Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

GOGRAFI SEJARAH

DOSEN PENGAMPU
Dr. Syarifah, M.Pd
Muhammad Ihsan, M.P

OLEH:

ROBINTANG SIRAIT
3193321023

REGULER C
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATAPENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan tugas critical book report ini tepat pada wakatunya.

Penulis  menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan critical book ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.

Semoga critical book report ini bermanfaat bagi pembaca, dan penulis mohon maaf
jika terdapat benyak kekurangan dikarenakan penulis masih dalam tahap belajar. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review

Mengkritik suatu buku sangatlah penting buat kalangan mahasiswa maupun


mahasisiwi,karena dengan mengkritik suatu buku seseorang dapat mengetahuin dan
memahami apa saja yang disajikan si penulis dalam sebuah buku.Selaim itu,kritikal ini juga
melatih kita dalam mengevaluasi dan menganalisis sebuah pembahasan dari si
penulis,sehinggan hal ini dapat menjadi masukkan ataupun saran bagi si penulis untuk
kedepannya.krtikal book ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca agar
sama-sama dapat mengerti bagaimana langkah-langkah yang baik dalam mengkritik sebuah
buku.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review

Tujuan dari mengkritik buku ini adalah untuk referensi ilmu yang dapat menambah
wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
buku,menjadi bahan pertimbangan,penganalisa dan pembanding serta menyelesaikan salah
satu tugas dari mata kuliah Geografi Sejarah

C. Manfaat Critical Book Review

Critical book review ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.Manfaat
untuk penulis critical book report ini adalah membuat kita sebagai penulis tahu cara
meringkas, menilai,mengkritik,dan membandingkan isi buku satu dengan yang lain dengan
baik dan benar yang sesuai dengan kaidah yang berlaku,begitu pun bagi pembaca memiliki
manfaat diantaranya menambah pengetahuan dan edukasi mengenai hal yang saya kritik
disini yaitu tentang GEOGRAFI KESEJARAHAN
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

IDENTITAS BUKU

Judul buku : GEOGRAFI KESEJARAHAN I Peradaban Dunia

Penulis : N. Daldjoni

Penerbit : Ombak

Tahun terbit : 2019

Jumlah halaman : 138 halaman

ISBN : 978-602-258-528-2

Ringkasan Buku

Bab I: Geografi Di Belakang Sejarah

A. Tugas Ilmu Sejarah


Untuk dapat mengetahui dan mengerti dengan baik berbagai peristiwa di masa
lampau, tidak cukup hanya mengetahui apa yang terjadi dan kapan hal tersebut terjadi.
Perlu pula diketahui dimana hal tersebut terjadi, karena segala peristiwa harus
dihubungkan dengan tempat tertentu yang memiliki sifat-sifat keistimewaan dan tentu
harus dipahami. Hal ini meliputi bumi dan segala bagiannya, perbedaan mengenai
ciri-ciri geologis dan klimatologis, dunia tertumbuhan serta dunia hewanya.
Penelaahan bumi adalah tugas seorang geografiwan. Akan tetapi hasil teleahnya tidak
memenuhi kebutuhan seorang sejarawan yang tidak puas dengan pengetahuan tentang
kondisi bumi sebagaimana adanya sekarang. Sejarah mengenai bumi dapat dipelajari
oleh para sejarawan melalui geografi fisis. Adapun hubungan antara manusia dan
bumi dimasa lampau harus ditelaah melalui apa yang disebut geografi kesejarahan
(historical geography)
B. Panggung dan lakon
Dilihat dari gagasan geografis, seluruh sejarah kehidupan manusia merupakan
rentetan tindakan penaklukan alam, atau penyesuaian diri manusia terhadap
lingkungan alam. Jika geografi dari suatu wilayah tertentu diartikan sebagai produk
interaksi manusia dengan buminya, maka sejarah wilayah tersebut juga terdiri atas
berbagai geographies.

C. Geografi sebagai saksi sejarah


Peristiwa sejarah memiliki pola-polanya sendiri serta realitasnya sendiri sebenarnya
belum tentu cocok dengan pemikiran para sejarawan. Dapat terjadi bahwa sumber
sejarah dari wilayah yang bersangkutan demikian banyak dan lengkapnya.

D. Posisi Geografis, Iklim, dan Morfologi Wilayah


Geografi sebagai ilmu bantu yang dapat bermanfaat bagi penelitian sejarah, ilmu
sejarah sebagai suatu telaah manusia harus memperhitungkan unsur “waktu” dan
“ruang”. Dengan mendalami pengetahuan geografis, para sejarawan dapat mendalami
latar belakang geografis dari sejarah. Adapun faktor-faktor geografis yang terpenting
ada tiga, yakni “posisi”, “iklim”, dan “morfologi bumi”. Suatu bentang alam
sebagaimana adanya sekarang, telah mengalami perubahan terus-menerus oleh
kegiatan manusia di sepanjang masa.

E. Geografi Regional dan Geografi Kesejarahan


Defenisi dari geogarfi cukup banyak. Salah satu yang menarik adalah Geografi pada
hakikatnya bertugas menelaah bumi sebagai ruang huni manusia, dan manusia sebagai
penghuni bumi. Dengan “bumi” yang dimaksudkan adalah permukaan bumi sebagai
keseluruhan ataupun bagiannya saja, artinya yang mewujudkan ruang hidup bagi
segenap mahluk. Adapun kata ruang memiliki tugas jenis arti yaitu; ruang sebagai
milieu (lingkungan alam dan buatannya), sebagai space (ruang pemukiman), dan
sebagai region (wilayah).

Bab II: Geografi Kesejarahan Sebagai Ilmu Bantu Sejarah

A. Historical geography di Inggris dan Historische Geografie di Belanda


Didalam buku bahasa Inggris ada istilah historical geography yang maknanya masih
dibius. Ada buku-buku yang berjudul demikian, namun isinya justru membicarakan
sejarah perkembangan dari ilmu geografi dari kemasa ke masa. Di kalanga
geografiwan di Inggris juga dikenal sebutan historical geograph, tetapi artinya adalah
penelaahan secara geografis atau suatu periode yang mengatakan bahwa historical
geography adalah geography of the past. Oleh karena itu, maka para geografiwan
yang menggilai masa lamu tidak memberi batas yang tegas antara sejarah dan
prasejarah.
Adapun di negara Belanda ada istilah historische Geografie. Pengetahuan ini disajikan
oleh para geograf untuk keperluan para sejarawan yang mempelajari sejarah lokal dan
sejarah regional. Isinya lebih mengenai bagaimana batas-batas administratif wilayah
yang bersangkutan (curah hujan, tanah, dan topografinya), seluk beluk saluran air dan
persungaiannya, perkaplingan dan pemilikan tanah serta berbagai bentuk pemukiman
di pedesaan atau perkotaan.

B. Historische Geographie di Jerman


Di Jerman, Historische Geographie merupakan ilmu bantu sejarah yang utama. Hal itu
diuraikan oleh sejarawan Van Brant dalam bukunya yang berjudul Werkzeug Des
Historikers: wine Einfuhrung inndie Historischen Hiflswissenchaften, terbitan tahun
1969. Dalam usaha menelaah sejarah yang seluas-luasnya, para sejarawan di Jerman
berpendapat bahwa ada dua golongan ilmu bantu sejarah. Pertama, Ilmu-ilmu batu
sejarah dalam arti luas. Hal ini meliputi sembarang ilmu, sejauh ilmu terdapat
bermanfaat seperti biologi lautan, tekbik, antropologi fisik dan budaya, matematik,
semitistik, ekonomi, filsafat dan sebagainya. Kedua ilmu-ilmu bantu sejarah yang
khusus. Artinya yang amat dibutuhkan oleh sejarawan, sehingga mau tidak mau harus
memperhatikannya dan lebih jika Mendalaminya. Perinciannya meliputi Geografi
kesejarahan, kronologi, geonologi, ilmu sumber, palaegrafi, ilmu prasasti (urkunde),
dan ilmu tentang lambang-lambang (akta heraldik), ilmu stempel dan dokumentasi
(sfragistik), serta ilmu mata uang (numismatik).

C. Istilah Geohistorie di Prancis


Para pengikut aliran filsafat strukturalisme di Prancis, misalnya Frenand Braudel,
berusaha keras untuk lebih tegas menyelidiki struktur sejarah pada peristiwa-
peristiwanya. Untuk itu ia membagikannya dalam tiga proses.
1) Proses dasar atau proses struktural, berlangsung amat lambat, perubahan yang
terdapat didalamnya baru akan nampak beberapa abab kemudian. Proses
panjang inilah yang disebut geohistorie.
2) Dinamika dari stuktur sosial-ekonomi, yang irimanya berlangsung cukup
dalam beberapa dasawarsa, sehingga menyangkut beberapa generasi prosesnya
dinamakan proses kunjungtural.
3) Proses yang menyangkut sejarah masa kini, misalnya dibidang politik disebut
proses mikro historis. Ini meliputi berbagai peristiwa seperti kehidupan
politik.

D. Interpretasi Geografis atau Sejarah Di Amerika Serikat.


Pada umumnya dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat mula-mula cenderung
menganut determinisme alam dalam menafsirkan sejarah negerinya. Dalam paham
determinisme alam di Amerika, diapriorikan terdapat relasi antar iklim serta topografi
wilayah dan penduduk.

E. Geografi Kesejarahan di Indonesia


Perhatian para sejarawan kepada geografi di negeri kita masih perlu ditingkatkan.
Buku-buku sejarah di sekolah meskipun kadang-kadang sudah dihiasi berbagai peta,
namun relasinya antara sejarah dan latar belakang alam kurang sekali ditunjukkan.
Sehubungan dengan itu, Moh Ali berusaha keras memperbaiki uraian sejarah sesuai
dengan kondisi geografis menurut zamannya.

Bab III: Lingkungan Alam dan Adaptasi Manusia

A. Lingkungan Luar dan Lingkungan Dalam


Manusia dalam menciptakan segala sesuatu di sepanjang sejarahnya Selalu
dipengaruhi oleh lingkungannya. Setiap aksi yang berasal dari lingkungan di luar
manusia akan menimbulkan suatu readaptasi dari dalam diri manusia, yang disebut
internal environment. Oleh karena itu, suatu organisme menciptakan dirinya, yang
memberikan cukup keluwesean untuk beradaptasi secara berkesinambungan terhadap
lingkungan hidupnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di samping adanya
pengaruh lingkungan yang sifatnya formatif, terdapat pula penyesuaian diri pada
organisme. Dengan kalimat lain, ada interaksi di dalam kompleks organisme
lingkungan.

B. Determinisme Geografis, Posibilisme, dan Nesesitarisme


Di dalam geografi dikenal aliran antropogeografi yang ditokohi oleh Friedrich Ratzel,
seorang geograf Jerman yang berpaham determinisme Geografis. Menurutnya
manusia dan peradabannya adalah produk belaka dari lingkungan alamnya.
Determinisme memuat kausalitas yang alami. Di antara penyebab-penyebabnya yang
terdapat di dalam alam sebagai penentu gejala, terdapat beberapa yang sifatnya
contigent artinya, tidak sengaj atau kebetulan, tidak terikat pada syarat tertentu.
Disitulah faktor geografis yang acap kali diduga menjadi penentu, padahal hanya
kebetulan saja. Di dalam menelaah interaksi antara alam dengan manusia, manusia
harus ditempatkan di depan sesuai dengan fungsinya yang nyata.

C. Perubahan Historis
Evolusi dari kehidupan manusia bukanlah kegiatan yang mekanis, dalam arti bahwa
semua itu diaba oleh pengatur luar atau alam, demi finalitasnya. Harus diingat bahwa
bukan mekanisme itu sendiri ataupun finalitas yang dijadikan, akan tetapi pihak
manusialah yang melaksanakan proses perubahan.

D. Peradaban Spontan dan Transmisi Peradaban


Perjalanan sejarah umat manusia dapat saja diungkapkan dalam dua pernyataan
ringkas Huntington. Pertama sejak ribuan tahun yang lalu peradaban manusia telah
terus-menerus mengalami kemajuan, mengikuti garis-garis tertentu. Kedua, irama
langkah dan serapnya selalu berlainan kerena tergantung dari tempat dan waktu.

E. Jalan Buntu pada Kebudayaan


Aneka kekuatan yang mendorong majunya suatu peradaban, agaknya membutuhkan
kondisi khusus untuk dapat berhasil. Itulah sebabnya tidak semua kebudayaan
manusia akhirnya dapat meningkat menjadi suatu peradaban. Tentang tidak terjadinya
peradaban itu, Toynbee mengatakan bahwa kebudayaan yang bersangkutan
menemukan blind alleys of Civilization atau jalan Buntu.

F. Keturunan, lingkungan alam, dan Transmisi Budaya


Dari berbagai uraian sebelumnya, dapat diketahui mengenai tiga prinsip. Pertama,
peradaban merupakan hasil dari beberapa kekuatan evolutif. Kedua, kekuatan tersebut
dalam bekerjanya didorong oleh tiga faktor, yaitu keturunan, lingkungan alam, dan
Transmisi (penerusan) budaya. Ketiga, masing-masing faktor tersebut saling
berinteraksi dan pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan syarat untuk mengerti
sejarah.

Bab IV: Zaman Prasejarah dan Awal Sejarah

A. Zaman Es dan Manusia Purba


Iklim pada awal pleistosen lebih sejuk dan menyediakan bahan makanan yang cukup
sekali bagi kehidupan hewan. Wilayah tropika meluas ke daerah-daerah lintang
letaknya lebih ke Utara, seperti Benua Eropa, Amerika Utara, dan Asia bagian Utara.
Fosil-fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa lokasi kota-kota New York, Paris,
Moskow, dan Peking. Adapun manusia yang hidup pada zaman ini adalah homo
Sapiens. Yang memiliki perkembangan otak yang sangat cepat dan sejajar dengan
perkembangan jasmaninya.

B. Lingkungan Alam, Evolusi, dan Homo Sapiens

Aneka kesulitan hidup sehubungan dengan berakhirnya zaman es lebih merupakan


tantangan bagi manusia. Homo Sapiens yang memang bertahan dikarenakan
kemampuan dalam menghadapi kekuatan alam di sekelilingnya. Dengan
bersenjatakan mata, tangan, serta otaknya ketiganya merupakan suatu trisarana
dengan mekanisme kerja yang sangat intensif dan tidak dimiliki oleh kelompok
hewan.

Bab V: Mesir

Pada bab ini dibahas Mengenai peradaban Mesir. Mesir Kuno adalah peradaban kuno di


sebelah timur laut benua Afrika, yang berpusat di daerah hilir sungai Nil, yakni kawasan yang
kini menjadi wilayah negara Mesir. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir
Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM,[1] dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga
milenium.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber
daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh;

 irigasi teratur terhadap Lembah Nil;

 pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;


 perkembangan sistem tulisan dan sastra;
 organisasi proyek kolektif;
 perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania Timur; serta
 kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan negara/suku
bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.

Bab VI: MESOPOTAMIA, PALESTINA DAN FUNISIA

Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris dikenal dengan nama Peradaban


Mesopotamia yang sekarang masuk dalam wilayah negara Irak. Kata Mesopotamia berasal
dari dua kata yaitu kata mesos yang berarti tengah dan potamas yang artinya sungai. Jadi,
Mesopotania berarti sebuah daerah yang letaknya diantara dua sungai yakni sungai Eufrat dan
tigris yang bermuara di Teluk Persia. Daerah yang letaknya antara sungai Eufrat dan sungai
tigris merupakan daerah yang subur. Bila dhubungkan dengan lembah sungai di Yordania,
maka wilayahnya akan membentuk seperti bulan sabit. Oleh karena itulah dinamakan
sebagai The Fertile Crescent Moon. Setelah jatuhnya Dinasti Umayyah, penguasaan wilayah
Palestina beralih ke tangan Dinasti Abbasiyah yang mulai berkuasa tahun 750 M. Ini
merupakan awal pemerintahan Dinasti Abbasiyah dari Baghdad di Palestina. Pada saat
Khalifah al-Mutawakkil (khalifah ke-11 dari Dinasti Abbasiyah) memerintah, ia menunjuk
putranya al-Muayyad menjadi gubernur di Palestina dan Suriah. Bangsa Funisia Bangsa
Fenisia. Mereka hidup di wilayah Timur Tengah, atau sekarang di Lebanon & Suriah yang
merupakan daerah pesisir laut. Bangsa Fenisia terkenal dengan sebutan "perantara" yaitu
sekelompok orang yang membawa suatu barang di suatu negara ke negara lain. Bahkan
mereka juga yang mengenalkan papirus ke negara lain. 

Bab VII: YUNANI DAN ROMAWI


Pada Bab ini dibahas mengenai peradaban Romawi dan Yunani. Peradaban Yunani ini
berperan besar dalam berkembangnya Peradaban Modern, karena peradaban ini
meninggalkan banyak hasil kebudayaan yang berperan penting dalam kehidupan.
Seperti huruf alfabet, sistem pemerintahan dan ketatanegaraan, ilmu filsafat, seni
sastra, seni teater, dan penanggalan. Kondisi alam Yunani melahirkan mental bangsa
Yunani yang memposisikan dirinya untuk tidak bergantung pada alam. Banyaknya
perang di wilayah Yunani menyebabkan pelatihan militer menjadi fokus pembinaan.
Alhasil, terlahir sejumlah filsuf dan pemikiran besar yang abadi seperti Plato,
Aristoteles, Thales, Kleisthenes

Romawi adalah sebuah peradaban besar yang mampu mengubah dunia. Kejayaannya
didukung dengan faktor geografis yang sangat menguntungkan. Dari Romawi kita bisa
mempelajari sistem pemerintahan yaitu Republik dan Kekaisaran. Disamping itu, kita juga
bisa mbelajar mengenai kesenian, baik seni patung, seni sastra, maupun seni dramanya. Satu
hal yang tak terlupakan juga adalah kepedulian kota terhadap kebersihan tempat tinggalnya
sehingga mereka menemukan sebuah sistem kebersihan meski masih sangat sederhana.
Keruntuhan Romawi Kuno memiliki banyak cerita yang pertama karena letusan gunung
Versuvia yang mengakibatkan hancurnya dua kota yang sangat mengambil peran dalam
peradaban Romawi yaitu Pompeii dan Herculaneum. Alasan kedua adalah serangan suku
Bar-bar dari Jerman, untuk alas an yang kedua ini lebih dapat dipertanggungjawabkan karena
telah ditemukan sebuah situs arkeologis yang mana telah ditemukan puing-puing peperangan
melawan Suku Bar-bar tersebut.

Bab VIII: INDIA

India merupakan pusat peradaban kuno yang terletak di Asia selatan.Peradaban India sudah
ada sejak tahun 2800 SM. Peradaban India terus berkembang hingga menghasilkan
kebudayaan hinduisme yang berpengaruh sampai di Indonesia. Jejak kehidupan masyarakat
awal India dapat di temukan di sekitar sungai Indus dan Gangga. Secara geografis India
hampir terisolasi dari dunia luar. Bagian utara wilayah India berbatasan dengan pegunungan
Himalaya dan Hindu Kush. Adapun di bagian selatan,India berbatasan dengan Samudra
Hindia. Kondis geografis tersebut menggambarkan seakan-akan India merupakan anak benua
Asia. Wilayah India kuno terbagi menjadi dua bagian,yaitu India utara dan India selatan yang
di pisahkan pegunungan Windya. Kebudayaan India berkaitan erat dengan hinduisme, yaitu
pandangan hidup berdasarkan ajaran agama Hindu.
Bab IX: JEPANG

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kira-kira 4000 pulau mulai
dari Hokkaido di utara hingga Okinawa di Selatan. Ada empat pulau besar yang memiliki
populasi  cukup tinggi yaitu Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku Jepang beriklim sejuk,
cuaca dingin  berasal dari utara dan panas berasal dari Selatan. Hampir seluruh wilayah
memiliki empat  musim; dingin, gugur, semi dan panas, terutama di wilayah utara. Area
pegunungan meliputi  hampir 75% dari seluruh luas wilayahnya dan termasuk negara yang
memiliki gunung berapi  yang banyak di dunia sehingga gempa sering terjadi dan terdapat
banyak titik sumber air panas  (hotspring). Perkembangan budaya, ekonomi, dan politik
mengalami proses yang panjang sejak  dari masa prasejarah hingga sekarang ini.  Peradaban
Jepang dipengaruhi oleh beberapa hala, seperti keadaan geografsi, lalu hubungan budaya
dengan cina, keajaiban ekonomi mereka, serta bakat orang jepang dan alam dan mitologi
mereka. Dari beberapa pengaruh di atas peradaban jepang terus berjalan, dan sampai
sekarang jepang menjadi negara yang maju di Asia dan bahkan dunia.

Mereka bisa bangit dari keterpurukan mereka, kita tahu bahwa mereka menjadi lemah ketika
hirosima dan nagasaki dibom oleh sekutu, pada saat itu jepang begitu hancur dan terpuruk,
akan tetapi mereka bisa bangkit kembali. Pada peradaban ini juga terbentuk pembagian
zaman, mulai dari zaman pra sejaarah hingga zaman feodal. Hal yang bisa kita teladani dari
peradabn jepang ialah keabngkitan mereka dari keterpurukan yang disebabkan oleh sekutu.
BAB III

PEMBAHASAN

Buku berjudul Geografi Kesejarahan ( Historichal Geography) ini memaparkan


bagaimana dan sejauh mana perjalanan lingkungan alam dalam mempengaruhi perjalanan
peradaban di berbagai negeri di bumi kita, yang dihadapkan dengan kemudian berwujud harta
budaya, baik yang fisik maupun yang rohani. Demikian pula pandangan hidup, tabiat, dan
pola perwatakan bangsa-bangsa yang bersangkutan.

Pada bagian pertama dibicarakan dasar-dasar pemikiran yang terdapat pada geografi
kesejarahan sebagai ilmu bantu dari ilmu sejarah serta pegembangannya di negeri-negeri
barat. Pada bagian kedua dibahasa geogarfi kesejarahan peradaban-peradaban kuno meliputi
Mesir, Mesopotamia, Palestina, Funisia, Yunani, Romawi, India, dan Cina. Adapun jepang
meskipun tak tergolong sumber peradaban asli turut dibahas, dengan segala keunikan yang
ada pada negara tersebut.

Analisis Buku

Kelebihan buku

 Buku ini mencakup pembahasan materi yang cuku luas, dan lengkap dimana buku ini
secara rinci menjelaskan bagaimana memaparkan bagaimana dan sejauh mana
perjalanan lingkungan alam dalam mempengaruhi perjalanan peradaban di berbagai
negeri di bumi kita, yang dihadapkan dengan kemudian berwujud harta budaya, baik
yang fisik maupun yang rohani. Demikian pula pandangan hidup, tabiat, dan pola
perwatakan bangsa-bangsa yang bersangkutan.
 Buku ini sangat bagus kerena materi-materi yang dibahas dibuat dengan lengkap dan
didertai juga dengan gambar
 Buku ini secara jelas dan terperinci membahas tentang bagaimana peradaban dunia di
berbagai negara dengan sangat baik.
 Buku ini adalah buku ini bagus,menarik,dan tentu saja dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi para mahasiswa sejarah seperti saya ini apalagi di waktu
semester pertama ini.
 Buku ini juga mampu menjelaskan setiap bab yang dibahas dengan materi yang cukup
relevan. Buku ini juga memiki cover yang menarik.

Kelemahan Buku

 Buku ini memiliki penjelasan yang agak monoton karena sehingga membuat pembaca
mudah bosan dan kurang mengerti karena terlalu banyak kalimat.
 kelemahan dala buku ini terdapat beberapa istilah yang agak sulit saya pahami.
Ketiadaan suatu halaman khusus yang memnyediakan tempat sebagai penjelasan
untuk istilah-istilah yang mana,mungkin kurang dapat dipahami oleh pembaca awam
yang tidak mengerti mengenai istilah-istilah yang ada di dalam buku ini

Anda mungkin juga menyukai