Anda di halaman 1dari 55

Kesetimbangan

Kimia
+ H+ Persamaan reaksi :
2K2CrO4 + 2H+  K2Cr2O7 + H2O

Larutan K2CrO4 Larutan K2Cr2O7

+ OH-
Persamaan reaksi :
K2Cr2O7 + H2O 2K2CrO4 + 2H+

Larutan K2Cr2O7 Larutan K2CrO4


Apabila diperhatikan, reaksi pertama merupakan kebalikan
dari reaksi kedua. Kedua reaksi itu dapat digabung sebagai
berikut :

2K2CrO4 + 2H+ ⇌ K2Cr2O7 + H2O

 Reaksi ini tidak berlangsung tuntas, sehingga didalam


sistem masih terdapat seluruh komponen yaitu K2CrO4,
H+, K2Cr2O7 dan H2O dengan perbandingan tertentu.
Keadaan inilah yang disebut sebagai keadaan
setimbang.
Ion CrO4 2- akan bereaksi dengan ion Ba2+ membentuk
endapan kuning BaCrO4.
+ BaCl2 Ion Cr2O72- tidak dapat bereaksi dengan ion Ba2+
tetapi ketika larutan K2Cr2O7 diteteskan larutan BaCl2
dihasilkan endapan kuning. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dalam larutan masih terdapat
Larutan K2CrO4 Endapan BaCrO4 spesi Ion CrO4 2-

Reaksi 2K2CrO4 + 2H+ ⇌ K2Cr2O7 + H2O


bukan merupakan reaksi yang
+ H+ + BaCl2
berkesudahan, karena sebenarnya dalam
larutan K2Cr2O7 (jingga) yang dihasilkan

dari reaksi H+ dan K2CrO4 juga masih


Larutan K2CrO4 Larutan K2Cr2O7 Endapan BaCrO4
terdapat K2CrO4
 Ketika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi terdapat dalam sistem namun tidak ada lagi
perubahan yang dapat diamati, maka disebut sebagai keadaan setimbang.

 Jumlah masing-masing komponen seakan-akan tidak berubah waktu sehingga secara


makroskopis tidak dapat diamati. Akan tetapi, secara submikroskopik reaksi pembentukan
produk dan pembentukan reaktan tetap berlangsung.

 Reaksi setimbang adalah reaksi yang terjadi ketika laju pembentukan reaktan menjadi produk
dan sebaliknya adalah sama.

 Pada keadaan setimbang bukan berarti konsentrasi dari reaktan dan produk sama, tetapi
terjadi kesetimbangan komposisi yang diatur oleh proses yang berkebalikan.
Reaksi Setimbang Lainnya
2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g)
Gas berwarna Gas tidak
cokelat Percobaan dilakukan dengan memasukan gas N2O4 ke dalam
berwarna
wadah dan suhunya dijaga pada 200 oC
A. Ketika percobaan dimulai, botol kebanyakan terisi oleh
gas tidak berwarna (N2O4) .

B. N2O4 mulai terdekomposisi menjadi NO2 yang berwarna


coklat kemerahan, menghasilkan warna cokelat pucat.
C. Ketika kesetimbangan tercapai konsentrasi NO 2 and

N2O4 adalah konstan, warna campuran menjadi coklat tua

karena komposisi NO2 adalah dominan.


keadaan setimbang (C dan D) yang
menunjukkan tidak ada lagi perubahan D. Karena reaksi bersifat kontinu, laju reaksi pembentukan
jumlah dari molekul berwarna coklat seiring
dengan berjalannya waktu. dan penguraian produk sama, konsentrasi dan warna
campuran tetap cokelat tua.
Percobaan dilakukan dengan memasukan gas
Pada keadaan lainnya (misalnya suhu
N2O4 ke dalam wadah dan suhunya dijaga pada
percobaan diturunkan), campuran
yang mengandung banyak NO2 akan 5o C
mengalami perubahan seperti gambar A. Ketika percobaan dimulai, botol kebanyakan
dibawah ini :
terisi oleh gas berwarna cokelat tua (NO2) .

B. NO2mulai bereaksi menjadi N2O4 yang tidak


berwarna, sehingga warna gas dalam botol
menjadi cokelat pucat.

C. Ketika kesetimbangan tercapai konsentrasi


NO2 and N2O4 adalah konstan, warna
campuran menjadi cokelat seulas karena
N2O4 dominan dalam sistem.
A B
C D. Karena reaksi bersifat kontinu, laju reaksi
keadaan setimbang (C dan D) tidak ada pembentukan dan penguraian produk sama,
lagi perubahan jumlah dari molekul konsentrasi dan warna campuran tetap tidak
berwarna coklat seiring dengan berwarna.
berjalannya waktu
D
Apa itu kesetimbangan dinamis ?
 Beberapa reaksi kimia tidak berlangsung satu arah. Artinya, ketika reaktan dicampurkan,
reaksi yang terjadi bukan hanya reaksi pembentukan produk dari reaktan, tetapi juga
pembentukan kembali reaktan dari produk.

 Pada suatu reaksi kimia yang telah setimbang, didalamnya terjadi kesetimbangan dinamis
yaitu keadaan ketika dua reaksi yang berlawanan terjadi secara bersamaan dengan laju
yang sama.

 Pada kondisi ini, secara makroskopis tidak terjadi perubahan, tetapi secara mikroskopis
reaksi terus berlangsung ke arah produk dan ke arah reaktan dengan laju yang sama.

2K2CrO4 + 2H+ ⇌ K2Cr2O7 + H2O


Jika sistem yang telah mencapai keadaan setimbang, maka secara
mikroskopis tidak terjadi lagi perubahan pada sistem.
Namun, secara submikroskopis pada sistem tersebut masih terdapat reaksi
kimia yang terjadi ke arah pembentukkan produk maupun reaktan.
Perhatikan Video Berikut

 CaCO3 dapat terdekomposisi menjadi CaO dan CO 2 dan sebaliknya CaO dan CO2 juga dapat
membentuk CaCO3.

 Dekomposisi CaCO3 merupakan reaksi reversibel.

 Setelah mencapai kesetimbangan, laju pembentukan produk sama dengan laju pembentukan
reaktan kembali sehingga konsentrasi produk dan reaktan akan konstan setelah mencapai
kesetimbangan. Kondisi ini yang disebut dengan kesetimbangan dinamis.
• Pada awal reaksi, konsentrasi A dan B sebagai reaktan akan terus menurun
sedangkan konsentrasi C dan D sebagai produk terus bertambah hingga mencapai
keadaan kesetimbangan.
• Pada saat terjadi kesetimbangan, molekul-molekul reaktan dan produk terus
bereaksi dengan laju yang sama, namun komposisi keseluruhan campuran reaksi
tidak berubah.
 Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan suatu sistem dengan fasa zat yang terlibat di dalamnya
adalah sama.

 Fasa adalah keadaan sejumlah zat yang homogen baik secara kimia maupun fisika, atau dapat juga
dikatakan bahwa sebuah sistem yang homogen adalah suatu fasa.
Contoh kesetimbangan homogen adalah reaksi
Jenis fasa :
pembentukkan gas Hidrogen Iodida (HI) dari pereaksi
gas Iodin dan gas Hidrogen.
1. Fasa gas, dilambangkan dengan (g)

2. Fasa padat, dilambangkan dengan (s)

3. Fasa aquos, dilambangkan dengan (aq)

4. Fasa liquid, dilambangkan dengan (l)

Gas HI yang terbentuk dari pereaksi gas Iodin dengan


gas Hidrogen
 Pada awal reaksi (t=0) H2 dan I2 belum bereaksi. Setelah beberapa detik mulai terbentuk gas HI
dengan berkurangnya jumlah pereaksi.

 Seiring bertambahnya waktu, pembentukkan HI semakin banyak dan diiringi berkurangnya


pereaksi. Namun, pereaksi tidak habis bereaksi karena sistem mengalami kesetimbangan.
Pereaksi dapat terbentuk kembali dengan laju reaksi yang sama dengan pembentukkan HI.

 Segera setelah pembentukkan HI, pereaksi akan terbentuk kembali. Proses ini berlangsung terus
sampai suatu ketika tidak teramati lagi adanya perubahan.

H2 (g) + I2 (g) ⇌ 2HI (g)


Reaksi pembentukkan gas HI dari H2 dan I2 merupakan salah satu contoh
reaksi kesetimbangan homogen.
Fasa zat yang terlibat dalam reaksi adalah sama.
Baik pereaksi dan hasil reaksi sama-sama memiliki fasa gas. Sehingga reaksi
tersebut merupakan reaksi dengan kesetimbangan homogen.
Contoh lain dari kesetimbangan homogen adalah reaksi berikut ini ;

Fe3+ (aq) + SCN-(aq) ⇌ Fe(SCN)2+(aq)

Larutan
mengandung
Penambahan larutan yang mengandung ion SCN-
Fe3+
Ke dalam larutan Fe3+
Fe3+ (aq) + SCN-(aq) ⇌ Fe(SCN)2+(aq)

 Reaksi pembentukkan Fe(SCN)2+ dari Fe3+ dan SCN-


merupakan salah satu contoh reaksi kesetimbangan
homogen.
 Fasa zat yang terlibat dalam reaksi adalah sama.
 Baik pereaksi dan hasil reaksi sama-sama memiliki
fasa aquoes atau larutan. Sehingga reaksi tersebut
merupakan reaksi dengan kesetimbangan homogen.
Kesetimbangan Heterogen
 Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan suatu sistem dengan fasa zat yang terlibat
di dalamnya adalah berbeda.

 Contoh : C(s) + H2O(l) ⇌ H2(g) + CO(g)

Fasa apakah yang mempengaruhi sistem kesetimbangan ?

Dilakukan suatu percobaan mereaksikan antara atom karbon dengan air pada
keadaan tertutup. Berikut adalah persamaan reaksinya:
C(s) + H2O(l) ⇌ H2(g) + CO(g)
Percobaan pertama digunakan atom karbon sebanyak 12 gram dan air 198 ml
percobaan kedua digunakan 120 gram dan air 320 ml.
 Pada 12 gram atom karbon ekuivalen dengan 1 mol. Volume sistem dapat ditentukan dengan cara
membagi massa dengan kerapatan (kerapatan atom karbon 2,6 gram/cm2), sehingga diperoleh
volumenya sebesar 0,0046 L. Dengan begitu dapat diperoleh molaritasnya (perbandingan mol
terhadap volume) sebesar 217 M.

 Ketika jumlah karbon yang digunakan ditambah menjadi 120 gram. Maka kini mol karbon menjadi
10 mol. Dan volumenya juga akan menjadi lebih besar yaitu 0,046 L. Namun konsentrasinya akan
tetap, yaitu sebesar 217 M.

 198 ml air ekuivalen dengan 11 mol. Massa sistem dapat ditentukan dengan cara mengalikan volume
dengan kerapatan (kerapatan dari air 1 gram/ml), sehingga diperoleh massanya sebesar 198 gram. Dengan
begitu dapat diperoleh molaritasnya (perbandingan mol terhadap volume) sebesar 55,55 M.

 Ketika volume airnya yang digunakan ditambah menjadi 320 ml. Maka kini mol air menjadi 20 mol. Dan
massanya juga akan menjadi lebih besar yaitu 320 gram. Namun konsentrasinya akan tetap, yaitu sebesar
55,55 M.
Konsentrasi komponen yang
memiliki fasa padat dan cairan
tidak mengalami perubahan
ketika digunakan pada jumlah
yang berbeda sehingga tidak
mempengaruhi tetapan
kesetimbangan

Konsentrasi komponen yang


memiliki fasa gas dan larutan
mengalami perubahan ketika
digunakan pada jumlah yang
berbeda sehingga mempengaruhi
tetapan kesetimbangan
Apa itu tetapan kesetimbangan ?
Ingat, pada reaksi setimbang laju reaksi ke arah produk = laju
reaksi ke arah reaktan.
Untuk reaksi berikut :

  Anggaplah reaksi tersebut berlangsung dalam satu


tahap, sehingga :

o Laju pembentukkan produk =

o Laju pembentukkan reaktan =

 Saat keadaan setimbang :

Kf = Kr
 Pada suhu tertentu, Kf dan Kr merupakan suatu tetapan,
sehingga perbandingan Kf/Kr pada suhu tertentu juga meupakan
sebuah tetapan yang disebut Kc (tetapan kesetimbangan)
 Kc adalah bilangan yang didapatkan dari perkalian konsentrasi
semua produk saat setimbang dipangkatkan koefisiennya dibagi
dengan perkalian konsentrasi semua reaktan saat setimbang
dipangkatkan koefisiennya.
 Meskipun reaksi keseluruhan merupakan reaksi tidak satu
tahap, namun hasil kali konsentrasi zat intermediet akan saling
meniadakan, sehingga tetapan kesetimbangannya dapat
dinyatakan dengan bentuk yang sama.
 Nilai Kc dipengaruhi oleh suhu karena nilai Kf dan Kr juga
dipengaruhi suhu. Sehingga jika menyebutkan nilai Kc dari
suatu reaksi kesetimbangan maka harus disertai dengan
keterangan temperaturnya.
Contoh

Penguraian gas N2O4 (tidak berwarna) menjadi gas


NO2 (coklat) dengan persamaan :

2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g)


Pada saat terjadi kesetimbangan, laju pembentukan
NO2 sama dengan laju pembentukan N2O4.
Data konsentrasi pada reaksi N2O4 (g) ⇄ 2NO2 (g) pada 25oC

 Meskipun konsentrasi awal N2O4 dan NO2 berbeda,


namun perbandingan konsentrasi NO2 dipangkatkan
koefisiennya dengan konsentrasi N2O4 saat
mencapai keadaan setimbang adalah sama.

Karena tekanan gas lebih mudah diukur, maka persamaan
kesetimbangan untuk reaksi dengan fase gas sering ditulis
dengan menggunakan tekanan parsial daripada
konsentrasi. Sebagai contoh, untuk reaksi :

N2O4 (g) ⇄ 2NO2 (g)

Maka tetapan kesetimbangannya yaitu :


Konstanta Kp dan Kc pada reaksi kesetimbangan
fase gas terkait karena tekanan dari masing-masing
komponen dalam campuran gas ideal berbanding lurus
dengan konsentrasi molar nya. Misalkan reaksinya yaitu

Untuk reaktan A, maka


maka

sehingga

R = tetapan gas ideal (0,08206 L.atm/mol.K)

Δn = (c+d)-(a+b)
Contoh
Hidrogen diproduksi secara industri dengan proses
steam-hidrokarbon. Reaksi yang terjadi pada
langkah pertama dari proses ini adalah :

Jika Kp = 6,1 X 104 pada 1125O berapakah nilai Kc pada


suhu 1125o?
Jawaban
Kuosien Reaksi (Q)
Jika reaksi dapat dapat balik (reversible) dinyatakan sebagai:

Maka hubungan antara konsentrasi pereaksi dan dan produk


reaksinya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana Q adalah kuosien (hasil bagi) reaksi.


Konsentrasi NO2 dan N2O4 tiap Perubahan nilai Qc tiap satuan waktu
satuan waktu 400
0.01
350
0.01 [NO2] [N2O4]
300

0.01 250

200
0.01
150
0
100

0 50

0 0
0 100 200 300 400 500 600 700 0 100 200 300 400 500 600 700

Sebelum mencapai kesetimbangan, nilai Qc terus meningkat akibat


meningkatnya jumlah produk tetapi jumlah reaktan berkurang.
Saat mencapai kesetimbangan, nilai Qc tidak berubah karena laju pembentukkan
produk = laju pembentukkan reaktan.
Saat kesetimbangan, nilai Qc = Kc
Melalui harga Q, arah reaksi yang sedang berlangsung
dapat ditentukan dengan cara membandingkan harga Q
dengan K
Jika Q < K

Perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan lebih kecil daripada konsentrasi saat
keadaan setimbang sehingga untuk mencapai kesetimbangan reaktan harus diubah menjadi
produk. Oleh karena itu sistem bergeser dari kiri ke kanan.

Jika Q = K
Konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi adalah konsentrasi zat-zat pada saat kesetimbangan
sehingga reaksi berada pada kesetimbangan.

Jika Q > K
Perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan lebih besar dibandingkan dengan
konsentrasi saat keadaan setimbang. Untuk mencapai kesetimbangan, produk harus diubah
menjadi reaktan sehingga sistem bergeser dari kanan ke kiri.
CONTOH
Pada awal reaksi, terdapat 0,249 mol N 2, 3,21 x 10-2 mol H2 dan 6,42 x 10-4 mol NH3 dalam
suatu bejana reaksi berukuran 3,50 L pada 375 oC. Jika konstanta kesetimbangan (Kc) untuk
reaksi

Adalah 1,2 pada suhu tersebut. Tentukan apakah sistem tersebut berkesetimbangan? Jika tidak,
prediksikan arah reaksinya!

Menentukan
konsentrasi awal
spesi yang bereaksi.

*) Subskrip nol menyatakan konsentrasi awal


Menentukan Qc

Qc < Kc, maka sistem tidak berada pada kesetimbangan. Hasil akhirnya adalah
meningkatnya konsentrasi NH3 dan menurunnya konsentrasi N2 dan konsentrasi H2.
Dengan kata lain, reaksi bersih akan bergeser dari kiri ke kanan sampai
kesetimbangan tercapai.
PERGESERAN
KESETIMBANGAN
 Ketika kita yang biasa berada di
dataran rendah berada di sebuah
dataran tinggi, maka terkadang
tubuh kita memberikan reaksi
pusing akibat penyesuaian diri
dengan lingkungan.
 Gejala ini disebut sebagai
hipotoksia.
Mengapa hal tersebut terjadi ?
 Dalam
  tubuh kita, terdapat sistem kesetimbangan :

Hb (aq) + O2 (g) HbO2 (aq)

 Hb merupakan hemoglobin, yaitu zat pengangkut oksigen pada darah.


 Pada dataran tinggi, konsentrasi O 2 lebih kecil daripada konsentrasi O 2
pada dataran tinggi.
 Agar keadaan setimbang kembali tercapai, maka reaksi tersebut akan
berlangsung ke arah pembentukan gas O 2. hal ini disebut sebagai
pergeseran kesetimbangan.
 Akibatnya, konsentrasi HbO 2 dalam tubuh berkurang menyebabkan O 2
yang diangkut ke seluruh tubuh juga berkurang.
 Tubuh akan memberikan respon terhadap perubahan ini melalui gejala
pusing dan mual.
Apa yang menyebabkan terjadi pergeseran pada
suatu sistem kesetimbangan?
 Ketika sistem kimia pada kesetimbangan terganggu, maka sistem ini akan menyesuaikan
diri sedemikian rupa untuk mengurangi efek gangguan sampai tercapai kesetimbangan
baru.

 Untuk mengurangi efek dari gangguan tersebut, maka terjadi pergeseran kesetimbangan
untuk mempertahankan keadaan setimbangnya sampai terbentuk kesetimbangan baru.

 Gangguan pada sistem kesetimbangan dapat berubah perubahan konsentrasi, tekanan,


volume serta suhu reaksi.
Pengaruh Konsentrasi terhadap Pergeseran
Kesetimbangan
2K2CrO4 + 2H+ ⇌ K2Cr2O7 + H2O
kuning Jingga
• Ketika larutan K2CrO4 ditambahkan larutan asam, maka terbentuk K 2Cr2O7 yang lebih banyak dalam
larutan (warnanya lebih jingga).
• Ketika larutan K2Cr2O7 ditambahkan larutan basa, maka terbentuk K 2CrO4 yang lebih banyak dalam
larutan (warnanya lebih kuning).
• Ketika larutan K2Cr2O7 ditambahkan larutan BaCl2, dihasilkan sedikit endapan BaCrO4 dan warna
larutan menjadi lebih kuning.

 
Penambahan asam akan meningkatkan [H+] dalam sistem, sehingga perbandingan
konsentrasi reaktan menjadi lebih besar daripada produk pada saat kesetimbangan.
Hal tersebut menyebabkan Qc<Kc sehingga agar Qc=Kc maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah pembentukan produk.
   2K2CrO4 (aq)+ 2H+(aq)⇌ K2Cr2O7 (aq) + H2O (l)

 Penambahan basa akan menurunkan [H+] dalam sistem


karena bereaksi menjadi H2O, sehingga perbandingan
konsentrasi reaktan menjadi lebih kecil daripada produk
pada saat kesetimbangan.
 Hal tersebut menyebabka Qc>Kc sehingga agar Qc=Kc
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
pembentukan reaktan.
   2K2CrO4 (aq)+ 2H+(aq)⇌ K2Cr2O7 (aq) + H2O (l)

 Penambahan BaCl2 akan menurunkan [K2CrO4] dalam


sistem karena bereaksi menjadi endapan BaCrO 4,
sehingga perbandingan konsentrasi reaktan menjadi
lebih kecil daripada produk pada saat kesetimbangan.
 Hal tersebut menyebabka Qc>Kc sehingga agar Qc=Kc
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
pembentukan reaktan.
Bagaimana pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran kesetimbangan
?
 Konsentrasi reaktan diperbesar, kesetimbangan bergeser ke arah produk.

 Konsentrasi reaktan diperkecil, kesetimbangan bergeser ke arah reaktan.

 Konsentrasi produk diperbesar, kesetimbangan bergeser ke arah reaktan.

 Konsentrasi produk diperkecil, kesetimbangan bergeser ke arah produk.


Pergeseran Kesetimbangan Akibat
Perubahan Tekanan pada Kondisi Jumlah
Partikel dan Suhu Sistem Tetap
 Pada sistem kesetimbangan yang melibatkan gas, perubahan tekanan menyebabkan
terjadinya pergeseran kesetimbangan.

 Ingat kembali persamaan gas ideal :

PV = nRT P ~ 1/V

 Ketika tekanan pada suatu wadah gas diperbesar pada kondisi jumlah partikel dan suhu
konstan, maka sistem kesetimbangan gas akan memperkecil gangguan dari peningkatan
tekanan dengan cara bergeser ke arah pembentukan gas dengan jumlah molekul yang lebih
sedikit.

 Peluang terjadinya tumbukan molekul yang jumlahnya lebih sedikit dengan dinding wadah
menjadi kecil sehingga efek perubahan tekanan dapat diminimalisir.
 Penurunan
  tekanan (pada keadaan jumlah partikel dan suhu sistem konstan) menyebabkan
menurunnya konsentrasi gas sedangkan peningkatan tekanan menyebabkan meningkatnya
konsentrasi gas.

 Persamaan Qc untuk reaksi PCl3 (g) + Cl2(g) ⇄ PCl5 (g) adalah sebagai berikut

 Jika tekanan dinaikkan 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Namun,
karena pada penyebut terdapat 2 molekul gas, maka bilangan penyebut menjadi besar.
Akibatnya, Qc<Kc sehingga sistem akan membentuk lebih banyak gas PCl 5 untuk mencapai
kembali keadaan setimbang sehingga Qc akan sama dengan Kc lagi .
Contoh Lainnya :

 Reaksi
  pembentukkan gas HI dari gas H2 dan I2 adalah sebagai berikut.

I2(g) + H2(g)   ⇌ 2HI (g)

 Jika tekanan pada sistem tersebut diubah (pada kondisi jumlah partikel dan suhu sistem
tetap), maka pada sistem tersebut tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.

 Persamaan Qc untuk reaksi diatas adalah sebagai berikut :

 Jika tekanan dinaikkan 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Karena
pembilang dan penyebut dikalikan dengan faktor yang sama, maka nilai Qc tidak mengalami
perubahan. Sehingga, pada sistem dengan jumlah produk gas sama dengan jumlah gas
reaktan, pengaruh tekanan pada suhu dan jumlah molekul yang tetap tidak menyebabkan
pergeseran kesetimbangan.
Pergeseran Kesetimbangan Akibat Perubahan Tekanan
pada Kondisi Volume dan Suhu Sistem Tetap

 Ingat kembali persamaan gas ideal

PV = nRT

 Perubahan jumlah gas-gas yang terlibat dalam sistem kesetimbangan dapat menyebabkan
pergeseran kesetimbangan.

 Contoh :

N2(g) + 3H2(g)   ⇌ 2NH3(g)

 Penambahan gas N2 dan H2 menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah


pembentukkan gas NH3

 Pengurangan gas N2 dan H2 menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah


pembentukkan N2 dan H2.
Mengapa bisa demikian ?

  Persamaan Qc untuk reaksi N (g) + 3H (g)   ⇌ 2NH3(g) adalah sebagai berikut
2 2

 Ketika gas yang terlibat pada reaksi tersebut ditambahkan, baik reaktan ataupun produk
kedalam sistem kesetimbangan, nilai Q akan mengalami perubahan dan reaksi tidak lagi
setimbang. Ketika zat reaktan ditambahkan, nilai Q akan lebih kecil dari Kc. Maka dari itu,

reaksi akan bergeser ke arah pembentukkan NH 3 hingga mencapai keadaan setimbang

kembali, yaitu Qc = Kc.


Pengaruh Perubahan Tekanan Akibat
Penambahan Gas Inert pada sistem
kesetimbangan
 Penambahan gas inert pada sistem kesetimbangan gas menyebabkan perubahan
tekanan total berubah, namun sebenarnya didalam sistem tidak terjadi pergeseran
kesetimbangan.

 Hal ini disebabkan karena meskipun tekanan total berubah, namun tekanan parsial
yang dimiliki oleh masing-masing gas yang terlibat dalam reaksi adalah tetap,
sehingga konsentrasinya pun tetap seperti pada keadaan setimbang.

 Pada keadaan tersebut, nilai Qc = Kc sehingga tidak terjadi pergeseran


kesetimbangan.
Bagaimana Pengaruh Tekanan terhadap
Pergeseran Kesetimbangan ?
Jika suhu dan jumlah molekul pada sistem tetap, maka :

 Tekanan diperkecil : Kesetimbangan bergeser ke arah pembentukkan gas


yang jumlah molekulnya besar

 Tekanan diperbesar : Kesetimbangan bergeser ke arah pembentukkan gas


yang jumlah molekulnya kecil

 Pada sistem yang mol produk = mol reaktan : Tidak terjadi pergeseran
kesetimbangan.
Pengaruh Suhu terhadap Pergeseran
Kesetimbangan

Cokelat Tak
berwarna
Ketika suhu sistem dinaikan, campuran menjadi berwarna coklat. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan gas NO 2.
Ketika suhu sistem diturunkan, campuran menjadi berwarna coklat memudar. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan gas N 2O4.

 Ketika suhu sistem setimbang diubah, sistem akan mengadakan reaksi untuk mengurangi pengaruh
akibat perubahan suhu tersebut.

 Jika suhu suatu sistem kesetimbangan dinaikkan, maka sistem akan mengurangi pengaruhnya dengan
cara menyerap energi yang diberikan, yaitu bereaksi ke arah reaksi endoterm (menyerap energi) (+)

 Jika suhu suatu sistem kesetimbangan diturunkan, maka sistem akan mengurangi pengaruhnya dengan
cara melepas energi yang diberikan, yaitu bereaksi ke arah reaksi eksoterm (melepas energi). (-)
2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g) 𝚫H = -57,2 kJ/mol
Gas berwarna Gas tidak
cokelat berwarna
 Reaksi pembentukan N2O4 bersifat eksoterm, sehingga ketika suhu sistem kesetimbangan
tersebut diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah pembentukan N2O4.

N2O4 (g) ⇄ 2NO2 (g) 𝚫H = 57,2 kJ/mol


Gas tidak Gas berwarna
berwarna cokelat
 Reaksi pembentukan NO2 bersifat endoterm, sehingga ketika suhu sistem kesetimbangan
tersebut dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah pembentukan NO2.
Bagaimana Pengaruh Suhu terhadap Nilai Tetapan
Kesetimbangan ?

 Saat sistem yang telah setimbang diubah suhunya, komposisi reaktan maupun produk
menjadi berubah hingga membentuk suatu sistem kesetimbangan yang baru.

 Pada reaksi 2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g) 𝚫H = -57,2 kJ/mol, penurunan suhu akan
meningkatkan konsentrasi produk (N 2O4). Konsentrasi produk menjadi
lebih besar daripada konsentrasi saat kesetimbangan sebelumnya,
sehingga menghasilkan harga Kc yang lebih besar.

 Pada reaksi 2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g) 𝚫H = -57,2 kJ/mol, peningkatan suhu akan meningkatkan
konsentrasi reaktan (NO2). Konsentrasi reaktan menjadi lebih besar daripada konsentrasi
saat kesetimbangan sebelumnya, sehingga menghasilkan harga Kc yang lebih kecil.
Pengaruh Suhu terhadap Kesetimbangan
 Kenaikan suhu akan menggeser kesetimbangan kearah reaksi endoterm,
sedangkan penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan kearah reaksi
eksoterm.

 Nilai Kc pada reaksi eksoterm menurun dengan meningkatnya suhu, dan


sebaliknya.

 Sedangkan nilai Kc pada reaksi endoterm meningkat dengan meningkatnya


suhu, dan sebaliknya .
Pergeseran Kesetimbangan Akibat Perubahan Volume
pada Kondisi Jumlah Partikel dan Suhu Sistem Tetap

 Pada sistem kesetimbangan yang melibatkan gas, perubahan volume menyebabkan terjadinya pergeseran
kesetimbangan.

 Ingat kembali persamaan gas ideal :

PV = nRT V ~ 1/P

 Volume berbanding terbalik dengan tekanan sehingga semakin kecil volume sistem maka tekanan
semakin besar

 Ketika volume pada suatu wadah gas diperkecil pada kondisi jumlah partikel dan suhu konstan, maka
sistem kesetimbangan gas akan memperkecil gangguan dari peningkatan tekanan dengan cara bergeser ke
arah pembentukan gas dengan jumlah molekul yang lebih sedikit.

 Peluang terjadinya tumbukan molekul yang jumlahnya lebih sedikit dengan dinding wadah menjadi kecil
sehingga efek perubahan tekanan dapat diminimalisir.
 Penambahan
  volume (pada keadaan jumlah partikel dan suhu sistem konstan) menyebabkan
menurunnya konsentrasi gas sedangkan peningkatan tekanan menyebabkan meningkatnya konsentrasi
gas.

 Persamaan Qc untuk reaksi PCl3 (g) + Cl2(g) ⇄ PCl5 (g) adalah sebagai berikut

 Jika volume diperkecil 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Namun, karena pada
penyebut terdapat 2 molekul gas, maka bilangan penyebut menjadi besar. Akibatnya, Qc<Kc sehingga
sistem akan membentuk lebih banyak gas PCl 5 untuk mencapai kembali keadaan setimbang sehingga Qc
akan sama dengan Kc lagi.
 Reaksi
  pembentukkan gas HI dari gas H2 dan I2 adalah sebagai berikut.

I2(g) + H2(g)   ⇌ 2HI (g)

 Jika volume pada sistem tersebut diubah (pada kondisi jumlah partikel dan suhu sistem tetap), maka
pada sistem tersebut tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.

 Persamaan Qc untuk reaksi diatas adalah sebagai berikut :

 Jika volume diperkecil 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Karena
pembilang dan penyebut dikalikan dengan faktor yang sama, maka nilai Qc tidak mengalami
perubahan. Sehingga, pada sistem dengan jumlah produk gas sama dengan jumlah gas reaktan,
pengaruh tekanan pada suhu dan jumlah molekul yang tetap tidak menyebabkan pergeseran
kesetimbangan.

Anda mungkin juga menyukai