PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Ricky Pane
NIM. 0501183231
PROGRAM STUDI
PERBANKAN SYARIAH
Judul Skripsi :
Oleh :
Ricky Pane
NIM. 0501183231za
Dapat disetujui sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Seminar Proposal
Pada Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR ISI...................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Jasa..........................................................................................6
1. Pengertian Jasa..................................................................6
2. Karakteristik Jasa..............................................................6
B. Strategi....................................................................................8
1. Pengertian Strategi............................................................8
2. Tipe-tipe Strategi..............................................................9
3. Jenis-jenis Strategi............................................................10
C. Persaingan Bisnis....................................................................14
D. Analisis Soar...........................................................................16
E. Quantitative Strategic Planning Matrix.................................18
F. Penelitian Terdahulu...............................................................20
G. Kerangka Konspetual..............................................................24
A. Pendekatan Penelitian.............................................................27
B. Waktu Penelitian.....................................................................27
i
C. Sumber Data...........................................................................28
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................29
E. Teknik Analisis Data..............................................................30
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Batu pada khususnya, maka antara biro perjalanan harus menjalin kerjasama
yang baik. BPW adalah salah satu komponen kepariwisataan yang merupakan
motor penggerak dalam industri pariwisata. Sehubungan dengan hal itu maka
dalam pengembangan pariwisata di perlukan peran aktif biro perjalanan
wisata guna menarik sebanyak mungkin wisatawan untuk datang berkunjung
ke Indonesia. Biro perjalanan wisata memiliki kegiatan diantaranya : 1).
Menjual tiket karcis, sarana angkutan dan lain-lain, 2). Penyediaan fasilitas
semua mobil untuk wisata, 3). Penyelenggaraan pemanduan wisata (guiding)
dan your education, 4). Menjual dan menyusun paket wisata dalam Negara
umum atas permintaan, 5). Mengadakan pemesanan sarana wisata, 6).
Mengukur dokumen perjalanan sesuai peraturan yang berlaku, 7).
Menyelenggarakan dan menjual pelayanan wisata, 8). Menyusun dan menjual
ticket wisata (package t’our).
Dengan adanya persaingan ini, maka pihak manajemen Travel
dituntut agar bisa merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi
strategi manajemen yang tepat untuk digunakan agar bisa memenangkan
persaingan. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen strategi sehingga
perusahaan dapat mengoptimalkan faktorfaktor yang menguntungkan untuk
menekan faktor-faktor yang merugikan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis
strategi yang tepat digunakan oleh perusahaan Travel untuk menghadapi para
pesaingnya dan dapat meningkatkan jumlah penumpang pada saat libur.
Sehingga pada penelitian ini, penulis mengambil judul : “Analisis Strategi
Perusahaan Travel Dalam Peningkatan Penumpang Pada Masa Libur (Studi
Kasus Di Labuhanbatu)”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, agar arah
dan pembahasan penelitian menjadi fokus, maka perlu ada batasan. Dalam
penelitian ini penulis membahas tentang strategi Perusahaan Travel Dalam
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Perusahaan Travel dalam peningkatan penumpang
pada pada masa libur?
2. Bagaimana analisis SOAR terhadap strategi yang dijalankan oleh
perusahaan travel ?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi perusahaan travel dalam peningkatan
penumpang pada masa libur
2. Untuk mengetahui hasil analisis SOAR terhadap strategi yang dijalankan
oleh perusahaan travel
E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian akan mempunyai nilai apabila penelitian tersebut
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai tambahan literatur atau
referensi dan pengetahuan khususnya bagi mahasiswa program studi
Ekonomi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara
5
2. Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan baru serta
memperkaya pengetahuan tentang strategi pengembangan ekonomi
kreatif dalam dunia bisnis
3. Bagi Perusahaan Travel
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam
menetapkan strategi bersaing dalam peningkatan jumlah penumpang
pada masa libur
4. Bagi Akademisi
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi untuk penelitian pada
bidang yang sama
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Jasa
1. Pengertian Jasa
Menurut Kotler1 Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip
intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Sedangkan menurut Norman2, jasa terdiri dari tindakan interaksi yang
merupakan kontak sosial. Jasa lebih dari sekedar hasil sesuatu yang tak
terhalang, dan jasa merupakan interaksi sosial antara produsen dan
konsumen.
Pada dasarnya jasa merupakan sesuatu yang diproduksi dan
dikonsumsi secara simultan. Jadi, jasa tidak pernah ada dan hasilnya
dapat dilihat setelah terjadi. Misalnya ketika potong rambut, jasa
dikonsumsi ketika diproduksi. Tetapi hasil jasa baru akan tampak setelah
beberapa waktu. Keserentetan produksi dan konsumsi merupakan
perbedaan yang penting. Jasa tidak dapat diproduksi di satu tempat dan
dikirim ke tempat lain seperti barang, juga tidak dapat disimpan. Semua
karakteristik ini dapat dihubungkan dengan keserentakan produksi dan
konsumsi.
2. Karakteristik Jasa
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang
(produk fisik). Griffin3 menyebutkan karakteristik tersebut sebagai
berikut:
a) Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal
ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk
kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman
1
Moenir, H.A.S., Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. (Jakarta, Bumi Aksara,
1996) h.21
2
Stewart, Grant. “Sukses Manajemen Penjualan”. ( Jakarta,Erlangga,2005), h.34
3
7
B. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos. Kata strategos
sendiri berasal dari dua suku kata yaitu stratos yang berarti militer dan ag
yang artinya memimpin. Pada mulanya kata strategi secara bahasa lebih
dekat dengan bidang kemiliteran dibandingkan dengan bidang
manajemen. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan kata
strategi tidak hanya dimaksudkan untuk hal-hal kemiliteran saja, namun
juga bidang keilmuan lainnya termasuk bisnis dan manajemen.
Penerapan strategi militer dalam dunia bisnis dan manajemen sampai
sekarang masih menjadi perdebatan. Tapi pada dasarnya strategi militer
dapat memberi masukan yang penting dalam pengelolaan bisnis.
Perbedaan yang paling mendasar antara strategi dan taktik dalam militer
adalah strategi merupakan suatu rencana keseluruhan dalam
memanfaatkan sumber daya untuk memperoleh kedudukan yang
menguntungkan, sedangkan taktik merupakan skema dari tindakan secara
9
4
Fred R. David, Manajemen Strategis.(Jakarta, Salemba Empat, 2009) h. 31
11
3. Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal (horizontal integration) mengacu pada
strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pesaing perusahaan. Integrasi horizontal
menjadi sebuah strategi yang sangat efektif ketika organisasi
dapat memperoleh karakteristik monopolistik di suatu wilayah
tertentu tanpa bertentangan dengan aturan pemerintah, ketika
organisasi bersaing di sebuah industri yang sedang berkembang,
ketika meningkatnya skala ekonomi, ketika organisasi memiliki
modal maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan, dan
ketika pesaing melemah karena kurangnya keterampilan
manajerial.
b) Strategi Intensif
1. Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi yang
mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa
yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang
lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga
penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran
produk-produk promosi penjualan secara ekstensif, atau
pelipatgandaan upaya-upaya pemasaran.
2. Pengembangan pasar (market development) meliputi pengenalan
produksi atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah
geografis yang baru. Strategi ini sangat efektif ketika saluran-
saluran distribusi baru yang tersedia dapat diandalkan, tidak
mahal dan berkualitas baik; ketika organisasi sangat berhasil
dalam bisnis yang dijalankannya; ketika pasar baru yang belum
dikembangkan dan belum jenuh muncul; ketika organisasi
mempunyai modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk mengelola perluasan operasi.
12
c) Strategi Defensif
1. Penciutan (retrenchment) terjadi manakala sebuah organisasi
melakukan pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya
dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
Penciutan dirancang untuk memperkuat kompetensi khusus
dasar suatu organisasi. Penciutan bisa melibatkan penjualan
lahan dan bagunan untuk mendapatkan kas yang dibutuhkan,
memangkas lini produk, menutup bisnis yang tidak
menguntungkan, menutup pabrik yang usang, mengotomatisasi
proses mengurangi jumlah karyawan, dan membangun sistem
pengendalian beban.
2. Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut
dengan divestasi (divestitur). Divestasi sering dipakai untuk
mendapatkan modal guna akuisisi atau investasi strategis lebih
jauh. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi
penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak
menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau
yang tidak begitu sesuai dengan aktivitas-aktivitas perusahaan
yang lain
3. Menjual seluruh aset perusahan, secara terpisah-pisah, untuk
kekayaan berwujud disebut likuidasi (liquidation). Likuidasi
merupakan pengakuan kekalahan dan konsekuensinya bisa
menjadi sebuah strategi yang sulit secara emosional. Namun
demikian lebih baik menghentikan operasi daripada terus
menerus menderita kerugian uang dalam jumlah yang besar.
13
d) Strategi Korporasi
Strategi level korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak yang
mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau
unit bisnis lebih dari satu. Pertanyaan-pertanyaan pokok yang
muncul pada level korporasi adalah bisnis apa yang seharusnya
digeluti perusahaan? Apa sasaran dan harapan atas masing-masing
bisnis ? Bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut? Dalam mengembangkan sasaran
level korporasi, setiap perusahaan perlu menentukan salah satu dari
beberapa alternatif berikut :
1. Kedudukan dalam Pasar
2. Inovasi
3. Produktivitas
4. Sumber daya fisik dan finansial
5. Profitabilitas
6. Prestasi dan Pengembangan Manajerial
7. Prestasi dan sikap Karyawan
8. Tanggung jawab social
Perusahaan
Multibisnis
Unit Bisnis
Unit Bisnis Unit Bisnis
Strategis
Strategis Strategis
Gambar 2.1
Strategi Bisnis
e) Strategi Fungsional
strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen (secara tradisional
terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan, produksi dan operasi,
pemasaran, personalia/sumber daya manusia) yang dapat mendukung
strategi level unit bisnis. Sebagai contoh, bila strategi level unit
bisnis menghendaki agar diadakan pengembangan produk baru,
maka departemen riset dan pengembangan berupaya menyusun
rencana mengenai cara mengembangkan produk baru tersebut.
C. Persaingan Bisnis
Menurut Mudrajad Kuncoro6 persaingan adalah keadaan ketika
organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang
diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber
daya yang dibutuhkan. Menurut Boyd, dkk7 setiap analisis lingkungan
persaingan harus mempertimbangkan dua daerah penyelidikan utama. Yang
pertama adalah struktur industri dan bagaimana sepak terjang berbagai
kekuatan persaingan mempengaruhi kemampulabaan jangka panjang industri.
Yang kedua adalah mengetahui posisi, strategi dan kekuatan dan kelemahan
kompetitif dari lawan terdekat perusahaan, yang membantu manajemen untuk
secara lebih baik.
6
Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta, Erlangga, 2006),
h 30
7
Boyd,dkk, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global,
(Jakarta, Erlangga, 2000) h.21
15
Tujuan Pesaing
Strategi Pesaing
Gambar 2.2
2. Strategi Pesaing Analisis ini meninjau kembali strategi yang sudah dan
sedang diterapkan dari setiap pesaing utama. Strategi masa lalu
memberikan wawasan terhadap kegagalan dan menunjukkan bagaimana
perusahaan merekayasa perubahan, terutama dalam hubungan produk
pasar baru. Informasi historis itu membantu mengantisipasi program-
program pemasaran strategis mana yang pesaing gunakan di masa depan
3. Tahap berikutnya adalah mengevaluasi bagaimana pesaing berhasil
dalam mencapai tujuannya dan menjalankan strateginya. Ukuran-ukuran
kemampulabaan mungkin sulit untuk dicapai apabila pesaing adalah
bagian dari korporasi yang sangat besar dan bahkan lebih sulit lagi
dimana bagian produk pasar (product-market entry) tertentu
dititikberatkan. Namun demikian, lebih mungkin memperoleh estimasi
penjualan dan pangsa pasar yang bisa diandalkan, bahkan pada tingkat
segmen, dari berbagai macam sumber, termasuk laporan tahunan dan
perusahaan jasa komersial sindikasi. Faktor penting lain adalah berapa
kali pesaing mengalami kegagalan atau keberhasilan dalam tahun-tahun
belakangan ini. Ini dapat mempengaruhi keyakinan pesaing untuk
menjadi lebih baik atau lebih buruk. Demikian juga, perusahaan
seharusnya menelaah bagaimana pesaing selama bertahun-tahun
menanggapi perubahan pasar dan industri, termasuk perubahan strategi
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan lain.
4. Kekuatan dan kelemahan pesaing Sebagai bahan pertimbangan,
pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan pesaing lahir dari tahap-
tahap sebelumnya dalam analisis pesaing. Informasi ini penting, terutama
ketika dikaitkan dengan tujuan dan strategi pesaing. Evaluasi kekuatan
dan kelemahan harus memperhitungkan kepentingan relative dari unsur-
unsur penting dari program pemasaran strategis yang dibutuhkan untuk
menggali situasi. Idealnya, perusahaan akan mengambil keuntungan dari
kelemahan pesaing dengan menggunakan kekuatannya sendiri.
5. Tujuan dari analisis ini sejauh ini adalah untuk menilai perilaku masa
depan pesaing berkaitan dengan tujuan dan strateginya
17
D. Analisis SOAR
SOAR merupakan kerangka baru untuk perencanaan strategis.
Menurut Stavros dan Hinrich, SOAR adalah kerangka perecanaan strategis
dengan pendekatan yang berfokus pada kekuatan dan mencari untuk mengerti
keseluruhan sistem dengan memasukkan suara dari stakeholders yang
relevan. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk membangun masa
depan melalui kolaborasi, pemahaman bersama dan komitmen untuk
bertindak. SOAR merupakan akronim dari strengths (kekuatan),
opportunities (peluang), aspirations (aspirasi), dan results (hasil). SOAR
dikembangkan oleh Stavros, Cooperider dan Kelley pada tahun 2009.
Analisis SOAR merupakan salah satu alternatif dari suatu proses
perencanaan strategis selain analisis SWOT. Analisis ini memungkinkan
anggota organisasi menciptakan masa depan yang sesuai dengan keinginan
mereka sendiri. SOAR mengubah analisis SWOT, yang sudah sangat mapan,
dalam hal faktor-faktor kekurangan (weakness) internal organisasi serta
ancaman (threats) eksternal yang dihadapinya ke dalam faktor-faktor aspirasi
(aspirations) yang dimiliki perusahaan serta hasil (results) terukur yang ingin
dicapai.
Strategi pengembangan yang diasumsikan dapat mengembangkan
secara efektif adalah metode SOAR. Metode SOAR merupakan komponen
yang digunakan untuk perumusan rekomendasi tertentu. Komponen SOAR
yang telah diidentifikasi akan menghasilkan suatu solusi strategis sebagai
rekomendasi bagi upaya perbaikan. Hal tersebut dibarengi dengan
pengukuran kekuatan, dengan demikian akan dapat diketahui sampai sejauh
mana usaha yang kita miliki untuk mencapai suatu tujuan (aspirasi) dan
tujuan utama.
Perbedaan mendasar SOAR dan SWOT adalah dilibatkannya
stakeholder dalam mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan serta peluang
sehingga menciptakan aspirasi, tujuan, strategi, komitmen untuk memperoleh
hasil. Strategi yang diambil pendapatnya pada SOAR antara lain customer,
18
Peluang
-
-
Ancaman
-
-
Kekuatan
-
-
Kelemaha
n
-
-
Total
Tabel 2.1
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneiti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian terdahulu penulis
menjadikannya sebagai acuan untuk melengkapi dan memperbanyak teori
yang dipakai. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini dibutuhkan
kajian terdahulu. Kajian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai
berikut :
Tabel 2.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil Penelitian Perbedaan
Peneliti Penelitia Penelitian Penelitian
21
n
1 LB. Ruth Strategi Kuantitatif Hasil penelitian objek
Florida W. M. Pengemba menunjukkan bahwa penelitian,
Hutabarat ngan usaha kuliner di Jl. metode
(2016) Usaha Pulosari dan Jl. Kawi penelitian
Kuliner di dapat dikatakan cukup dan alat
Kota prospektif untuk analisis
Malang dikembangkan dengan
Berbasis Model Pengembangan
Ekonomi Ekonomi Kreatif, karena
Kreatif jika ditinjau dari aspek
industri, aspek teknologi,
aspek sumber daya, aspek
institusi, serta aspek
lembaga keuangannya
2 Rofifah Rencana Kuantitatif Berdasarkan penelitian, objek
Yusadi, Budi Aksi dari 10 strategi penelitian,
Sugiarto Pengemba pengembangan industri metode
Waluyo, Deni ngan kreatif kuliner online penelitian
Agus Setyono Industri yang dianalisis dan alat
(2018) Kreatif menggunakan analisis analisis
Kuliner SWOT menghasilkan 22
Berbasis rencana aksi
Media pengembangan industri
Online di kreatif kuliner online di
Kota Kota Malang
Malang
3 Novita Sari Pengemba Kuantitatif Penelitian menyimpulkan objek
(2018) gan bahwa permasalahan penelitian,
Ekonomi bidang kuliner Khas metode
Kreatif Jambi dapat teratasi penelitian
22
berpotensi menjadi
pelanggan seti
5 Widi Strategi Kuantitatif 1. Cafe Praketa Kopi Objek
Apriliani Pengemba juga telah Penelitian
(2020) ngan melaksanakan dan studi
Ekonomi beberapa strategi kasus
Kreatif inovasi, diantaranya, penelitian
Melalui tetap mengutamakan
Analisis kualitas,
Soar meningkatkan
kompetensi karyawan,
mengembangkan
reward system kepada
karyawan,
memanfaatkan media
sosial sebagai sarana
promosi,
menggunakan
pemasaran secara
offline dan online.
Namun masih ada
strategi inovasi lain
yang belum dilakukan
yaitu berkolaborasi
dengan social
influencer
2. Analisis SOAR yang
digunakan
mengidetifikasi
masing-masing
variabel SOAR dalam
24
G. Kerangka Konseptual
Menurut David (2004) teknik formulasi strategi dapat diintegrasikan
dalam tiga tahap kerangka pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut:
1. Tahap 1: Tahap masukan (input stage), yaitu meringkas informasi input
dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi yang terdiri dari
matriks IFE dan matriks EFE.
2. Tahap 2: Tahap pemaduan (matching stage), yaitu tahap memfokuskan
untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan
faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang terdiri dari matriks
IE (Internal-External) dan matriks SOAR (Strengths, Opportunities,
Aspirations, Results). Tujuan penggunaan matriks IE adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat perusahaan secara lebih detail.
3. Tahap 3: Tahap pemilihan strategi/keputusan (decision stage), yaitu
setelah diperoleh alternatif strategi melalui matriks SOAR dan matriks
IE, alternatif strategi tersebut diurutkan berdasarkan tingkat
kepentingannya dengan menggunakan matriks QSPM
Gambar 2.3
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian merupakan penelitian bersifat kualititatif, yaitu
menggunakan pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen.1
Penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang menekankan kepada
analisis non numeric dan analisis interpreative terhadap fenomena sosial.2
Data kualitatif disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka.
Pengelolaan data kualitatif dilakukan dengan mentranskip data (baik itu hasil
wawancara maupun dokumen-dokumen yang terkait penulisan).Kemudian
data tersebut diklasifikasikan sesuai masalah yang dibahas.Jenis penelitian
yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian lapangan (field
research) yakni Penelitian langsung ketempat penelitian dengan subjek
penelitian Perusahaan Travel di Labuhan Batu.
B. Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini maka waktu penelitian yang
dilakukan dari bulan Januari tahun 2022 sampai Juni 2022
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
2022
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
1 ACC Judul
Penyusunan
3
Proposal
11
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2016),
hal. 13
22
Sulistyanngsih, Metode Penelitian Kebidanan, Kuantitatif Kualitatif, (Yogyakarta :
Graha Ilmu, 2012), Hal 107
28
Bimbingan
4
Proposal
Seminar
4
Proposal
Sidang
5
Munaqasah
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi
langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah
ditetapkan. Data primer dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data primer dianggap lebih akurat,
karena data ini disajikan secara terperinci.
Data primer yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
diperoleh dari sumber di lapangan. Data diperoleh dari melalui
wawancara yang selanjutnya digunakan sebagai data utama dalam
penelitian
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara
tidak langsung dari obyek penelitian yang bersifat publik, yang terdiri atas
: struktur organisasi kearsipan, dokumen, laporan-laporan serta buku-
buku dan lain sebagainya yang berkenaan dengan penelitian ini. Dengan
kata lain data sekunder diperoleh penelitian secara tidak langsung, melalui
perantara atau diperoleh dan dicatat dari pihak lain. Data sekunder dapat
diperoleh dari studi kepustakaan berupa data dan dokumentasi.
Data sekunder pada penelitian diperoleh peneliti melalui studi
kepustakaan yang berupa buku, jurnal, literatur, internet, e-book, serta
data lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
29
Gambar 3.1
Matriks SOAR
Matriks SOAR berfungsi untuk menyusun faktor-faktor strategis
yang menggambarkan bagaimana kekuatan dan peluang eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan aspirasi dan hasil terukur
yang dimilikinya.
peluang apa yang tersedia. Kemudian seluruh peluang dan kekuatan yang dimiliki
akan dimasukkan ke dalam analisis SOAR untuk kemudian menghasilkan aspirasi
dan hasil. Analisis ini dipilih sebab SOAR memiliki kelebihan dimana pendekatan
yang diterapkan fokus pada peluang dan kekuatan dibandingkan kelemahan dan
ancaman
DAFTAR PUSTAKA
Bintang
l
34
Tarigan, Azhari Akmal. 2016. Tafsir Ayat-ayat Ekonomi : Tela’ah atas Simpul-
simpul Ekonomi dan Bisnis dalam Al-Qur’an. Medan: Febi UIN-
SU Press.
Tarigan. Azhari Akmal. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Medan: Febi Press.
2015