KOLOKIUM ARSITEKTUR
Oleh :
ANGGUN CHASMI RAMBU P. LEBA
NIM : 1906090007
Jumlah wisatawan mancanega dan luar pulau Sumba semakin berkembang. Pulau Sumba menjadi salah
satu daerah fokus pengembangan infrastruktur dan akomodasi pariwisata dalam RTRW Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Jalan Nasional yang menghubungkan beberapa kota / kabupaten di pulau Sumba belum memiliki Rest
Area atau tempat pemberhentian sementara yang memadai
Sepanjang jalan nasional dengan jarak tempuh di atas 2 jam harus memiliki tempat istirahat pelayanan
( Rest Area )
Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berdampak pada peningkatan jumlah kendaraan yang beroperasi
dan melintas antar kota di Pulau Sumba
Mendesign Rest Area dengan Fasilitas berstandar dan memadai, Fasilitas harus menyelesaika
permasalahan menunjang pertumbuhan dan pengembangan Ekonomi Pariwisata yang ada di Daerah
Perancangan Rest Area di Langgaliru Kabupaten Sumba Tengah dengan Pendekatan Arsitektur
Neo-vernakular
ANALISIS
BAB II
PRA DESAIN
A. Tinjauan Pustaka
Judul dari Penelitian ini adalah “ Perancagan Rest Area di Kabupaten
Sumba Tengah ” Perancangan Rest Area ini menggunakan pendekatan
Arsitektur Neo-vernakular yang lebih mengarah pada penerapan elemen
arsitektur lokal yang telah ada baik fisik ( Bentuk, Konstruksi ) maupun non fisik
( Konsep, Filosofi dan Tata Ruang ) dengan tujuan melestarikan
unsur – unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi
yang kemudian sedikit atau banyak mangalami pembaruan menuju suatu karya
yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi
setempat.
Menurut Zikri, Arsitektur Neo-vernakular menerapkan bentuk-bentuk
arsitektural yang menjawab keadaan budaya lingkungan dan iklim, seperti tata
letak denah, detail dan ornamen. Penerapan elemen non-Fisik seperti pola pikir,
kepercayaan, dan tata letak yang mengacu kepada makro kosmos lainnya.
Bangunan Neo-vernakular menghasilkan sebuah gaya baru yang tidak
sepenuhnya menerapkanprinsip-prinsip bangunan vernakular.
Kawasan merupakan wilayah dalam batasan fungsional tertentu. Menurut
Undang – Undang No.26 Tahun 2007 mendefinisikan kawasan sebagai wilayah
yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Contoh kawasan antara lain:
Kawasan Lindung, Kawasan budidaya, dalam suatu wilayah provinsi . Kawasan
perkotaan, Kawasan Perdesaandalam suatu wilayah kabupaten, Kawasan
perumahan, Kawasan Pusat Kota dan kawasan Industri dalam suatu kota.
Berdasarkan buku pedoman PUPR tentang perencanaan tempat istirahat pada
jalan umum atau Rest Area memiliki fungsi utama sebagai tempat istirahat dan
pos manajemen jalan dan memiliki fungsi tambahan diantaranya adalah
sebagai pos tanggap darurat dan pusat informasi untuk mengakomodasi interaksi
antara pengguna jalan dengan potensi lokal ( Masyarakat, Produk dan Alam).
Kata NEO atau NEW berarti baru, sedangkan kata vernacular berasal
dari kata vernaculus ( bahasa latin ) yang berarti asli. Jadi Arsitektur
Neo-vernakular dapat di artikan sebagai arsitektur asli yang di bangun oleh
masyarakat setempat dengan Konsep baru, baik secara
pengerjaan ( penggunaan teknologi ) maupun material ( bahan- bahan modern ).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa “ Peracangan Rest
Area dengan pendekatan Arsitektur
Neo-vernakular” merupakan peracangan sarana dan prasarana yang mampu
memenuhi kebutuhan pengguna jalan baik untuk beristirahat pada jalan umum
atau rest area memiliki fungsi utama sebagai tempat istirahat dan memiliki fungsi
tambahan diantaranya adalah sebagai tempat untuk mengakomodasi interaksi
antara pengguna jalan dengan potensi lokal.
1. Tinjauan Terhadap Pedoman Perencanaan Rest Area
Tempat Istirahat sementara ( Rest Area ), merupakan layanan
fasilitas jalan umum, yang terletak disebelah jalan lintas atau jalan umum,
para sopir dan penumpang dapat beristirahat makan atau mengisi bensin
tanpa meninggalkan ke sekunder jalan.
a) Rest area adalah Tempat Istirahat dan Pelayanan Wisata ( TIP),
(Poerwodarminto, 1986)
b) Rest area merupakan sebuah fasilitas yang memberikan kesempatan
kepada pengemudi, penumpang maupun kendaraan untuk berhenti
beristirahat. Sedangkan untuk kendaraan, di Rest area dapat mengisi
bahan bakar, cek kendaraan, cuci kendaraan, mengistirahatkan mesin
( Purnamasari, 2012)
c) Menurut Wikipedia online, Rest area adalah sarana atau wahana untuk
melakukan atau mempermudah sesuatu. Area Istirahat pada umumnya
seperti pada area Pom bensin, Resto, alun-alun dan
Pusat layanan . Fasilitas pada area tersebut seperti taman, SPBU mini,
WC dan Restoran atau kantin. Pada Fasilitas umum seperti area
parker atau kawasan pemandangan bisa dijadikan tempat istirahat
juga.
d) Dalam kamus bahasa Indonesia Rest Area adalah sebuah
kawasan peristirahatan yang bersifat sementara. Secara umum, Rest
area dapat di simpulkan sebagai tempat istirahat sejenak
atau melepaskan kelelahan, kejenuhan, ataupun hendak ke toilet
selama dalam perjalanan jarak jauh. Tempat Istirahat ini
banyak ditemukan di jalan nasional ataupun jalan tol dimana para
pengemudi atau pengguna jalan beristirahat. Standar perawatan dan
fasilitas istirahat masing-masing daerah berbeda-beda.
Rest Area dapat di manfaatkan oleh pengguna jalan, pengemudi maupun
penumpang sebagai tamu untuk beristirahat dan kegiatan lain selama berhenti
sejenak dari perjalanan. Rest area kadang digunakan untuk beberapa tujuan
lain, diantaranya layanan Pom Bensin/SPBU, makanan atau restoran,
penginapan dan pusat informasi sehingga di dalam rest area juga terdapat
pelaku usaha dan penyedia jasa sehongga dapat dikelompokan menjadi 3
golongan utama pengguna Rest Area yaitu :
a. Pengelola
b. Tamu / Pemakai (Traveler )
1) Pengemudi kendaraan bermotor : Pemakai kendaraan pribadi
maupun bus pariwisata dan angkutan berat antar kabupaten / Kota
2) Penumpang kendaraan bermotor : penumpang kendaraan pribadi
maupun bus dan sopir serta angkutan berat antar kabupaten / kota.
3) Penyedia jasa dan pelaku usaha sedia jasa. Selain itu dikelola
oleh pengelola setempat
1.1 Sejarah Rest Area di Langgaliru
Pada awalnya Rest area dibangun sebagai tempat istirahat sementara
yang merupakan bagian dari sistem jalur lalu lintas nasional antar
kota/kabupeten yang menghubungkan beberapa kota di antaranya Kota
Waingapu, Wabakul, Waikabubak dan Waitabula.
Tempat Istirahat Pelayanan sementara di area Langgaliru merupakan titik
tempat istirahat yang menyediakan beberapa fasilitas untuk para pengguna
jalan. Semulanya rest area terdiri dari fasilitas toilet, tempat makan.
Dalam kamus bahasa Indonesia Rest Area adalah sebuah kawasan
peristirahatan yang bersifat sementara, tempat istirahat ini banyak
ditemukan pada jalan tol ataupun jalan nasional dimana para pengemudi
atau pengguna jalan beristirahat. Dijalan arteri primer juga banyak
ditemukan restoran yang berfungsi sebagai tempat
istirahat. Restoran-restoran ini banyak digunakan oleh pengemudi atau
pengguna jalan antar kota untuk beristirahat ( Neufert, 1978 ).
Standar perawatan dan fasilitas istirahat masing-masing daerah
berbeda-beda. Pada umumnya memiliki tempat parkir yang alokasikan
untuk bus, truk, mobil dan sepeda motor. Pemerintah juga banyak
mengalokasikan Rest Area terletak ditempat sepi atau jauh dari keramaian
yaitu jauh dari tempat makan, pom bensin, dan fasilitas umum
lainnya. Sehingga banyak tempat istirahat yang
jauh dari keramaian memiliki reputasi yang kurang aman dari kejahatan,
terutama pada malam hari serta fasilitas umum yang kurang memadai.
1.2 Klasifikasi Rest Area
Rest Area ini mempunyai beberapa tipe yang didasarkan pada lama
kunjungan pengendara dalam memanfaatkan faslitas rest area. Adapun hal
yang akan mempengaruhi kelengkapan fasilitas yang terdapat dalam rest
area antara lain :
a. Rest area type A
Rest area type A memiliki beberapa fasilitas antara lain :
1) Musholah
2) Kantin / Restaurang
3) Toilet
4) Lahan parkir
5) Service kendaraan
6) SPBU
7) Mini market
8) ATM
9) Pos Keamanan
b. Rest area type B
1) Musholah
2) Kantin / Restaurant
3) Toilet
4) Lahan Parkir
5) Sehingga Service Kendaraan
6) Pos Keamanan
c. Rest area tipe C
1) Toilet
2) Warung / kios
3) Lahan Parkir
1.3 Sasaran Pengguna Rest Area
Rest Area dapat dimanfaatkan oleh pengguna jalan, pengemudi maupun
penumpang sebagai tamu untuk beristirahat dan kegiatan lain selama berhenti
sejenak dari perjalanan. Rest area kadang digunakan untuk beberapa tujuan
lain diantaranya layanan Pom bensin / SPBU, makanan atau restoran, pusat
informasi sehingga didalam rest area juga terdapat pelaku usaha, dan penyedia
jasa sehingga dapat dikelompokan menjadi 3 golongan utama pengguna rest
area yaitu :
a. Pengelola
b. Tamu / Pemakai (Traveller)
1) Pengemudi kendaraan bermotor :pemakai kendaraan pribadi
maupun bus pariwisata dan angkutan berat antar kota / kabupaten
2) Penumpang kendaraan bermotor: penumpang kendaraan pribadi
maupun bus dan sopir dan karnet angkutan berat antar kota /
kabupaten.
c. Penyedia jasa dan pelaku usaha sedia jasa. Selain itu dikelola oleh
pengelola setempat
1.4 Standarisasi Rest Area
a. Standarisasi Luasan minimum pada Rest Area
1) Standarisasi luasan minimum Rest Area
Definisi standardisasi luasan minimum Rest Area oleh Kementrian
Pekerjaan Umum (disertai lampiran No.15 Keputusan Direktur
Jenderal Bina Marga ) adalah sebagai berikut :
Tabel 1 - Data Standar Luasan Minimum Rest Area
A >40 21 5000
B >30 15 1000
C >20 9 500
Fasilitas yang di KM KM KM
sediakan Papan Informasi Papan Informasi Papan Informasi
Tempat Parkir Tempat Parkir Tempat Parkir
Musholah Musholah
Warung / Rumah makan
Telepon
Pos Kesehatan / P3K
Pom Bensin
Kios
Fasilitas Bengkel Kecil Kios Warung / Rumah
Tambahan Gazebo Pom Bensin makan
Taman / Kolam
Sumber : Lampiran No.15 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga
c. Standarisasi Pemilihan tapak untuk Rest Area
Adalah standar didalam menentukan tapak ideal bagi rest area,
yang meliputi berbagai factor baik segi fisik maupun sarana dan
prasarana. Factor-faktor tersebut adalah :
1) Faktor bentuk
Bentuk ideal adalah perrsegi panjang
2) Faktor keamanan dan keselamatan
a) Berada pada jalan yang relatif lurus datar
b) Jarak lahan kurang lebih 15m dari sisi bahu jalan
sebelah luar yang diperkeras
c) Jalan masuk dan keluar tidak mengganggu lalu lintas
jalan raya.
3) Faktor aksebilitas dan prasarana yaitu tersediannya :
a) Jalan raya
b) Air bersih
c) Drainase dan limbah
d) Jaringan Listrik
e) Jaringan telepon
a. Jenis-jenis kendaraan yang masuk Rest Area
Jenis kendaraan yang masuk rest area adalah semua jenis kendaraan
bermotor, dan kendaraan roda empat
b. Waktu Pelayanan Rest Area
Karena fungsi rest area sebagai tempat singgah atau transit bagi orang
yang melakukan perjalanan, sedangkan waktu perjalanannya adalah
tidak terbatas maka waktu pelayanan rest area adalah 24 jam non stop
c. Skup pelayanan Rest Area
Rest area ini memiliki skup pelayanan regional antar
kabupaten / kota, ini berarti dapat pula melayani pengendara
kendaraan bermotor yang melintasi daerah tersebut, walaupun
berasal dari kota / kabupaten lain, karena adanya tingkat
kemajemukan yang tinggi bagi daerah asal pengendara
kendaraan bermotor di jalan raya. Skup pelayanan ini
berpengaruh penting terhadap klasifikasi rest area
Kata NEO atau NEW Berarti baru atau hal yang baru. Sedangkan
kata vernacular berasal dari kata vernaculus(bahasa latin ) yang berarti
asli yang dibangun oleh masyarakat setempat. Arsitektur
Neo-vernakular tidak hanya menerapkan elemen fisik yang diterapkan
dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola
pikir, kepercayaan, tata letak, religi, dan lain-lain. Arsitektur
Neo-vernakular merupakan suatu paham dari aliran arsitektur
post-modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme
yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang
dipengaruhi perkembangan teknologi industri.Arsitektur
Neo-vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya
mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran serta
budaya lokal, dalam kehidupan masyarakat serta keselarsan
antara bangunan alam, dan lingkungan
Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam
pengulangan dari jumlah tipe-tipe yang terbatas, dan dalam
penyesuaiannya, terhadap iklim lokal, material dan adat istiadat ( Leon
Krier, 1971)
Menurut Charles Jencks dalam bukunya “ language of post modern
Architecture (1990)” dapat di paparkan ciri-ciri Arsitektur
Neo-vernakular selalu menggunakan atap bumbungan, batu bata
( elemen konstruksi lokal ). “ Pada Intinya Arsitektur Neo-vernakular
merupakan perpaduan antara arsitektur vernakular dan arsitektur
modern”. Aliran Arsitektur Neo-vernakular sangat mudah dikenal dan
memiliki ciri khas seperti : hampir selalu beratap bubungan, banyak
keindahan lokal dan menggunakan material-material lokal.
Tabel 7 - Perbandingan Arsitektur Tradisional, Vernakular dan
Neo-vernakular
Ide Desain Lebih mementingkan fasad Ornamen sebagai Bentuk Desain lebih
atau bentuk, ornament pelengkap, tidak Modern
sebagai suatu keharusan. meninggalkan nilai-nilai
setemapat tetapi dapat
melayani aktifitas
masyarakat didalam.
e) Di rest area ini terdapat beberapa tempat makan dan minum dengan
tingkat ekonomi yang berbeda-beda
Gambar 13 bengkel
Sumber : Dokumentasi Penulis,2016
2.6 Rangkuman Hasil Studi Banding
Dari beberapa studi banding yang sudah dibahas di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa dalam perencanaan Rest Area harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
a. Pada bangunan rest area yang mempunyai bentuk tampilan pada
bangunan yang menarik atau nilai estetika yang indah ini juga menjadi
nilai lebih pada rest area tersebut sebab pada bentuk-bentuk struktur
yang menarik dapat menimbulkan efek psikologis pada orang.
b. Pada bangunan rest area yang mempunyai bentuk tampilan pada
bangunan yang menarik juga dapat dijadikan landark / tanda pada
ruas jalan
c. Pada rest area tersebut tidak pernah ditemukan sebuah fasilitas untuk
beristirahat yang nyaman sehingga bagi para pengunjung yang ingin
beristirahat hanya dapat beristirahat di kantin, direstaurant, di
mushollah dan ditempat parkir saja.
d. Pada rest area sering kali kapasitas parkir yang tersedia di rest area
tidak mampu lagi menampung kendaraan yang ingin parkir, sehingga
pihak pengelola sering memberikan batasan bagi setiap pengunjung
untuk memarkirkan kendaraannya.
B. Program Desain ( Programing )
1. Tujuan Desain
Tujuan yang ingin di capai dalam perancangan Rest Area di Langgaliru
Kecamatan Umbu Ratunggay, Kabupaten Sumba Tengah adalah :
a) Merancang kembali Fasilitas Rest Area di Langgaliru yang mampu
memberikan pelayanan kepada pengguna jalan nasional yang ada di
pulau sumba
b) Merancang Rest Area dengan pendekatan Arsitektur Neo-vernakular
dengan mengembangkan potensi lokal sebagai ciri khas daerah
2. Fokus / Sasaran Desain
2.1 Penentu fungsi dan Tipe Rest Area
a) Fungsi Rest Area / Tempat Istirahat Sementara
Penentu fungsi tempat istirahat mempertibangkan RDTR dan
kebijakan pemerintah setempat, fungsi tempat istrihat sementara
terbagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi utama dan fungsi tambahan.
Tabel 8 - Fungsi Rest Area
Fungsi Rest Area
Utama Tambahan
Tempat Istirahat Pos tanggap darurat
Pos Manajemen jalan Pusat informasi
Fasilitas umum
Inkubator ekonomi lokal
Sumber : Analisa Penulis,2023
b) Tipe Rest Area / Tempat Istirahat Sementara
Pembagian tipe tempat istirahat digunakan untuk menentukan jarak
antar tempat istirahat dan mengetimasi kebutuhan minimal luas
area tempat istirahat. Tipe tempat istirahat dibagi berdasarkan
fungdi tempat istirahat. Ketentuan tipe tempat istirahat dapat
dilihat pada tabel 4.2
Tabel 9 -Tipe tempat istirahat berdasarkan peruntukan dan
fungdi tempat istirahat
Fungsi utama Fungsi Tambahan Tipe tempat
Istirahat
Tempat Istirahat Pos tanggap darurat A
Pos Manajemen jalan Pusat informasi
Fasilitas umum
Inkubator ekonomi
lokal
Pos tanggap darurat B
Pusat Informasi
Fasilitas umum
Pusat tanggap C
darurat
Pusat informasi
Sumber : Analisa Penulis,2023
2.1 Sasaran Pengguna Rest Area
Rest Area dapat dimanfaatkan oleh pengguna jalan, pengemudi maupun
penumpang sebagai tamu untuk beristirahat dan kegiatan lain selama berhenti
sejenak dari perjalanan. Rest area kadang digunakan untuk beberapa tujuan
lain diantaranya layanan Pom bensin / SPBU, makanan atau restoran, pusat
informasi sehingga didalam rest area juga terdapat pelaku usaha, dan penyedia
jasa sehingga dapat dikelompokan menjadi 3 golongan utama pengguna rest
area yaitu :
a. Pengelola
b. Tamu / Pemakai ( Traveller )
1) Pengemudi kendaraan bermotor :pemakai kendaraan pribadi maupun
bus pariwisata dan angkutan berat antar kota / kabupaten
2) Penumpang kendaraan bermotor: penumpang kendaraan pribadi
maupun bus dan sopir dan karnet angkutan berat antar kota /
kabupaten.
c. Penyedia jasa dan pelaku usaha sedia jasa. Selain itu dikelola oleh pengelola
setempat
3. Data
a. Deskripsi Umum Proyek
1) Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan akan dilaksanakan di Langgaliru,
Kecamatan Umbu Ratunggay, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Utama Tambahan
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah :
1. Jalan nasional yang meghubungkan beberapa kota di pulau
Sumba belum meiliki rest area atau tempat istirahat sementara
yang memadai
2. Kecelakaan lalulintas yang terus terjadi akibat parkir dan tempat
pemberhentian yang tidak teratur
3. Tidak adanya bangunan atau fasilitas khusus informasi dan
promosi pariwisata sepanjang jalan nasional
4. Munculnya beberapa tempat persinggahan ( Rumah makan,
Warung kopi, Bengkel) yang tidak teratur perletakannya dengan
fasilitas yang kurang memadai guna pelayanan ( Parkir, Toilet
keamanan dan kenyamaan).
Dari identifikasi masalah diatas dapat disimpulkan maka perlu
dirancang fasilitas baik sarana dan prasarana rest area sehingga dapat
menjadi sebuah wadah untuk tempat istirahat sementara, dimana
dengan adanya rest area ini bisa membantu meningkatkan dan
mengoptimalkan serta menunjang potensi-potensi yang ada, guna
menambah kesempatan kerja bagi pendapatan masyarakat setempat
serta menjadi nilai tambah bagi kecamatan Umbu Rantunggay itu
sendiri.
b. Pengumpulan Data
1. Jenis data
a) Data primer
Data primer merupakan data yang didapat melalui hasil observasi
atau pengamatan langsung di lapangan, wawancara kepada
masyarakat setempat maupun dokumentasi langsung keadaan
lokasi, dalam perancangan ini data yang di dapat, berupa keadaan
lokasi, vegetasi pencapaian, sarana prasarana, dan juga potensi.
b) Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat berdasarkan studi
literatur, jurnal, makalah, foto atau gambar hasil dokumentasi dari
orang lain, ataupun pembanding dari penelitian sebelumnya
dengan objek yang sama. Data yang didapat dalam penelitian ini
berupa peta lokasi, jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya,
jumlah penduduk, iklim, tata guna lahan, standar perancangan,
aturan-aturan / syarat-syarat penentu rest area dan pendekatan
yang digunakan.
d. Konsep Dasar
Memuat tentang penggambaran umum perancangan, meliputi
penjelasan apa yang yang akan dirancang, sampai pada penggambaran
bentuk dasar dari objek rancangan.
e. Konsep Perancangan
Konsep perancangan merupakan turunan dari konsep dasar yang memuat
tentang hasil olahan data berdasarkan analisis yang paling sesuai dengan
objek rancangan dan pendekatan. Beberapa hasil analisis antara lain;
Konsep tapak, konsep kontur, konsep zonasi, konsep kebisingan, konsep
pencahayaan dan pengahwaan, konsep view, konsep pencapaian, konsep
utulitas, konsep sirkulasi, konsep hubungan ruang, dan konsep bentuk.
f. Pra- Rancangan
Dalam pra-rancangan output yang dihasilkan berupa skematik desain.
g. Rancangan
Rancangan merupakan tahapan akhir dari penyusunan tulisan dan
kemudian akan berlanjut pada pengkajian hasil penulisan konsep yang
dibuat, dalam bentuk gambar perancangan, tahapan ini memiliki beberapa
bagian antara lain :
1. Gambar Kerja
Gambar kerja merupakan proses menggambar semua yang telah
dikonsepkan sebelumnya, gambar yang dihasilkan dalam tahapan ini
adalah gambar 2 dimensi antara lain; Site plan, blokplan, denah,
tampak, potongan, rencana-rencana dan detail gambar.
2. Gambar 3 Dimensi
Gambar 3 dimensi merupakan proses lanjutan dari gambar
kerja. Dalam tahapan ini semua hasil gambar kerja dibuat pemodelan
dalam bentuk 3D yang memuat seluruh konsep rancangan.
Fasilitas perancangan didapat berdasarkan hasil studi literatur dan studi kasus
fungsi bangunan yang sejenis. Fasilitas yang didapat kemudian dikelompokkan
berdasarkan fungsi dari objek perancangan antara lain :
1. Fasilitas Primer / Utama
Fasilitas Rest Area atau Tempat Istirahat Pelayanan sementara merupakan
fasilitas utama dalam perancangan yaitu terdapat kegiatan utama di Rest
Area seperti Tempat beristirahat, Tempat makan, Toilet.
2. Fasilitas Sekunder / Pendukung
Fasilitas sekunder atau fasilitas pendukung dalam perancangan ini
antara lain Tempat Beribadah, perbelanjaan, Tempat Atm Center.
3. Fasilitas Pelayanan / Service
Fasilitas pelayanan atau service dalam perancangan ini antara lain :
a) Parkiran (Disediakan parkiran mobil, bus, truk, dan motor untuk
pengelola, pengunjung )
b) Pos satpam / Pos keamanan ( Bagian yang bertugas untuk
keamanan)