Anda di halaman 1dari 15

KOPERASI DAN UMKM SEBAGAI

BASIS EKONOMI RAKYAT

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


pada Mata Kuliah Koperasi Syariah dan UMKM

NUR ANNI HAYA


90500120026
Nuranni19@gmail.com

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
Abstrak

Kondisi UMKM ditengah pandemi terus mengalami penurunan kapasitas, mulai dari
kapasitas produksi hingga penurunan penghasilan.Perlu adanya kebijakan dalam rangka
melindungi UMKM agar tetap bisa kompetitif meskipun ditengah pandemi Covid-19.
Ekonomi kerakyatan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi potensi ledakan pengangguran,
sekaligus menjaga daya beli masyarakat agar tidak merosot. Seperti diketahui, konsumsi
rumah tangga masih menjadi primadona sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi
dengan kontribusi sekitar 60 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Menjaganya
berarti mendorong sektor ini berkontribusi optimal terhadap PDB. Untuk itu program
pemulihan ekonomi nasional sebaiknya difokuskan untuk menggerakkan sektor riil. Aktor
laga di sektor riil adalah usaha mikro, kecil dan menengah, koperasi, pekerja sektor informal.
Mereka yang bersentuhan langsung dan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

Kata Kunci : Koperasi, UMKM, Ekonomi, Rakyat

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohamtullahi wabarokatuh.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang

telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini

yang berjudul : KOPERASI DAN UMKM SEBAGAI BASIS EKONOMI RAKYAT

Adapun tujuan utama makalah ini ialah untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah

Koperasi Syariah dan UMKM , Semester IV ini.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan

dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT

Terlepas dari itu saya menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari ibu dosen maupun

para pembaca demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca.

Wassalam’ualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Makassar, 21 Juni 2022

Nur Anni Haya

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................ i

ABSTRAK........................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4

A. Pengertian Koperasi dan UMKM............................................................................ 4

B. Peran Koperasi dalam Membangun Perekonomian................................................. 6

C. Pengembangan UKM dan Koperasi sebagai Pilar Utama Sistem Ekonomi Kerakyatan
................................................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 11

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 12

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan

usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip - prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip

koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992.

Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia

internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU

(Sisa Hasil Usaha). Ekonomi Kerakyatan dalam arti yang lebih luas mencakup kehidupan

petani, nelayan, pedagangan asongan, tukang ojek dan pedagang kaki lima, yang

kepentingan - kepentingan ekonominya selalu dapat lebih mudah dibantu atau

diperjuangkan melalui koperasi. Kepentingan - kepentingan ekonomi rakyat seperti inilah

yang kurang mendapat perhatian oleh pengambil kebijakan ekonomi.

Sistem ekonomi kerakyatan yang mengandung makna sebuah sistem ekonomi

partisipatif yang memberikan akses sebesar -besarnya secara adil dan merata bagi seluruh

lapisan masyarakat, baik dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi nasional serta

meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat, maupun dalam suatu mekanisme

penyelenggaraan yang senantiasa memperhatikan fungsi sumber daya alam dan

lingkungan sebagai pendukung kehidupan guna mewujudkan kemakmuran yang

berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia secara berkelanjutan. Maksud seperti itu juga

5
terkandung dalam pemikiran dasar sistem ekonomi 2 kerakyatan sebagaimana yang

secara inheren termaktub dalam filosofi dasar negara kita.

Perekonomian rakyat itu sendiri hendaknya diartikan sebagai semua kegiatan

ekonomi yang dilaksanakan oleh dan untuk kepentingan orang banyak, baik dalam

kedudukannya sebagai produsen, pedagang, maupun konsumen.

Berdasarkan dari uraian latar belakang, maka selanjutnya akan dibahas lebih

lanjut mengenai koperasi dan umkm sebagai basis ekonomi rakyat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah dalam makalah ini

adalah sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Koperasi dan UMKM ?

2. Bagaimana Peran Koperasi dalam Membangun Perekonomian ?

3. Bagaimana Pengembangan Ukm dan Koperasi sebagai Pilar Utama Sistem

Ekonomi Kerakyatan ?

C. Tujuan Penulisan

6
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat dikemukakan tujuan dari makalah ini

ialah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Pengertian Koperasi dan UMKM

2. Untuk Mengetahui Peran Koperasi dalam Membangun Perekonomian

3. Untuk Mengetahui Pengembangan Ukm dan Koperasi sebagai Pilar Utama

Sistem Ekonomi Kerakyatan

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi dan UMKM

1. Koperasi

Berdasarkan undang – undang No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian, koperasi

merupakan badan hukum yang didirkan oleh orang perseorangan atau badan hukum

koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan

usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di budang ekonomi, sosial, dan

budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.

Menurut Istilah Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang

berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah

kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang

yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan

kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.

Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli Berikut ini pengertian koperasi menurut

para ahli : a. Dr. Fay ( 1980 ), Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha

bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat

tidakmemikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup

menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan

pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

8
Menurut UUD 1945 kemuadian dikuatkan melalui TAP MPR

NO.XVI/MPRRI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi,

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi

rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan

struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan.

Selanjutnya dibuatklah pengertian UMKM melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena

keadaan perkembangan yang semakin dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20 Pasal 1

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka pengertian UMKM adalah

sebagai berikut:

1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam

Undang- Undang ini.

4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha

9
Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan,

dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar

yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

B. Peran Koperasi Dalam Membangun Perekonomian

Menurut pasal 3 UU No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian,

disebutkan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tatanan

susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Peranan

koperasi dalam meningkatkan produksi mewujudkan pendapatan yang adil dan

kemakmuran yang merata, keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya tergantung

dari aktivitas para anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerja sama,

memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang telah

ditetapkan Rapat anggota.

Koperasi sebagai gerakan ekonomi partisipan menyatupadukan potensipotensi

kecil yang terpisah-pisah menjadi kekuatan bersama yang lebih besar, menciptkan sinergi.

Pada tahap perkembangan tertentu, kemampuan koperasi masih terlalu kecil untuk

melaksanakan tugas pemerataan ekonomi yang teramat besar yang ada di luar dirinya.

Disebabkan sebagai lembaga yang terbangun atas usaha partisipatif dan semangat

kerjasama, maka peranan koperasi berkesesuaian dengan tugas-tugas yang menyangkut

stabilitas sosial di pihak lain, dalam kenyataannya usaha-usaha swasta memang telah

membuktikan peranannya dalam mendorong dan menghasilkan ekonomi, mesti dalam

periode resesi ia juga paling besar peranannya dalam menurunkan tingkat pertumbuhan

ekonomi. Bahkan, terkadang membawa stagnasi dan depresi. Swasta dapat pula

mengemban tugas pemerataan dengan memperluas lapangan kerja, melakukan pilihan

10
teknologi yang tepat guna dan dapat karya, memperluas keterkaitan kegiatan usaha dan

menumbuhkan sinergi, membayar pajak progresif dan dengan kemampuan

pertumbuhannya dapat lebih mampu membiayai proses demokratisasi.

C. Pengembangan Ukm dan Koperasi sebagai Pilar Utama Sistem Ekonomi

Kerakyatan

Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan

ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat sendiri berarti sebuah kegatan ekonomi atau usaha yang

dilkukan oleh rakyat kebanyakan atau mayoritas yang dengan secara swadaya mengelola

sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya. Selanjutnya,

kegiatan ini disebut sebagai usaha kecil dan menengah ( UKM ) yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dasar.

Keberadaan UKM dan Koperasi sebagai bagian terbesar dari seluruh entitas usaha

nasional merupakan wujud nyata kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Posisi seperti

ituseharusnya menempatkan peran UKM dan Koperasi sebagai salah satu pilar utama

dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan, namun hingga kini

perkembangannya masih jauhtertinggal dibandingkan dengan pelaku ekonomi yang lain.

Oleh karena itu pengembangan UKM dan Koperasi harus menjadi salah satu strategi

utama pembangunan nasional yang pelaksanaannya diwujudkan secara sungguhsungguh

dengan komitmen bersama yang kuat serta didukung oleh upayaupaya sistematis dan

konseptual secara konsisten dan terusmenerus dengan melibatkan semua pihak yang

berkepentingan (baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat ditingkat nasional,

regional, maupun lokal). Barang tentu hal ini juga harus dibarengi dengan strategi

pengembangan usaha besar dalam kerangka sistem ekonomi kerakyatan.

11
Konsep pengembangan UKM dan Koperasi dalam sistem ekonomi kerakyatan

seyogyanya mempunyai perspektif tentang pentingnya:

a) Peran serta aktif seluruh komponenmasyarakat

b) Jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi

c) Kebebasan berusaha, berkreasidan berinovasi

d) Kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, teknologi daninformasi

e) Sistem ekonomi yang terbuka, transparan dan efisien; dan

f) Mekanisme pasar yang berkeadilan.

Pengembangan UKM dan Koperasi menjadi komponen penting bagi program

pembangunan nasional untuk meletakkan landasan pembangunan sistem ekonomi

kerakyatanyang berkelanjutan dan berkeadilan. Proses dan cara untuk mencapai tujuan

pembangunan tersebut sangat penting, terutama melalui upaya penguatan kelembagaan

dan peningkatankapasitas. Pendekatan demikian diharapkan lebih menjamin terwujudnya

perekonomian yanglebih adil dan merata, berdaya saing dengan basis efisiensi di berbagai

sektor dan keunggulankompetitif untuk memenangkan persaingan global, berwawasan

pemanfaatan sumberdaya alamdan lingkungan hidup yang lestari, dengan partisipasi

masyarakat yang lebih menonjol dandesentralisasi pembangunan untuk meningkatkan

kapasitas dan memaksimalkan potensi daerah,serta bersih dari KKN.

Program penyelamatan dan pemulihan ekonomi nasional hendaknya tidak

hanyadipandang sebagai crash-program yang bersifat sementara, tetapi juga harus

dipandang sekaligussebagai proses percepatan transformasi struktural dan pembangunan

yang berkelanjutan untukmeletakkan landasan bagi terwujudnya struktur ekonomi yang

kuat dengan peran serta masyarakatdan dunia usaha yang lebih besar, terutama kontribusi

UKM dan Koperasi dalam pembentukannilai tambah, kepemilikan aset dan daya saing.

12
Artinya upaya pengembangan UKM dan Koperasisekaligus merupakan pilihan strategis

dalam rangka membangun daya saing dan ketahananekonomi nasional serta untuk

mewujudkan sistem eknomi kerakyatan.Peningkatan daya saing usaha nasional dalam

persaingan harus dicapai secara bersamaandengan pembangunan kemampuan ekonomi

masyarakat yang tertinggal. Peran UKM danKoperasi cukup berarti di dalam proses

pembangunan, karena industri besar terbukti tidak bisamenjadi pemeran tunggal dalam

memecahkan:

a) Pengangguran dan setengah pengangguran dinegara-negara berkembang,

b) ketidak-merataan distribusi pendapatan, dan

c) ketidakseimbangan struktur pembangunan ekonomi sektoral dan regional atau desa-

kota.Perkembangan teknologi yang diikuti dengan cepatnya perubahan selera

konsumen semakin memperpendek daur hidup produk (product life cycle).

Sementara itu dari segi potensi, usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan

skala usaha yang dinamis yang memiliki daya responsif, fleksibilitas dan adaptasi yang

tinggi terhadap perubahan teknologi dan pasar.Dalam kaitannya dengan krisis ekonomi

yang tengah terjadi saat ini, usaha nasional perlu diselamatkan, dibangkitkan kembali, dan

diperkuat, terutama UKM dan Koperasi yang terbukti memiliki fleksibilitas lebih tinggi

untuk beradaptasi terhadap perubahan. Dengan demikian dalam krisis ini UKM dan

Koperasi diharapkan mampu lebih berperan dalam mengatasi pengangguran,pemenuhan

ketersediaan kebutuhan masyarakat, dan menggerakkan kembali roda perekonomian

nasional.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan undang – undang No.17 tahun 2012 tentang perkoperasian, koperasi

merupakan badan hukum yang didirkan oleh orang perseorangan atau badan hukum

koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan

usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di budang ekonomi, sosial, dan

budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah aktivitas usaha yang

dilakukan oleh perorangan atau badan usaha milik perorangan. di Indonesia definisi

UMKM di atur dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

Peranan koperasi dalam meningkatkan produksi mewujudkan pendapatan yang

adil dan kemakmuran yang merata, keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya

tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerja

sama, memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang

telah ditetapkan Rapat anggota.

Konsep pengembangan UKM dan Koperasi dalam sistem ekonomi

kerakyatanseyogyanya mempunyai perspektif tentang pentingnya: (a) peranserta aktif

seluruh komponenmasyarakat; (b) jiwa dan semangat kewirausahaan yang tinggi; (c)

kebebasan berusaha, berkreasidan berinovasi; (d) kesempatan yang sama dalam

memperoleh pendidikan, teknologi dan informasi; (e) sistem ekonomi yang terbuka,

transparan dan efisien; dan (f) mekanisme pasar yang berkeadilan

14
DAFTAR PUSTAKA

Eef Saefulloh, W. D. (2018). Peran Koperasi Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi

Kerakyatan. Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam, 3(2), 200- 210.

Kader, M. A. (2018). Peran UMKM dan Koperasi Dalam Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan

di Indonesia. Jurnal Riset Bisns dan Manajemen, VIII(3), 16-32.

Malau, N. A. (2016). Ekonomi Kerakyatan Sebagai Pradigma dan Strategi Baru Dalam

Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Research Sains, 2(1), 1-8.

Ropi Marlina, Y. Y. (2017). Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad Syirkah Yang

Sah. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 1(2), 263-275

15

Anda mungkin juga menyukai