(Nandang Rusnandar)
suatu daerah), pangkat ini sekarang Molsbergen, 1935 dalam Kunto, 1985).
mungkin setingkat Babinsa (Kunto, Jalan setapak kuda ini sangat penting
1985 :10). Setahun kemudian setelah artinya karena dijadikan prasarana
kedatangan Arie Top ini, yaitu pada transportasi untuk mengangkut hasil
tahun 1742, maka penduduk di wilayah perkebunan kopi dari Priangan ke
Bandung ditambah dengan tiga orang Batavia, dengan demikian
warga Eropa yaitu kakak beradik pengangkutan hasil perkebunan tidak
Ronde dan Jan Geysbergen dan satu lagi mempergunakan aliran Sungai
orang buangan dari Batavia yang Citarum.
berpangkat Kopral. Ketiga orang inilah Pada waktu Herman Willem
kemudian membangun Bandung Daendels menjadi Gubernur Jenderal
dengan jalan membuka hutan dan Hindia Belanda (1808 - 1811), baru
membuat perusahaan penggergajian. kemudian dibangun jaringan jalan di
Kemudian Bandung terkenal dengan Pulau Jawa sepanjang 1.000 km., dari
sebutan Paradise in Exile (sorga dalam Anyer di ujung barat Pulau Jawa
pembuangan) (Kunto, 1985: 11). (sekarang Provinsi Banten) hingga
Mengapa Bandung disebut sebagai Panarukan di ujung timur Pulau Jawa.
Paradise in Exile? Padahal Bandung Jalur jalan Anyer – Panarukan ini,
pada pertengahan abad ke-18 itu masih ketika memasuki daerah Bandung tidak
berupa hutan rimba, di sana-sini masih melewati Ibu kota Kabupaten Bandung
tersisa genangan air sisa-sisa dari danau - Karapyak (Dayeuh Kolot Sekarang)
purba, sehingga masih banyak situ yang pada waktu itu terletak 11 km ke
(kolam besar) tersebar di sekitar arah selatan dari jalurnya. Kenyataan
Bandung dan selebihnya masih berupa ini membuat Gubernur Jenderal
ranca (rawa-rawa). Keadaan wilayah Daendels menerbitkan Surat Keputusan
seperti ini, oleh Belanda dijadikan tertanggal 25 Mei 1810, yang
tempat pembuangan bagi soldadu atau memerintahkan kepada Bupati
pegawai pemerintahan yang membuat Bandung dan Bupati Parakan-muncang
kesalahan, karena Bandung dianggap agar memindahkan ibu kotanya
„neraka‟ dengan hutan rimba yang masing-masing ke tepi jalan raya. Surat
menyeramkan. Istilah dalam bahasa tersebut lengkapnya berbunyi sebagai
Sunda untuk menggambarkan keadaan berikut3 :
rimba belantara Bandung itu dengan
25 Bloeimaand 1810
sebutan top maung top badak (siap
Verplatsing van de hoofd-
dimakan harimau dan badak).
negorijen in de regentschappen
Transportasi untuk mencapai daerah
Bandoeng en
pedalaman Priangan atau Bandung
Parakanmoentjang
hanya melalui Sungai Citarum, dengan
De landdrost der Jaccatrasche
menaiki perahu atau rakit bisa
en Preanger bovenlanden hij
mencapai daerah „neraka‟ ini. Barulah
missive heb-bende te kennen
pada tahun 1786 jalan setapak yang
gegeven, dat hem bij zijne
dilalui kuda mulai dicoba untuk
jongste inspectie was te ooren
menghubungkan kota-kota Batavia–
Bogor – Cianjur – Bandung (ECG.
3
Plakaatboek, XV, 1810.
untuk Kota Bandung. Di sini jelas Belanda yang tertuang dalam Surat
bahwa Daendels sangat berperan dalam Perintah Gubernur Jenderal GA. Baron
pembangunan Kota Bandung, wilayah van der Capellen tanggal 9 Januari
yang asalnya hanya sebuah Bergdessa 1821 (Statsblad No. 6/1821) yang
„desa udik‟ menjadi sebuah kota yang menyatakan bahwa wilayah
besar. Bupati Bandung pada masa itu Karesidenan Priangan tertutup bagi
pun terus membangun Bandung hingga semua orang Eropa dan Cina.
terwujud sebuah kota yang indah penuh Meskipun ada isolasi dari pemerintah
sanjung. Belanda, pada waktu itu „kota‟
Selain orang-orang di atas, ada Bandung di bawah pemerintahan
pula orang Belanda yang ikut andil Bupati Wiranatakusumah IV (1846-
membangun Bandung, yaitu Adries de 1874) banyak mengalami kemajuan,
Wilde. Ia pada tahun 1819 mengajukan sehingga Pemerintah Belanda melalui
usulan kepada pemerintah Kompeni surat perintah yang disampaikan oleh
Belanda, agar ibu kota Karesidenan Residen Priangan Van Steinment
Priangan dipindahkan dari Cianjur ke tertuang dalam lembaran berita “Java
„kota‟ Bandung. Ada apa dengan „kota‟ Bode” tanggal 11 Agustus 1852
Bandung? Dr. Ir. R van Hoevell (1852) membuka isolasi bagi Karesidenan
sempat datang ke „kota‟ Bandung dan Priangan.
kemudian menulis sebuah artikel yang Setelah isi surat perintah itu
ditujukan kepada Gubernur Jenderal dilaksanakan, maka Bandung menjadi
Hindia Belanda “Mungkin anda tahu sebuah kota yang tidak lagi terisolasi,
bahwa saya selalu tergoda oleh angan- ia menjadi sebuah kota yang ramai dan
angan, untuk mendirikan sebuah „kota maju. Mungkin Bandung tidak lagi
besar‟ di Dataran Tinggi Bandung, menjadi sebuah Bergdessa yang udik.
sebagai suatu koloni bagi orang-orang Apalagi pada tahun 1856, Gubernur
Eropa”. Namun banyak juga yang Jenderal Charles Ferdinand Pahud
menentang keinginan ini, terbukti memerintahkan pemindahan Ibu kota
dengan artikel lain yang menyatakan Keresidenan Priangan dari Cianjur ke
“Mereka menentang pendapat saya, kota Bandung sesuai dengan per-
bahkan menamakannya sebagai suatu mintaan Adries de Wilde. Pemindahan
ilusi dan khayalan yang kelewat Ibu kota Keresidenan Priangan ini baru
diidam-idamkan. Namun saya yakin, terlaksana pada waktu Residennya Van
bahwa cita-cita itu akan terwujud”. Di der Moore yaitu pada tahun 1864.
akhir artikelnya van Hoevell menulis Pemindahan ibu kota Priangan itu
“Hanya alamlah kemudian, yang bertepatan dengan meletusnya Gunung
memiliki kekayaan dan keindahan tak Gede yang ada di perbatasan Kota
terhingga di sini, akan dapat Cianjur dengan Bogor, sehingga sangat
mewujudkan angan-angan, yang kelak mengguncangkan Kota Cianjur.
bakal dikenal dan dihargai orang”
3. Perkembangan Kota Bandung
(Tijdschraft voor Nederlandsch Indie,
dari Masa ke Masa
Tahun ke-14, 1852).
Dalam perjalanan dan per- Kota Bandung, pada pertengahan
kembangan sejarah kota, Bandung abad ke-19 masih merupakan „desa‟
pernah diisolasi oleh pemerintah yang sunyi sepi dikenal dengan sebutan
een kleine berg dessa (desa yang menjadi impian setiap orang tua
pegunungan yang mungil). Desa yang untuk menyekolahkan anaknya di Kota
kecil ini asal muasalnya merupakan Bandung.
bekas danau, maka di atas area ini Kemudian pada tahun 1866, di
masih banyak rawa di sana-sini kota ini dibangun sebuah sekolah
sehingga menjadi sumber penyakit Kweekschool „Sekolah Guru‟ yang oleh
terutama kematian balita yang amat orang-orang pribumi disebut sebagai
tinggi. Hal tersebut menjadikan „desa‟ Sakola Raja. Disebut Sakola Raja,
ini pun mendapat julukan karena banyak anak-anak „raja‟ (kepala
kinderkerkhof (kuburan anak bayi), suku, kepala nagari) dari luar Pulau
terbukti pada waktu itu banyaknya Jawa yang bersekolah di sekolah ini
kuburan anak balita di setiap halaman (Kunto, 1996: 19). Bandung sebagai
rumah. (Kunto, 1996: 4) kota pendidikan, terekam dengan baik
Menurut EC. Godee Moisbergen, dalam sebuah buku bacaan untuk anak-
Kepala Arsip Negara di Batavia (1935) anak sekolah dasar yang dikarang oleh
pada tanggal 24 April 1820, Residen AC Deenik dan Rd. Djajadiredja dalam
Priangan yang berkedudukan di Cianjur bukunya yang berjudul Rusdi Djeung
telah mengadakan inspeksi ke kota Misnem (1922) Di dalam buku tersebut
mungil Bandung. Residen telah diceritakan ada dua anak yang datang
berembug dengan Regent „Bupati‟ dan dari Banyumas untuk bersekolah di
Panghulu Bandung untuk membangun sekolah Kweekschool, yang satu
sekolah di kota ini. Tiga tahun berhasil menyelesaikan sekolahnya dan
kemudian berdirilah empat buah yang satu drop out sehingga pindah
sekolah gubernement (negeri), yaitu sekolah ke Batavia.
sebuah Sekolah Dasar Bumi Putera di Sejarah pun mencatat dalam
Karangpamulang, Frobelschool bidang pendidikan, Bandung
„Taman Kanak-kanak‟ dan Sekolah merupakan daerah yang paling maju
Dasar Khusus bagi orang Eropa (lokasi dibanding dengan daerah lainnya di
sekarang, Patung Badak Putih di Nusantara ini. Hal tersebut berkat
halaman Balai Kota Bandung), dan usaha dan kerja keras para
Ambachtschool „Sekolah Pertukangan‟. onderneming „perkebunan‟ yang
Dengan munculnya sekolah tersebut memajukan bidang pendidikan.
maka Bandung mendapat julukan Kota Bandung sebagai ibu kota, baik ibu
Pendidikan. Kemudian, seorang kota kabupaten dan ibu kota Priangan
seniman mencipta nyanyian yang sejak zaman kolonial Belanda telah
berbunyi, tumbuh subur berbagai jenjang
pendidikan yang ada di kota ini, seperti
Nelengnengkung
OSVIA dan MOSVIA, yakni sekolah
nelengnengkung, geura gede
para calon pegawai Pamongpraja yang
geura jangkung, geura sakola ka
didirikan pada tahun 1879 dengan
Bandung geura makayakeun
lokasi di daerah Tegallega sekarang.
indung
Kemudian sekolah ini dikenal dengan
sebutan Sakola Menak. Di samping itu
ada pula sekolah lainnya seperti MULO
„Meer Uitgebreid Lager Onderwijs’ bahwa “Kami orang Belanda telah tiga
yang terletak di Jawastraat „Jl. Jawa‟ ratus tahun bertahan di sini, dan kami
yang sekarang menjadi SMPN 5. Di akan tinggal di sini selama tiga ratus
Bandung pula, terdapat sekolah HBS tahun lagi” (Bob Nieuwenhuys, Oost
„Hogere Burgerschool‟ setingkat SMA Indische Spiegel, 1972). Dengan
di Jl. Belitung, salah satu alumninya demikian mereka membangun
adalah Sri Sultan Hamengkubuwono bangunan yang indah, tata kota dan
IX. pola pemukinan yang serasi sehingga
Ir. Soekarno, merupakan salah kelestarian alam Bandung dapat
seorang alumni dari Technische sedemikian rupa terjaga. Hal tersebut
Hooger School „TH‟ yaitu perguruan dapat dilihat dengan banyaknya taman
tinggi teknik pertama di Indonesia yang yang dibuat di seantero kota Bandung.
diresmikan pada tahun 1920. Sekolah Pada akhir abad ke-19 usaha
ini di kemudian hari kita kenal dengan penghijauan telah dimulai agar
sebutan Institut Teknologi Bandung kawasan ini menjadi segar. Peng-
„ITB‟. Untuk kepentingan sandang, hijauan dilakukan oleh perkumpulan
Departemen Perekonomian Hindia Bandoeng Vooruit, meliputi daerah
Belanda, pada tahun 1934 mendirikan DAS Cikapundung dari Lembang
sekolah Textiel Inrichting Bandoeng hingga lembah Tamansari, lereng Bukit
„TIB‟ yang kini dikenal dengan Institut Palasari, Jayagiri, Ciumbuleuit
Teknologi Tekstil „ITT‟. Sebanyak (Puncrut), Gunung Manglayang dan
1.300 alat tenun tangan dan 50 mesin Arcamanik. Juga melestarikan
tenun mekanis didatangkan demi beberapa air terjun dan danau-danau
memenuhi kebutuhan tersebut. (situ) di seputar daerah Bandung (Situ
Pendidikan bagi kaum remaja putri tak Patengang, Situ Cileunca, Situ Aksan)
lepas dari perhatian Ibu Rd. Dewi yang disebut natuur-monument
Sartika. Pada tahun 1925 berdiri sebuah „monumen alam‟. Atas upaya mereka
sekolah yang dinamakan Sakola Istri di itulah kemudian Bandung mendapat
Jalan Kautamaan Istri untuk mendidik julukan “The Garden of Allah” atau
kaum remaja putri Sunda. Sekolah ini sering disebut De Bloem der Indische
mendidik kaum perempuan agar dapat Bergsteden „Bunga Kota Pegunungan
mencapai cita-citanya sehingga ia tidak di Hindia‟. Mengapa demikian, mereka
saja sebagai wanita yang mengurus belajar dari pepatah Cina yang
rumah tangga, melainkan dituntut mengatakan if you would be happy all
untuk menjadi wanita yang mandiri. your life, plant a garden. Sebagai kota
Dalam pemerintahan, pada tahun yang penuh dengan taman, Bandung
1864, Bandung, selain sebagai ibukota pada tahun 1936 dijuluki sebagai
kabupaten juga mendapat julukan dan Tuinstad „Kota Taman‟ oleh Mr. Dr.
fungsi baru yaitu sebagai ibukota W. Roosmale Nepveu seorang
Karesidenan Priangan, hal tersebut Walikota Apeldoorn di Hollaand.
karena pindahnya ibukota Karesidenan Julukan terhadap Kota Bandung
Priangan dari Cianjur ke Bandung. sebagai Tuinstad, sebagai Kota Taman,
Gubernur Jenderal De Jonge (1932) berbeda dengan julukan yang diberikan
pernah menulis surat kepada wartawan kepada Kota Malang Jawa Timur
Inggris, dalam suratnya disebutkan sebagai Hollandsch Tropische Stad
„Kota Belanda di daerah Tropis‟. Kota perbelanjaan khusus orang kulit putih,
Belanda, artinya kota yang dibuat mirip di sepanjang Jalan Braga yang semula
dengan kota-kota yang ada di Belanda. hanya berupa jalan pedati.
Kota Bandung, tidak dijadikan „Kota Perkembangan Braga pada masa
Belanda‟ melainkan kota untuk keemasannya berpengaruh besar
pemukiman orang Belanda atau terhadap perkembangan wilayah
disebuat Westersche-enclave. Dalam sekitarnya. Konsentrasi aktivitas
cara membangun bangunan-bangunan perdagangan, jasa, hiburan, hingga
yang ada di Kota Bandung, para arsitek perkantoran berada pada kawasan ini.
Belanda, kurang memperhatikan sifat- Secara fisik kawasan Jalan Braga
sifat kedaerahan „hindische‟nya, dikembangkan dengan suasana
sehingga arsitek Hendrik Berlage mendekati tempat-tempat di Eropa,
memberikan julukan Bandoeng Parijs fakta ini dapat dilihat dari bentukan-
van Java. Julukan Bandoeng Parijs van bentukan fisik bangunan gedung-
Java muncul ketika Congres gedung pertokoan yang cenderung
Internationaux d`architecture moderne tampil dengan gaya Eropa. Salah satu
“CIAM” yang diselenggarakan di kota yang paling menonjol adalah gedung
Chateau de la Sarraz, Swiss pada bulan Javasche Bank (sekarang Bank
Juni 1928. Perwakilan arsitek dari Indonesia), gedung Van Dolph
Bandung pada waktu itu adalah (sekarang Landmark), gedung Gas
Hendrik Berlage. Ia menyindir bahwa Negara serta gedung-gedung lainnya
Kota Bandung dalam pembangunannya yang berada di sekitar Braga. Gaya
yang berkiblat kebarat-baratan dan arsitektur yang khas menjadikan
lebih terpaut ke Kota Paris, tidak kawasan Braga semakin berkembang
menonjolkan ciri khas tropisnya dan sebagai kawasan perdagangan yang
tidak mencerminkan kepribadian yang banyak diminati masyarakat saat itu.
mandiri5. Walupun julukan itu (Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
merupakan sindiran, namun pada Bandung 2005 - 2013: 4)
akhirnya julukan itu menjadi termashur Pemerintah Gemeente
ke seluruh dunia, karena Bandung Bandoeng, pada tahun 1920 memiliki
menjadi prototip kota Kolonialle Stad semboyan Kota Bandung yang
„kota kolonial‟ mendukung terbuktinya Uga Bandung
Julukan Kota Bandung sebagai „Bandung heurin ku tangtung’, yaitu
Parijs van Java, sejalan dengan Bandoeng is het paradijs der aardche
maraknya aktivitas perkebunan di schoonen. Daarom is het goed daar to
sekitar Kota Bandung pada awal abad wonen „Bandung adalah sorga permai
XX, tumbuh pula bangunan-bangunan di atas dunia. Itulah sebabnya baik
untuk kepentingan orang perkebunan untuk bermukim di sana‟(Kunto, 1986 :
seperti hotel, kantor, pertokoan dan 233).
tempat hiburan, termasuk sekolah. Di Hal tersebut pun berulang ketika
antara yang terpenting adalah tempat negara Indonesia sudah merdeka, Kota
5
Majalah Mooi Bandoeng, Nopember
1935, hlm15
yang bersedia pindah, Hanya tiga yang Bandung dengan berbagai kelengkapan
menolak pindah ke Bandung, yaitu fasilitasnya menjadikan daya tarik
kantor sekretariat Gubernur Jenderal, tersendiri bagi masyarakat Eropa
Volksraad, serta Departemen Pen- maupun pribumi untuk menetap. Hal
didikan dan Pengajaran. ini mendorong terjadinya perluasan
Dalam upaya pembangunan dan wilayah kota sebagai akibat dari
pengembangan Kota Bandung, pada bertambahnya jumlah penduduk beserta
awal dekade tersebut, arsitek dan aktivitasnya.
perencana kota Ir. Thomas Karsten Pusat pendidikan perwira militer
(1930) telah merancang Kota Bandung pun dibangun dan didirikan di Kota
yang dikenal dengan Plan Karsten. Bandung, sekolah setingkat akademi
Luas kota Bandung yang semula hanya yang dikenal dengan Corps Opleiding
2.853 Ha direncanakan dalam 25 tahun Reserve Officieren „CORO‟ atau Korp
ke depan bakal bertambah menjadi Perwira Cadangan serta sekolah
12.758 Ha, dan diperuntukkan bagi 750 Koninklijke Militaire Academie
ribu jiwa. Juga jasa dan andil Bupati ‟KMA‟. Dalam sekolah ini tercatat tiga
Martanegara, saat beliau menjabat anak bangsa Indonesia menjadi
sebagai Kepala Pemerintahan alumninya, yakni AH. Nasution, Alex
Kabupaten Bandung, yang banyak Kawilarang, dan TB. Simatupang. Kota
memberi perhatian bagi pengembangan Bandung menjadi pusat garnisun
serta pembangunan Kota Bandung, militer yang vital, hal tersebut dapat
khususnya pada periode tahun 1893- dilihat dari penempatan instalasi militer
1906. yang sangat penting, maka pada waktu
Kota Bandung telah berulangkali penyerbuan oleh bala tentara Jepang ke
mengalami pengembangan wilayah Pulau Jawa, Bandung menjadi salah
perkotaannya. Hal ini diakibatkan oleh satu sasaran utama (Anthony Reid and
jumlah penduduknya dari tahun ke Oki Akira, 1986). Setelah merdeka pun
tahun semakin meningkat. Seperti Bandung masih tetap menjadi pusat
terlihat pada peta perkembangan pendidikan militer, seperti Sekolah
pemekaran Kota Bandung, pada tahun Perwira Staf Komando seperti SESKO
1906 luas wilayah kota hanya 900 Ha, AD, SESKO AU, SESKO AK dan
dengan luas tanah yang ditempati 240 SESKO ABRI.
Ha. Pada tahun 1911, luasnya Bandung dalam perjalanan
berkembang menjadi 2.150 Ha, dengan sejarahnya, diawali pada abad 18,
luas tanah yang ditempati bangunan untuk penataan ruang sudah dimulai
meningkat menjadi 300 Ha. Begitu dengan pertumbuhan pemukiman yang
seterusnya, sehingga pada tahun 2005, sederhana. Baru pada awal abad 20,
Kota Bandung mempunyai penduduk yaitu pada tahun 1915, untuk
sekitar 2.270.970 juta jiwa dan luas pertamakali penataan kota dirumuskan
lahannya pun mengalami penambahan dalam konsep rancangan ”Master Plan
menjadi sebesar 16.729,65 Ha. Gemeente Bandoeng 1918-1923”.
Kelengkapan fasilitasnya men- Dengan semboyan kota:
jadikan daya tarik. Fenomena pem-
Bandoeng is het paradijs der
bangunan kawasan pusat Kota
aardche schoonen. Daarom is
mengenai sarana olah raga sampai sebab akibat, yaitu dengan pemindahan
dengan tahun 2005 terdiri atas ibu kota Priangan dari Cianjur ke
lapangan indoor dan outdoor, di Bandung yang menjadikan Bandung
antaranya yaitu kolam renang (13 menjadi sebuah kota yang terus maju
unit), billyard centre (49 unit), dan semakin padat. Bandung menjadi
bowling (4 unit), stadion (6 unit), sebuah kota metropolitan.
pusat kebugaran (9 unit), ice Kini Kota Bandung berkembang
skating (1 unit), sepatu roda (1 menjadi sebuah kota metropolitan,
unit), permainan mekanik (38 unit) sebuah kota yang memiliki sejuta kata
dan lapangan golf (1 unit). cemoohan, pujian, dan sanjungan mulai
f. Sarana Pariwisata dan Rekreasi dari kata yang paling “brengsek”
berupa objek dan daya tarik wisata hingga kata sanjungan indah dan enak
sampai dengan tahun 2005 didengar telinga. Sanjungan pertama
sebanyak 45 unit, terdiri atas datang dari seorang Arie Top yaitu
wisata alam dan wisata buatan perwira Kompeni yang dibuang ke
manusia. Sarana pendukung daerah ini, pada tahun 1742 Bandung
kepariwisataan terdiri atas Hotel dikenal dengan sebutan Paradise in
berbintang mulai dari Bintang 1 Wxile „sorga dalam pengasingan‟.
sampai dengan bintang 5 sebanyak Perkembangan Kota Bandung
51 unit dan Hotel Melati dari dari hari ke hari semakin tidak
Melati 1 sampai dengan Melati 3, terkendali. Kalimat gegek pangeusi
sebanyak 169 unit, restoran nagrina dapat dilihat dari peta wilayah
sebanyak 132 unit dan rumah Kota Bandung, menunjukkan bahwa
makan sebanyak 440 unit, biro tiga wilayah di Kota Bandung diduga
perjalanan wisata 116 unit dan menjadi kota terpadat di dunia, karena
agen wisata 12 unit. kepadatan penduduknya di atas 13.000
jiwa per kilometer perseginya. Tiga
wilayah itu adalah Cicadas,
C. PENUTUP
Kiaracondong, dan Bandung Kulon.
Bandung menjadi Ibu kota Rumah-rumah semakin terlihat
Priangan, dari sinilah munculnya Uga berhimpitan dan bahkan banyak rumah
atau lebih tepatnya Uga Bandung, : yang diisi oleh tiga kepala keluarga.
Bandung heurin ku tangtung, Cianjur Padahal idealnya kepadatan penduduk
katalanjuran, Sukabumi tinggal resmi, itu lima ratus jiwa perkilometer
Sumedang ngarangrangan, Sukapura persegi.8 Perkembangan dan
ngadaun ngora, Galunggung ngadeg pembangunan yang menjadikan
tumenggung „Bandung padat “pen- Bandung menjadi gegek pangeusi
duduknya”, Cianjur hanya terlewati, nagrina yang diakibatkan oleh
Sukabumi hanya nama resmi, kebijakan pemerintah sendiri yaitu
Sumedang tinggal meranggas, menjadikan Kota Bandung sebagai kota
Sukapura akan maju, Galunggung singgah. Dengan banyaknya
mengambil peran‟.
Ramalan itu kemudian menjadi
kenyataan, karena lahirnya sebuah uga 8
Pikiran Rakyat. Bandung Raya
berlatar dari sebuah kausalitas atau “Terpadat di Dunia” Senin, Tgl 30 Maret 2009.