Anda di halaman 1dari 7

Review Jurnal

ANALISA DISTRIBUSI CURAH HUJAN DI AREA MERAPI MENGGUNAKAN METODE


ARITMATIKA DAN POLIGON

Dosen pengampu : Astrini Widiyanti, S.Hut, M.Si

Disusun oleh :

RUSNIAWATI DADI

2101060056

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2022
Jurnal : Analisa Distribusi Curah Hujan di Area Merapi Menggunakan
Metode Artimatika dan Poligon
Judul Jurnal :Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan

Vol : 19 1 hal 39 -48


Tahun : 2017
Penulis :Lashari ,Rini Kusumawardani ,Ferdian perkasa
Reviewer : Rusniawati Dadi

PENDAHULUAN

DAS dapat di sebut juga wilayah yang tangkapan air hujannya menglir ke
sungai (Girsang ,2008) Dengan adanya DAS di harapkan akan memanfaatkan
penelitian tentang hidrologi dalam bidang pertanian,ilmu pengetahuan
,infrastruktur ,dan sebagai acuan waspada banjir ,tanah longsor,dan kekeringan.
DAS memiliki stasiun hujan yang mencatat data hujan .DI Indonesia data hujan
biasanya ditakar dan dikumpulkan beberpa pertanian ,badan meteorogi dan
geofisika.Penakaran hujan di sebut juga instrumen yang di pakai untuk
mengukur jumlah curah hujan pada satuan waktu tertentu.

Secara umum penakar hujan di bagi menjadi tiga jenis yang pertama
penakaran hujan biasa tipe Obervatiorium (Obs) atau konvensional yang kedua
penakaran hujan mekanik recorder yaitu jenis Hellman dan yang ketiga
penakaran hujan otomatis /Otomatic Rainfall Recorder (ARR) atau di sebut
penakaran hujan tipping bucket.Di area Gunung Merapi sudah di pasang
beberapa stasiun penakar hujan yang bisa di gunakan untuk penelitian yang di
antaranya mengenal karakteristik hujan. Dengan memanfaatkan data yang di
peroleh dari alat penakar hujan tersebut yang di mana penulis akan mengmbil
salah satu focus penelitian terhadap Analisa distribusi curah hujan di area
Merapi.

Hujan adalah salah satu jenis presipitasi yang jauh vertical di atas
permukaan bumi dan ukur oleh penakar hujan , jatuhnya hujan dalam bentuk
tetesan di kondensasikan oleh uap air di atmosfer Seyhan ,1990. Hujan adalah
sebagai bentuk air yang jatuh ke permukaan bumi .Hujan juga berbeda dengan
gerimis ,hujan memiliki diameter tetes lebih dari 0,5 mm dengan intensitasnya
lebih dari 1,25 mm/jam ,sedangkan gerimis memiliki diameter tetesan hujan
kurang dari 1 mm/jam (Tjasyono 2004). Durasi hujan yaitu waktu yang di hitung
saat hujan mulai turun sampai berhenti Intensitas hujan rerata yaitu
berbandingan antara kedalaman hujan dalam 5 jam menghasilkan kedalaman 5
mm yang berarti intensitas hujan rerata yaitu 10 mm/jam .Deikian hujan dalam 5
menit sebesar 6 mm, yang berarti intensitas rerata yaitu 72 mm/jam,Analisis
untuk menghitung jumlah curah hujan dalam satu satuan waktu biasanya
dinyatakan dalam mm/jam ,mmhari,mm/bulan, mm/tahun dan sebagiannya
yang akan berturut turut disebut hujan jam-jaman
,harian,mingguan,bulanan,tahunan,di sebut intensitas hujan Triatmodjo,2013
.

PEMBAHASAN

Uji Kevalidan Data

Data yang diperoleh dari stasiun hujan perlu diuji karena ada
kemungkinan data tidak valid akibat alat pernah rusak, alat pernah berpindah
tempat, lokasi alat terganggu, atau data tidak sah, uji kevalitan dalam penelitian
ini di kerjakan dengan cara RAPS ( Rescaled Asjusted partial Sums). Bila Q/N
yang didapat lebih kecil dari nilai kritik untuk tahun dan confidence level yang
sesuai, maka dinyatakan panggah (Agustin, 2010)

𝑆 * = ∑𝑘 ( 𝑌i − 𝑌
), d e n g a n k = 1 ,2 ,3 ,… .,n

𝑘 i= 1

𝑆𝑘* = 0
*
𝑆
𝑆 **= , d𝑘 e n g a n n i l a i k = 0 , 1 , 2 , 3 , … . , n
𝑘
𝑆𝐷

𝑛 ( 𝑌 − 𝑌̅ ) 2

Hasil dan Analisis


Metode Aritmatika /Rata -rata Aljabar
Metode ini paling sederhana untuk menghitung hujan rerata pada
suatu daerah .Pengukuran dilakukan di beberapa stasiun waktu yana
bersamaan dengan di jumlahkan dan kemudian di bagikan dengan jumlah
stasiun .Stasiun ini di gunakan untuk menghitung biasanya yang berada di
dalam DAS ,akan tetapi stasiun luar DAS masih berdekatan juga bisa di
hitungkan .
Metode Poligon Thiessen.
Metode ini di perhitungkan bobot dari masing-masing stasiun yang
mewakili luasan di sekitarnya.Suatu luasan di dalam DAS yang di anggap
bahwa hujan adalah sama yang terjadi pada stasiun terdekat sehingga hujan
tercatat suatu stasiun mewakili stasiun tersebut.Metode ini mengunakan
penyebaran stasiun hujan di daerah yang di tinjau tidak merata .Hitungan
curah hujan rerata dapat di lakukan dengan memperhitungkan daerah
pengaruh tiap stasiun. Dengan melakukan pemataan luas wilayah metode
polygon thiessen menggunakan autoCAD di data luasan wilayah.
Analisis Frekuensi
Jumlah kejadian dari suatu varian dengan analisis frekuensi yang akan
di perkirakan interval kejadian tertentu,seperti 10 tahun ,100 tahun dan 1000
tahun.Tujuan analisis frekuensi yaitu mencari hubungan antara besarnya
kejadian ekstrim terhadap frekuensi kejadian dengan menggunakan distribusi
probabilitas.
Dalam statistic di kenal srbagai beberapa parameter dengan analisis
data,yang meliputi nilai rata-rata ,simpangan baku,koefisien varian,koefisien
skewness,koefisien kurtosis Linsley, 1996.
Uji Kecocokan
Ada du acara yang dapat di gunakan untuk menguji jenis distribusi di pilih
sesuai dengan data yang ada ,yaitu uji Chi-kuadrat dan Smirnov kolmogorof.

a. Uji Chi-kuadrat
yaitu menggunakan nilai x2 yang dapat di hitung menggunakan
persamaan
x2 = nilai chi-kuadrat terhitung
Ef =frekuensi sesuai pembagian kelas
Of = frekuensi terbaca pada kelas yang sama
N = jumlah sub kelompok dalam satu grup
Dari hasil analisis menggunakan empat jenis distribusi yang di pilih
yaitu distribusi dengan simpangan terkecil yaitu Gumbel. Dari perhitungan
data hujan dalam menggunakan metode aritmatika memenuhi syarat uji
chikuadrat.
1. Metode Aritmatika
Jenis distribusi yang di pakai ,hasil perhitungan curah hujan rencana
harus dianalisis dengan syarat jenis distribusi normal,log normal,gumbel,dan
log pearson III.
2. Metode Poligon Thiessen
Menentukan jenis distribusi yang di pakai ,maka hasil perhitungan curah
hujan periode T tahun pada empat metode harus di analisis dengan syarat
jenis distribusi yang sama dengan metode aritmatika.
b. Uji Smirnov-Kolmogorof
Dapat di sebut juga uji kecocokan non parametrik karena pengujiannya
tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu.Jarak penyimpanan terbesar
yaitu nilai A max dengan nilai A kritik.
1. Metode Aritmatika
Analisis ini menggunakan dasar perhitungan hujan dengan berbagai
priode ulang yang sesuai.Uji kecocokan smirnof-kolmogorof menggunakan
derajat kepercayaan 5% dengan artiannya hasil perhitungan bisa di terima
atau bisa di terima dengan besarnya kepercayaan 95%.Dari nilai banyaknya
sampel data n=12 dan nilai derajat kepercayaan (a) =0,05 dengan
menggunakan rumus interpolasi .
2.Metode Poligon Thiessen
Dapat di gunakan uji smirnov-kolmogorof berdasarkan perhitungan
hujan dengan berbagai periode ulang yang sesuai. Internsitas -Durasi -
Frekuensi IDF. Biasanya bentuk kurva yang memberikan hubungan antara
intensitas hujan sebagai ordinat ,durasi hujan dan grafik menunjukan periode
ulang. Analisis IDF di lakukan memperkirakan debit puncak di daerah
tangkapan kecil,seperti sistem drainase kota dan jembatan.Di daerah
tangkapan kecil hujan deras dengan durasi singkat yang jatuh di berbagai
titik pada seluruhdaerah tangkapan hujan yang terkonsentrasi di titik control
yang du tinjau dengan waktu bersamaan yang menghasilkan waktu yang
bersamaan.
Analisis IDF memperkirakan debit aliran puncak berdasarkan data
hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam waktu singkat seperti
hujan 5,10,15,..,,120 menitan atau lebih di perlukan data hujan stasiun
pencatat hujan otomatis.Hitung internsitas hujan dengan menggunakan
waktu dan rumus mononobe data aritmatika.

METODEB PENELITIAN
Lokasi Penelitian di lakukan di area Gunung Merapi meliputi kabupaten
sleman,provinsi daerah istimewa Yogyakarta,serta kabupaten magelang
,kabupaten boyolali dan kabupaten klaten ,provinsi jawa tengah dengan 11
stasiun hujan ialah ,stasiun hujan jrakah ,stasiun hujan p;osokerep,stasiun
hujan pucanganom,stasiun hujan sopalan,stasiun hujan sorasan ,stasiun
hujan talun,stasiun hujan stabelan dan stasiun hujan sukorini.
Metode Analisis Data
Menggunakan metode aritmatika atau rata-rata aljabar dan isohyet
untuk menentukan curah hujan wilayah.Metode gumbel ,normal,log pearson
III ,dan log-normal dapat di gunakan menentukan periode distribusi hujan
tahunan,sedangkan menentukan pola distribusi menggunakan Uji Chi-
Kuadrat dn uji smirnov-kormogorof.
Alat Analisa Data
Pengelolaan peta DAS dan pembuatan peta wilayah aritmatika dan
isohyets dengan menggunakan AutoCAD,pengelolaan data hujan dapat
menggunakan Microsoft Excel,,dan pembuatan peta distribusi curah hujan
menggunakan ArcGIS.
TUJUAN
Untuk Menganalisis suatu Data Stasiun dalam menggunakan Metode
Aritmatika Aljabar Rata-rata dan untuk menganalisis frekuensi kejadian dengan
menggunakan distribusi probanilitas.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis ,maka maka di peroleh kesimpulan bahwa:
a. Dari 11 data stasiun hujan di area Merapi terdapat dua data stasiun hujan
yang tidak valid yaitu stabelan dan sukorini yang tidak di pergunakan
menganalisis hitungan .Pola distribusi curah hujan area Merapi baik
menggunakan metode Aritmatika maupun metode Poligon Thiessen menuju
pola distribusi yang cocok yakni dirtribusi gumbel.
b. Dalam menggunakan Metode Aritmatika atau rata-rata aljabar hujan terbesar
rata-rata di area Merapi tahun 2015 bulan 1 sebesar 604,67 mm/bulan dan
terkecil bulan 10/11 sebesar 429,83 mm/bulandan terkecil di bulan 2
sebesar 143,06 mm/bulan.Sedangkan menggunakan Metode Poligon
thiessen rata-rata terbesar di area Merapi tahun 2015 pada bulan 1 adalah
504,462 mm/bulan dan terkecil pada bulan 10/11 yaitu 0 mm/bulan .Tahun
2016 terdapat rata-rata hujan terbesar di area Merapi pada bulan 3 sebesar
461,9068 mm/bulan dan terkecil sebesar 141,9068 mm/bulan..

Anda mungkin juga menyukai