“LINGKUP PARIWISATA”
OLEH:
202133121198
D4 AKUNTANSI
Lingkup Pariwisata
A. Konsep Pariwisata
1. Daya tarik wisata: segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan, dan nilai
yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
untuk dikunjungi wisatawan.
2. Kawasan pariwisata: suatu kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata dan jasa wisata.
3. Jasa transportasi wisata: usaha penyediaan angkutan untuk kegiatan pariwisata
4. Jasa perjalanan wisata: usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata
5. Jasa makanan dan minuman: usaha penyediaan makanan dan minuman yang
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan guna memenuhi kebutuhan wisatawan.
6. Penyediaan akomodasi: usaha penyediaan pelayanan penginapan yang dilengkapi
dengan pelayanan pariwisata lainnya
7. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi: usaha penyelenggaraan kegiatan
berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, serta kegiatan hiburan dan
rekreasi lainnya
8. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran : pemberian
jasa bagi suatu pertemuan, penyelenggaraan perjalanan bagi karyawan dan mitra
usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta penyelenggaraan pameran dalam rangka
penyebarluasan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional,
regional, dan internasional.
9. Jasa informasi pariwisata: usaha penyediaan data, berita, feature, foto, video dan hasil
penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk cetak dan atau
elektronik.
10. Jasa konsultan pariwisata: usaha penyediaan saran dan rekomendasi mengenai studi
kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang
kepariwisataan.
11. Jasa pramuwisata: usaha penyediaan dan pengkoordinasian tenaga pemandu wisata
untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan atau kebutuhan biro perjalanan wisata.
12. wisata tirta: usaha yang berkaitan dengan olahraga air seperti di pantai, danau, sungai,
teluk dan lainnya dengan segala aktivitas yang menunjang kegiatan berwisata bagi
wisatawan.
13. Spa: usaha penyedia perawatan tubuh untuk kecantikan maupun relaksasi tubuh
dengan pelayanan maksimal dari pelayan di tempat spa itu sendiri.
Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari
berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh (1977) dan Murphy (1985)
mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu
sebagai berikut:
D. Pemasaran Pariwisata
Menurut Yoeti (1996) tujuan pemasaran pariwisata terbagi atas dua tahap
yang saling berkaitan, yaitu:
1. Tujuan pemasaran pariwisata adalah untuk menarik wisatawan untuk datang
berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, dalam beberapa tingkat baik
lokal, regional, ataupun nasional dengan tujuan agar wisatawan lebih
banyak datang, wisatawan lebih lama tinggal dan wisatawan lebih banyak
menghabiskan uangnya.
2. Menarik wisatawan yang dating untuk menggunakan semua pelayanan yang
diberikan oleh perusahaa-perusahaan kelompok industri pariwisata yang ada dalam
Kawasan wisata itu, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan usaha masing-
masing.
Menurut Yoeti (1979) langkah-langkah dalam menentukan strategi marketing
kepariwisataan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pasar, berupa negara atau daerah yang merupakan pasar potensial,
kelas sosial, tingkat pendidikan dan cara hidup masyarakat tertentu, mereka yang
mempunyai waktu luang, keluarga-keluarga yang tidak banyak mempunyai
tanggungjawab, mereka yang mempunyai pilihan tentang suatu produk industri
pariwisata.
2. Mengidentifikasi kebutuhan pasar (calon wisatawan). Bila sudah mengetahui apa
yang menjadi keinginan pasar tertentu, maka kita mengerahkan produk sesuai dengan
yang diinginkan oleh calon wisatawan.
3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi bagian pasar tersebut, yaitu harga,
produk, kesan terhadap produk, terjaminnya pelayanan yang diperlukan, dan faktor-
faktor lain yang berkaitan.
4. Mempersiapkan produk untuk macam-macam pelanggan (segmentasi pasar), dalam
industri pariwisata kegiatan marketing ditujukan untuk dua macam pelanggan, yaitu
pedagang perantara (travel agent, tour operator dan retailer) dan konsumen akhir
(wisatawan).
5. Menyesuaikan unsur-unsur pemasaran dengan keputusan pembelian (buying
decision) oleh pelanggan. harga, keterampilan dan mutu produk sangat membantu
kebijaksanaan harga.
6. Menetapkan kebijaksanaan harga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Sosial-Budaya
- Dampak Negatif
1. Dampak negatif terhadap lingkungan alam yang mencakup gejala alam yang ada
di sekitarnya.
2. Dampak negatif terhadap lingkungan binaan yang mencakup perkotaan, sarana
prasarana, ruang terbuka, dan unsur bentang kota.
3. Dampak negatif terhadap lingkungan budaya yang mencakup nilai-nilai,
kepercayaan, perilaku, kebiasaan, moral, seni, hukum, dan sejarah masyarakat.