1
Geografi, Universitas Negeri Malang
2
Geografi, Universitas Negeri Malang
3
Geografi, Universitas Negeri Malang
ivansulistio33@gmail.com
Abstrak
Aktivitas manusia di muka bumi sedikit banyak menghasilkan berbagai dampak yang terjadi bagi
tutupan lahan di permukaan bumi, salah satunya adalah penggunaan lahan. Tutupan lahan
(landcover) adalah segala atribut fisik yang meliputi seluruh permukaan lahan yang bersifat alami.
Berbeda dengan tutupan lahan, penggunaan lahan (landuse) adalah atribut penggunaan lahan yang
merujuk pada fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan aktivitas manusia, seperti ladang, tambak,
perumahan, dll. Salah satu kawasan yang mengalami perubahan tutupan dan penggunaan lahan
adalah Kawasan Pantai Timur Surabaya. Kawasan Pantai Timur Surabaya merupakan wilayah
pesisir yang terletak di sebelah Timur Kota Surabaya yang termasuk dalam kawasan lindung
berdasarkan Perda Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014. Perubahan tutupan dan penggunaan
lahan di Kawasan Pantai Timur Surabaya dapat dianalisa menggunakan modifikasi algoritma dari
citra satelit, yaitu NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), MNDWI (Modification of
Normalised Difference Water Index), dan Built-Up Index citra Landsat 8. Masing-masing dari
ketiga index tersebut digunakan untuk menganalisa kerapatan vegetasi, lahan terbangun, dan badan
air permukaan dengan tujuan mengetahui perubahan alih fungsi lahan di Kawasan Pantai Timur
Surabaya dalam kurun waktu tahun 2015 hingga 2020. Hasil yang diperoleh secara umum
menunjukkan bahwa pola pertumbuhan wilayah mangrove cenderung ke arah laut dengan
konsentrasi yang signifikan di pesisir bagian utara. Berdasarkan hasil NDVI, dapat diketahui
terjadinya pertambahan kawasan mangrove seluas 1,9 km². Hasil analisis MNDWI juga
menunjukkan perubahan berupa pengurangan badan air classes tinggi sebesar 0,2% dengan
perubahan paling menonjol terjadi di Kecamatan Sukolilo. Sedangkan hasil analisis BU
menunjukkan hasil penambahan pada classes pertama seluas 2 km² atau sebesar 2,7%.
Kata Kunci: tutupan lahan, penggunaan lahan, pantai timur surabaya, citra satelit landsat 8 oli
PENDAHULUAN
Berbagai kegiatan alih fungsi lahan pada kawasan pesisir akan berdampak
pada perubahan tutupan dan penggunaan lahan kawasan pesisir. Tutupan lahan
(land cover) merupakan segala komponen yang terbentuk secara alami yang
meliputi seluruh permukaan bumi. Informasi dari tutupan lahan dapat dijadikan
salah satu acuan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada
permukaan bumi. Berbeda dengan tutupan lahan, penggunaan lahan merupakan
bentuk lahan yang terbentuk akibat aktivitas alih fungsi lahan, yang dilakukan
oleh manusia dengan maksud untuk mendapatkan hasil dan/atau manfaat melalui
penggunaan sumber daya lahan (Coffey, 2013). Oleh karena terjadi alih fungsi
lahan yang terjadi di wilayah pesisir, wilayah tersebut harus memanfaatkan salah
satu potensi yang berada di wilayah pantai sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau
(RTH), yaitu dengan melestarikan hutan mangrove dengan tujuan menjaga
keseimbangan ekosistem di wilayah pantai yang telah mengalami alih fungsi
lahan.
METODE
A. Lokasi Penelitian
Data yang digunakan untuk analisis ini menggunakan citra satelit Landsat
8 yang diperoleh melalui website USGS Earth Explore. Selain itu, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan citra dari aplikasi Google Earth sebagai alat
bantu untuk validasi keadaan yang sebenarnya di lapangan dikarenakan memiliki
resolusi spasial tinggi dan terlihat lebih jelas dibandingkan dengan Landsat 8.
Kelebihan dari Google Earth yang berikutnya juga terdapat mode History yang
dapat digunakan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan pada tahun yang
ditentukan oleh peneliti. Analisis ini membutuhkan data citra satelit tahun 2015
hingga 2020 yang diunduh melalui website USGS. Menurut Ke, Im, Lee, Gong, &
Ryu (2015) Landsat 8 dapat memberikan pengamatan bumi secara terus menerus
dengan interval 8 hari. Data yang terakhir adalah data vector berupa file berbentuk
SHP persegi Panjang yang memiliki koordinat sesuai dengan lokasi penelitian.
Data yang akan diolah merupakan citra satelit Landsat 8 OLI tahun 2015
dan 2020, dengan masing-masing tanggal pengambilan 08-03-2015 dan 07-08-
2020. Analisis NDVI, MNDWI, dan Built-up Index dilakukan dengan
menggunakan software Arc Map. Ketiga analisis dapat memberikan gambaran
perubahan tutupan lahan secara spesifik tahun 2015 dan 2020. Untuk analisis
NDVI, digunakan band red dan NIR, yaitu band 4 dan 5 untuk Landsat 8. Pada
analisis MNDWI, band yang diperlukan pada Landsat 8 yaitu Band 3 dan 6.
Analisis BU merupakan analisis lanjutan yang menggunakan hasil analisis NDBI
dan NDVI, yang pada analisis NDBI menggunakan band 6 dan band 5.
b. Pemotongan/Clip Citra
Analisis yang ketiga adalah Built-up Index. Jika NDVI digunakan untuk
menganalisis lahan yang bervegetasi dan MNDVI digunakan untuk menganalisis
badan air permukaan, maka Built-Up Index digunakan untuk menganalisis lahan
terbangun seperti perumahan atau permukiman. Selain untuk menganalisis lahan
terbangun, Built-up Index dapat juga digunakan untuk menganalisis lahan kosong
yang sudah tidak bervegetasi dan lahan kosong bekas bangunan. Hasil dari
analisis Built-Up Index diperoleh dari pengurangan hasil NDBI dan NDVI,
sehingga rumus untuk menganalisisnya adalah:
BU = NDBI – NDVI
PEMBAHASAN
2015 2020
Tabel 1. Pengamatan melalui aplikasi Google Earth tahun 2015 dan 2020
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji Syukur kami ucapkan kepa Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kemudahan kepada kami untuk mengerjakan paper yang berjudul
“ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAN PENGGUNAAN
LAHAN DI KAWASAN PANTAI TIMUR SURABAYA MENGGUNAKAN
ANALISIS NDVI, MNDWI, DAN BUILT-UP INDEX CITRA SATELIT
LANDSAT 8 OLI”. Ucapan terimakasih diucapkan untuk seluruh anggota tim
karena dengan koordinasi, komunikasi, dan segala kerja keras yang baik dapat
menyelesaikan paper ini tepat waktu. Melalui paper ini diharapkan dapat memberi
wawasan dan pengetahuan kepada setiap pembaca.
REFERENSI
Coffey, R. (2013). The Difference Between “Land Use” and “Land Cover.”
Retrieved August 22, 2020, from Michigan State University Extension
website:
https://www.canr.msu.edu/news/the_difference_between_land_use_and_land
_cover
Green, E. P., Mumby, P. J., Edwards, A. J., & Clark, C. D. (2000). Remote
Sensing Handbook for Tropical Coastal Management. In A. J. Edwards
(Ed.), Remote Sensing Handbook for Tropical Coastal Management.
https://doi.org/10.1109/6.367967
Ke, Y., Im, J., Lee, J., Gong, H., & Ryu, Y. (2015). Characteristics of Landsat 8
OLI-derived NDVI by comparison with multiple satellite sensors and in-situ
observations. Remote Sensing of Environment, 164, 298–313.
https://doi.org/10.1016/j.rse.2015.04.004
Singh, K. V., Setia, R., Sahoo, S., Prasad, A., & Pateriya, B. (2015). Evaluation of
NDWI and MNDWI for assessment of waterlogging by integrating digital
elevation model and groundwater level. Geocarto International, 30(6), 650–
661. https://doi.org/10.1080/10106049.2014.965757
Syamsu, I. F., Nugraha, A. Z., Nugraheni, C. T., & Wahwakhi, S. (2018). Kajian
Perubahan Tutupan Lahan di Ekosistem Mangrove Pantai Timur Surabaya.
Jurnal Media Konservasi, 23(2), 122–131.