DESTINASI WISATA POTENSIAL DI SEKITAR BANDARA DENGAN VISA ON ARRIVAL (VOA) Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87, Obyek Wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Obyekwisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa obyek bangunan seperti museum,benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain. Objek dan daya tarik wisat menurut Direktoral Jendral Pemerintah dibagi menjadi tiga macam:
Objek Wisata Alam
Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik keadaan alami maupun setelah ada budi daya. Potensi objek wisata alam di bagi menjadi enpat kawasan yaitu: a) Flora dan fauna b) Keunikan dan keindahan ekosistem, misalnya ekosistem pantai dan ekosistem hutan bakau. c) Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau. d) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan. Keunggulan komparatif pariwisata alam Indonesia
Raja Ampat vs Phi phi island
Air terjun Moramo vs Niagara
Green Canyon vs grand canyon
Cartensz Pyramid vs Mount Everest
Hutan Kalimantan vs Amazon
Gumuk pasir Parangkusumo vs Gurun Sahara
10
Man ODTW Alam - K1
Danau Ranu Kumbolo vs Hutan Pinus Eropa Objek Wisata Sosial Budaya Objek wisata sosial budaya dapat di manfaatkan dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi meseum, peninggalan sejarah, apacara adat, seni pertunjukan, dan kerajinan. Objek Wisata Minat Khusus Objek wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikan, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya: berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan lain-lain. Produk Pariwisata Produk Pariwisata (Tourism Product) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang melakukan perjalanan atau yang menggunakan produk tersebut. Batasan-batasan pengertian diatas memberikan gambaran bahwa produk pariwisata menurut Suwantoro (1997) adalah Produk pariwisata adalah serangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait yaitu jasa yang dihasilkan berbagai perusahaan (segi ekonomis), jasa masyarakat (segi sosial/psikologis) dan jasa alam atau keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula. Kottler (2003)
produk pariwisata merupakan produk yang
berbentuk jasa utama disertai oleh barang dan jasa tambahan, oleh karena itu penawarannya terdiri dari sebuah jasa utama dengan tambahan jasa lainnya atau barang pendukung Ciri-ciri dari produk pariwisata Hasil dari produk pariwisata tidak dapat dipindahkan, karena itu dalam penjualannya tidak mungkin produk itu dibawa kepada konsumen. Sebaliknya konsumen (wisatawan) yang harus dibawa ke tempat dimana produk itu dihasilkan. Produksi dan konsumsi terjadi pada tempat dan saat yang sama. Tanpa adanya konsumen yang membeli produk/jasa maka tidak akan terjadi produksi. Produk pariwisata tidak menggunakan standar ukuran fisik tetapi menggunakan standar pelayanan yang didasarkan atas suatu kriteria tertentu. Konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba contoh produk itu sebelumnya, bahkan tidak dapat mengetahui atau menguji produk itu sebelumnya. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada tenaga manusia dan hanya sedikit yang mempergunakan mesin. Produk pariwisata merupakan usaha yang mengandung risiko besar. Ciri-ciri Produk Wisata
Tidak kasat mata
Tidak dapat disimpan Penawaran yang tidak elastis Elastisitas permintaan produk pariwisata Saling melengkapi Tidak dapat dipisahkan Heterogenitas Biaya tetap yang tinggi Padat karya Menurut Suwantoro (1997) bahwa komponen produk pariwisata terdiri dari : Atraksi suatu daerah tujuan wisata, fasilitas / amenities yang tersedia dan aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata. Sedangkan menurut Rogers & Slinn (1993) bahwa produk pariwisata adalah attractions, accommodations, refreshment/catering (food and drink), supporting facilities, transportation facilities, and other infrastructure. PENGERTIAN ATRAKSI (ATTRACTION)
segala sesuatu yang terdapat di
objek wisata yang menjadi daya tarik sehingga orang berkunjung ke tempat tersebut Suwantoro (1997) bahwa atraksi dibagi ke dalam dua golongan yaitu atraksi alam dan atraksi buatan manusia. Atraksi alam adalah daya tarik wisata yang melekat pada keindahan dan keunikan alam dari Pencipta yang mana terdiri keindahan alam (natural amenities), iklim, pemandangan, fauna dan flora yang aneh (uncommon vegetation & animals), hutan (the sylvan elements), dan sumber kesehatan (health centre) seperti sumber air panas belerang, mandi lumpur. Sedangkan atraksi buatan manusia adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik wisata yang sengaja diciptakan atau dibuat oleh manusia, misalnya : monumen, candi, art gallery, kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan tradisional, khitanan daya tarik suatu objek wisata berdasar pada :
Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang,
indah, nyaman dan bersih. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya. Adanya ciri khusus / spesifikasi yang bersifat langka. Sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam pengunungan, sungai, pantai, pasir, dan hutan. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau. Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi daya tarik yang dimiliki objek wisata tersebut dengan mengacu pada kriteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan diantaranya :
Kelayakan finansial : menyangkut perhitungan secara komersial
dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung rugi sudah harus diperkiraan dari awal. Berapa tenggang waktu yang dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah diramalkan. Kelayakan sosial ekonomi regional : dilakukan untuk melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional; dapat menciptakan lapangan kerja, dapat meningkatkan penerimaan devisa, meningkatkan penerimaan pada sektor lain seperti : pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian dan lain-lain. Layak teknis. Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggung-jawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang atau hilang bila objek wisata tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan. Layak lingkungan. Analisa dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan pembangunannya. SYARAT-SYARAT ATRAKSI PARIWISATA Kegiatan (act) dan obyek (artifact) yang merupakan atraksi itu sendiri harus dalam keadaan yang baik; Karena atraksi wisata harus disajikan dihadapan wisatawan maka cara penyajiannya harus tepat; Atraksiwisata adalah terminal dari suatu mobilitas spasial suatu perjalanan. Oleh karena itu harus memenuhi semua determinan mobilitas spasial yaitu akomodasi, transportasi dan promosi serta pemasaran; Keadaan ditempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama; Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi wisata harus diusahakan supaya bertahan selama mungkin. sekian