Anda di halaman 1dari 8

1. Jelaskan proses perubahan dan perkembangan bangsa Korea pada zaman prasejarah!

Bangsa Korea sejak zaman purbakala, tinggal didaerah antara lain Semenanjung Korea, Mancuria dan disekitar teluk Bohai seraya mendirikan kawasan kebudayaan bagian timur. Sejak zaman batu lama didaerah tersebut umat manusia telah mulai bermukim disana, tetapi belum menyelidiki kaitannya dengan kelahiran bangsa Korea. Melalui zaman batu baru dan zaman perunggu, pondasi kelahiran bangsa Korea tersedia. Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning dan bahasa Korea masuk dalam rumpun bahasa Altaic, menurut catatan Cina, suku Ye-Maek dan Han yang tergolong bangsa Korea, terus mengembangkan seni budaya zaman perunggu. Seni budaya zaman batu lama di Korea dimulai sekitar 600 ribu tahun lalu. Di Desa Sokjang, Kabupaten Kongju, Desa Kulpo, Kabupaten Unggi dan Desa Jongok, Kabupaten Yonchon terdapat sejumlah besar peninggalan dari zaman batu lama. Orang zaman batu lama tinggal didalam gua, menggunakan alat dari batu dan tulang untuk menangkap binatang liar atau mengambil buah-buahan dari hutan. Pada 8 ribu tahun yang lalu, di Semenanjung Korea muncul seni-budaya zaman batu baru. Pelbagai peninggalan seni-budaya zaman batu baru terdapat di berbagai tempat di sekitar pantai atau tepi sungai. Orang zaman batu baru menggunakan tembikar tanah yang bergambar jejak sisir. Pada tahap permulaan, orang menangkap ikan atau binatang tapi makin lama makin mengenal cara bertani berlandaskan pembentukan masyarakat klan. Sekitar 10 abad sebelum masehi, orang-orang yang memakai tembikar tanah tak bergambar melahirkan seni-budaya zaman perunggu. Seni-budaya zaman perunggu dimulai di daerah Liaoning, Mancuria dan bagian Barat Daya Semenanjung Korea, kemudian disebarluaskan ke seluruh pelosok dalam negeri Korea. Pada tahap permulaan, seni-budaya zaman perunggu dari bagian Utara masuk ke Semenanjung Korea, termasuk penggunaan pisau mirip dengan bentuk Bipa. Bentuk pisau itu dirubah menjadi pisau langsing di kemudian hari oleh bangsa Korea. Orang zaman perunggu biasanya bermukim didaerah pegunungan sambil menanam tumbuh-tumbuhan termasuk padi. Mereka meninggalkan kuburan antara lain dolmen dan kuburan terbuat dari batu. Sementara itu, kekuatan kepala klan makin lama makin meningkat sebagai penguasa masyarakat patriarkhal.

2. Berdirinya negara Korea memiliki cerita legenda Dan-Gun Wanggum yang mendirikan kerajaan Go Chosun. Uraikan peristiwa yang telah diyakini masyarakat itu dan kapan mulai ada!

Sejarah berdirinya negara Korea yaitu, berawal mula dari sebuah negara pertama yang berlandaskan seni-budaya perunggu adalah Go Chosun, kepala Go Chosun disebut Dan-Gun Wanggum. Menurut legenda dan dongeng orang Korea, menceritakan bahwa Hwang Ung, salah seorang anak Tuhan Hwan In, ingin menguasai dunia manusia, karena keinginan Hwang Ung tersebut didasari oleh perasaan tulus ikhlas, Tuhan akhirnya memperbolehkan Hwang Ung mencapai keinginannya tersebut. Hwang Ung segera turun ke kaki gunung Tae-Baek San (Gunung Myohyang di Korea Utara) dengan membawa 3000 rombongan beserta 360 macam benda urusan manusia, seperti angin, hujan, awan, biji-bijian, nyawa manusia, penyakit, hukum dan lain sebagainya. Di tempat tersebut, Hwang Ung membuat dan membuka kota Shin-Shi, yaitu kota Tuhan, pada saat itu , hidup seekor beruang dan seekor harimau yang hidup di gua yang sama yang terletak tidak jauh dari Shin-Shi. Beruang dan harimau tersebut mempunyai keinginan menjadi manusia. Dan memohon kepada Hwan Ung untuk mengubah mereka berdua menjadi manusia. Untuk mengubah mereka menjadi manusia, Hwang Ung mengatakan kepada mereka, keinginan mereka akan terwujud jika kedua hewan tersebut hanya memakan bawang putih dan mugwort suci, semacam rerumputan, selama 100 hari selam tinggal di sebuah gua tanpa melihat sinar matahari. Namun harimau tidak sabar dan akhirnya menyerah, setelah sekitar 20 hari berada dalam gua tersebut, tetapi beruang tetap bertahan hingga hari yang ke 100. Setelah melewati peraturan tersebut, beruang akhirnya dirubah menjadi seorang wanita. Setelah menjadi seorang manusia, beruang wanita (Ungnyeo) merasa sedih bahwa dia tidak memiliki siapapun untuk menikah. Ia berdoa kepada langit bahwa dia setidaknya memiliki seorang anak. Tergerak oleh doa-doanya, Hwang Ung segera meminang dia sebagai istrinya. Ungnyeo pun melahirkan seorang bayi laki-laki, yang kemudian menjadi pendiri pertama bangsa Korea, Dang-Gun Wanggum. Beberapa ahli telah memperkirakan bahwa Dang-Gun mendirikan Go Chosun pada tahun 2333 sebelum Masehi, di dekat tempat yang sekarang disebut Pyongyang di Korea Utara. Hal itu mencerminkan bahwa pembentukan negara patriarkhal berlandaskan penyatuan masyarakat klan satu sama lain. Pada tahap permulaan , Go Choson berkembang di daerah Liaoning, Cina. Kemudian mucul sebagai pusat kekuatan di bagian Timur, bahkan merebut hegemoni dengan

Kerajaan Yan, Cina sekitar abad ke 4 sebelum Masehi. Kerajaan Go Chosun berlangsung sampai tahun 108 sebelum masehi, yang kemudian ditaklukkan oleh Dinasti Han, Cina.

3. Jelaskan bagaimana gerakan reformasi modern yang dilakukan pada Kerajaan Chosun baik dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik!

Menjelang tahun 1860, Kerajaan Chosun menghadapi berbagai kesulitan baik intern maupun ekstern. Di dalam negeri, pemegang hegemoni kekuatan politik oleh kaum bangsawan tertentu selama kurang lebih 60 tahun, menggoncang kedisiplinan nasional, menimbulkan kemiskinan rakyat dan mendorong pemberontakan sipil di seluruh pelosok dalam negeri. Sementara itu agama Katolik semakin di sebarluaskan di dalam negeri. Selain itu, kapal laut baik perang maupun dagang sering bermunculan di perairan Semenanjung Korea untuk mendesak pembukaan hubungan dagang dengan Chosun. Situasi labil serupa menimbulkan rasa krisis masyarakat Chosun. Oleh karenanya, dari masyarakat umum, keluar tuntutan keras yang mendesak kerajaan agar berusaha menstabilkan kehidupan rakyat, membetulkan kedisiplinan politik dan mempertahankan agresi dari kekuatan dunia Barat. Pada saat itu, ayah Raja Kojong, Hungson Daewonggun mewakili kekuatan raja yang masih anak, melancarkan serangkaian kebijaksanaan reformasi secara besar-besaran untuk mengatasi krisis baik dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah Chosun yang sedang menghadapi tantangan besar dari masyarakat yangmeminta reformasi, mulai menyediakan langkah-langkah pembaharuan di bidang politik dan sosial. Pemerintah Chosun mendirikan Kunguk Kimucho, sebagai badan khusus untuk merancang dan melaksanakan 208 buah kebijaksanaan reformasi di segala bidang termasuk ekonomi, politik, dan sosial. Di dalam pembaharuan sistem politik, pemerintah melaksanakan pemisahan urusan istana dengan urusan pemerintah, penghapusan ujian pegawai sipil, pemisahan hak yudikatif dan pembaharuan system pemerintahan daerah. Di bidang ekonomi, pemerintah menetapkan penyatuan saluran urusan keuangan nasional, perbaikan sistem pembayaran pajak dan unifikasi ukuran standar. Sementara itu, pemerintahan Chosun menghapuskan system status masyarakat, mengizinkan perkawinan kembali bagi janda dan mencabut tindakan penyiksaan. Serangkaian kebijaksanaan reformasi pemerintah mengandung pelbagai unsur positif untuk mewujudkan ketertiban politik dan sosial secara modern.

4. Uraikan penjajahan dan dominasi kekuasaan oleh imperialis Jepang di Korea.

Masa pendudukan Jepang di Korea dimulai secara resmi pada tanggal 22 Agustus 1910 saat perdana menteri Yi Wan-yong menandatanganiperjanjian pendudukan dengan Jepang. Perjanjian tersebut kemudian diumumkan oleh Raja Sunjong ke seluruh rakyat Korea pada tanggal 29 Agustus 1910, penandatanganan perjanjian pendudukan sekaligus mengakhiri 518 tahun masa pemerintahan Kerajaan Chosun. Penjajahan dan dominasi kekuasaan oleh imperialis Jepang di Korea setelah merampas kedaulatan nasional Chosun, imperialis Jepang dengan kekuatan militer dan polisi melancarkan penjajahan yang biadab terhadap bangsa Korea, mereka merampok baik tanah, bahan pangan maupun sumber-sumber alam dan tenaga kerja dari Chosun. Bangsa Korea tak henti-hentinya berjuang melawan penjajahan Jepang, terutama gerakan kemerdekaan 1 Maret yang dapat mewariskan semangat perjuangan kepada sejumlah besar pahlawan Korea baik di dalam negeri maupun di luar negeri terhadap imperialis Jepang, bahkan mendorong kelahiran sementara Republik Korea di kemudian hari. Menghadapi kebijaksanaan penghapusan seni-budaya bangsa Korea, masyarakat Korea berusaha untuk melestarikan kebudayaan melalui berbagai langkah. Gerakan perlindungan dan pelestarian seni-budaya bangsa tersebut menjadi landasan dasar untuk meningkatkan kemampuan dan keunggulan kebudayaan bangsa Korea di dunia internasional. Imperialis Jepang yang menduduki Semenanjung Korea, akhirnya mengumumkan perang antara Jepang dengan Rusia, Semenanjung Korea menjadi medan perang karena kedua adikuasa ingin menjajah bangsa Korea. Ketika pecah perang antara Jepang dan Rusia, pemerintahan Daehanjeguk mengumumkan netralisasi. Namun demikian, Jepang segera mengirim 2 divisi ke Semenanjung Korea dan menempatkan pasukannnya di kota Seoul dan ditempat-tempat penting sebagai pangkalan militer mereka. Setelah itu, pemerintah Jepang mendesak pencapaian memorandum protocol dengan Korea dalam rangka memobilisasikan tenaga Korea (tahun 1904) dengan dalih perang, imperialis Jepang dengan kecepatan tinggi membangun rel kereta api antara kota Seoul dengan kota Busan dan kota Sinuiju, seraya merampas sejumlah besar tanah bagi kepentingan militer mereka. Setelah itu, imperialis Jepang menandatangani perjanjian pertama dengan Korea untuk mengambil hak mutlak dalam masalah intern Korea antara lain urusan diplomatic, keuangan, militer, polisi, pendidikan dan urusan istana (tahun 1904) kemudian mereka mencapai perjanjian tahap kedua dengan Korea untuk mencabut hak diplomatik Korea. Selain itu, Jepang mendirikan keresidenan jenderal (tahun 1906) untuk melancarkan intervensi dalam segala urusan intern

Korea dan Ito Hirobumi diangkat sebagai residen jenderal pertama imperialis Jepang di Semenanjung Korea. Perampokan hak kedaulatan bangsa Korea oleh Jepang secara paksa berlangsung tanpa memikirkan posisi bangsa Korea. Sebagai reaksi, Raja Kojong secara rahasia mengirimkan utusan khusus, Yi Sang-sol dan Yi Jun untuk menghadiri konperensi perdamaian dunia di Den Haag, Belanda dalam rangka mengutuk agresi imperialis Jepang terhadap bangsa Korea (tahun 1907) setelah itu, Jepang mengangkat orang Jepang sebagai wakil menteri pemerintah Korea untuk memegang hak kepemimpinan politik. Selain itu, imperialis Jepang secara paksa membubarkan pasukan Korea, mengakibatkan kelahiran pemerintah Korea tanpa daya pertahanan. Agresi militer Jepang menghapuskan pula hak kepolisian dan hak yudikatif Korea yang digantikan dengan anggota polisi Jepang untuk mengontrol keamanan nasional Korea, dan Jepang mulai menjajah Korea (tahun 1910). Imperialis Jepang buka hanya merampas hak politik, tapi juga merampas dan merampok hak peredaran mata uang dan tanah dalam rangka menjajah Semenanjung Korea secara total. Setelah berhasil merampok hak kedaulatan nasional Korea, Jepang mendirirkan pemerintahan Jenderal Chosun di kota Seoul ssebagai tulang punggung bagi penjajahan, dibawahnya terdapat berbagai organisasi untuk mendukung imperialis Jepang. Gubernur jenderal Chosun di bawah kaisar Jepang memegang hak mutlak baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif maupun hak pengontrolan militer di Chosun. Pemerintah Jepang mengirimkan 2 divisi angkatan darat, sekitar 20ribu orang polisi militer serta 20ribu orang pembantu anggota polisi militer untuk mendukung penjajahan Jepang. Dominasi paksa oleh anggota polisi militer imperialis Jepang tersebut merupakan hal yang tak ada bandingannya dalam sejarah karena sangat kejam dan brutal. Sesaat setelah mencuri hak kedaulatan Korea, imperialis Jepang mulai melaksanakan kebijaksanaan perampasan tanah Korea. Meskipun mereka telah merampok sejumlah tanah sebelum penjajahan di Korea, pemerintah Jenderal Chosun pada tahun 1910 membentuk giro agrarian untuk mengurus perampasan tanah secara efektif. Dengan demikian, sekitar 40 persen dari jumlah tanah di Semenanjung Korea dicuri oleh pemerintah Jenderal Chosun. Imperialis Jepang segera menjual tanah itu kepada perusahaan pembangunan Jepang atau orang Jepang dengan harga murah. Oleh karena itu sejumlah besar petani Korea yang dirampok tanahnya oleh Jepang terpaksa menjadi buruh, kuli atau pengembara ke Mancuria atau Jepang.

5. Apa yang saudara ketahui tentang serangan Waeran dan Horan di Korea. Jelaskan!

Memasuki abad ke-16, Kerajaan Chosun semakin menghadapi pelbagai kesulitan akibat pecahnya pendapat satu sama lain di kalangan pemimpin politik, kemiskinan masyarakat umum dan kelemahan kekuatan pertahanan nasional. Dalam suasana sedemikian, penduduk Jepang di 3 pelabuhan Korea menimbulkan kerusuhan dan kaum bajak lau Jepang sering merampok di bagian Selatan Semenanjung Korea. Di Jepang, Toyomi Hideyoshi setelah menuntaskan kekacauan dalam negeri akibat peperangan diantara negeri, mulai menyiapkan invasi secara besar-besaran terhadap Semenanjung Korea. Tapi, Kerajaan Chosun tidak dapat menyediakan seragkaian langkah terhadap invasi Jepang tersebut, akibat kesalah pahaman terhadap situasi sebenarnya di Jepang. Pada tahun 1592, sekitar 200ribu orang pasukan Jepang menyerbu Chosun, dan Waeran (perang Jepang) dimulai. Pada tahap permulaan, pasukan Kerajaan Chosun mengalami kekalahan berturut-turut dan pasukan Jepang terus memajukan arahnya ke Utara, menaklukkan Hanyang (Ibukota Chosun) dan menjangkau propinsi Pyongan dan Hamgyong. Namun demikian, di laut, angkatan laut Chosun dibawah kepemimpinan admiral Yi Sunsin terus memperoleh kemenangan besar dan sejumlah besar pasukan sukarelawan dari berbagai lapisan masyarakat berani menghadapi serbuan Jepang. Sementara itu, pasukan gabungan Chosun dan Ming mulai mengusir pasukan Jepang dari Semenanjung Korea. Oleh karenanya, pasukan Jepang melarikan diri ke bagian Selatan Semenanjung Korea dan Chosun serta Jepang mulai mengadakan pertemuan gencatan senjata selama 3 tahun. Setelah gagal mencapai perjanjian gencatan senjata, Jepang menyerbu lagi Semenanjung Korea (tahun 1597). Baik pasukan Chosun, pasukan sukarelawan dan pasukan Ming memblokir serbuan Jepang dan di laut, armada Chosun dibawah kepemimpinan admiral Yi Sun-si secara total menghancurkan armada Jepang. Admiral Yi Sun-si meninggal dunia dalam perang Noryang sesaat setelah memperoleh kemenangan sekaligus waeran yang berlangsung selama 7 tahun berakhir. (tahun 1598) Setelah berakhirnya Waeran, situasi Cina berubah, mengakibatkan kelemahan kekuatan Kerajaan Ming, sebaliknya suku Nuzhen muncul sebagai kekuatan baru. Suku Nuzhen yang tinggal di Mancuria mendirikan Kerajaan Jing Belakang. 30 tahun kemudian, sejak berakhirnya Waeran, Chosun menderita lagi serbuan Jin Belakang (tahun 1627). Tapi, pencapaian perjanjian bilateral, mendorong penarikan kembali

pasukan Jin Belakang. Setelah itu, Jin Belakang merubah negara menjadi Kerajaan Qing dan mendesak Chosun untuk membuka hubungan pemimpin anak buah. Penolakan Chosun terhadap desakan Qing menimbulkan invasi Qing ke Semenanjung Korea (tahun 1636). Akhirnya Kerajaan Chosun menerima tuntutan Qing meskipun bertentangan terhadap serbuan pasukan Qing selama 45 hari di benteng gunung Namhan. 2 kali serbuan suku Nuzhen ke Korea, disebut Horan atau perang biadab.

TAKE HOME EXAM PENGANTAR SEJARAH KOREA

Nama NIM

: Rachmat Aditya Hutama : 10/297088/SA/15158

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Tahun ajaran 2011/2012

Anda mungkin juga menyukai