Anda di halaman 1dari 7

Metode Pemasaran dan Pemahaman Wisata

Tematik
2022

DISUSUN OLEH:

NAMA : LALU SAHRUL KHAEROT

NIM : 1901018

PROGRAM : DIPLOMA 4

PROGRAM STUDI : PENGATURAN PERJALANAN

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK PARIWISATA LOMBOK 2022


BAB I

Latar Belakang
Tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu dan tren global seperti:
 Pelestarian alam dan lingkungan
 Perlindungan hak asasi manusia
 Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
 Perlindungan Hak Konsumen Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Telah membantu mengubah persepsi masyarakat/konsumen terhadap berbagai produk wisata
yang ada beserta berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun
pemerintah Pariwisata sebagai salah satu industri terpenting Dunia juga menghadapi berbagai
perubahan, sehingga ke depan pariwisata tidak hanya didorong, mungkin memberikan
kontribusi besar bagi perekonomian negara/daerah, tetapi juga harus memperhatikan aspek
lingkungan, manusia, dan budaya di sekitarnya. yang diperhitungkan melalui bentuk-bentuk
pemasaran yang bertanggung jawab.Pemasaran yang bertanggung jawab semakin banyak
dibicarakan bahkan diimplementasikan oleh berbagai industri.Bentuk pemasaran yang
bertanggung jawab ini muncul sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat terhadap berbagai
aspek yang secara langsung mempengaruhi kehidupan, seperti aspek lingkungan, sosial,
ekonomi dan sosial budaya. kepentingan umum dan berkelanjutan dari berbagai program
pembangunan yang berdampak langsung kepada masyarakat.

Pemasaran yang bertanggung jawab dilakukan sebagai upaya untuk menjawab berbagai
pertanyaan tentang konsep pemasaran tentang kesadaran/kepedulian tentang lingkungan,
alam, sumber daya yang terbatas, pertumbuhan penduduk yang cepat, inflasi global dan
layanan sosial/masyarakat yang terbatas.Pelaksanaan pemasaran yang bertanggung jawab di
masa depan akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pengembangan citra wisata suatu
negara/daerah tujuan wisata sejauh mana aspek bisnis, pemerintah dan masyarakat dari
lingkungan alam, sosial, budaya dan mendukung untuk pemberdayaan masyarakat dan
dukungan untuk pemberdayaan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan wisatawan
yang, jika ada, dapat menciptakan citra pariwisata yang positif untuk kawasan wisata
tematik.

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
masalah bahwa pengembangan potensi pariwisata bebasais kampung
tematik di lombok belum optimal , adapun pertanyaan penelitian yang
diajukan adalah :
 Bagaimana pengembangan potensi pariwisata berbasis Kampung
Tematik dalam mendukung pembangunan sektor pariwisata
 Bagaimana strategi pengembangan potensi pariwisata berbasis
Kampung Tematik dalam mendukung pembangunan sektor pariwisata
 Bangaimana memberikan pemahaman secara cepat dan menarik

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah:
 Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan potensi
pariwisata berbasis kampung tematik dalam mendukung pembangunan
sektor pariwisata
 Untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi pengembangan
potensi pariwisata berbasis Kampung Tematik dalam mendukungpembangunan sektor
pariwisata

Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian tersebut, maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut :
 Manfaat Akademik diharapkan dapat memberikan informasi dan
kontribusi untuk menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam
pengembangan ilmu pemerintahan yang berkaitan dengan pengembangan
potensi pariwisata dalam penyelenggaraan otonomi daerah
 Manfaat Praktis, diharapkan menjadi bahan masukan bagi pemerintah
dan pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan potensi pariwisata
dalam kontek penyelenggaraan otonomi daerah
BAB II

Pengembangan
Menurut Seels & Richey (23: 2012) pengembangan berarti proses menterjemahkan
atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Pengembangan secara
khusus berarti proses menghasilkan bahanbahan pembelajaran. Sedangkan menurut Tessmer
dan Richey (56; 2001) pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis
kebutuhan, tetapi juga isu - isu luas tentang analisis awal-akhir , seperti analisis kontekstual.
Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan - temuan uji
lapangan.Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non
formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggungjawab
dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar
kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat,
keinginan serta kemampuankemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk
menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan
kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Iskandar Wiryokusumo, 2011).

Potensi dan Objek Pariwisata


Potensi kepariwisataan merupakan objek yang mempunyai kekuatan dan nilai tambah
untuk dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata. Potensi pariwisata dapat digolongkan
menjadi:
1. Potensi Alam Potensi alam adalah keadaan dan jenis flora dan fauna suatu daerah, bentang
alam suatu daerah, misalnya pantai, hutan, dan lain-lain (keadaan fisik suatu daerah).
2. Potensi Kebudayaan Potensi budaya adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia baik
berupa adat istiadat, kerajinan tangan, kesenian, peninggalan bersejarah nenek moyang
berupa bangunan, monument.
3. Potensi Manusia Manusia juga memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai daya tarik
wisata, lewat pementasan tarian/pertunjukan dan pementasan seni budaya suatu daerah.

Potensi wisata tentu akan memiliki daya tarik bagi wisatawan, sehingga ada kriteria suatu
daya tarik wisata menjadi potensi wisata, pertama, something to see; sesuatu untuk dilakukan
dan sesuatu untuk dibeli. Selain kriteria di atas, terdapat faktor yang dapat membuat suatu
daya tarik wisata menjadi menarik, yaitu keutuhan sarana dan prasarana wisata. Prasarana
pariwisata meliputi segala fasilitas yang memungkinkan fasilitas wisata hidup dan
berkembang. Agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan Berbagai kebutuhan
Wisatawan antara lain: Transportasi: jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut,
terminal, pembangkit listrik dan air minum, sistem telekomunikasi, pelayanan kesehatan,
layanan keamanan, Jasa wisata lainnya Obyek dan daya tarik wisata yang menjadi obyek
perjalanan wisata antara lain: “ Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang diwujudkan dalam
bentuk keadaan alam dan flora fauna, seperti: Pemandangan alam, panorama yang indah,
hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis dan satwa langka; karya manusia berupa museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, agrowisata (pertanian), wisata air,
wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
Jenis wisata tematik dibawah ini:

1. Wisata alam, misalnya wisata pantai atau pegunungan, mungkin juga wisata perkebunan
atau peternakan.

2. Wisata arsitektur, yang ditujukan bagi para penggemar fotografi dan para penikmat
bangunan antik dan artistik. Tidak tertutup kemungkinan juga bekerja sama dengan fakultas
sipil dan arsitektur (based on request)

3. Wisata budaya, sangat tepat untuk para pecinta festival, karnaval, dan acara-acara
kebudayaan lainnya yang unik dan menarik.

4. Wisata edukasi, misalnya: summer course untuk belajar bahasa Spanyol dan home-stay
bersama keluarga lokal di salah satu kota di Spanyol. Tidak tertutup kemungkinan juga di
negara-negara lainnya. Ada juga Religious (baca: Catholic) Summer Camp for parents and
the kids ke negara-negara Eropa (Spanyol atau Italia)

5. Wisata filantropi, bagi mereka yang ingin secara nyata ingin mengulurkan tangan untuk
berbagi atau sekedar menyapa sesamanya yang berada jauh, ribuan kilometer dari Indonesia.

6. Wisata kuliner Mediterania, bagi para pecinta kuliner dan penikmat masakan khas
Mediterania.

7. Wisata olahraga, misalnya: stadium tour bagi pecinta sepak bola Eropa, atau F1/MotoGP
circuit tour bagi pecinta otomotif.

Pengembangan Potensi Pariwisata


Potensi pariwisata perlu dirancang dan dibangun secara profesional dalam bentuk
pengembangan potensi pariwisata sehingga dapat menarik wisatawan dan memberikan
pelayanan yang sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah, pendapatan dan kesejahteraan
bersama. Dapat dikunjungi oleh wisatawan dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
sekitar obyek wisata dan tempat wisata serta pemerintahan. Pengembangan pariwisata
bertujuan untuk memberikan manfaat bagi wisatawan dan masyarakat, sehingga Suwantoro
menjelaskan bahwa upaya pengembangan pariwisata meliputi perencanaan, pelaksanaan
pembangunan dan pengembangan yang meliputi 5 unsur:
1).objek dan daya tarik wisata;
2) infrastruktur pariwisata,
3) fasilitas pariwisata;
4) infrastruktur;
5) Masyarakat/Lingkungan

Sondakh kemudian menjelaskan bahwa pada dasarnya ada tiga faktor penting dalam
pengembangan pariwisata, yaitu:
1) Peningkataninfrastruktur;
2) peningkatan promosi dan
3) peningkatan keamanan Dalam konteks pengembangan pariwisata,

Science Menurut Pitana dan Gayatri, faktor utama yang berperan dalam perkembangan dan
perkembangan pariwisata adalah masyarakat, Sektor swasta yang didedikasikan untuk
pariwisata dan, Pemerintah. Mengenai peran pemerintah dalam pengembangan pariwisata,
Pendit menyebutkan dua faktor penting terkait dengan peran pemerintah (politik) suatu
negara, dalam hal ini pemerintah daerah, yang secara langsung dan tidak langsung
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata.

Pertama, yang secara langsung mempengaruhi sikap pemerintah terhadap kunjungan


wisatawan, kedua, secara tidak langsung, adanya situasi dan keadaan yang stabil dalam
perkembangan ekonomi politik dan keamanan di dalam negara atau daerah itu sendiri, yang
wajib dilindungi oleh pemerintah adalah mengeluarkan kebijakan. dan meningkatkan sektor
Di bidang pariwisata, pemerintah kota mendukung berbagai kebijakan pariwisata yang
ditetapkan oleh pemerintah, sehingga pengembangan potensi pariwisata pada dasarnya
merupakan strategi dan upaya pemerintah. Sektor swasta dan pemerintah kota bekerja secara
sinergis dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata, yang akan
menciptakan iklim usaha yang menguntungkan bagi negara, wilayah dan wilayah. , serta bagi
kota dan para pelaku industri pariwisata. Berkaitan dengan hal tersebut, sangat strategis dan
esensial bagi pengembangan potensi pariwisata.

Peran pemerintah sendiri dalam mengembangkan potensi wisata belum bisa optimal,
diperlukan beberapa faktor. Yang pertama adalah anggaran. mengganggu kinerja
pemerintah, dan tanpa dukungan anggaran yang memadai, program yang dihasilkan tidak
akan tercapai secara optimal.keberlanjutan pengembangan potensi pariwisata. Ketiga,
paguyuban dan kilim merupakan partisipasi masyarakat, peran serta masyarakat dalam
pengembangan potensi wisata sangat penting dan menentukan keberhasilan pengembangan
potensi wisata.
BAB III

Metode kualitatif
Metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang memberikan penjelasan yang lebih analitis
dan subjektif. Dalam metode ini, peneliti menggunakan perspektif partisipan sebagai
deskripsi pilihan untuk mendapatkan hasil penelitian. Dalam metode kualitatif, teknik
penelitian umumnya digunakan dalam bentuk observasi. , eksperimen dan wawancara terbuka
Dimana metode kuantitatif memiliki data numerik/skala, metode kualitatif dapat memiliki
data berupa pendapat atau hasil dari catatan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai