Anda di halaman 1dari 21

273 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ...

(Nandang Rusnandar)

SEJARAH KOTA BANDUNG DARI ”BERGDESSA”


(DESA UDIK)
MENJADI BANDUNG ”HEURIN KU TANGTUNG”
(METROPOLITAN)
Oleh Nandang Rusnandar
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung
Jln. Cinambo No. 136 Ujungberung Bandung
Email: bpsntbandung@ymail.com
Naskah diterima:19 Maret 2010 Naskah disetujui: 27 Mei 2010
Abstrak
Bandung merupakan sebuah kota yang mempunyai alur sejarah yang sangat
panjang, wilayah yang asalnya hanya sebuah Bergdessa „desa udik yang sunyi sepi yang
terdiri dari 25 sampai 30 rumah…‟. Apabila dari satu rumah terdiri atas 4 orang anggota
keluarga, maka dari 25 sampai 30 rumah tersebut diperkirakan penduduk di tempat itu
berjumlah seratus dua puluhan jiwa dan diduga semuanya adalah orang Sunda. Itulah
penduduk yang menempati „Dayeuh Bandung‟ sebagai cikal bakal Kota Bandung.
Dewasa ini, Bandung terwujud sebuah kota metropolitan yang indah penuh sanjung.
Tujuan penelitian ini mengungkapkan sejarah Kota Bandung. Metode penelitian yang
dipergunakan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Bandung berkembang sesuai dengan situasinya.
Kata kunci: Bandung, Kota Bandung.
Abstract
The city of Bandung has a very long history, from the area of a remote and calm
village (Bergdessa) consisting of 25 to 30 houses (approximately 120 people), it has
turned into a big city (metropolitan) populated by over 4 millions people. The village
was called Dayeuh Bandung (the city of Bandung) and it is considered to be the embryo
of nowadays Bandung. The early population of Dayeuh Bandung was probably the
Sundanese only. Revealing the history of the city of Bandung would be the main goal of
this research, and the methods we are conducting are heuristic, critique, interpretive,
and historiography. We came into conclusion that Bandung has developed accordingly.
Keywords: Bandung, Bandung City.

A. PENDAHULUAN diuraikan, maka secara garis besar


penulisannya dapat dipilah menjadi dua
Bandung merupakan sebuah kota
bagian, yaitu bagian yang diusung oleh
yang mempunyai alur dan perjalanan
Orang Belanda atau zaman kolonial
sejarah yang sangat panjang, sehingga
dan yang kedua bagian yang diusung
tidak setiap peristiwa sejarah
oleh orang pribumi yaitu waktu
meninggalkan kelengkapan data.
terjadinya pemindahan ibu kota
Apabila perjalanan sejarah Bandung
Kabupaten Bandung dari Krapyak

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 274

(Dayeuhkolot) ke dekat jalan besar di Secara kategori, sumber-sumber yang


tepi Cikapundung (Kota Bandung diperoleh itu ada yang bersifat primer,
sekarang). Peristiwa pemindahan ibu seperti arsip, dokumen resmi, dan
kota itu secara yuridis formal sumber-sumber lain yang sezaman
diresmikan melalui besluit (surat dengan periode penulisan; ada pula
keputusan) gubernur jenderal tanggal yang bersifat sekunder, yaitu sumber-
25 September 1810. sumber yang dibuat tidak sezaman
Dalam judul tulisan ini ter- dengan periode yang dibahas. Sumber-
kandung dua masalah yang perlu sumber tersebut terdiri atas sumber
terlebih dahulu diidentifikasi, yaitu tradisional, sumber kolonial, dan
yang berkaitan dengan aspek tema sumber modern.
(sejarah kota) dan aspek spasial Terhadap sumber-sumber
(Bandung). Sejarah kota mengacu tersebut dilakukan kritik, baik secara
pada pemahaman rekonstruksi tertulis ekstern (menilai otentisitas
mengenai masa lalu sebuah kota, dalam materialnya) maupun secara intern
hal ini Kota Bandung. Secara substansi, (menilai kredibilitas isinya).
sejarah kota sering disebut sebagai Selanjutnya, terhadap sumber yang
sejarah yang menyeluruh (total sudah terseleksi itu dilakukan
history). Kota dalam pengertian “proses interpretasi, sehingga diperoleh fakta
menjadi”, yakni kota mulai dari dan maknanya serta hubungan satu
pengertian yang sangat sederhana sama lainnya. Interpretasi didasarkan
hingga pengertian dan cakupan yang pada prinsip-prinsip Ilmu Sejarah dan
makin kompleks. Bandung merupakan disesuaikan dengan tujuan penulisan.
sebuah wilayah geografis yang semula Sebagai tahapan terakhir dilakukan
berstatus sebagai tempat pemukiman, penulisan (historiografi).
selanjutnya berkembang menjadi
sebuah “kota”, kemudian berstatus
B. HASIL DAN BAHASAN
sebagai ibu kota Kabupaten Bandung
(1810), ibu kota Keresidenan Priangan Kota Bandung adalah kota yang
(1864), dan menjadi sebuah gemeente berada di wilayah Jawa Barat dan
(1906). merupakan Ibu kota Provinsi Jawa
Dari sisi teoretis, pengungkapan Barat, terletak pada 107` Bujur Timur
sejarah Kota Bandung ini akan sangat dan 6`55 Lintang Selatan. Kota
bermanfaat bagi pemahaman sejarah Bandung sangat strategis dilihat dari
yang makin luas, karena memuat uraian berbagai aspek, seperti komunikasi,
sejarah lokal yang relatif utuh. perekonomian maupun keamanan, hal
Penelitian ini dilaksanakan tersebut karena Kota Bandung terletak
dengan menggunakan metode sejarah pada pertemuan poros antara jalan raya
yang pengerjaannya meliputi empat barat-timur yang memudahkan
tahapan, yaitu heuristik (mencari dan hubungan dengan Jakarta sebagai Ibu
mengumpulkan sumber), kritik, inter- kota Negara. Dilihat dari topografisnya
pretasi, dan historiografi. Pada tahapan Kota Bandung terletak pada ketinggian
heuristik, dilakukan upaya pencarian 768 meter di atas permukaan air laut,
sumber di berbagai perpustakaan. titik tertinggi di daerah utara dengan
ketinggian 1.050 meter dan terendah di

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


275 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

sebelah selatan dengan ketinggian 675 ngabandoeng artinya ngarèndèng


meter di atas permukaan air laut. (berdampingan); bandoengan artinya
Kontur tanah wilayah Kota Bandung parahoe doea dirèndèngkeun makè
dari bagian selatan hingga batas jalan sasag (dua perahu yang berdampingan
kereta api relatif datar, sedangkan dari disatukan dengan mempergunakan
batas jalan kereta api ke bagian utara sasag (bambu yang dianyam);
relatif menanjak dan berbukit, hingga ngabandoengan artinya ngadèngèkeun
memberikan kesan panorama yang nu keur matja atawa nu keur ngomong
indah. (menyimak orang yang sedang
Kota Bandung beriklim sejuk, membaca atau yang sedang berbicara).
temperatur berkisar antara 23,2ºC - Asal-usul nama „bandung‟, dalam
30ºC, dengan curah hujan 1900 mm. bahasa Sunda identik dengan kata
Sesuai dengan keadaan Kota Bandung „banding‟ dalam bahasa Indonesia,
yang dilingkung gunung, maka iklim yang artinya berdampingan,
yang dimiliki Kota Bandung cukup ngabanding berarti berdampingan atau
sejuk terutama di daerah bagian utara. berdekatan. Hal ini antara lain
Di daerah utara ini tumbuh subur dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa
tanaman-tanaman bunga dan sayuran Indonesia (1994) dan Kamus Sunda-
yang dapat dijadikan komoditas Indonesia (1996), bahwa kata bandung
perdagangan yang menjanjikan. Begitu berarti (berpasangan) yang berarti pula
pula dengan hamparan sawah dan berdampingan. Pendapat lain
ladangnya, sehingga daerah Bandung mengatakan bahwa kata bandung
Utara dijadikan kawasan hutan lindung mengandung arti besar atau luas.
yang menjadi paru-paru Bandung. Menurut salah seorang informan di
Keadaan semacam ini, Menurut Bandung, kata bandung itu berasal dari
penuturan Bapak Mashudi, mantan kata bandeng. Dalam bahasa Sunda,
Gubernur Jawa Barat pada tahun 1963, ngabandeng adalah sebutan untuk
Presiden pertama, Ir. Soekarno pernah genangan air yang luas dan tampak
mengamanatkan bahwa Kawasan tenang namun terkesan menyeramkan.
Bandung Utara perlu dijaga ke- Diduga kata bandeng itu kemudian
lestariannya, karena di kawasan ini berubah bunyi menjadi bandung. Ada
akan dijadikan daerah hunian Korps pula pendapat menyatakan bahwa kata
Diplomatik. Hal ini dikarenakan bahwa bandung berasal dari kata bendung.
Soekarno mempunyai obsesi bahwa Pendapat-pendapat tentang asal kata
Kota Bandung akan dijadikan Ibu kota dan arti kata bandung tersebut di atas,
Republik Indonesia.(Kunto, 1996 : 14). diduga berkaitan dengan peristiwa
terbendungnya aliran Sungai Citarum
1. Asal Usul Kata Bandung
oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu,
Masih banyak orang yang sehingga terbentuk sebuah danau besar.
bertanya berasal dari kata apa Bandung Danau ini kemudian dikenal dengan
itu? Banyak versi yang dikemukakan sebutan Danau Bandung1 atau Danau
sesuai dengan pandangannya sendiri-
sendiri. Dalam Kamoes Soenda (1948:
28) dikatakan bahwa pengertian kata 1
Dalam cerita rakyat Sangkuriang,
Bandoeng artinya banding; terbentuknya „Danau Bandung‟ dan Gunung

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 276

Bandung Purba. Kiranya penyebutan kebutuhan sehari-hari dengan cara


Danau Bandung pun terjadi setelah di disuhun (dibawa di atas kepala) di
daerah bekas danau itu berdiri sebuah perempatan di desa Coblong
pemerintah Kabupaten Bandung sekarang; sedangkan nama Sungai
(Hardjasaputra, 1999 : 5-23). Cikapundung, berasal dari nama sebuah
Kata Bandung, berasal dari kata pohon kapundung (Baccaurea dulcis)
Bandong, sesuai dengan penemuan begitu pula dengan nama Sungai
sebuah negeri kecil oleh Mardijker Citarum berasal dari kata tarum
Julian de Silva. Begitu pula menurut (Indigofera spec) atau Tarum areuy
catatan Dr. Andries de Wilde, seorang (Marsedenia tinctoria). Kata Bandung,
pemilik kebun kopi yang sangat luas di penulis berpendapat berasal dari sebuah
daerah ini, ia meminang seorang gadis nama pohon Bandong (Garcinia spec)
dan kemudian menikahinya yang (K. Heyne : 1950 : 2233)2, sesuai
berasal dari Kampung Banong (di dengan sebuah nama kampung yang
daerah Dago Atas). Kata Banong telah ditemukan oleh seorang
berasal dari kata Bandong, karena Mardijker bernama Yulian de Silva.
terjadi nasalisasi, konsonan rangkap
2. Bandung dalam Alur Sejarah
[bandong = b a nd o ŋ ] menjadi [ b a n
o ŋ ], contoh lain dalam kata [ s ə nd a l “There are a few odd-shaped
] menjadi [ s ə n a l ]. Beranalogi dari pieces to this historical jigsaw
nama tempat atau nama beberapa puzzles, and much is missing or
sungai di Kota Bandung, nama-nama loss” (Richard & Shella Bennet)
tempat banyak diambil dari nama-nama Sepenggal kalimat di atas yang
pohon yang tumbuh di alam sekitarnya; dilontarkan Richard dan Shella Bennet
yaitu Cibaduyut berasal dari nama (1980) tentang peninggalan sejarah
pohon baduyut (Frichosanthes villosa Bandung yang kini hanya ada beberapa
BL); Binong berasal dari nama pohon kepingan ganjil dari mainan gambar
binong (Sterculia Javanica); Dago, di potong sejarah yang tidak utuh dan
samping berasal dari nama sebuah banyak yang hilang atau musnah.
pohon Dago Kancil (Palem – Namun Saleh Danasasmita (1985)
Calamusconirostris), juga berasal dari menyatakan bahwa peninggalan
kata (b.Sunda) padago-dago (saling Bandung Purba yang masih terpendam
menunggu antara para pedagang dan belum ditemukan lebih banyak
gowengan (pedagang yang menjual ketimbang yang ditemukan.

Tangkuban Parahu terjadi dalam waktu satu


malam. Dalam cerita itu, Sangkuriang putera 2
Bandong „Garcinia spec‟ sejenis
Dayang Sumbi, yang diusir oleh ibunya, ketika
pohon yang tingginya 10 - 15 m dan besar
dewasa, ia bertemu kembali dengan ibunya dan
batangnya 15 - 20 cm, dengan batang tak
jatuh cinta. Namun setelah Dayang Sumbi
mengetahi bahwa Sangkuriang adalah anak bercabang 1½ - 2 m. Pohon ini dieksploitasi
kandungnya sendiri, dengan berat menerima setelah berumur 20 - 30 tahun, dengan cara
permintaan Sangkuriang dengan syarat menoreh kulit kayu sedalam 2 - 3 mm akan
Sangkuriang harus membuat danau dan perahu mengalirkan cairan kekuning-kuningan.
dalam waktu satu malam. Menurut Wiesner‟s Rohstoffe digunakan untuk
pengobatan, mewarnai pernis-pernis spirtus, lak
emas „goudlak‟, cat air dan fotografi.

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


277 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

Pada tahun 1641, seorang umumnya. Suburnya tanaman kopi di


Mardijker bernama Yulian de Silva, wilayah Bandung dan sekitarnya me-
melaporkan yang tertuang dalam nimbulkan kebiasaan minum kopi bagi
Dagregister „catatan harian‟, ia penduduknya. Banyak penduduk yang
menyatakan : ”Aen een negorij menjadi buruh pemetik kopi, khusus-
genaemt Bandong, bestaende uijt 25 ‘a nya kaum wanita.
30 huysen..…” yang berarti “Ada Timbullah sebuah nyanyian
sebuah negeri dinamakan Bandong rakyat yang sangat terkenal di kalangan
yang terdiri dari 25 sampai 30 masyarakat Bandung khususnya, yaitu :
rumah…”. Apabila dari satu rumah
// Dengkleung déngdék, buah
terdiri atas 4 orang anggota keluarga,
kopi raranggeuyan,
maka dari 25 sampai 30 rumah tersebut
ingkeun anu déwék ulah pati
diperkirakan penduduk di tempat itu
diheureuyan //
berjumlah seratus dua puluhan jiwa dan
„Dengkleung déngdék, buah kopi
diduga semuanya adalah orang Sunda.
bertangkai-tangkai,
Itulah penduduk yang menempati „kota
Biarkan ! Dia itu milik saya
Bandung‟ sebagai cikal bakal Kota
jangan sering diganggu‟ (Kunto :
Bandung dewasa ini.
1985 :23)
Setelah kedatangan Mardijker
yang bernama Yulian de Silva itu, Lagu itu muncul karena para
kemudian Bandung pada abad ke-17, pemetik teh yang kebanyakan kaum
oleh pemerintah Kompeni Belanda wanita sering diganggu, baik oleh tuan
disebut Negorij Bandong atau West Belanda atau pun para mandor kebun.
Oedjoeng Broeng, namun penduduk Di samping itu, dari kebiasaan
pribumi hanya mengenal „Tatar Ukur‟. meminum kopi yang dilakukan oleh
Wilayah Tatar Ukur ini dikepalai oleh masyarakat, kemudian menambah
seorang penguasa bernama Wangsanata perbendaharaan kata dalam kosa kata
atau lebih dikenal dengan sebutan Sunda. Kata ngopi yang artinya
Dipati Ukur (Kunto, 1985 : 7). Sejak „meminum air kopi‟, akan tetapi dalam
itu, secara berkala Kasteel van Batavia keseharian, kata ngopi itu tidak saja
atau Benteng Kompeni mengirimkan ditujukan pada arti meminum air kopi,
mata-matanya ke daerah Tatar Ukur melainkan mempunyai makna yang
untuk memata-matai daerah ini. lebih luas yaitu untuk mengajak
Selain Juliaen de Silva, Abraham makan-makan makanan ringan walau-
van Riebeek juga datang ke Bandung, pun tanpa ada air kopi sekalipun.
Ia adalah orang asing pertama yang Pada tahun 1741, tepatnya
mendaki Gunung Papandayan dan seabad kemudian dari kedatangan
Gunung Tangkubanparahu. Namun Julian de Silva dan tiga puluh tahun
sayang ia meninggal dalam perjalanan setelah kedatangan van Riebeek,
pulang dari puncak Tangkubanparahu Kompeni Belanda menempatkan
pada tanggal 13 November 1713. seorang tentaranya yang bernama Arie
Dalam sejarah perkebunan kopi, van Top yang berpangkat Kopral, dengan
Riebeek dikenal sebagai orang pertama jabatan yang disandangnya sebagai
yang membawa benih kopi ke Bandung plaatselijk militair commandant
khususnya dan Pulau Jawa pada (komandan militer yang menetap di

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 278

suatu daerah), pangkat ini sekarang Molsbergen, 1935 dalam Kunto, 1985).
mungkin setingkat Babinsa (Kunto, Jalan setapak kuda ini sangat penting
1985 :10). Setahun kemudian setelah artinya karena dijadikan prasarana
kedatangan Arie Top ini, yaitu pada transportasi untuk mengangkut hasil
tahun 1742, maka penduduk di wilayah perkebunan kopi dari Priangan ke
Bandung ditambah dengan tiga orang Batavia, dengan demikian
warga Eropa yaitu kakak beradik pengangkutan hasil perkebunan tidak
Ronde dan Jan Geysbergen dan satu lagi mempergunakan aliran Sungai
orang buangan dari Batavia yang Citarum.
berpangkat Kopral. Ketiga orang inilah Pada waktu Herman Willem
kemudian membangun Bandung Daendels menjadi Gubernur Jenderal
dengan jalan membuka hutan dan Hindia Belanda (1808 - 1811), baru
membuat perusahaan penggergajian. kemudian dibangun jaringan jalan di
Kemudian Bandung terkenal dengan Pulau Jawa sepanjang 1.000 km., dari
sebutan Paradise in Exile (sorga dalam Anyer di ujung barat Pulau Jawa
pembuangan) (Kunto, 1985: 11). (sekarang Provinsi Banten) hingga
Mengapa Bandung disebut sebagai Panarukan di ujung timur Pulau Jawa.
Paradise in Exile? Padahal Bandung Jalur jalan Anyer – Panarukan ini,
pada pertengahan abad ke-18 itu masih ketika memasuki daerah Bandung tidak
berupa hutan rimba, di sana-sini masih melewati Ibu kota Kabupaten Bandung
tersisa genangan air sisa-sisa dari danau - Karapyak (Dayeuh Kolot Sekarang)
purba, sehingga masih banyak situ yang pada waktu itu terletak 11 km ke
(kolam besar) tersebar di sekitar arah selatan dari jalurnya. Kenyataan
Bandung dan selebihnya masih berupa ini membuat Gubernur Jenderal
ranca (rawa-rawa). Keadaan wilayah Daendels menerbitkan Surat Keputusan
seperti ini, oleh Belanda dijadikan tertanggal 25 Mei 1810, yang
tempat pembuangan bagi soldadu atau memerintahkan kepada Bupati
pegawai pemerintahan yang membuat Bandung dan Bupati Parakan-muncang
kesalahan, karena Bandung dianggap agar memindahkan ibu kotanya
„neraka‟ dengan hutan rimba yang masing-masing ke tepi jalan raya. Surat
menyeramkan. Istilah dalam bahasa tersebut lengkapnya berbunyi sebagai
Sunda untuk menggambarkan keadaan berikut3 :
rimba belantara Bandung itu dengan
25 Bloeimaand 1810
sebutan top maung top badak (siap
Verplatsing van de hoofd-
dimakan harimau dan badak).
negorijen in de regentschappen
Transportasi untuk mencapai daerah
Bandoeng en
pedalaman Priangan atau Bandung
Parakanmoentjang
hanya melalui Sungai Citarum, dengan
De landdrost der Jaccatrasche
menaiki perahu atau rakit bisa
en Preanger bovenlanden hij
mencapai daerah „neraka‟ ini. Barulah
missive heb-bende te kennen
pada tahun 1786 jalan setapak yang
gegeven, dat hem bij zijne
dilalui kuda mulai dicoba untuk
jongste inspectie was te ooren
menghubungkan kota-kota Batavia–
Bogor – Cianjur – Bandung (ECG.
3
Plakaatboek, XV, 1810.

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


279 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

gekomen, dat de hoofdnegorijen Penguasa Jakarta dan daerah


van Bandong en pedalaman Priangan
Praccanmoentjang te verre van memberitahukan, bahwa ia telah
den nieuwen weg afgelegen mendengar ketika mengadakan
waren, waardoor de inspeksi yang terakhir, bahwa
werkzaamheden aan de ibu kota Bandung dan
postwegen als anderen sterk Parakanmuncang terletak jauh
kwamen te lijden; met voordragt dari jalan yang baru, sehingga
mitsdien om gedagte pekerjaan pembuatan jalan pos
hoofdnegorijen te doen itu mengalami hambatan, oleh
verplaatsen, als die van Bandong karena itu diusulkan untuk
naar Tjikapoendoeng en die van memindahkan ibu kota-ibu kota
Praccanmoentjang naar itu, seperti ibu kota Bandung ke
Andawadak, welke beide Cikapundung dan ibu kota
plaatsen aan den grooten weg Parakanmuncang ke Andawadak,
gelegen en daartoe zeer geschikt di mana kedua tempat itu terletak
waren; pada lintasan jalan besar dan
en consideerende, dat behalve de karena itu :
voor de genoemde verplaatsing dengan pertimbangan, selain
opge-geven, plausible redenen, tujuan pemindahan yang telah
daardoor tevens onderscheidene disebutkan juga pemindahan itu
cultures zullen worden akan meningkatkan tanaman-
bevorderd, uithoofde van de tanaman, karena tanah di sekitar
bijzondere geschiktheid, welke tempat yang diusulkan menjadi
daardoor de gronden hebben, ibu kota itu sangat subur;
die in de environs van de bilamana keputusan usul me-
opgemelde, tot hoofdnegorijen ngenai pemindahan ibu kota
voorgedragen plaatsen gelegen Bandung ke Cikapundung dan
zijn; ibu kota Parakanmuncang ke
is conform de gedane voordragt Andawadak diterima, mohon
besloten de hoofdnegorij van paduka memberikan otorisasi
Bandong te doen verleggen naar untuk pelaksanaannya.
Tjikapoendoeng en die van H.W. Daendels
Praccamoentjang naar Anda-
wadak, met autorisatie op den Berdasarkan surat keputusan
gedagten landdrost om hieraan tersebut, maka Bupati Bandung R.A.
te geven de noodige executie. Wiranatakusumah II (1794-1829)
H.W. Daendels memindahkan ibu kota Kabupaten
Bandung dari Karapyak, ke daerah
Terjemahannya : sebelah utara Jalan Raya Pos (De Grote
25 Mei 1810 Postweg), dalam rangka usaha dan
Pemindahan Ibu kota persiapan membangun ibu kota baru di
Kabupaten Bandung dan tepi Sungai Cikapundung, dekat Jalan
Parakanmuncang Raya Pos yang sedang dibangun. Hal
ini ditetapkan setelah beberapa kali

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 280

pemilihan daerah yang dianggap cocok Tasikmalaya menjadi acuan, sehingga


untuk sebuah pendopo. Biasanya Kampungnya berada di sebuah lembah
pemilihan lahan untuk dijadikan tempat yang taneuh bahè ngètan Kondisi
tinggal atau didirikannya sebuah seperti ini bagi masyarakat Kampung
bangunan masih berpegang teguh pada Naga merupakan tanah yang baik
tatali karuhun atau kearifan lokal. sesuai dengan apa yang dipercayai
Tempat yang harus dipilih, selain letak dalam sistem kepercayaannya, tanah
geografinya strategis, juga harus seperti ini baik untuk permukiman dan
memenuhi syarat yang bersifat mistik. pertanian.
Menurut kepercayaan tradisional Kondisi ini secara rasional pun
masyarakat Sunda, tempat yang baik dapat dipercaya bahwa dengan
untuk dijadikan dayeuh (pusat kemiringan bahe ngetan (ke arah timur)
pemerintahan) harus taneuh garuda menunjukkan bahwa sinar matahari
ngupuk, bahè ngalèr-ngètan, deukeut „ultra violet‟ akan lebih banyak
pangguyangan badak putih (tanah yang diterima dan penghuni kampung ini
menyerupai burung garuda mengibas- akan lebih sehat karena pengaruh sinar
kan sayapnya di tanah, landai ke arah ultra violet tadi di waktu pagi hari
timur-laut, dekat kubangan badak (Rusnandar, 2007: 20). Kota Bandung
putih)4. Makna ungkapan itu adalah, diresmikan sebagai ibu kota baru
lahan untuk ibu kota harus baik dari Kabupaten Bandung tanggal 25
berbagai segi, baik letaknya maupun September 1810. Sejak waktu itu,
kondisi dan potensinya serta dekat Krapyak oleh masyarakat pribumi
dengan sumber air. Persyaratan bahwa disebut Dayeuhkolot (ibu kota
lahan untuk pemukiman harus landai ke lama/bekas ibu kota).
arah timur-laut memang masuk akal, Ada sebuah kejadian yang
karena lahan dengan kondisi seperti itu dicatat sejarah, ketika pembangunan
banyak menerima cahaya matahari pagi jembatan Cikapundung -- yang kini
yang dapat menyehatkan kehidupan. membelah Jalan Asia Afrika --. ketika
Klasifikasi pemilihan lahan dilihat dari Daendels meresmikan jembatan
nilai-nilai tradisi yang dipedomaninya, tersebut, ia didampingi Bupati Bandung
begitu pula dengan tata letak harus berjalan terus dari arah barat ke arah
diperhatikan dengan benar, gedung timur sampai pada suatu tempat – kini
yang dibangun harus menghadap ke depan Kantor PU Propinsi--, di sana ia
arah mana dan di sekelilingnya harus menancapkan tongkatnya sambil
mendukung sehingga nantinya gedung berkata “Zorg, dat als ik terug kom hier
itu membawa keberkahan bagi een stad is gebeound!” „Coba usaha-
pengisinya. kan, bila saya datang kembali, di
Hal serupa dalam memenuhi tempat ini telah dibangun sebuah kota!‟
klasifikasi lahan, bagi masyarakat (Victor Ido, “Indie in den Goeden
Kampung Naga di Kabupaten Ouden Tijd, Nirom, 1935; Kunto, 1985:
14). Di tempat Daendels menancapkan
4 tongkatnya itu, dibuatlah patok untuk
Haryoto Kunto, op. cit., 1986. : 397,
lihat pula Sejarah Kota Bandung 1810-1906. dijadikan tugu peringatan yang
Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II menyatakan tanda Kilometer “O” (Nol)
Bandung 1999.

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


281 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

untuk Kota Bandung. Di sini jelas Belanda yang tertuang dalam Surat
bahwa Daendels sangat berperan dalam Perintah Gubernur Jenderal GA. Baron
pembangunan Kota Bandung, wilayah van der Capellen tanggal 9 Januari
yang asalnya hanya sebuah Bergdessa 1821 (Statsblad No. 6/1821) yang
„desa udik‟ menjadi sebuah kota yang menyatakan bahwa wilayah
besar. Bupati Bandung pada masa itu Karesidenan Priangan tertutup bagi
pun terus membangun Bandung hingga semua orang Eropa dan Cina.
terwujud sebuah kota yang indah penuh Meskipun ada isolasi dari pemerintah
sanjung. Belanda, pada waktu itu „kota‟
Selain orang-orang di atas, ada Bandung di bawah pemerintahan
pula orang Belanda yang ikut andil Bupati Wiranatakusumah IV (1846-
membangun Bandung, yaitu Adries de 1874) banyak mengalami kemajuan,
Wilde. Ia pada tahun 1819 mengajukan sehingga Pemerintah Belanda melalui
usulan kepada pemerintah Kompeni surat perintah yang disampaikan oleh
Belanda, agar ibu kota Karesidenan Residen Priangan Van Steinment
Priangan dipindahkan dari Cianjur ke tertuang dalam lembaran berita “Java
„kota‟ Bandung. Ada apa dengan „kota‟ Bode” tanggal 11 Agustus 1852
Bandung? Dr. Ir. R van Hoevell (1852) membuka isolasi bagi Karesidenan
sempat datang ke „kota‟ Bandung dan Priangan.
kemudian menulis sebuah artikel yang Setelah isi surat perintah itu
ditujukan kepada Gubernur Jenderal dilaksanakan, maka Bandung menjadi
Hindia Belanda “Mungkin anda tahu sebuah kota yang tidak lagi terisolasi,
bahwa saya selalu tergoda oleh angan- ia menjadi sebuah kota yang ramai dan
angan, untuk mendirikan sebuah „kota maju. Mungkin Bandung tidak lagi
besar‟ di Dataran Tinggi Bandung, menjadi sebuah Bergdessa yang udik.
sebagai suatu koloni bagi orang-orang Apalagi pada tahun 1856, Gubernur
Eropa”. Namun banyak juga yang Jenderal Charles Ferdinand Pahud
menentang keinginan ini, terbukti memerintahkan pemindahan Ibu kota
dengan artikel lain yang menyatakan Keresidenan Priangan dari Cianjur ke
“Mereka menentang pendapat saya, kota Bandung sesuai dengan per-
bahkan menamakannya sebagai suatu mintaan Adries de Wilde. Pemindahan
ilusi dan khayalan yang kelewat Ibu kota Keresidenan Priangan ini baru
diidam-idamkan. Namun saya yakin, terlaksana pada waktu Residennya Van
bahwa cita-cita itu akan terwujud”. Di der Moore yaitu pada tahun 1864.
akhir artikelnya van Hoevell menulis Pemindahan ibu kota Priangan itu
“Hanya alamlah kemudian, yang bertepatan dengan meletusnya Gunung
memiliki kekayaan dan keindahan tak Gede yang ada di perbatasan Kota
terhingga di sini, akan dapat Cianjur dengan Bogor, sehingga sangat
mewujudkan angan-angan, yang kelak mengguncangkan Kota Cianjur.
bakal dikenal dan dihargai orang”
3. Perkembangan Kota Bandung
(Tijdschraft voor Nederlandsch Indie,
dari Masa ke Masa
Tahun ke-14, 1852).
Dalam perjalanan dan per- Kota Bandung, pada pertengahan
kembangan sejarah kota, Bandung abad ke-19 masih merupakan „desa‟
pernah diisolasi oleh pemerintah yang sunyi sepi dikenal dengan sebutan

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 282

een kleine berg dessa (desa yang menjadi impian setiap orang tua
pegunungan yang mungil). Desa yang untuk menyekolahkan anaknya di Kota
kecil ini asal muasalnya merupakan Bandung.
bekas danau, maka di atas area ini Kemudian pada tahun 1866, di
masih banyak rawa di sana-sini kota ini dibangun sebuah sekolah
sehingga menjadi sumber penyakit Kweekschool „Sekolah Guru‟ yang oleh
terutama kematian balita yang amat orang-orang pribumi disebut sebagai
tinggi. Hal tersebut menjadikan „desa‟ Sakola Raja. Disebut Sakola Raja,
ini pun mendapat julukan karena banyak anak-anak „raja‟ (kepala
kinderkerkhof (kuburan anak bayi), suku, kepala nagari) dari luar Pulau
terbukti pada waktu itu banyaknya Jawa yang bersekolah di sekolah ini
kuburan anak balita di setiap halaman (Kunto, 1996: 19). Bandung sebagai
rumah. (Kunto, 1996: 4) kota pendidikan, terekam dengan baik
Menurut EC. Godee Moisbergen, dalam sebuah buku bacaan untuk anak-
Kepala Arsip Negara di Batavia (1935) anak sekolah dasar yang dikarang oleh
pada tanggal 24 April 1820, Residen AC Deenik dan Rd. Djajadiredja dalam
Priangan yang berkedudukan di Cianjur bukunya yang berjudul Rusdi Djeung
telah mengadakan inspeksi ke kota Misnem (1922) Di dalam buku tersebut
mungil Bandung. Residen telah diceritakan ada dua anak yang datang
berembug dengan Regent „Bupati‟ dan dari Banyumas untuk bersekolah di
Panghulu Bandung untuk membangun sekolah Kweekschool, yang satu
sekolah di kota ini. Tiga tahun berhasil menyelesaikan sekolahnya dan
kemudian berdirilah empat buah yang satu drop out sehingga pindah
sekolah gubernement (negeri), yaitu sekolah ke Batavia.
sebuah Sekolah Dasar Bumi Putera di Sejarah pun mencatat dalam
Karangpamulang, Frobelschool bidang pendidikan, Bandung
„Taman Kanak-kanak‟ dan Sekolah merupakan daerah yang paling maju
Dasar Khusus bagi orang Eropa (lokasi dibanding dengan daerah lainnya di
sekarang, Patung Badak Putih di Nusantara ini. Hal tersebut berkat
halaman Balai Kota Bandung), dan usaha dan kerja keras para
Ambachtschool „Sekolah Pertukangan‟. onderneming „perkebunan‟ yang
Dengan munculnya sekolah tersebut memajukan bidang pendidikan.
maka Bandung mendapat julukan Kota Bandung sebagai ibu kota, baik ibu
Pendidikan. Kemudian, seorang kota kabupaten dan ibu kota Priangan
seniman mencipta nyanyian yang sejak zaman kolonial Belanda telah
berbunyi, tumbuh subur berbagai jenjang
pendidikan yang ada di kota ini, seperti
Nelengnengkung
OSVIA dan MOSVIA, yakni sekolah
nelengnengkung, geura gede
para calon pegawai Pamongpraja yang
geura jangkung, geura sakola ka
didirikan pada tahun 1879 dengan
Bandung geura makayakeun
lokasi di daerah Tegallega sekarang.
indung
Kemudian sekolah ini dikenal dengan
sebutan Sakola Menak. Di samping itu
ada pula sekolah lainnya seperti MULO

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


283 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

„Meer Uitgebreid Lager Onderwijs’ bahwa “Kami orang Belanda telah tiga
yang terletak di Jawastraat „Jl. Jawa‟ ratus tahun bertahan di sini, dan kami
yang sekarang menjadi SMPN 5. Di akan tinggal di sini selama tiga ratus
Bandung pula, terdapat sekolah HBS tahun lagi” (Bob Nieuwenhuys, Oost
„Hogere Burgerschool‟ setingkat SMA Indische Spiegel, 1972). Dengan
di Jl. Belitung, salah satu alumninya demikian mereka membangun
adalah Sri Sultan Hamengkubuwono bangunan yang indah, tata kota dan
IX. pola pemukinan yang serasi sehingga
Ir. Soekarno, merupakan salah kelestarian alam Bandung dapat
seorang alumni dari Technische sedemikian rupa terjaga. Hal tersebut
Hooger School „TH‟ yaitu perguruan dapat dilihat dengan banyaknya taman
tinggi teknik pertama di Indonesia yang yang dibuat di seantero kota Bandung.
diresmikan pada tahun 1920. Sekolah Pada akhir abad ke-19 usaha
ini di kemudian hari kita kenal dengan penghijauan telah dimulai agar
sebutan Institut Teknologi Bandung kawasan ini menjadi segar. Peng-
„ITB‟. Untuk kepentingan sandang, hijauan dilakukan oleh perkumpulan
Departemen Perekonomian Hindia Bandoeng Vooruit, meliputi daerah
Belanda, pada tahun 1934 mendirikan DAS Cikapundung dari Lembang
sekolah Textiel Inrichting Bandoeng hingga lembah Tamansari, lereng Bukit
„TIB‟ yang kini dikenal dengan Institut Palasari, Jayagiri, Ciumbuleuit
Teknologi Tekstil „ITT‟. Sebanyak (Puncrut), Gunung Manglayang dan
1.300 alat tenun tangan dan 50 mesin Arcamanik. Juga melestarikan
tenun mekanis didatangkan demi beberapa air terjun dan danau-danau
memenuhi kebutuhan tersebut. (situ) di seputar daerah Bandung (Situ
Pendidikan bagi kaum remaja putri tak Patengang, Situ Cileunca, Situ Aksan)
lepas dari perhatian Ibu Rd. Dewi yang disebut natuur-monument
Sartika. Pada tahun 1925 berdiri sebuah „monumen alam‟. Atas upaya mereka
sekolah yang dinamakan Sakola Istri di itulah kemudian Bandung mendapat
Jalan Kautamaan Istri untuk mendidik julukan “The Garden of Allah” atau
kaum remaja putri Sunda. Sekolah ini sering disebut De Bloem der Indische
mendidik kaum perempuan agar dapat Bergsteden „Bunga Kota Pegunungan
mencapai cita-citanya sehingga ia tidak di Hindia‟. Mengapa demikian, mereka
saja sebagai wanita yang mengurus belajar dari pepatah Cina yang
rumah tangga, melainkan dituntut mengatakan if you would be happy all
untuk menjadi wanita yang mandiri. your life, plant a garden. Sebagai kota
Dalam pemerintahan, pada tahun yang penuh dengan taman, Bandung
1864, Bandung, selain sebagai ibukota pada tahun 1936 dijuluki sebagai
kabupaten juga mendapat julukan dan Tuinstad „Kota Taman‟ oleh Mr. Dr.
fungsi baru yaitu sebagai ibukota W. Roosmale Nepveu seorang
Karesidenan Priangan, hal tersebut Walikota Apeldoorn di Hollaand.
karena pindahnya ibukota Karesidenan Julukan terhadap Kota Bandung
Priangan dari Cianjur ke Bandung. sebagai Tuinstad, sebagai Kota Taman,
Gubernur Jenderal De Jonge (1932) berbeda dengan julukan yang diberikan
pernah menulis surat kepada wartawan kepada Kota Malang Jawa Timur
Inggris, dalam suratnya disebutkan sebagai Hollandsch Tropische Stad

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 284

„Kota Belanda di daerah Tropis‟. Kota perbelanjaan khusus orang kulit putih,
Belanda, artinya kota yang dibuat mirip di sepanjang Jalan Braga yang semula
dengan kota-kota yang ada di Belanda. hanya berupa jalan pedati.
Kota Bandung, tidak dijadikan „Kota Perkembangan Braga pada masa
Belanda‟ melainkan kota untuk keemasannya berpengaruh besar
pemukiman orang Belanda atau terhadap perkembangan wilayah
disebuat Westersche-enclave. Dalam sekitarnya. Konsentrasi aktivitas
cara membangun bangunan-bangunan perdagangan, jasa, hiburan, hingga
yang ada di Kota Bandung, para arsitek perkantoran berada pada kawasan ini.
Belanda, kurang memperhatikan sifat- Secara fisik kawasan Jalan Braga
sifat kedaerahan „hindische‟nya, dikembangkan dengan suasana
sehingga arsitek Hendrik Berlage mendekati tempat-tempat di Eropa,
memberikan julukan Bandoeng Parijs fakta ini dapat dilihat dari bentukan-
van Java. Julukan Bandoeng Parijs van bentukan fisik bangunan gedung-
Java muncul ketika Congres gedung pertokoan yang cenderung
Internationaux d`architecture moderne tampil dengan gaya Eropa. Salah satu
“CIAM” yang diselenggarakan di kota yang paling menonjol adalah gedung
Chateau de la Sarraz, Swiss pada bulan Javasche Bank (sekarang Bank
Juni 1928. Perwakilan arsitek dari Indonesia), gedung Van Dolph
Bandung pada waktu itu adalah (sekarang Landmark), gedung Gas
Hendrik Berlage. Ia menyindir bahwa Negara serta gedung-gedung lainnya
Kota Bandung dalam pembangunannya yang berada di sekitar Braga. Gaya
yang berkiblat kebarat-baratan dan arsitektur yang khas menjadikan
lebih terpaut ke Kota Paris, tidak kawasan Braga semakin berkembang
menonjolkan ciri khas tropisnya dan sebagai kawasan perdagangan yang
tidak mencerminkan kepribadian yang banyak diminati masyarakat saat itu.
mandiri5. Walupun julukan itu (Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
merupakan sindiran, namun pada Bandung 2005 - 2013: 4)
akhirnya julukan itu menjadi termashur Pemerintah Gemeente
ke seluruh dunia, karena Bandung Bandoeng, pada tahun 1920 memiliki
menjadi prototip kota Kolonialle Stad semboyan Kota Bandung yang
„kota kolonial‟ mendukung terbuktinya Uga Bandung
Julukan Kota Bandung sebagai „Bandung heurin ku tangtung’, yaitu
Parijs van Java, sejalan dengan Bandoeng is het paradijs der aardche
maraknya aktivitas perkebunan di schoonen. Daarom is het goed daar to
sekitar Kota Bandung pada awal abad wonen „Bandung adalah sorga permai
XX, tumbuh pula bangunan-bangunan di atas dunia. Itulah sebabnya baik
untuk kepentingan orang perkebunan untuk bermukim di sana‟(Kunto, 1986 :
seperti hotel, kantor, pertokoan dan 233).
tempat hiburan, termasuk sekolah. Di Hal tersebut pun berulang ketika
antara yang terpenting adalah tempat negara Indonesia sudah merdeka, Kota

5
Majalah Mooi Bandoeng, Nopember
1935, hlm15

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


285 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

Bandung memberikan semboyannya 6 jalanan yang mulai dipasang sampai ke


yang artinya salah kaprah, yaitu Gemah pelosok-pelosok kota.
Ripah Wibawa Mukti. Semboyan itu Kota Bandung pada masa
diartikan sebagai “Tanah Subur Rakyat sebelum perang oleh Kolonial Belanda,
Makmur”. Padahal menurut beberapa memiliki fungsi yang sangat berat
kamus, seperti FS. Eringa (1984), untuk disandang oleh sebuah kota kecil
Coolsma (1883) dan Satjadibrata pada masa itu. Ada beberapa yang
(1948)7, kata Gemah atau Gemuh menonjol dari fungsi itu dengan adanya
berarti „volkrijk‟ banyak penduduk; gagasan menjadikan Kota Bandung
sedangkan Ripah (bI, limpah/meluap), sebagai ibu kota Hindia Belanda, yang
jadi kata Gemah Ripah artinya „banyak diilhami dari laporan studi kelayakan
penduduk yang melimpah‟. kota ideal di Jawa, laporan itu disusun
Satjadibrata (1948), memberi pada tahun 1918 oleh H.F. Tillema.
pengertian bahwa kata Gemah Atas gagasan itu, dengan
dilarapkeun ka nagara nu gegek cacah raadbesluit (Keputusan Dewan
jiwana jeung loba hasilna (Hal : 117) Kotamadya) pada 18 Desember 1918,
‟diterapkan kepada negara yang Gemeente Bandoeng menyediakan
berpenduduk padat dan banyak lahan seluas 27.000 m² untuk kompleks
hasilnya‟. Itulah bukti Bandung heurin bangunan instansi pemerintah.
ku tangtung. Kompleks ini terdiri atas gedung
Ditambah lagi dengan rencana Departemen Pekerjaan Umum, Kantor
pemerintah Kolonial Belanda pada Pusat PTT (Pos, Telegrap, dan
tahun 1920 yang akan memindahkan Telepon), Departemen Kehakiman,
ibu kota Hindia Belanda dari Batavia Departemen Pendidikan dan
ke Kota Bandung, sehinga arus Pengajaran, Departemen Keuangan,
manusia yang datang dan bermukim di Depertemen Dalam Negeri,
kota ini makin bertambah begitu pula Depertemen Perdagangan, Mahkamah
dengan pembangunan fisiknya. Pada Agung, Volksraad, Kantor Pemerintah
tahun 1921, di daerah Dago telah Pusat, Sekretariat Gubernur Jenderal,
dibangun pembangkit tenaga listrik, Balairung Negara, dan Laboratorium
sehingga Rapang damar teu Pusat Geologi dan Pertambangan.
diminyakan, Kota Bandung di waktu Diawali dengan peresmian Kota
malam bermandikan cahaya lampu Cimahi sebagai Garnisun Militer pada
September 1896, kemudian,
pemindahan pabrik mesiu dari Ngawi,
6
Berdasarkan Perda Kota Besar
Jawa Timur dan Artillerie Constructie
Bandung tahun 1953 tanggal 8 Juni 1953, yang Winkel „ACW‟ atau pabrik senjata dari
disahkan dengan Keppres tanggal 28 April 1954 Surabaya ke Bandung pada 1898, yang
dan diundangkan dalam Lembaran Berita kini dikenal dengan sebutan PINDAD.
Propinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 Penjara militer dipindahkan dari Ngawi
No. 4 Lampiran nomor 6 tentang Llambang dan
Semboyan Kota Bandung ke Pancol (Cimahi) pada akhir abad ke-
7
19. Beberapa tahun kemudian, DVO
FS. Eringa “Soendaas – Nederlands
woordenboek” (1984) dan Coolsma “Soendaneesch –
dipindahkan dari Weltevreden
Hollandsch Woordenboek” (1883), Satjadibrata (Jatinegara) ke Bandung pada tahun
“Kamoes Basa Soenda” (1948). 1916. Dari seluruh instansi pemerintah

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 286

yang bersedia pindah, Hanya tiga yang Bandung dengan berbagai kelengkapan
menolak pindah ke Bandung, yaitu fasilitasnya menjadikan daya tarik
kantor sekretariat Gubernur Jenderal, tersendiri bagi masyarakat Eropa
Volksraad, serta Departemen Pen- maupun pribumi untuk menetap. Hal
didikan dan Pengajaran. ini mendorong terjadinya perluasan
Dalam upaya pembangunan dan wilayah kota sebagai akibat dari
pengembangan Kota Bandung, pada bertambahnya jumlah penduduk beserta
awal dekade tersebut, arsitek dan aktivitasnya.
perencana kota Ir. Thomas Karsten Pusat pendidikan perwira militer
(1930) telah merancang Kota Bandung pun dibangun dan didirikan di Kota
yang dikenal dengan Plan Karsten. Bandung, sekolah setingkat akademi
Luas kota Bandung yang semula hanya yang dikenal dengan Corps Opleiding
2.853 Ha direncanakan dalam 25 tahun Reserve Officieren „CORO‟ atau Korp
ke depan bakal bertambah menjadi Perwira Cadangan serta sekolah
12.758 Ha, dan diperuntukkan bagi 750 Koninklijke Militaire Academie
ribu jiwa. Juga jasa dan andil Bupati ‟KMA‟. Dalam sekolah ini tercatat tiga
Martanegara, saat beliau menjabat anak bangsa Indonesia menjadi
sebagai Kepala Pemerintahan alumninya, yakni AH. Nasution, Alex
Kabupaten Bandung, yang banyak Kawilarang, dan TB. Simatupang. Kota
memberi perhatian bagi pengembangan Bandung menjadi pusat garnisun
serta pembangunan Kota Bandung, militer yang vital, hal tersebut dapat
khususnya pada periode tahun 1893- dilihat dari penempatan instalasi militer
1906. yang sangat penting, maka pada waktu
Kota Bandung telah berulangkali penyerbuan oleh bala tentara Jepang ke
mengalami pengembangan wilayah Pulau Jawa, Bandung menjadi salah
perkotaannya. Hal ini diakibatkan oleh satu sasaran utama (Anthony Reid and
jumlah penduduknya dari tahun ke Oki Akira, 1986). Setelah merdeka pun
tahun semakin meningkat. Seperti Bandung masih tetap menjadi pusat
terlihat pada peta perkembangan pendidikan militer, seperti Sekolah
pemekaran Kota Bandung, pada tahun Perwira Staf Komando seperti SESKO
1906 luas wilayah kota hanya 900 Ha, AD, SESKO AU, SESKO AK dan
dengan luas tanah yang ditempati 240 SESKO ABRI.
Ha. Pada tahun 1911, luasnya Bandung dalam perjalanan
berkembang menjadi 2.150 Ha, dengan sejarahnya, diawali pada abad 18,
luas tanah yang ditempati bangunan untuk penataan ruang sudah dimulai
meningkat menjadi 300 Ha. Begitu dengan pertumbuhan pemukiman yang
seterusnya, sehingga pada tahun 2005, sederhana. Baru pada awal abad 20,
Kota Bandung mempunyai penduduk yaitu pada tahun 1915, untuk
sekitar 2.270.970 juta jiwa dan luas pertamakali penataan kota dirumuskan
lahannya pun mengalami penambahan dalam konsep rancangan ”Master Plan
menjadi sebesar 16.729,65 Ha. Gemeente Bandoeng 1918-1923”.
Kelengkapan fasilitasnya men- Dengan semboyan kota:
jadikan daya tarik. Fenomena pem-
Bandoeng is het paradijs der
bangunan kawasan pusat Kota
aardche schoonen. Daarom is

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


287 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

het goed daar to wonen penjabaran lebih lanjut dari Garis-garis


„Bandung adalah sorga permai di Besar Haluan Negara dan Pola Dasar
atas dunia. Itulah sebabnya baik Pembangunan Daerah Propinsi Daerah
untuk bermukim di sana‟. Tingkat I Jawa Barat yang disesuaikan
dengan kondisi, potensi dan aspirasi
Pada zaman kemerdekaan,
yang tumbuh di daerah. Pola Dasar
Bandung terus berbenah, pada tahun
Pembangunan Kotamadya Daerah
1971 diterbitkannya Master Plan Kota
Tingkat II Bandung 1994/1995 –
Bandung, untuk mengembangkan kota
1998/1999 (Perda Nomor 01 Tahun
dengan fungsi sebagai berikut : (a)
1994). Sebagai pelaksanaan dari PJP
Pusat Pemerintahan, (b) Pusat
tersebut di daerah disusun Rencana
Perguruan Tinggi, (c) Pusat
Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
Perdagangan, (d) Pusat Industri, (e)
Daerah, dengan Surat Keputusan
Pusat Kebudayaan dan Pariwisata.
Walikota, Repelita ini dibagi menjadi
Fungsi Kota Bandung yang berat itu,
Repelita I, II, III, IV, V. Sebagai
kemudian DPRD Kota Bandung
pelaksanaan lebih lanjut dari ke-
menetapkan Rencana Induk Kota (RIK)
bijaksanaan Repelita Daerah ini untuk
Bandung 1971-1991 (Surat Keputusan
setiap tahun anggaran dituangkan
DPRD No. 8938/1971) dan RIK 1985-
dalam Rencana Umum Pembangunan
2005 (Perda Nomor 3 Tahun 1986).
Tahunan Daerah (RUPTD) yang ter-
Dalam RIK 2005 ditetapkan kebijakan
cermin dalam APBD Kotamadya
perlunya pemindahan sebagian fungsi
Daerah Tingkat II Bandung serta
kegiatan Kota Bandung dengan
kebijakan lainnya.
menambah luas lahan baru melalui
Pada tahun 1998 munculah
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
gerakan reformasi yang menuntut
1987 tentang Perluasan Wilayah
perubahan paradigma penyelenggaraan
Administrasi Kotamadya Daerah
pemerintahan termasuk dalam hal
Tingkat II Bandung. Luas wilayah
perencanaan pembangunan. Pada masa
administrasi Kota Bandung berubah
transisi tersebut model pembangunan
dari 8.096 Ha menjadi 16.729,650 Ha.
dengan Repelitanya direvisi dan pada
Tahun 1991 RIK direvisi
masa transisi tersebut di daerah disusun
menjadi Rencana Umum Tata Ruang
dokumen Pokok-pokok Reformasi,
Kota (RUTRK), yang dijabarkan ke
yang berlaku menjelang diber-
dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota
lakukannya Otonomi Daerah (OTDA)
(RDTRK) di 6 wilayah pengembangan
dengan lahirnya Undang-Undang
kota sesuai Perda No. 02 tahun 1996.
Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Selain itu, Pemerintah Kota Bandung
Pemerintahan Daerah, sebagai peng-
menetapkan Pola Dasar (Poldas)
ganti dari Undang-Undang Nomor 5
Pembangunan Kotamadya Daerah
Tahun 1974.
Tingkat II Bandung (Perda Nomor 1
Kemudian dengan semangat
Tahun 1989). Poldas Pembangunan
otonomi daerah tersebut disusun pula
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
dokumen perencanaan lima tahunan,
1989/1990 – 1993/1994. Selain itu
yaitu Pola Dasar (Poldas) Pem-
Poldas merupakan pokok-pokok
bangunan Kota Bandung Tahun 2000-
kebijakan pembangunan daerah sebagai
2004 ( Perda Nomor 05 Tahun 2000 ),

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 288

Kota Bandung untuk pertamakalinya Rencana Tata Ruang Wilayah


menetapkan Visinya, yaitu “Me- Nasional.
ningkatkan Peran Kota Bandung Penetapan Rencana Strategik
Sebagai Kota Jasa, Menuju Ter- (Renstra) Kota Bandung Tahun 2004-
wujudnya Kota Jasa yang Genah 2008, (Perda No. 06 Tahun 2004)
Merenah Tumaninah”. Walaupun merupakan kelanjutan dari Pola Dasar
sebetulnya pada tahun 1999, Pembangunan Daerah, dan rencana 5
pemerintah Kota Bandung dan (lima) tahunan, menggambarkan visi,
pemerintah Kabupaten Bandung, telah misi, tujuan, program dan indikasi
menyepakati Visi Tatar Bandung, yaitu kegiatan daerah yang merupakan
“Tatar Bandung 2020 Ramah dan dokumen perencanaan taktis strategis.
Cergas (Smart and Friendly)”. Untuk Renstra disusun sesuai dengan
penjabarannya dibuat kebijakan dan kebutuhan dan kemampuan daerah
program strategis dalam dokumen dengan mengacu pada pola dasar
Program Perencanaan Pembangunan pembangunan daerah dan program
Daerah (Propeda) Kota Bandung. pembangunan daerah serta analisis
Sebagai pelaksanaan dan penjabaran situasi, PDRB dan proyeksi per-
dituangkan dalam Rencana Pem- tumbuhan ekonomi, dan kebijakan
bangunan Tahunan Daerah jangka menengah yang digunakan
(Repetada), yang menjadi pedoman sebagai rujukan dalam penyusunan
bagi penyusunan APBD Kota Bandung APBD dan laporan pertanggung-
sehingga berfungsi sebagai acuan bagi gjawaban Kepala Daerah kepada
seluruh komponen pelaku pem- DPRD Kota Bandung. Renstra Kota
bangunan dalam melaksanakan pem- Bandung 2004-2008, ditetapkan Visi
bangunan. Kota Bandung, yaitu ”Kota Bandung
Lahirnya Undang-Undang Sebagai Kota Jasa Yang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang BERMARTABAT (Bersih, Makmur,
Pemerintahan Daerah, memberikan Taat dan Bersahabat)” dengan Misi
kewenangan yang luas kepada daerah sebagai berikut:
dalam mengurus dan a. Mengembangkan sumberdaya
menyelenggarakan pemerintahannya, manusia yang handal dan religius,
kebijakan pemerintahan di daerah yang mencakup pendidikan, ke-
kemudian disesuaikan. Untuk itu sehatan dan moral keagamaan;
disusun Rencana Tata Ruang Wilayah b. Mengembangkan perekonomian
(RTRW) Kota Bandung 2013 sesuai kota yang adil, yang mencakup
dengan Perda No. 03 Tahun 2006 peningkatan perekonomian kota
tentang Perubahan atas Peraturan yang tangguh, sehat dan ber-
Daerah Kota Bandung Nomor. 02 keadilan dalam rangka
Tahun 2004 tentang Rencana Tata meningkatkan pendapatan
Ruang Wilayah (RTRW) Kota masyarakat, menciptakan lapangan
Bandung, yang merupakan pengganti kerja dan kesempatan berusaha;
dan revisi dari RUTRK sebelumnya c. Mengembangkan sosial budaya
sesuai dengan Peraturan Pemerintah kota yang ramah dan berkesadaran
Nomor 47 Tahun 1997 tentang tinggi serta berhati nurani, yang

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


289 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

mencakup peningkatan partisipasi 38 unit MTs, dan 133 unit SMA,


masyarakat dalam rangka me- 83 unit SMK, 21 unit MA.
ningkatkan ketenagakerjaan, me- b. Sarana Kesehatan banyak dikelola
ningkatkan kesejahteraan sosial, oleh pihak swasta baik itu praktek
keluarga, pemuda dan olah raga dokter, bidan, apotik maupun
serta kesetaraan gender; bidang farmasi lain. Jumlah sarana
d. Meningkatkan penataan kota, yang kesehatan di Kota Bandung
mencakup pemeliharaan serta meliputi 71 unit Puskesmas, 10
peningkatan kegiatan kota dengan unit Puskesmas keliling, 1.841
tetap memperhatikan tata ruang unit Posyandu, 29 unit rumah sakit
kota dan daya dukung lingkungan negeri dan swasta, serta 857
kota; tempat praktek dokter umum.
e. Meningkatkan kinerja pemerintah c. Sarana Peribadatan, keaneka-
kota secara profesional, efektif, ragaman agama yang dianut oleh
efisien, akuntabel dan transparan, penduduk Kota Bandung perlu
yang mencakup pemberdayaan didukung oleh fasilitas peribadatan
aparatur pemerintah dan yang beragam pula. Jumlah tempat
masyarakat; peribadatan paling banyak adalah
f. Mengembangkan sistem keuangan masjid dengan jumlah 2.177 unit,
kota, yang mencakup sistem gereja sebanyak 131 unit, pura 3
pembiayaan pembangunan yang unit, dan vihara 22 unit.
dilaksanakan pemerintah, swasta d. Sarana Perekonomian yang ada
dan masyarakat. berdasarkan hasil pendataan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
Bandung yang kini menjadi
serta Bagian Perekonomian
sebuah kota metropolitan, sudah sangat
sampai dengan tahun 2005
sesak dengan pembangunan yang
meliputi 35 unit pasar tradisional
dilakukan oleh masyarakatnya. Pem-
yang dikelola oleh pemerintah dan
bangunan sarana dan prasarana diperlu-
15 unit yang dikelola oleh swasta,
kan untuk memenuhi kebutuhan dasar
55 unit pusat perbelanjaan, 176
hidupnya, di antara sarana yang di-
unit mini market, 74 unit factory
bangun itu adalah :
outlet, 572 unit restoran dan
a. Sarana Pendidikan yang ada di
rumah makan.
Kota Bandung berupa TK, SD,
e. Sarana kesenian di Kota Bandung
SLTP, SLTA, dan Perguruan
sangat beragam mulai dari
Tinggi (UNPAD, UIN, ITB, UPI,
karawitan, teater, pedalangan,
ITT, NHI, STSI, UNPAS,
pertunjukan rakyat, seni musik,
UNPAR, MARANATHA,
seni tari, seni lukis, dan seni rupa
UNISBA, UNINUS, UNLA,
yang tersebar di berbagai lokasi
UNBAR, UNIKOM, ITENAS,
dengan jumlah sarana lembaga
Sekolah tinggi khusus seni, adalah
sebagai berikut : pendidikan seni
STISI, dll) Jumlah sekolah negeri
(13 unit) Galery (27 Buah),
dan swasta sampai dengan tahun
Gedung Pertunjukan (7 buah),
2005 terdiri atas 447 unit TK, 925
Museum (6 buah), dan gedung
unit SD, 59 unit MI, 50 unit SMP,
bersejarah (48 buah). Sedangkan

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 290

mengenai sarana olah raga sampai sebab akibat, yaitu dengan pemindahan
dengan tahun 2005 terdiri atas ibu kota Priangan dari Cianjur ke
lapangan indoor dan outdoor, di Bandung yang menjadikan Bandung
antaranya yaitu kolam renang (13 menjadi sebuah kota yang terus maju
unit), billyard centre (49 unit), dan semakin padat. Bandung menjadi
bowling (4 unit), stadion (6 unit), sebuah kota metropolitan.
pusat kebugaran (9 unit), ice Kini Kota Bandung berkembang
skating (1 unit), sepatu roda (1 menjadi sebuah kota metropolitan,
unit), permainan mekanik (38 unit) sebuah kota yang memiliki sejuta kata
dan lapangan golf (1 unit). cemoohan, pujian, dan sanjungan mulai
f. Sarana Pariwisata dan Rekreasi dari kata yang paling “brengsek”
berupa objek dan daya tarik wisata hingga kata sanjungan indah dan enak
sampai dengan tahun 2005 didengar telinga. Sanjungan pertama
sebanyak 45 unit, terdiri atas datang dari seorang Arie Top yaitu
wisata alam dan wisata buatan perwira Kompeni yang dibuang ke
manusia. Sarana pendukung daerah ini, pada tahun 1742 Bandung
kepariwisataan terdiri atas Hotel dikenal dengan sebutan Paradise in
berbintang mulai dari Bintang 1 Wxile „sorga dalam pengasingan‟.
sampai dengan bintang 5 sebanyak Perkembangan Kota Bandung
51 unit dan Hotel Melati dari dari hari ke hari semakin tidak
Melati 1 sampai dengan Melati 3, terkendali. Kalimat gegek pangeusi
sebanyak 169 unit, restoran nagrina dapat dilihat dari peta wilayah
sebanyak 132 unit dan rumah Kota Bandung, menunjukkan bahwa
makan sebanyak 440 unit, biro tiga wilayah di Kota Bandung diduga
perjalanan wisata 116 unit dan menjadi kota terpadat di dunia, karena
agen wisata 12 unit. kepadatan penduduknya di atas 13.000
jiwa per kilometer perseginya. Tiga
wilayah itu adalah Cicadas,
C. PENUTUP
Kiaracondong, dan Bandung Kulon.
Bandung menjadi Ibu kota Rumah-rumah semakin terlihat
Priangan, dari sinilah munculnya Uga berhimpitan dan bahkan banyak rumah
atau lebih tepatnya Uga Bandung, : yang diisi oleh tiga kepala keluarga.
Bandung heurin ku tangtung, Cianjur Padahal idealnya kepadatan penduduk
katalanjuran, Sukabumi tinggal resmi, itu lima ratus jiwa perkilometer
Sumedang ngarangrangan, Sukapura persegi.8 Perkembangan dan
ngadaun ngora, Galunggung ngadeg pembangunan yang menjadikan
tumenggung „Bandung padat “pen- Bandung menjadi gegek pangeusi
duduknya”, Cianjur hanya terlewati, nagrina yang diakibatkan oleh
Sukabumi hanya nama resmi, kebijakan pemerintah sendiri yaitu
Sumedang tinggal meranggas, menjadikan Kota Bandung sebagai kota
Sukapura akan maju, Galunggung singgah. Dengan banyaknya
mengambil peran‟.
Ramalan itu kemudian menjadi
kenyataan, karena lahirnya sebuah uga 8
Pikiran Rakyat. Bandung Raya
berlatar dari sebuah kausalitas atau “Terpadat di Dunia” Senin, Tgl 30 Maret 2009.

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


291 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

bermunculan factory outlet di mana- terbangun mencapai sekitar 76% (sekitar


mana di sepanjang jalan yang salah 53,4% berupa pemukiman). Luas total
peruntukkan. Hal ini mengakibatkan RTH berdasarkan data Dinas Per-
banyaknya pendatang „wisatawan tamanan dan Pemakaman sampai tahun
nusantara‟ yang datang dari berbagai 2005 mencapai 1.957,69 Ha atau sekitar
kota. 5,72 % dari total luas Kota Bandung,
Pembangunan Kota Bandung mencapai sekitar 76%. Pemanfaatan
yang terus meningkat, sehingga dewasa lahan di Kota Bandung sampai dengan
ini Kota Bandung menjelma menjadi tahun 2005, 55,5% dimanfaatkan untuk
sebuah kota metropolitan. Berdasarkan perumahan dan 20,1 % masih dalam
hal tersebut, maka Kota Bandung bentuk sawah.
membuat Renstra Kota Bandung 2004- Jaringan jalan di Kota Bandung
2008, ditetapkan Visi Kota Bandung, terdiri atas jaringan jalan primer untuk
yaitu ”Kota Bandung sebagai Kota Jasa lalu lintas regional dan antarkota serta
yang BERMARTABAT (Bersih, jaringan jalan sekunder untuk lalu
Makmur, Taat dan Bersahabat)”. lintas perkotaan. Total jaringan jalan di
Pembangunan yang tidak diawasi Kota Bandung sampai tahun 2005
dengan ketat menyebabkan adalah 1.168.81 km yang terdiri atas
pertumbuhan yang tidak terkendali, jalan arteri primer 42,11 Km, jalan
misalnya berdasarkan hasil penelitian arteri sekunder 11,30 Km, jalan
yang dilakukan Badan Pengendalian kolektor primer 22,99 Km, jalan
Lingkungan Hidup (BAPEDAL), kolektor sekunder 41,13 Km dan jalan
sekarang Kementrian Lingkungan lokal sepanjang 1.052,58 Km. Jaringan
Hidup, tahun 1992 dan Japan jalan dan volume kendaraan yang
International Cooperation Agency sangat banyak menyebabkan Kota
(JICA) 1997, diketahui bahwa jumlah Bandung semakin macet. Kemacetan di
pertumbuhan kendaraan di Kota setiap sudut kota ditambah dengan
Bandung mencapai 12 % per tahun. tidak tersedianya lahan parkir
Data Dinas Perhubungan, pada tahun menyebabkan parkir dengan seenaknya
2001 total kendaraan bermotor di badan atau bahu jalan.
501.885 unit, tahun 2005 meningkat Melihat kenyataan Kota
menjadi 821.562 unit, peningkatan Bandung dewasa ini dan apa yang
terbesar terjadi pada sepeda motor dikatakan dalam uga di atas, dapat
dari 283.936 unit pada tahun 2001 ditarik kesimpulan sederhana yang
menjadi 544.660 unit pada tahun menarik, yaitu :
2005. 1. Bidang Ekonomi, tiap hari libur
Begitu pula dalam pem- banyak pendatang dari kota lain
bangunan fisik, pada tahun 1921, luas yang berbelanja ke Bandung
Kota Bandung adalah 2.856 Ha dengan karena Bandung menjadi kota
RTH „Ruang Terbuka Hijau‟ mencapai singgah, hal ini karena banyak
70%. Pada tahun 1921, luas Kota bermunculan pusat perdagangan
Bandung adalah 2.856 Ha dengan RTH factory outlet. Di samping outlet,
mencapai 70%. Pada tahun 2005 juga pedagang kaki lima, mal-mal
menjadi terbalik, dari luas Kota lainnya.
Bandung 16.729,65 Ha, luas lahan

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010


Patanjala Vol. 2, No. 2, Juni 2010: 273 - 293 292

2. Pembangunan fisik baik sarana Sekitarnya (1884 – 1906).


dan prasarana yaitu pembangunan Makalah dalam Simposium
gedung, jalan, dan lahan parkir Internasional Ilmu Humaniora di
yang sempit, kurang memadai UGM Yogyakarta.
dibanding dengan kebutuhan
Hardjasaputra, Sobana.
secara keseluruhan.
Pembentukan Gemeente
3. Banyaknya ide, keinginan, dan
Bandung, Makalah.Tanpa Tahun
tujuan yang beragam, yang
muncul dari para pembuat Heyne, K. 1950.
kebijakan menjadikan makin Tumbuhan Berguna Indonesia.
semaraknya Kota Bandung. Jilid I s.d IV. Balai Penelitian
4. Bidang budaya/seni, dengan dan Pengembangan Kehutanan.
munculnya berbagai jenis kesenian Departemen Kehutanan.
dapat dijadikan salah satu Kunto, Haryoto.1984.
barometer pencapaian kreatifitas Wajah Bandoeng Tempo Doeloe.
di Kota Bandung. Bandung. PT. Granesia.
5. Bidang lingkungan hidup, dengan
banyaknya penduduk, meng- _______________, 1986.
akibatkan mundurnya Semerbak Bunga di Bandung
keseimbangan alam atau Raya. Bandung. PT. Granesia.
kerusakan lingkungan. _______________,1996.
Balai Agung di Kota Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Bandung. PT. Granesia.
Coolsma, S. 1913. Rusnandar, Nandang, 2007
Soendaneesch – Hollands Arsitektur Tradisional Kampung
Woordenboek. AW. Sijthoff‟s Adat Naga. Balai Pelestarian
Uitgeevers-Maatschappij, Sejarah dan Nilai Tradisional
Leiden. Bandung. Direktorat Jenderal
Eringa, FS. 1984, Nilai Budaya Seni dan Film.
Soendaas – Nederlands Departemen Kebudayaan dan
Woordenboek. Foris Publications Pariwisata.
Holland, Dordrecht – Holland/ Satjadibrata. 1948.
Cinnaminson – USA. Kamoes Basa Soenda. Djakarta :
Hardjasaputra. Sobana 1999 Bale Poestaka.
Sejarah Kota Bandung 1810- Bandung dalam Angka, 2005
1906. Pemerintah Kotamadya
Daerah Tingkat II. Bandung. BPS Kota Bandung Tahun 1961 – 2006

Hardjasaputra, Sobana 1996. BPS Kota Bandung 2006


Transportasi Kereta Api di Jawa Kota Madya Bandung dalam Angka
Barat dan Pengaruhnya Tahun 1989
Terhadap Kehidupan Sosial
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Ekonomi di Bandung dan
Bandung 2005 – 2013

2010 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


293 Sejarah Kota Bandung dari ”Bergdessa” ... (Nandang Rusnandar)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005


Daerah Kota Bandung Tahun

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2010

Anda mungkin juga menyukai