Anda di halaman 1dari 2

Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan dilakukan sebelum musim panen mulai. Pada tahap ini para petani
akan menyiapkan bibit padi yang dirasa paling baik untuk dijadikan benih.Petani juga akan menyiapkan
"siri tanah" (kumpul alat -alat tanah) dan koub/tugal (kayu runcing yang digunakan untuk melubangi
tanah) Setelah selesai mempersiapkan benih,para petani akan mulai membalik dan membersihkan juga
meratakan lahan menggunakan alat yang telah disiapkan tadi.MeNjadi perhatian disini, bibit sudah
dipersiapkan sejak panen sebelumnya.

Tahap ritual adat

Sebelum bibit padi ditanam ayam 1 dipotong oleh tuan kebun dengan tujuan supaya leluhur tuan kebun
dapat memberi tanaman yang subur dan menghasilkan.Ayam dipotong dan dibersihkan, setelah itu
yang paling penting yang dilihat adalah tali perut susu yang berhubungan dengan empedal.Ayam yang
telah dipotong dan dibersihkan tadi kemudian diberikan kepada marapu /mori tanah ( tuan tanah yang
dipercaya menhuni daerah tersebut) dengan tujuan untuk minta berkat.

Alat-alat yang dipersiapkan untuk digunakan dalam rangka persiapan tanam harus dikumpulkan menjadi
satu (dikeramatkan) untuk didoakan oleh leluhur dengan tujuan supaya alat itu dapat berfungsi untuk
membantu dalam bekerja tidak ada halangan

Tahap penyiraman bibit pada lobang-lobang yang sudah disiapkan dengan jarak yang sudah diukur.

Pada saat padi sudah dua bulan dilakukan pembersihan agar tanaman bersih

Padi pada saat mengeluarkan buah (tambunal) harus ada ritual adat dalam bentuk 1 kelapa muda. 1
ekor ayam harus dibawa ke sawah dengan satu bola nasi, bawa ke sawah

Pada saat kelapa dibawah dibawa ke sawah. Dibela setengah dan airnya diisap dan disembur kesekeliling
kebun ladang. Sedamgkan ayam dipotong dan darahnya dipercik di atas batu besar yang ada di dekat
swah dan disajikan di sirih pinang dan hati ayam diletakkan di tempurung kelapa yang ditutup.

Setelah padi sudah menguning ,tibalaah saatnya untuk dipanen umumnya ad taha2 sbgai berikut

Sebelum padi dipanen rato adat harus mendahului mengelilingi kebun dan memotong mayang padi lalu
diikat dan disimpan dalam kaleku dan ayam dipotong 1 ekor dikebun untuk memberi suapan kepada
pemilik tanah (mori tanah) yaitu para leluhur

Setelah itu, padi yang diikat tadi dlam mayang di bawah ke kampung, dsimpan dan diletakkan pada
pintu masuk kampung (marapu wano) di tatar di halaman depan rumah dan kaleku diletakkan di atas
tiang rumah adat, padi yang disimpan dalam kaleku tadi tidak boleh dimakan oleh siapapun (kaleku wini)
dan bisa dijadikan bibit untuk tahap berikut

Ayam tersebut yang dipotong direbus dengan santan, lombok .setelah ayam tsb dimasak, dibawah ke
sawah disimpan dibagian tikar atas kepala dan harus ad satu ikat padi yang belum dinjak.
Setelah itu upacara adat dengan 1 ekor ayam lagi, dengan satu bola nasi di bawa ke marapu ( teotana)
pada saat potong ayam dibakar dan dihasilkan dibelah hatinya dilihat oleh rat apakah bagus setalah
dikembalikan ke ongkosan padi tersebut sambil rato adat dengan ritual adat di atas kepala tikar untuk
meminta berkat dari berbagai penjuru untuk dikumpul

Setelah itu untuk pengumpulan padi, diutus tiga orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan
padi di atas tikar tetapi syarattnya orang tersebut harus jujur taat tidak dari latar belakang pencuri
pembunuh supaya padinya tetap bertambah banyak

Setelah padinya terkumpul ada 1 orang ibu yang bertugas untuk mengumumkan unth
menginformasikan banyaknya karung yang terisi namun harus dengan memberikan ritual adat dalam
bentuk sirih pinang

Setelah itu padi tersebut di bawah kerumah sebagian disimpan di atas loteng sesuai dengan kebutuhan
dan sebagian dimakan dan juga bisa dijual untuk kebutuhan

Pada saat makan semua orang yang hadir dipersilahkan orang-orang yang hadir disitu untuk makan nasi
dan mencari kue putu dibawag tikar dengan ramai

Anda mungkin juga menyukai