Anda di halaman 1dari 5

HIDROMETEOROLOGI

ACARA V
UJI KESESUAIAN DATA HUJAN DAS CILIWUNG

Kelompok 8
Febbi Misbaqul Sofia (190722638041)
Ferdy Putra Pratama (190722638028)
Imam Fadhlurrahman (190722638055)

Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si

Asisten Dosen:
Fajar Setiawan Yuliano

Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

Abstract

Hujan merupakan tahapan awal dari setiap perencanaan dalam bidang sumber daya
air, seperti irigasi, pengendalian banjir, dan perencanaan bangunan air sehingga
ketelitian analisis data mutlak dibutuhkan. Pemilihan distribusi dilakukan dengan
berbagai metode pendekatan berupa uji kesesuaian atau kecocokan (the goodness of
fit). Uji kesesuaian Smirnov-Kolmogorov merupakan uji kesesuaian non parametric,
karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi sebaran tertentu, sehingga pengujian
kesesuaian dapat dilakukan lebih sederhana. Distribusi chi kuadrat merupakan metode
pengujian hipotesa terhadap perbedaan lebih dari 2 proporsi. Uji smirnov-kolmogorov
memiliki kelebihan dibandingkan uji chi-kuadrat. Kelemahan dari uji chi-kuadrat adalah
jumlah sampel yang kecil, karena paling tidak pada masing-masing kelas harus
mempunyai frekuensi 5 atau lebih. Uji smirnov-kolmogorov dapat digunakan untuk
menguji sampel yang kecil. Pada uji smirnov-kolmogorov akan dihitung nilai D, yaitu
perbedaan maksimum antara fungsi kumulatif sampel dan fungsi probabilitas kumulatif.
Nilai D tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai Dα. Distribusi probabilitas akan
diterima jika nilai D lebih kecil dari Dα.

Keywords : Uji kesesuaian ; DAS Ciliwung; smirnov-kolmogorov ; Uji chi kuadrat.

Abstrak

Hujan merupakan tahapan awal dari setiap perencanaan dalam bidang sumber daya air,
seperti irigasi, pengendalian banjir, dan perencanaan bangunan air sehingga ketelitian
analisis data mutlak dibutuhkan. Pemilihan distribusi dilakukan dengan berbagai metode
pendekatan berupa uji kesesuaian atau kecocokan (the goodness of fit). Uji kesesuaian
Smirnov-Kolmogorov merupakan uji kesesuaian non parametric, karena pengujiannya tidak
menggunakan fungsi sebaran tertentu, sehingga pengujian kesesuaian dapat dilakukan
lebih sederhana. Distribusi chi kuadrat merupakan metode pengujian hipotesa terhadap
perbedaan lebih dari 2 proporsi. Uji smirnov-kolmogorov memiliki kelebihan dibandingkan
uji chi-kuadrat. Kelemahan dari uji chi-kuadrat adalah jumlah sampel yang kecil, karena
paling tidak pada masing-masing kelas harus mempunyai frekuensi 5 atau lebih. Uji
smirnov-kolmogorov dapat digunakan untuk menguji sampel yang kecil. Pada uji smirnov-
kolmogorov akan dihitung nilai D, yaitu perbedaan maksimum antara fungsi kumulatif
sampel dan fungsi probabilitas kumulatif. Nilai D tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
nilai Dα. Distribusi probabilitas akan diterima jika nilai D lebih kecil dari Dα.

Keywords : suitability test; Ciliwung watershed; smirnov-kolmogorov ; chi squared test.

1. Pendahuluan
Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses
hidrologi, karena jumlah kedalaman hujan (rainfall depth) akan dialihragamkan menjadi
aliran di sungai, baik melalui limpasan permukaan (surface runoff), aliran antara
(interflow, sub surface flow) maupun sebagai aliran air tanah (groundwater)(Novie
Handajani,2005). Ada beberapa sifat hujan yang penting untuk diperhatikan dalam proses
pengalihragaman hujan menjadi aliran, antara lain adalah intensitas curah hujan, lama
waktu hujan, kedalaman hujan, frekuensi dan luas daerah pengaruh hujan. Komponen
hujan dengan sifat-sifatnya ini dapat dianalisis berupa hujan titik maupun hujan rata-rata
yang meliputi luas daerah tangkapan (chactment) yang kecil sampai yang besar(Novie
Handajani,2005).

Analisis data hujan merupakan tahapan awal dari setiap perencanaan dalam
bidang sumber daya air, seperti irigasi, pengendalian banjir, dan perencanaan bangunan
air sehingga ketelitian analisis data mutlak dibutuhkan. Mengingat kejadian hujan
memiliki sifat ketidakpastian baik secara ruang dan waktu, maka analisis-analisis data
hujan menggunakan metode stokastik. Salah satu metode stokastik dalam analisis data
hujan adalah analisis frekuensi. Pada analisis frekuensi terdapat berbagai uji kesesuaian
distribusi hujan yang akan digunakan. Penggunaan distribusi yang dipilih akan sangat
berpengaruh terhadap estimasi hujan rencana untuk kala ulang tertentu(Manyuk Fauzi,
2012).

Pemilihan distribusi dilakukan dengan berbagai metode pendekatan berupa uji


kesesuaian atau kecocokan (the goodness of fit). Antara uji yang satu dengan uji yang lain
belum tentu menghasilkan jenis distribusi yang sama. Analisis frekuensi adalah prosedur
memperkirakan frekuensi suatu kejadian pada masa lalu atau masa yang akan datang.
Prosedur tersebut dapat digunakan untuk menentukan hujan rancangan dalam berbagai
kala ulang berdasarkan distribusi yang paling sesuai. Menurut Harto (1993), analisis
frekuensi dapat dilakukan dengan seri data yang diperoleh dari rekaman data baik data
hujan maupun data debit. Analisis ini sering dianggap cara analisis yang paling baik,
karena dilakukan terhadap data yang terukur langsung yang tidak melewati
pengalihragaman terlebih dahulu.

Untuk menguatkan perkiraan pemilihan distribusi yang diambil, maka dilakukan


pengujian distribusi dengan menggunakan metode Smirnov-Kolmogorov dari masing-
masing distribusi. Metode ini dikenal dengan uji kecocokan non parametrik karena
pengujiannya tidak menggunakan fungsi disribusi tertentu. Sedangkan Pengujian
kesesuaian dengan sebaran adalah untuk menguji apakah sebaran yang dipilih dalam
pembuatan kurva cocok dengan sebaran empirisnya. Uji Chi Kuadrat dimaksudkan untuk
menentukan apakah persamaan distribusi peluang yang dipilih dapat mewakili distribusi
statistik data yang dianalisis.

Berdasarkan hal tersebut penelitian yang dilakukan kali ini bertujuan untuk
mengetahui uji kesesuaian data hujan yang ada di wilayah DAS Ciliwung berdasarkan data
penentuan hujan rencana pada acara sebelumnya dengan 4 metode distribusi normal, log
normal dua parameter, log pearson III dan gumbel tipe I.

2
2. Metode
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data pada praktikum sebelumnya

Uji Smirnov-Kolmogorov

Uji kesesuaian Smirnov-Kolmogorov merupakan uji kesesuaian non parametric, karena


pengujiannya tidak menggunakan fungsi sebaran tertentu, sehingga pengujian kesesuaian
dapat dilakukan lebih sederhana dengan membandingkan kemungkinan untuk setiap
peluang dan peluang teoritisnya untuk mendapatkan nilai perbedaan D maksimum
(Dmax). Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai,
terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini
adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat
dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan
grafik. Berdasarkan perbedaan antara peluang pengamatan dan peluang teoritis didapat
persamaan:

D=maksimum[ P( Xm)−P' ( Xm)]

Dengan:
D= perbedaan peluang maksimum
P( Xm )=nilai peluang data pengamatan
P ’( Xm)=nilai peluang teoritis

Apabila nilai Dmax yang terbaca pada kertas probabilitas < ∆ kritis yang didapat
dari Tabel 4.1, maka dapat ditetapkan bahwa penyimpangan yang terjadi hanya karena
kesalahan yang terjadi secara kebetulan sehingga sebaran teoritis yang digunakan untuk
menentukan persamaan sebaran dapat diterima. Sebaliknya apabila nilai Dmax yang
terbaca di kelas probabilitas > ∆ kritis, maka sebaran teoritis yang digunakan untuk
menentukan persamaan sebaran tidak dapat diterima. Pemeriksaan uji kesesuaian cara
Smirnov-kolmogorov ini dimaksudkan untuk mengetahui suatu kebenaran hipotesa
frekuensi sebaran.

Uji Chi Kuadrat Metode

Distribusi chi kuadrat merupakan metode pengujian hipotesa terhadap perbedaan


lebih dari 2 proporsi. Uji keselarasan fungsi bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi
dari hasil-hasil yg teramati pada suatu percobaan terhadap sampel mendukung suatu
distribusi yang telah dihipotesiskan pada populasi. Untuk menguji apakah frekuensi yang
diobservasi memang konsisten dengan frekuensi teoritisnya. Apabila konsisten atau tidak
terdapat perbedaan yg nyata, maka hipotesa diterima ( terima Ho). Sebaliknya apabila
tidak terdapat konsistensi, maka hipotesa ditolak (terima Ha) Uji kesesuaian Chi Kuadrat
biasanya digunakan untuk menguji apakah distribusi pengamatan dapat disamai dengan
baik oleh distribusi teoritis, yakni menguji kebenaran distribusi yang digunakan pada
perhitungan frekuensi analisis. Uji Chi Kuadrat ini menggunakan parameter 𝜒 2 , dimana
metode ini diperoleh berdasarkan rumus:

χ 2=∑( Ef −Of )2 Ef

Dengan:

3
χ 2=harga Chi kuadrat
Ef =frekuensi(banyaknya pengamatan) yang diharapkan, sesuai pembagian kelas
Of =frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama

Nilai 𝜒 2 hasil perhitungan nilainya harus lebih keil dari harga 𝜒 2 cr (Chi Kuardrat
kritis). Umumnya yang sering digunakan adalah 5%. Adapun derajat kebebasan ini secara
umum dapat dihitung dengan :

DK =K −( P+1)

Dengan:
DK =derajat kebebasan
K=banyaknya kelas
P=banyaknya keterikatan atau banyaknya parameter .
Untuk sebaran Chi Kuadrat ditetapkan nilai P=2.

3. Hasil dan Pembahasan


mm.

4. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian uji kesesuaian data hujan di wilayah DAS Ciliwung
dapat disimpulkan berupa :
1.

Daftar Rujukan
Aldrian, E. (2008). Meteorologi Laut Indonesia. Jakarta : Badan Meteorologi dan
Geofisika.
Asdak, C. (2007). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

4
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai