Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN MORFOLOGI KOTA

(STUDI KASUS : KOTA LAMA SEMARANG)

Sintia Dewi Wulanningrum.


Staff pengajar prodi Arsitektur Universitas Krisnadwipayana

Abstrak,

Pendekatan morfologi kota atau kawasan digunakan untuk mengetahui bentuk dan karakteristik
suatu kawasan. Teori Pendekatan Morfologi Kota meliputi linkage theory, theory of figure
ground dan theory of place. Salah satu kawasan yang memiliki morfologi yang khas adalah di
kawasan Kota Lama Semarang. Di Kawasan ini terdapat peninggalan zaman kolonial Hindia
Belanda , dimana terdapat bangunan-bangunan peninggalan kolonial Hindia Belanda yang perlu
dilestarikan keberadaanya. Kawasan ini tidak hanya mampu mewakili karakteristik kawasan
secara fisik (melalui bangunan dan peninggalan yang ada) tetapi secara non fisik melalui
aktivitas-aktivitas yang masih ada sampai sekarang. Tujuan penelitian; untuk mengkaji morfologi
kota yang yang berada di Kawasan Kota Lama Semarang sehingga diharapkan dapat
meningkatkan citra atau identitas kawasan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini, diketahui bahwa morfologi kawasan kota lama yang
paling kuat terdapat di zone 1 yaitu kawasan letjen Soeprapto.

Kata kunci: morfologi kota, linkage teori, teori of place , figure ground, kota lama Semarang

PENDAHULUAN spasial. Analisa tiga dimensional mencakup


Kotamerupakanpusatterakumulasinya konfigurasi bentuk tatanan massabangunan
sumberdaya manusia, oleh karena itu harus di (berbentuk pejal atau solid), suatu komposisi
lengkapi dengan fasilitas yang memadai. Selain spasial rongga (void) dan bentuk pejal (solid)
itu daya dukung lingkungan harus tetap disebut solid-void. Komposisi tatanan bentuk
diperhatikan (Dahlan,2004). Berdasarkan elemen-elemen kota (urban fabric) pada suatu
Peraturan Mendagri Nomor 4 Tahun 1980, kota tempat terkait dengan sistem penghubung
memiliki duapengertian, yaitu: (1) suatu daerah tempat (linkage sistem)suatu kawasan. Suatu
yang memiliki batas administratif seperti sistem penghubung yang memuat hubungan
kotamadya dan kota administratif seperti yang antaramassa-massa bangunan, hubungan massa
telah dituangkan dalam perundang-undangan, bangunan dengan ruang terbuka (open space)
dan (2) sebagai lingkungan kehidupan dan hubungan ruang terbuka di luar bangunan
perkotaan yangmempunyai ciri non agraris. dengan ruang di dalam bangunan.
Dari sudut pandang arsitektur lanskap,
menurutSimonds (1983) kota adalah suatu
bentukan lanskap buatan manusia yang terjadi
akibat kegiatan manusia dalam mengelola
kepentingan hidupnya, hingga faktor-faktor
sosial, ekonomi, budaya, kelembagaan, ilmu
politik, pengetahuan, dan teknologi
mempengaruhi
perubahan lanskap perkotaan juga akan
berkontribusi terhadap lingkungan fisik
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2013
kota.Salah satu metode untuk menganalisis GAMBAR 1.1.PETA KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG
bentuk kota secara tekstural, adalah melalui
interpretasi terhadap artikulasi bentuk kawasan METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah
kota. Melalui cara analisis ruang dua dimensi
kualitatif diskriptif. Metode kualitatif yang
terhadap struktur ruang kota yang memiliki
digunakan adalah deskriptif dimana metode ini
rongga atau void, termasuk pola keruangan

14 Jurnal ilmiah ARJOUNA, Vol. 01, No.01 Oktober 2016


digunakan untuk mendesripsikan dan Srigunting yang berada di sebelah Gereja
menganalisis morfologi kota yang berada di Blenduk. Fungsi sosial Taman Srigunting
Kawasan Kota Lama Semarang. menjadi magnet kawasan karena banyak orang
yang memanfaatkan taman tersebut untuk
GAMBARAN UMUM berkumpul, bersosialisasi dan berinteraksi di
Berdasarkan sejarahnya, Kota Semarang dalamnya.
memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar
abad 18 menjadi pusat perdagangan. Kawasan KAJIAN TEORI
tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan
Kota Lama yang disebut juga Outstadt dengan Teori Morfologi Kota, Menurut Roger
luas ±40 Ha. Kawasan ini nampak seperti kota Trancik 1986 yaitu :
yang terpisah dengan daerah sekitarnya, a. Teori Figure Ground
sehingga mendapat julukan "Little Netherland". Teori ini lebih menekankan pada
Berdasarkan RTBL (Rencana Tata pengenalan struktur kota figure and
Bangunan dan Lingkungan) Kawasan Kota ground; solid and void; atau building
Lama yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah and open space. Figure adalah
Kota Semarang Nomor 8 tahun 2003, wilayah/ area kota yang terbangun,
menjelaskan bahwa Kawasan Kota Lama sedangkan ground adalah wilayah/area
Semarang merupakan warisan sejarah kota yang tidak terbangun
pertumbuhan Kota Semarang yang memiliki b. Linkage Theory
nilai arsitektural, estetis, ilmu pengetahun dan Linkage Theory berasal dari hubungan
budaya yang tinggi sehingga perlu dilestarikan yang berbentuk garis dari elemen-
dan ditata kembali secara terarah untuk elemen yang satu ke elemen lainnya.
menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Bentuk elemen ini berupa jalan-
Visi Kota Lama Semarang adalah jalan,pedestrian, Ruang terbuka yang
“Terwujudya Kawasan Kota Lama sebagai berbentuk garis.
Kawasan Historis yang Dinamis dan Hidup c. Theory of Place
untuk Kegiatan Sosial, Ekonomi, Wisata dan Linkage Theory berasal dari hubungan
Budaya”. Kota Lama merupakan bagian Kota yang berbentuk garis dari elemen-
Semarang yang dulu merupakan kota yang elemen yang satu ke elemen lainnya.
dibatasi oleh benteng de Vijthoek. Dilihat dari Bentuk elemen ini berupa jalan-
pemanfaatan ruangnya, Kawasan Kota Lama jalan,pedestrian, Ruang terbuka yang
ditetapkan berdasarkan komposisi fungsi berbentuk garis.
kawasan yaitu :
HASIL ANALISIS
 Fungsi Hunian;
 Fungsi Perdagangan dan Perkantoran; Teori figure ground pada kawasan kota
 Fungsi Rekreasi dan Budaya. lama digunakan untuk mengidentifikasi sebuah
struktur dan pola-pola sebuah tata ruang
Sementara itu, perekonomian di Kawasan kawasan serta untuk mengidentifikasikan
Kota Lama Semarang didukung dengan masalah keteraturan massa/ ruang perkotaan.
Pada analisa ini, figure ground digambarkan
keberadaan sektor perdagangan dan jasa yang
dengan warna hitam dan putih yang
ada di sekitarnya, seperti: pertokoan/retail, menjelaskan solid dan void, dimana warna
restoran (Ikan Bakar Cianjur), hotel (Hotel hitam untuk mewakili solid dan warna putih
Raden Patah), bengkel mobil, dan perkantoran untuk mewakili void. Warna hitam pada peta
(Bank Mandiri, Asuransi Jiwa Sraya dan Pabrik merupakan gambaran dari kawasan yang
Rokok Praoe Lajar). Secara kawasan, terbangun pada kawasan kota lama sedangkan
perkembangan ekonominya terlihat jelas di warna putih merupakan gambaran dari semua
ruang diluar massa itu (terbangun).
poros jalan utama Letjend Suprapto karena di
Pola tekstur pada kawasan menunjukkan
koridor jalan tersebut banyak terdapat fasilitas perbedaan rupa kehidupan dan kegiatan pada
dan sarana perdagangan. kawasan, yang artinya dengan menganalisa
Karakteristik sosial dan budaya yang ada pola-pola tekstur pada kawasan mampu
di Kota Lama terlihat terlihat jelas pada Taman menemukan perbedaan data pada pola tersebut,

Jurnal ilmiah ARJOUNA, Vol. 01, No.01Oktober 2016 15


sehingga diperoleh informasi yang VOID
menunjukkan ciri khas tatanan kawasan dengan
lingkungannya. Susunan pola kawasan Kota Pada kawasan kota lama memiliki void
Lama bersifat heterogen, dimana terdapat dua
terlihat pada kawasan koridor Suprapto yaitu
atau lebih pola yang berbenturan. Hal ini
terlihat pada pola ruang didalam kawasan yaitu pada taman Srigunting serta pada jalan Garuda,
pada figure ground yang berada di asrama dimana terdapat komplek asrama CPM. Void
CPM. Selain itu pola heterogen juga terlihat pada kawasan Suprapto berupa taman yang
pada kawasan permukiman di jalan Kepodang. digunakan pengguna kawasan sebagai aktivitas
sosial untuk berkumpul, bersosialisasi dan
beristirahat. Selain itu, void yang cukup jelas
juga terdapat pada jalan Garuda dimana terdapat
taman serta area terbuka pada komplek asrama
CPM. Void pada jalur kawasan di kota lama
bersifat publik terutama pada jalur-jalur
sirkulasi yang memiliki ukuran lebar yang
dilewati kendaraan umum maupun pribadi

Komplek Asrama CPM


Sumber : Analisa Penulis
GAMBAR 1.2.FIGURE GROUND KAWASAN KOTA LAMA

SOLID

Solid pada kawasan Kota Lama Semarang,


terlihat rapat pada daerah permukiman mpu
Tantular dan jalan Cendrawasih yang sebagian
besar digunakan sebagai area permukiman dan
pergudangan yang dimana jarak antar bangunan
saling berdempetan. Dimana hal ini seperti pada jalan Suprapto, jalan Tawang dan
menunjukkan kawasan kota lama memiliki Jalan Tantular. Sebagian besar permukiman
tingkat kepadatan yang cukup tinggi terutama penduduk tidak memiliki void berupa halaman
pada area perdaganan. Di dalam figure ground, atau kebun, karena sebagian besar permukiman
terdapat elemen solid berupa blok bangunan merupakan area solid yang langsung
tunggal yaitu gereja Blenduk dan komplek
menghadap ke jalan.
asrama CPM. Kompleks CPM ini merupakan
lingkungan hunian padat yang dihuni kurang GAMBAR 1.3.SOLID DAN VOID KAWASAN KOTA LAMA
lebih 60 KK (+ 300 jiwa) dengan kegiatan di
dalamnya berlangsung hampir selama 24 jam. Keterangan :
Berdasarkan analisa figure ground ini 1. Warna merah menunjukkan Blok tunggal
melalui solid, terlihat bahwa sebagian
pada kawasan penelitian merupakan blok
bangunan di kawasan letjen Suprapto memiliki
solid yang teratur dan berjajar. Selain itu solid bangunan yang bersifat tunggal/berdiri
yang linier dan berjajar terdapat di kawasan sendiri. Pada kawasan penelitian, blok
Kepodang. Pada gambar diatas, ditunjukkan tunggal berupa bangunan peribadatan yaitu
bahwa solid yang memiliki skala besar adalah gereja Blenduk.
solid yang berfungsi sebagai kawasan komersial 2. Warna biru,memperlihatkan blok ganda.
seperti perkantoran dan perdagangan,
Pada lokasi penelitian, blok yang
sedangkan solid sengan skala kecil merupakan
solid dengan fingsi permukiman. Figure ground mendefinisikan ini terlihat pada koridor
menunjukkan bahwa solid pada kawasan di kota Tawang yang berjajar bangunan terutama
lama adalah blok yang mendefinisi sisi (edge bangunan perkantoran maupun
defining blok) dan solid merupakan tipe sistem permukiman.
tertutup yang sentral (central closed system).

16 Jurnal ilmiah ARJOUNA, Vol. 01, No.01 Oktober 2016


Linkage Theory kolonial Belanda dan saat ini sebagian besar
memiliki fungsi kawasan sebagai fungsi
Pada kawasan kota lama, elemen linkage pergudangan, perkantoran dan perdagangan
terbagi menjadi 3 yaitu berupa garis (line), jasa.
koridor dan sumbu (axis). Elemen garis di
kawasan kota lama ditunjukkan melalui
jaringan jalan yang menyebar di kawasan kota KESIMPULAN
lama. Elemen ini merupakan elemen yang
digunakan pengguna bangunan (penghuni Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
maupun pengunjung) untuk melakukan morfologi kawasan kota lama yang paling kuat
pergerakan pada aktivitas sehari-hari. Elemen terdapat di zone 1 yaitu kawasan letjen
koridor pada kawasan kota lama membentuk
Soeprapto, dimana terdapat hirarki figure
sebuah ruang yang menghubungkan dua area.
Elemen ini terdapat pada koridor Jalan Suprapto ground yang ditunjukkan dengan adanya solid
yang menghubungkan jalan Cendrawasih, gereja Blenduk yang memiliki hiraki dengan
Kepodang dan Tantular. Pola pergerakan pada solid di sekitarnya. Linkage theory yang paling
koridor letjen Suprapto didominasi kawasan terlihat berada di zone 1 yaitu di jalan Letjen
komersial seperti pertokoan dan perkantoran. Soeprapto, dimana jalur terbentuk karena
Elemen sumbu (axis) hanya adanya aktivitas yang mengelingkupinya.
menghubungkan satu daerah saja, elemen ini
digambarkan dengan jaringan jalan yang Sedangkan theory of place paling kuat terdapat
menghubungkan antar daerah yang dianggap di zone 1 yaitu zone Soeprapto, terdapat
penting. Elemen ini terlihat pada jalan Suprapto aktivitas utama sebagai kawasan perdagangan
dimana terdapat Gereja Blenduk dan taman dan jasa, peribadatan serta perkantoran.
Srigunting yang berbatasan langsung dengan Berdasarkan hasil analisis melalui scoring
line atau jalan lingkungan maupun jalan utama tiap zone diketahui bahwa elemen yang
pada kawasan.
memiliki nilai tertinggi berada di zone 1 yaitu
kawasan Soeprapto dimana terdapat landmark
utama yaitu gereja Blenduk yang memiliki
bentuk atap yang menonjol, memiliki struktur
path yang baik dan memiliki identitas berupa
adanya jalur yang diapit bangunan yang khas
serta memiliki struktur yang baik. Selain itu
GAMBAR 1.4.JALAN LETJEN SOEPRAPTO SEBAGAI AXIS memiliki struktur distrik yang baik dan terdapat
identitas pada kawasan Soeprapto yaitu tata
Theory of Place massa bangunan yang khas serta terdapat
aktivitas sebagai pusat perdagangan dan jasa,
Kawasan kota lama merupakan kawasan perkantoran dan peribadatan.
peninggalan Belanda yang mewaliki peradaban
jaman kolonial yang sering disebut Little DAFTAR PUSTAKA
Netherland. Struktur Little Netherland
merupakan kawasan yang dihuni orang Lynch, Kevin. 1969. The Image of The City.
Belanda.Pada awalnya terdapat perkantoran, Cambridge : The MIT Press Massachusette.
perdagangan, hotel dan perumahan. Bila Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design
Process. New York: Van Nostrand Reinhold
ditinjau dari struktur kawasan, kota lama
Company.
merupakan kawasan yang ruangannya Sabari, H.Yunus. 1999. Struktur Tata Ruang
membentuk colage/ mengelompok. Pada Kota. Jogjakarta : PustakaPelajar.
awalnya kawasan ini merupakan permukiman Tashakkori, Abbas. 2010. Mixed Methodology.
bagi warga Belanda. Akan tetapi setelah Yogyakarta; PustakaPelajar.
Semarang mulai diduduki Jepang, masyarakat Trancik, Roger, Finding Lost Space: Theories
Belanda yang tinggal di kawasan tersebut of Urban Design. New York: Van Nostrand
Reinhold Company, 1986
meninggalkan Semarang demi keselamatan.
Wijanarka. 2007. Semarang Tempo
Berdasarkan theory of place kawasan kota lama Dulu”TeooriDesainKawasanBersejarah.
merupakan kawasan bersejarah di Semarang Yogyakarta: Ombak.
yang mempunyai peranan terhadap citra kota
Semarang sebagai kawasan peninggalan

Jurnal ilmiah ARJOUNA, Vol. 01, No.01Oktober 2016 17

Anda mungkin juga menyukai