Abstrak
Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan bagian dari Pulau Sumba dan merupakan salah satu
kabupaten di Propinsi NTT yang membentang antara 90 0 18’ – 1000 20’ Lintang Selatan (LS) dan 11800 55’ –
12000 23’ Bujur Timur (BT). Potensi pariwisata yang terdapat di Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki
banyak wisata pantai dan kampung budaya. Banyak wisatawan yang mengalami kesulitan untuk menentukan
perencanaan perjalanan wisata karena gambaran daerah wisata tersebut tidak tersedia seperti visualisasi tempat,
jarak antar daerah wisata serta jalan yang harus dilalui. oleh masyarakat luas dan penyajian informasi dalam
bentuk web yang memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya
Sistem informasi geografis berbasis web ini dibuat dengan menggunakan Arcgis, Postgis dan PgAdmin
dalam pengolahan basis data spasial. Sedangkan untuk membuat desain interface web menggunakan WAMP,
Booststrap dengan bantuan software PHP designer 8 dan untuk menampilkan peta menggunakan leaflet.
Hasil dari penyajian web ini berupa informasi kepada masyarakat yang berguna dalam mengakses
wisata dan jalur tercepat menuju obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Informasi tersebut
diantaranya yaitu peta, deskipsi,dan destinasi wisata yang berada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Jumlah
seluruh obyek wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya yaitu 24 obyek wisata, diantaranya adalah 11 obyek
wisata alam, 8 obyek wisata sosial dan budaya dan 5 obyek wisata minat khusus.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan informasi dalam bentuk web yang
bagian dari Pulau Sumba dan merupakan memudahkan masyarakat untuk
salah satu kabupaten di Propinsi NTT yang mengaksesnya.
membentang antara 900 18’ – 1000 20’
Lintang Selatan (LS) dan 11800 55’ – 12000 1.2 Rumusan Masalah
23’ Bujur Timur (BT). Luas wilayah daratan Berdasarkan dari latar belakang di atas
adalah 1.445,32 kilometer persegi. Sebagian dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai
besar wilayahnya berbukit-bukit dimana berikut :
hampir 50 persen luas wilayahnya memiliki 1. Bagaimana membuat Sistem Informasi
kemiringan 140 – 400. Topografi yang Geografis persebaran obyek wisata
berbukit-bukit mengakibatkan tanah rentan berbasis website di Kabupaten Sumba
terhadap erosi (BPK, 2009). Barat Daya untuk memudahkan wisatawan
Potensi pariwisata yang terdapat di lokal maupun mancanegara?
Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki 2. Bagaimana para wisatawan mendapatkan
banyak wisata pantai dan kampung budaya. jalur akses tercepat untuk mengunjungi
Daerah ini memiliki atraksi budaya yang tempat obyek wisata tersebut?
menarik dan terkenal hingga ke berbagai
daerah. Adapun beberapa tempat pariwisata 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
yang dapat dikunjungi yakni : Air terjun Tujuan dari penelitian ini adalah :
Dikira, Pantai Watu Maladong, Danau 1. Membuat aplikasi Sistem Informasi
Wekuri, Rumah adat ratenggaro dan masih Geografis lokasi obyek wisata di
banyak obyek wisata lain yang belum Kabupaten Sumba Barat Daya berbasis
terekspose di kalangan publik (Bappeda website.
Kabupaten Sumba Barat Daya, 2017). 2. Memberikan informasi akses jalur tercepat
Banyak wisatawan yang mengalami menuju tempat objek wisata di Kabupaten
kesulitan untuk menentukan perencanaan Sumba Barat Daya menggunakan Sistem
perjalanan wisata karena gambaran daerah Informasi Geografis Berbasis Website.
wisata tersebut tidak tersedia seperti Manfaat dari penelitian ini adalah :
visualisasi tempat, jarak antar daerah wisata 1. Website yang dibuat dapat dipakai oleh
serta jalan yang harus dilalui. Teknologi semua kalangan wisatawan maupun
Sistem Informasi Geografis yang telah masyarakat umum untuk lebih mengenal
berkembang pesat dibuat dengan pariwisata di Kabupaten Sumba Barat
menggunakan informasi yang berasal dari Daya.
pengolahan sejumlah data, yaitu data 2. Dapat memberikan kemudahan bagi
geografis atau data yang berkaitan dengan pengguna untuk mengetahui letak objek
posisi obyek di permukaan bumi. wisata.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi 3. Memberikan masukan kepada pemerintah
pengolahan data berbasis database yang biasa Kabupaten Sumba Barat Daya dalam
digunakan saat ini, seperti pengambilan rangka meningkatkan daya tarik sebagai
visualisasi yang khas serta berbagai daerah tujuan objek wisata.
keuntungan yang mampu ditawarkan analisis
geografis melalui gambar petanya. Oleh 1.4 Batasan Masalah
karena itu melalui perancangan dan Batasan masalah pada penelitian ini
pembuatan Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut:
pariwisata diharapkan dapat menampilkan 1. Informasi yang disajikan adalah titik
gambaran peta wisata Kabupaten Sumba koordinat, nama, sample panorama dan
Barat Daya sehingga lebih menarik dan dapat deskripsi objek wisata Kabupaten Sumba
dinikmati oleh masyarakat luas dan penyajian Barat Daya.
2. Hasil penelitian berupa peta sistem 2. DASAR TEORI
informasi geografis objek wisata berbasis 2.1 Pariwisata
web yang diolah menggunakan webserver Pariwisata adalah berbagai macam
Wamp. kegiatan wisata dan didukung berbagai
3. Pengolahan data spasial menggunakan fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
Arcgis. masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
4. Pengolahan basis data menggunakan Pemerintah Daerah (UU No.10, 2009).
PosgreSQL/postgis. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
1.5 Sistematika Penulisan orang dengan mengunjungi tempat tertentu
Adapun sebagai tahapan dalam penelitian untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
ini maka hasil penelitian sistematika atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
pembahasannya diatur sesuai dengan tatanan yang dikunjungi dalam jangka waktu
sebagai berikut : sementara (UU No.10, 2009).
1. Bab I Pendahuluan Konsep pariwisata di dalam UU No.10
Bagian ini menguraikan tentang latar Tahun 2009 tentang kepariwisataan
belakang, rumusan masalah, tujuan dan disebutkan sebagai berikut:
manfaat penelitian, batasan masalah serta a) Bahwa keadaan alam, flora dan fauna,
sistematika penulisan. sebagai karunia Tuhan Yang Maha
2. Bab II Dasar Teori Esa, serta peninggalan purbakala,
Bagian ini berisi tentang teori-teori yang peninggalan sejarah, serta seni dan
berkaitan dengan penelitian ini. budaya yang dimiliki bangsa
3. Bab III Metodologi Penelitian Indonesia merupakan sumber daya dan
Berisi penjelasan tentang bagaimana modal pembangunan kepariwisataan
penelitian ini dilakukan, dimulai dari untuk peningkatan kemakmuran dan
proses pengumpulan data, pengolahan data kesejahteraan rakyat sebagaimana
sampai pada hasil akhir yang menjadi terkandung dalam Pancasila dan
tujuan dilakukannya penelitian. Pembukaan Undang-Undang Dasar
4. Bab IV Hasil Dan Pembahasan Negara Republik Indonesia Tahun
Bagian ini menjelasan secara rinci 1945.
pelaksanaan dalam mencapai hasil serta b) Bahwa kebebasan melakukan
kajian serta pembahasan hasil dari perjalanan dan memanfaatkan waktu
penelitian ini. luang dalam wujud berwisata
5. Bab V Kesimpulan Dan Saran merupakan bagian dari hak asasi
Bagian ini merupakan uraian singkat manusia;
tentang kesimpulan hasil pembahasan yang c) Bahwa kepariwisataan merupakan
mencangkup isi dari penelitian serta saran integral dari pembangunan nasional
yang berkaitan dengan kesesuaian yang dilakukan secara sistematis,
penggunaan hasil penelitian agar tepat terencana terpadu, berkelanjutan dan
guna dan tepat sasaran. bertanggung jawab dengan tetap
memberikan perlindungan terhadap
nilai-nilai agama, budaya yang hidup
dalam masyarakat, kelestarian dan
mutu lingkungan hidup, serta
kepentingan nasional.
3
2.1.1 Pengertian Obyek Wisata b. Obyek Wisata Sosial Budaya
Objek dan daya tarik wisata adalah suatu Objek wisata sosial budaya dapat
bentukan dan fasilitas yang berhubungan, dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai
yang dapat menarik minat wisatawan atau objek dan daya tarik wisata meliputi museum,
pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau peninggalan sejarah, upacara adat, seni
tempat tertentu. Daya tarik yang tidak atau pertunjukkan, dan kerajinan.
belum dikembangkan merupakan sumber c. Wisata minat khusus
daya potensial dan belum dapat disebut Obyek dan daya tarik wisata minat khusus
sebagai daya tarik wisata, sampai adanya merupakan usaha pemanfaatan sumber daya
suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan alam dan potensi seni budaya bangsa untuk
daya tarik wisata merupakan dasar bagi menimbulkan daya tarik dan minat khusus
kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di sebagai sasaran wisata.
suatu daerah atau tempat tertentu,
kepariwisataan sulit untuk dikembangkan. 2.2 Pariwisata di Kabupaten Sumba Barat
Dalam Undang Undang No. 9 tahun 1990 Daya
tentang kepariwisataan disebutkan bahwa Pariwisata di Kabupaten Sumba Barat
objek dan daya tarik wisata adalah suatu yang Daya terdapat sebanyak 24 obyek dengan
menjadi sasaran wisata terdiri atas : lokasi tersebar di seluruh kecamatan. Secara
a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan lengkap jenis obyek wisata alam, wisata sosial
Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan budaya dan wisata minat khusus dapat dilihat
alam, flora, dan fauna. pada tabel 2.1.
b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya Tabel 2.1 Jenis-jenis obyek wisata
manusia yang berwujud museum, Kabupaten Sumba Barat Daya, Dinas
peninggalan purbakala, peninggalan Pariwisata Kab. Sumba Barat Daya Tahun
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, (2018)
wisata buru, wisata petualangan alam,
taman rekreasi, dan komplek hiburan. Jenis Obyek Nama Obyek Wisata
Wisata
2.1.2 Jenis Obyek Wisata
Objek dan daya tarik wisata menurut Air Terjun Pabeti Lakera
Direktoral Jenderal Pemerintah di bagi
menjadi 3 macam, yaitu : Pantai Waibuku
a. Objek Wisata Alam Pantai Watu Maladong
Objek wisata alam adalah sumber daya
alam yang berpotensi serta memiliki daya Pantai Oro
tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan Danau Weekuri Lake
alami maupun setelah ada usaha budidaya.
Potensi objek wisata alam dapat dibagi Pantai Mbawana
menjadi empat kawasan, yaitu: Wisata Alam Pantai Mandorak
1. Flora dan fauna.
2. Keunikan dan kekhasan ekosistem, Pantai Mananga Aba
misalnya ekosistem pantai dan Pantai Kawona
ekosistem hutan bakau.
3. Gejala alam, misalnya kawah, sumber Pantai Pero
air panas, air terjun dan danau.
Bukit Lendongara
4. Budidaya sumber daya alam, misalnya
sawah, perkebunan, peternakan, usaha
perikanan.
4
c. ESRI, 2004
Jenis Obyek Nama Obyek Wisata Sebuah sistem untuk mengatur,
Wisata menganalisa dan menampilkan informasi
Kampung Adat geografis. Sehingga dapat dirangkum konsep
Ratenggaro sebuah sistem informasi geografis adalah
Rumah Budaya sebagai berikut (Irwansyah, 2013:1):
Kampung Adat Manola a. Informasi geografis adalah informasi
Kampung Adat mengenai tempat di permukaan bumi.
Wisata Sosial Weelewo b. Teknologi informasi geografis meliputi
Budaya Kampung Adat Tosi Global Positioning System (GPS), remote
Kampung Adat sensing dan Sistem Informasi Geografis.
Bukabhani c. Sistem informasi geografis adalah sistem
Kampung Adat Bondo komputer dan piranti lunak (software).
Kodi d. Sistem informasi geografis digunakan
Kampung Adat untuk berbagai macam variasi aplikasi.
Wainyapu e. Sains informasi geografis merupakan ilmu
Danau Wee Wini Lake sains yang melatarbelakangi teknologi
Air Terjun Bokota sistem informasi geografis.
Katura Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
Wisata Minat Air Terjun Lokomboro dikenal pula dengan Geographical
Khusus Air Terjun/Goa Information System (GIS) merupakan suatu
Weekelo Sawah istilah dalam bidang pemetaan yang memiiki
Air Terjun Ngadulara ruang lingkup mengenai bagaimana suatu
sistem dapat menghubungkan obyek geografis
dengan informasinya (Husein, 2006).
2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG) Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-
Sistem Informasi Geografi (SIG) operasi umum database, seperti query dan
merupakan suatu sistem berbasis komputer analisa statistik, dengan kemampuan
yang digunakan untuk menyimpan, visualisasi dan analisa unik yang dimiliki oleh
manipulasi dan keluaran informasi geografi. pemetaan. Kemampuan inilah yang
Banyak lagi pengertian-pengertian tentang membedakan SIG dengan sistem informasi
SIG yang dikemukakan oleh para ahli namun yang lainnya yang membuatnya menjadi
pada prinsipnya mempunyai kesamaan unsur berguna untuk berbagai kalangan untuk
yaitu berupa komponen perangkat keras, menjelaskan kejadian, merencanakan strategi,
perangkat lunak, data geografis, data personel dan memprediksi apa yang akan terjadi
yang saling berkaitan dalam suatu sistem (Subaryono, 2008).
yang memungkinkan untuk perekaman, Sistem Informasi Geografi (SIG)
penyimpanan, analisis (Aronoff, 1993). merupakan suatu sistem berbasis komputer
Pengertian sistem informasi geografis yang digunakan untuk menyimpan,
menurut beberapa ahli: manipulasi dan keluaran informasi geografi.
a. Burrough, 1986 Banyak lagi pengertian-pengertian tentang
Kumpulan alat yang powerful untuk SIG yang dikemukakan oleh para ahli namun
mengumpulkan, menyimpan, menampilkan pada prinsipnya mempunyai kesamaan unsur
dan mentranformasikan data spasial dari yaitu berupa komponen perangkat keras,
dunia nyata (real world). perangkat lunak, data geografis, data personel
b. Aronoff, 1989 yang saling berkaitan dalam suatu sistem
Segala jenis prosedur manual maupun yang memungkinkan untuk perekaman,
berbasis computer untuk menyimpan dan penyimpanan, analisis (Aronoff, 1993).
memanipulasi data bereferensi geografis.
5
2.4 Subsistem Sistem Informasi Geografis 2.7.1 Basis Data
(SIG) Basis data adalah koleksi atau
Secara garis besar subsistem SIG dapat kumpulan data yang mekanis,
diuraikan sebagai berikut (Ekadinata, 2008) : terbagi/shared, terdefenisi secara formal
a. Data Input dan dikontrol terpusat pada organisasi
Subsistem ini bertugas untuk (Gordon C. Everest). Informasi tersebut
mengumpulkan dan mempersiapkan data merupakan kumpulan data (arsip) yang
spasial dan atribut dari berbagai sumber. saling berhubungan, diatur melalui proses
Subsistem ini pula yang bertanggung jawab pengolahan dan penyimpanan data dalam
dalam mengkonversi atau format digital dan harus memenuhi
mentransformasikan format-format data persyaratan logika komputer agar dapat
aslinya ke dalam format yang dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
digunakan oleh SIG. Perangkat lunak atau software yang
b. Data Output digunakan untuk mengolah dan memenggil
Subsistem ini menampilkan atau query basis data disebut manajemen basis
menghasilkan keluaran seluruh atau data DBMS (database management
sebagian database baik dalam bentuk system).
softcopy maupun dalam bentuk hardcopy
seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain. 2.7.2 DBMS (database management
c. Data Manajemen system).
Subsistem ini mengorganisasikan Sistem Manajemen Basis Data
baik data spasial maupun atribut kedalam (DBMS) adalah kumpulan atau gabungan
sebuah basis data sedemikian rupa dari data yang saling berelasi dengan
sehingga mudah dipanggil, di-update dan sekumpulan program-program yang
di-edit. mengakses data tersebut (Korth, 1991).
d. Analisis dan Manipulasi Data DBMS merupakan perangkat lunak
Subsistem ini menentukan informasi yang dirancang untuk memudahkan
– informasi yang dapat dihasilkan oleh pembuatan dan pemeliharaan basis data
SIG. Selain itu, subsistem ini juga yang terkomputerisasi DBMS juga
melakukan manipulasi dan pemodelan data dirancang untuk dapat melakukan
untuk menghasilkan informasi yang manipulasi data secara lebih mudah
diharapkan. (Elmasari, 2000).
a. Fungi DBMS
2.7 Konsep-konsep Sistem Basis Data Adapun DBMS (Data Base Management
Dalam SIG System) memiliki beberapa fungsi,
Konsep mengenai basis data dapat diantaranya adalah :
dipandang dari beberapa sisi. Dari sudut Data definition : DBMS harus dapat
pandang sistem, basis data bisa dimaknai mengolah pendefenisian data.
sebagai kumpulan tabel-tabel atau file yang Data manipulation : DBMS harus
saling berelasi satu sama lainnya. Sementara dapat menangani permintaan-
dari sisi manajemen, basis data dapat permintaan dari pemakai untuk
dipandang sebagai kumpulan data yang mengakses data.
memodelkan aktivitas-aktivitas yang terdapat Data security dan integrity : DBMS
di dalam enterprise-nya. kumpulan data harus dapat memeriksa security dan
spasial dan data atribut yang mencakup integrity data yang didefenisikan oleh
seluruh wilayah tertentu dan dapat DBA.
dipergunakan oleh berbagai keperluan b. Data recovery dan concurrency
(Djurdjani, 1996). DBMS harus dapat menangani
kegagalan-kegagalan
pengaksesan basis data yang
6
dapat disebabkan oleh
kesalahan sistem, kerusakan
disk, dan lain sebagainya.
DBMS harus dapat mengontrol
pengaksesan data yang
konkuren yaitu bila satu data
diakses secara bersama-sama
oleh lebih dari satu pemakai
pada saat bersamaan.
7
c. Data dictionary : DBMS harus unik suatu kejadian tertentu dari
menyediakan data dictionary. sebuah entity.
d. Performance : DBMS harus 2) Non-redudancy : tidak ada satu
menangani uji kerja dari semua fungsi atribut kunci-pun yang dapat
seefisien mungkin. dihapus tanpa terlebih dahulu
Di dalam dunia basis data relasional merusakan keunikan atribut kunci.
terdapat beberapa terminologi yang c. Queries
menjadi ciri khasnya. Terminologi tersebut Berikut adalah beberapa terminologi
antara lain adalah sebagai berikut: terkait dengan query yang dimiliki oleh
a. Relasi model basis data relasional :
Berikut adalah beberapa karakter atau 1) Data definition language (DDL) :
sifat dasar yang berhubungan dengan relasi digunakan untuk menentukan data-
yang dimiliki oleh tabel-tabel relasional: data mana saja yang akan disimpan
1) Setiap baris data (record atau di dalam basis data dan menentukan
entitas) bisa jadi memiliki beberapa bagaimana data-data tersebut
atribut. Jangkauan nilai-nilai atribut direlasikan.
yang mungkin dimiliki oleh suatu 2) Data manipulation language
field juga didefenisikan di dalam (DML) : digunakan untuk
metadata-nya. menambah, memanggil kembali,
2) Setiap tipe records yang jenis dapat meng-update, dan menghapus data
membentuk tabel dan relasi dengan di dalam DBMS.
records yang lain terutama yang 3) Query sering juga diambil sebagai
tidak sejenis. Di dalam sebuah pernyataan atau sekumpulan
tabel, setiap baris data yang pernyataaan baik pada DDL, DML,
merupakan representasi dari sebuah atau keduanya.
entitas tunggal disebut record atau 4) Query Language (QL) adalah
tuple sedangkan kolom datanya semacam bahasa formal yang
disebut atribut, fields atau items. mengimplementasikan DDL, DML,
3) Derajat relasi suatu tabel sebagai atau bahkan keduanya. Sebagian
implementasi dari entity-set contoh QL antara lain adalah SQL
dinyatakan dengan jumlah atribut (structured query language) yang
yang terdapat di dalam tabel yang cukup terkenal hingga pada saat ini,
bersangkutan. Suatu tabel yang QUEL, ISBL, dan Query-by-
hanya memiliki satu atribut disebut Example.
memiliki relasi unary, dan suatu d. Normalisasi
tabel yang memiliki dua atribut Proses normalisasi adalah proses
disebut tabel dengan relasi binary, pengelompokan data elemen menjadi tabel-
sedangkan tabel dengan sejumlah n- tabel yang menunjukan entity dan relasinya.
atribut disebut tabel relasi n-ary. Pada proses normalisasi dilakukan pengujian
b. Kunci atau Key pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan
Kunci yang sering disebut juga sebagai pada saat menambah/menyisipkan,
super-key atau key milik suatu relasi adalah menghapus, mengubah dan mengakses pada
bagian/subset dari atribut-atribut yang suatu basis data. Bila terdapat kesulitan dalam
memiliki cirri-ciri sebagai berikut : pengujian tersebut maka perlu dipecahkan
1) Dapat diidentifikasi secara unik : relasi pada beberapa tabel lagi atau dengan
nilai data (isi atau value) milik kata lain perancangan basis data belum
setiap field kunci tidak ada yang optimal. Tujuan dari normalisasi itu sendiri
sama atau unik untuk setiap tuple- adalah untuk menghilangkan kerangkapan
nya. Atau, dengan kata lain, atribut data, mengurangi kompleksitasi, dan
ini dapat mengidentifikasi secara mempermudah pemodifikasian data.
8
2.9 ArcGIS dengan membuatnya sebagai personal
ArcGIS merupakan perangkat lunak project dan disempurnakan oleh group six
desktop sistem informasi geografis dan of developers dan lahir kembali dengan
pemetaan. Software ini diluncurkan oleh nama PHP.
ESRI dengan sistem informasi windows.
Struktur data yang digunakan adalah data 2.12 PostgreSQL / PostGIS
raster dan data vektor. Data grafis yang PostGIS adalah sebuah database spasial
disimpan dalam rangkaian bujursangkar yang yang terdapat pada server PostgreSQL yang
disimpan sebagai pasangan angka didukung oleh semua fungsi dan objek yang
menyatakan baris dan kolom dalam suatu sudah didefenisikan dalam openGIS “Simple
matriks. Resolusi dari data raster ditentukan Features for SQL specification”. Dengan
oleh ukuran grid-cell. Data digital yang menggunakan fungsi spasial yang ada dalam
disimpan dalam rangkaian koordinat (x,y). PostGIS kita dapat melakukan analisa spasial
Resolusi data vektor tergantung dari jumlah dan query spasial. Seperti Oracle Spatial,
titik yang membentuk garis. Format data atau DB2 Spatial, dan Server Spatial. PostGIS
file yang dapat digunakan yaitu SHP sebagai menambahkan kemampuan kepada
file utama, SHX sebagai file index, dan DBF PostgreSQL untuk dapat melakukan
sebagai file table atributte (Rahman, 2015). pengolahan data spasial. PostGIS dapat juga
dinamakan sebagai PostgreSQL Spatial, yang
2.10 Wamp mempunyai kepemilikan terhadap spatial
Wamp server adalah paket web server database extension (Ramsey, 2000).
yang bekerja secara pada localhost yang
dibuat secara independen dan di instal pada 2.13 Peta
sistem operasi windows. Peta merupakan suatu representasi
Wamp adalah singkatan dari konvensional (miniature) dari unsur-unsur
dari windows and the principal components of (feature) fisik (alamiah dan buatan manusia)
the package: Apache, MySQL and PHP (or dari sebagian atau keseluruhan permukaan
Perl or Python). bumi di atas media bidang datar dengan skala
Apache adalah Web server, MySQL tertentu (Dewi, 2007).
adalah database, PHP adalah bahasa scripting Gambaran permukaan bumi yang
yang dapat memanipulasi informasi yang digambar pada permukaan datar, dan
dibuat di database dan menghasilkan halaman diperkecil dengan skala tertentu dan juga
web dinamis konten setiap waktu diminta dilengkapi simbol sebagai penjelas. Menurut
oleh browser. Program lain juga dapat (Sariyono tahun 2010). Persyaratan-
dimasukkan dalam paket, seperti persyaratan geometric yang harus dipenuhi
phpMyAdmin yang menyediakan antarmuka oleh suatu peta sehingga peta yang ideal
pengguna grafis untuk manajer database adalah:
MySQL, atau bahasa scripting Python a. Jarak antara titik-titik yang terletak
alternatif atau Perl (Maridson Malton, 2018). diatas peta harus sesuai dengan jarak
aslinya dipermukaan bumi (dengan
memperhatikan faktor skala tertentu).
b. Luas suatu unsur yang
2.11 PHP (Perl Hypertext Preprocessor) direpresentasikan di atas peta harus
PHP (Perl Hypertext Preprocessor) sesuai dengan luas sebenarnya.
adalah merupakan bahasa berbentuk skrip c. Sudut atau arah suatu garis yang
yang ditempatkan dalam server dan direpresentasikan diatas peta sesuai
diproses di server (Prihatna, 2005). Selain dengan luas yang sebenarnya.
itu juga PHP merupakan salah satu dari d. Bentuk suatu unsur yang
sekian banyak bahasa pemrograman direpresentasikan diatas peta sesuai
HTML (Hypertext Markup Language). dengan bentuk yang sebenarnya
Dibuat oleh Rasmus Lerdorf diawali Fungsi peta
9
Fungsi peta adalah menunjukan posisi Data spasial dan non spasial dengan
atau lokasi relative (letak suatu tempat format *shp yang nanti di tampilkan di
dalam hubungannya dengan tempat lain di arcgis.
permukaan bumi). Memperlihatkan ukuran 3. Postgis untuk mengimport dan
( dari peta dapat diukur luas daerah dan menyimpan database di
jarak-jarak di atas permukaan bumi . PgAdmin/PosgreSQL.
Memperlihatkan bentuk (misalnya Bentuk 4. Proses selanjutnya memanggil database
dari benua-benua, Negara, gunung, dan dengan mengguanakan PHP dengan
lain-lain), sehingga dimensinya dapat format geojson dan menampilkan peta ke
terlihat dalam peta. Mengumpulkan dan web.
menyeleksi data- data dari suatu daerah 5. Menampilkan Peta ke web dengan
dan menyajikan dalam suatu peta. menggunakan leaflet.
6. Desain web
Pada proses ini membutuhkan aplikasi
3. METODOLOGI PENELITIAN WAMP sebagai server localhost,
3.3 Diagram Alir Penelitian selanjutnya untuk tampilan interface
menggunakan PHP dan Boostrap untuk
untuk mendesain tampilan interface web
Adapun penjelasan diagram alir penelitian 7. Menampilkan peta web obyek wisata
sebagai berikut : Kabupaten Sumba Barat Daya.
1. Persiapan 8. Selesai.
Tahap persiapan meliputi persiapan
peralatan yang akan digunakan dalam
penelitian baik perangkat keras maupun
perangkat lunak.
2. Data spasial dan non spasial dengan
format shp
10
Pada tahapan ini data hasil pengolahan
data spasial dan non spasial diproses
menggunakan software postgis/postgressql.
Berikut langkah-langkah pengolahannya.
3.5.1 Proses mengimport data shape file ke
postgis
Pengolahan basis data spasial ini
menggunakan data spasial format *shp
melalui plugin postgis, selanjutnya dilakukan
proses di Pgadmin untuk mengolah basis data,
dengan langkah sebagai berikut :
1. Klik Start- All progam- postgis maka
akan muncul tampilan pertama postgis
12
9. Setelah melakukan koneksi ke database
PgAdmin maka tampil menu pada
gambar dibawah ini untuk melakukan
desain diagram database pada PgAdmin.
13
2. Hasil tampilan peta menggunkan leaflet
format geojson
Berikut query untuk mencari titik terdekat. 3.6 Diagram Desain Interface
Diagram desain interface merupakan
gambaran umum pada tampilan interface dari
website yang akan dihasilkan nanti. Berikut
adalah gambaran desain interface web.
15
memiliki Kabupaten dengan hubungan
Kecamatan memiliki id_Kabupaten. Berikut
merupakan diagram relasi antar tabel yang
saling terhubung.
16
4.4 Hasil Desain Web
Bagian ini akan menjelaskan hasil dan
pembahasan dari pembuatan desain web.
Berikut ini merupakan tampilan halaman web
wisata Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai
berikut:
1.) Home
Pada bagian home web wisata Kabupaten
Sumba Barat Daya akan menampilkan
gambar wisata, deskripsi pariwisata yang
ada di Kabupaten Sumba Barat Daya dan
menu login admin untuk admin 3.) Peta
melakukan update gambar. Pada bagian ini akan menunjukan
peta dan letak obyek wisata dengan
menampilkan gambar obyek wisata
dan tools pendukung untuk
melengkapi peta. Apabila pada titik
wisata diklik, maka akan
menampilkan nama wisata, foto
wisata, nama kecamatan, nama desa
dan informasi detail untuk
menampilkan secara detail tentang
obyek wisata yang ada pada destinasi.
2.) Destinasi
Pada bagian destinasi akan menampilkan
foto obyek wisata, deskripsi obyek dan
kategori obyek wisata yang berkaitan
dengan obyek wisata tersebut.
17
Berikut keterangan yang ada dalam peta untuk
mempermudah user untuk mengakses Peta.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Menu searching.
5.1 Kesimpulan
Menu ini berfungsi untuk Berdasarkan dari hasil dan pembahasan
mempermuda wisata untuk yang telah dilakukan, diperoleh Kesimpulan
mencari nama obyek wisata, yang diambil dari setiap proses penelitian ini
nama Desa, Kecamatan dan adalah sebagai berikut:
Kabupaten a. Dengan adanya informasi geografis
Menu layers letak obyek wisata di Kabupaten
Menu ini berfungsi untuk Sumba Barat Daya dapat memberikan
menampilkan point obyek wisata, kemudahan kepada wisatawan dalam
jalan, batas line, Desa, mengetahui obyek wisata yang ada di
Kecamatan, Kabupaten dan Kabupaten Sumba Barat Daya
Streetmap menggunakan web. Jumlah obyek
Menu Zoom in, Zoom out dan wisata dalam website ini yaitu 24
Fullscreen obyek wisata yang tersebar di seluruh
Menu ini berfungsi untuk Kabupaten Sumba Barat Daya seperti
memperbesar gambar dan yang terlihat pada map. Website
memperkecil gambar. informasi obyek wisata mempunyai 4
Simbol penentuan rute menuju tampilan yaitu : Menu Home, menu
lokasi yang akan di tempuh destinasi, menu peta dan menu
profile.
b. Analisis pencarian rute alternatif
Titik Wisata dilakukan melalui pengaplikasian
Titik ini merupakan letak obyek pgRouting dengan
wisata yang berfungsi untuk mengimplementasikan metode
menampilkan gambar obyek dijkstra. Pencarian rute alternatif
wisata, nama obyek wisata, nama dengan menggunakan fungsi
Desa, nama Kecamatan dan pgr_Dijkstra ini akan menghasilkan
deskripsi obyek wisata solusi berupa informasi jalur akses
tercepat yang diinginkan wisatawan
4.) Profile menuju lokasi obyek wisata.
Bagian ini menunjukan foto dan nama 5.2 Saran
pembuat website. Saran yang diambil dari setiap proses
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dalam pembuatan website, sebaiknya
peneliti telah mempelajari apa saja
program yang digunakan sehingga
dalam tahap penggerjaan tidak
menghadapi kesulitan di setiap proses
langkah pengolahan.
b. Dari pembuatan web ini masih banyak
kekurangan dan belum sempurna,
baik pada pembuatan maupun hal-hal
yang lain, sehingga perlu dilakukan
penelitian lagi agar hasil yang
diperoleh lebih maksimal
18