: Abdul Ariz
Nim
: 1302095342
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia ada berbagai macam, mulai dari kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan sampai lain pada kebutuhan seperti : pendidikan, kesehatan, keamanan bahkan
rekreasi. Kebutuhan manusia akan rekreasi muncul sehubungan dengan kehidupan seharihari setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan rutin yang dijalaninya baik dirumah atau
ditempat lain. Kegiatan pada satu titik tertentu diwaktu tertentu akan menimbulkan
kejenuhan, sehingga manusia akan berusaha untuk berhenti dari kegiatan-kegiatan
rutinnya itu untuk mencari selingan untuk menghibur diri, memperoleh kesenangan dan
kembali menyegarkan diri, salah satu caranya melalui rekreasi. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan manusia akan rekreasi maka berkembanglah apa yang disebut pariwisata di
banyak Negara di dunia.
Di Indonesia pariwisata mulai menunjukkan perkembangannya yang signifikan pada
tahun 1990an. Pada waktu itu perdagangan sektor migas di dunia internasional kian
merosot, padahal Indonesia mengandalkan sektor migas ini untuk pembiayaan
pembangunan. Maka dicarilah alternatif laindiluar sektor non migas untuk pembiayaan
pembangunan yaitu sektor pariwisata.
Ada beberapa alasan mengapa pariwisata dijadikan salah satu alternatif bagi peningkatan
pendapatan negara untuk pembiayaan pembangunan seperti yang disebutkan oleh
BambangIndrayanto antara lain :
1. Pengembangan industri pariwisata di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah,
mengingat banyak potensi obyek wisata alam dan budaya yang menarik untuk dijual
di pasaran internasional.
2. Dalam upaya pengembangan industry pariwisata tidak perlu mendatangkan mesinmesin atau teknologi canggih lainnya sebagai penunjang. Di samping itu produksi
wisata tidak perlu didistribusikan dengan alat angkut yang memerlukan pembiayaan
untuk sarana serta prasarana transportasi dan komunikasi. Industri pariwisata hanya
membutuhkan promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas daya tarik
produk dan potensi apa yang terkandung di dalamnya.
3. Pengembangan sektor pariwisata Indonesia berdasarkan animo masyarakat di negara
negara maju di Eropa, AS, Jepang dan Australia yang memiliki ekonomi relatif tinggi
serta amat ketat dalam memanfaatkan waktu luang. Tidak dapat disangkal bahwa
makin menurun waktu kerja di Negara-negara tersebut semakin mungkin
penduduknya memanfaatkan waktu luang untuk melakukan perjalanan wisata.Hal
inilah yang mendorong meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di daerahdaerah tujuan wisata termasuk Indonesia.
4. Selain itu adanya perkembangan baru dikalangan penduduk negara-negara itu untuk
melihat dari dekat hal-hal yang masih dianggap asli. Hal ini mungkin diperoleh
dengan melakukan perjalanan ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.Yang
dianggap bahwa wilayahnya belum banyak terkena revolusi industri,
keanekaragaman corak budaya yang masih asli serta lingkungan alam yang belum
banyak tersentuh tangan manusia. (BambangIndrayanto; 2001, 13)
Sejak itu grafik kunjungan wisatawan pada awal hingga pertengahan dekade 1990-an,
datanya terus menunjukkan peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Tetapi
kondisi itu berubah ketika tahun 2001 dan 2002 pariwisata Indonesia hancur karena
adanya bom yang menghancurkan jantung pariwisata Indonesia, Bali. Akibat kejadian itu
terjadi pembatalan perjalanan wisata ke Bali dari agen wisata di seluruh dunia, dan
bermungulannya travel warning dari berbagi negara yang melarang warganya
berkunjung ke Indonesia.Akibatnya kunjungan wisata nasional di tahun 2002 dinyatakan
gagal mencapai target.
Setelah terjadi kehancuran yang berakibat fatal maka dunia pariwisata mulai bangkit dan
berkembang kembali para pelaku wisata mulai bergairah kembali untuk memperbaiki
citra indonesia di mata dunia dengan gencar mempromosikan dengan berbagai cara baik
mengadakan event-event, mengikuti seminar tentang pariwisata baik di dalam maupun
diluar negeri.
Sebagai konsekuensi kebijakan otonomi daerah maka daerah dituntut untuk menggali dan
memanfaatkan segala potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki secara optimal dalam
rangka menjamin keberlangsungan pembangunan di daerah, baik potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia maupun potensi ekonomi lainnya.
Kota Samarinda memiliki banyak potensi yang sudah berkembang maupun yang bisa di
kembangkan dan faktor penunjang bagi perkembangannya. Potensi wisata tersebut di
antaranya: Air Terjun Tanah Merah, Desa Budaya Pampang , Kebun Raya Unmul
Samarinda, Masjid Islamic Center Samarinda, Kampung Tenun Samarindadan masih
banyak obyek wisata lain yang masih dalam taraf pengembangan. Faktor-faktor
penunjangnya antara lain meliputi: Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan, jasa penginapan dan restoran, sarana transportasi jalur lintas yang strategis
yang menghubungkan kota-kota besar di Kalimantan Timur. Pengembangan terhadap
sector ini telah menyumbangkan sejumlah penambahan bagi pendapatan
daerah.Sumbangannya masih minim dibanding sektor-sektor lain seperti industri
pengelolaan dan perdagangan, sehingga perlu usaha pengembangan yang lebih intensif.
Perkembangan lingkungan yang cepat yang memunculkan hambatan-hambatan yang tak
terduga dan tantangan-tantangan besar di bidang pariwisata, seperti krisis moneter,
pergolakan politik, Penambangan liar, globalisasi serta adanya bencana alam yang tak
terduga semakin menuntut penanganan yang serius dari pemerintah daerah bersama
dengan masyarakat dan para pelaku wisata yang ada.
Selama ini pengelolaan pariwisata oleh pemerintah daerah kota Samarinda berada di
bawah wewenang Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda. Dinas ini
merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap perencanaan, pengembangan, serta
peraturan dan mengadakan pembinaan terhadap industri kepariwisataan di daerah secara
menyeluruh. Di dalam menjalankan tugasnya dinas ini memandang perlu adanya rencana
strategis yang handal untuk menghadapi perubahan yang terjadi di dunia pariwisata dan
pemasaran serta peningkatan kunjungan wisatawan baik domestik maupun wisatawan
asing ke kota Samarinda.
Kota Samarinda dikenal sebagai kotaTepian oleh wisatawan dalam melakukan kunjungan
wisata ke daerah-daerah lain di Kalimantan Timur. Dalam hal ini dinasDinas
Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarindaingin menjadikan kota Samarinda
sebagai kota tujuan utama wisatawan. Disbudparkomkota Samarinda optimis dengan
adanya pengembangan dan pemasaran secara besar-besaran dapat meningkatkan
kunjungan wisatawan ke Obyek wisata di wilayah kota Samarinda.
Berkaitan dengan hal ini perlu dikaji lebih jauh strategi yang dipakai Dinas Kebudayaan
Pariwisata dan Kominfo Kota Samarindadalam memasarkan pariwisata di kotaSamarinda
dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota Samarinda. Dari uraian
permasalahan singkat di atas maka penulis ingin meneliti lebih lanjut permasalahan
mengenai hal diatas dan penulis mengambil judul: STRATEGI PEMASARAN
PARIWISATA OLEH DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA DAN KOMINFO KOTA
SAMARINDA
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di paparkan maka dapat dirumuskan beberapa pokok
permasalahan diantanya:
1. Bagaimana swot obyek dan atraksi wisata yang ada di kota Samarinda ?
2. Bagaimana rencana strategis pemasaran pariwisata oleh Dinas Kebudayaan
Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda?
3. Apa saja upaya Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo Kota Samarinda
dalam memasarkan obyek wisata yang ada di kota Samarinda?
C. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya setiap penelitian ilmiah memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
penelitian ini akan mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya, hal ini
tergantung dari obyek yang diteliti, adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk:
1. Mengetahui kondisi obyek dan daya tarik wisata yang ada di kota Samarinda.
2. Megetahui strategi pemasaran pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata dan
Kominfo Kota Samarinda
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada pihak yang mempunyai perhatian terhadap dunia
kepariwisataan dan perkembangannya.
2. Bagi instansi terkait, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan saran dalam
pengembangan pariwisata kotaSamarinda.
3. Bagi peneliti, digunakan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar ahli
madya pada Konsentrasi Pariwisata dan Hospitaliti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para
ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari
kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau
tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema
untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat
untuk mencapai tujuan.
Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi
adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan
utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi
menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan
membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan
menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik
disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan,
antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan
oleh mata-mata musuh.
2. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan
seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke
tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu
perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang
dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan
atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut Kodhyat (1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat
ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok,
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan
lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Sedangkan Gamal
(2002), pariwisata didefinisikan sebagai bentuk. suatu proses kepergian
sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya.
Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena
kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun
perjalanan dari tempat asal, durasi atau waktu lamanya perjalanan dan tempat
tinggal orang yang melakukan perjalanan.
e. Industri Pariwisata
Elemen ketiga dalam kepariwisataan adalah industri pariwisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tarik, dan sarana wisata. Industri yang merupakan
unit-unit usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga
area geografi tersebut. Sebagai contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di
daerah asal wisatawan. Penerbangan bisa ditemukan baik di daerah asal
wisatawan maupun di daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di
daerah tujuan wisata.
Adapun asas, fungsi, tujuan kepariwsataan menurut UndangUndang 10 Tahun
2009 sebagai berikut:
a. Asas manfaat, asas kekeluargaan, asas adil dan merata, asas
keseimbangan, asas kemandirian, asas kelestarian, asas partisipatif, asas
berkelanjutan, asas demokratis, asas kesetaraan, asas kesatuan.
b. Fungsi kepariwisataan adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani,
dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta
meningkatkan
pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat.
c. Tujuan kepariwisataan meliputi:
1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2) Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3) Menghapus kemiskinan
4) Mengatasi pengangguran
5) Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
6) Memajukan kebudayaan
7) Mengangkat citra bangsa
8) Memupuk rasa cinta tanah air
9) Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa
10) Memperat persahabatan antar bangsa
Dalam hal ini perlu diketahui beberapa definisi pemasaran. Menurut Kotler
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain (1997:8). Sedang definisi menurut William
J. Stanton, (1984:7) yaitu: Pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang
yang
memuaskan
keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen
potensial.Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu dan Hani 2004:4).
b. Pengertian Promosi
Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan
produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi
banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah
satunya adalah promosi, kegiatan promosi adalah salah satu bagian dari
bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada
masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan
komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen.
Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi merupakan bagian
penting dari pemasaran, karena pihak perusahaan berharap dengan promosi
yang dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa
perusahaan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan dan dapat
bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa yang
sejenis. Dengan pandangan demikian perusahaan
berharap
dengan
dilaksanakannya kegiatan promosi secara berkesinambungan dan terarah akan
mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang maksimal.
Peneliti akan mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli pemasaran dan
praktisi tentang penelitian promosi, yaitu sebagai berikut :
Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002 :
123) : Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku pembeli, yang
sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan
mengingat produk tersebut.
C. Kerangka Berfikir
DINAS
Strategi Pemasaran
SWOT
EVALUASI