Anda di halaman 1dari 4

Kesetimbangan Kimia

Adelia Septiani Fathinah


116220018

➢ Keadaan setimbang terjadi ketika:


➢ Kesetimbangan adalah suatu keadaan sistem
dimana sistem sudah mencapai kestabilan setimbang
(tidak ada perubahan) yang diamati seiring
berjalannya waktu (sebagai fungsi waktu)
➢ Reaksi satu arah (irreversible) atau reaksi
konsentrasi
tidak dapat balik adalah reaksi yang terjadi
pada satu arah, dan produknya tidak dapat
kembali menjadi reaktan
➢ Reaksi bolak-balik ( ) atau reaksi
dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada
dua arah yang berlawanan dalam waktu
bersamaan setimbang
➢ Dalam reaksi bolak-balik, produk dapat
Laju reaksi
berubah menjadi reaktan, dan reaktan dapat
berubah menjadi produk (menjadi reaksi V1
yang berlawanan)
➢ Reaksi bolak-balik dinyatakan dengan dua
panah yang berlawanan arah, menyatakan V2
reaksi maju (ke kanan) dan reaksi balik (ke
kiri).
Contoh: Diketahui perubahan air menjadi uap
air dapat balik, sehingga reaksi dapat ditulis
y
[C] [D]z

H2O(l) → H2O(g)
H2O(l) qe H2O(g)
H2O(g) → H2O(l) Kc =
[A]w[B]x

➢ Konstanta kesetimbangan terdiri dari


1. Konstanta Konsentrasi, yang dipengaruhi oleh
➢ Reaksi bolak-balik yang mengandung zat konsentrasi
berwujud gas terjadi dalam sistem tertutup. 2. Konstanta Tekanan, yang dipengaruhi oleh
1. Ketika konsentrasi seluruh zat nilainya tekanan
tetap. ➢ Konstanta keseimbangan akan berubah jika
2. Ketika laju reaksi maju (v1) sama dengan suhu diubah, dan akan tetap bila suhu tidak
laju reaksi balik (v2). diubah
Contoh: 1. Reaksi Endoterm, nilai konstantanya
Pada reaksi kesetimbangan berikut : berbanding lurus dengan suhu
2. Reaksi Eksoterm, nilai konstantanya
N2(g) + 3H2(g) qe 2NH3(g)
berbanding terbalik dengan suhu
➢ Konstanta konsentrasi (Kc) dipengaruhi
oleh konsentrasi zat yang berwujud larutan ➢ Kesetimbangan dikatakan bergeser ke
kiri apabila zat di kiri bertambah atau
dan gas.
zat di kanan berkurang.
➢ Jika reaksi mengandung zat berwujud padat ➢ Kesetimbangan dikatakan bergeser ke
dan cair, maka pangkat konsentrasi zatnya kanan apabila zat di kanan bertambah
nol, karena zat padat dan cair tidak atau zat di kiri berkurang.
memiliki konsentrasi.
• Jika konsentrasi salah satu pereaksi/
larutan ditambah, reaksi sistem adalah
mengurangi komponen tersebut dan
➢ Konstanta tekanan (Kp) dipengaruhi oleh kesetimbangan bergeser ke arah lawan.
tekanan zat-zat yang berwujud gas • Jika konsentrasi salah satu pereaksi/
➢ Jika reaksi mengandung zat berwujud selain larutan dikurang, reaksi sistem adalah
menambah komponen tersebut
gas, maka pangkat tekanan zatnya nol,
kesetimbangan bergeser ke diri sendiri.
karena zat selain gas tidak memiliki tekanan
• Jika konsentrasi larutan total ditambah
(volume diperkecil), kesetimbangan
bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya
lebih kecil.
1. Konsentrasi larutan dan volume larutan saling • Jika konsentrasi larutan total dikurang
berbanding terbalik, konsentrasi dapat (volume diperbesar), kesetimbangan
bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya
diperkecil dengan menambah volume pelarut,
lebih besar.
dan konsentrasi dapat diperbesar dengan
mengurangi volume pelarut
2. Tekanan dan volume gas saling berbanding
terbalik, tekanan dapat diperkecil dengan
menambah volume gas, dan tekanan dapat
diperbesar dengan mengurangi volume gas. ➢ Pembuatan amonia menurut proses
3. Suhu menggeser kesetimbangan dengan : Haber- Bosch yang optimum dilakukan
- Jika suhu dinaikkan, sistem akan dengan menurut reaksi:
menurunkan suhu dan kesetimbangan
bergeser ke arah reaksi endoterm. N2(g) + 3H2(g) qe 2NH3(g) ΔH = -92,4 kJ

- Jika suhu diturunkan, sistem akan


➢ Pembuatan asam sulfat menurut proses
menaikkan suhu dan kesetimbangan
kontak dilakukan dengan tahapan:
bergeser ke arah reaksi eksoterm.
4. Katalis mempercepat laju reaksi karena 1. Pembakaran belerang
menurunkan energi aktivasi reaksi. Oleh S(s) + O2(g) → SO2(g)
karena itu, katalis mempercepat laju reaksi 2. Oksidasi belerang dioksida menjadi
maju dan laju reaksi balik, sehingga belerang trioksida
mempercepat keadaan setimbang, namun
2SO2(g) + O2(g) qe 2SO3(g) ΔH = -197 kJ
tidak menggeser/ mengubah komposisi
kesetimbangan
Termodinamika 1
2. Proses isokhorik (V konstan)

➢ Hukum kekekalan energi pada gas,


yang berbunyi : Q = ΔU

Kalor yang diterima gas digunakan


3. Proses isotermik (T konstan)
untuk mengubah energi dalam gas
menjadi usaha.
Q=W

4. Proses adiabatik (Q = 0)

P1.V1 = P2.V2 P1.V1 = P2.V2


Q = ΔU + W

➢ Pada proses adiabatik berlangsung :


Q = energi kalor (J)
ΔU= perubahan energi dalam (J) Q=0
W = –ΔU
W = usaha gas (J)

➢ Usaha (W) pada gas dapat dirumuskan: 5. Siklus (isotermik)

W = P. ΔV W = nRΔT p

V
W = ∫ 2 P(V)dV

v
➢ Usaha pada grafik hubungan P-V:

➢ Pada siklus gas, segala sesuatu tidak


P
W = luas raster grafik P-V bergantung proses tetapi bergantung pada
awal dan akhir siklus

T1 = T 2 ΔT = 0

Q=W

1. Proses isobarik (P konstan)

Q = ΔU + W
Termodinamika 2
➢ Dinyatakan oleh Clausius dan Thomas-
p
kevin- planck :

• Kalor tidak mengalir spontan dari T1


dingin ke panas, kecuali ada usaha
dari luar.
T2
• Tidak ada mesin yang dapat
mengubah kalor menjadi usaha v
secara utuh dan reversibel.
• Tidak ada mesin yang bekerja ➢ Mesin panas Carnot adalah mesin
hanya dengan mengambil energi panas yang efisiensinya mendekati
dari reservoir panas kemudian 100% atau mesin ideal.
membuangnya kembali untuk
menghasilkan mesin abadi.

➢ Mesin kalor/panas adalah mesin yang


mengubah kalor dari suatu sumber kalor
(reservoir panas) menjadi usaha dan 1 2
sebagian lainnya dibuang ke lingkungan
( ). KP = koefisien performansi (>1)

Q2 = kalor yg dipindahkan dari reservoir


dingin (J)
W = usaha (J)
Q1 = W + Q 2 W = Q1 – Q2

➢ Mesin dingin/pendingin (refrigerator)


adalah mesin yang menggunakan usaha
untuk membuang kalor dari lingkungan
dalam (reservoir dingin) ke lingkungan
luar (reservoirpanas).
Q1 Q1
➢ Mesin dingin Carnot adalah mesin yang
bekerjaberkebalikan dengan mesin panas
η = efisiensi mesin panas (<100%) Carnot, yang koefisien performansinya
besar.
W = usaha (J)
Q2 = kalor yg diterima dari reservoir panas (J)

Anda mungkin juga menyukai