Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RANGKUMAN

DESAIN EKOWISATA

Oleh:

KURNIA DARMAWAN RIADI

52165111638

PROGRAM DIPLOMA IV

JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

JAKARTA

2018
DEFINISI EKOWISATA

Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The


Ecotourism Society sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata
ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan
melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Semula ekowisata
dilakukan oleh wisatawan pecinta alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata
tetap utuh dan lestari, disamping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap
terjaga (Anonim, 2000)

Ciri ciri ekowisata

Menurut Wood (2002:28), ciri-ciri sarana dan jasa edutourism, menilik pada
jenis sarana dan jasa ekowisata adalah sebagai berikut:

 Melindungi lingkungan sekitarnya, baik yang berupa lingkungan alami maupun


kebudayaan lokal.
 Memiliki dampak minimal terhadap lingkungan alami selama masa konstruksi
dan operasinya.
 Sesuai dengan konteks budaya dan fisik wilayah setempat, misalnya ditandai
dengan arsitektur yang menyatu dengan bentuk, lansekap, dan warna lingkungan
setempat.
 Mengurangi tingkat konsumsi air dan menggunakan cara alternatif yang
berkelanjutan untuk mendapat tambahan air.
 Mengelola limbah dan sampah dengan hati-hati.
 Memenuhi kebutuhan energi melalui penggunaan alat dan Sarana berdesain
pasif (desain yang tidak banyak mengubah lingkungan alami).
 Dalam pembangunan dan pengelolaannya mengupayakan kerjasama dengan
komunitas lokal.
 Menawarkan program yang berkualitas untuk memberikan pendidikan mengenai
lingkungan alami dan kebudayaan setempat terhadap tenaga kerja dan
wisatawan.
 Mengakomodasikan berbagai program penelitian dalam rangka kontribusi
kegiatan edutourism terhadap pengembangan berkelanjutan wilayah setempat.

Sedangkan kriteria daerah tujuan edutourism, baik di dalam maupun di luar


negeri adalah:

 Daerah atau wilayah yang diperuntukkan sebagai kawasan pemanfaatan


berdasarkan rencana pengelolaan pada kawasan seperti Taman Wisata
Pegunungan, Taman Wisata Danau, Taman Wisata Pantai atau Taman Wisata
Laut.
 Daerah atau zona pemanfaatan pada Kawasan Taman Nasional seperti Kebun
Raya, Hutan Lindung, Cagar Alam atau Hutan Raya.
 Daerah Pemanfaatan untuk Wisata Berburu berdasarkan rencana pengelolaan
Kawasan Taman Perburuan.

TUJUAN

 Ekowisata dapat dikatakan sebagai objek untuk tujuan komersil; (Bukcley, 2009)
 Ekowisata sebagai objek wisata sekaligus untuk melindungi alam, sumber daya
lokal, dan memberikan penghasilan pada penduduk lokal; (Weaver, 2001)
 Ekowisata sebagai objek untuk memenuhi kebutuhan manusia berwisata,
ekonomi; (Damanik dan Weber, 2006)
 Menurut Reynolds dan Braithwaite (1999) tujuan yang harus diperhatikan dalam
ekowisata adalah:
a. Agar turis atau pelaku perjalanan memiliki kepuasan dan sikap hidup yang
lebih menjaga alam;
b. agar dapat mengurangi degradasi lingkungan serta memiliki kontribusi dalam
pengembangan lingkungan yang sehat;
c. Agar dapat ditentukan seberapa banyak pengunjung yang diperbolehkan
dalam waktu tertentu.

Cooper et al. (1993) dalam Suwena dan Widyatmaja (2010) menyebutkan


daerah tujuan wisata harus didukung oleh keempat komponen utama atau yang
dikenal dengan istilah “4A” yaitu : a) Atraksi (atraction); b) Amenitas; c)
Aksessibilitas; d) Pelayanan Tambahan (ancillary services). Uraian dari masing-masing
komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a) Atraksi (atraction)

Atraksi di sebut juga obyek dan daya tarik wisata, merupakan komponen
yang signifikan dalam menarik wisatawan (Suwena dan Widyatmaja 2010). Modal
kepariwisataan mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata,
sedangkan atraksi wisata itu sudah tentu harus komplementer dengan motif
perjalanan wisata. Oleh karena itu untuk menemukan potensi kepariwisataan di
suatu daerah orang harus berpedoman pada apa yang dicari wisatawan. Terdapat
tiga modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan, yaitu :
1. Natural resources (alami)
2. Atraksi budaya
3. Atraksi buatan
b) Amenitas (Sarana dan Prasarana)

Suwena dan Widyatmaja (2010) menjelaskan, secara umum pengertian


amenitas adalah segala macam prasarana dan sarana yang diperlukan oleh
wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang
dimaksud seperti :
1. Akomodasi (penginapan)
2. Usaha makanan dan minuman
3. Transportasi dan Infrastruktur

c) Aksessibilitas (Akses jalan)

Jalan masuk atau pintu masuk utama ke daerah tujuan wisata merupakan
akses penting dalam kegiatan pariwisata. Bandara, pelabuhan, terminal dan segala
macam jasa transportasi lainnya menjadi akses penting dalam pariwisata`

d) Pelayanan tambahan

Pelayanan tambahan atau sering disebut juga pelengkap yang harus


disediakan oleh pemerintah daerah dari suatu daerah tujuan wisata, baik untuk
wisatawan maupun pelaku pariwisata (Suwena dan Widyatmaja 2010).

KOMPONEN KRITERIA DAN INDIKATOR EKOWISATA

Terdapat 4 kriteria dan indikator ekowisata, yaitu :

 Edukasi rekreasi
 Partisipasi
 Ekonomis
 Berbasis Alam dan Konservasi

9 KOMPONEN BISNIS EKOWISATA

1. Segmen Pelanggan merupakan klasifikasi pihak yang menggunakan produk


barang/jasa dari organiasasi atau perusahaan serta berkontribusi dalam memberikan
pemasukan bagi organisasi atau perusahaan.

2. Proposisi nilai (Nilai tambah yang diberikan kepada para pelanggan) terdiri dari
produk dan jasa yang dapat memberi nilai tambah kepada segmentasi yang spesifik.

3. Channels menyatakan bagaimana organisasi berkomunikasi dengan segmen


pelanggan dan menyampaikan proporsi nilai yang ditawarkan.

4. Hubungan pelanggan bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru (akuisisi),


mempertahankan pelanggan lama (retention), dan menawarkan produk barang atau
jasa lama dan baru pada pelanggan lama.
5. Sumber daya utama yang memungkinkan organisasi maupun perusahaan
mewujudkan nilai keunikan yang ditawarkan dan yang dijanjikan kepada pelanggan
dengan baik.

6. Aktivitas utama, yang perlu didesain hanyalah aktivitas utama saja. Kegiatan kunci
ini memiliki karakteristik yaitu, kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan nilai
unik yang ditawarkan, menyalurkan nilai unik yang ditawarkan tersebut kepada
pelanggan, kegiatan untuk menjalin hubungan pelanggan, dan kegiatan untuk
menangani aliran pendapatan.

7. Mitra utama yang diprakarsai secara sukarela antara dua atau lebih perusahaan
yang independen untuk menyelesaikan proyek tertentu atau aktivitas bersama-sama
secara spesifik dengan mengkoordinasikan kemampuan, sumber daya, dan atau
kegiatan yang diperlukan merupakan bentuk kemitraan kunci.

8. Aliran Pendapatan masuk menggambarkan bagaimana organisasi memperoleh


uang dari setiap customer segment. Aliran pendapatan inilah yang memungkinkan
organisasi tetap hidup.

9. Struktur Biaya perusahaan ditentukan oleh sumber daya utama, mitra utama, dan
aktivitas utama yang mendukung nilai yang ditawarkan.

Ekowisata memiliki relevansi denan beberapa faktor seperti lingkungan,


sosial, budaya dan ekonomi. Ekowisata merupakan bentuk wisata yang dikelola
dengan pendekatan konservasi. Apabila ekowisata pengelolaan alam dan budaya
masyarakat yang menjamin kelestarian dan kesejahteraan, sementara konservasi
merupakan upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumberdaya alam. Pada
hakekatnya ekowisata yang melestarikan dan memanfaatkan alam dan budaya
masyarakat, jauh lebih ketat dibanding dengan hanya keberlanjutan. Sebab
ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam
dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik/ dan psikologis
wisatawan. Bahkan dalam berbagai aspek ekowisata merupakan bentuk wisata yang
mengarah ke metatourism.

BISNIS EKOWISATA

Dalam meningkatkan bisnis ekowisata konsep sangat diperlukan sehingga


pelaku bisnis perlu memahami model bisnis mereka dan unsur-unsur yang ada di
dalam model bisnis yang digeluti yang menyangkut dengan model bisnis dan peluang
bisnis itu sendiri.

Beberapa strategi pemasaran atau marketing dalam ekowisata :

1. Periklanan Periklanan memiliki kecendrungan komunikasi satu arah,


dimana hanya untuk dapat menarik minat pelanggan. Dalam hal ini sektor
ekowisata tidak bergerak pada bidang perikalanan namun bagaimana
pemerintah dan masyarakat dengan kreatifitas dapat menjual produk
kreatif lokal dan tentunya memperkenalkan wisatanya dengan
menggunakan iklan.
2. Pasar barang seni Sebagai bagian dari upaya menunjang ekowisata
(Supiono, 2008), perlu juga didesain ekonomi kreatif melalui sentralisasi
barang-barang seni yang merupakan kreatifitas masyarakat
setempat/masyarakat lokal. Pasar barang seni dalam hal ini akan menjadi
tempat yang penting untuk secara bersama-sama memasarkan hasil karya
seni masyarakat (Arfin, 2014).
3. Kerajinan Salah satu kreatifitas yang biasanya dominan pada masyaakat
yang berada di lingkungan wisata adalah kerajinan. Dalam hal ini
kerajinan merupakan bagian dari kreatifitas masyarakat untuk menunjang
ekonomi mereka.
4. Vodio, Film, Fotografi Kaitannya dengan hal ini, pemerintah dan
masyarakat pengembang ekowisata dapat menunjang ekonomi kreatif
dengan membuat video, film atau fotografi yang dapat disebarkan
melalui media sosial, sehingga masyarakat secara luas dengan mudah
dapat mengaksesnya.
5. Musik Musik lokal pada dasarnya memiliki nilai jual terutama pada
wisatawan asalkan didesain dengan kebutuhan pasar. Sehingga dalam
menghadapi MEA musik lokal dapat menjadi daya tarik tersendiri sebagai
sebuah kesenian yang unik.
6. Seni pertunjukan Pementasan I La Galigo di Luwu dapat menjadi bagian
dari kreatifitas pengembangan ekonomi yang memadai baik bagi
pemerintah, penggiat budaya maupun masyarakat pada umumnya.
Dalam perencanaan ekowisata penyusunan rencana harus memperhatikan 3 hal
yaitu :
1) menghindari ancaman terhadap target konservasi
2) mengalokasikan pendapatan untuk konservasi
3) mengoptimalkan manfaat bagi masyarakat lokal.

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN EKOWISATA

manfaat penting dari kebijakan dan perencanaan ekowisata adalah


memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan di lingkungan sekitarnya. Hal
tersebut meliputi pekerjaan baru, tambahan penapatan, pasar bagi produ lokal,
perbaikan infrastruktur, fasilitas dan layanan masyarakat, teknologi dan keahlian
baru, peningkatan kepedulian budaya dan lingkungan, perlindungan dan konservasi,
serta perbaikan pola penggunaan lahan.

Pengembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan sesuatu menjadi


maju, baik, sempurna, dan berguna (Suwantoro, 1997: 88-89). Pengembangan daya
tarik wisata harus mem-perhatikan elemen destinasi pariwisata, prinsip-prinsip eko-
wisata untuk menjaga kelestarian lingkungan alam sebagai potensi dasar dari wisata
bahari. Pengembangan harus dapat memenuhi harapan wisatawan

Kemudahan dalam pencapaian daerah tujuan wisata juga merupakan faktor


yang menentukan ketertarikan wisatawan untuk datang berwisata dan
mengulanginya kembali dikemudian hari. Kemudahan akses ini termasuk kualitas
jalan yang baik, ketersedian moda transportasi darat, laut, maupun udara, serta
waktu tempuh yang singkat dari ibukota provinsi yang menyediakan berbagai
fasilitas didalamnya.

EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT

Tujuan wisata berbasis kemasyarakatan: pengentasan kemiskinan desa


pesisir; kawasan wisata bahari; penguatan kelembagaan desa; kesejahteraan
masyarakat dengan cara menitikberatkan pada konservasi alam dan pengembangan
usaha pariwisata berkelanjutan yang berbasiskan pada komunitas setempat.

Langkah awal sangat penting dalam peningkatan kualitas Sumber Daya


Manusia dalam pengembangan wisata berbasis kemasyarakatan adalah pemberian
pendidikan dan penyadaran untuk menumbuhkan keinginan dan motivasi dalam diri
masyarakat agar dapat mengubah keadaan ke arah yang lebih baik melalui sistem
pendidikan formal maupun non formal dalam bentuk sosialisasi, pelatihan-pelatihan
dan sebagainya.

Pengelolaan wisata yang tidak sesuai dengan konsep konservasi maka akan
memberikan dampak negatif terhadap aspek kehidupan masyarakat lokal dibidang
sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebaliknya, pengelolaan ekowisata yang sesuai dan
memperhatikan konsep konservasi serta kesejahteraan masyarakat lokal akan
banyak memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat dalam ketiga aspek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai