(Proposal Skripsi)
Oleh:
MERENDA KATRESNANI
NPM 2113034038
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah .........................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................3
1.5 Kegunaan Penelitian ..............................................................................................4
1.6 Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................................4
BAB II ...............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................5
2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................................5
2.1.1 Kepariwisataan ................................................................................................5
2.1.2 Daya Tarik Wisata ..........................................................................................8
2.1.3 Aksesibilitas ...................................................................................................11
2.1.4 Minat Kunjungan Wisatawan ......................................................................12
2.2 Hubungan Antar Variabel.......................................................................................15
2.3 Penelitian yang relevan ........................................................................................ 16
2.4 Kerangka Pikir ..................................................................................................... 19
2.5 Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 20
BAB III ...........................................................................................................................21
METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................................21
3.1 Metode Penelitian ................................................................................................. 21
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................................... 22
3.3 Definisi Operasional Variabel ............................................................................. 22
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................................ 23
3.4.1 Populasi Penelitian ........................................................................................23
3.4.2 Sampel Penelitian ..........................................................................................23
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 24
3.6 Jenis dan Sumber Data ........................................................................................ 26
3.6.1. Data Primer ..................................................................................................26
ii
3.6.2. Data Sekunder ..............................................................................................26
3.7 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 26
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 28
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ..........................................................................28
3.9 Regresi Linier Berganda ...................................................................................... 29
3.10 Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pariwisata berasal dari kata Pari dan Wisata. Pari berarti banyak,
berkali-kali, berputar-putar atau lengkap dan Wisata berarti perjalanan atau
bepergian atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah “travel”. Atas
dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Sedangkan menurut A.J Burkat dalam Damanik (2006),
parwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka
waktu pendek ketujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasa hidup
dan bekerja dan juga kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu
tempat tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata
merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan untuk
rekreasi, pelancong, turisme (Departemen Pendidikan Nasional,
2005:830). Menurut Murphy (1985) pariwisata adalah keseluruhan
elemen-elemen terkait, seperti wisatawan, daerah tujuan wisata,
perjalanan, industri dan lain sebagainya.
1
Bangka Barat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang terkenal mempunyai beragam sejarah
dan budaya. Secara geografis wilayah Kabupaten Bangka Barat terletak di
wilayah bagian barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada titik
koordinat 105.0 – 106.0 BT dan 01.0 – 02.0 LS. luas wilayah daratan lebih
kurang 2.820,61 Km2 mencakup enam kecamatan diantaranya (Kecamatan
Muntok, Simpang Teritip, Jebus, Kelapa, Tempilang dan Parittiga) serta 4
kelurahan dan 60 desa (Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan
Informatika Bangka Barat, 2014).Batas wilayah Kabupaten Bangka Barat
berdasarkan Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2003 adalah sebagai berikut:
sebelah utara berbatasan dengan laut Natuna, sebelah timur berbatasan
dengan wilayah Kabupaten Bangka, sebelah selatan berbatasan dengan
Selat Bangka, sebelah barat berbatasan dengan Selat Bangka.
2
Melalui pendekatan kuantitatif, penelitian ini akan memberikan
data yang kuat dan dapat diandalkan untuk menginformasikan minat
pengunjung terkait pengembangan pariwisata di Kecamatan Jebus.
Hasilnya akan memberikan pandangan yang lebih tepat tentang bagaimana
meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas Pantai Bembang serta
mengoptimalkan minat kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi daerah tersebut.
3
3. Untuk mendapatkan solusi mengenai daya Tarik wisata dan
asksesibilitas pariwisata menuju objek wisata di kecamatan Jebus.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kepariwisataan
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai definisi dan istilah
kepariwisataan, untuk menyamakan persepsi tentang pariwisata.
5
berhubungan dengan wisata, 17 18 termasuk pengusahaan objek
wisata serta usaha-usaha yang berkaitan dengan bidang tersebut.
Berdasarkan pengertian ini, maka pariwisata pada dasarnya
mengandung 5 unsur yaitu ; unsur manusia (wisatawan), keinginan
(perjalanan), motivasi (menikmati), sasaran (objek dan daya tarik
wisata) dan usaha (jasa pariwisata).
Sehingga dapat disimpulkan pariwisata merupakan suatu
perjalanan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok secara
sukarela dan bersifat sementara dari suatu tempat ke tempat lain
untuk rekreasi menikmati objek dan daya tarik wisata serta tidak
bermaksud mencari nafkah di daerah yang dikunjungi serta
mendapat pelayanan dari usaha jasa pariwisata. Pada intinya
terdapat beberapa faktor penting yang harus ada dalam pengertian
pariwisata.
Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu (Yoeti, 1996 ; 118 dalam
Virgiana, 1999 ; 14):
Perjalanan tersebut dilakukan untuk sementara waktu.
Perjalanan tersebut dilakukan dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Perjalanan tersebut apapun bentuknya harus selalu
dikaitkan dengan tamasya atau rekreasi.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari
nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata
sebagai konsumen di tempat tersebut.
Pengertian-pengertian pariwisata yang telah disebutkan di atas
merupakan pengertian pariwisata yang murni. Dalam pengertian
pariwisata modern, semua perjalanan dapat dikategorikan sebagai
pariwisata. Pendapat ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa setelah
urusan dinas selesai, maka sebagian waktunya dapat digunakan
untuk melihat atau menyaksikan objek dan atraksi wisata di tempat
yang dikunjungi. Pada akhirnya timbul istilah wisata bisnis yaitu
kegiatan wisata yang dilakukan setelah tujuan berusaha atau bisnis
6
selesai dengan cara menggunakan sebagian besar waktunya untuk
mengunjungi tempat-tempat wisata atau atraksi wisata di tempat
yang dikunjungi (Yoeti, 1996 ; 119 dalam Virgiana, 1999 ; 14).
Pearce, 1989 ; 1, mengungkapkan bahwa pariwisata adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan dan tinggal untuk
sementara waktu bagi 19 orang-orang yang melakukan perjalanan
dengan tujuan bersenang-senang atau rekreasi atau tujuan lainnya
seperti kegiatan bisnis, kesehatan dan pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, penulis
mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pariwisata
adalah segala aktifitas yang berkaitan dengan perjalanan seseorang
(wisatawan) maupun kelompok di luar tempat tinggalnya dalam
jangka waktu tertentu, dengan tujuan tidak mencari nafkah
melainkan bertujuan mencari kesenangan semata.
Perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya
serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang
mempunyai daya tarik untuk dikunjungi menurut UU No. 9/1990
tentang Pariwisata disebut sebagai objek dan daya tarik wisata.
Sedangkan menurut Helmut, 2000 ; 6 (dalam Hayati, 2001 ; 14)
mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan objek wisata
adalah suatu tempat yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan
karena mempunyai sumber-sumber baik alamiah maupun buatan
manusia, seperti keindahan alam/pegunungan, pantai, flora dan
fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah, monumen
monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas
lainnya. Definisi objek wisata menurut BPS adalah sebagai berikut:
Tahun 1981 dan 1984 : Suatu tempat yang menjadi tujuan
kunjungan seseorang wisatawan karena mempunyai
sumber-sumber baik alamiah, manusiawan maupun butan
manusia, seperti keindahan alam/pegunungan, pantai, flora
dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah,
7
monument-monumen, candi-candi, tari tarian, atraksi dan
kebudayaan khas lainnya.
Tahun 1991 : Suatu tempat yang menjadi tujuan kunjungan
karena mempunyai sumber daya tarik secara
alamiah/buatan manusia serta faktor sosial budaya
penduduk. Sedangkan daya tarik wisata adalah segala
perwujudan dan sajian alam dan budaya yang secara nyata
dapat dikunjungi, disaksikan dan dinikmati oleh wisatawan
di suatu kawasan wisata atau daerah tujuan wisata (Kosa
Kata Kepariwisataan, LPP-ITB, 1993).
8
wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat
tertentu. Daya tarik yang belum dikembangkan merupakan sumber daya
yang potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata sampai
adanya suatu perkebangan dari objek tersebut. Tanpa adanya daya tarik di
suatu tempat maka untuk kepariwisataan tersendiri sulit untuk
dikembangkan.
9
kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi
tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
1. Flora fauna,
2. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan
ekosistem hutan bakau,
10
3. Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan
danau,
4. Budi daya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan,
peternakan, usaha perikanan.
Kedua, daya tarik wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata, meliputi museum,
peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan. Ketiga,
daya tarik wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru
dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan
yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, para wisatawan
harus memiliki keahlian, contohnya: berburu mendaki gunung, arung
jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan sebagainya.
2.1.3 Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah suatu alat yang dapat memberikan kemudahan
bagi seseorang yang akan melakukan perjalanan. Untuk melakukan
perjalanan tersebut dibutuhkan suatu alat transportasi. Dengan adanya
kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai macam alat
trasnportasi sudah tersedia beragam jenisnya dan menjadi salah satu
pendukung serta pendorong kemajuan pariwisata (Sammeng, 2000).
11
harus ada akhir dari tempat suatu perjalanan. Oleh karena itu harus selalu
ada:
12
1) Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan informasi yang di
dapat dari media massa.
2) Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan cerita dari
keluarga dan sanak saudara
3) Keinginan berkunjung ke tempat wisata karena ingin tahu langsung
mengenai tempat wisata tersebut.
1) Kebijaksanaan Produk
Produk wisata harus sesuai dengan apa yang dicari dan disukai oleh
masyarakat atau sesuai dengan permintaan pasar. Karena apa yang dicari
dan disukai wisatawan itu tergantung dari motif perjalanan wisata, maka
produk pariwisata harus sesuai pula dengan motif perjalanan wisata, yang
diukur dengan kebersihan tempat wisata, penataan layout tempat wisata
dan citra dari tempat wisata tersebut.
2) Kebijaksanaan Harga
3) Tempat / Distribusi
13
dapat melihat dan membelinya, yang diukur dengan akses menuju tempat
lokasi wisata, luas lokasi dan kondisi jalan tempat wisata.
4) Bauran Promosi
14
3. Minat eksploratif yakni perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi terkait barang atau jasa yang diminati.
15
2.3 Penelitian yang relevan
16
objek wisata
pantai
Muarareja
Indah Kota
Tegal..
3. Terdapat
pengaruh yang
kuat signifikan
fasilitasterhadap
keputusan
berkunjungdi
objek wisata
pantai
Muarareja
Indah Kota
Tegal...
4. Terdapat
Pengaruh yang
kuat signifikan
daya tarik,
aksesbilitas, dan
fasilitas secara
bersama-sama
terhadap
keputusan
berkunjung di
objek wisata
pantai
Muarareja
Indah Kota
Tegal.
2. (Adim ayu Pengaruh Variabel Hasil penelitian
17
&Erna Daya Tarik Independen: menunjukkan
dan Fasilitas Daya Tarik bahwa Daya
wati,2 020)
Terhadap dan Fasilitas. Tarik
Minat Variabel
Wisata dan
Berkunjung Dependen: Fasilitas
Wisatawan Minat berpengaruh
pada Pantai berkunjung terhadap minat
Lawata Kota Wisatawan berkunjung
pada Pantai
Bima
Lawata Kota
Bima.
3. Maria Pengaruh Variabel Dari hasil
Trisana Aso Daya Tarik Independen: analisis dan
18
2.4 Kerangka Pikir
(X1)
Minat Kunjungan
Wisatawan (Y)
Akesibilitas
(X2)
Keterangan:
X1 = variabel bebas
X2 = variabel bebas
Y = variabel terikat
= pengaruh
19
2.5 Hipotesis Penelitian
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif. Hipotesis berasal dari dua suku
kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis (kesimpulan). Jadi
hipotesis adalah hasil atau kesimpulan yang ditentukan dari sebuah
penelitian yang belum tentu kebenarannya. Dan baru akan menjadi
benar jika sudah disertai dengan bukti-bukti.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Hipotesis juga merupakan salah satu bentuk konkret dari
perumusann masalah, dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian
diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis.
Dari penjelasan diatas hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Maka hipotesis penelitian ini berbunyi :
1) H0: Tidak terdapat pengaruh daya Tarik wisata dan aksesibilitas
terhadap minat kunjungan wisatawan di Pantai Bembang Kecamatan
Jebus.
2) H1: Terdapat pengaruh daya Tarik wisata dan asksesibilitas
terhadap minat kunjungan wisatawan ke objek wisata Pantai Bembang
di Kecamatan Jebus.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
21
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian
Istilah variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan
menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel
penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa
atau gejala yang akan diteliti (Suryabrta, 2011 : 25).
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas
dan satu variabel terikat:
1. Variabel Bebas (X1 dan X2) adalah variabel yang variasinya
mempengaruhi variabel lain atau dapat juga dikatakan variabel
yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah
daya tarik wisata dan aksesibilitas.
2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel penelitian yang diukur
untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain
atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah minat
kunjungan wisatawan.
22
Dalam penelitian ini aksesibilitas pariwisata meliputi Akses
informasi, Akses kondisi jalan menuju objek wisata, dan
Akses tempat akhir perjalanan.
3. Minat kunjungan wisatawan pada dasarnya adalah perasaan
ingin mengunjungi atau mendatangi suatu tempat yang
menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Dalam penelitian
ini tempat yang dimaksud adalah objek wisata.
23
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini
berupa angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono
(2014) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat
pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian
yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah,
fenomena alam maupun sosial.
Dalam penelitian ini, dari setiap variabel yang ada akan diberikan
penjelasan, selanjutnya menentukan indikator yang akan diukur, hingga
menjadi item pernyataan, seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
24
Tabel instrumen variabel X1
beraspal beraspal
25
3.6 Jenis dan Sumber Data
3.6.1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau
tempat objek penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini data yang
digunakan adalah data yang berasal dari kuesioner/angket dan hasil
observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti.
1. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto,
2010: 194). Adapun tujuan dari metode kuesioner/angket ini adalah
untuk menggali data awal dalam penelitian dan untuk melengkapi data
guna memperoleh informasi mengenai minat kunjungan wisatawan ke
objek wisata Pantai Bembang di Kecamatan Jebus.
26
2. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi
kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006: 156). Observasi
dilakukan dengan menggunakan Teknik observasi langsung, dimana
pengamat langsung terjun ke lokasi penelitian dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai daya tarik wisata dan kondisi
aksesibilitas menuju objek wisata Pantai Bembang yang ada di
Kecamatan Jebus.
3. Studi Pustaka
Merupakan metode pengempulan data dengan cara mempelajari
literaturliteratur dan penerbitan seperti jurnal, buku-buku, artikel dari
internet yang berkaitan dengan penelitian ini Sugiyono (2012).
Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan
dengan tanpa obyek atau suasana peneliti. Sebagaimana penelitian
pada umumnya, penelitian ini juga menggunkan berbagai sumber
tertulis yang digunakan sebagai rujukan serta referensi dalam
penelitian.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa
berbentuk tulisan, foto, gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang. Teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan
teknik observasi dan wawancara dalam penelitian kuantitatif
(Sugiyono, 2012: 82).
27
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan langkah yang digunakan untuk
menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Adapun teknis
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Statistik Deskriptif, Regresi Linear Berganda, dan Pengujian
Hipotesis.
28
3.9 Regresi Linier Berganda
Analisi regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk
memerikasa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel.
Regresi berganda sering kali digunakan untuk mengatasi
permasalahan analisi regresi yang mengakibatkan hubungan dari
dua atau lebih variabel bebas. Model persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Y’ = nilai pengaruh yang diprediksikan
a = konstanta atau bilangan harga X = 0
b = koefisien regresi
X = nilai variable dependen
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah daya tarik wisata dan
aksesibilitas, Sedangkan variabel terikatnya adalah minat
kunjungan wisatawan. Metode analisis ini menggunakan program
SPSS (Statistic Product and Service Solution). Adapun bentuk
persamaannya yaitu :
Y’ = a + b1X1+ b2X2+e
Y = minat kunjungan wisatawan
a = Konstanta
b1 = Koefisien daya tarik wisata
b2 = Koefisien aksesibilitas
X1 = Variabel daya tarik wisata
X2 = Variabel aksesibilitas
e = Standart Error
29
3.10 Pengujian Hipotesis
1.Uji t
Uji t digunakan untuk menguji salah satu hipotesis di dalam
penelitian yang menggunakan analisis regresi linier berganda.
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada
kolom sig. dengan kriteria :
30
DAFTAR PUSTAKA
Adimayu, Y., & Ernawati, S. (2020). Pengaruh Daya Tarik Dan Fasilitas
Terhadap Minat Berkunjung Pada Pantai Lawata Kota Bima The Influence
Of Attraction And Facilities On Visiting Interest Of Lawata Beach, Bima
City. Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol, 3(1).
Trisana Aso, Maria. “Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Aksesibilitas Terhadap
Minat Kunjungan Wisatawan di Kampung Adat Tutubhada Kabupaten
Nagekeo”. Jurnal Pariwisata, Vol. 1 No. 2 (2020): 15-22.
31