Disusun guna untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Sejarah
Pragmatik dengan Dosen Pengampu Dra. Titiek Suliyati, M.T.
Disusun Oleh :
Firdaus Buchori 13030118140082
Tsaqifa Nurul Maghfira 13030118140067
Geza Wisnu Aji Saputra 13030118130073
1
Bagus Septrisia Arifin. 2018. Pelestarian Situs Sejarah. Skripsi. Diterbitkan. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purwokerto :
Purwokerto.
hektar, sedangkan 1.638,10 hektar lainnya ditanami padi sebanyak dua kali atau
lebih dalam setahun. Sedangkan lahan kering terdiri dari 1.265,35 hektar
merupakan bangunan dan pekarangan, tegal/kebun 1.569,80 hektar, hutan rakyat
758,45 hektar, serta hutan negara 2.421,00 hektar. Sementara 566,30 hektar
digunakan untuk kawasan lainnya, seperti makam, lapangan, jalan, dan
sebagainya. 2
Disisi lain, dalam Kecamatan Bumijawa terdapat situs peninggalan
bersejarah seperti situs dandang, situs mentik, situs gunungagung, limbangan,
candi gagang golok muncang larang, dan candi polor bandarsari. Akan tetapi,
situs tersebut belum diketahui oleh banyak pihak. Sehingga, berbagai situs yang
terdapat di kecamatan Bumijawa inilah yang menjadi fokus pembahasan kali ini.
Dengan demikian, Penulisan ini yang berjudul “Mengenalkan
(Mempromosikan) Situs-Situs Tersembunyi Di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten
Tegal” yang berfokuskan pada mempromosikan situs-situs tersembunyi di
Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Situs-Situs Tersembunyi yang
terdapat di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Dengan demikian, hal
tersebut menjadi perhatian dan uapaya memperkenalkan (mempromosikan) situs-
situs tersembunyi. Adapun rumusan masalah yang diambil sebagai berikut :
1. Apa saja upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah atau masyarakat
terhadap situs-situs tersebut?
2. Apa saja permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah atau masyarakat
terhadap situs-situs tersebut?
3. Bagaimana rancangan program yang dibuat kelompok untuk mengenalkan
situs-situs tersebut ke masyarakat?
2
http://eprints.undip.ac.id/75259/3/BAB_II.pdf (diunduh pada Senin, 1 Maret 2020)
BAB II
MASALAH YANG AKAN DIKAJI
Kecamatan Bumijawa memiliki banyak situs peninggalan. Sayangnya,
banyak masyarakat umum yang kurang mengetahui dan bahkan tidak tahu jika
wilayah Kecamatan Bumijawa memiliki situs-situs bersejarah. Tidak terawatnya
situs-situs sejarah di Kecamatan Bumijawa menjadi salah satu faktor dari
ketidaktahuan masyarakat. Minimnya perhatian terhadap situs-situs sejarah di
Kecamatan Bumijawa dapat terlihat dari kondisi situs yang cukup
mengkhawatirkan. Situs-situs bersejarah banyak yang tertutup oleh semak belukar
dan ditumbuhi oleh lumut-lumut.
Situs-situs bersejarah tadi terkesan terabaikan dan kurang mendapat
perhatian lebih, baik dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar situs itu
sendiri. Hal itu mengakibatkan situs-situs bersejarah tadi seakan hilang dan
tergerus oleh kemajuan zaman modern ini. Berdasarkan hal itu, permasalahan
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tidak terawatnya situs-situs di
Kecamatan di Bumijawa dan cara untuk menjadikan situs-situs sejarah di
Kecamatan Bumijawa menjadi lebih dikenal luas oleh masyarakat umum serta
dapat menjadi objek pembelarajan. Situs-situs kesejarahan di Kecamatan
Bumijawa harus dijaga keeksistensiannya agar tidak hilang tergerus oleh
kemajuam zaman.
Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah atau masyarakat
sekitar dalam mengelola situs tersebut adalah bahwa jalur yang masih terjal serta
akses yang kurang memadai untuk menuju ke tempat tersebut, dan juga situs-situs
ditempat tersebut belum tertata secara rapi sehingga masyarakat belum
mengetahui secara pasti bahwa di kecamatan mereka sebenarnya banyak situs-
situs yang tersembunyi, sehingga untuk pengelolaan sendiri hanya dilakukan
perorangan saja, biasanya untuk membersihkan tempat tersebut dan juga
mensosialisasikan lewat media sosial bahwa ditempat tersebut ada sebuah situs.
2.1 Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan proposal ini
adalah studi pustaka. Studi pustaka adalah menurut Nazir (2013, h. 93) teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-
dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari
berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Metode studi pustaka ini juga dapat didefinisikan sebagai cara pengumpulan
data bermacam-macam material yang terdapat di ruang kepustakaan, seperti
halnya koran, majalah, buletin, buku-buku, dokumen, dan sebagainya yang
relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1983: 420). Penelusuran lainnya
melalui browsing untuk mendapatkan sumber yang lain yang tersebar di dunia
maya. Selain itu, metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, antara
lain :
a. Heuristik (pengumpulan data)
Proses peneliti mengumpulkan data atau sumber-sumber yang berkaitan dengan
kajian yang dibahas, yaitu sumber tertulis maupun lisan melalui wawancara, studi
pustaka, dan survey.
b. Kritik
Setelah dirasa cukup dalam pengumpulan data, tahapan berikutnya adalah yaitu
pemeriksaan kebenaran data yang diperoleh dari wawancara, studi pustaka, dan
survey.
c. Interpretasi
Merupakan sebuah tahapan untuk menafsirkan kebenaran data tersebut.
d. Historiografi
Merupakan tahap akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap akhir ini penel
iti mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan penelitian. Penulisan penelitian
yang sesuai dengan prosedur yang baik karena akan menghasilkan kualitas yang
baik pula terhadap hasil penelitian.
Dengan kedua metode dan cara inilah, penulis akan mendapatkan berbagai
data dan fakta yang berkaitan dengan penulisan artikel ini. Selanjutnya, data dan
fakta yang telah diperoleh sebelumnya disatukan untuk ditulis menjadi tulisan
yang sistematis dan mudah dipahami.
2.2 DATA-DATA YANG DIPEROLEH
Kelompok kami sudah mendapatkan data yang berupa lisan yaitu
wawancara dengan salah satu masyarakat disana yang bernama Kholid Mawardi,
lalu untuk data tertulisnya melalui seperti buku-buku terkait dengan situs, dan
mungkin data dari dinas perlindungan cagar kebudayaan ataupun pemerintah
setempat untuk mengetahui dan memastikan apakah memang situs tersebut sudah
terdaftar atau belum.
Selain itu, hasil data yang telah diperoleh tersebut digunakan untuk
berkoordinasi antara pemerintah setempat dengan masyarakat untuk keperluan
mengenalkan sekaligus menjaga situs yang berada dikawasan Kecamatan
Bumijawa, Kabupaten Tegal tersebut sehingga situs tersebut yang nantinya
mungkin akan menjadi potensi wisata dan juga sebagai objek pembelajaran
ataupun penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pemecahan Masalah
Berlatarbelakang dan permasalahan hal diatas, Beberapa upaya pelestarian
dilakukan demi menjaga ke-eksistensiannya, salah satu upayanya yaitu
menjadikannya situs tersebut sebagai objek pembelajaran. Menurut masyarakat
sekitar banyak bukti-bukti benda-benda bersejarah, sayangnya kekurangan dalam
situs ini masih belum adanya data yang valid terkait situs tersebut. Akan tetapi,
masyarakat sudah banyak yang paham terkait lokasi adanya situs tersebut, maka
dari itu terdahulu sudah dibuatkan benteng keliling tetapi kalau untuk saat ini
situsnya sudah bisa dikatakan tidak terawat.
Upaya dalam memecahkan masalah ini adalah berupa pembersihan
dilingkungan situs tersebut oleh masyarakat sekitar dikarenakan situs tersebut
sudah dipenuhi oleh pepohonan dan semak belukar, setelah dilakukan
pembersihan dilingkungan situs tersebut memberi batas-batas wilayah yang harus
dilindungi pada lingkungan situs tersebut, menginventarisasi benda-benda yang
terdapat situs tersebut, bekerja sama dengan dinas terkait untuk proses penelitian
dan eksplorasi sejarah yang terkandung dalam situs tersebut, dan memberi
pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian situs tersebut.
Sehingga, situs tersebut dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran.
3.2 Upaya Pemerintah Daerah atau Masyarakat Terhadap Situs-Situs
Tersebut
Upaya yang telah dilakukan dengan pemerintah daerah yaitu menghubungi
perangkat desa setempat bahwa telah ditemukannya situs untuk selanjutnya
dilanjutkan koordinasi kepada pemerintah daerah (pemda) dan juga kebetulan
kapolsek setempat merupakan salah satu orang yang ikut andil dalam menunjukan
lokasi situs tersembunyi tersebut, pada masyarakatnya sendiri kami mencoba
untuk mengenalkan dan mengajak para pemuda-pemuda setempat untuk
mengetahui bahwa kecamatan Bumijawa sebenarnya banyak peninggalan situs
yang mungkin saja masih terbengkalai dan responnya cukup baik.