan, reaksi tidak berhenti, tetapi
berlangsung dalam dua arah dengan laju yang sama. Oleh
karena itu, kesetimbangan bersifat dinamis.
 Pada keadaan setimbang dinamis, komposisi zat-zat tidak
berubah, sehingga reaksi tersebut dianggap selesai.
11
• Setelah tercapai keadaan setimbang,jumlah masing-
masing zat tidak berubah lagi.
• Dalam keadaan setimbang tidak terjadi perubahan

makroskopis (perubahan yang dapat dilihat atau


diukur), reaksi seolah-olah telah berhenti.
• Tetapi secara mikroskopis bahwa reaksi berlangsung

terus-menerus. Artinya, tetap berlangsung reaksi


antara gas H2 dan I2 membentuk gas HI, dan demikian
juga penguraian gas HI menjadi gas H2 dan I2.
• Dengan demikian, reaksi kesetimbangan berlangsung

secara dinamis yang disebut kesetimbangan dinamis.


• Kesetimbangan dinamis adalah reaksi berlangsung

secara terus-menerus, dengan jumlah (konsentrasi)


yang berubah-ubah.
12
 Contoh reaksi kesetimbangan:
Reaksi antara uap iodium dan gas
hidrogen menghasilkan gas hidrogen
iodida.
H2(g) + I2(g) 2HI(g)
Tanda menyatakan
reaksi dapat balik, tanda
panah arah kanan disebut
reaksi maju sedangkan Keadaan awal Keadaan setimbang
tanda panah arah kiri
disebut reaksi balik
( baca : setimbang).
13
 Grafik laju reaksi terhadap waktu pada reaksi
kesetimbangan dinamis dari reaksi gas H2 dengan I2
membentuk gas HI:
Laju reaksi v
Konsentrasi

V1
Keadaan setimbang
H2
V 1 = V2
HI
V2
I2
Waktu Waktu

a) Konsentrasi H2 dan I2 berkurang,


b) Laju reaksi kekanan V1 sama
dan konsentrasi HI bertambah.
dengan laju reaksi ke kiri V2

Gambar 5.1 Perubahan konsentrasi H2,I2, HI,


dan laju reaksi V1 = V2
14
Kesetimbangan terdiri dari kesetimbangan homogen dan

kesetimbangan keterogen.

Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang di dalamnya

terdapat zat-zat dengan wujud yang sama.

1. Kesetimbangan antara larutan dengan larutan


Fe3+(aq) +
Contoh: SCN -
(aq) [Fe(SCN)]2+(aq)
2. Kesetimbangan antara gas dengan gas
3
Contoh:
2 SO2(g) + O2(g)
- 2 SO3(g)
2

• Secara umum wujud zat


kesetimbangan homogen
berupa cair, larutan,dan gas.
15
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan Yang di

dalamnya terdapat zat-zat dengan wujud yang berbeda.


CO2

1. Kesetimbangan antara zat padat dengan gas


CaO CaCO3

Contoh:

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

2. Kesetimbangan antara gas dengan zat cair


CO2

Contoh:
CaO CaCO3
CO2(g) + H2(g) CO(g) + H2O(l)
16
3. Kesetimbangan antara zat padat dengan larutan

Contoh:
CuSO4.5 H2O

CuSO4.5 H2O(s) CuSO4 (s) + H2O(l)

biru putih

4. Kesetimbangan antara gas, zat cair, dan zat padat CuSO4

Contoh:
• Secara umum wujud zat
kesetimbangan
NaHCO3 (s) homogen
Na2CO(s) + H2O(l) + CO2(g)berupa

cair-gas, padat-gas.
17
Latihan 5.1
•Jelaskan perbedaan reaksi reversibel dengan reaksi irreversibel !
•Tuliskan contoh reaksi reversibel dengan reaksi irreversibel !
•Dalam ruang tertutup suatu reaksi yang berlangsung zat R dengan konsentrasi

tertentu dalam satuan waktu t membentuk zat P, sesuai reaksi : R → P.


Gambarkanlah perubahan konsentrasi zat R dan P tersebut dalam satuan waktu t !
•Jelaskanlah, reaksi bolak-balik mencapai keadaan setimbang ?
•Secara makroskopis reaksi seolah-olah berhenti, tetapi secara mikroskopis bahwa

reaksi masih berlangsung terus-menerus. Reaksi seperti ini disebut kesetimbangan


dinamis. Apa yang dimaksud dengan kesestimbangan dinamis ?
•Suatu endapan kristal tembaga (II) sulfat pentahidrat berwarna biru dipanaskan

akan menghasilkan endapan tembaga (II) sulfat berwarna putih dan uap air. Saat
pemanasan dihentikan, endapan tembaga (II) sulfat berwarna putih ditambahkan
air,maka akan terbentuk endapan kristal tembaga (II) sulfat pentahidrat berwarna
biru. Tuliskanlah persamaan reaksi kesetimbangan tersebut !
•Apa yang dimaksud kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen ?
•Jelaskanlah, yang termasuk kesetimbangan homogen dan kesetimbangan

heterogen, dari reaksi berikut :

a. N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

b. ICl(s) + Cl2(g) ICl3(s)


18
Seorang ahli kimia Prancis, Henry Louis Le Chatelier berpendapat

sebagai berikut.

Jika pada sistem kesetimbangan diberikan suatu aksi maka sistem

akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh aksi tersebut


Pendapat tersebut dikenal dengan asas Le Chatelier.
menjadi sekecil-kecilnya.

Dalam keadaan setimbang, laju reaksi dari kiri ke kanan sama

dengan laju reaksi dari kanan ke kiri. Jika ada aksi dari luar, maka
19
kesetimbangan akan mengadakan reaksi dengan cara mengubah
Pada suatu sistem kesetimbangan, jika konsentrasi salah satu zat

ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat yang

konsentrasinya ditambah. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat

dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang


Fe 3+
(aq)
konsentrasinya
+ SCN -
dikurangi. (aq)
[Fe(SCN)] 2+
(aq)
Cokelat jinga Tidak berwarna
Merah

• Jika konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser

dari arah zat tersebut.

• Jika konsentrasi zat diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser

ke arah zat tersebut.


20
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
o Konsentrasi gas H2 ditambahkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan
(arah NH3).
oArtinya sebagian gas N dan H bereaksi lagi
2 2
dan membentuk gas NH3, sehingga tercapainya
keadaan kesetimbangan yang baru.
oBila dari sistem kesetimbangan dikurangi
konsentrasi gas H2, maka kesetimbangan
bergeser ke arah kiri (gas N2).
oGas NH3 akan terurai kembali membentuk gas
N2 dan gas H2 sehingga tercapainya keadaan
kesetimbangan yang baru. 21
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
o Bila dari sistem kesetimbangan dikurangi
konsentrasi gas H2, maka kesetimbangan
bergeser ke arah kiri (gas N2).
o Gas NH3 akan terurai kembali membentuk gas
N2 dan gas H2 sehingga tercapainya keadaan
kesetimbangan yang baru.

22
Pada suatu sistem kesetimbangan, jika volume diperbesar maka

konsentrasi setiap zat dalam sistem itu akan berkurang, sehingga

sistem akan mengadakan reaksi dengan menggeser

kesetimbangan ke arah -zat yang jumlah koefisiennya lebih


2+ besar.
Fe 3+
(aq) + SCN (aq) [Fe(SCN)] (aq)
Cokelat jinga Tidak berwarna Merah

• Jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan

bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya lebih

besar.

• Jika volume diperkecil maka kesetimbangan akan


23
Contoh :

Reaksi : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)


Jumlah koefisien ruas kiri (reaktan) 1 + 3 = 4, Jumlah
koefisien ruas kanan (produk) = 2.
Pada sistem kesetimbangan diatas, bila volume
gas H2 dan N2 diperbesar (tekanan diperkecil) yang
mengakibatkan bertambahnya konsentrasi gas NH3.
Dengan demikian kesetimbangan akan bergeser
ke arah kiri yaitu jumlah koefisien yang lebih besar
(atau 4).
Bila volume gas H2 dan N2 diperkecil (tekanan
diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah kanan yaitu jumlah koefisien yang lebih kecil
(atau 2).
24
Pada suatu sistem kesetimbangan gas, jika tekanan diperbesar

maka volume menjadi lebih kecil. Dengan demikian, konsentrasi

setiap zat pada kesetimbangan itu akan bertambah. Hal itu akan

mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke arah zat yang jumlah

koefisiennya lebih kecil.


N O (g)
N2 O4 (g) 2 NO (g)
2 NO2 (g)
Tidak Merah
berwarna cokelat

• Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser

ke arah zat yang jumlah koefisiennya lebih kecil.

• Jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser

ke arah zat yang jumlah koefisiennya lebih besar. 25


Setiap perubahan temperatur akan mengakibatkan

perubahan kalor. Pada reaksi kesetimbangan, apabila

temperatur diubah, terjadi perubahan kesetimbangan.

Untuk itu, selalu ditetapkan ∆H agar diketahui apakah

reaksi eksotermN2atau
O4(g)endoterm.
2 NO2(g)
Tidak berwarna Merah cokelat

• Jika temperatur dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser

ke arah reaksi endoterm.

• Jika temperatur diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser


26
• Jika reaktan (pereaksi) berperan sebagai zat
eksoterm, maka produk (hasil reaksi) berperan
sebagai zat endoterm.
• Reaksi berlangsung ∆H bertanda negatif (-) yang
berarti reaksi eksoterm, maka produk sebagai zat
eksoterm dan reaktan sebagai zat endoterm.
• Reaksi berlangsung dengan ∆H bertanda positif (+)

yang berarti reaksi endoterm, maka produk sebagai


zat endoterm dan reaktan sebagai zat eksoterm.
• Pada sistem kesetimbangan :
• Suhu dinaikkan kesetimbangan akan bergeser kearah

zat yang membutuhkan kalor (zat endoterm),


• Suhu diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke

arah zat yang melepaskan kalor (zat eksoterm).


27
Contoh :

a. Persamaan reaksi kesetimbangan : N2O4(g) N2(g) + O2(g) ∆H=- 2,2 KJ


Reaksi yang berlangsung adalah reaksi eksoterm.
N2O4(g) (reaktan) sebagai zat endoterm dan N2(g) + O2(g)(produk) sebagai zat
eksoterm. Jika suhu dinaikkan,berarti memberikan kalor pada reaksi,
kesestimbangan akan bergeser ke zat yang membutuhkan kalor (zat
endoterm). Jadi reaksi bergeser ke arah kiri (N2O4(g)). Jika suhu
diturunkan ,berarti menyerap kalor dari reaksi, kesestimbangan akan
bergeser ke zat yang melepaskan kalor (zat eksoterm).
Jadi reaksi bergeser ke arah kanan (N2(g)+O2(g)).
b. Persamaan reaksi kesetimbangan : H2(g) + I2(g) 2HI(g) ∆H = +52 KJ
Reaksi yang berlangsung adalah reaksi endoterm.
H2(g) + I2(g) (reaktan ) sebagai zat eksoterm, dan HI(g) (produk) sebagai zat
endoterm.Jika suhu dinaikkan,berarti memberikan kalor pada reaksi,
kesestimbangan akan bergeser ke zat yang membutuhkan kalor (zat
endoterm). Jadi reaksi bergeser ke arah kanan (HI(g)).Jika suhu
diturunkan ,berarti menyerap kalor dari reaksi, kesestimbangan akan
bergeser ke zat yang melepaskan kalor (zat eksoterm).Jadi reaksi bergeser
ke arah kiri (H2(g)+ I2(g) ).
28

Anda mungkin juga menyukai