Anda di halaman 1dari 29

PERENCANAAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI

WEDIOMBO

Dosen Pengampu:

Gana Wuntu, M.Par

Nama Kelompok:

Moh. Reza Alvianto (18.53.0175)


M Tri Aditya (18.53.0177)
Nabilla Salma Maulida (18.53.0178)
Rinawati (18.53.0180)
Salimah Rahmadani (18.53.0183)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INDONESIA

(STIEPARI)

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya tugas ini
dengan baik dan lancar. Adapun judul penulisan tugas yang penulis kerjakan adalah
“PERENCANAAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI
WEDIOMBO”

Tujuan pembuatan tugas ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah
Perencanaan Destinasi Pariwisata. Pembuatan makalah ini disusun berdasarkan materi dan
fakta dilapangan yang bertujuan agar dapat menambah wawasan tentang DAYA TARIK
WISATA PANTAI WEDIOMBO

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Gana Wuntu, M.Par. selaku dosen
pengampu mata kuliah Perencanaan Destinasi Pariwisata.

Kelompok kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan tugas yang selanjutnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Semarang, 04 Juni 2021

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI .................................................................................................................................... 4
2.1 Pariwisata ................................................................................................................................ 4
2.2 Bentuk – bentuk pariwisata ..................................................................................................... 5
2.3 Jenis – jenis pariwisata............................................................................................................ 7
2.4 Perencanaan Destinasi............................................................................................................. 8
2.5 Pengertian Daya Tarik Wisata ................................................................................................ 9
BAB III .................................................................................................................................................... 11
GAMBARAN UMUM .............................................................................................................................. 11
3.1 Gambaran Umum Kab. Gunung Kidul ................................................................................. 11
3.2 Gambaran Umum Pantai Wediombo .................................................................................... 12
3.3 Atraksi di Pantai Wediombo ................................................................................................. 13
3.4 Aksesbilitas Pantai Wediombo ............................................................................................. 17
BAB IV.................................................................................................................................................... 18
ANALISA ................................................................................................................................................ 18
4.1 Strategi .................................................................................................................................. 18
4.2 Pengelola Pantai Wediombo ................................................................................................. 19
4.3 Faktor Penghambat ............................................................................................................... 20
4.4 Faktor Pendukung ................................................................................................................. 22
4.5 Rencana pengembangan Pantai Wediombo .......................................................................... 22
V ............................................................................................................................................................ 24
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 24
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata sekarang ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di berbagai

lapisan bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, sehingga dalam penanganannya harus

dilakukan dengan serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait, selain itu untuk

mencapai semua tujuan pengembangan pariwisata, harus diadakan promosi agar potensi

dan daya tarik wisata dapat lebih dikenal dan mampu menggerakkan calon wisatawan

untuk mengunjungi dan menikmati tempat wisata. Dalam hal ini industri pariwisata

berlomba-lomba menciptakan produk pariwisata yang lebih bervariasi menyangkut

pelestarian dari obyek itu sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pariwisata yaitu

untuk mengenalkan keindahan dalam, budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam.

Menurut Undang-undang Kepariwisataan No. 10 tahun 2009, Pariwisata adalah

suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain

dengan maksud tidak untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tapi hanya semata

untuk menikmati perjalanan tersebut untuk mencapai kepuasan (UU Kepariwisataan No.

10 Tahun 2009). Dengan adanya pariwisata akan lebih mengenal bangsa, kebudayaan,

adat-istiadat dan sekaligus dapat menikmati keindahan alam di negara lain

Indonesia mempunyai wilayah pesisir yang sangat luas yang membentang

sepanjang Sabang hingga Merauke. Wilayah pesisir tersebut mempunyai banyak potensi

yang bisa dimanfaatkan seperti potensi perikanan, kelautan, pertanian, energi dan juga

pariwisata. Potensi pariwisata yang ada di wilayah pesisir dapat mendatangkan

1
keuntungan baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar

wilayah pesisir jika bisa dikelola dengan baik.

Wisata Bahari merupakan jenis pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan

potensi bentang alam laut dan wilayah kepesisiran baik yang dilakukan secara langsung

seperti berperahu, berenang, snorkeling, diving, dan pancing maupun secara tidak

langsung seperti olahraga pantai, piknik menikmati atmosfer laut (Nurisyah, 1998). Di

satu sisi, jenis wisata ini memberikan dampak ekonomi peningkatan taraf hidup bagi

masyarakat yang tinggal disekitarnya. Di sisi lain, secara ekologis wilayah pesisir yang

dijadikan lokasi wisata bahari menjadi rentan terhadap bencana alam kepesisiran seperti

banjir rob, erosi pantai, angin topan dan gelombang tsunami maupun dampak dari

perubahan iklim (Rif’an, 2014; Kusmawan, 2013). Potensi wilayah pesisir yang besar

juga didukung oleh keindahan pemandangan pantai dan ekosistem khas yang ada

disekitarnya. Penyiapan sarana dan prasarana yang optimal diperlukan guna mendukung

pengembangan wisata bahari bagi pengunjung yang membutuhkan (Hidayat, 2011).

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki potensi pariwisata bahari

yang cukup besar. Wilayah pesisir tersebut mempunyai banyak pantai yang indah

ditambah dengan keunikan ekosistemnya. Deretan pantai selatan wilayah DIY dari barat

ke timur memang mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Salah satu pantai

yang memiliki daya tarik yang indah adalah Pantai Wediombo yang terletak di wilayah

pesisir Kabupaten Gunung Kidul. Pantai Wediombo merupakan pantai yang berbentuk

teluk landai dengan hamparan pasir putih, dapat dilihat secara terbuka baik dari atas

perbukitan maupun dari pesisir pantai, sehingga memungkinkan wisatawan untuk

menikmati panorama matahari terbenam yang sempurna. Selain panorama pantai yang

mengagumkan, Pantai Wediombo juga menawarkan pengalaman wisata unik, bahkan

2
ekstrim, yaitu memancing di ketinggian bukit karang. Sehingga pantai ini cocok dijadikan

sebagai obyek wisata unggulan diantara pantai-pantai di daerah Kabupaten Gunungkidul.

Pantai Wediombo memang belum begitu dikenal luas oleh wisatawan, baik yang

berasal dari luar DIY maupun bagi wisatawan dan masyarakat DIY sendiri. Nama Pantai

Wediombo masih kalah tenar dibandingkan pantai-pantai lain di DIY seperti Pantai

Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Glagah maupun Pantai Baron. Meskipun demikian

Pantai Wediombo memiliki beberapa atraksi dan daya tarik yang tidak kalah jika

dibandingkan dengan pantai-pantai lain di pesisir DIY. Pantai ini memiliki potensi wisata

yang masih bisa dikembangkan lebih baik lagi.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan

tujuan keluar dari pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan

selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi

kebutuhan mereka. Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran yang keluar dari keadaan

biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi, fisik dan kesejahteraan social

wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata (Happy Marpaun, 2002 : 13).

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu

sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya

karena suatu alas an dan bukan melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang

dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan

kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena

kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk kesehatan, konvensi,

keagamaan, dan keperluan usaha yang lainnya, (Gamal Suwantoro, 1997 : 3).

Menurut E. Guyer. Freuler pariwisata dalam arti modern adalah fenomena zaman

sekarang yang didasarkan pada kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa,

penilaian dalam menumbuhkan cinta pada alam, kesenangan dan kenikmatan alam

semesta pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan bangsa dan kelas

dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri,

4
perdagangan, dan adanya semakin sempurna alat-alat pengakutan (Nyoman S. Pendit,

2002 : 32).

Kepariwisataan adalah hakekat dari pada perlawatan serta masa tinggal dari

pengunjung-pengunjung asing ke suatu daerah negara atau tempat, sepanjang tinggalnya

itu tidak mengakibatkan suatu keadaan tinggal menetap dan tidak pulang mengakibatkan

suatu hubungan yang bersifat employemet (R.S Damardjati, 2007 : 77).

Wisatawan adalah orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam waktu

minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan ke suatu negeri yang bukan negeri dimana ia

tinggal atau setiap orang yang mengujungi suatu Negara dengan tujuan untuk menetap

atau bekerja tetap, dan membiarkan uangnya di tempat tersebut dengan uang yang

diperoleh di tempat lain (Musanef, 1996 : 14).

2.2 Bentuk – bentuk pariwisata

Wisatawan melakukan perjalanan dengan berbagai tujuan yang berbedabeda.

Adapun uraian singkat mengenai bentuk pariwisata sebagai berikut (Palupi, 2016):

A. Menurut Asal Wisatawan

1. Di dalam negeri disebut juga pariwisata domestik atau pariwisata nusantara.

2. Dari luar negeri disebut pariwisata internasional atau pariwisata mancanegara.

B. Menurut Akibatnya Terhadap Neraca Pembayaran

1. Kedatangan wisatawan ke dalam negeri memberi efek positif terhadap neraca

pembayaran luar negeri. Pariwisata ini disebut pariwisata aktif.

5
2. Sebaliknya, warga negara yang ke luar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca

pembayaran luar negeri atau disebut pariwisata pasif.

C. Menurut Jangka Waktu

1. Pariwisata jangka pendek, apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu daya tarik

wisata hanya beberapa hari saja.

2. Pariwisata jangka panjang, apabila wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata

waktunya sampai berbulan-bulan. Jadi yang membedakan adalah lama/waktu tinggal.

D. Menurut Jumlah Wisatawan

1. Disebut pariwisata tunggal, apabila wisatawan yang bepergian hanya seorang atau satu

keluarga.

2. Disebut pariwisata rombongan, apabila wisatawan yang bepergian satu kelompok atau

rombongan yang berjumlah 2 sampai dengan 15 orang atau lebih.

E. Menurut Alat Angkut yang Dipergunakan Menurut kategori ini pariwisata

dapat dibagi:

1. Pariwisata udara

2. Pariwisata laut

3. Pariwisata kereta api

4. Pariwisata mobil

6
2.3 Jenis – jenis pariwisata

Terdapat jenis-jenis pariwisata namun secara singkat dapat diuraikan sebagai

berikut (Pendit, 2006):

A. Wisata Budaya Perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas

pandangan hidup seseorang dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat

lain atau ke luar negeri mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara

hidup mereka, budaya dan seni mereka.

B. Wisata Kesehatan Perjalanan yang bertujuan untuk sembuh dari suatu penyakit atau

memulihkan kesegaran jasmani dan rohani. Daerah tujuan wisata kesehatan adalah tempat

peristirahatan, sumber air panas, sumber air mineral, dan fasilitas-fasilitas lain yang

memungkinkan seorang wisatawan dapat beristirahat sambil berwisata.

C. Wisata Olahraga Perjalanan yang bertujuan untuk mengikuti kegiatan olahraga,

misalnya Olympiade, Thomas Cup dan Sea Games.

D. Wisata Komersial Perjalanan yang bersifat komersial atau dagang, misalnya

mengunjungi pameran peran dagang, pameran industri, pekan raya dan pameran hasil

kerajinan.

E. Wisata Industri Perjalanan dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa untuk

berkunjung ke suatu industri yang besar guna mempelajari atau meneliti industri tersebut.

F. Wisata Politik Perjalanan wisata ke suatu negara untuk tujuan aktif dalam kegiatan

politik.Misalnya kunjungan Kepala Negara atau menteri untuk menghadiri suatu acara

kenegaraan.

G. Wisata Konvensi Perjalanan dan berkunjung ke suatu daerah atau negara dengan

tujuan mengikuti konvensi atau konferensi. Misalnya ASEAN, KTT Non Blok.

7
H. Wisata Sosial Kegiatan wisata yang diselenggarakan dengan tujuan non profit atau

tidak mencari keuntungan. Wisataw ini ditujukan bagi masyarakat berekonomi lemah

atau pelajar.

I. Wisata Pertanian Perjalanan dilakukan dengan mengunjungi pertanian, perkebunan

untuk tujuan riset atau studi.

J. Wisata Maritim atau Bahari Wisata yang dikaitkan dengan olahraga air, seperti

berselancar, menyelam berenang, dan sebagainya. Daya tarik wisatanya adalah pantai,

laut, danau, kepulauan termasuk taman laut.

K. Wisata Cagar Alam Berkunjung ke daerah cagar alam. Disamping untuk mengunjungi

binatang atau tumbuhan langka, juga untuk menghidup udara segar dan menikmati

keindahan alam.

L. Wisata Buru Kegiatan wisata ini dikaitkan dengan hobi berburu. Lokasi berburu ini

tentu saja telah dimaklumi oleh pemerintah sebagai daerah perburuan.

M. Wisata Pilgrim Kegiatan wisata ini berkaittan dengan agama, kepercayaan atau adat

istiadat dalam masyarakat. Wisata pilgirm ini dilakukan baik perseorangan maupun

rombongan.

N. Wisata Bulan Madu Perjalanan jenis ini adalah perjalanan bagi pasangan yang sedang

berbulan madu atau pengantin baru.

2.4 Perencanaan Destinasi

Perencanaan pariwisata mengaplikasikan konsep-konsep dasar perencanaan

padaumumnya dengan penyesuaian terhadapkarakteristik sistem pariwisata, untuk

mencapai tujuan pembangunan pariwisata (Inskeep,1991).

8
Adapun fungsi dari perencanaan destinasi adalah sebagai berikut:

1. Memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif pengembangan

pariwisata

2. Mengkoordinasikan kegiatan pariwisata dengan sektor lainnya

3. Mengawasi terjadinya pengembangan pariwisata secara spontan

4. Menarik bantuan dana dan teknis dalam rangka pengembangan pariwisata

5. Pariwisata makin kompetitif dan promosi antar destinasi makin gencar.

2.5 Pengertian Daya Tarik Wisata

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 2009 pengertian mengenai obyek dan

daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata dan masih menurut

undang-undang tersebut diatas juga menyatakan bahwa kawasan wisata yaitu kawasan

dengan luas tertentu yang dibangun dengan sedemikian atau disediakan untuk memenuhi

kebutuhan pariwisata.

Menurut Munasef adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya

wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan

sebagaio tempat yang dikunjungi wisatawan. Sumber daya wisata yang dimaksud adalah

unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam yang dapat

dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai obyek wisata (Munasef, 1996 : 175).

Dalam peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 menyatakan bahwa daya tarik

wisata adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, serta sejarah bangsa

dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.

9
Dalam buku Gamal Suwantoro menjelaskan bahwa daya tarik suatu obyek harus

didasarkan antara lain sebagai berikut :

a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan

bersih.

b. Adanya aksebilitas yang tinggi sehingga mudah untuk mengunjunginya.

c. Daya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.

d. Sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.

Daya tarik wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi dan mempunyai

daya tarik yang menari wisatawan dan upaya pembinaan cinta alam, baik dalam keadaan

alami maupun setelah ada budi daya manusia. Sedang wisata alam merupakan bentuk

kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan (Happy

Marpaun, 2002 : 32)

10
BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Kab. Gunung Kidul

Kabupaten Gunungkidul terletak di bagian tenggara Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Kabupaten ini merupakan

salah satu dari lima kabupaten/kota yang berada di propinsi DIY selain Kota Yogyakarta,

Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo. Sebagian besar

wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur atau karst, yakni bagian

dari Pegunungan Sewu. Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Kabupaten Klaten

dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan,

Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul di sebelah barat, serta Kabupaten Wonogiri di

sebelah timur.

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Gunungkidul (Sumber: RTRW Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2010-2030)

11
Ibukota atau pusat kabupaten berada di Kecamatan Wonosari yang letaknya tepat

di tengah-tengah kabupaten. Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan yaitu

Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Semanu, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Gedang

Sari, Kecamatan Patuk, Kecamatan Girisubo, Kecamatan Semin, Kecamatan Paliyan,

Kecamatan Playen, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Ngelipar,

Kecamatan Ponjong, Kecamatan Rongkop, Kecamatan Sapto Sari, Kecamatan Ponggong,

Kecamatan Tepus, dan Kecamatan Purwosari.

3.2 Gambaran Umum Pantai Wediombo

Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu kecamatan Girisubo, Kabupaten

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 30 km arah tenggara kota Wonosari.

Pantai yang masih alami, berbentuk teluk dan landai dengan hamparan pasir putih. Pantai

Wediombo berada pada kawasan karst yang menjadi obyek wisata.

Pantai ini menjadi salah satu situs dari Kawasan Geopark Gunung Sewu yang

sejak September 2015 ditetapkan sebagai Geopark atau taman bumi warisan dunia yang

diakui UNESCO atau dikenal dengan nama UNESCO Global Geopark. Nama Wediombo

yang dalam Bahasa Jawa berarti pasir/hamparan pasir yang luas sebenarnya tidak sesuai

dengan keadaan pantai yang sesungguhnya, karena hamparan pasir yang ada disana tidak

begitu luas dan dibatasi 2 bukit karang. Pantai ini terletak di sebuah teluk atau lautan yang

menjorok ke daratan dan lebih pantas bila dinamakan Teluk Ombo atau teluk yang luas.

12
Gambar 2. Denah Kawasan Pantai Wediombo

Ketika sampai di area parkir Pantai Wediombo, kita tidak bisa langsung sampai

pada pantainya. Kita harus melewati beberapa anak tangga dan turun ke bawah sebelum

sampai ke lokasi. Sambil jalan menuruni anak tangga kita bisa melihat pemandangan desa

di sekitar pantai, rumah penduduk, hutan mangrove, dan ladang tempat penduduk

bercocok tanam.

3.3 Atraksi di Pantai Wediombo

Atraksi atau daya tarik wisata merupakan sesuatu yang dapat menarik seseorang

menuju ke suatu destinasi dan merupakan alasan utama bagi seseorang yang melakukan

kegiatan pariwisata. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar suatu tempat bisa menjadi

daya tarik wisata, yaitu ada sesuatu yang bisa dilihat, sesuatu yang bisa dikerjakan, dan

sesuatu yang bisa dibeli (Soekadijo, 2000; Karyono, 1997; Rif’an, 2016).

Pantai Wediombo merupakan salah satu daya tarik wisata alam yang cukup

terkenal di Kabupaten Gunungkidul dan termasuk dalam pantai baru yang dikelola oleh

pemerintah. Keberadaannya didukung pula oleh obyek wisata alam lainnya yang juga

menjadi situs Geopark Gunung Sewu seperti Gunungapi Purba Nglanggeran, Goa Pindul,

13
Kali Suci, dan situs wisata lain. Pantai Wediombo menawarkan beberapa atraksi yang

bisa dinikmati oleh wisatawan. Atraksi-atraksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3:

something to see, something to do, dan something to buy.

1. Something To See

- Pemandangan Pantai dan Hamparan Pasir Putih

Pantai Wediombo termasuk pantai yang bersih dan kualitas airnya jernih.

Ditambah dengan pemandangan terumbu karang yang cantik, batu karang yang besar

biota laut yang beragam, menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pantai ini menyuguhkan

pemandangan pantai cantik yang luar biasa dan pada siang hari yang cerah air lautnya

terlihat berwarna kebiruan cerah. Pasir putihya yang cerah masih sangat terjaga,

dihiasi serpihan cangkang yang telah ditinggalkan kerangnya.

- Melihat Sunset

Pantai wediombo menghadap kebarat sehingga menjadi tempat strategis untuk

menyaksikan matahari tenggelam atau sunset pada sore hari yang terlihat indah.

- Melihat Upacara Ngalalangi

Pantai Wediombo berbatasan langsung dengan desa pesisir. Di desa tersebut

pada Bulan April dilakukan upacara adat guna memohon keselamatan maupun berkat

yang melimpah. Upacara adat tersebut dinamakan Upacara Ngalalangi, yaitu upacara

penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkap tradisional yang terbuat dari

akar pohon wawar. Pada upacara adat ini banyak masyarakat desa yang mengikuti dan

menjadi tontonan menarik bagi wisatawan.

14
Gambar 3. Something to See di Pantai Wediombo berupa Pemandangan Pantai (a)
dan
Upacara Ngalalagi (b)

2. Something to Do

- Memancing Ikan

Pengunjung Wediombo, selain menikmati pemandangan pantai, juga bisa

melakukan beberapa kegiatan di pantai ini, diantaranya adalah memancing ikan di

ketinggian bukit karang. Bukit karang ini letaknya cukup jauh dari pantai dan bisa

dijangkau setelah berjalan ke arah timur menyusuri bibir pantai, naik turun karang di

tepian pantai yang cukup terjal.

- Berenang, Surfing dan Snorkeling

Kondisi ombaknya yang besar sangat cocok untuk aktivitas surfing. Selain itu,

keindahan bawah laut juga menarik untuk melakukan snorkeling. Bagi yang tidak

membawa peralatan surfing dan snorkeling, disana ada tempat persewaan. Seperti

yang banyak dijumpai pada wisata pantai lain, pengunjung dapat melakukan juga

aktivitas seperti berenang. Berenang di Wediombo agak berbeda karena seperti

berenang di kolam yang terbuat secara alami jika surut yaitu berupa teluk yang

disekitarnya terdapat batu karang pemecah ombak

15
.

Gambar 4. Something to Do di Pantai Wediombo berupa kegiatan memancing (a)


berenang dan snorkeling(b)

3. Something to Buy

- Selain melihat panorama dan melakukan aktivitas di Pantai Wediombo, kurang

lengkap rasanya bila tidak membeli sesuatu. Di Pantai Wediombo terdapat beberapa

toko atau warung yang wisatawan bisa membeli disana. Salah satunya adalah warung

makan, tempat wisatawan membeli makan dan minum bila tidak membawa bekal dari

rumah. Selain itu juga terdapat toko souvenir yang menjual aneka pernak-pernak dan

cinderamata yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman

Gambar 5. Something to Buy di Pantai Wediombo (a dan b)

16
3.4 Aksesbilitas Pantai Wediombo

Pantai Wediombo berjarak kurang lebih 30 kilometer dengan ibukota Kabupaten

Gunungkidul, yaitu Wonosari dan 60 kilometer dengan ibukota Propinsi DIY.

Aksesibilitas jalan dari Kota Yogyakarta ke Gunungkidul cenderung sudah baik untuk

dilewati kendaraan kecil maupun besar. Jalan-jalan besar sudah mulai diperbaiki. Akan

tetapi jalanjalan kecil menuju pantai belum bisa dilalui bus-bus besar terutama bus umum

dikarenakan ke depannya pengembangan pantai-pantai di Gunungkidul cenderung untuk

konservasi.

Pantai Wediombo ini bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi atau kendaraan

umum. Kendaraan umum yang ada biasanya berupa mini bus dengan rute Yogyakarta –

Wonosari. Jika naik transportasi umum, dari kota Wonosari, bisa melanjutkan perjalanan

dengan mini bus ke Pantai Baron baru kemudian ke Pantai Wediombo. Namun mini bus

umum hanya beroperasi pada hari libur saja (forum.detik.com). Bagi wisatawan yang

menggunakan kendaraan pribadi bisa menempuh dari jalur Wonosari- Semanu - Jepitu –

Wediombo. Selain itu bisa juga dengan cara menyusuri pantai-pantai di Gunungkidul,

yaitu Pantai Tepus, Pantai Girisubo hingga sampai di Pantai Wediombo.

17
BAB IV

ANALISA

4.1 Strategi

Dalam mengembangkan daya tarik wisata Pantai Wediombo harus memperhatikan

visi dan misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, maka stategi

pengembangan untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan obyek dan daya tarik wisata (yang meliputi wisata alam, seni

serta budaya) dengan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana serta atraksi

wisata dengan kualitas dan kuantitas obyek wisata yang lebih menarik dan

memberikan pesona khas bagi para wisatawan. Dalam hal ini obyek wisata

Pantai Wediombo menyajikan daya tarik wisata yang berupa pesona pantai

yang berbentuk teluk landai dikelilingi berbukitan, alami serta berpasir putih.

2. Mengembangkan jalinan kerjasama antara masyarakat lokal, pemerintah, dan

swasta dalam hal pengembangan sarana dan usaha yang bersifat

kepariwisataan di lokasi obyek wisata Pantai Wediombo.

3. Memperluas promosi dan pemasaran obyek wisata Pantai Wediombo dari

berbagai segmen pasar local, regional, nasional maupun internasional dengan

berbagai sarana promosi dan pelayanan kepariwisataan yang optimal.

4. Mengembagkan seni dan budaya daerah tersebut sebagai bentuk pelestarian

pesona wisata dan kekayaan nilai-nilai adat dan budaya daerah serta sekaligus

sebagai filter terhadap pengaruh masuknya budaya yang tidak baik atau

kurang sesuai dengan budaya timur

18
4.2 Pengelola Pantai Wediombo

Didalam pengembangannya Pantai Wediombo dikelola Pemerintah Daerah

Kabupaten Gunungkidul dan dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Pemerintah Daerah juga sedang memperbaiki dan

meningkatkan fasilitas – fasilitas di Pantai Wediombo agar pantai tersebut benar – benar

menjadi pantai unggulan karena pantai ini memiliki banyak potensi. Adapun susunan

organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:

Pantai Wediombo juga dikelola dan diawasi oleh masyarakat Desa Jepitu yang

tergabung ke dalam organisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok

Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang dibentuk langsung oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan. Pokdarwis dibentuk pada tahun 2011 dengan beranggotakan sebanyak 73

orang sedangkan Pokmaswas dibentuk pada tahun 2009 dengan anggota 27 orang.

Pokmaswas memiliki tugas dan fungsi untuk menjaga keutuhan lingkungan

seperti kerusakan terumbu karang sedangkan Pokdarwis memiliki fungsi untuk

memelihara sarana dan prasarana yang telah tersedia. Terbentuknya Pokmaswas menjadi

19
salah satu cara untuk menanggulangi kerusakan yang terjadi di Pantai Wediombo karena

sebelum terbentuknya Pokmaswas, masyarakat sekitar sering melakukan kegiatan yang

merusak lingkungan seperti menangkap ikan dengan cara disetrum, membawa pasir

pantai, menambang batu-batuan secara illegal. Pembenahan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana di Pantai Wediombo selalu dilakukan oleh pihak pengelola, salah satu cara

yaitu bahwa setiap tempat usaha di kawasan Pantai Wediombo harus memiliki tempat

sampah sehingga kebersihan pantai akan selalu terjaga.

4.3 Faktor Penghambat

Dalam pengembangan daya tarik wisata Pantai Wediombo terdapat beberapa

hambatan yang dihadapi, antara lain:

1. Keterbatasan Sarana dan Prasarana

Kawasan obyek wisata Pantai Wediombo dalam pengadaan sarana dan

prasarana tersedia sangat terbatas. Hal ini akan berpengaruh akan minat wisatawan

untuk mengunjungi obyek wisata ini. Sarana dan prasarana yang belum tersedia TIC

(Tourism Information Center), sarana komunikasi seperti wartel, dan sarana ibadah

belum terdapat di sepanjang di Pantai Wediombo. Fasilitas toilet, tempat parkir,

transportasi, dan jalan akses menuju obyek sudah ada, tetapi belum dikelola dengan

baik.

2. Keterbatasan Dana dalam Pengembangan

Dengan terbatasnya dana dari pemerintah dalam pengembangan obyek wisata

Pantai Wediombo, maka pembinaan masyarakat sekitar lokasi dan pengembangan

obyek belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dibuktikan dari fasilitas obyek,

pembinaan SDM, promosi serta pemasaran kurang optimal. Oleh sebab itu obyek

20
wisata Pantai wediombo kurang begitu dapat dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu

terbatasnya pihak swasta dalam memberikan investasi kepada pihak pengelola Pantai

Wediombo.

3. Terbatasnya Aksesibilitas

Sarana transportasi untuk menuju ke kawasan obyek wisata Pantai Wediombo

sudah mudah, tetapi kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari minimnya jam

operasi sarana transportasi menuju ke lokasi obyek wisata Pantai Wediombo.

Transportasi ini hanya beroperasi sampai dengan pukul 4 sore.

4. Terbatasnya SDM dalam Bidang Pariwisata

Masyarakat di sekitar obyek wisata Pantai Wediombo memang terbatas dalam

bidang kepariwisataan, sehingga dapat berakibat kurangnya kesadaran akan

lingkungan sekitar. Dengan begitu lingkungan alami Pantai Wediombo sedikit luntur

dari karakter aslinya. Jika hal tersebut terjadi terus menerus maka pesona wisata

obyek wisata Pantai Wediombo akan hilang dan ini akan berdampak wisatawan tidak

akan lagi berminat mengunjungi obyek wisata tersebut. Orang – orang yang terlibat di

dalam pengembangan obyek wisata Pantai Wediombo hanya beberapa saja, mereka

berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

5. Kurang Sadarnya Wisatawan akan Lingkungan

Wisatawan yang mengunjungi obyek wisata Pantai Wediombo berasal dari

berbagai kalangan dan dari berbagai daerah serta memiliki tingkah laku yang berbeda-

beda. Sebagian wisatawan memang sudah memiliki kesadaran akan lingkungan

dengan baik, namun tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian wisatawan lainnya

kurang akan kesadaran terhadap lingkungan.

21
4.4 Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam pengembangan Pantai Wediombo jika dibandingkan

dengan pantai-pantai lain yang ada di Kabupaten Gunungkidul adalah pantai ini memiliki

pesona, ciri khas serta daya tarik tersendiri yakni Pantai Wediombo memiliki

pemandangan bawah laut yang sangat indah. Dan ombaknya pun sangat tenang, selain di

tumbuhi karang-karang seperti pantaipantai lainnya di Gunungkidul, di pantai ini juga

terdapat banyak coral-coral. Pantai Wediombo memiliki panorama sunset yang sempurna

atau ideal untuk aktivitas memancing serta banyak ikan Panjo. Pantai Wediombo telah

ditetapkan Pemerintah Daerah sebagai kawasan Wisata pantai berbasis wisata konservasi,

relaksasi dan keluarga.

4.5 Rencana pengembangan Pantai Wediombo

Adapun rencana pengembangan Pantai Wediombo ini terdiri dari beberapa

periode, yaitu :

1. Jangka pendek

A. Menyusun Master Plan Pengembangan Pantai Wediombo

B. Menyebarkan brosur, memposting foto dan video dan promosi dengan

keterangan terinci serta peta untuk wisatawan.

C. Membuat website resmi Pantai Wediombo

D. Mempersiapkan dan bekerjasama dengan Tour Travel untuk menciptakan

paket wisata Pantai Wediombo

E. Mempromosikan pantai mulai dari dalam negeri hingga mancanegara

2. Jangka Panjang:

A. Membangun TIC di sekitar Pantai

B. Menyusun pendanaan kemitraan dan proposal investasi.

22
C. Pengembangan para pengrajin di sekitar Pantai untuk dijadikan cideramata

khas

D. Memberi pelatihan terhadap masyarakat setempat

E. Penyiapan Lembaga Pengelola Pantai Wediombo

23
V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Potensi yang ada di daya tarik wisata Pantai Wediombo berupa pesona wisata

alam pantai yang berpasir putih, berteluk landai, dan dikelilingi bukit yang sering

digunakan untuk memancing oleh pengunjung. Ditambah lagi dengan adanya acara

budaya yang sampai saat ini masih dipegang oleh masyarakat sekitar obyek wisata Pantai

Wediombo, seperti Upacara Ngalangi yang diadakan setiap pertengahan Bulan April.

Tetapi dengan minimnya sarana dan prasarana yang terdapat di Pantai Wediombo,

menjadikan pengunjung masih kurang. Maka dari itu perlu adanya upaya pengembangan

dan peningkatan sarana dan prasarana di lokasi Pantai Wediombo yang melibatkan peran

serta masyarakat sekitar, pemerintah serta pihak swasta.

Untuk SDM, dari masyarakat sekitar kurang mampu dalam upaya

mengembangkan obyek wisata Pantai Wediombo, untuk itulah peran serta pemerintah

sangat penting tak terkecuali pihak swasta yang sebagai investor dalam mendukung

proses pengembangan obyek wisata Pantai Wediombo sebagai salah satu obyek wisata

berpotensi.

Dalam pengembangan Pantai Wediombo sampai saat ini masih terhalang beberapa

hambatan, antara lain kurangnya sarana dan prasarana, terbatasnya dana, rendahnya SDM

kepariwisataan baik dara pihak masyarakat sekitar Pantai Wediombo maupun dari pihak

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, rendahnya kesadaran

wisatawan akan lingkungan, serta dari aksesibilitas yang belum maksimal. Untuk itulah

pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul perlu adanya upaya

24
dalam pengembangan dan perbaikan segi sarana, prasarana, menjalin hubungan kerjasama

yang konsisten dengan pihak swasta maupun masyarakat sekitar, serta dalam menarik

wisatawan baik dalam maupun luar negeri pihak pengelola harus mengoptimalkan

kegiatan promosi dan pemasaran dari potensi yang ada di Pantai Wediombo.

5.2 Saran

Akhir dari penulisan ini, memberikan beberapa saran yang nantinya dapat digunakan

untuk membangun dan mengembangkan obyek wisata Pantai Wediombo dengan baik serta

bertanggung jawab.

1. Pada proses mengembangkan Pantai Wdiombo diharapkan menitik beratkan pada konsep

pelestarian alam yang bertanggung jawab dan kesadaran diri masing – masing. Tidak

membuang sampah sembarangan dan tidak menangkap ikan dengan bahan-bahan kimia. Hal

ini dilakukan dengan memberikan papan peringatan larangan untuk tidak merusak

lingkungan pantai.

2. Mengembangkan daya tarik wisata Pantai Wediombo harus melibatkan berbagai pihak yang

terkait satu sama lain, yaitu masyarakat sekitar, pihak pemerintahan serta pihak swasta. Hal

ini dapat diwujudkan dengan mendirikan lembaga bersama antara masyarakat, pemerintah

dan swasta untuk mengembangkan Pantai Wediombo.

3. Harus lebih memprioritaskan penambahan dan peningkatan fasilitas, sarana prasarana yang

ada di kawasan obyek wisata Pantai Wediombo. Seperti menambah persediaan air bersih,

menambah jumlah akomodasi dan warung makan, serta dibangun TIC.

4. Perlu adanya promosi dan pemasaran yang lebih baik dan meluas. Selain pemasangan iklan

di media elektronik juga menjalin kerjasama dengan biro perjalanan wisata, hotel serta

restoran.

25
5. Keikutsertaan acara budaya sangat diperlukan karena mampu menambah daya tarik di

wisata Pantai Wediombo, seperti diadakan tarian tayub setiap hari libur.

26

Anda mungkin juga menyukai