Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

NEGARA BERKEMBANG (TURKI)

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Landasan Kependidikan)

Oleh :
Quratulaini, S.Pd

(160220104023)

Irham Rosadi

(160220104018)

Arini Dwi L. R.

(160220104004)

Agasta Kusuma B. P.

(160220104014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


MAGISTER PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Negara Berkembang
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah Negara Berkembang
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jember, Oktober 2016


Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

ii

DAFTAR ISI..................................................................................................

iii

BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................

1.1 Latar Belakang...................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan ................................................................................................

1
2
2

BAB 2. PEMBAHASAN...............................................................................

2.1 Sejarah Pendidikan Turki...................................................................


2.2 System Pendidikan di Negara Turki...................................................
2.2.1 Tujuan Pendidikan di Turki....................................................
2.2.2 Managemen Pendidikan di Turki............................................
2.2.3 Sistem dan Pelaksanaan Pendidikan di Turki.........................
2.3 Perbandingan Pendidikan di Turki dan di Indonesia..........................

3
5
11
12
13
14

BAB 3. PENUTUP.........................................................................................

19

3.1 Kesimpulan.........................................................................................

19

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

20

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Turki, negara bagian di Timur Tengah ini sangat termasyhur dengan desain
khasnya yang megah nan mewah. Tak hanya itu, Turki menjadi sebuah negara
yang banyak sekali merekam jejak sejarah peradaban di dunia. Sejarah sejarah
besar banyak sekali terukir di kota ini. Sejarah Peradaban Islam telah membangun
manusia dari ketidakbaikan akhlak menjadi manusia yang berakhlak mulia,
dengan masuknya ajaran Islam yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW
telah membawa bangsa arab yang semula diabaikan oleh bangsa-bangsa lain
menjadi bangsa yang maju, dengan cepat bangsa arab berkembang, membina
kebudayaan dan peradaban yang sangat maju dan penting artinya dalam sejarah
peradaban manusia hingga saat ini. Sejak lahirnya agama islam, lahirlah
pendidikan dan pengajaran islam. Perbaikan dan pengajaran islam terus tumbuh
dan berkembang pada masa khalifah Hurrasyidin dan masa Umaiyah, karena
dalam pandangan islam peradaban merupakan sarana untuk mencapai cita-cita,
maka peradaban merupakan bagian penting dari suatu misi agama islam dalam
sejarah (Syukri, tanpa tahun).
Seiring berjalannya waktu yaitu permulaan masa Abbasiyah yang merupakan
dinasti setelah Hurraisyidin dan Umaiyah, pendidikan dan pengajaran islam
berkembang pesat, sehingga lahir sekolah sekolah yang tidak terhitung
banyaknya dan tersebar dari kota sampai desa. Perkembangan lembaga
pendidikan ini mencerminkan adanya perkembangan dan kemajuan bahkan dapat
dikatakan sebagai puncak kejayaan islam pada saat itu. Kemajuan islam tersebut
tercipta karena usaha dari berbagai komponen masyarakat, baik ilmuan, birokrat,
agamawan, militer, ekonom, maupun masyarakat umum. Dapat diketahui bahwa
Turki tidak akan terlepas dari setting budaya dan kondisi sosial politik (Mukarom,
2015). Pada zaman pertengahan yang diawali dengan runtuhnya Abbasiyah di
Bagdad, akibat serangan tentara Mongol yang dipimpin Hulagu Khan, pada tahun
1928 hingga akhirnya menyebabkan kekuatan politik islam mengalami
kemunduran, termasuk peninggalan budaya dan peradaban islam. Penurunan
kebudayaan dan peradaban islam ini terjadi seiring dengan kemunduran

pendidikan (Syukri, tanpa tahun). Namun, tidak harus menunggu waktu lama,
kemunduran turki berangsur membaik dengan munculnya tiga kerajaan besar
yaitu: kerajaan turki usmani di Turki (1300-1922), kerajaan safawi di persia (1501
1732) dan kerajaan Moghul di India (1526 1857) dan dapat dapat diketahui
bahwa kerajaan turki usmani berdiri paling lama. Kerajaan turki Usmani tidaklah
bisa disamakan dengan kedua dinasti sebelumnya, Umaiyah dan Abbasiyah.
Dalam hal ini Turki Usmani mampu menghasapi serangan musuh dari Eropa
Timur (Mukarom, 2015). Munculnya kerajaan Turki Usmani dapat dikatakan
sebagai masa kebangkitan islam kedua, yang tentunya akan menarik untuk dikaji
lebih lanjut mengenai berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, pemakalah dapat mengambil sebuah rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah pendidikan di Negara Turki?
2. Bagaimana system pendidikan di Negara Turki?
3. Bagaimana perbandingan pendidikan di Turki dan di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah pendidikan di Negara Turki.
2. Untuk mengetahui system pendidikan di Negara Turki.
3. Untuk mengetahui perbandingan pendidikan di Turki dan di Indonesia.

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pendidikan Turki
Turki merupakan salah satu negara kerajaan yang saat ini berbentuk republik
beribu kota di Istanbul. Turki termasuk dalam negara yang memproklamirkan diri
sebagai negara sekuler (pemikiran yang memisahkan antara agama dan
kehidupan), namun jiwa keislaman bangsa Turki tidak dapat dipisahkan.
Sehingga, dalam sejarah pendidikan islam di turki terlihat bahwa ada dua pola
dalam pemikiran pendidikan di turki, yaitu pola pemikiran tradisional yang
selalu berdasar pada wahyu dan pola pemikiran rasional yang mementingkan
akal dan fikiran (Syukri, Tanpa tahun). Pola pemikiran yang tradisional
berkembang menjadi pola pemikiran sufistik dan mengembangkan pola
pendidikan sufi sehingga pola pemikiran ini menghasilkan ahli dalam bidang
agama, dan pola pemikiran rasional menimbulkan pola pendidikan empiris
rasional yang lebih memperhatikan pendidikan intelektual danpenguasaan materi,
sehingga pola pemikiran rasional ini menghasilkan ahli dalam bidang ilmu
pengetahuan. Berkembangnya pola pendidikan yang berlawanan tersebut dapat
dilihat dari munculnya kecenderungan rasional yang kuat. Para penganut pola
pemikiran rasional berpendapat bahwa cara memperoleh suatu pengetahuan dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu melalui panca indra, mendengarkan berita, dan
tulisan / bacaan. Untuk menanggapi kecenderungan pemikiran rasional tersebut,
mucul suatu mahzab (jalan yang dilakukan untuk menetralkan kecenderungan
tersebut) yang menentang kecenderungan rasionalisme sebagai sumber utama
suatu pengetahuan (Syukri, tanpa tahun).
Kecenderungan tersebut terjadi pada zaman abbasiyah, yaitu zaman ketika
pendidikan berkembang sangat pesat dan hebat pada awalnya, hal ini disebabkan
karena adanya pengaruh gerakan ilmiah di dunia barat (Eropa) karena
perkembangan zaman. Kemudian pada pertengahan zaman abbasiyah (abad
pertengahan), pendidikan islam mengalami kemunduran karena beberapa faktor,
diantaranya: adanya faktor eksternal, yaitu runtuhnya abbasiyah di bagdad di
Spanyol sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan islam, akibat serangan tentara

Mongol tersebut menyebabkan masyarakat lebih memperdalam ilmu tasawuf


(kaidah ilmu agama dan bahasa Arab), kurikulum pendidikan pada masa tersebut
bukanlah kurikulum resmi pendidikan, metode yang digunakan pun lebih pada
metode hafalan saja. Pada masa ini dapat terlihat banyak madrasah madrasah
(lembaga pendidikan islam), namun materi yang diajarkan semakin sedikit (hanya
terpaut pada pendidikan islam saja, tanpa adanya pendidikan rasional) dapat
dilihat bahwa pada zaman tersebut karya karya sufi dimasukkan kedalam
kurikulum yang formalis. Sehingga terjadilah stagnasi bidang ilmu dan teknologi.
Ketika pihak Eropa berhasil mengembangkan teknologi persenjataan, kemudian
pihak usmani mengalami kekalahan ketika terjadi kontak senjata dengan Eropa,
sehingga perekonomian semakin merosot diikuti juga merosotnya pendidikan di
negara tersebut (Mukarom. 2015). Penyebab kemunduran lainnya ialah faktor
internal, dimana kelembagaan pendidikan ditentukan penuh oleh penguasa /
khalifah yang berkuasa, karena khalifah / penguasa pada zaman tersebut memiliki
kekuasaan absolut (Syukri, tanpa tahun). Berdasarkan paparan penjelasan diatas,
dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam setelah penghancuran Bagdad
mengalami kemunduran dari segi intelektual. Pendidikan intelektual di abad
pertengahan ini telah diambil alih pengembangannya oleh dunia Barat (Eropa), hal
ini menyebabkan pola pemikiran masyarakat Timur hanya mengarah pada pola
pemikiran sufistik (tradisional), padahal di masa kejayaan umat islam yaitu awal
pemenrintahan abbasiyah kedua pola yaitu pola pemikiran tradisional dan pola
pemikiran rasional saling dan selalu berpadu dan saling melengkapi. Sehingga,
masa pendidikan selanjutnya yang dikembangkan umat islam tidak lagi
menghasilkan perkembangan pendidikan maupun kebudayaan islam yang bersifat
material. Sehingga pendidikan islam mengalami kemunduran. Pusat pendidikan
pun berpindah karena adanya kekalahan turki akibat pola pemikiran yang hanya
bersifat sufistik tanpa memntingkan pemikiran rasional tersebut. Setelah
perpindahan pusat pendidikan tersebut, pendidikan intelektual (Filsafat dan ilmu
pengetahuan) dari dunia Barat, berangsur membangkitkan dunia Barat tersebut
dan menimbulkan kelemahan umat islam (hingga adanya eksploitasi kekayaan
islam oleh bangsa Barat).

Adanya reformasi yang dilakukan di zaman modern yaitu pada masa Sultan
Mahmud II pada kerajaan Usmani yang diikuti oleh sultan berikutnya yaitu Abdul
Majid, diberbagai bidang termasuk Pendidikan, karena khalifah tersebut
berpendapat bahwa pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk
mempertahankan daulah usmaniah. Sultan Mahmud sadar bahwa madrasah
tradisional tidak lagi sesuai dengan tuntunan zaman abad ke 19. Reformasi atau
perubahan pendidikan antara lain: mewajibkan kehadiran siswa dikelas, dibuatnya
sistem kelas, membuka sekolah asrama bagi anak yatim, dan mengawasi kualitas
guru dengan adanya penegasan bahwa guru yang berhak mengajar ialah guru yang
telah memiliki izin. Bidang pendidikan mendapat perhatian yang makin besar
seiring dengan terbentuknya kementrian sekolah umum yang bertugas untuk
mengawasi dan menerapkan berbagai kebijakan di sekolah dasar selama 4 tahun
dan setelah itu dapat melanjutkan ke sekolah lanjutan. Menurut nasution (1992)
dalam Mukarom (2015) Pada masa kesultanan Mahmud II berdiri madrasah
Mekteb-i Maarif (Sekolah Pengetahuan Umun) dan Mekteb-i Ulum-u Edebiye
(Sekolah Sastra), pada masa ini berdiri pula beberapa sekolah antara lain: sekolah
militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran, dan sekolah pembedahan, kedua
sekolah terakhir kemudian digabung dalam satu wadah yaitu: Dar-ul lum-u
hikemiye ve Mekteb-I Tibbiye-I Sabane.

2.2 System Pendidikan di Negara Turki


Pada tahun 1845 di Turki di bentuk Komisi Pendidikan yang bertugas
mempelajari dan mempersiapkan terwujudnya suatu sistem pendidikan untuk
memenuhi

kebutuhan

masyarakat.

Komisi

pendidikan

itu

memberikan

rekomendasi dan beberapa usulan sebagai berikut :


a. Agar diciptakan suatu sistem pendidikan atau persekolahan yang mancakup
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
b. Agar dibentuk suatu departemen khusus yang mengurusi pendidikan dan
pengajaran umum yang disebut sebagai Departemen Pengajaran Umum.
c. Agar didirikan Universitas Kerajaan Utsmani.

Usul tersebut baru mulai direalisasikan pada tahun 1847. Universitas Kerajaan
Utsmani didirikan oleh Departemen Pengajaran Umum dan dijadikan bagian dari
Kementrian Pendidikan. Wajib belajar dengan gratis, selama pendidikan dasar
telah disetujui dengan mulai dibangun dan dipersiapkan sarana pendidikan yang
diperlukan.
Republik Turki menyediakan pendidikan agama yang ditangani oleh tiga
tingkat lembaga yang berbeda. Ketiga tingkat lembaga itu adalah :
1. Di Universitas dan di bawah penanganan Menteri Pendidikan Nasional.
2. Oleh Direktorat Urusan Agama.
3. Sektor swasta.
Beberapa perguruan tinggi yang berada di bawah kendali Kementrian
Pendidikan Nasional adalah Universitas Ankara (University of Ankara) dan
Universitas Erzurum Attaturk (Erzurum Attaturk University), yang keduanya
memiliki Fakultas Teologi.
Direktorat Urusan Agama menjalankan programnya dengan dua cara. Pertama,
melalui pelatihan pekerjaan (job training) dan kedua, pendidikan bagi masyarakat.
Untuk yang pertama, pelatihan pekerjaan ditangani oleh Departemen Pendidikan
Keagamaan dan Pelayanan Keagamaan bagi masyarakat. Sementara yang kedua,
pendidikan bagi masyarakat dilaksanakan dalam dua bentuk, yaitu :
1. Pendidikan khusus Al-Quran; materi intinya adalah pelajaran Al-Quran.
2. Pendidikan umum keagamaan; diarahkan pada pembinaan penceramah
agama, imam dan khatib yang biasanya dibutuhkan pada sholat jumat,
pernikahan atau peristiwa keagamaan lainnya.
Lembaga pendidikan swasta bebas didirikan di Negara Turki, dimana
didalamnya banyak masyarakat muslim yang melaksanakan pendidikan khusus di
bidang keislaman. Umumnya pendidikan swasta ini mencakup pelajaran AlQuran bagi anak-anak, computer dan terjemahan Al-Quran dan hadis Nabi
Muhammad SAW. lembaga pendidikan agama swasta ini menciptakan
kesempatan bagi mereka yang tidak dapat mengikuti program pelatihan resmi.
Pendidikan di turki diatur oleh system nasional yang didirikan sesuai dengan
reformasi Attaturk setelah perang kemerdekaan turki. Ini adalah system Negara

yang diawasi dirancang untuk menghasilkan kelas professional terampil untuk


lembaga sosial dan ekonomi bangsa. Setelah dasar dari Republik Turki organisasi
Departemen Pendidikan secara bertahap dikembangkan dan direorganisasi dengan
UU No. 2287 yang dikeluarkan pada tahun 1933. Kementerian berunah nama
menjadi Departemen Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga sejak saat itu
disebut Departemen Pendidikan Nasional.
Sekolah-sekolah pertama dan yang paling umum dalam organisasi seperti itu
sekolah kabupaten dan Madrasah memiliki Quran dan bahasa Arab sebagai
kurikulum utama. Tipe kedua terdiri dari sekolah reformasi dan sekolah tinggi
mendukung revolusi, yang meliputi serangkaian politik, hukum, reformasi
budaya, sosial dan ekonomi yang diterapkan untuk mengubah Republik muda
Turki menjadi negara bangsa modern, demokratis dan sekuler. Jenis ketiga
sekolah termasuk perguruan tinggi dan sekolah minoritas dengan pendidikan
bahasa asing.
Pendidikan di Turki telah menjadi salah satu yang paling penting, jika bukan
yang paling penting, faktor tunggal dalam menentukan penempatan sosial
seseorang. Ini telah digambarkan sebagai ciri khas dari elit, dan telah ditemukan
untuk menjadi kriteria penting yang mendasari perbedaan sosial antara orangorang Turki. Pendidikan, Daniel Lerner diamati, membedakan te turks ke modern,
tradisional, dan transisi, sehingga melakukan fungsi penting dalam proses
modernisasi. Pendidikan telah, dan masih dianggap, kondisi yang penting bagi
mobilitas sosial dan penempatan kerja.
Sistem perjenjangan sekolah yang dianut Turki saat ini mengikuti pola 5-3-3-6
tahun. Jenjang pertama 5 tahun untuk sekolah dasar. Pendidikan dasar ini dimulai
sejak usia 7 hingga 11 tahun atau lebih. Tahap ini merupakan tahap wajib belajar.
Jenjang selanjutnya yaitu 6 tahun untuk sekolah menengah yang dibagi atas dua
tahap yaitu : 3 tahun pada sekolah menengah pertama (Ortaukul), yang menerima
anak usia 12 -14 tahun, dan 3 tahun pada tahap tinggi (Lycee), untuk usia 15-17
tahun. Ortaukul merupakan sekolah umum sebagai persiapan ke perguruan tinggi.
Kebanyakan orang tua menghendaki anaknya masuk ke sekolah umum ini, lalu
setamatnya mengambil spesialisasi pendidikan kejuruan. Lycee juga bersifat

umum dan kejuruan, di samping teknik. Sebagian dari Lycee ini menerapkan
sistem co-education, sebagian khusus untuk laki-laki sebagian lagi khusus untuk
perempuan.
Pada 2012, pemerintah mengenalkan sistem pendidikan wajib, yang dikenal
dengan 4+4+4. 4 tahun untuk pendidikan dasar, 4 tahun pendidikan menengah dan
setelah itu, 4 tahun berikutnya, siswa diberi kesempatan pilihan untuk memilih
jurusan pendidikan umum atau agama.
Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan
sistem pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang
utama terdiri dari dua bagian:
1. Pendidikan Formal (Formal Education)
Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga
pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, sama halnya dengan pendidikan yang ada di Indonesia, mencakup:
a. Pendidikan pra-sekolah
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk
memberikan kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik siswa
untuk membantu mereka memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan
pada saat mereka masih di pendidikan dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di
TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan
oleh berbagai departemen, instansi terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional
Turki. Pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan opsional anak antara 36-72
bulan yang berada di bawah usia pendidikan dasar wajib. Pada tahun akademik
2001-2002, terdapat 256.400 anak didik dan 14.500 guru di 10.500 lembaga
pendidikan pra-Primer.
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan
memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam
kelompok usia 6-14 tahun. Pendidikan Dasar berlangsung 8 tahun. Pendidikan
dasar mencakup pendidikan yang diwajibkan dan digratiskan di sekolah umum.

Empat tahun pertama dari Sekolah Dasar disebut sebagai "Sekolah Dasar Pertama
dan empat tahun kemudian disebut sebagai sekolah dasar ke-2. Pada sekolah dasar
pertama terdapat empat mata pelajaran inti yang diajarkan di kelas 1, kelas 2, dan
kelas 3 yaitu; Bahasa Turki, Matematika, Pengetahuan Dasar dan Bahasa Asing.
Pada kelas IV, "Pengetahuan Dasar" diganti dengan Ilmu Sosial Ilmu. Bahasa
asing yang diajarkan di sekolah itu berbeda-beda yang paling umum adalah
bahasa Inggris, sementara beberapa sekolah mengajarkan bahasa Jerman, Perancis
atau Spanyol bukan bahasa Inggris. Beberapa sekolah swasta mengajarkan dua
bahasa asing pada waktu yang sama. Sedangkan pada sekolah dasar tingkat 2 ada
lima mata pelajaran inti yaitu; Bahasa Turki, matematika, IPA, IPS, dan bahasa
asing. Pada kelas delapan, IPS diganti dengan sejarah dan kewarganegaraan.
c. Pendidikan Sekunder
Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan,
yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi teknik (lyces) di
mana minimal tiga tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar.
1. Pendidikan Menengah
Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan
siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun
lebih dan di atas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur
15-17 tahun.
2. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan Kejuruan memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan
pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari
sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat tahun dalam hal
ini usia sekolah adalah 15-18 tahun. Tujuan pendidikan menengah adalah untuk
memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum
dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat
demokratis,

membuat

mereka

menghormati

hak

asasi

manusia

serta

mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah
kepentingan kehidupan yang sejahtera.

Sekolah-sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing,


sesuai dengan sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing
yang dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.
3. Pendidikan Tinggi (Higher education)
Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah
pendidikan menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi
dan mendidik siswa untuk melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar
tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas,
institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori, sekolah kejuruan pendidikan
tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalasi pendidikan yang lebih
tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era
globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas, telah diadopsi sebagai
tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu mencerminkan persepsi
dari rencana itu sendiri.
Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu
system, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi
kebutuhan Negara. Namun demikian dipendidikan tingggi juga disediakan
beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah
menyelesaikan pendidikan menengah.
Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan oleh
hukum sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan
penelitian. Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan
dan kontrol negara, juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan
prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam undang-undang dengan
ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah lembaga
pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum
publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
tingkat tinggi, penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari
fakultas dan sekolah empat tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana,
yang kedua dengan penekanan kejuruan, dan tahun-dua sekolah kejuruan yang
menawarkan rekan) tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan ketat.

10

Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktor program,


dikoordinasi oleh lembaga untuk studi pascasarjana.
program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa tesis".
program "Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu
diikuti dengan pengajuan tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga bagian
penyelesaian dari program sarjana namun disini disebut istilah proyek. Durasi
program ini adalah dua tahun setidaknya. Akses ke program doktor membutuhkan
gelar master.
Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri
penyelesaian kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan
mempertahankan tesis doktor. Medis program pelatihan khusus untuk program
setara tingkat doktor, namun dilakukan dalam fakultas kedokteran dan pelatihan
di rumah sakit yang dimiliki Departemen Kesehatan dan Organisasi Negara
Asuransi Sosial.
2. Pendidikan Non-formal (Non-formal Education)
Sesuai dengan accordance with Basic LawNo. 1739 for National Education.
Undang-Undang Dasar Pendidikan Nasional Turki. Pendidikan non formal
mencakup semua kegiatan yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah.
2.2.1 Tujuan Pendidikan di Turki
Tujuan sistem pendidikan di Turki adalah untuk mendidik produktif, individu
yang senang dengan pandangan luas pada urusan dunia yang akan bersatu dalam
kesadaran nasional dan berfikir untuk membentuk sebuah negara yang tidak dapat
dipisahkan, dan akan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat
melalui keterampilan mereka. Ini adalah pemikiran yang akan memainkan
peranan dalam pembentukan Turki sebagai bangsa yang kreatif dan membedakan
anggotanya dari dunia modern. Pendidikan di turki yang diatur oleh Sistem
Nasional yang didirikan sesuai dengan reformasi attaturk bertujuan untuk
menghasilkan kelas proffessional terampil untuk sosial dan ekonomi lembaga
bangsa.
Pendidikan nasional Turki memiliki beberapa tujuan akhir, hal ini telah
ditetapkan dalam hukum dasar Pendidikan Nasional Nomor 1739 yaitu:

11

a. Untuk meningkatkan individu yang berkomitmen dan memiliki prinsip,


konsep Nasionalisme seperti yang ditetapkan dalam konstitusi, yang
mengadopsi, melindungi dan meningkatkan nilai-nilai nasional, moral,
manusia, spiritual dan budaya bangsa Turki, yang menyadari tugas dan
tanggung jawab mereka terhadap Republik Turki, yang demokratis, sekuler,
dan negara sosial diatur oleh hukum berdasarkan hak asasi manusia dan
prinsip-prinsip dasar yang ditetapkan pada awal konstitusi.
b. Untuk memunculkan individu yang secara fisik, mental, moral, spiritual dan
emosional memiliki kepribadian yang moderat, sehat dan mentalitas, daya
berfikir independen dan ilmiah, pandangan seluruh dunia, yang menghormati
hak asasi manusia, menghargai enterprice dan individualitas, yang jatuh
tanggung jawab terhadap masyarakat.
c. Untuk mempersiapkan individu untuk hidup dengan memastikan bahwa
mereka memiliki profesi yang akan membuat mereka bahagia dan
memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui melengkapi
mereka dengan pengetahuan yang diperlukan, keterampilan, sikap dan
kebiasaan bekerja secara kooperatif sejalan dengan kepentingan mereka
sendiri, bakat dan kemampuan (Junaedi. 2016)
2.2.2 Managemen Pendidikan di Turki
a. Otorita, Badan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan adalah Milli
Egitim Bakanligi (Ministry of National Education) Milli Egitim Bakanligi
(Departemen Pendidikan Nasional) yang dikepalai seorang menteri. Untuk
periode kali ini dikepalai oleh Hseyin elik.
b. Pendanaan, Pada tahun 2002, total pengeluaran untuk pendidikan di Turki
sebesar $ 13,4 miliar, termasuk anggaran negara yang dialokasikan melalui
Departemen Pendidikan Nasional dan swasta dan dana internasional.
Universitas publik biasanya tidak memungut biaya mahal dengan biaya $
15.000 per tahun, dan oleh karena itu, mayoritas siswa mengikuti pendidikan
di lembaga-lembaga publik. Sejak 1998, perguruan tinggi telah diberikan
otonomi yang lebih besar dan didorong untuk meningkatkan dana melalui
kemitraan dengan industri.
c. Kurikulum, Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10
adalah: Bahasa Turki, Turki sastra, Matematika, Fisika, Chemistry, Biologi,

12

Geometry, Sejarah Turki, Geografi, Bahasa Inggris, Bahasa Asing (Jerman,


Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia), Keamanan nasional, Studi kesehatan,
Electives Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan), Kursus
Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)
Pada akhir sekolah tinggi, selama 12 tahun, siswa mengambil Finishing School
Examination dan mereka diminta untuk melewati ini untuk mengambil OSS dan
melanjutkan studi di sebuah universitas.
2.2.3 Sistem dan Pelaksanaan Pendidikan di Turki
Dalam pelaksanaan sistem pendidikan di turki sudah sangat maju, kepala
sekolah melihat langsung proses pembelajaran seperti; kegiatan moving class,
aktifitas organisasi semacam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan
MKKS ( Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan lain-lain. Mereka juga melihat
setelah jam pelajaran usai guru-guru di sana masih tinggal di sekolah sampai sore
untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang muncul pada hari itu. Di turki
juga terlihat sekali hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan
masyarakat. Satu hal contoh kedekatan hubungan antara sekolah dengan orang tua
siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah menyediakan kamera monitor yang
bisa diakses langsung oleh orang tua siswa dari rumahnya. Orang tua bisa
mengetahui kegiatan anaknya di sekolah, aktifitasnya didalam kelas dan lain-lain.
Jadi orang tua ikut mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Dengan demikian
guru juga tidak bisa berbuat macam-macam dan guru-guru disana memperlakukan
siswa-siswanya dengan sangat baik
Kemajuan yang sudah dicapai turki selama 9 tahun terakhir antara lain:
pengembangan kurikulum, kemampuan fisik siswa, perbaikan dan pembangunan
gedung sekolah baru, peningkatan mutu guru, bimbingan dan konseling serta
penggunaan ICT di sekolah. Khusus mengenai program peningkatan mutu guru,
Mr, Fatih menjelaskan bahwa di turki, sekolah mendaftarkan guru-guru yang
dianggap memerlukan program pengembangan ke lembaga pelatihan yang ada di
Turki setahun sebelum mengikuti pelatihan. Pihak sekolah lebih tahu apa yang
dibutuhkan oleh guru mereka atau sekolah lebih mengetahui guru mana saja yang
perlu ditingkatkan kompetensinya.

13

Mengenai alasan mengapa mereka sangat peduli dengan pendidikan adalah


bahwa negara mereka di masa depan akan dipimpin oleh anak-anak mereka
sekarang. Oleh karena itu jika mereka diberi pendidikan yang baik maka negara
ini akan mereka kelola dengan baik pula pada waktunya nanti. Alasan lain yang
mereka sampaikan bahwa dalam memberikan sumbangan kepada sekolah mereka
niatkan untuk beramal sesuai dengan ajaran agama Jadi di Turki baik orang kaya
maupun yang hidup pas-pasan semua sudah terbiasa menyumbangkan uang
mereka untuk kemajuan pendidikan anak-anak mereka sehingga pendidikan di
turki dapat lebih maju dan merata bagi semua anak, sedangkan di Indonesia hanya
sebagian kecil saja dari orang kaya dan pengusaha yang membangun sekolah
bertaraf internasional, itupun hanya mereka yang mempunyai biaya saja yang
mendapatkan kesempatan untuk belajar di sana karena untuk masuk ke sekolah
swasta bertaraf internasional perlu biaya yang sangat besar.
2.3 Perbandingan Pendidikan di Turki dan di Indonesia
Pada tanggal 6 sd 16 Oktober 2008 sebanyak 50 kepala sekolah RSBI
diberangkatkan ke Turki oleh Direktorat Jendral peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan departemen pendidikan nasional untuk melakukan studi
banding dengan sekolah-sekolah yang ada di negara Turki yang bertaraf
internasional. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk pelatihan
kepemimpinan kepala-kepala sekolah agar memiliki pengetahuan dan wawasan
global.
Pada prinsipnya pendidikan yang ada di negara Turki hampir sama dengan
yang ada di Indonesia, tingkat dasar (Primary School) ditempuh dalam waktu 8
tahun dan tingkat lanjutan (High School) ditempuh dalam waktu 4 tahun jadi
jumlah semuanya 12 tahun, hal ini sama dengan pendidikan di Indonesia yaitu 12
tahun yang terdiri dari SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun.
Sistem pendidikan di Turki dimulai dari anak usia 3 sampai 6 tahun
dikategorikan Pre School. Periode ini tidak wajib bagi orangtua untuk mengirim
anaknya ke sekolah. Tingkat partisipasi masyarakat mengirim anak mereka hanya
33% dari usia anak pre school. Pendidikan wajib belajar dimulai dari anak berusia
6 sampai dengan 14 tahun ( 8 tahun wajib belajar). Sistem pendidikan di Turki

14

menggabungkan antara sekolah dasar dan SMP, di Indonesia menjadi satu nama
yaitu pendidikan dasar. Setamat dari pendidikan dasar anak bisa melanjutkan ke
sekolah umum (SMA) atau kejuruan (SMK) selama 4 tahun.
Menurut Fajrun Najah (2006) Pendidikan di Turki dapat lebih maju
dibandingkan di negeri kita. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder)
sangat tinggi, sehingga pendidikan di Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia.
Padahal prestasi anak-anak kita lebih gemilang prestasinya. Anak-anak kita
banyak yang sukses dalam berbagai ajang olympiade sains. Bahkan putra
Indonesia semacam Prof Dr BJ Habibie diakui kemampuannya di dunia
internasional. Bahkan semestinya bangsa kita patut berbangga karena memiliki
saintis belia yang mengukir prestasi tingkat dunia. Berbagai penelitian dari
lembaga-lembaga internasional memang menempatkan Indonesia pada urutanurutan terakhir dalam strata kualitas pendidikan. Mereka menilai, kita kurang
bermutu, tapi sebenarya bukan disitu letak soalnya.
Konsep pendidikan sekolah berasrama di negara Turki sama dengan konsep
pendidikan di sekolah Indonesia, lokasi yang terisolir dari keramaian kota
menghindari dampak-dampak negatif lingkungan sekitar pemenuhan fasilitas
sarana dan prasarana pendidikan didalam kampus dan melarang seluruh siswasiswanya untuk menggunakan televisi, handphone dan lain sebagainya yang
dianggap menggangu proses belajar mengajar.
Rekruitmen murid dilakukan secara selektif dengan mengutamakan potensi
akademik dan kesediaan orangtua untuk membantu semua program-program
sekolah, tenaga-tenaga pendidik yang ada juga melalui proses seleksi yang ketat
tidak sembarang orang bisa menjadi guru disekolah ini, sehingga guru yang
mengajar betul-betul ahli dalam bidangnya dan memiliki kompetensi yang
digariskan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Proses pembelajaran yang dilakukan penuh dengan kedisplinan yang tinggi,
semua guru yang mengajar harus mengacu kepada silabus yang telah ditentukan
dan membuat persiapan mengajar sebelum PBM dimulai. Selain itu semua guru
juga dihimbau untuk berprestasi dalam bidang yang diampu, baik prestasi
akademik maupun non akademik.
Di Turki juga terlihat hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan
masyarakat. Turki merupakan contoh sangat baik tentang kedekatan hubungan

15

antara sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Bahkan
sekolah menyediakan kamera monitor yang bisa diakses langsung oleh orang tua
siswa dari rumahnya. Orang tua bisa mengetahui kegiatan anaknya di
sekolah,aktifitasnya didalam kelas dan lain-lain. Jadi orang tua ikut mengawasi
jalannya kegiatan pembelajaran. Dengan demikian guru juga tidak bisa berbuat
macam-macam. Dan guru-guru disana memperlakukan siswa-siswanya dengan
sangat baik.
Nirwan (2009) mengatakan, kepedulian masyarakat terhadap mutu pendidikan
dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di
Turki. Sebagai contoh adalah Sekolah menengah Ahmet Ulusoy. Lokasi
Sekolah menengah Ahmet Ulusoy ini merupakan sumbangan dari seorang
konglemerat di daerah Cankaya yang bernama Ahmet Ulusoy Sekolah ini
merupakan satu dari 7 sekolah di bawah naungan Atlantik School di daerah
Cankaya ( bagian dari kota Ankara). Murid di sekolah ini tinggal di asrama putera
dan puteri. Bagi siswa-siswi yang tinggal bersama orangtua disediakan bis
sekolah untuk antar jemput.
Sekolah dilaksanakn Senin s.d Jumat dari jam 09.00 s.d 16.30. Ilhan Yerli,
general manajer yang mengelolah 7 sekolah Atlantik di daerah Cankaya,
mengatakan bahwa tidak hanya orang kaya saja yang peduli akan pendidikan
anak-anak di Turki akan tetapi semua masyarakat juga sangat peduli akan hal
yang satu ini. Semua orang baik kaya maupun orang yang hidup pas-pasan sudah
terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk memajukan pendidikan. Yang lebih
berkesan lagi bahwa setiap penyumbang, besar atau kecil, tidak pernah ikut
campur tentang penggunaan uang yang mereka sumbangkan.
Jadi di Turki baik orang kaya maupun yang hidup pas-pasan semua sudah
terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk kemajuan pendidikan anak-anak
mereka sehingga pendidikan di Turki dapat lebih maju dan merata bagi semua
anak, sedangkan di Indonesia hanya sebagian kecil saja dari orang kaya dan
pengusaha yang membangun sekolah bertaraf Internasional, itupun hanya mereka
yang mempunyai biaya saja yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di sana
karena untuk masuk ke sekolah swasta bertaraf Internasional perlu biaya yang
sangat besar.

16

2.3.1

Refleksi

Bedasarkan berbagai kajian tentang sistem pendidikan di negara maju, terdapat


beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan comparative education bagi
pengembangan sistem pendidikan di Indonesia:
a. Perlunya

menumbuhkembangkan

ideologi

pancasila

dan

nilai-nilai

kebudayaan lokal dalam pengembangan sistem pendidikan di Indonesia, hal


ini bertujuan agar sistem pendidikan di Indonesia memiliki pijakan kuat
dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di tataran yang lebih rendah.
Seperti halnya dengan beberapa negara asia timur seperti china, korea selatan
dan jepang, kentalnya ideologi konfusianisme memberikan efek positif
terhadap daya juang siswa dalam kompetisi yang semakin ketat. Budaya kerja
keras dan penegakan disiplin yang ketat merupakan kunci keberhasilan
pembangunan di berbagai negara asia timur tersebut. Sementara nilai-nilai
kebebasan dan kesetaraan dapat kita contoh dari sistem pendidikan di negaranegara barat.
b. Perlunya upaya penyadaran masyarakat tentang nilai penting pendidikan,
pendidikan harus dijadikan wadah bagi pengembangan pembangunan seperti
halnya negara-negara asia timur.
c. Peningkatan mutu tenaga pendidik yang berkualitas selama pre-service
education (melalui LPTK) maupun in-service education (melalui training dan
magang). Guru di Indonesia haruslah ditempatkan pada posisi tertinggi dalam
sistem pendidikan. Hal ini dapat kita tiru dari negara Finlandia yang
menetapkan kualitas dan standar yang tinggi untuk menjadi seorang guru
dengan pendidikan minimal magister (S2).
d. Jumlah jam pelajaran perlu diminimalisir seperti yang dilakukan Finlandia,
Jepang dan beberapa negara eropa lainnya. Jumlah jam belajar yang terlalu
banyak seringkali dapat membebani siswa.
e. Sistem belajar lebih diarahkan kepada praktek daripada teori seperti yang
diberlakukan di Inggris dan Finlandia.
f. Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang baik, terlebih lagi
dengan penyediaan perangkat teknologi tinggi.

17

BAB 3.PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan di Turki juga tidak jauh berbeda dengan Negara-negara yang
lainnya, hanya saja pertama kalinya mendirikan madrasah-madrasah karena
pendidikan umum disana pada mulanya sangatlah sulit karena itulah di Turki
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang orientasinya pada pendidikan
umum. Madrasah-madrasah yang sangat menonjol pada pra-reformasi, namun
kemudian pasca-reformasi pendidikan di Turki berubah hingga sistem dan abjad
pun menjadi berubah pula.
Sedangkan jenjang atau tahapan pendidikan disana juga tidak jauh berbeda. Di
tingkat dasar hanya ditempuh 8 tahun, sekolah menengah ata atau kita kenal SMA
selama 3 tahun (Artaokul) yang siswa-siswinya lebih dikenalkan kepada lapangan
kerja serta berbagai macam teknik, desamping itu juga ada sekolah umun (Lice
Sekolah) setelah ia menyelesaikan di sekolah menengah atas yaitu melanjutkan ke
Lice sekolah. Di saat siswa-siswi di sekolah menengah atas, ia diwajibkan
memilih satu bahasa asing yang terdiri dari 3 / tiga bahasa yaitu bahasa inggris,
jerman dan prancis. Baru setelah itu mereka melanjutkan ke perguruan tinggi di
berbagai perguruan tinggi yang mereka senangi. Dan manajemen pendidikannya
dengan cara Otorita, Pendanaan dan Kurikulum.
Kemajuan yang sudah dicapai Turki selama 9 tahun terakhir antara lain:
pengembangan kurikulum, kemampuan fisik siswa, perbaikan dan pembangunan
gedung sekolah baru, peningkatan mutu guru, bimbingan dan konseling serta
penggunaan ICT di sekolah. Di Turki baik orang kaya maupun yang hidup paspasan semua sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk kemajuan
pendidikan anak-anak mereka sehingga pendidikan di Turki dapat lebih maju dan
merata bagi semua anak, sedangkan di Indonesia hanya sebagian kecil saja dari
orang kaya dan pengusaha yang membangun sekolah bertaraf Internasional,
itupun hanya mereka yang mempunyai biaya saja yang mendapatkan kesempatan
untuk belajar di sana karena untuk masuk ke sekolah swasta bertaraf Internasional
perlu biaya yang sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA

18

Al-Bahy, Muhammad. 1986. Pemikiran Islam Modern. Jakarta : Pustaka


Panjimas.
Asmuni, Yusran. 1998. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan
dalam Dunia Islam. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.
Background written by the Ministry of National Education at The Beginning Of
2002 Overview of the Historical Development of the Ministry of National
Education. Online. in http://en.wikipedia.org/wiki/education_in_Turkey;
diakses tanggal 3 Maret 2015
Giuli Alasania, Nani Gelovani. 2011. Islam and Religious Education in Turky, In
IBSU Scientific Journal, 5 (2) 2011
Junaedi, Mahfud. 2016. IMAM HATIP SCHOOL (IMAM HATIP LISESI): Islamic
School in Contemporary Secular Turkey. Analisa Journal of Social Science
and Religion. Volume 01 No. 01
Mukarom. 2015. Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Turki Usmani 1300
1922M. JURNAL TARBIYA. Volume: 1 No: 1 2015 (109-126)
Nasution, Harun. 2003. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan
Gerakan. Jakarta : PT. Bulan Bintang.
Putra Daulay, Haidar, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara (Jakarta:
Rineka Cipta, 2009)
Salim, Agus. 2012. Perbandingan Pendidikan Islam. Jepara: INISNU
See an article in English of March. 2012 Modern Turkeys new liberal education
system. Online. http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_turkey; [18 Oktober
2016]
Syukri, Ahmad. Tanpa tahun. pendidikan masa kemunduran umat islam. Online.
http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/Innovatio/article/download/586/551.
[18 Oktober 2016]

19

Anda mungkin juga menyukai