Kimia
+ H+ Persamaan reaksi :
2K2CrO4 + 2H+ K2Cr2O7 + H2O
+ OH-
Persamaan reaksi :
K2Cr2O7 + H2O 2K2CrO4 + 2H+
Reaksi setimbang adalah reaksi yang terjadi ketika laju pembentukan reaktan menjadi produk
dan sebaliknya adalah sama.
Pada keadaan setimbang bukan berarti konsentrasi dari reaktan dan produk sama, tetapi
terjadi kesetimbangan komposisi yang diatur oleh proses yang berkebalikan.
Reaksi Setimbang Lainnya
2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g)
Gas berwarna Gas tidak
cokelat Percobaan dilakukan dengan memasukan gas N2O4 ke dalam
berwarna
wadah dan suhunya dijaga pada 200 oC
A. Ketika percobaan dimulai, botol kebanyakan terisi oleh
gas tidak berwarna (N2O4) .
Pada suatu reaksi kimia yang telah setimbang, didalamnya terjadi kesetimbangan dinamis
yaitu keadaan ketika dua reaksi yang berlawanan terjadi secara bersamaan dengan laju
yang sama.
Pada kondisi ini, secara makroskopis tidak terjadi perubahan, tetapi secara mikroskopis
reaksi terus berlangsung ke arah produk dan ke arah reaktan dengan laju yang sama.
CaCO3 dapat terdekomposisi menjadi CaO dan CO 2 dan sebaliknya CaO dan CO2 juga dapat
membentuk CaCO3.
Setelah mencapai kesetimbangan, laju pembentukan produk sama dengan laju pembentukan
reaktan kembali sehingga konsentrasi produk dan reaktan akan konstan setelah mencapai
kesetimbangan. Kondisi ini yang disebut dengan kesetimbangan dinamis.
• Pada awal reaksi, konsentrasi A dan B sebagai reaktan akan terus menurun
sedangkan konsentrasi C dan D sebagai produk terus bertambah hingga mencapai
keadaan kesetimbangan.
• Pada saat terjadi kesetimbangan, molekul-molekul reaktan dan produk terus
bereaksi dengan laju yang sama, namun komposisi keseluruhan campuran reaksi
tidak berubah.
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan suatu sistem dengan fasa zat yang terlibat di dalamnya
adalah sama.
Fasa adalah keadaan sejumlah zat yang homogen baik secara kimia maupun fisika, atau dapat juga
dikatakan bahwa sebuah sistem yang homogen adalah suatu fasa.
Contoh kesetimbangan homogen adalah reaksi
Jenis fasa :
pembentukkan gas Hidrogen Iodida (HI) dari pereaksi
gas Iodin dan gas Hidrogen.
1. Fasa gas, dilambangkan dengan (g)
Segera setelah pembentukkan HI, pereaksi akan terbentuk kembali. Proses ini berlangsung terus
sampai suatu ketika tidak teramati lagi adanya perubahan.
Larutan
mengandung
Penambahan larutan yang mengandung ion SCN-
Fe3+
Ke dalam larutan Fe3+
Fe3+ (aq) + SCN-(aq) ⇌ Fe(SCN)2+(aq)
Dilakukan suatu percobaan mereaksikan antara atom karbon dengan air pada
keadaan tertutup. Berikut adalah persamaan reaksinya:
C(s) + H2O(l) ⇌ H2(g) + CO(g)
Percobaan pertama digunakan atom karbon sebanyak 12 gram dan air 198 ml
percobaan kedua digunakan 120 gram dan air 320 ml.
Pada 12 gram atom karbon ekuivalen dengan 1 mol. Volume sistem dapat ditentukan dengan cara
membagi massa dengan kerapatan (kerapatan atom karbon 2,6 gram/cm2), sehingga diperoleh
volumenya sebesar 0,0046 L. Dengan begitu dapat diperoleh molaritasnya (perbandingan mol
terhadap volume) sebesar 217 M.
Ketika jumlah karbon yang digunakan ditambah menjadi 120 gram. Maka kini mol karbon menjadi
10 mol. Dan volumenya juga akan menjadi lebih besar yaitu 0,046 L. Namun konsentrasinya akan
tetap, yaitu sebesar 217 M.
198 ml air ekuivalen dengan 11 mol. Massa sistem dapat ditentukan dengan cara mengalikan volume
dengan kerapatan (kerapatan dari air 1 gram/ml), sehingga diperoleh massanya sebesar 198 gram. Dengan
begitu dapat diperoleh molaritasnya (perbandingan mol terhadap volume) sebesar 55,55 M.
Ketika volume airnya yang digunakan ditambah menjadi 320 ml. Maka kini mol air menjadi 20 mol. Dan
massanya juga akan menjadi lebih besar yaitu 320 gram. Namun konsentrasinya akan tetap, yaitu sebesar
55,55 M.
Konsentrasi komponen yang
memiliki fasa padat dan cairan
tidak mengalami perubahan
ketika digunakan pada jumlah
yang berbeda sehingga tidak
mempengaruhi tetapan
kesetimbangan
Kf = Kr
Pada suhu tertentu, Kf dan Kr merupakan suatu tetapan,
sehingga perbandingan Kf/Kr pada suhu tertentu juga meupakan
sebuah tetapan yang disebut Kc (tetapan kesetimbangan)
Kc adalah bilangan yang didapatkan dari perkalian konsentrasi
semua produk saat setimbang dipangkatkan koefisiennya dibagi
dengan perkalian konsentrasi semua reaktan saat setimbang
dipangkatkan koefisiennya.
Meskipun reaksi keseluruhan merupakan reaksi tidak satu
tahap, namun hasil kali konsentrasi zat intermediet akan saling
meniadakan, sehingga tetapan kesetimbangannya dapat
dinyatakan dengan bentuk yang sama.
Nilai Kc dipengaruhi oleh suhu karena nilai Kf dan Kr juga
dipengaruhi suhu. Sehingga jika menyebutkan nilai Kc dari
suatu reaksi kesetimbangan maka harus disertai dengan
keterangan temperaturnya.
Contoh
sehingga
Δn = (c+d)-(a+b)
Contoh
Hidrogen diproduksi secara industri dengan proses
steam-hidrokarbon. Reaksi yang terjadi pada
langkah pertama dari proses ini adalah :
0.01 250
200
0.01
150
0
100
0 50
0 0
0 100 200 300 400 500 600 700 0 100 200 300 400 500 600 700
Perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan lebih kecil daripada konsentrasi saat
keadaan setimbang sehingga untuk mencapai kesetimbangan reaktan harus diubah menjadi
produk. Oleh karena itu sistem bergeser dari kiri ke kanan.
Jika Q = K
Konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi adalah konsentrasi zat-zat pada saat kesetimbangan
sehingga reaksi berada pada kesetimbangan.
Jika Q > K
Perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan lebih besar dibandingkan dengan
konsentrasi saat keadaan setimbang. Untuk mencapai kesetimbangan, produk harus diubah
menjadi reaktan sehingga sistem bergeser dari kanan ke kiri.
CONTOH
Pada awal reaksi, terdapat 0,249 mol N 2, 3,21 x 10-2 mol H2 dan 6,42 x 10-4 mol NH3 dalam
suatu bejana reaksi berukuran 3,50 L pada 375 oC. Jika konstanta kesetimbangan (Kc) untuk
reaksi
Adalah 1,2 pada suhu tersebut. Tentukan apakah sistem tersebut berkesetimbangan? Jika tidak,
prediksikan arah reaksinya!
Menentukan
konsentrasi awal
spesi yang bereaksi.
Qc < Kc, maka sistem tidak berada pada kesetimbangan. Hasil akhirnya adalah
meningkatnya konsentrasi NH3 dan menurunnya konsentrasi N2 dan konsentrasi H2.
Dengan kata lain, reaksi bersih akan bergeser dari kiri ke kanan sampai
kesetimbangan tercapai.
PERGESERAN
KESETIMBANGAN
Ketika kita yang biasa berada di
dataran rendah berada di sebuah
dataran tinggi, maka terkadang
tubuh kita memberikan reaksi
pusing akibat penyesuaian diri
dengan lingkungan.
Gejala ini disebut sebagai
hipotoksia.
Mengapa hal tersebut terjadi ?
Dalam
tubuh kita, terdapat sistem kesetimbangan :
Untuk mengurangi efek dari gangguan tersebut, maka terjadi pergeseran kesetimbangan
untuk mempertahankan keadaan setimbangnya sampai terbentuk kesetimbangan baru.
Penambahan asam akan meningkatkan [H+] dalam sistem, sehingga perbandingan
konsentrasi reaktan menjadi lebih besar daripada produk pada saat kesetimbangan.
Hal tersebut menyebabkan Qc<Kc sehingga agar Qc=Kc maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah pembentukan produk.
2K2CrO4 (aq)+ 2H+(aq)⇌ K2Cr2O7 (aq) + H2O (l)
PV = nRT P ~ 1/V
Ketika tekanan pada suatu wadah gas diperbesar pada kondisi jumlah partikel dan suhu
konstan, maka sistem kesetimbangan gas akan memperkecil gangguan dari peningkatan
tekanan dengan cara bergeser ke arah pembentukan gas dengan jumlah molekul yang lebih
sedikit.
Peluang terjadinya tumbukan molekul yang jumlahnya lebih sedikit dengan dinding wadah
menjadi kecil sehingga efek perubahan tekanan dapat diminimalisir.
Penurunan
tekanan (pada keadaan jumlah partikel dan suhu sistem konstan) menyebabkan
menurunnya konsentrasi gas sedangkan peningkatan tekanan menyebabkan meningkatnya
konsentrasi gas.
Persamaan Qc untuk reaksi PCl3 (g) + Cl2(g) ⇄ PCl5 (g) adalah sebagai berikut
Jika tekanan dinaikkan 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Namun,
karena pada penyebut terdapat 2 molekul gas, maka bilangan penyebut menjadi besar.
Akibatnya, Qc<Kc sehingga sistem akan membentuk lebih banyak gas PCl 5 untuk mencapai
kembali keadaan setimbang sehingga Qc akan sama dengan Kc lagi .
Contoh Lainnya :
Reaksi
pembentukkan gas HI dari gas H2 dan I2 adalah sebagai berikut.
Jika tekanan pada sistem tersebut diubah (pada kondisi jumlah partikel dan suhu sistem
tetap), maka pada sistem tersebut tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Jika tekanan dinaikkan 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Karena
pembilang dan penyebut dikalikan dengan faktor yang sama, maka nilai Qc tidak mengalami
perubahan. Sehingga, pada sistem dengan jumlah produk gas sama dengan jumlah gas
reaktan, pengaruh tekanan pada suhu dan jumlah molekul yang tetap tidak menyebabkan
pergeseran kesetimbangan.
Pergeseran Kesetimbangan Akibat Perubahan Tekanan
pada Kondisi Volume dan Suhu Sistem Tetap
PV = nRT
Perubahan jumlah gas-gas yang terlibat dalam sistem kesetimbangan dapat menyebabkan
pergeseran kesetimbangan.
Contoh :
Ketika gas yang terlibat pada reaksi tersebut ditambahkan, baik reaktan ataupun produk
kedalam sistem kesetimbangan, nilai Q akan mengalami perubahan dan reaksi tidak lagi
setimbang. Ketika zat reaktan ditambahkan, nilai Q akan lebih kecil dari Kc. Maka dari itu,
Hal ini disebabkan karena meskipun tekanan total berubah, namun tekanan parsial
yang dimiliki oleh masing-masing gas yang terlibat dalam reaksi adalah tetap,
sehingga konsentrasinya pun tetap seperti pada keadaan setimbang.
Pada sistem yang mol produk = mol reaktan : Tidak terjadi pergeseran
kesetimbangan.
Pengaruh Suhu terhadap Pergeseran
Kesetimbangan
Cokelat Tak
berwarna
Ketika suhu sistem dinaikan, campuran menjadi berwarna coklat. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan gas NO 2.
Ketika suhu sistem diturunkan, campuran menjadi berwarna coklat memudar. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan gas N 2O4.
Ketika suhu sistem setimbang diubah, sistem akan mengadakan reaksi untuk mengurangi pengaruh
akibat perubahan suhu tersebut.
Jika suhu suatu sistem kesetimbangan dinaikkan, maka sistem akan mengurangi pengaruhnya dengan
cara menyerap energi yang diberikan, yaitu bereaksi ke arah reaksi endoterm (menyerap energi) (+)
Jika suhu suatu sistem kesetimbangan diturunkan, maka sistem akan mengurangi pengaruhnya dengan
cara melepas energi yang diberikan, yaitu bereaksi ke arah reaksi eksoterm (melepas energi). (-)
2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g) 𝚫H = -57,2 kJ/mol
Gas berwarna Gas tidak
cokelat berwarna
Reaksi pembentukan N2O4 bersifat eksoterm, sehingga ketika suhu sistem kesetimbangan
tersebut diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah pembentukan N2O4.
Saat sistem yang telah setimbang diubah suhunya, komposisi reaktan maupun produk
menjadi berubah hingga membentuk suatu sistem kesetimbangan yang baru.
Pada reaksi 2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g) 𝚫H = -57,2 kJ/mol, penurunan suhu akan
meningkatkan konsentrasi produk (N 2O4). Konsentrasi produk menjadi
lebih besar daripada konsentrasi saat kesetimbangan sebelumnya,
sehingga menghasilkan harga Kc yang lebih besar.
Pada reaksi 2NO2 (g) ⇄ N2O4 (g) 𝚫H = -57,2 kJ/mol, peningkatan suhu akan meningkatkan
konsentrasi reaktan (NO2). Konsentrasi reaktan menjadi lebih besar daripada konsentrasi
saat kesetimbangan sebelumnya, sehingga menghasilkan harga Kc yang lebih kecil.
Pengaruh Suhu terhadap Kesetimbangan
Kenaikan suhu akan menggeser kesetimbangan kearah reaksi endoterm,
sedangkan penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan kearah reaksi
eksoterm.
Pada sistem kesetimbangan yang melibatkan gas, perubahan volume menyebabkan terjadinya pergeseran
kesetimbangan.
PV = nRT V ~ 1/P
Volume berbanding terbalik dengan tekanan sehingga semakin kecil volume sistem maka tekanan
semakin besar
Ketika volume pada suatu wadah gas diperkecil pada kondisi jumlah partikel dan suhu konstan, maka
sistem kesetimbangan gas akan memperkecil gangguan dari peningkatan tekanan dengan cara bergeser ke
arah pembentukan gas dengan jumlah molekul yang lebih sedikit.
Peluang terjadinya tumbukan molekul yang jumlahnya lebih sedikit dengan dinding wadah menjadi kecil
sehingga efek perubahan tekanan dapat diminimalisir.
Penambahan
volume (pada keadaan jumlah partikel dan suhu sistem konstan) menyebabkan
menurunnya konsentrasi gas sedangkan peningkatan tekanan menyebabkan meningkatnya konsentrasi
gas.
Persamaan Qc untuk reaksi PCl3 (g) + Cl2(g) ⇄ PCl5 (g) adalah sebagai berikut
Jika volume diperkecil 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Namun, karena pada
penyebut terdapat 2 molekul gas, maka bilangan penyebut menjadi besar. Akibatnya, Qc<Kc sehingga
sistem akan membentuk lebih banyak gas PCl 5 untuk mencapai kembali keadaan setimbang sehingga Qc
akan sama dengan Kc lagi.
Reaksi
pembentukkan gas HI dari gas H2 dan I2 adalah sebagai berikut.
Jika volume pada sistem tersebut diubah (pada kondisi jumlah partikel dan suhu sistem tetap), maka
pada sistem tersebut tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Jika volume diperkecil 2 kalinya, maka konsentrasi akan meningkat 2 kalinya pula. Karena
pembilang dan penyebut dikalikan dengan faktor yang sama, maka nilai Qc tidak mengalami
perubahan. Sehingga, pada sistem dengan jumlah produk gas sama dengan jumlah gas reaktan,
pengaruh tekanan pada suhu dan jumlah molekul yang tetap tidak menyebabkan pergeseran
kesetimbangan.