Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

DESAIN PENELITIAN

PENGGUNAAN CITRA SEBAGAI ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN


DI HUTAN PENDIDIKAN WANAGAMA I

Disusun oleh :

Nama : Imam Melliansyah

NIM : 18/430132/KT/08821

Shiff : Kamis, 15.30 WIB

Co-ass : Jhevi Nurvitria Kesumaningjati

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN BIOMETRIKA HUTAN

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada daerah Gunung Kidul memiliki bentang lahan dimana didominasi oleh karst
dengan tapak yang cukup bervariasi. Pada awalnya hutan wanagama dibuat karena ingin
membangun kembali hutan dan menyalamatkan lahan yang sudah kritis. Dimana
awalnya para perintis Wanagama memulai menghijaukan kekritisan lahan Wanagama
dengan pendekatan teknik ilmu kehutanan, sosial ekonomu, dan sifat biologis. Terdapat
perubahan secara positif dimana terjadi perubahan tutupan lahan yang awalnya lahan
gersang menjadi hutan hijau dengan dampak lingkungan serta sosial masyarakat. Hal
tersebut menjadikan perubahan tutupan lahan yang berbeda dengan daerah lain seperti
Pulau Kalimantan dan Sumatra yang justru terjadi degradasi dan deforestasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti termotivasi untuk meneliti tentang “Analisis
Perubahan Tutupan Lahan di Sekitar Hutan Pendidikan Wanagama I” untuk mengetahui
gambaran dari perubahan tutupan lahan yang awalnya gersang hingga menjadi hutan
yang baik penuh pepohonan di sekitar hutan wanagama
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui perubahan tutupan lahan di Hutan Pendidikan Wanagama I Gunung Kidul
serta mengetahui prediksi luas penggunaan lahan pada tahun 2024
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan yaitu adalah bagaimana perubahan
lahan tutupan lahan di Hutan Pendidikan Wanagama I Gunung Kidul.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penutupan lahan (land Cover) merupakan salah satu komponen penting dalam
mendukung sistem kehidupan pada suatu kawasan, semakin baik jenis penutupan lahan
atau vegetasi hutannya maka dapat diasumsikan bahwa kawasan tersebut memiliki nilai
keanekaragaman hayati yang tinggi. Perubahan penutupan lahan, baik yang diakibatkan
oleh aktifitas manusia maupun berubah secara alami di nilai sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas lingkungan, keanekaragaman hayati dalam mendukung
kehidupan pada suatu kawasan. Menurut Dephut, 2003 dalam (Darkono, 2006).
Penutupan lahan merupakan kondisi permukaan bumi atau rupa bumi yang
menggambarkan kenampakan vegetasi. Kondisi hutan, dilihat dari penutupan
lahan/vegetasi, mengalami perubahan yang cepat dan dinamis, sesuai perkembangan
pembangunan dan perjalanan waktu. Perubahan penutupan lahan adalah perubahan yang
terjadi terhadap gambaran obyek di permukaan bumi yang diperoleh dari sumber data
terpilih dan dikelompokan ke dalam kelas-kelas penutupan yang sesuai dengan
kebutuhannya (Badan Planologi Kehutanan, 2004).
Perkembangan perubahan tutupan lahan suatu wilayah dapat dianalisis dengan
memanfaatkan data penginderaan jauh (remote sensing) berupa citra satelit
multitemporal (Agus Rudi Darmawan dkk, 2017). Menurut (Petit et al. 2001) dalam
(Agus Rudi Darmawan dkk., 2017) pemanfaatan teknologi penginderaan jauh merupakan
salah satu cara untuk mengetahui secara cepat alih fungsi lahan. Perkembangan
perubahan tutupan lahan sangat penting untuk diketahui, agar pola perubahan tutupan
lahan dimasa datang dapat diprediksi sehingga perubahan penutupan lahan yang bersifat
negatif dapat dicegah atau dikurangi.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Hipotesis
Ho : Terjadi perubahan tutupan lahan di Hutan Pendidikan Wanagama I Gunung Kidul
Ha : Terjadi perubahan tutupan lahan di Hutan Pendidikan Wanagama I Gunung Kidul
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Januari 2021 hingga Juni 2021 di sekitar
Hutan Pendidikan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta.
3.3 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada proses pengambilan data yaitu Laptop, Perangkat lunak
pengolah citra, Kamera, dan GIS (ERDAS Imagine 8,5 dan ArcView GIS 3,3), GPS dan
alat tulis. Bahan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Citra Landsat TM 7 pada
perekaman 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019 (diunduh dari
https://earthexplorer.usgs.gov/).
3.4 Jenis Data yang Dikumpulkan.
 Data Primer
Data primer yang digunakan adalah Titik sampel gorund check dan citra Landsat
TM 7 pada perekaman 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019.
 Data Sekunder
Data sekunder yang didapatkan untuk penelitian kali iniyaitu Peta administrasi
Hutan Pendidikan Wanagama I.
3.5 Prosedur Penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan cara pengambilan titik sampel gorund check
dimana dilakukan pada sebelum dan setelah dilakukan penafsiran citra. Dimana tahapan
pengolahannya yaitu pengolahaan awal citra (Pre-image processing), penafsiran
(Interpretasi) citra, pengolahan citra digital (Image processing). Pada penelitian kali ini
dilakukan gabungan antara klasifikasi terbimbing serta dilakukan Digitasi On Screen.
Pada analisis spasial yang dilakukan pada data penggunaan lahan menggunakan software
ArcView 3. Dengan menggunakan bantuan extentions image Analyst serta change
detection. Lalu prediksi luas tipe-tipe penggunaan lahan pada tahun 2024 dengan
menggunakan persamaan yang didapatkan dari analisis statistik regresi liner.
BAB 4
ANALISIS DATA
Pada analisis ini dilakukan dengan cara hasil analisis citra yang sudah dilakukan
pada penutupan lahan di Hutan Pendidikan Wanagama I dilakukan perkelasan penutupan
lahan dimana dibagi menjadi 9 kelas penutupan lahan yaitu adalah badan air, sawah,
semak belukar, pertanian lahan kering campur, perkebunan, hutan campuran sekunder,
hutan tanaman, sawah tadah hujan dan tegalan/ladang, tanah kosong, pemukiman, hutan
tanaman. pengelompokan tersebut nantinya didasarkan dari data lapangan serta data
rujukan dari kondisi tutupan lahan pada Hutan Pendidikan Wanagama I.
BAB 5

DAFTAR PUSTAKA

Badan Planologi Kehutanan, Pusat Perpetaan Kehutanan. 2004. Pembakuan Standar Penafsir
Citra Satelit Resolusi Tinggi. Jakarta. Badan Planologi Kehutanan.
Darkono.2006. Penggunaan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk
Menganalisa Perubahan Penutupan Lahan Tahun 1999 Hingga Tahun 2002 di Daerah
Aliran Sungai Siduk Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. (skripsi) Pontianak :
Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura.
Darmawan, Agus Rudi., Puspaningsih, nining., dan Saleh, M. Buce. 2017. KAJIAN
PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MULTI LAYER PERCEPTRON DAN LOGISTIC REGRESSION DI TAMAN
NASIONAL GUNUNG CIREMAI. Jurnal Media Konservasi Vol. 22 No. 3 : 252-
261.

Anda mungkin juga menyukai