TINJAUAN PUSTAKA
4
Metodologi Penelitan
2015
memenuhi tiga syarat seperti:a) Apa yang dapat dilihat
(somethingtosee), b)Apa yang dapat dilakukan (something to
do), c)Apa yang dapat dibeli (something to buy).
4) Fasilitas pelayanan
Fasilitas apa saja yang tersedia di DTW tersebut, bagaimana
akomodasi perhotelan yang ada, restaurant, pelayanan umum
seperti Bank/money changers, kantor pos, telepon/teleks yang
ada di DTW tersebut.
5) Informasi dan promosi
Diperlukan publikasi atau promosi, kapan iklan dipasang,
kemana leaflets/ brosur disebarkan sehingga calon wisatawan
mengetahui tiap paket wisata dan wisatawan cepat mengambil
keputusan pariwisata diwilayahnya dan harus menjalankan
kebijakan yang paling menguntungkan bagi daerah dan
wilayahnya, karena fungsi dan tugas dari organisasi
pariwisata pada umumnya:
(a)Berusaha memberikan kepuasan kepada wisatawan
kedaerahannya dengan segala fasilitas dan potensi yang
dimilikinya.
(b) Melakukan koordinasi diantara bermacam-macam usaha,
lembaga, instansi dan jawatan yang ada dan bertujuan untuk
mengembangkan industri pariwisata.
(c)Mengusahakan memasyarakatkan pengertian pariwisata
pada orang banyak,sehingga mereka mengetahui untung
dan ruginya bila pariwisata dikembangkan sebagai suatu
industri.
(d)Mengadakan program riset yang bertujuan untuk memperbaiki
produk wisata dan pengembangan produk-produk baru
guna dapat menguasai pasaran di waktu yang akan datang.
(6)Merumuskan kebijakan tentang pengembangan kepariwisataan
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teratur
dan berencana. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
merupakan salah satu hal utama dalam pengembangan
pariwisata di suatu daerah.
Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan
strategi pengembangan daya tarik wisata dalam penelitian ini adalah
usaha-usaha terencana yang disusun secara sistimatis yang
dilakukan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam usaha
meningkatkan dan memperbaiki daya tarik wisata sehingga
keberadaan daya tarik wisata itu lebih diminati oleh wisatawan.
5
Metodologi Penelitan
2015
B. Konsep Tentang Potensi Dan Daya Tarik Wisata
Pendit (1999: 21) menerangkan bahwa potensi wisata adalah
berbagai sumber daya yang terdapat di sebuah daerah tertentu
yang bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata. Dengan kata lain,
potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
suatu tempat dan dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata
(touristattraction) yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi
dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya.
Daya tarik atau atraksi wisata menurut Yoeti (2002:5)
adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk
berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti:
(a)Naturalattraction: landscape, seascape, beaches, climateand
other geographical features of the destinations. (b)Cultural
attraction: history and folklore, religion, artand special events,
festivals. (c)Social attractions: the wayo flife, there sident
populations, languages, opportunities for social encounters. (d)Built
attraction: building, historic and modern architecture, monument,
parks, gardens, marinas, etc.
Pengertian Daya Tarik Wisata menurut Undang-undang
Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
BabI, pasal5, menyebutkansebagai berikut ”daya tarik wisata”
adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayan alam, budaya dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaranatau tujuan kunjungan
wisatawan. Sementara dalam BabI, pasal10, disebutkan kawasan
strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama
pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata
yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek,
seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayan
sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta
pertahanan dan kemanan. Lebih lanjut Cooper dkk (1995:81)
mengemukakan bahwa terdapat 4 (empat) komponen yang harus
dimiliki oleh sebuah daya tarik wisata, yaitu: 1). Atraksi (attractions),
seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan
dan seni pertunjukkan. 2).Aksesibilitas (accessibilities) seperti
transportasi local dan adanya terminal. 3).Amenitas atau fasilitas
(amenities) seperti tersedianya akomodasi, rumah makan, dan
agen perjalanan. 4).Ancillary services yaitu organisasi
kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan wisatawan
6
Metodologi Penelitan
2015
seperti destination marketing management organization,
conventional and visit or bureau.
7
Metodologi Penelitan
2015
community.
Konsep pembagunan pariwisata berkelanjutan berbasis
masyarakat dikemukakan oleh Natori (2001) menekankan yakni: 1)
terpeliharanya mutu dan berkelanjutan sumber daya alam dan
budaya, 2)meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,
3)terwujudnya keseimbangan antara sumber daya alam dan budaya,
4) kesejahteraan masyarakat lokal serta kepuasan wisatawan.
8
Metodologi Penelitan
2015
pribadi atau badan. Retribusi daerah dibagi tigagolonganyaitu ;
9
Metodologi Penelitan
2015
dapat dilakukan oleh suatu aparat Pemerintah Daerah (dinas)
yang dalam kegiatannya menghasilkan suatu barang atau jasa
yang dapat dipergunakan oleh masyarakat dengan ganti rugi
(Yuningsih, 2005: 34).
10
Metodologi Penelitan
2015
hubungan kesetaraan, yaitu hubungan yang apabila sesuatu
konsep variabel mengandung keumungkinan setara atau tidak
setara antara satu sama lain;
hubungan berurutan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa
sesuatu pasti terjadi setelah sesuatu yang lain terjadi;
hubungan kebersamaan, yaitu hubungan yang tidak
menunjukkan dimensi waktu, sehingga dua kejadian bisa terjadi
dalam waktu yang sama;
hubungan kecukupan, yaitu hubungan yang menunjukkan
bahwa jika sesuatu terjadi maka sesuatu yang lain akan
mengikuti;
hubungan gabungan, yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa
sesuatu akan terjadi apa ada sesuatu yang mendahului dan
ditambah dengan adanya kejadian lain;
hubungan keharusan, yaitu hubungan yang menunjukkan
bahwa untuk terjadinya sesuatu perlu adanya sesuatu yang lain
muncul terlebih dahulu;
hubungan tambahan, yaitu hubungan yang menunjukkan
perlunya beberapa alternatif untuk terjadinya sesuatu yang lain.
Dari sudut pandang yang lain masih ada jenis hubungan antar
variabel yang perlu dikteahui, yaitu simetris, timbal-balik (reciprocal), dan
asimetris. Dua dari tiga jenis hubungan ini masih dapat dibedakan pada
beberapa kategori.
Hubungan Simetrik, terdiri dari:
Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
Hubungan yang kebetulan semata-mata.
11
Metodologi Penelitan
2015
disederhanakan. Secara garis besar, jenis-jenis hubungan dimaksud ada
tiga kategori; korelasi, regresi dan variasi. Penjelasan mengenai ketiga
jenis variabel ini akan dikemukakan pada pembahasan tentang Uji
Statistik Inferensial.
12
Metodologi Penelitan
2015